Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sumberkima - Kecamatan Gerogak - Kabupaten Bumberkima.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA / KELURAHAN : SUMBERKIMA KECAMATAN : GEROKGAK KABUPATEN : BULELENG

NAMA MAHASISWA : DESAK MADE DEWI C.

FAKULTAS / PS : TEKNIK / TEKNOLOGI INFORMASI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah serta rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:

1. Bapak Dr. A.A Gde Agung Yana, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.

2. Bapak I Nengah Wirta, selaku Perbekel Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng yang membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.

3. Bapak Muhammad Taiyeb, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program ini.

4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Sumberkima yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang saya hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.


(4)

iv

5. Serta kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu proses pelaksanaan KKN-PPM Periode XIII serta proses penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan ini, untuk itu diharapkan saran atau kritik dari pihak terkait agar penyusunan Laporan Program Pendampingan Keluarga ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan saat kk dampingan di lapangan maupun saat penyusunan laporan ini.

Sumberkima, 26 Agustus 2016


(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga ... 6

2.1.2 Masalah Pendidikan Keluarga ... 7

2.1.3 Masalah Kesehatan Keluarga ... 7

2.1.4 Kesehatan Tempat Tinggal... 7

2.1.5 Kebersihan Lingkungan ... 8

2.2 Prioritas Masalah ... 9

BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9

3.1 Program ... 9

3.1.1 Program Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan ... 9

3.1.2 Program Peningkatan Perekonomian Keluarga Dampingan .. 10

3.1.3 Program Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan ... 10

3.2 Jadwal Kegiatan ... 10

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN ... 13

4.1 Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga ... 13

4.1.1 Waktu ... 13

4.1.2 Lokasi ... 13

4.1.3 Pelaksanaan ... 13

4.1.4 Kegiatan Pelaksanaan ... 13


(6)

vi

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi ... 14

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan ... 14

4.3 Kendala... 14

BAB V PENUTUP ... 16

5.1 Simpulan... 16

5.2 Rekomendasi ... 17


(7)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM XIII di Universitas Udayana. Pelaksanaan PPK tersebut dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluargaBapak Muhammad Taiyeb,seorang warga di Desa Sumberkima.

Keluarga Bapak Muhammad Taiyeb menempati rumah di Dusun Mandar RT 03, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng yang berdekatan dengan pantai. Bapak MuhammadTaiyeb bekerja sebagai nelayan yang menghabiskan waktu hingga 10 jam di laut dari jam 5 pagi sampai dengan 11 pagi dan melaut lagi pada jam 2 siang sampai dengan sore. Keseharian Ibu Ratna, istri Bapak Muhammad Taiyeb adalah sebagai Ibu Rumah Tangga dan tidak memiliki pekerjaan sampingan, untuk bercocok tanam tidak dapat dilakukan Ibu Ratna dikarenakan lahan yang dimiliki memiliki struktur tanah yang tidak bagus (tanah kering) dan banyak binatang laut serta binatang darat yang sering


(8)

2

melintas disekitar rumah Muhammad Taiyeb dan untuk peliharaan Bapak Muhammad Taiyeb hanya mempunyai 2 ayam. Bapak Muhammad Taiyeb dan Ibu Ratna memiliki 7 anak dimanaanak pertama adalah anak laki-laki telah bekerja di denpasar sebagai karyawan di alfamart namun gajinya digunakan untuk menghidupi biaya kos dan untuk biaya hidup diri sendiri dan disisihkan beberapa untuk keluarga,anak kedua adalah anak laki-laki juga bekerja di denpasar sebagai karyawan di alfamart, anak ketigadan keempat anak perempuan, anak keenam laki-laki, anak ketujuh perempuandan salah satu anak Ibu Ratna dan Bapak Muhammad Taiyeb telah meninggal dunia.

Tabel 1 Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Muhammad Taiyeb

Kawin 54 th Tamat SD/Sederajat

Nelayan Kepala Keluarga 2. Ratna Suharto

Yusuf

Kawin 46 th SLTA/Seder ajat

Ibu Rumah Tangga

Istri

3. Hendra Diansyah Belum Kawin

24 th SLTA/Seder ajat

Karyawan Swasta

Anak

4. RifalDiansyah Belum Kawin

22 th SLTA/Seder ajat

Karyawan Swasta

Anak

5. Sri Puspita Chandra

Belum Kawin

20 th SLTA/Seder ajat

Pelajar/Maha siswa

Anak

6. Vivani Karuniawati

Belum Kawin

17 th SLTP/Seder ajat

Pelajar/Maha siswa

Anak

7. Aldi Ferdian Belum Kawin

12 th Tamat SD/Sederajat

Pelajar/Maha siswa

Anak

8 Cindra Frillia Belum Kawin

8 th Tidak/Blm Sekolah

Belum/Tidak Bekerja

Anak

Perjalanan awal untuk mencapai lokasi rumah Bapak Muhammad Taiyeb dapat melalui jalan aspal. Namun, semakin jauh untuk mencapai rumah beliau harus melalui jalan setapak yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki atau


(9)

3

satu kendaran sepeda motor. Sepanjang jalan menuju rumah Bapak Muhammad Taiyebterdapat pohon kelapa yang dimiliki oleh LPD (Lembaga Perkreditan Desa) dan di samping jalan tidak dilengkapi dengan lampu penerangan jalan, rumah Bapak Muhammad Taiyeb berdekatan dengan pantai. Rumah tempat tinggal Bapak Muhammad Taiyeb sederhana dengan jenis lantai yaitu semen dan jenis dinding yaitu anyaman bambu dan atap yaitu genteng tanah liat.Luas kira-kira lahan beserta rumah yaitu 4,5 are namun ruangan rumah Bapak Muhammad Taiyeb sangat sederhana hanya mempunyai 1 bangunan yaitu 2 kamar tidur yang kecil dan terdapat ruangan kecil untuk dapur, tempat makan, dan tidak mempunyai ruang tamu.

Bapak Muhammad Taiyeb tinggal bersama dengan 6 anggota keluarganya, yaitu istri dan 5 anak terdiri atas 1 bangunan yaitu 2 kamar tidur yang kecil dan terdapat ruangan kecil untuk dapur, ruang makan.

Fasilitas yang terdapat dalam rumah ini yaitu penerangan dari lampu yang menggunakan daya listrik dari PLN dimana Bapak Muhammad Taiyeb menggunakan pulsa listrik yang biasanya per 2 minggu menghabiskan pulsa sebanyak Rp.25.000,- dan menggunakan kayu bakar untuk memasak. Kayu bakar didapatkan dari kebun tetangga yang digunakan di rumah untuk bahan bakar api di dapur untuk memasak.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Penghasilan dari keluarga Bapak Muhammad Taiyeb didapatkan dari penghasilan melaut yang biasanya memperoleh uang Rp.25.000 sehari yang dimana ikan hasil tangkapan dijual ke pasar atau ke tetangga sekitar, namun jika tidak mendapat ikan, maka Bapak Muhammad Taiyeb tidak memperoleh uang untuk kehidupan sehari-hari, jika solar masih mencukupi untuk melaut, maka Bapak Muhammad Taiyeb melaut kembali untuk mendapatkan tangkapan ikan. Jam kerja Bapak Muhammad Taiyeb adalah biasanya melaut dari jam 5 pagi sampai dengan 11 pagi dan kembali melaut jam dan melaut lagi pada jam 2 siang sampai dengan sore. Biasanya untuk bensin saat melaut menggunakan solar yang menghabiskan Rp.30.000,- untuk 2 hari. Keluarga ini tidak memiliki lahan yang cocok untuk bercocok tanam contohnya sawah atau kebun. Penghasilan yang


(10)

4

didapatkan oleh keluarga ini terbilang kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan diakui oleh Bapak Muhammad Taiyeb bahwa penghasilannya tidak mencukupi untuk keseharian sehingga terkadang Bapak Muhammad Taiyeb hutang atau meminjam uang kepada tetangga.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Bapak Muhammad Taiyeb dapat dikatakan tidak menentu, tergantung kondisi alam karena seperti musim angin sekarang ini mengakibatkan ikan sedikit yang didapatkan karena ikan berada dikedalaman laut. Selain itu, pendapatan keluarga ini pula tergantungpesanan pasar atau tetangga, jika tidak ada yang memesan maka Bapak Muhammad Taiyeb tidak memperoleh uang. Anak pertama dan kedua laki-laki beliau yang bekerja sebagai pegawai di Alfamart memberikan sebagian gaji ke beliau dan sisanya digunakan untuk biaya kos dan kehidupan diri sendiri di Denpasar.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Muhammad Taiyeb memerlukan biaya sekitarRp 20.000,- per hari untuk sehari-harinya meliputi kebutuhan pokok seperti beras dan lauk pauk.

Untuk lauk pauk, keluarga ini memasak dengan bahan yang sangat sederhana, jika mendapatkan tangkapan ikan lebih biasanya Bapak Muhammad Taiyeb memasak ikan tersebut sebagai lauk pauk. Air minum yang dikonsumsi di keluarga ini adalah air rebusan dari sumur gali,jadi untuk air minumBapak Muhammad Taiyebtidak membayar ke pihak PAM.

Selain keperluan konsumsi, terdapat pengeluaran untuk listrik.Listrik yang berasal dari PLN di rumah keluarga ini menggunakan layanan PLN berjenis pulsa. Dalam 2 minggu, keluarga ini dapat menghabiskan Rp 25.000,- untuk pulsa listrik.Sumber air yang digunakan dalam rumah keluarga ini berasal dari sumur gali. Sehingga tidak memerlukan biaya tambahan kecuali listrik. Sehari-harinya, keluarga ini memasak dengan menggunakan kayu bakar.

Selain itu, untuk biaya pendidikan anak, Vivani Karuniawati yang masih duduk di kelas 6 SD yaitu seperti uang saku sebulan mendapatkan Rp.1.000,- ,


(11)

5

dengan uang saku demikian anak Bapak Muhammad Taiyeb sudah sangat senang dan untuk membeli buku pelajaran membutuhkan 2 Buku seharga Rp.16.000.

Untuk anak keempat duduk di kelas 3 SMA yaitu seperti uang saku sebulan juga mendapatkan Rp.1.000,-, serta biaya SPP bulanan sebesar Rp.90.000 dan untuk membeli buku pelajaran per Buku seharga Rp.5.000,-.

b. Pendidikan

Dari sisi pendidikan, keluarga Bapak Muhammad Taiyeb mampu untuk menyekolahkan keenam anaknya dan sebagian sudah bekerja dan masih membiayai anak yang duduk di kelas 3 SMA dan 6 SD.

c. Kesehatan

Untuk kesehatan, keluarga Bapak Muhammad Taiyeb tidak memiliki kartu program kesehatan BPJS dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Bapak Muhammad Taiyeb memiliki keadaan fisik yang baik. Bapak Muhammad Taiyeb sendiri mengaku tidak memiliki masalah kesehatan tertentu yang membuat beliau beserta anaknya harus berobat secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan atau puskesmas.Namun bila sakit, Bapak Muhammad Taiyeb akan mendatangi puskesmas yang berada di Goris dengan membayar sekitar Rp 20.000,-.

d. Kerohanian

Bapak Muhammad Taiyeb dan keluarga memeluk agama Islam. Terdapat pengeluaran saat acara pengajian.

e. Sosial, dll.

Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian) ditanggung oleh Bapak Muhammad Taiyeb.


(12)

6

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Muhammad Taiyeb, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak Muhammad Taiyebseperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal dari Bapak Muhammad Taiyeb.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam pendampingan keluarga, telah dilakukan 21 kali pertemuan dengan Bapak Muhammad Taiyeb. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Muhammad Taiyeb. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, dan masalah kebersihan lingkungan.

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga

Keluarga Bapak Muhammad Taiyeb, tergolong keluarga yang tidak mampu. Bapak Muhammad Taiyeb memiliki penghasilan yang tidak menentu karena mengingat pekerjaan Bapak Muhammad Taiyeb sebagai nelayan yaitu tergantung ikan yang didapat sertatergantung kondisi alam karena seperti musim anginsekarang ini mengakibatkan ikan sedikit yang didapatkan karena ikan berada dikedalaman laut.Ibu Ratna, istri Bapak Muhammad Taiyeb hanya sebagai Ibu Rumah Tangga dan tidak mempunyai pekerjaan sampingan dikarenakan lahan yang dimiliki memiliki struktur tanah yang tidak bagus (tanah kering) dan banyak binatang laut serta binatang darat yang sering melintas disekitar rumah Ibu Ratna. Bapak Muhammad Taiyeb hanya mampu memiliki penghasilan berkisar Rp 25.000,- per hari jika mendapatkan ikan, terkadang Bapak Muhammad Taiyeb tidak mendapatkan ikan saat melaut, maka Bapak Muhammad Taiyeb tidak memperoleh uang untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan anak laki-lakinya yang


(13)

7

pertama bekerja di Denpasar dan biasanya anak laki-laki beliau pulang ke rumah 1 kali dalam sebulan. Sedikitnya penghasilan yang didapat oleh beliau mengakibatkan banyak kebutuhan keluarga Bapak Muhammad Taiyeb yang tidak mampu untuk dipenuhi baik sandang, papan, dan pangan, apalagi biaya pendidikan ataupun modal untuk membuka usaha sangat sulit, jika saat terdapat kebutuhan yang harus dipenuhi dan Bapak Muhammad Taiyeb tidak mempunyai uang, maka Bapak Muhammad Taiyeb terpaksa hutang kepada tetangga.

2.1.2 Masalah Pendidikan

Bapak Muhammad Taiyeb memiliki masalah dalam pendidikan yaitu saat membeli buku pelajaran yang banyak, jadi jika Bapak Muhammad Taiyeb tidak mempunyai biaya maka anak-anaknya hanya membeli beberapa buku yang menyebabkan kesusahan dalam proses belajar di sekolah maupun di rumah, sedagnkan Bapak Muhammad Taiyeb lulusan SD dan Ibu lulusan SD sehingga tidak bisa mengajarkan anak-anaknya dalam belajar.

2.1.3 Masalah Kesehatan Keluarga

Bapak Muhammad Taiyeb dan keluarga tidak memiliki Jaminan Kesehatan. Hal ini pula memperlambat beliau memperoleh pelayanan kesehatan yang sesuai karena kurang mampunya keluarga untuk membayar. Bapak Muhammad Taiyeb sendiri mengaku tidak memiliki masalah kesehatan tertentu yang membuat beliau beserta anaknya harus berobat secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan atau puskesmas.Namun bila sakit, Bapak Muhammad Taiyeb akan mendatangi puskesmas yang berada di Goris dengan membayar sekitar Rp 20.000,-.Hal ini mengakibatkan keluarga beliau tidak akan memeriksakan kesehatan apabila tidak benar-benar sakit dan mengganggu pekerjaan mereka.

Kebutuhan pangan keluarga Bapak Muhammad Taiyeb dapat dikatakan kurang mencukupi karena kurangnya pendapatan dan kemampuan beliau sehingga untuk konsumsisehari-hari sangat sederhana. Sedangkan, untuk kebutuhan pakaian, beliau dan anaknya menggunakan pakaian seadanya saja.

2.1.4 Kesehatan Tempat Tinggal

Rumah tempat tinggal Bapak Muhammad Taiyeb sederhana dengan jenis lantai yaitu semen dan jenis dinding yaitu anyaman bambu dan atap yaitu genteng tanah liat.Luas kira-kira lahan beserta rumah yaitu 4,5 are namun ruangan rumah


(14)

8

Bapak Muhammad Taiyeb sangat sederhana hanya mempunyai 1 bangunan yaitu 2 kamar tidur yang kecil dan terdapat ruangan kecil untuk dapur, ruang makan.

Rumah Bapak Muhammad Taiyeb memiliki kamar mandi diluar rumah, jadi jika ingin mandiBapak Muhammad Taiyeb dan sekeluarga harus keluar rumah terlebih dahulu dan menimba air di sumur. Kondisi rumah Bapak Muhammad Taiyeb sendiri dapat dikatakan kurang baik dan kotoran ayam yang kadang berserakan membuat rumah tersebut kurang sehat dan bisa mempengaruhi kesehatan penghuni rumah. Sebagian besar perabot di dalam rumah tampak tertutup debu. Kondisi ini dapat membahayakan penghuni rumah karena dapat memicu gangguan pernapasan akibat paparan debu kronis. Dinding rumah Bapak Muhammad Taiyeb hanya terbuat dari anyaman bambu, hal ini mengakibatkan beliau mengalami kedinginan saat tidur di malam hari.

2.1.5 Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan pekarangan rumah Bapak Muhammad Taiyeb dapat dikatakan cukup baik. Ibu Ratna sangat rajin membersihkan pekarangan rumah bersama anak perempuannya. Namunbeliau tidak memiliki tempat sampah untuk membuang sampah daun tetapi sampah langsung dibakar oleh Bapak Muhammad Taiyeb.

2.2 Prioritas Masalah

Berdasarkan identifikasi atas masalah-masalah KK Dampingan, dapat ditentukan prioritas masalah yang dapat dipecahkan terlebih dahulu. Adapun prioritas dari lima permasalahan diatas yang pertama adalah masalah kesehatan karena dengan debu yang menumpuk akan menyebabkan penyakit dan perekonomian keluarga karena pendapatan yang tidak menentu sehingga dapat memperbaiki permasalahan-permasalahan lainnya di masa mendatang. Keluarga Bapak Muhammad Taiyeb sangat perlu untuk meningkatkan kesehatandan perekonomian keluarganya. Namun, permasalahan lain pula tak dapat dikesampingkan karena apabila kebersihan lingkungan tidak dijaga dan kebutuhan air bersih terganggu maka juga tidak akan dapat melakukan pekerjaan dengan baik untuk mendapatkan penghasilan kebutuhan.


(15)

9

BAB III

USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini maka diperlukan pemecahan masalah tersebut berupa usulan solusi kepada Keluarga Dampingan itu sendiri. Solusi yang diusulkan pun tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahtearan KK dampingan dan membebaskan KK dampingan dari masalah dalam keluarganya.

Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Muhammad Taiyeb adalah sebagai berikut.

3.1.1 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap manusia baik untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun mencari nafkah untuk membiayai kehidupan sehari-harinya. Kesehatan yang prima tentunya mendukung produktifitas seseorang dalam usahanya mencari pendapatan dalam bekerja dan meningkatkan taraf kehidupannya sendiri. Saran di bidang kesehatan yang dapat disampaikan kepada Bapak Muhammad Taiyeb di antaranya terkait kesehatan diantaranya pengertian pola-pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya mengenai kebersihan diri dan lingkungan serta pola hidup sehat. Terlepas dari keterbatasan keluarga untuk menyediakan satu tempat khusus untuk MCK dan akses air bersih, keluarga Bapak Muhammad Taiyeb tetap perlu diberitahu mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga seperti gangguan pernapasan karena debu dan suhu dingin di malam hari, mengenai kesehatan reproduksi, mengenaimengurangi mengkonsumsi kafein (kopi), dan mengenai BAB tidak disembarang tempat. Selain itu, untuk kebersihan lingkungan seperti pentingnya tempat sampah untuk membuang sampah.


(16)

10

Solusi lain yang dapat diberikan untuk masalah kesehatan untuk keluarga Bapak Muhammad Taiyeb adalah menyarankan beliau untuk memeriksakan kesehatan keluarga ke Puskesmas, saat melaut juga sebaiknya menggunakan topi, jaket agar tidak masuk angin, ketika membakar sampah juga harus menggunakan masker karena asap yang dihasilkan tidak bagus untuk kesehatandan memastikan bahwa keluarga mendapatkan tanggungan dari jaminan kesehatan.

3.1.2 Program Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga Dampingan

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Bapak Muhammad Taiyeb adalah penghasilan keluarga yang terbatas dan tidak menentu. Sebagai pendamping, pendampingan keluarga juga dilakukan dengan memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya di masa mendatang. Salah satu contohnya adalah dengan berternak bebek atau menambahkan untuk berternak ayam sesuai dengan luas pekarangan rumah yang dimiliki. Telur ayam dan bebek dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat digunakan untuk kebutuhan memasak.

3.1.3 Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan di Masa Depan

Sebagai Kepala Keluarga, Bapak Muhammad Taiyeb harus memiliki solusi-solusi serta alternatif dalam meningkatkan pemasukannya.Ibu Ratna beserta anak-anak perempuannya, diharapkan mampu untuk lebih teliti dan cermat dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. Salah satunya adalah dengan membuat kerajinan tangan contohnya kalung dan gelang mote, dengan menjual kepada pengepul sehingga dapat membantu untuk memperoleh uang tambahan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak Muhammad Taiyeb sebanyak 21 kali dalam 5 minggu pelaksanaan


(17)

11

KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan

No Hari, Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1. Selasa, 26Juli 2016

14.00-17.00

3 jam Survei alamat keluarga KK dampingan dengan kepala Dusun Mandar dan berkenalan dengan keluarga Bapak Muhammad Taiyeb

2. Rabu, 27Juli 2016

10.00-15.00

5 jam Berkunjung, berbincang – bincang dan perkenalan dengan anggota keluarga Bapak Muhammad Taiyeb serta istri dan anak

3. Kamis, 28 Juli 2016

13.00-18.00

5 jam Berkunjung dan mencari tahu informasi detail keluarga dampinganBapak

Muhammad Taiyeb dan melihat suasana keluarga dampingan

4. Jumat, 29 Juli 2016

12.00-15.00

3 jam Berkunjung dan memberikan makan ayam milik Ibu Ratna

5. Sabtu, 30 Juli 2016

09.00-13.00

4 jam Berkunjung dan Mengidentifikasi masalah-masalah secara umum yang dihadapi Bapak Muhammad Taiyeb 6. Minggu, 31 Juli

2016

11.00-14.00

3 jam Berkunjung dan memberikan pengetahuan mengenai pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

7. Selasa, 2 Agustus 2016

06.00-10.00

4 jam Berkunjung dan membantu membersihkan pekarangan rumah

8. Kamis, 4 Agustus 2016

13.00-15.00

2 jam Berkunjung dan Berbincang – bincang dengan Ibu Ratna serta keluarga beliau mengenai masalah yang sedang dihadapi 9. Jumat, 5

Agustus 2016

06.00-07.00 & 19.00 – 21.00

3 jam Berkunjung dan Berbincang – bincang dengan Ibu Ratna serta anaknya mengenai perekonomian keluarga

10. Sabtu, 6 Agustus 2016

06.00-11.00

5 jam Berkunjung dan Berbincang-bincang dengan keluarga serta membantu mengajar mengenai tugas sekolah (PR) anak Ibu Ratna

11. Senin, 8 Agustus 2016

12.00-15.00

3 jam Berkunjung dan Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Ibu Ratna 12. Selasa, 9

Agustus 2016

07.00-10.00

3 jam Berkunjung dan Bersosialisasi dengan keluarga Ibu Ratna


(18)

12 13. Rabu, 10

Agustus 2016

16.00-20.00

4 jam Berkunjung dan Berbincang bincang mengenai solusi yang dapat dilakukan oleh keluarga Ibu Ratna dalam

menghadapi masalah yang sedang dihadapi

14. Kamis, 11 Agustus 2015

17.30- 19.30

2 jam Berkunjung dan Berdiskusi dengan keluarga Bapak Muhammad Taiyeb dan membantu Ibu Ratna Memasak

15. Jumat, 12 Agustus 2015

16.30-20.30

4 jam Berkunjung dan Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Ibu Ratna 16. Sabtu, 20

Agustus 2015

08.00-13.00

5 jam Berkunjung dan Berbincang- bincang dan memotivasi anak dari Ibu Ratna untuk tetap semangat dalam menempuh pendidikan

17. Minggu, 21 Agustus 2015

15.00-21.00

6 jam Berkunjung dan Pemberian informasi mengenai potensi untuk membuat kerajinan tangan sebagai penambah penghasilan keluarga

18. Senin, 22 Agustus 2015

12.00-18.00

6 jam Berkunjung dan Membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Muhammad Taiyeb serta ikut ke pantai untuk bertanya mengenai keseharian Bapak Muhammad Taiyeb saat melaut

19. Selasa, 23 Agustus 2015

08.00-17.00

9 jam Berkunjung dan Berbincang-bincang dengan keluarga Ibu Ratna dan membantu membakar sampah di rumah Ibu Ratna 20. Kamis, 25

Agustus 2015

10.00-18.00

8 jam Berkunjung dan Memberikan informasi mengenai kesehatan untuk keluarga Ibu Ratna dan membantu pekerjaan rumah di rumah Ibu Ratna

21. Jumat, 26 Agustus 2015

10.00-17.00

7 jam Berkunjung dan Perpisahan dengan keluarga Bapak Muhammad

Taiyebsekaligus memberikan bantuan berupa sembako dan peralatan

nelayan(ember untuk menampung ikan tangkapan).


(19)

13

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggalBapak Muhammad Taiyeb.

4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja EfektifMahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 21 kali dengan total waktu kunjungan selama 94 jam. Waktu kunjungan ke rumah keluarga dampingan tidak menentu, menyesuaikan dengan aktivitas anggota keluarga yang ada di rumah. Rata-rata kunjungan dilakukan pada pukul 14.00-18.00 WITAatau pada pagi hari pada pukul 08.00-12.00 WITA.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumahBapak Muhammad Taiyeb, Dusun Mandar RT 03, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa Sumberkima. Kegiatan yang dilakukan yaitu mencari tahu lokasi dusun yang ditentukan, bertemu dengan kepala dusun Mandar, mendapatkan keluarga KK Dampingan, mencari kediaman keluarga KK Dampingan, serta berbincang-bincang dengan KK Dampingan. Kemudian melakukan kunjungan rutin, berbincang-bincang dengan keluarga KK dampingan dan mencari tahu secara tidak langsung masalah yang sedang dialami oleh keluarga KK dampingan, serta membantu aktivitas keluarga seperti mengerjakan


(20)

14

pekerjaan rumah tangga, membersihkan pekarangan rumah, mengajari anak untuk belajar pelajaran sekolahdan lain-lain.

Selama kunjungan tersebut, dilakukan perbincangan santai bersama Bapak Muhammad Taiyeb, Ibu Ratna serta anaknya untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dan dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 21 kali selama sebulan. Dimana kunjungan rata-rata 2-9 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 94 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian keluarga yang berupa memanfaatkan peluang kerja yang ada yaitu dengan membuat kerajinan tangan contohnya gelang dan kalung mote. Nantinya hasil yang didapat dari kerajinan tangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang di keluarga.

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan agar beliau mengurus jaminan kesehatan lebih cepat sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai kemampuan mereka apabila mereka datang ke Poskesdes atau Puskesmas.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat kendala yang dialami sebelum melakukan keluarga dampingan, dimana pembagian KK Dampingan tidak dapat dilakukan sejak hari pertama berada di Desa Sumberkima yaitu menetapkan keluarga yang kurang mampu,


(21)

15

karena menentukan keluarga yang kurang mampu tidak bisa dilihat hanya dengan melihat kondisi rumah saja. Sedangkan kendala selama melakukan pendampingan, yaitu mengalami kesulitan bertemu atau menyesuaikan waktu pertemuan dengan kepala keluarga yaitu Bapak Muhammad Taiyeb. Hal ini disebabkan jam kerja Bapak Muhammad Taiyeb yang dari pagi hingga siang lalu melaut lagi dari siang sampai sore, selain itu terdapat kendala lainnya yaitu akses jalan yang rusak serta perbedaan pola pikir dengan keluarga dampingan yang membuat susah dalam hal komunikasi. Namun, semua hal ini tidak terlalu menjadi kendala yang cukup besar.


(22)

1

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 21 kali pertemuan terhadap keluarga Bapak Muhammad Taiyebmerupakan merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp 25.000,- jika memperoleh tangkapan ikan, tetapi diakui oleh Bapak Muhammad Taiyeb bahwa selama sebulan lebih banyak tidak mendapatkan ikan dibandingkan mendapatkan ikan. Rumah KK Dampingan tergolong masih kurang layak huni karena genteng yang bolong membuat rumah Bapak Muhammad Taiyeb saat hujan akan bocor. Untuk BAB Bapak Muhammad Taiyeb dan keluarga meminjam kamar mandi di tetangga karena Bapak Muhammad Taiyeb tidak mempunyai kamar mandi yang layak. Untuk solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dari segi kesehatan, keluarga Bapak Muhammad Taiyeb harus memiliki jaminan kesehatan sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di Puskesmas. Selain itu, keluarga dampingan diberikan sosialiasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih sertamengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga. 2. Dari segi ekonomi, keluarga Bapak Muhammad Taiyeb memiliki

pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan adalah berternak bebek atau menambahkan untuk berternak ayam sesuai dengan luas pekarangan rumah yang dimiliki. Telur ayam dan bebek dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat digunakan untuk kebutuhan memasak, selain itu dengan membuat kerajinan tangan contohnya kalung dan gelang mote, dengan menjual kepada pengepul sehingga dapat membantu untuk memperoleh uang tambahan untuk kebutuhan keluarga sehari-hari.


(23)

2

5.2 Rekomendasi

Dalam pemecahan masalah kesehatan, keluarga diharapkan memperoleh bantuan dalam Jaminan Kesehatan sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai kondisi serta kemampuan keluarga beliau. Selain itu, diharapkan rumah Bapak Muhammad Taiyeb mendapat program bedah rumah dan mendapat bantuan akses air bersih serta dibuatkan kamar mandi dengan lantai yang sesuai sehingga Bapak Muhammad Taiyeb mampu MCK menggunakan kamar mandi sendiri.

Selain itu cara terbaik untuk memperbaiki masalah perekonomian Bapak Muhammad Taiyeb adalah dengan memberikan solusi dan saran mengenai usaha rumahan yang dapat keluarganya lakukan serta keterampilan untuk anaknya saat ia sudah cukup umur untuk bekerja, untuk keluarga dapat mengatur keuangan sebaik-baiknya karena pengeluaran keluarga yang banyak dibandingkan dengan penghasilan terlebih sang anak, yang masih duduk dibangku sekolah supaya bisa terus bersekolah sehingga tidak putus sekolah.

Untuk menaikkan taraf hidup maka keluarga ini diharapkan mampu memanfaatkan peluang kerja yang ada yaitu dengan membuat kerajinan tangan contohnya gelang dan kalung mote. Nantinya hasil yang didapat dari kerajinan tangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang di keluarga.


(24)

3

LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN


(25)

4


(26)

5


(27)

6

Gambar 4 Gambar Saat Berbincang-bincang dengan Keluarga Bapak Muhammad Taiyeb

Gambar 5 Gambar Setelah memberikan penjelasan mengenai potensi pekerjaan dengan Ibu Ratna


(28)

7


(1)

2

5.2 Rekomendasi

Dalam pemecahan masalah kesehatan, keluarga diharapkan memperoleh bantuan dalam Jaminan Kesehatan sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai kondisi serta kemampuan keluarga beliau. Selain itu, diharapkan rumah Bapak Muhammad Taiyeb mendapat program bedah rumah dan mendapat bantuan akses air bersih serta dibuatkan kamar mandi dengan lantai yang sesuai sehingga Bapak Muhammad Taiyeb mampu MCK menggunakan kamar mandi sendiri.

Selain itu cara terbaik untuk memperbaiki masalah perekonomian Bapak Muhammad Taiyeb adalah dengan memberikan solusi dan saran mengenai usaha rumahan yang dapat keluarganya lakukan serta keterampilan untuk anaknya saat ia sudah cukup umur untuk bekerja, untuk keluarga dapat mengatur keuangan sebaik-baiknya karena pengeluaran keluarga yang banyak dibandingkan dengan penghasilan terlebih sang anak, yang masih duduk dibangku sekolah supaya bisa terus bersekolah sehingga tidak putus sekolah.

Untuk menaikkan taraf hidup maka keluarga ini diharapkan mampu memanfaatkan peluang kerja yang ada yaitu dengan membuat kerajinan tangan contohnya gelang dan kalung mote. Nantinya hasil yang didapat dari kerajinan tangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang di keluarga.


(2)

3

LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN


(3)

4


(4)

5


(5)

6

Gambar 4 Gambar Saat Berbincang-bincang dengan Keluarga Bapak Muhammad Taiyeb

Gambar 5 Gambar Setelah memberikan penjelasan mengenai potensi pekerjaan dengan Ibu Ratna


(6)

7