EVALUASI KONTRIBUSI ASPAL DAN AGREGAT DALAM MENDUKUNG KEKUATAN BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT Evaluasi Kontribusi Aspal dan Agregat Dalam Mendukung Kekuatan Bahan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement).

EVALUASI KONTRIBUSI ASPAL DAN AGREGAT DALAM
MENDUKUNG KEKUATAN BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT
PAVEMENT)

Tugas Akhir

untuk mencapai sebagian persyaratan
mencapai derajat S-1 Teknik Sipil

disusun oleh :
MADA PRAMINDANA
NIM : D 100 110 068

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

LEMBAR P,ENGtrSAIIAN
EVALUASI KONTRIBUSI ASFAL DAN AGREGAT DALAM
MEI\IDUKUNG KEKUATAN BAHAN.&4 P (RECLAIMED ASPHALT
PAWMENT)

r..,,'''
,,.1

"

Tugas
I

Akhir

" ,',
:'

,:'

't

diqjukan dan dipertahankan pada Ujian Pendadarau,,
Tugas Akhir dihadapan dewan
Pada tanggal :23 luni20i6

disusun oleh :

:

penguj'

::

MADA PRAITITIiDANA
IYIM : D 100 ltO 068

Susrrnan Derwan,P.enguj

Pembim6irtg Utama

i

:

bing Pendamping


Ika Setiyaningsih. S.T. M.T

NIK:

NIK

923

r 483

Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi derajat
S-I Teknik Sipj

Ietolk srpll

'\.^"/

LEMBAR PBRSETUJUAN
EVALUASI KONTRIBUSI


DAN AGREGAT DALAM

::i:il:

t
"':tl

re'.
!r)'/

A

*I

L*,\-n

P\*H'i
n


VaYE

'a:g1as
."
r-,U rEY)

'rl,,;!

NtK

+taX"E_

.,

: 792i:

,

.


I

I

i

\.,./

SURAT PARNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH
:'.r.:.,,,,

,..i
;

Bismillahhirrohmannirrohim.,,,:,. iii
Yang bertanda tangan di b,oxafi'ihi :
: MADA.FRAMINDANA
Nama

'ii:


'r :'.'rr,::r,

: D lG.s 110 068
NIM
iii:
Fakultas :TESIIK :, ]', ,,,.t',,,
Jurusan ,'i'$EKNII( SfPU, '- ,'

,i
l
':"',

'; g[(f,[p$[1. ii :
.:1,

Jenis

,l


,,]',,,r',

._:

'.,,,

I .. ''

...] : EVAL'UASI KONTRIBUSI ASPAL.DAtr\I,.AGREGAT DALAM
: N/TFNEUKUNG KEKUATAN BAHAN" R1P (RECIAIMED

Judul

' .tl

-'.

aspHALTPAl,wLENT)

,1, ,


:.::.,

Dengan ini menyatakan bihwa say menyetujui untuk :.
f .,UrlemUerikall,'hak,rd,alti kepada Perpustakadr'Univrirsitas Muahmmadiyah
Surakarta atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu

".:.

2,,,Memberikan h,rnenyimparl: mengahllfan mediakarlmeqgati formatkan,
i'imengelola dalam bentuk pengkalan d,ata
e);@distfibusikan'$erta
,,rmsnsmpilta@ atum Ueffi so$copy untuk'kepentingan akademi s kepada
adiyah surakartatanpa perlu meminta ijin

(dat

:

,iPerpuffiaan.Universitas.Muh


dari saya sellfua tetap mencamtumken q&ma-ry sebag[,1pnuli@encip.tA.
3..tgersedla dari,nnenjamin untuk.menanggung seoara pribadi;.tanpa'melibalkan
k
perpustakaan Boiversiiast' Mu:hmmffiah,,Surakarta dari semua
i'tuntrtar hrktm3' timbui,atx pptanggaran haA cipta,dan karya ilmiah.ini'
-r

bo

'pe*y6

ini,'$aya buatir'dengan iesungguhnya'.dan semogai,dapat
OErnitian
digmakan s&agai mana mestiny,a: ':.: ,.1i
'rjti

:ll,

rliitl.,r::it


I,,:1.;:r,:

.t

...

lr,, :1:.r::r,,

,::,

$urakarta, 08 Agustus 2016

ilt

PER}IYATAAN KEA$LIAN TUGAS AKHIR

i:r"uffi.uit

!tt::

.

$ieir

l.l

,li
'jri
'
iir l
ii

::t

..

tv

. ai,'1.

i:

'ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat
terselesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “EVALUASI
KONTRIBUSI ASPAL DAN AGREGAT DALAM MENDUKUNG
KEKUATAN BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT)”. Tugas
akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1
pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Bersama dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada:
1) Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik
Unversitas Muhammadiyah Surakarta.
2) Bapak Dr. Mochamad Solikin selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3) Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T, Ph.D selaku pembimbing utama yang telah
memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat bagi
penyusun.
4) Ibu Ika Setiyaningsih, S.T, M.T selaku pembimbing pendamping yang telah
memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat bagi
penyusun.
5) Bapak Ir. H. Agus Riyanto, M.T selaku penguji yang telah memberikan
dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat dalam bagi penyusun.
6) Bapak Gurawan Djati W, S.T, M.Eng selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan yang bermanfaat dalam
kelancaran proses penyusunan Tugas Akhir ini.
7) Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.
8) Jajaran staf Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu bagi kelancaran Tugas
Akhir ini.
i

9) Bapak, Ibu, dan Adik tercinta yang selalu memberikan do’a dan dorongan
baik material maupun spiritual, maaf jika selama ini sering mengecewakan.
10) Iis, Nadia, Isyak, Andre, Ragil, Diky yang sudah mau repot-repot membantu
dalam segala hal mulai dari awal, persiapan seminar, dan sampai
terselesaikannya Tugas Akhir ini untuk menyelesaikan jenjang S-1 ini.
11) Semua teman-teman seperjuangan Teknik Sipil 2011 yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya dalam proses
menyelesaikan Tugas Akhir baik dorongan semangat, bantuan dalam
praktikum maupun do’a hingga terselesaikannya jenjang S-1 ini.
12) Mas Joko dan Mbak Uut yang menemani keseharian di laboratorium selama
proses penelitian.
13) Mas Dede, Mas Aji, Mbak Windi, dan Mbak Rintis yang telah memberikan
semangat, masukan, hiburan, dan membantu dalam kelancaran tugas akhir ini.
14) Azhari, Andang, Adit (Ucup), Riski, serta teman kos yang lain yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu yang telah menemani, memberikan semangat,
dan selalu memberi hiburan.
15) Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
Tugas Akhir ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada
penyusun senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Amin.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu segala koreksi dan saran yang bersifat
mebangun penyusun harapkan guna penyempurnaan Tugas Akhir ini. Besar
harapan penyusun semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, 08 Agustus 2016
Penyusun

ii

MOTTO

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
(QS. Al-Baqarah : 152)
Kebenaran tidak akan membuatmu mendapatkan banyak teman, tetapi
kebenaran akan membuatmu mendapatkan teman yang tepat.
(H.R Bukhori-Muslim)
Seorang pemenang adalah orang yang tidak pernah berhenti berusaha dan
berkata tidak bisa, sampai kita benar-benar berhasil, meskipun pernah terjatuh
dan gagal berulang kali. Karena sesungguhnya proses tidak akan mengkhianati
hasil yang kita dapat nanti.
(Mada Pramindana)
Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu, maka janganlah sampai engkau
menelantarkan mereka karena kerja kerasmu.
(Mario Teguh)
Tuhan menciptakan mata kita di depan karena kita harus terus melihat ke
depan, bukan ke belakang dan terpaku pada masa lalu.
(Mario Teguh)
Bekerja adalah berjuang. Berjuang adalah cinta kasih. Cinta kasih adalah
pengorbanan. Pengorbanan adalah dedikasi hidup. Maka bekerja adalah
dedikasi hidup kita selama di dunia.
(Putri Werdhi Prastiti)

iii

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan Tugas Akhir ini untuk :

 Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
 Keluarga kecilku, Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih atas pengorbanan
kalian dalam mendidik saya hingga sekarang dengan penuh kasih sayang
dan keikhlasan. Terima kasih pula telah menyemangati, mendukung,
membiayai,

mendo’akan

serta

memberikan

perhatian

demi

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

 Adikku satu-satunya yang telah menyemangati, mendo’akan meskipun
terkadang masih suka bertengkar masalah sepele.

 Agama, bangsa, negara serta almamater dan semua pihak yang telah
membantu.

iv

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii
PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH ................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ....................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
MOTTO ....................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN .................................................... xv
DAFTAR SIMBOL ...................................................................................... xvii
ABSTRAKSI ................................................................................................ xviii
ABSTRACT .................................................................................................. xix
BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A.

Latar Belakang ........................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah ...................................................................... 2

C.

Tujuan Penelitian ........................................................................ 2

D.

Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

E.

Batasan Masalah ......................................................................... 3

F.

Keaslian Penelitian ...................................................................... 4

G.

Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya ......... 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 7

A.

RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) ........................................... 7

B.

Sifat Agregat ............................................................................... 7

C.

Orientasi Agregat ........................................................................ 8
v

D.

Sifat Fisik .................................................................................... 9

E.

Kekuatan Mekanik ...................................................................... 14

F.

Penelitian Sejenis Sebelumnya ................................................... 14

BAB III

LANDASAN TEORI ................................................................ 16

A.

Hubungan Orientasi Agregat Terhadap Kekuatan RAP .............. 16

B.

Hubungan Sifat Fisik Agregat Terhadap Kekuatan RAP ............ 16

C.

Hubungan Kekuatan Mekanik Terhadap Kekuatan RAP ............ 22

BAB IV

METODE PENELITIAN ….....................................................30

A.

Tinjauan Umum........................................................................... 30

B.

Lokasi Penelitian ......................................................................... 30

C.

Bahan dan Material .................................................................... 30

D.

Peralatan ................................................................... .................. 30

E.

Tahapan Penelitian ........................................................ ............. 33

F.

Bagan Alir Penelitian ........................................................ ......... 46

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 47

A.

Pemeriksaan Identitas Bahan RAP ............................................. 47
1. Pemeriksaan warna RAP......................................................... 47
2. Pemeriksaan ekstraksi ............................................................ 47
3. Pemeriksaan kadar air............................................................. 48

B.

Pemeriksaan Orientasi Agregat .................................................. 48
1. Gradasi Rekayasa ................................................................... 49
2. Orientasi Bahan RAP .............................................................. 50
3. Orientasi Agregat RAP ........................................................... 51

C.

Pemeriksaan Sifat Fisik ............................................................... 54
1. Pemeriksaan analisis saringan ................................................ 54
2. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan ................................ 57
3. Pemeriksaan sand equivalent ................................................. 58
4. Pemeriksaan indeks kepipihan dan kelonjongan .................... 59
5. Pemeriksaan berat isi .............................................................. 60

D.

Pemeriksaan Kekuatan Mekanik ................................................. 61
1. Pemeriksaan pelapukan agregat ............................................. 61
vi

2. Pemeriksaan keausan .............................................................. 63
3. Pemeriksaan AIV .................................................................... 64
4. Pemeriksaan modified AIV ..................................................... 65
5. Pemeriksaan ACV ................................................................... 66
6. Pemeriksaan ten percent fines value....................................... 67
E.

Analisis Kontribusi Aspal dan Agregat ....................................... 69

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 72

A.

Kesimpulan ................................................................................. 72

B.

Saran ........................................................................................... 73

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bahan RAP ............................................................................... 7
Gambar 2.2. Jenis Gradasi Agregat ............................................................... 11
Gambar 2.3. Distribusi Agregat .................................................................... 11
Gambar 2.4. Tipikal Bentuk Agregat Kasar .................................................. 13
Gambar 3.1. Los Angeles Machine ............................................................... 25
Gambar 3.2. Aggregate Impact Value Machine ............................................ 27
Gambar 3.3. Aggegate Crushing Value ......................................................... 29
Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian ............................................................... 46
Gambar 5.1. Warna RAP ............................................................................... 47
Gambar 5.2. Gradasi Rekayasa AC-BC ........................................................ 49
Gambar 5.3. Grafik Perubahan Koordinat Bahan RAP ................................. 50
Gambar 5.4. Kondisi Visual Perubahan Koordinat Bahan RAP ................... 51
Gambar 5.5. Grafik Perubahan Koordinat Agregat RAP .............................. 52
Gambar 5.6. Kondisi Visual Perubahan Koordinat Agregat RAP ................ 52
Gambar 5.7. Grafik Gradasi Bahan RAP dan Agregat RAP ......................... 56
Gambar 5.8. Grafik Indeks Kepipihan dan Kelonjongan .............................. 60
Gambar 5.9. Grafik Prediksi Nilai ACV ........................................................ 67
Gambar 5.10. Hubungan Nilai TPFV dengan Variasi Beban ........................ 69

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya .......... 6
Tabel 2.1. Tabel Sifat-Sifat Macam-macam Gradasi ..................................... 11
Tabel 3.1. Tabel Syarat Benda Uji Pelapukan Agregat Kasar ...................... 23
Tabel 3.2. Tabel Syarat Benda Uji Pelapukan Agregat Halus ....................... 23
Tabel 3.3. Tabel Spesifikasi Benda Uji Abrasi (Los Angeles) ...................... 25
Tabel 3.4. Tabel variasi diameter benda uji pengujian AIV .......................... 26
Tabel 3.5. Tabel persyaratan silinder pengujian ACV ................................... 28
Tabel 4.1. Rencana Benda Uji Pengujian Identitas Bahan RAP .................... 35
Tabel 4.2. Rencana Benda Uji Orientasi Agregat .......................................... 36
Tabel 4.3. Rencana Benda Uji Sifat Fisik ...................................................... 40
Tabel 4.4. Rencana Benda Uji Kekuatan Mekanik ........................................ 44
Tabel 5.1. Hasil Pemeriksaan Identitas RAP .................................................. 48
Tabel 5.2. Hasil Pemeriksaan Orientasi Agregat ........................................... 53
Tabel 5.3. Hasil Pemeriksaan Gradasi Bahan RAP ........................................ 54
Tabel 5.4. Hasil Pemeriksaan Gradasi Agregat RAP ..................................... 55
Tabel 5.5. Hasil Perhitungan Nilai Cc dan Cu ............................................... 57
Tabel 5.6. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan ............................ 57
Tabel 5.7. Hasil Pemeriksaan Sand Equivalent ............................................. 59
Tabel 5.8. Hasil Pemeriksaan Indeks Kepipihan dan Kelonjongan ............... 59
Tabel 5.9. Hasil Pemeriksaan Berat Isi .......................................................... 61
Tabel 5.10. Hasil Pemeriksaan Pelapukan Agregat Kasar ............................. 62
Tabel 5.11. Hasil Pemeriksaan Pelapukan Agregat Halus ............................. 62
Tabel 5.12. Hasil Pemeriksaan Keausan ........................................................ 63
Tabel 5.13. Hasil Pemeriksaan AIV................................................................ 64
Tabel 5.14. Hasil Pemeriksaan Modified AIV ................................................ 65
Tabel 5.15. Hasil Pemeriksaan ACV .............................................................. 66
Tabel 5.16. Hasil Pemeriksaan Ten Percent Fines Value .............................. 68

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Peta Lokasi
I.1. Lokasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
I.2. Lokasi Pengambilan Bahan RAP
Lampiran II. Hasil Pemeriksaan Identitas RAP
II.1. Kadar Aspal RAP
II.2. Kadar Air RAP
Lampiran III. Hasil Pemeriksaan Orientasi (Pergerakan) Agregat
III.1. Orientasi (Pergerakan) Bahan RAP dan Agregat RAP
Lampiran IV. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik
IV.1. Analisis Saringan
IV.2. Berat Jenis dan Penyerapan
IV.3. Sand Equivalent
IV.4. Indeks Kepipihan dan Kelonjongan
IV.5. Berat Isi
Lampiran V. Hasil Pemeriksaan Kekuatan Mekanik
V.1. Pelapukan Agregat (Soundness Test)
V.2. Keausan (Los Angeles)
V.3. Aggregate Impact Value (AIV)
V.4. Modified Aggregate Impact Value (AIV)
V.5. Aggregate Crushing Value (ACV)
V.6. Ten Percent Fines Value
Lampiran VI. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing

x

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

A

: berat sampel awal

AASHTO

: The American Associaton of State Highway and Transportation
Official

AC-BC

: Asphalt Concrete-Bearing Course

ACV

: Aggregate Crushing Value

AIV

: Aggregate Impact Value

a

: berat saringan

ai

: berat sebelum di uji

ASTM

: American Standard Testing and Material

B

: berat sampel setelah di uji yang tertahan saringan no. 12

Bj

: Berat sampel kering permukaan

Bk

: Berat sampel kering oven

Ba

: Berat uji kering permukaan di dalam air

b

: berat saringan + agregat yang tertahan

bi

: berat yang tertahan saringan sesudah di uji

C

: berat sampel yang lolos saringan no. 8 (2,36 mm)

Cc

: Coefficient of Curvature

Cu

: Coefficient of Uniformity

cm3

: Centimeter Cubic

c#1

: berat agregat tertinggal saringan no.1

c#3/4

: berat agregat tertinggal saringan no. 3/4

D

: Ukuran saringan terbesar

d

: Ukuran saringan

dm3

: Decimeter Cubic

DPU

: Dinas Pekerjaan Umum

D10

: diameter butiran pada persen lolos 10%

D30

: diameter butiran pada persen lolos 30%

D60

: diameter butiran pada persen lolos 60%

gr

: Gram
xi

Inch

: Inchi

LA

: Los Angeles

Kab

: Kabupaten

Kg

: Kilogram

kN

: Kilo Newton

mm

: Milimeter

m

3

: Meter cubic

no.

: Nomor

P

: Total lolos saringan tertentu

RAP

: Reclaimed Asphalt Pavement

rpm

: Rotation Per Minute

SNI

: Standart Nasional Indonesia

SSD

: Saturated Surface Dry

SE

: Sand Equivalent

TPFV

: Ten Percent Fines Value

V

: Volume wadah

Wa

: Berat sampel

Wa1

: Total berat sampel yang lolos alat uji kelonjongan

Wa2

: Total berat sampel yang tertahan alat uji kepipihan

∑Wa

: Total berat sampel

x

: diameter terpanjang

Y

: berat total agregat

y

: diameter rata-rata

z

: diameter terpendek

%wi

: persentase berat agregat yang mengalami pelapukan

%xi

: persentase agregat yang lolos saringan sesudah di uji

%yi

: persentase berat agregat terhadap berat total agregat

xii

DAFTAR SIMBOL

°C

: Derajat Celcius

%

: Persen

Ø

: Diameter



: Inchi

<

: Kurang dari

>

: Lebih dari

xiii

EVALUASI KONTRIBUSI ASPAL DAN AGREGAT DALAM
MENDUKUNG KEKUATAN BAHAN RAP (RECLAIMED ASPHALT
PAVEMENT)
ABSTRAKSI
Mada Pramindana
(D 100 110 068)
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
RAP terdiri dari degraded aggregate dan aged bitumen. Mutu yang dihasilkan dari
campuran RAP ini masih belum kompetitif jika dibandingkan dengan campuran hot mix.
Hal ini disebabkan menurunnya kualitas (sifat fisik dan kekuatan mekanik) dari bahan
RAP , tetapi RAP ini masih mempunyai kualitas dan bisa digunakan sebagai bahan daur
ulang. Dengan adanya indikasi tersebut maka perlu adanya evaluasi kontribusi aspal dan
agregat dalam mendukung kekuatan RAP.
Penelitian ini menggunakan RAP yang berasal dari Kabupaten Tegal di jalur Pantura.
Penelitian ini tidak menggunakan bahan tambah apapun. RAP ini diperiksa identitasnya
terlebih dahulu, meliputi warna, kadar aspal, dan kadar air. Penelitian ini memiliki
beberapa pemeriksaan yaitu orientasi agregat, sifat fisik, dan kekuatan mekanik. Setelah
itu material RAP diekstraksi yang kemudian agregat RAP diperiksa lagi seperti halnya
pada RAP sebelumnya. Setelah didapatkan data pemeriksaan di laboratorium, kemudian
data dihitung dan dianalisis dari masing-masing jenis pemeriksaan. Kemudian dapat
diketahui apakah yang berkontribusi dalam membangun kekuatan RAP.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan sebagai berikut. Hasil uji orientasi
agregat didapatkan bahwa adanya aspal dan butiran kecil yang menyelimuti permukaan
agregat ini menghambat agregat bergerak mengisi rongga kosong. Hasil uji analisis
saringan gradasi RAP tersebut cenderung lebih kasar daripada spesifikasi AC-BC maupun
agregat RAP. Uji berat jenis dan penyerapan didapatkan nilai dari bahan RAP lebih
rendah daripada agregat RAP . Uji indeks kepipihan dan kelonjongan didapat agregat
sudah mengalami perubahan bentuk. Uji sand equivalent didapatkan nilai S.E dari bahan
RAP lebih tinggi daripada agregat RAP. Uji berat isi didapat hasil berat isi agregat RAP
lebih tinggi daripada RAP . Berdasarkan pemeriksaan sifat fisik adanya aspal dan butiran
kecil yang menyelimuti permukaan agregat mengubah bentuk agregat, tingkat distribusi
agregat, dan mengurangi daya serap air. Hasil uji kekuatan mekanik didapatkan nilai
agregat RAP lebih rendah daripada bahan RAP. Kondisi ini diakibatkan adanya aspal dan
butiran kecil yang menyelimuti permukaan agregat yang membantu meredam beban. Hal
ini membuktikan bahwa agregat yang berasal dari RAP ini sudah mengalami penuaan
yang mudah lapuk jika terkena beban dan cairan kimia. Berdasarkan ulasan di atas dapat
dikatakan bahwa yang berkontribusi dalam mendukung kekuatan RAP adalah aspal dan
agregat yang bekerja secara bersama-sama.

Kata-kata kunci : RAP , agregat RAP, orientasi agregat, sifat fisik, kekuatan mekanik

xiv

EVALUATION OF THE CONTRIBUTION ASPHALT AND AGGREGATE
IN SUPPROT STRENGTH OF MATERIALS RAP (RECLAIMED ASPHALT
PAVEMENT)
ABSTRACT

Mada Pramindana
(D 100 110 068)
Civil Engineering Program Faculty og Engineering
University of Muhammadiyah Surakarta
RAP (Reclaimed Asphlat Pavement) consists of degraded aggregate and aged
bitumen. The quality of RAP mixture don’t still competitive when compared with hot mix.
Because this decreasing quality (physical properties and mechanical strength) from RAP,
but RAP still have quality and can be used as recycle materials. With that indications
then need to evaluate the contribution of aged bitumen and aggregate ini supporting the
strength of RAP.
This research using RAP from Tegal in northern coast line. This research didn’t use
any added ingredients. The first this RAP to checks identity among other color , asphalt
content, moisture content. Researchers doing to checks that orientation aggregate,
physical properties, and mechanical strength. After that RAP to extracted, then aggregate
RAP will be checks again as in the check of RAP. After checking in the la boratory, and
then the data is calculated and analyzed from each type of examination. Then it can be
seen whether that contribute in to build strength of the RAP.
Following the results of the examination. The results test identity of RAP that color
is bromn grayish, because RAP is materials aged. Proven also with asphalt content is
also relatively low at 4,16%. The results test of orientation aggregate showed that
asphalt and cluster that blanketed the surface of the aggregate inhibit aggregate moves to
fill the void. The test results pf sieve analysis gradation of the RAP tend to be more
rugged than the specification of AC-BC and aggregate of RAP. Test of spesific gravity
and absorption to available the value of RAP is lower than the aggregate of RAP. Test of
flakiness and elongation index to available the aggregate from RAP is already changing
its of the shape. Test sand equivalent obtained value of SE from RAP is higher than
aggregate of RAP. Test density obtained value of bulk density from aggregate RAP is
higher than RAP. The results test of mechanical strength obtained the aggregate RAP is
aging so easily obsolescent to exposed load and chemical liquid. In other words, asphalt
and cluster that blanketed the aggregate this surface to help reduce the load. Based on
the evaluation it can be said that the contribution in support of the power of RAP is
asphalt and aggregate to work together.
Key words : RAP, aggregate of RAP, orientation aggregate, physical properties,
mechanical strength

xv

BAB I
Pendahuluan

Mada Pramindana
D 100 110 068

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pekerjaan daur ulang (recycling) perkerasan jalan adalah cara yang digunakan
untuk merehabilitas perkerasan jalan yang telah rusak ke perkerasan yang baru
dengan menggunakan material limbah perkerasan jalan. Limbah-limbah dari
perkerasan yang telah rusak atau sudah habis umur rencananya biasa disebut
dengan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP).
Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) adalah limbah perkerasan jalan yang

diambil langsung dari perkerasan jalan yang telah rusak atau yang sudah habis
umur rencananya, campurannya terdiri dari aspal dan agregat. Komponen
aspalnya cenderung sudah sangat keras dan getas, sedangkan agregatnya
cenderung sudah

mengalami

degradasi.

Teknologi

daur

ulang

dengan

menggunakan RAP ini dapat mengurangi eksploitasi sumber daya alam,
ketergantungan akan material baru, mengatasi problem limbah dan menjaga
keseimbangan alam dengan menambah maupun tidak bahan peremaja atau bisa
dengan perekayasaan kembali gradasi RAP untuk dijadikan lapis perkerasan yang
baru, tetapi bahan RAP ini masih perlu diteliti sejauh mana bahan daur ulang lapis
perkerasan jalan ini masih layak digunakan lagi atau tidak.
Pada umumnya, RAP yang digunakan sebagai bahan dasar daur ulang ini
sudah mengalami degraded aggregate dan aged bitumen. Mutu properties yang
dihasilkan dari campuran RAP ini belum kompetitif dengan campuran aspal beton
konvensional (hot mix). Hal ini disebabkan memang RAP mempunyai kualitas
(sifat fisik dan kekuatan mekanik) material yang sudah menurun jika
dibandingkan dengan fresh aggregate, tetapi bahan ini masih bisa berpotensi
untuk diolah untuk dijadikan bahan perkerasan jalan yang lebih berkualitas.
Dengan kata lain bahan RAP ini masih mempunyai kualitas untuk dijadikan
sebagai bahan dasar pekerjaan daur ulang perkerasan jalan, oleh karena itu bahan

1

2

RAP perlu diselidiki seberapa besar potensi RAP untuk dijadikan bahan dasar

pekerjaan daur ulang perkerasan jalan. Dengan adanya indikasi di atas, maka
peneliti melakukan penelitian untuk mengevaluasi kontribusi komponen dari
bahan RAP yaitu aspal dan agregat ini dalam mendukung kekuatan dari bahan
RAP .

Dengan tujuan di atas maka peneliti memilih beberapa jenis pemeriksaan
antara lain orientasi agregat saat dipadatkan, sifat fisik, kekuatan mekanik. Dalam
hal ini nantinya terdapat 2 benda uji yang nantinya digunakan untuk perbandingan
yaitu bahan RAP asli dan agregat hasil ekstraksi dari RAP. Pemeriksaan orientasi
agregat adalah untuk mengetahui seberapa jauh agregat tersebut bergerak untuk
mengisi rongga udara yang kosong ketika mendapatkan energi pemadatan.
Pengujian sifat fisik antara lain, gradasi, berat jenis dan penyerapan, bentuk
agregat (flakiness, elongation index), sand equivalent, berat isi. Pengujian
kekuatan mekanik antara lain, pelapukan agregat (soundness test), keausan
(abrasi), AIV (Aggregate Impact Value), Modiefied AIV (Aggregate Impact
Value), ACV (Aggregate Crushing Value), Ten Percent Fines Values. Berdasarkan

hasil pemeriksaan di atas nantinya dapat dievaluasi apakah yang sebenarnya
berkontribusi dalam mendukung kekuatan bahan RAP .

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah dalam
penelitian ini, yaitu :
1.

Bagaimana identitas bahan RAP ?

2.

Bagaimana orientasi (pergerakan) agregat dari bahan RAP dan agregat
RAP ketika dipadatkan dengan mesin tekan (press)?

3.

Bagaimana sifat fisik dari bahan RAP dan agregat RAP?

4.

Bagaimana kekuatan mekanik dari bahan RAP dan agregat RAP ?

5.

Bagaimana kontribusi aspal dan agregat dalam mendukung kekuatan
bahan RAP berdasarkan orientasi (pergerakan) agregat, sifat fisik, dan
kekuatan mekaniknya?

3

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1.

Mengetahui identitas RAP .

2.

Mengetahui orientasi (pergerakan) agregat bahan RAP dan agregat RAP
di dalam mold ketika dipadatkan dengan mesin tekan (press).

3.

Mengetahui sifat fisik dari bahan RAP dan agregat RAP.

4.

Mengetahui kekuatan mekanik dari bahan RAP dan agregat RAP.

5.

Mengetahui kontribusi aspal dan agregat dalam mendukung kekuatan
bahan RAP berdasarkan orientasi (pergerakan) agregat, sifat fisik, dan
kekuatan mekaniknya.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah :
1.

Sebagai ilmu pengetahuan tentang orientasi agregat saat dipadatakan,
sifat fisik, dan kekuatan mekanik dari bahan RAP dan agregat RAP.

2.

Sebagai ilmu pengetahuan tentang kontribusi aspal dan agregat dalam
mendukung kekuatan bahan RAP .

E. Batasan Masalah
1.

Penelitian ini menggunakan bahan sisa-sisa bongkaran jalan lama yang
diambil di DPU Kab. Tegal di jalur Pantura.

2.

Penelitian ini menggunakan alat-alat yang diperlukan untuk mendukung
keberhasilan ini yang berada di Laboratorium Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

3.

Material yang digunakan pada penelitian ini berupa bahan RAP yang
masih terselimuti aspal dan agregat dari RAP tersebut yang didapat
melalui proses ekstraksi.

4.

Pemeriksaan orientasi (pergerakan) agregat dalam mold transparan
dengan menggunakan alat uji tekan hidrolis (press).

5.

Pemeriksaan orientasi (pergerakan) agregat gradasi yang direkayasa
masuk spesifikasi AC-BC.

4

6.

Pemeriksaan orientasi (pergerakan) agregat hanya sebatas 2 dimensi saja
untuk pengamatannya.

7.

Pemeriksaan sifat fisik antara lain : analisa saringan, berat jenis dan
penyerapan, bentuk agregat (flakiness dan elongation index), sand
equivalent, berat isi.

8.

Pemeriksaan kekuatan mekanik antara lain : pelapukan agregat
(soundness test), keausan, AIV (Aggregate Impact Value), Modified AIV
(Aggregate Impact Value), ACV (Aggregate Crushing Value), Ten
Percent Fines Value (TPFV).

9.

Untuk pengujian analisa saringan khusus untuk benda uji bahan RAP
dicoba dengan 2 metode yaitu metode wet sieving dan dry sieving.

10. Semua bahan yang digunakan untuk pemeriksaan orientasi, dan sifat fisik
adalah dari material bahan RAP yang sama yang selanjutkan diekstraksi
untuk pemeriksaan orientasi dan sifat fisik agregat RAP.
11. Bahan yang digunakan untuk benda uji kekuatan mekanik adalah dari
material bahan RAP dan agregat RAP yang berbeda.
12. Pemeriksaan Aggregate Crushing Value (ACV) pemberian beban tekan
hanya pada beban 25 ton saja dengan waktu yang sama dengan
prosedurnya yaitu 10 menit, dikarenakan keterbatasan beban maksimal
dari alat uji tekan. Sehingga nantinya dapat diprediksi nilai ACV yang
sebenarnya pada beban 40 ton dengan pendekatan grafik menggunakan
sedikitnya 3 data pemeriksaan TFV.
13. Pemeriksaan Ten Percent Fines Value (TFV) menggunakan waktu untuk
lama pembebanan sama dengan pemeriksaan ACV dengan pembebanan
bervariasi mulai dari 20 kN sampai dengan 260 kN.

F. Keaslian Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Evaluasi Kontribusi Aspal dan Agregat
Dalam Mendukung Kekuatan Bahan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement)”.
Penelitian ini asli karena memang belum ada pada penelitian tentang RAP
sebelumnya. Dalam penelitian ini tidak menggunakan bahan tambah apapun yang

5

biasa digunakan pada penelitian lainnya untuk memperbaiki properties campuran
RAP. Dalam penelitian ini hanya fokus pada orientasi, sifat fisik, dan kekuatan

mekanik dari bahan RAP dan agregat RAP. Beberapa penelitian tentang RAP dan
analisis orientasi agregat yang pernah dilakukan sebelumnya belum dikaji tentang
orientasi, sifat fisik, dan kekuatan mekanik dari bahan RAP dan agregat RAP.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut nantinya akan dapat diketahui apakah
yang berkontribusi dalam mendukung kekuatan bahan RAP . Beberapa penelitian
sejenis tentang RAP dan orientasi agregat yang pernah dilakukandsebelumnya:
1. Setiawan (2011) dengan judul “Analisis Sifat Fisik Material Perkerasan
Jalan Hasil Daur Ulang”.
2. Pramudyo (2013) dengan judul “Perbandingan Orientasi Agregat
Campuran Aspal Yang Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Roller
Slab dan Marshall Hammer ”.

3. Astuti (2015) dengan judul “ Analisis Pengaruh Bahan Tambah Kapur
Terhadap Karakteristik RAP ( Reclaimed Asphalt Pavement )”.

G. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya
Tabel 1.1. Persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya.
No

1.

2.

3.

Uraian

Penelitian yang diusulkan

Hendra Setiawan, dkk

Suprayitno

Astuti

(2011)

(2013)

(2015)

Perbandingan Orientasi
Agregat Campuran Aspal
yang Dipadatkan
Menggunakan Alat Pemadat
Roller Slab dan Marshall
Hammer
Mengetahui perbandingan
orientasi distribusi agregat
campuran aspal yang
dipadatkan dengan
menggunakan alat Roller
Slab dan Marshall Hammer

Analisis Pengaruh Bahan
Tambah Kapur terhadap
Karakteristik RAP
(Reclaimed Asphalt
Pavement)

Judul

Evaluasi Kontribusi Aspal
dan Agregat dalam
Membangun Kekuatan
Bahan RAP

Tujuan

Mengetahui kontribusi
aspal dan agregat terhadap
bahan RAP berdasarkan
orientasi dan distribusi,
sifat fisik, dan kekuatan
mekaniknya

Mengetahui nilai fisik dari
suatu material penyusun
bahan RAP

Agregat RAP dan Bahan
RAP

RAP

Fresh agreggate

RAP

Metode

Tanpa Bahan Tambah

Tanpa Bahan Tambah

Hot Mix

Stabilisasi dengan + Kapur
Padam

Pengujian

Uji orientasi, sifat fisik
dan kekuatan mekanik
agregat dan bahan RAP

Uji Fisik Agregat dan Aspal
RAP

Pemadatan dengan Roller
Slab dan Marshall Hammer

Modified Proctor & CBR

-

Nilai sifat fisik agregat
penyusun RAP

Orientasi agregat dan
distribusi void

Nilai kepadatan dan daya
dukung RAP dengan dan
tanpa bahan tambah kapur

Analisis Sifat Fisik Material
Perkerasan Jalan Hasil Daur
Ulang

Mengetahui pengaruh bahan
tambah kapur padam
terhadap Karakteristik RAP
(Reclaimed Asphalt
Pavement)

Persamaan
Bahan
Perbedaan

4.

Hasil

1

8

BAB II
Tinjauan Pustaka

Mada Pramindana
D 100 110 068

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Reclaimed Asphalt Pavement (RAP)
RAP (Reclaimed Asphalt Pavement) adalah bahan limbah perkerasan jalan.

Bahan ini terdiri atas degraded aggregate dan aged bitumen yang masih
mempunyai potensi untuk diolah kembali menjadi bahan perkerasan jalan dengan
propertis yang lebih berkualitas. Penggunaan RAP saat ini semakin menjadi
kebutuhan karena desakan isu lingkungan terhadap kualitas hidup manusia dan
kelanggengan bumi (Widyatmoko dan Sunarjono, 2007). Dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

Gambar 2.1 RAP (Reclaimed Asphalt Pavement)
(Sumber : Widyatmoko dan Sunarjono, 2007)

B. Sifat Agregat
Agregat atau batuan didefinisikan secara umum sebagai formasi kulit bumi
yang keras dan solid. Agregat merupakan komponen utama dari lapisan
perkerasan jalan yaitu mengandung 90% – 95% agregat berdasarkan persentase
berat atau 75% - 85% agregat berdasarkan persentase volume (Sukirman, 1993).
Agregat adalah komponen utama dalam konstruksi jalan raya. Lebih dari 600
juta ton agregat dalam tiap tahunnya, dibutuhkan untuk penggunaan konstruksi
jalan raya, dan belum termasuk tambahan 200 juta ton yang digunakan untuk
perbaikan konstruksi jalan raya. Pemilihan jenis agregat yang sesuai untuk
digunakan pada konstruksi perkerasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

7

8

gradasi, kekuatan, bentuk butir, tekstur permukaan, kelekatan terhadap aspal serta
kebersihan dan sifat kimia. Jenis dan campuran agregat sangat mempengaruhi
daya tahan atau stabilitas suatu perkerasan jalan.
Sifat dan bentuk agregat menentukan kemampuannya dalam memikul beban
lalu lintas. Agregat dengan kualitas dan sifat yang baik dibutuhkan untuk lapisan
permukaan yang langsung memikul beban lalu lintas dan menyebarkannya ke
lapisan di bawahnya. Sifat agregat yang menentukan kualitasnya sebagai bahan
konstruksi perkerasan jalan dapat dikelompokkan menjadi tiga (Sukirman, 1993).
1. Kekuatan dan keawetan (strength and durability).
2. Kemampuan dilapisi aspal yang baik,
3. Kemampuan dalam pelaksanaan dan menghasilkan lapisan yang nyaman
dan aman.

C. Orientasi Agregat
Dalam penelitian (Tashman et al, 2007) menggunakan teknologi analisis citra
yang relatif baru. Dengan menggunakan kamera digital (QImaging Evolution MP
kamera 12 bit digital) dan software ProPlus. Ini adalah teknik merusak sampel
karena kebutuhan untuk memotong permukaan sampel dan gagal untuk
menangkap distribusi rongga udara tetapi memiliki keuntungan menangkap detail
agregat yang lebih besar pada pesawat individu dan relatif lebih murah. Inti
dipotong menggunakan gergaji dan setiap permukaan ditandai. Hasil dari studi ini
adalah sebagai berikut :
1. Spesimen

yang dipadatkan

menggunakan

gyratory

dan

vibrator

menunjukan orientasi partikel melingkar. Ini diperkirakan penyebab
utamanya oleh efek kekangan dari mold. Spesimen yang dipadatkan oleh
slab menunjukan orientasi partikel yang lebih kecil. Ini kemungkinan

disebabkan oleh proses pemotongan yang menyebabkan partikel yang
memanjang pada keliling luar spesimen.
2. Agregat yang diamati pada potongan vertikal dari sampel yang dipadatkan
dengan gyratory, vibrator , dan slab menunjukan orientasi condong arah
horizontal. Aplikasi dari pemberian getaran pada spesimen yang

9

dipadatkan oleh slab meningkatkan derajat partikel arah horizontal pada
bidang tegak. Sebab dari perbedaan ketahanan terhadap deformasi
permanen yang diamati antara proses metode pemadatan berbasis mold
dan spesimen yang dipadatkan dengan slab itu sulit dipastikan.
3. Orientasi partikel yang cenderung melingkar pada spesimen yang
dipadatkan dengan gyratory dan vibrator itu menyebabkan sampel
menjadi kaku pada arah melingkar. Dengan sampel kaku pada arah
melingkar

regangan

arah

melintang

akan

berkurang

sehingga

menyebabkan regangan axial yang lebih rendah karena pengaruh poison
rasio sesual. Alternatif lainnya adalah orientasi partikel melingkar dapat
menyebabkan

potensi

besar

untuk

meningkatkan tegangan

yang

mengekang dalam spesimen sehingga mengarah pada kinerja yang lebih
bagus dalam hal pembebanan axial.
4. Pemadatan gyratory (dan mungkin pemadatan vibrator ) membuat
spesimen mempunyai rongga udara yang lebih besar pada bagian pinggir
dan rongga udara yang lebih rendah pada bagian tengah. Bagian tengah
dari pemotongan mungkin mempunyai ketahanan yang lebih besar
terhadap deformasi karena agregat lebih rapat. Mungkin bahwa kekuatan
struktural secara keseluruhan dari spesimen yang terdiri dari dua bagian
spesimen lebih besar daripada spesimen yang mempunyai rongga udara
merata.

D. Sifat Fisik
Menurut Sukirman (1993), sifat dan kualitas agregat menentukan
kemampuannya dalam memikul beban lalu lintas. Agregat dengan kualitas dan
sifat yang baik dibutuhkan untuk lapisan permukaan yang langsung memikul
beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan dibawahnya. Sifat agregat yang
menentukan

kualitas

sebagai

bahan

dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu:

konstruksi

perkerasan

jalan

dapat

10

1. Gradasi agregat
Gradasi atau distribusi partikel-partikel berdasarkan ukuran agregat
merupakan hal yang penting dalam menentukan stabilitas perkerasan. Gradasi
agregat mempengaruhi besarnya rongga antar butir yang akan menentukan
stabilitas dan kemudahan dalam proses pelaksanaan. Gradasi agregat
diperoleh dari hasil analisa saringan dengan menggunakan 1 set saringan.
Semua jenis perkerasan jalan memiliki spesifikasi tentang syarat partikel
agregat yang akan digunakan harus dalam rentang ukuran tertentu dan
untuk masing-masing ukuran partikel harus memenuhi proporsi tertentu.
Gradasi agregat dibedakan menjadi beberapa jenis :
a. Gradasi seragam (uniform graded) adalah agregat dengan ukuran yang
hampir sama/sejenis. Gradasi ini hanya memiliki sedikit agregat halus
sehingga banyak rongga udara antar agregatnya. Gradasi seragam
sering disebut dengan gradasi terbuka. Agregat dengan gradasi seragam
akan menghasilkan lapisan perkerasan dengan sifat permeabilitas tinggi,
stabilitas kurang, berat volumenya kecil.
b. Gradasi rapat (dense graded) adalah campuran agregat kasar dan halus
dalam porsi yang berimbang sehingga mempunyai gradasi baik (well
graded) dinamakan juga agregat yang mempunyai gradasi baik. Agregat

dengan gradasi rapat akan menghasilkan lapaisan perkerasan dengan
stabilitas tinggi, kurang kedap air, sifat drainase jelek dan berat volume
besar.
c. Gradasi

senjang (gap graded) merupakan campuran agregt dengan 1

fraksi hilang atau 1 fraksi dengan proporsi yang sedikit. Sering disebut
gradasi buruk (poor graded). Agregat dengan gradasi senjang akan
menghasilkan lapisan perkerasan yang mutunya terletak diantara kedua
jenis gradasi diatas. (Sukirman, 1993). Berikut jenis gradasi agregat dapat
dilihat pada Gambar 2.2 dan distribusi agregat dapat dilihat pada Gambar
2.3. Sifat-sifat yang dimiliki dari ketiga gradasi tersebut dapat dilihat pada
Tabel 2.1.

11

Gradasi Seragam

Gradasi Rapat

Gradasi Senjang

Gambar 2.2 Jenis gradasi agregat
(Sumber : Google Image)

Gambar 2.3 Distribusi agregat
(Sumber : Google Image)

Tabel 2.1 Sifat-sifat dari macam-macam gradasi.
Gradasi Seragam
 Kontak antar butir baik.
 Kepadatan bervariasi
tergantung dari segregasi
yang terjadi.
 Stabilitas dalam keadaan
terbatasi tinggi.
 Stabilitas dalam keadaan
lepas rendah.
 Sulit untuk dipadatkan.
 Mudah diresapi air.

 Tidak dipengaruhi kadar
air.

Gradasi Baik
 Kontak antar butir baik.
 Seragam dan kepadatan
tinggi.

Gradasi Buruk
 Kontak antar butir jelek.
 Seragam tetapi kepadatan
jelek.

 Stabilitas tinggi.

 Stabilitas sedang.

 Sulit sampai sedang usaha
untuk pemadatan.
 Tingkat permeabilitas
cukup.
 Pengaruh variasi kadar air
cukup.

 Tingkat permeabilitas
rendah.
 Kurang dipengaruhi oleh
bervariasinya kadar air.

 Kuat menahan deformasi.

 Stabilitas sangat rendah
pada keadaan basah.
 Mudah untuk dipadatkan.

(Sumber : Sukirman, 1993)
Semua lapisan perkerasan lentur membutuhkan agregat yang terdistribusi

dari besar sampai kecil. Semakin besar ukuran maksimum partikel agregat
yang digunakan semakin banyak variasi ukuran dari besar sampai kecil yang
dibutuhkan. Batasan ukuran maksimum yang digunakan dibatasi oleh tebal

12

lapisan yang diharapkan. Penggunaan partikel agregat dengan ukuran besar
menguntungkan karena:
1) Usaha untuk pemecahan partikel lebih sedikit, sehingga biayanya lebih
murah.
2) Luas permukaan yang harus diselimuti aspal lebih sedikit sehingga
kebutuhan aspal akan berkurang.
Selain itu terdapat sifat-sifat yang justru kurang baik untuk perkerasan
jalan raya yaitu:
1) Kemudahan pelaksanaan pekerjaan berkurang
2) Segregasi bertambah besar
3) Mungkin terjadi gelombang melintang (raveling)
2. Kadar Lempung
Lempung mempengaruhi mutu campuran agregat dengan aspal karena:
a. Lempung membungkus partikel-partikel agregat sehingga ikatan antara
agregat dan aspal berkurang.
b. Adanya lempung mengakibatkan luas daerah yang harus diselimuti aspal
bertambah.
c. Tipisnya lapisan aspal mengakibatkan lapisan mudah teroksidasi sehingga
lapisan cepat rapuh/getas.
d. Lempung cenderung menyerap air yang berakibat hancurnya lapisan aspal.
Terdapat 2 cara untuk menganalisa kadar lempung yang terkandung
dalam campuran agregat yaitu:
a. Atterberg limit, dilakukan untuk campuran agregat yang agak halus.
b. Sand equivalent test dilakukan untuk partikel agregat yang lolos saringan
no.4. (Sukirman, 1993).
3. Bentuk dan Tekstur Agregat
Bentuk dan tekstur agregat mempengaruhi stabilitas dari lapisan
perkerasan yang dibentuk oleh agregat tersebut. Agregat
umumnya

kasar

pada

dapat berbentuk bulat (rounded), lonjong (elongated), kubus

(cubical), pipih (flaky), tak beraturan (irregular), sampai bersudut (angular),

dapat dilihat pada Gambar 2.4.

13

Gb. 2.4.a
Rounded

Gb. 2.4.b
Irregular

Gb. 2.4.c

Gb. 2.4.d

Angular

Flaky

Gb.2.4.e
Elongated

Gambar 2.4 Tipikal bentuk agregat kasar.
(Sumber : Google Image)

Bentuk agregat memberikan ikatan antara agregat (agregate interlocking)
yang baik yang dapat menahan perpindahan antar agregat yang mungkin saja
akan terjadi. Agregat yang bursudut tajam, berbentuk kubikal, dan agregat
yang memiliki lebih dari satu bidang pecah akan menghasilkan ikatan antar
agregat yang paling baik. Bentuk agregat dapat memengaruhi workabilitas
campuran perkerasan selama proses penghamparan, yaitu dalam

hal

energi pemadatan yang dibutuhkan untuk memadatkan campuran, dan
kekuatan struktur perkerasan selama umur pelayanannya. Dalam campuran
beraspal penggunaan kombinasi antara beberapa jenis agregat kasar akan
menghasilkan campuran beraspal yang baik. (Sukirman, 1993).
4. Berat jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat volume agregat dan berat
volume air. Besarnya berat jenis agregat penting dalam perencanaan
campuran agregat dengan aspal karena umumnya direncanakan berdasarkan
perbandingan berat dan juga untuk menentukan banyak pori. Selain itu
agregat dengan kadar pori besar membutuhkan jumlah aspal yang banyak.
Terdapat 4 jenis berat jenis (spesific gravity) yaitu, berat jenis bulk, berat
jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry), berat jenis semu
(apperrent specific gravity), dan berat jenis efektif (efective specific gravity).

14

E. Kekuatan Mekanik
Sukirman (1993) menyatakan bahwa daya tahan agregat merupakan ketahan
agregat terhadap adanya penurunan mutu akibat proses mekanis dan kimiawi.
Agregat dapat mengalami degradasi, yaitu perubahan gradasi, akibat pecahnya
butir-butir agregat. Kehancuran agregat dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu
proses mekanis dan kimiawi. Kehancuran agregat akibat proses mekanik antara
lain adanya gaya-gaya yang terjadi selama proses pelaksanaan perkerasan jalan
(penimbunan, penghaparan, pemadatan), pelayanan terhadap beban lalu lintas.
Sedangkan kehancuran agregat akibat proses kimiawi seperti pengaruh
kelembaban, panas, dan perubahan suhu setiap harinya. Faktor-faktor yang
memengaruhi tingkat degradasi yang terjadi sangat ditentukan oleh jenis agregat,
gradasi campuran, ukuran partikel, bentuk agregat, dan besarnya energi yang
dialami oleh agregat tersebut.

F. Penelitian Tentang RAP dan Orientasi Agregat Sejenis
Setiawan dan Pradani (2011) melakukan pemeriksaan terhadap agregat RAP
yang meliputi Pengujian Aggregat Impact Value (AIV), Aggregat Pressure Value
(APV) dan berat jenis, sedangkan pemeriksaan terhadap aspal RAP meliputi

penetrasi, titik lembek dan berat jenis. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
bahwa agregat RAP masih memenuhi spesifikasi sifat fisik yang disyaratkan yaitu
nilai AIV sebesar 6,6% dan nilai APV sebesar 20,4% serta nilai berat jenis
minimum 2,5, tetapi gradasi agregat RAP tidak sesuai bagi spesifikasi campuran
AC-WC sehingga perlu perbaikan gradasi. Hasil pengujian terhadap aspal RAP

tidak memenuhi spesifikasi yang disyaratkan dimana nilai penetrasinya sangat
rendah yaitu sebesar 21,6 mm dan titik lembek sebesar 57°C, sehingga perlu
penambahan modifier atau rejuvenating agent agar aspal RAP dapat digunakan
kembali sebagai material perkerasan jalan baru.
Suprayitno (2013) melakukan penelitian orientasi agregat yang dipadatkan
Alat Pemadat Roda Gilas, pada bagian lapisan atas terjadi dorongan secara
horizontal yang menyebabkan agregat berpindah jauh dari posisi awal. Bagian
tengah dan bawah pun terjadi pergeseran, namun tidak terlalu signifikan seperti

15

bagian atas karena tidak terkena langung oleh gilasan roda baja. Pada alat pemadat
Marshall Hammer juga mengalami pergeseran, tapi tidak sesignifikan alat

pemadat alat pemadat roda gilas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan,
semakin banyak lintasan dan tumbukan yang diberikan maka semakin besar
orientasi agregatnya dan semakin padat distribusi void-nya. Hal ini ditunjukan
dari h