ANALISIS KUALITAS AIR YANG DIKONSUMSI OLEH MASYARAKAT DESA PARHORASAN KABUPATEN SAMOSIR.

ANALISIS KUALITAS AIR YANG DIKONSUMSI OLEH
MASYARAKAT DESA PARHORASAN
KABUPATEN SAMOSIR

Oleh:
Vince Veronika Sitanggang
NIM 4103210038
Program studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

i


iv

KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat serta syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, karena
hanya anugerah dan penyertaan-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Analisis Kualitas Air Yang Dikonsumsi Oleh Masyarakat Desa
Parhorasan-Kabupaten Samosir”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan
proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi ini kepada: Bapak. Drs.
Jasmidi, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada
Ibu Dra.Nurmalis,M.Si, Bapak Prof.Dr.Albinus Silalahi,M.S, dan Bapak Dr.Mahmud,
M.Sc, dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan kritik dan saran yang
membangun mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Kembaren
S.Si., M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia membimbing
penulis selama perkuliahan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.
Drs. Motlan, M.Sc.,Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Prof. Dr. Herbert
Sipahutar, M.S.,M.Sc. Pembantu Dekan I, Bapak Agus Kembaren S.Si., M.Si selaku

Ketua Jurusan, dan Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku ketua Prodi Kimia atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan
menyelesaikan studi Sarjana Sain pada program studi Kimia.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayah dan Ibu atas kasih sayang,
doa, dan dukungan selama mengikuti perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
Terimakasih kepada K’Mery C, Sitanggang S.Pd/H.Sihotang, ito Rudianto
Sitanggang,ST, ito Vrencis Sitanggang, A.Md, dan K’Ester Sitanggang, SE atas
doa, motivasi dan dukungan semangat. Adikku tersayang Nixon Sitanggang (+)
terimakasih atas kehadiran selama enam belas tahun. Terimakasih kepada uda Jubli,
uda Besron/inanguda, adek – adekku Besron, Jubli, Kardo, Paroman, Inca, Celin,
Viola, dan ponakan tersayang Steven dan William serta seluruh keluarga atas doa dan
dukungannya.

v

ii

ANALISIS KUALITAS AIR YANG DIKONSUMSI OLEH MASYARAKAT
DESA PARHORASAN KABUPATEN SAMOSIR


Vince Veronika Sitanggang (NIM 4103210038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air berdasarkan parameter fisika
dan parameter kimia yang terdapat dalam air yang dikomsumsi oleh masyarakat desa
Parhorasan dan membandingkan parameter sampel dengan baku mutu air yang
ditetapkan oleh pemerintah. Metode pengambilan sampel yang dilakukan pada lokasi
sumber air yang dimanfaatkan yaitu lokasi penyadapan/ pemanfaatan sumber air.
pengambilan sampel dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Pengukuran
parameter fisika dilakukan di lokasi pengambian sampel dan parameter kimia
dilakukan di Laboratorium IKM Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Jl.
Sisingamangaraja no.23 Medan menggunakan alat Spektroskopi Serapan Atom. Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa pH air pada musim kemarau lebih kecil daripada
musim hujan. Parameter fisika dan kandungan logam yang terdapat di dalamnya
seperti ion Fe dan Ca masih berada dalam ambang batas yang ditentukan.

Kata Kunci: parameter fisika, parameter kimia, Spektroskopi Serapan Atom, ion Fe,
Ca

vi


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
2.2. Sifat-Sifat Air
2.3. Sumber Air

2.3.1. Air Angkasa (hujan)
2.3.2. Air Permukaan
2.3.3. Air Tanah
2.4. Persyaratan Air Bersih
2.5. Keberadaan Besi (Fe), Seng (Zn), Kalsium (Ca), dan
Magnesium (Mg) dalam Air
2.6. Peranan Zat Besi (Fe), Seng (Zn), Kalsium (Ca), dan
Magnesium (Mg) dalam Tubuh Manusia
2.6.1. Peranan Zat Besi
2.6.2. Peranan Seng
2.6.3. Peranan Kalsium
2.6.4. Peranan Magnesium
2.7. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
2.7.1. Cara Kerja Spektrofotometri Serapan Atom

i
ii
iii
iv
vi

viii
ix
x
1
1
4
4
4
5
6
6
6
8
9
9
10
12
16
18
18

18
19
20
20
21

vii

2.7.2. Pemakaian Analisis Spektrofotometri Serapan Atom
2.7.3. Interferensi pada Spektrofotometri Serapan Atom
2.7.4. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom
BAB III Metodologi Penelitian
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
3.3. Metode Pengambilan Sampel
3.4. Pengukuran Parameter Fisika (suhu, bau, dan rasa)
3.5. Uji Kualitatif

3.6. Preparasi Sampel
3.7. Pembuatan Larutan Standar Fe
3.8. Pembuatan Larutan Standar Ca
3.9. Prosedur dan Pembuatan Kurva Kalibrasi

22
23
24
26
26
26
26
26
26
27
27
28
28
29
29


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Kualitatif
4.2. Parameter Fisika
4.2.1. Pengukuran Suhu
4.2.2. Pengukuran Bau
4.2.3. Pengukuran Rasa
4.3. Parameter Kimia
4.3.1. Pengukuran pH
4.3.2. Pengukuran Konsentrasi Besi
4.3.2.1. Data pengukuran pada musim kemarau
4.3.2.2. Data pengukuran pada musim hujan
4.4 Pembahasan

35
35
35
35
36
37

37
37
38
38
38
39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
5.2. Saran

42
42
42

DAFTAR PUSTAKA

43

viii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Umum Spektroskopi Serapan Atom
Gambar 2.2. Interferensi pada Spektrofotometri Serapan Atom
Gambar 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel
Gambar 3.2. Uji Kualitatif
Gambar 3.3. Preparasi sampel
Gambar 3.4. Pembuatan Larutan Standar Fe
Gambar 3.5. Pembuatan larutan Standar Ca
Gambar 3.6. Pengujian Parameter Fisika (suhu, bau, dan rasa)
Gambar 3.7. Pengukuran pH
Gambar 3.8. Analisis Kadar Logam

Halaman
23
23
27
30
31
32
33
33
34
34

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pembuatan Larutan Standar

46

Lampiran 2. Penentuan konsentrasi Fe dan Ca dalam sampel

51

Lampiran 3. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 492/Menkes/per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas
air minum

55

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

57

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Air adalah kebutuhan esensi untuk semua kebutuhan manusia mulai dari air
minum, pertanian, dan energi (Kodoatie, 2010). Air sangat diperlukan bagi tubuh dan
volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari total berat badan, dan volume
tersebut sangat bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara
bagian-bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung
banyak air, antara lain, otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah
83%.
Chandra 2005 mengatakan, ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat,
ketersediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab,
keterbatasan air bersih akan memudahkan timbulnya penyakit di lingkungan
masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu, manusia memerlukan air
yang sehat, bersih. Sebab kualitas air merupakan syarat untuk kualitas kesehatan
manusia, karena tingkat kualitas air dapat digunakan sebagai indikator tingkat
kesehatan masyarakat (Situmorang, 2007).
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian, kualitas air akan
berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain. Misalnya, kualitas air untuk keperluan
irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum.
Menurut Rusmanto (2005), kualitas air sungai pada musim kemarau
dipengaruhi oleh sumber air yang mengalir ke sungai. Pada musim penghujan,
kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas air sungai yang masuk ke sungai, baik
yang langsung maupun setelah melewati lahan pertanian/perkebunan yang akhirnya
masuk ke sungai. Diperkirakan kualitas air sungai pada musim penghujan memiliki
harga Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD),
bakteri Echerichia coli yang lebih tinggi dibandingkan pada musim kemarau.

2

Mengkonsumsi air yang tidak memenuhi standar baku air akan berakibat
kurang baik bagi kesehatan. Pada jangka pendek, kualitas air yang tidak baik dapat
mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus, dan disentri. Hal ini dapat terjadi pada
lingkungan yang kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemari oleh
kotoran, mengakibatkan kuman-kuman tersebar ke sumber air yang dipakai untuk
keperluan rumah tangga. Dalam jangka panjang, mengakibatkan keropos tulang,
korosi gigi, anemia, dan kerusakan ginjal. Hal ini terjadi karena terdapat logamlogam berat yang bersifat toksik (racun) dan pengendapan pada ginjal (Kusnaedi,
2010).
Cemaran air yang sering dijumpai pada air, yaitu: bahan-bahan terlarut yang
berasal dari hasil pelapukan batuan yang dilewati oleh air dalam perjalanannya.
Bahan yang terkandung akan sangat tergantung pada kondisi geologi daerah yang
bersangkutan. Berapa unsur yang mungkin dijumpai adalah Kalsium (Ca), Magneium
(Mg), Natrium (Na), dan logam-logam berat, seperti besi (Fe), Aluminium (Al),
Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), dan Timah hitam (Pb) (Supriyadi, 2007).
Air memiliki kandungan logam-logam tertentu diakibatkan oleh berbagai
faktor. Apabila selama perjalanannya air tersebut melalui suatu batuan yang
mengandung besi secara otomatis air tersebut akan mengandung besi. Demikian
halnya dengan unsur-unsur kimia lainnya. Sebab air mempunyai sifat melarutkan
batuan yang ditempatinya dan dilaluinya. Kandungan logam di dalam air juga
merupakan penentu kelayakan air untuk dikonsumsi.
Air permukaan adalah air sumur biasanya mengandung bahan-bahan metal
terlarut seperti Natrium (Na), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Besi (Fe). Besi
(Fe) merupakan salah satu logam yang secara alami terdapat dalam air, khususnya air
yang belum diolah (Rahmayani, 2009).
Pada perairan alami, besi berkaitan dengan anion membentuk senyawa FeCl2,
Fe(HCO3)2, dan FeSO4 (Rahmayani, 2009). Kehadiran unsur besi (Fe) dalam air
bersih menyebabkan timbulnya rasa bau logam, menimbulkan warna koloid merah

3

(karat) dalam air akibat oksidasi oleh oksigen terlarut dan dapat merupakan racun
bagi manusia (Fajar, 2013).
Kandungan seng dalam jumlah kecil merupakan unsur penting dalam
metabolisme bila anak kekurangan seng, pertumbuhannya bisaa terhambat. Namun,
terlalu banyak seng dalam air akan menyebabkan rasa pahit dan sepet pada air
minum. Menurut Sukadi (1999), setiap sungai memiliki karakteristik masing-masing
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari keadaan
fisik, kimia, dan lingkungan disekitarnya.
Jika kondisi kualitas air mempunyai kualitas yang baik maka tidak akan ada
masalah. Namun sebaliknya, jika kualitas air buruk maka akan menimbulkan masalah
karena proses purifikasi air di akuifer akan lebih lama dibandingkan dengan
dipermukaan tanah. Oleh karena itu, air permukaan tersebut perlu dianalisis
kualitasnya (Setyo, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh fajar (2013), Rahmayani
(2009), Rusmanto (2005), dan Supriyadi (2007) tentang uji kualitas air didapati
ketidaksesuaian parameter fisika dan parameter kimia dengan baku mutu yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan.

Hal ini membuat peneliti tertarik untuk

mengetahui kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat Desa Parhorasan,
Kabupaten Samosir. Air yang dikonsumsi tersebut berasal dari Sungai Pargulangan
yang mengalir disepanjang hutan. Selain air hujan, sumber air pada sungai tersebut
berasal dari sungai Salaon dan Sungai Sigumbang.
Pada saat musim hujan warna air menjadi agak keruh karena dipengaruhi oleh
kualitas sumber air yang masuk ke sungai. Sedangkan pada saat musim kemarau air
tidak keruh namun terdapat sedikit endapan pada air.
Air sungai tersebut ditampung dalam bak penampung air kemudian dialirkan
ke rumah masyarakat tanpa ada pengolahan. Pada sungai tersebut terdapat banyak
sampah organik yang menjadi pengotor seperti daun, rating pohon dan bebatuan.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji parameter fisika (suhu, bau, rasa) dan

4

parameter kimia (pH, mendeteksi kandungan logam Fe, Zn, Ca, dan Mg). Penentuan
kadaar logam dalam sampel dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Arom.

1.2. Batasan Masalah
Pada penelitian ini permasalahan dibatasi pada:
1. Sampel yang digunakan diambil dari bagian tengah sungai / bendungan, bak
penampungan air, dan dari salah satu rumah penduduk Desa Parhorasan dusun
II.
2. Analisis parameter fisika (suhu, bau, dan rasa), dan parameter kimia pH, dan
kandungan logam yang terdapat didalamnya (Fe, Zn, Ca dan Mg).

1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kondisi parameter fisika (suhu, bau, dan rasa) yang terdapat dalam
sampel?
2. Berapa pH dan kandungan logam (Fe, Zn, Ca, dan Mg) dalam sampel?
3. Apakah parameter fisika dan parameter kimia yang terdapat dalam sampel
memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan?
Dalam hal ini Peraturan Pemerintah yang digunakan sebagai pembanding baku mutu
adalah

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor:492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.

1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kualitas air berdasarkan parameter fisika dan parameter kimia
yang terdapat dalam air yang dikomsumsi oleh masyarakat desa Parhorasan.
2. Membandingkan parameter sampel dengan baku mutu air yang ditetapkan
oleh pemerintah.

5

1.5. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan rujukan tentang kualitas air yang layak dikonsumsi
2. Menambah pengetahuan, wawasan, dan menjadi proses mengaplikasikan ilmu
yang telah dipelajari serta memberikan informasi kepada masyarakat Desa
Parhorasan tentang kualitas air yang dikonsumsi selama ini.

42

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi air yang dikonsumsi oleh
masyarakat Desa Parhorasan sebagai berikut:
1. Parameter fisika air tersebut memenuhi syarat baku mutu berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang persyaratan kualitas air minum.
2. Pada saat musim kemarau pH air pada titik I dan II pengambilan sampel sebesar 6
sedangkan pH normal yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 6,5 – 8,5.
3. Kadar Fe lebih tinggi pada saat musim kemarau daripada saat musim hujan
sebesar 0,16 – 0,27 mg/L. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air
minum air tersebut aman untuk dikonsumsi.
4. Kadar Ca pada musim hujan lebih besar daripada saat musim kemarau sebesar
0,45 – 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa air tersebut aman untuk dikonsumsi
karena masih memenuhi baku mutu air yang ditetapkan oleh pemerintah.

1.2. Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian tentang kelarutan Oksigen,
kebutuhan oksigen biologis / BOD, kebutuhan oksigen kimia / COD, kekeruhan,
dan mikroorganisme dalam air Sungai Pargulangan.
2. Sampel harus diawetkan dengan HNO3 pekat / HCl pekat sampai pH 2 untuk
mengurangi absorbsi pada dinding wadah karena beberapa jenis kation dapat
hilang karena diserap oleh dinding wadah tempat sampel.
3. Botol yang paling cocok digunakan untuk tempat sampel adalah yang terbuat dari
polietilena atau gelas.
4. Meningkatkan pemantauan kualitas air sungai.

43

DAFTAR PUSTAKA
Achmad. 2008. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Alaerts, G. 1987. Metode Penelitian Air: Surabaya: Usaha Nasional
Anshori, Jamaludin Al. 2005. Spektroskopi Serapan Atom. Bandung: Universitas
Padjajaran
Campbell, Neil A. 2002. Biologi edisi kelima.jilid 1. Jakarta: PT.Gelora Aksara
Pratama
Chandra, Budiman. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas.Jakarta:
Buku Kedokteran
Day & Underwood, 1989. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Dwidjoseputro, 1991. Ekologi ,Manusia Dengan lingkungannya. Jakarta:
Erlangga
Effendi, Chandra. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius
Fajar, Mara. 2013. Penentuan Kadar Unsur Besi, Kromium, dan Aluminium dalam
Air Baku dan Pada Pengolahan Air Bersih di Tanjung Gading DeNgan
Metode Spektrofotometri Serapan Atom, Vol. 1, No. 2, 2013
http://health.kompas.com/read/2012/02/27/16462539/Kenali.Gejala.Tubuh.Kekurangan.Zinc, diakses 12 Maret 2014
https://www.google.com/search?lampu+katoda+spektroskopi+serapan+atom&oq,
diakses 14 Maret 2014
https://www.google.co.id/search?q=skema+umum+komponen+alat+untuk+SSA,
diakses 14 Maret 2014
Indariawati, Ciceau. 2010. Mengenal Bumi Untuk Menjaga Kelestarian Bumi.
Surabaya: Graha Ilmu
Juniar, Anna. 2013. Kimia Analitik Kualitatif. Medan:Fmipa Unimed

44

Keputusan Menteri Negara Lingkungan No.37 tahun 2003 tentang Metoda
Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan contoh Air
Permukaaan
Khopkar, S.M, 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia
Kodoatie, Robert J, dkk.2002.Pengelolaan sumber Daya Air dalam otonomi
daerah.Yogyakarta: Andi
Kumpulan Kacaribu. 2008. Kandungan Kadar Seng (Zn), dan Besi (Fe) dalam Air
Minum Dari depot Air Minum Isi Ulang Pegunungan Sibolangit di Kota
Medan., Tesis, Program Studi ilmu Kimia, Universitas Sumatera utara
Kusnaedi, 2010. Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Bekasi: Penebar Swadaya
Meinzer, Oscar E. 2003. Ilmu Pengetahuan popular. Jakarta: PT.Ikrar Mandiri
Abadi
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk penyelidikan Ladang dan Laboratorium:
Jakarta
Moersidik.1999.Analisis Kualitas Air.Jakarta:Universitas Terbuka
Nogdary, Thomas. 1992. Kimia Medisinal. Bandung: ITB
Noor, A. 1990. Analisis Spektrofotometri Serapan Atom. Laboratorium Kimia
Analitik: Fmipa UNHAS
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No:492/Menkes/Per/IV/2010
Tentang persyaratan kualitas air minum
Poedjiadi, A dan Supriyanti. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press
Rusmanto, Tri. 2005. Analisis Sifat Fisika, Kimia, Biologi, dan Radioaktivitas
Sampel Air Sungai Bribin Gunung Kidul, ISSN No. 0216-3218
Supriyadi, Setyo. 2007. Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan
Kampus Universitas Indonesia. ISBN No.978-979-18342-0-9
SNI 06-6989.4-2004. Air dan air limbah – Bagian 4: Cara uji besi (Fe) dengan
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala
Situmorang, Manihar, 2007. Kimia Lingkungan. Medan: FMIPA Unimed

45

Suhardjo dan Kusharto, 1992. Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius
Sukadi, 1999. Pencemaran Sungai Akibat Buangan Limbah dan Pengaruhnya
Terhadap BOD dan COD. Bandung: ITB
Untung, Onny. 2008. Menjernihkan Air Kotor. Jakarta: Puspa swara
Vogel, 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka
Wetzel, R.G. 1983. Limnology lke and River Ecosystems. Academic Press. San
Diego, CA
Yuliastuti, Etik. 2011. Analisis Kualitas Air Sungai Ngringo Karanganyar dalam
Upaya Pengendalian Pencemaran Air. Tesis, Program Studi Ilmu
Lingkungan Universitas Diponegoro