PEMBELAJARAN ANSAMBEL GESEK EKSTRAKURIKULER DI SMK METHODIST CHARLES WESLEY MEDAN.

PEMBELAJARAN ANSAMBEL GESEK EKSTRAKURIKULER
DI SMK METHODIST CHARLES WESLEY
MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

KEVIN JUSTINUS ELWADI SIMANJUNTAK
NIM 2123140036

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK
KEVIN JUSTINUS ELWADI SIMANJUNTAK. NIM 2123140036.

Pembelajaran Ansambel Gesek Ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles
Wesley Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2017
Penelitian ini merupakan Pembelajaran Ansambel Gesek Ekstrakurikuler di SMK
Methodist Charles Wesley Medan. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk
mengetahui proses pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gesek, mengetahui
metode dan materi dalam pembelajaran ansambel gesek, mengetahui kemampuan
belajar peserta ekstrakurikuler ansambel gesek, dan untuk mengetahui kendala
pengajaran ekstrakurikuler ansambel gesek di SMK Methodist Charles Wesley
Medan.
Penelitian berdasarkan landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran,
komponen pembelajaran, pengertian kemampuan, pengertian ansambel,
pengertian ansambel gesek, dan ekstrakurikuler. Penelitian ini akan mengambil
lokasi di Jalan Padang Golf (Dalam), Central Business District Polonia Blok CCDD, Medan Polonia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif, metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kajian pustaka.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang hendak di teliti, di mana dalam
penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler ansambel gesek yaitu 15 orang siswa dan 1 orang pengajar.
Setelah keseluruhan data telah terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab
seluruh pertanyaan penelitian. Proses pembelajaran dilakukan selama 60 menit,
waktu yang digunakan untuk menjelaskan teori adalah 15 menit dan praktek 45

menit. Tahap pelaksanaan pembelajaran ansambel gesek siswa yang mengikuti
kegiatan tersebut adalah seluruh siswa baik itu siswa SMP Methodist Charles
Wesley, SMA Methodist Charles Wesley, dan SMK Methodist Charles Wesley
yang digabung menjadi satu kelompok ansambel gesek. Di dalam proses
pembelajaran ansambel gesek di SMK Methodist Charles Wesley Medan materi
yang digunakan merupakan script musik klasik seperti Barok dan Rokoko,
Romantik, Klasik, dan Klasik Kontemporer. Kendalanya berupa fasilitas yang
kurang lengkap, perbedaan tingkat kemahiran siswa, dan kehadiran siswa dalam
jadwal rutin yang sudah ada. Siswa dapat dikatakan mampu jika siswa dapat
memainkan alat geseknya dengan benar, sesuai dengan teknik yang baik,
menguasai materi dengan baik, dan dapat bermain dengan harmonis dalam
ansambel.
Kata kunci : Pembelajaran, Ansambel, Ansambel Gesek, Ekstrakurikuler

i

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya, Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Ansambel Gesek
Ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I.
4. Dra. Pita HD Silitonga, M.Pd, Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan sekaligus Narasumber I.
5. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn.,M.Sn, Ketua Prodi Pendidikan Musik.
6. Wiflihani, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi II.
7. Esra PT Siburian M.Sn, Narasumber II.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
9. Daud Kosasih, Kepala Sekolah SMK Methodist Charles Wesley Medan,
Immanuel Siagian, Guru Ekstrakurikuler Ansambel Gesek, seluruh guru

serta siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler ansambel gesek di SMK
Methodist Charles Wesley Medan.
10. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Drs. ASW Simanjuntak M.Si dan
Ibunda Onlywaty Tampubolon yang selalu mendidik, memberikan kasih
sayang yang tak terhingga, mendukung baik secara moril maupun materil,

ii

memberikan motivasi, semangat, dan doa yang tulus tiada hentinya demi
kesuksesan penulis.
11. Opung Doli, Opung Boru, dan Uda Leo Simanjuntak, Uda Lius
Simanjuntak, dan terkhusus Uda Ropudani Simanjuntak untuk dukungan
doa dan semangatnya.
12. Adik-adik penulis, David Aprianto Simanjuntak, Lauci

Paskadu

Simanjuntak, dan Sara Juliasty Simanjuntak untuk dukungan doa dan
semangatnya.
13. Teman dekat penulis, Victoria Lonita Christy Tambunan, yang selalu

menemani dalam penyelesaian Skripsi ini, terima kasih atas waktu,
dukungan doa, dan semangat yang selalu ada untuk penulis.
14. Rekan-rekan seperjuangan stambuk 2012, Variatif Immanuel Choir dan
Variatif Musik, teman terbaik penulis Ricki Hutabarat, Endrow
Rajagukguk, Maeninta Ginting, Sahat Maruli Siahaan, Prima Sihombing
dan Andry Simatupang untuk motivasi dan dukungan doa yang telah diberi
kepada penulis.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata
“kesempurnaan”. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat berguna
demi penyempurnaan Skripsi ini.

Medan,

April 2017

Penulis

Kevin Justinus Elwadi Simanjuntak


iii

DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis ...................................................................................... 9
1. Teori Pembelajaran ............................................................................. 9
2. Teori Ansambel ................................................................................... 14
3. Teori Ekstrakurikuler .......................................................................... 18

4. Teori Kemampuan ............................................................................... 22
B. Kerangka Konseptual ................................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ..................................................................................... 25
B. Lokasi dan Waktu ..................................................................................... 27
1. Lokasi ................................................................................................. 27
2. Waktu .................................................................................................. 27
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 28
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28
1. Sumber Data Primer ............................................................................ 29
2. Sumber Data Sekunder ........................................................................ 29
a. Wawancara .................................................................................... 30

iv

b. Observasi ....................................................................................... 30
c. Dokumentasi ................................................................................. 31
d. Studi Pustaka ................................................................................. 31
E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keberadaan Ansambel Gesek di SMK Methodist Charles Wesley ........... 36
B. Proses Pembelajaran Ansambel Gesek pada Ekstrakurikuler di
SMK Methodist Charles Wesley Medan ................................................... 43
C. Metode Pembelajaran Ansambel Gesek.................................................... 49
1. Metode Ceramah ............................................................................... 49
2. Metode Tanya Jawab........................................................................... 52
3. Metode Demonstrasi ........................................................................... 52
4. Metode Latihan Individu (Drill).......................................................... 54
D. Materi Pembelajaran Ansambel Gesek ..................................................... 55
E. Hasil dan Kemampuan Siswa dalam Bermain Ansambel Gesek .............. 58
F. Kendala yang dihadapi dalam Proses Belajar Ansambel Gesek ............... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 64
B. Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 66

v

DAFTAR TABEL


Tabel 4.1 Beberapa Ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan ... 37
Tabel 4.2 Daftar Nama Siswa-Siswi Peserta Ansambel Gesek di SMK Methodist
Charles Wesley Medan ............................................................................ 40
Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Siswa Bermain Alat Musik Gesek dalam
Ansambel ............................................................................................. 59

vi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Foto Ansambel
............................................................................................................................... 15
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ........................................................................ 24
Gambar 4.1 SMK Methodist Charles Wesley Medan............................................... 37
Gambar 4.2 Peneliti bersama dua siswi SMK Methodist Charles Wesley Medan 38
Gambar 4.3 Peneliti melakukan wawancara dengan guru pelatih ansambel gesek
di SMK Methodist Charles Wesley Medan ....................................... 39
Gambar 4.4 Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu siswa ansambel
gesek di SMK Methodist Charles Wesley Medan ............................. 41
Gambar 4.5 Peneliti bersama guru dan siswa-siswi peserta ansambel gesek di
SMK Methodist Charles Wesley Medan ........................................... 42

Gambar 4.6 Piagam Penghargaan yang diraih oleh kelompok absambel gesek
SMK Methodist Charles Wesley Medan ........................................... 43
Gambar 4.7 Proses pembelajaran ansambel gesek di SMK Methodist Charles
Wesley Medan ................................................................................... 46
Gambar 4.8 Suasana latihan ansambel gesek untuk persiapan konser tanggal 08
Maret 2017 SMK Methodist Charles Wesley Medan ....................... 49
Gambar 4.9 Romeo Et Juliette. Contoh partitur lagu yang dipelajari oleh siswasiswi peserta ansambel gesek di SMK Methodist Charles Wesley
Medan yang bergenre Romantik ....................................................... 50
Gambar 4.10 Pak Immanuel Siagian mendemonstrasikan cara memegang biola
dan bow dengan benar ..................................................................... 53
Gambar 4.11 Pak Immanuel Siagian mendemnonstrasikan cara menggesek yang
benar pada tali kosong..................................................................... 53
Gambar 4.12 Bapak Immanuel Siagian, pengajar ansambel gesek SMK Methodist
Charles Wesley Medan sedang mendemonstrasikan cara memainkan
lagunya ........................................................................................... 54
Gambar 4.13 Suasana latihan ansambel gesek SMK Methodist Charles Wesley
Medan .............................................................................................. 55

vii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha penuh tanggung jawab orang
dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan
persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan
perkembangan pendidikan zaman sekarang, seni musik telah menjadi suatu
kebutuhan pendidikan. Pembelajaran seni musik bisa dilakukan dengan cara teori
dan praktek. Namun, dalam proses pembelajaran musik kedua hal tersebut harus
berjalan secara bersamaan karena selain mempelajari teori harus diiringi juga
dengan kemampuan bermusik secara praktikal. Mencermati proses pembelajaran
seni musik di sekolah-sekolah, pada umumnya masih kurang seimbang antara
pembelajaran teori dan praktek, ada sekolah yang lebih menekankan pada
teorinya, dan adapula sekolah yang hanya lebih menekankan pada pembelajaran
prakteknya juga.
Dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, terdapat berbagai mata
pelajaran baik mata pelajaran inti maupun muatan lokal. Muatan lokal adalah
suatu program pendidikan dan pengajaran yang dimaksudkan untuk menyesuaikan
isi dan penyampaiannya dengan kondisi masyarakat di daerahnya. Muatan Lokal
merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang

disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.

1

2

Sedangkan pelajaran inti adalah mata pelajaran dasar Indonesia sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. Salah satu mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran
seni musik.
Seni musik merupakan mata pelajaran yang di dalamnya terdapat materi
teori dan praktek, seperti halnya mata pembelajaran pendidikan jasmani dan
olahraga. Hal ini menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses kegiatan belajar
mengajarnya. Siswa tidak hanya dituntut menguasai materi berupa teori, namun
juga harus dapat mempraktikannya. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi
pengajar musik agar dapat membimbing siswa untuk dapat menguasai materi yang
berupa teori maupun praktek. Pada pembelajaran seni musik terdapat beberapa
kegiatan yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya secara berkelompok,
seperti pada pembelajaran paduan suara, ansambel dan band. Hal ini dapat
memacu rasa kebersamaan dan toleransi sehingga siswa dapat memainkan
perannya masing-masing.
Pembelajaran

seni

musik

tidak

hanya

terdapat

pada

kegiatan

intrakurikuler, namun juga terdapat pada kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah minat siswa yang tinggi
untuk belajar musik. Pembelajaran seni musik yang diajarkan di ekstrakurikuler
tidak berbeda jauh dengan pembelajaran di kursus atau les musik pada umumnya.
Salah satu sekolah menengah kejuruan musik yang menyelenggarakan
ekstrakurikuler ansambel gesek adalah SMK Methodist Charles Wesley Medan.
Sekolah menengah kejuruan ini sangat mendukung kegiatan yang mengasah
potensi dan bakat siswa khususnya di bidang musik. Kegiatan ekstrakurikuler ini

3

menjadi wadah bagi siswa/i untuk mengasah potensi dan bakat yang mereka
miliki dalam bidang musik khususnya ansambel gesek. Sekolah menengah
kejuruan musik ini memiliki kegiatan ekstrakurikuler ansambel gesek guna
memantapkan siswa/i dalam mendukung pelajaran mereka di sekolah. Pada jam
sekolah mereka belajar secara individu, namun ketika di dalam kegiatan
ekstrakurikuler ansambel mereka diajarkan untuk belajar dalam kelompok.
Kemampuan berkelompok akan diasah dengan baik sehingga dapat mendukung
pembelajaran di sekolah. Guru memberikan materi kepada siswa-siswi yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ansambel gesek seperti musik klasik bergenre
Romantik, materi tersebut juga dapat berupa materi yang diajarkan di sekolah
maupun di luar sekolah. Dengan metode mengajar yang bervariasi, siswa-siswi
dapat mengaplikasikan materi yang telah diajarkan oleh guru dengan baik yang
ditunjukkan dalam permainan mereka dalam ansambel. Dengan adanya kegiatan
ekstrakurikuler ansambel gesek ini, kemampuan bermain alat musik gesek siswasiswi yang mengikutinya akan berkembang dan siswa-siswi juga sekaligus dilatih
untuk harmonisasi dalam kelompok.
Dilihat dari fenomena yang ada, bidang seni musik dapat dikatakan sudah
cukup berkembang, namun masih memiliki keterbatasan, baik dari segi kurangnya
tenaga pengajar dengan disiplin ilmu seni, maupun kurangnya fasilitas penunjang
yang digunakan sebagai media pembelajaran seni budaya di sekolah. Hal ini tentu
sangatlah berpengaruh dalam proses pembelajaran seni budaya, khusunya bidang
seni musik, karena dalam pembelajaran seni musik harus memiliki instrumen
musik sebagai fasilitas penunjang dalam pembelajaran.

4

Dalam ekstrakurikuler ansambel gesek, peserta didik tidak hanya
membutuhkan fasilitas yang memadai, namun juga pengajar dan metode yang
tepat agar dapat mengembangkan dan mengasah bakatnya dalam bermain musik.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat sebuah penelitian dan
merumuskannya dalam sebuah judul “Pembelajaran Ansambel Gesek
Ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan”

B. Identifikasi Masalah
Identfikasi merupakan proses pengenalan, menempatkan obyek, atau
individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu. Sedangkan
masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada suatu fokus (Moleong 2010 :
93). Maka identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari
uraian latar belakang atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup
permasalahan yang lebih luas pada suatu fokus tertentu. Tujuan yang hendak
dicapai dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan lebih
terarah, serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Setelah masalah
diidentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan
diangkat dalam suatu penelitian.
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian yang diangkat penulis ini adalah :
1. Bagaimana materi dalam pembelajaran ansambel gesek pada kegiatan
ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan?
2. Bagaimana metode pembelajaran ansambel gesek pada kegiatan
ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan?

5

3. Bagaimana pembelajaran dan gambaran umum ekstrakurikuler ansambel
gesek di SMK Methodist Charles Wesley Medan?
4. Bagaimana kemampuan siswa/i dalam mengikuti ekstrakurikuler ansambel
gesek SMK Methodist Charles Wesley Medan di bidang musik khusunya
ansambel gesek?
5. Apakah kendala yang dialami serta bagaimana cara mengatasi kendala
siswa dan guru dalam pembelajaran ansambel gesek pada kegiatan
ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan?
6. Jenis-jenis musik apa saja yang dilatih dalam kegiatan ekstrakurikuler
ansambel gesek di SMK Methodist Charles Wesley Medan?
7. Kelas dan umur berapa yang menjadi peserta ekstrakurikuler ansambel
gesek di SMK Methodist Charles Wesley Medan?

C. Pembatasan Masalah
Karena luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana, dan
kemampuan teoritis, maka penulis perlu membatasi masalah agar peneliti dapat
tetap fokus terhadap masalah yang di kaji. Pembatasan dalam penelitian kualitatif
lebih didasarkan pada tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain
juga faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu.
Peneliti membuat batasan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang
dipaparkan diatas, antara lain:
1. Bagaimana pembelajaran dan gambaran umum ekstrakurikuler ansambel
gesek di SMK Methodist Charles Wesley Medan?

6

2. Bagaimana metode pembelajaran ansambel gesek pada kegiatan
ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan?
3. Bagaimana materi yang digunakan dalam latihan pembelajaran ansambel
gesek pada kegiatan ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley
Medan?
4. Bagaimana kemampuan pembelajaran siswa dengan pembelajaran
ansambel gesek pada ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley
Medan?
5. Apa yang menjadi kendala bagi guru dan siswa/i dan cara mengatasi
kendala tersebut dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ansambel gesek
di SMK Methodist Charles Wesley Medan?

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan titik fokus dari penelitian, sehingga dari
rumusan masalah dapat ditemukan jawaban yang rinci dari sebuah topik
penelitian. Sugiyono (2013:290) menyatakan bahwa “Rumusan masalah
merupakan

bentuk

pertanyaan

yang

dapat

memandu

peneliti

untuk

mengumpulkan data di lapangan”.
Masalah dan rumusan masalah memiliki hubungat yang erat, agar
penelitian dapat menjawab masalah secara akurat, maka rumusan masalah perlu
dirumuskan secara spesifik. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pembelajaran Ansambel Gesek pada
Ekstrakurikuler SMK Methodist Charles Wesley Medan?”

7

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan untuk mengetahui gambaran dan arah
kegiatan yang hendak dilakukan agar jelas hasil yang hendak dicapai. Menurut
Jusuf Soewadji (2012:15) “Tujuan penelitian yaitu menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.” Sejalan dengan permasalahan di atas
maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pembelajaran ansambel gesek di SMK Methodist
Charles Wesley Medan.
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran ansambel gesek di SMK
Methodist Charles Wesley Medan.
3. Untuk mengetahui materi pembelajaran ansambel gesek di SMK Methodist
Charles Wesley Medan.
4. Untuk mengetahui kemampuan bermain siswa-siswi peserta ansambel
gesek ekstrakurikuler SMK Methodist Charles Wesley Medan.
5. Untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi guru dan siswa-siswi
peserta didik ekstrakurikuler ansambel gesek Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Methodist Charles Wesley Medan.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dengan baik secara
teoritis maupun praktis.

Menurut Sugiyono (2013:291) mengatakan bahwa

“Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya
rumusan masalah secara akurat”.

8

1. Secara teoritis :
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu acuan serta gambaran
dalam mengembangkan strategi pembelajaran dengan model pembelajaran
secara tepat, guna meningkatkan minat belajar siswa.
2. Secara praktis :
a) Bagi siswa hasil penelitian ini dapat memberikan model sebagai sarana
untuk meningkatkan efisiensi pembelajaran ansambel gesek.
b) Bagi guru penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk memilih suatu model pembelajaran musik.
c) Bagi Kepala Sekolah penelitian ini dapat memberikan apresiasi
sehingga pembelajaran ekstrakurikuler ansambel gesek mendapat
perhatian dari sekolah.
d) Bagi

Program

Studi

Pendidikan

Musik

penelitian

ini

dapat

mengembangkan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti-peneliti
berikutnya sebagai acuan, referensi, maupun perbandingan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dengan judul

“Pembelajaran Ansambel Gesek

Ekstrakurikuler di SMK Methodist Charles Wesley Medan” peneliti memperoleh
hasil sebagai berikut:
1. Keberadaan ekstrakurikuler tersebut telah berlangsung selama 8 tahun,
yaitu dimulai pada tahun 2009. Kelas ansambel digabung dari siswa-siswi
SMP Methodist Charles Wesley Medan, SMA Methodist Charles Wesley
Medan, dan SMK Methodist Charles Wesley Medan yang dibentuk
menjadi satu kelompok ansambel dengan syarat sudah mengetahui dasardasar bermain alat musik gesek dan sudah mengetahui cara membaca not
balok. Tujuan pembelajaran adalah sebagai sarana untuk mengembangkan
bakat dan minat siswa terhadap musik, khususnya alat musik gesek.
2. Proses pembelajarannya dibagi menjadi dua, yaitu pembalajaran teori dan
pembelajaran praktek. Pada setiap pertemuan terdapat 60 menit. Secara
keseluruhan, waktu tersebut dibagi untuk memberikan pembelajaran teori
dan praktek. Waktu yang digunakan untuk menjelaskan pembelajaran teori
adalah 5 menit dan pembelajaran praktek adalah 45 menit, dan 10 menit
adalah untuk tunning.
3. Metode yang digunakan dalam proses pembelajarannya adalah metode
ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, serta metode latihan
individu atau drill.

64

65

4. Materi yang digunakan dalam pembelajaran alat musik gesek ini meliputi
musik klasik seperti Barok dan Rokoko, Klasik, Romantik, dan
Kontemporer klasik, serta beberapa lagu pop yang diaransir oleh guru
seperti lagu Grenade oleh Bruno Mars.
5. Kendala dalam pembelajaran ansambel gesek pada ekstrakurikuler di SMK
Methodist Charles Wesley Medan diantaranya adalah kurangnya
standbook sehingga terkadang menyebabkan terganggunya kelancaran
proses pembelajaran, guru juga mengalami kendala adanya perbedaan
tingkat kecerdasan antara anak yang satu dengan anak yang lain sehingga
proses pembelajaran tidak berlangsung dengan baik karena tidak dapat
dilanjutkan sebelum anak yang lainnya dapat mengerti. Adanya sifat malas
siswa untuk rutin datang latihan yang mengakibatkan perbedaan
kemampuan antara anak yang satu dengan anak yang lainnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan
beberapa masukan bagi beberapa pihak, diantara adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pengajar
Diharapkan dapat menambah jumlah guru agar pembelajaran lebih
kondusif, karena seorang guru saja tidak cukup untuk mengajar sekaligus
mengawasi dan memperhatikan permainan seluruh siswa.
2. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat memenuhi sarana yang kurang seperti tidak adanya
standbook sehingga siswa kesulitan untuk membaca partitur.

66

DAFTAR PUSTAKA
Amas Thubany, 2015. Pelaksanaan Pembelajaran Biola dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Negeri.Yogyakarta.
Aliffudin. 2012. Reformasi Pendidikan Strategi Inovatif Peningkatan Mutu
Pendidikan. Jakarta: Magnascript Publishing
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Pedoman Pelaksanaan
Organisasi
Sekolah. Semarang: Depdikbud
Dimyati dan Mudjiono, 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia
Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Lexy, Moleong J, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Nadasari Rizka, 2016. Pembelajaran Ansambel Biola Pada Ekstrakurikuler di SD
Negeri 067245 Medan Selayang. Skripsi. UNIMED.
Octaviola Tika, 2016. Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada
Ekstrakurikuler Di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. Skripsi
UNIMED.
Pakaya Indra, 2015. Pembelajaran Pianika Dalam Bentuk Ansambel Pada Siswa
Kelas VII5 di SMP Negeri 1 Kota Gorontalo. Jurnal. Universitas Negeri
Gorontalo.
Prof. Dr. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta CV
Purwanto, 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Robbins SP, dan Judge. 2002. Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba
Sanjaya, Wina, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

67

Soeharto, M. 2008. Kamus Musik. Jakarta: Grasindo
Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : Mitra Wacana
Media
http:/www.informasi-pendidikan.com/2013/08/penelitian-deskriptifkualitatif.html (diakses 24 November 2016)
http://www.materibelajar.id/2016/10/pengertian-dan-jenis-musik-ansambel.html
(diakses 08 Desember 2016)