PEMBELAJARAN ANSAMBEL GENDANG TELU SENDALANEN DALAM EKSTRAKURIKULER SMP MASEHI BERASTAGI.

PEMBELAJARAN ANSAMBEL GENDANG TELU SENDALANEN
DALAM EKSTRAKURIKULER SMP
MASEHI BERASTAGI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Teger Pranata Bangun
NIM. 081222510081

PRODI SENI MUSIK
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR


Ucapan syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tuhan
YESUS KRISTUS yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga Skripsi yang
berjudul “Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalanen Dalam
Ekstrakurikuler di SMP Masehi Berastagi” dapat diselesaikan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai hasil terbaik
dalam penyelesaian Skripsi ini, dan juga menyadari tanpa bantuan dari berbagai
pihak, Skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan
3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Uyuni Widiastuti, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik dan
dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyak memberikan masukan
kepada penulis.
5. Panji Suroso M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik Universitas
Negeri Medan
6. Adina Sastra Sembiring M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi II yang telah

banyak memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.
7. Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
yang telah banyak memberikan ilmu selama proses pembelajaran
berlansung sewaktu kuliah
8. Kepala Sekolah SMP Masehi Berastagi Ibu Sabaria Br Barus S.Pd, bapak
Tasman Keliat S.Pd Selaku instruktur Ekstrakurikuler SMP Masehi
Berastagi yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penelitian ini.
9. Teristimewa buat kedua orang tua penulis yang tercinta SukaHati Bangun
dan Arapenta Br Tarigan, terima kasih atas doa, kesabaran, kesetiaan,
perhatian, dukungan dan pengorbanan baik moral maupun materi sehingga
penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada skripsi.
Kekelengenndu jadi asam ku berkat bapa, nande.
10. Buat abang, kakak, adik, dan keponakan saya ( Polo Rossi Bangun Beserta
Istri, Yenni Arinta Br Bangun, Velli Ani dat Ulina Br Bangun, Ekia,
Prince, Elvin) terima kasih buat doa, bantuan, semangat dan dukungannya.
Tuhan selalu menyertai kita.
11. Buat yang spesial di hati penulis Isa Adelia Sembiring yang selalu
menemani dan mendukung penulis selama kuliah sampai skripsi ini
selesai. Semua akan baik-baik saja.
12. Buat teman-teman stambuk 08, Yobi Leomanta Sinuhaji, Dian Pramana

Bangun, Modalta Barus, Limton Tarigan, Adenansius Nainggolan, Andre

i

Girsang, Angel,Dora,Esma,Cyntia,Viva,Lola,Feri,Fenti. Terima kasih buat
perhatian, ide, saran dan doa kalian.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Medan,

Juli 2014

Teger Pranata Bangun
NIM. 081222510081

ii

ABSTRAK

TEGER PRANATA BANGUN. NIM. 081222510081.Pembelajaran Ansambel
Gendang Telu Sendalanen Dalam Ektrakurikuler SMP Masehi Berastagi,
Jurusan Sendratasik, Program Studi Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran ansambel
gendang telu sendalanen bagi siswa sebagai ekstrakurikuler di SMP Masehi
Berastagi. Penelitian ini mengambil lokasi di jalan Merdeka No.119 Berastagi.,
yang merupakan suatu tempat dimana terjadinya proses pembelajaran antara guru
sebagai pendidik dan anak sebagai murid.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, dimana
data-data dikumpulkan dengan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi,
studi kepustakaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen di SMP Masehi
Berastagi yang berjumlah 8 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah ppulasi yang berjumlah 8 orang.
Setelah keseluruhan data terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab seluruh
pertanyaan penelitian. Analis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif
yang dideskripsikan secara bertahap dalam bentuk tulisan, kemudian
diklasifikasikan sesuai dengan isi dan materi data tersebut. Setelah analisis
dilakukan, ditemukan hasil penelitian yaitu pembelajaran ekstrakurikuler

ansambel gendang telu sendalanen dalam kategori baik, dimana sebagian besar
siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen di SMP
Masehi Berastagi dapat memainkan ansambel gendang telu sendalanen dengan
baik.
Kata Kunci : Ansambel, Gendang Ekstrakurikuler.

i

DAFTAR ISI
Hal

ABSTRAK……………………..…………………………………….i
KATA PENGANTAR……….……………………………..……….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ………….................................................. 5
1.3 Pembatasan Masalah.................................................................. 7
1.4 Perumusan Masalah .....................................................................8
1.5 Tujuan Penelitian.


…………................................................ 8

1.6 Manfaat Penelitian…………...................................................... 9

BAB 2 KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
2.1 Landasan Teoritis…………………………….. ........................ 11
2.2 Teori Pembelajaran……………….. .......................................... 11
2.3 Teori Musik……................ ....................................................... 15
2.4 Teori Ansambel………… ......................................................... 20
2.5 Pengertian Ekstrakurikuler…………… .................................... 22
2.6 Pengertian Gendang Telu Sendalanen……… ……………... 23
2.7 Kerangka Konseptual..……………………… ......................... 27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ..........................................................................29
3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………………… ........................ 30
3.1.2 Populasi …… ............................................................................ 30
3.1.3 Sampel…… .............................................................................. 31
3.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 32

3.3 Studi Kepustakaan………………………………………………32
3.4 Observasi atau pengamatan……………………………………..35
3.5 Wawancara……………………………………………………..36
3.6 Dokumentasi……………………………………………….........36
3.7Tekhnik Analisis Data…………………………………………...37

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 SMP Swasta Masehi Berastagi ................................................ 38
4.2

Sejarah Berdirinya Ekstrakurikuler Gendang Telu Sendalanen
SMP Swasta Masehi Berastagi..................................................41

4.3

Tujuan Pembelajaran ansambel Gendang Telu Sendalanen
Di SMP Swasta Masehi.............................................................42

4.4


Pembelajaran ansambel Gendang Telu Sendalanen
Dalam ekstrakurikuler Di SMP Swasta Masehi.........................43

4.5 Materi Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalane…….47
4.6 Hasil Belajar Pada Pembelajaran Ansambel…………………..51
4.7 Kendala Dalam Pembelajaran Ansambel……………..……….52

BAB 5 Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan ..............................................................................54
5.2 Saran....................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 57

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang yang
mengalaminya.Pembelajaran bukan merupakan istilah asing di dunia pendidikan,
terutama kepada para pengajar/pendidik, siswa maupun mahasiswa. Melalui
pembelajaran, diharapkan terjadi perubahan perilaku pada peserta didik dalam
proses kegiatan belajar dengan menggunakan strategi dan metode tertentu.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh yang
meliputi aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,
keterampilan dan seni yang dikembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan,
maka pemerintah telah mengadakan perbaikan sistem Pendidikan Nasional
dengan cara menyempurnakan kurikulum. Hal ini sesuai dengan tujuan
Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (2003) bahwa pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka menyiapkan
peserta didik untuk meningkatkan mutu disemua jenjang pendidikan. Mulai dari
pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi melalui kegiatan bimbingan dan
pengajaran untuk masa yang akan datang.
Pendidikan seni, budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena
keunikan yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi dan berapresiasi melalui pendekatan: "Belajar dengan seni, belajar

1

melalui seni. dan belajar tentang seni" (KTSP 2006).

Menurut Dirjen Pendidikan Dasar (2006:32):
“Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan yang mencakup bidang seni

rupa, musik, tari, dan teater, memiliki karakteristik tersendiri sesuai
dengan kaidah keilmuan masing-masing. dalam pendidikan seni budaya,
aktivitas kesenian harus menampung cirri-ciri khas tersebut akan tertuang
dalam pemberian pengalaman pengembangan konsepsi, apresiasi, dan
kreasi, yang mencakup: (1) untuk dapat memahami konsep dan pentingnya
seni budaya, (2) dapat menampilkan sikap apresiasi terhadap seni
budaya,(3) dapat menampilka kreativitas melalui seni budaya, (4) dapat
menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global. Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek
kajian : (1) Seni Rupa mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak, dan sebagainya,
(2) Seni Musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal,
memainkan alat music, apresiasi karya music, (3) Seni Tari, mencakup
keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa ransangan
bunyi, apresiasi terhadap seni tari, (4) Seni Teater, mencakup keterampilan
olah tubuh, olah pikiran, dan olah suara yang pembatasannya memadukan
unsur seni music, seni tari, dan seni peran”.
Seni musik di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merapakan salah satu
bagian dari mata pelajaran seni budaya.Salah satu pokok bahasan yang ada dalam
mata pelajaran seni musik adalah ansambel musik. Pembelajaran ansambel musik

yang direncanakan dengan baik oleh guru akan berlangsung secara efektif dan
optimal. Fasilitas yang diberikan guru terhadap siswa dengan cara memberikan
perhatian, menggunakan metode pembelajaran yang efektif akan mempermudah
siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran.
Musik adalah cabang seni yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Musik memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan berpikir manusia yang
dapat diwujudkan dalam bentuk pembelajaran. Dalam suatu sekolah bentuk
pembelajaran musik dapat dijadikan sebagai suatu ekstrakurikuler.Untuk

mengembangkan potensi siswa tentunya tidak hanya dapat dikembangkan melalui
kegiatan pembelajaran diskusi, namun dapat dilakukan dengan kegiatan
ekstrakurikuler.Ekstrakurikuler memiliki peranan yang cukup besar, yaitu
pendidikan kemandirian, kedisplinan dan keterampilan serta pengembangan diri.
SMP

Swasta

Masehi

Berastagi

mempunyai

berbagai

kegiatan

ekstrakurikuler, antara lain ekstrakurikuler instrumen biola, paduan suara,
ansambel gendang telu sendalanen dan pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler
disekolah ini dikenal sebagai kegiatan tambahan pelajaran, sesuai dengan
pelajaran yang diinginkan dan tertera didaftar kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler ini dilakukan disekolah diluar jam pelajaran yangbertujuan agar
siswa-siswi dapat menambah pengalaman dalam belajar di masyarakat, untuk
menambah kreativitas siswa, serta menghindari kejenuhan dan membuka
kesempatan pada siswa-siswi untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat serta
mengembangkan setiap minat, bakat maupun hobi
Pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen ini dibimbing oleh dua
orang

instuktur

yang

bertujuan

dapat

mengajar

siswa-siswi

untuk

mengembangkan bakat serta dapat bermain dalam pertunjukan musik.Hakikatnya
sebuah ansambel musik merupakan permainan alat musik bersama-sama untuk
mencapai suatu keharmonisan nada atau bunyi, maka demikian pula hasil akhir
yang diharapkan pada setiap pemain ansambel.Mereka harus dapat bermain
dengan kompak tanpa mengutamakan egois masing-masing. Pada dasarnya
ansambel gendang telu sendalanen mempunyai hubungan satu sama lain dan harus
saling mendukung. Pembelajaran ekstrakurikuler ini dimulai dari pemberian

arahan dan latihan dari para instruktur, kemudian masing-masing siswa akan
bertanggung jawab untuk menguasai instrumen yang dipegangnya dan
memainkan nada-nada dari sebuah lagu. Kemampuan dalam penguasaan alat
musik yang baik serta kekompakan kelompok dapat memperoleh prestasi yang
lebih baik.Apabila dilihat dari uraian diatas, jelas bahwa pembelajaran ansambel
memiliki pengaruh positif bagi siswa.
Untuk menerapkan pembelajaran Gendang Telu Sendalanen di sekolah
dengan baik, peranan guru seni musikakan sangat penting dalam melibatkan siswa
untuk mengekspresikan dirinya melalui berbagai ragam karya musik baik dengan
cara bernyanyi maupun bermain instrumen secara individu maupun kelompok.
Guru dituntut agar selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran
musik kreatif sehingga siswa merasa senang dan tertarik dalam proses
pembelajaran musik. Menurut Gustina (2005:15)
“Pendidikan musik kreatif yang dimaksud mangacu pada satu model
pembelajaran musik yang bertujuan umtuk menumbuh kembangkan
keseimbangan antara pemikiran kritis dan kreativitas siswa dalam aktivitas
music. Istilah “kreatif” dapat dipahami sebagai kemampuan untuk
mengkreasikan idea atau gagasan yang sama sekali baru. Sebagai kreasi,
idea atau gagasan tersebut bukan berupa peniruan (imitation) atau
mengimprovisasi tindakan orang lain. Keseimbangan antara pemikiran
kritis dan kreativitas siswa dalam pendidikan musik kreatif dipandang
penting untuk dimiliki agar siswa memiliki pemahaman musik serta
mendalam dan utuh.”
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa seorang guru musik harus
senantiasa kreatif untuk menemukan metode pembelajaran musik yang tepat
sesuai dengan kondisi kejiwaan anak didik.
Berdasarkan pengamatan peneliti, pembelajaran ekstrakurikuler ansambel
gendang telu sendalanen ini terdiri dari satu group saja, dimana didalam group ini

terdapat 8 orang siswa.Siswa-siswi yang berlatih dengan rajin dan memiliki
antusias yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Dalam pencapaian prestasi, memang kegiatan ekstakurikuler ini belum
mengukir sesuatu yang gemilang. Namun demikian, pihak sekolah tetap optimis
kegiatan ekstrakurikuler ini dapat berkembang dan menghasilkan prestasi yang
dapat mengharumkan nama sekolah SMP Swasta Masehi Berastagi. Hal ini dapat
dilihat dari penggunaan instrumen gendang telu sendalanen yang jarang
dipergunakan sekolah-sekolah lain sebagai media pembelajaran musik sekolah,
maka ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen ini menjadi nilai tambah
tersendiri bagi sekoah SMP Swasta,Masehi Berastagi.Untuk mempromosikan
kegiatan ekstrakurikuler tersebut para instruktur dan guru membawa siswa-siswi
ke Gereja-Gereja di Tanah Karo untuk menampilkan kemampuan mereka dalam
memainkan musik tradisi. Hal ini tentunya akan terwujud apabila terciptanya
kerjasama antara pengajar atau pelatih dengan siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler dan juga dukungan orang tua peserta didik.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti merasa tertarik untuk
mengetahui

dan

melakukan

penelitian

kegiatan

ekstrakurikuler

untuk

mendeskripsikan "Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalanen Dalam
Ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi"

B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan

pendapat hadeli (2006:23) yang menyatakan bahwa : " identifikasi masalah adalah
suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor
sepertikebiasaan-kebiasaan,

keadaan-keadaan

dan

lain

sebagainya

yang

menimbulkan beberapa pertanyaan.
Sesuai dengan pendapat tersebut dan dari uraian yang terdapat pada latar
belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Bagaimana

pembelajaran

ansambel

gendang

telu

sendalanen

dalamekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?
2. Bagaimana bahan atau materi yang disajikan dalam pembelajaran
ansambel dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?
3. Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran ansambel gendang telu
sendalanen ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?
4. Bagaimana hasil pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam
estrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?
5. Apa tujuan pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam
6. ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?
7. Mengapa pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dijadikan
sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler?
8. Apa yang mendasari terbentuknya kegiatan ekstrakurikuler ansambel
gendang telu sendalanen?
9. Bagaimana respon orang tua siswa terhadap pembelajaran ansambel
gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler di SMP Swasta Masehi

Berastagi?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka penulis
mengadakan batasan masalah untuk mempermudah penulis dalam memecahkan
masalah yang dihadapi dalam penelitian.
Menurut pendapat Sukardi (2003:30) mengatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan
peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi
rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum dalam beberapa
pertanyaan yang jelas”
Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membatasai masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran ansambel

gendang telu sendalanen dalam

ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi
2. Bagaimanapembelajaran ansambel

gendang telu sendalanen dalam

ekstrakurikuler SMP Swasta Masebi Berastagi?
3. Bagaiman bahan atau materi yang disajikan dalam pembelajaran ansambel
dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?
4. Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran ansambel gendang telu
sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?
5. Bagairnana hasil pembelajaran ansambel gendang telu sendalanendalam
ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dan sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan.Maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban. Hal ini sejalan dengan
pendapat Maryeani (2005:14), yang mengatakan bahwa:
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang
digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti
karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan sebagaimana terpapar rumusan masalahnya. Rumusan
masalah juga bias disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena
dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butirbutir masalah sebagaimana dirumuskan.”
Berdasarkan pendapattersebut serta uraian yang terdapat pada latar
belakang

masalah,dentifikasi

makapennasalahan

dalam

masalah,

penelitian

ini

dan
dapat

pembahasan
dirumuskan

masalah,
sebagai

berikut:"Bagaimana Pembelajaran Ansambel Gendang Telu Sendalanen dalam
Ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi?"

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu
keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan
jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Berhasil tidaknya suatu kegiatan

penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, maka dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Untukmengetahui tujuan pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen
dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.
2. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran ansambel gendang telu
sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta MasehiBerastagi.
3. Untuk mengetahui bahan atau materi yang disajikan pada pembelajaran
ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta
Masehi Berastagi.
4. Untuk mengetahui kendala dalam pembelajaran ansambel gendang telu
sendalanen dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.
5. Untuk mengetahui hasil pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen
dalam ekstrakurikuler SMP Swasta Masehi Berastagi.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitjan merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat
dijadikan sumber informasi

dalam mengembangkan kegiatan penelitian

selanjutnya dalam kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen di
sekolah.
Beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian ini,
yaitu:
1. Sebagai bahan informasi pada SMP Swasta Masehi Berastagi

tentang

pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen dalam ekstrakurikuler
SMP Swasta Masehi Berastagi.
2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan maupun ide
kedalam suatu karya tulis.
3. Sebagai acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya yang
berniat melakukan penelitian.
4. Menambah sumber kajian bagi perpustakaan Seni Musik UNIMED.
5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan
penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan
permasalahan yang ditelitinya.

BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pembelajaran, maka dalam
penutup akan diterangkan secara singkat kesimpulan penelitian dan pembatasan
serta saran dari peneliti. Kesimpulan merupakan garis besar yang perlu diketahui
secara jelas apa dan bagaimana hasil yang telah diperoleh selama penelitian dan
pembahasan. Sementara saran merupakan ide dan gagasan dari penulis setelah
melihat pembelajaran dengan segala permasalahannya.
A. Kesimpulan
Uraian yang dibuat dari Bab I sampai Bab IV ini akan ditarik kesimpulan
dari hasil penelitian. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan
penelitian yaitu mengenai pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gendang telu
sendalanen di SMP S wasta Masehi Berastagi, oleh karena itu peneliti membuat
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tujuan daripada kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu
sendalanen ini adalah untuk mengembangkan/menggali potensi siswa dan
menyalurkan minat dan bakat siswa dalam seni musik serta mempererat
hubungan persahabatan yang lebih kompak antar pelajar.
2. Pembelajaran ansambel gendang telu sendalanen yang dilaksanakan setiap
2 kali seminggu yaitu pada hari Jumat dan Sabtu pada pukul 14.00-16.00
ini, tergolong baik karena memiliki metode pembelajaran yang baik.
3. Materi pengajaran pada kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu
sendalanen hanya berupa motif pukulan rhytem odak-odak.

4. Hasil pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memainkan alat-alat musik
gendang telu sendalanen dapat dikatakan baik, namun sebagian masih ada
yang belum bisa menguasai pukulan.
5. Kendala yang dihadapi pada pembelajaran ekstrakurikuler ansambel
gendang telu sendalanen adalah tidak bisanya alat dibawa pulang oleh
siswa untuk berlatih dirumah, hal ini menyebabkan siswa kurang serius
untuk berlatih, minimnya alat musik yang tersedia juga merupakan kendala
yang dihadapi siswa serta kurangnya ruangan yang yang dipakai untuk
belatih juga menjadi salah satu kendala untuk pelaksanaan kegiatan ini.

B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka
penulis mengajukan beberapa saran di antaranya:
1. Dalam pembelajaran ekstrakurikuler disarankan pada pihak pengelola
sekolah agar memperhatikan kebutuhan-kebutuhan didalam menunjang
kegiatan ekstrakurikuler ansambel gendang telu sendalanen, dimana ada
kekurangan dalam membutuhkan ruangan yang khusus agar proses belajar
mengajar ini tidak mengganggu kegiatan siswa lainnya.
2. Melihat jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini masih
sedikit disarankan agar siswa, belajar dan berlatih lebih giat serta tekun
sehingga mampu menarik perhatian siswa-siswi yang belum bergabung
dengan kegiatan ekstrakurikuler ini.

3. Bagi guru/instruktur serta siswa dalam ekskul SMP Masehi Berastagi
untuk lebih memberi lebih lagi memberikan pembelajaran dasar untuk
siswa dapat mengetahui bentuk dan membaca dari nilai not. Serta
meningkatkan frekuensi pementasannya agar ekstrakurikuler ini lebih
dikenal oleh masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Matius. 2008 Seni Musik X. Jakarta : Gramedia
Arikunto,Suharsimi. 2002. Prosedur
Jakarta: Rineka Cipta.

penelitian

suatu

pendekatan

praktik.

Dick & Carey. 2001. The Systematic Design of Instruction. New York:
WesleyEducational
E. Iwan Satya Tarigan. 2003. Pengajaran Ensambel Pada Kelas Dua SLTP N 11
Binjai
Felix, Alnas Pinem. 2008. Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler Vokal Group
Terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya Kelas X di SMA Dwi Warna
Medan Tahun Ajaran 2007/2008.
Hadeli.2006. Metode Penelitian Kependidikan Padang.Quantum Teaching.
Hamalik.Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Lasria, Gultom. 2011. Pembelajaran Band dalam Ekstrakulikuler Di SMA Budi
Murni Medan
Majid, A. 2006.Perencanaan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Maryaeni. 2005. Metode penelitian kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara
Riana,Zaiful Manullang. 2004. Kembangkan Bakat Lewat ekstrakurikuler.Medan.
Harian Waspada
Rismawaty, Sinaga. 2008. Minat Siswa pada pembelajaran Musik Angklung
diSMK Pariwisata Shandy Putra Medan.
Setyobudi.Dkk. 2007.Seni Budaya untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga
Soeharto, M. 2000. Kamus Musik. Jakarta : Gramedia Widiaksara Indonesia
Supranto, J. 2004. Proposal penelitian dan contoh. Jakarta Universitas
Indonesia(UI-PRESS)
Tarigan, Sarjani. 2008. Dinamika Orang Karo, Budaya dan Modrnism.
Medan:Abdi Karya

Verawaty, Mrbun. 2010. Pembelajaran Ektrakulikuler Seni Musik SMP Luar
Biasa Yapentra Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2009/2010.
(http://encyclopediathefreedictionary.com/extracuricular)
(http://wordpress.com2009/01/16/musik-ansambel).
Wikipedia.com