KARAKTERISASI TIPE FOSILISASI ELEPHAS HYSUDRINDICUS BERDASARKAN METODE ANALISIS SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM) DAN PETROGRAFI.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pada tahun 2009 telah dilakukan penggalian uji (test pit) di lokasi fosil

vertebrata di Dusun Sunggun, Desa Mendalem, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa
Tengah. Pada penggalian itu, ditemukan kerangka hampir lengkap dari satu
individu gajah. Temuan ini merupakan fenomenal karena sejak dimulainya
penelitian fosil vertebrata di Indonesia (Jawa) lebih dari 150 tahun lalu (1850-an),
baru sekarang ditemukan satu individu lengkap fosil gajah. Fosil yang ditemukan
merupakan kerangka satu individu Elephas hysudrindicus yang tertanam dalam
salah satu endapan teras Sungai Bengawan Solo (Teras Menden). Fosil Gajah
Blora Elephas sp. memiliki ketinggian hingga mencapai kira-kira lebih dari
3 meter; yang tersimpan di Museum Geologi Bandung (Herman, 2010).
Daerah sepanjang Sungai Bengawan Solo selalu menarik perhatian para
ahli geologi, arkeologi dan paleontologi. Daerah ini merupakan daerah
sedimentasi sungai (fluvial) dengan sistem meander dan termasuk sungai purba,
sehingga banyak dijumpai endapan – endapan teras sungai. Endapan teras sungai

adalah deretan tinggian mendatar yang relatif sejajar dengan sisi aliran sungai,
awalnya terbentuk sebagai endapan banjir ketika sungai meluap kemudian
mengalami pengangkatan ke atas permukaan sehingga meninggalkan dataran
banjir yang terdiri dari lempung, pasir dan kerikil.

1

2

Endapan teras Sungai Bengawan Solo ini telah terbukti menjadi tempat
ditemukannya banyak fosil vertebrata, artefak, dan fosil manusia purba.
Contohnya, Dubois (1894) yang menemukan Pithecantropus Erectus, fosil
manusia purba pertama di Indonesia.
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap fosil tulang gajah,
untuk menentukan jenis dan karakteristik mineral-mineral pengganti atau pengisi
pori tulang gajah Blora, sehingga menjadi keras dan membatu, atau menjadi fosil.
Dengan mengetahui mineral pengganti dan komposisinya, dapat ditentukan tipe
fosilisasi dari fosil gajah Elephas hysudrindicus tersebut. Pengamatan dilakukan
dengan menggunakan mikroskop polarisasi (petrografi) serta Scanning Electron
Microscope (SEM) untuk dapat mengetahui lebih jelas mineral tersebut.

Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan
yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami
pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Pada proses
fosilisasi terjadi penggantian atau pengisian pori-pori

tulang oleh colophane

(Ca3P2O8.2H2O) atau kalsium fosfat (dikenal dengan petrifikasi), yang kemudian
dapat diikuti oleh rekristalisasi sebagian atau seluruh mineral utama tersebut
menjadi mineral-mineral sekunder.
Herman (2010) menemukan adanya mineral-mineral sekunder atau semen
mineral hasil oksidasi, yang terdapat pada rongga atau pori – pori tulang pada dua
sampel tulang Elephas hysundrindicus, yaitu: manganese oxide (MnO), iron oxide
(Fe2O3), dan ilmenit (FeTiO3), yang menggambarkan suatu kondisi kemungkinan
terdapat pengisian mineral pada endapan teras.

3

Dengan analisis petrografi terhadap 24 sampel dan analisis SEM terhadap
21 sampel, diharapkan dapat ditentukan tipe fosilisasi pada fragmen-fragmen

tulang Elephas hysudrindicus yang ditemukan di Blora ini, dilihat dari keberadaan
dan komposisi mineralnya.

1.2

Permasalahan
Permasalahan yang mempunyai peluang lebih besar untuk diteliti adalah :
1.

Apa mineral pengganti atau pengisi pori tulang Elephas
hysudrindicus sehingga dapat terfosilisasi dengan baik dilihat dari :
a. bagaimana komposisinya?
b. bagaimana karakteristiknya?

2.

Termasuk dalam tipe apakah fosilisasi Elephas hysudrindicus
(petrifikasi, rekristalisasi atau lainnya)?

Metode yang digunakan adalah metoda petrografi dan Scanning Electron

Microscope (SEM), dimana keterlibatan hasil analisa dari kedua metoda tersebut
nonparametrik dan independen sehingga dapat dilakukan uji variabel Analisis
Perbandingan Mann-Whitney Test sebagai jawaban dari hipotesis yang diajukan.

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan komposisi

mineral/unsur yang terdapat pada fosil Elephas hysudrindicus di dalam rongga
atau pori – pori fosil tersebut; dengan demikian dapat ditentukan tipe fosilisasi
tulang gajah tersebut.

4

1.4

Kegunaan Penelitian
Penelitian dapat dijadikan sebagai acuan dalam menggunakan metoda


untuk penentuan tipe fosilisasi yang baik berdasarkan dari kandungan
mineral/unsur yang terdapat di dalam rongga tulang fosil tersebut. Penelitian ini
akan memberi kontribusi yang cukup besar bagi perkembangan ilmu geologi,
khususnya keterkaitan petrografi dan paleontologi.