Pengaruh ROA, PBV, dan TATO terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010 sampai dengan 2012.

(1)

x

ABSTRAK

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih jauh dari yang diharapkan, bahkan belum bisa dikatagorikan sebagai perekonomian negara yang stabil. Ini diakibatkan tidak stabilnya neraca perdagangan, melemahnya nilai tukar, dan tersandera pembayaran utang. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi struktur modal tersebut. Adapun variabel yang digunakan meliputi Return on Asset (ROA), Price Book Value (PBV), dan Total Asset Turn Over (TATO). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai dengan 2012. Sedangkan sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan semua variabel ROA, PBV, dan TATO berpengaruh terhadap struktur modal. Adapun variabel yang memiliki pengaruh yang dominan adalah TATO.

Kata kunci: Return on Asset (ROA), Price Book Value (PBV), Total Asset Turn Over (TATO), dan struktur modal.


(2)

xi

ABSTRACT

The Indonesia’s economic is still far from the expected, even can not be categorized as a steady state economy. This is caused by unstable balance of trade, the weakening of the exchange rate, and debt repayment. The purpose of this research is to identify the capital structure of wholesale and retail trade. Fundamental ratios consist of Return on Asset (ROA), Price Book Value (PBV), and Total Asset Turn Over (TATO). Purposive sampling and secondary data are used in the research. The results show that partially and simultaneously all the fundamental ratios affect the capital structure. The most dominant effect is TATO.

Keywords: Return on Asset (ROA), Price Book Value (PBV), and Total Asset Turn Over (TATO),and capital structure.


(3)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK. ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 9

1.3Tujuan Penelitian ... 10


(4)

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Pengertian Struktur Modal ... 12

2.1.2 Teori Struktur Modal yang Berkaitan ... 17

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 23

2.3 Penelitian Terdahulu ... 24

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 28

2.4.1 Return On Asset (ROA) ... 28

2.4.2 Price Book Value (PBV) ... 28

2.4.3 Total Asset Turn Over (TATO) ... 29

2.5 Model Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel ... 31

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 34

3.4 Variabel Penelitian ... 34

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 35

3.5.1 Variabel Dependen ... 35

3.5.2 Variabel Independen ... 35

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 39


(5)

xiv

3.7.1 Uji Outlier ... 40

3.7.2 Uji Normalitas ... 41

3.7.3 Uji Multikolinearitas ... 41

3.7.4 Uji Heterokedastisitas ... 42

3.7.5 Uji Otokorelasi ... 42

3.8 Metode Analisis Data ... 43

3.9 Uji Hipotesis Penelitian ... 43

3.9.1 Uji t ... 44

3.9.2 Uji F ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 45

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 46

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 46

4.1.2.2 Uji Outlier ... 48

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas ... 49

4.1.2.4 Uji Heterokedastisitas ... 50

4.1.2.5 Uji Otokorelasi ... 51

4.1.3 Analisis Data ... 53

4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 54

4.1.4.1 Uji t ... ... 54

4.1.4.2 Uji F ... ... 56


(6)

xv

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Simpulan ... 61

5.1 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 67


(7)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... ... 24

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sampel ... ... 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... ... 37

Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 45

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.3 Data Outlier ... 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50

Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 51

Tabel 4.6 Hasil Uji Otokorelasi ... 52

Tabel 4.7 Hasil Estimasi Model Regresi Berganda ... 53

Tabel 4.8 Matriks Korelasi Variabel Penelitian ... 55

Tabel 4.9 Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial (Uji t) ... 55


(8)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 23 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 30


(9)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kondisi Perekonomian Indonesia pada tahun 2014 ini masih jauh dari yang kita harapkan. Perekonomian Indonesia belum bisa dikategorikan sebagai perekonomian negara yang stabil atau baik. Hal ini dapat dilihat dari ketidakstabilan neraca perdagangan yang terus mengalami defisit, nilai tukar rupiah melemah, dan masih tersandera pembayaran utang jangka pendek (Wicaksono, 2013).

Detik Finance melansir bahwa pada awal tahun 2014, jumlah hutang pemerintah Indonesia bertambah Rp 94 triliun, yaitu menjadi Rp 2.465,45 triliun. Jumlah ini naik dari akhir tahun 2013 yang mencapai Rp 2.371,39 triliun. Hutang pemerintah pada bulan Januari 2014 tersebut terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 720,9 triliun, naik dibandingkan akhir 2013 sebesar Rp 710,34 triliun, kemudian berupa surat berharga Rp 1.744,55 triliun, naik dibandingkan akhir 2013 yang mencapai Rp 1.661,05 triliun.

Disamping terlilit hutang yang cukup banyak, saat ini juga keadaan pasar uang dan pasar modal di Indonesia masih sangat dangkal. Hal ini terlihat dari kerentanan pasar nasional yang terpengaruh terhadap keadaan ekonomi global. Pasar kita masih sangat bergantung dengan pasar asing. Ada 479 perusahaan yang terdaftar di BEI, namun perdagangan pasar saham Indonesia masih kalah dibandingkan negara Asia Tenggara, seperti Malaysia


(11)

2 BAB I PENDAHULUAN

dan Thailand. Sisi positif dari situasi ini adalah bahwa Indonesia masih memiliki ruang yang cukup luas untuk tumbuh (Lelyemin, 2013).

Dari keadaan ekonomi Indonesia tersebut, dapat diambil pelajaran bahwa sebuah perusahaan harus memiliki keuangan yang seimbang. Hutang dan pembiayaan yang terlalu besar daripada pendapatannya akan mempengaruhi umur perusahaan tersebut. Ini dikarenakan bahwa keuangan perusahaan tersebut sangat lemah dan dikhawatirkan mengalami likuidasi. Hal ini juga mengharapkan sebuah perusahaan memiliki struktur modal yang sehat dan baik agar memenuhi tujuan perusahaan tersebut. Agar memiliki struktur modal yang baik, perusahaan harus memperhatikan faktor apa saja yang dapat menjadikan struktur modalnya baik.

Pada dasarnya tugas manajer keuangan perusahaan adalah berusaha mencari keseimbangan finansial neraca yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif neraca tersebut dengan sebaik-baiknya. Perusahaan menginginkan keseimbangan antara risiko dan besarnya tingkat pengembalian yang diharapkannya. Oleh karena itu, dibutuhkan target dari struktur modal yang dimiliki. Persaingan yang semakin kompetitif menjadikan tugas manajer keuangan semakin berat yaitu mencari alternatif pendanaan yang dapat meminimkan biaya modal. Oleh karena itu salah satu cara yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah keputusan menentukan struktur modal yang harus dipertimbangkan dengan baik melalui manajemen struktur modal (Mardinawati, 2011).

Perusahaan membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional maupun untuk investasi. Keputusan pendanaan yang dibuat oleh


(12)

3 BAB I PENDAHULUAN

manajer harus dipertimbangkan dengan teliti, termasuk menentukan asal sumber dana. Sumber dana dapat berasal dari internal maupun eksternal. Dana internal adalah dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan yaitu laba ditahan. Dana eksternal adalah dana dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan. Dana yang berasal dari kreditur merupakan hutang bagi perusahaan, dan modal yang berasal dari kreditur disebut modal asing (Sarasati, 2013).

Struktur modal dapat diukur dari rasio perbandingan antara total utang terhadap modal sendiri yang biasa disebut Debt to Equity Ratio (DER). DER dapat menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio DER, akan semakin tinggi pula risiko yang akan terjadi dalam perusahaan karena pendanaan perusahaan dari unsur utang lebih besar daripada modal sendirinya. Mengingat DER dalam perhitungannya adalah utang dibagi dengan modal sendiri, artinya jika utang perusahaan lebih tinggi dari modal sendirinya berarti rasio DER lebih dari satu atau penggunaan utang lebih besar dalam mendanai aktivitas perusahaan (Houston, 2001).

Untuk mempunyai struktur modal yang sehat, pasti ada faktor pendukungnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi dan dapat mewakili dari berbagai macam perhitungan rasio adalah sebagai berikut:

1. ROA

Return On Assets (ROA) merupakan ukuran keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti penggunaan seluruh investasi dalam aktiva makin efisien dengan kapasitas penuh. Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat menunjukkan bahwa tingkat


(13)

4 BAB I PENDAHULUAN

pengembalian pada investor juga tinggi, sehingga memungkinkan perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaannya menggunakan modal internal daripada modal eksternal. ROA memiliki pengaruh negatif terhadap DER, jika terjadi peningkatan ROA, DER mengalami penurunan (Weston dan Copeland, 2002).

Pecking Order Theory juga menunjukkan jika sebuah perusahaan lebih profitable, maka pendanaannya banyak berasal dari pendanaan internal. Hal ini juga dikatakan oleh Weston dan Copeland (1997) bahwa perusahaan-perusahaan yang profitable umumnya meminjam dalam jumlah sedikit. Ini menunjukkan bahwa ROA mempunyai pengaruh negatif terrhadap struktur modal.

Penelitian yang mendukung adalah Setiawan dan Sutapa (2006) Yuhasril (2006), Setyawan (2006) yaitu bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal (DER). Dengan semakin tingginya ROA, maka besarnya laba yang digunakan sebagai modal akan meningkat, yang dapat mengurangi kebutuhan modal yang dipenuhi dari pihak eksternal yang berupa hutang. Sehingga akan mengurangi besarnya tingkat hutang atau DER perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitan yang lain diketahui bahwa nilai ROA berpengaruh positif dan tidak signifkan terhadap struktur modal (Wardjono, 2010).


(14)

5 BAB I PENDAHULUAN

2. Price Book Value (PBV)

Price Book Value (PBV) merupakan metode penilaian saham yang berdasarkan pada book value suatu saham. Book value adalah nilai buku yang diperoleh dari harga perolehan aktiva dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sedangkan pengertian Price Book Value adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV, maka menunjukkan semakin besar kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan tersebut (Syamsuddin, 2007).

Menurut Signaling Theory, pihak perusahaan mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham tersebut meningkat, ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada investor. Perusahaan bisa menggunakan hutang lebih banyak sebagai sinyal yang lebih credible. Investor diharapkan akan menangkap sinyal tersebut, sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Untuk menentukan posisi saham menggunakan metode Price Book Value tidak mencari nilai intrinsik dari saham yang diteliti, melainkan menghitung nilai PBV kemudian mengukur harga saham mahal atau murah dengan cut off 1 yang berarti jika nilai PBV diatas 1 menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya (overvalued), sebaliknya jika nilai PBV dibawah 1 berarti nilai pasar saham lebih kecil dari nilai bukunya (undervalued) (Permata, 2010). Dalam penelitian Nugroho (2006), Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan


(15)

6 BAB I PENDAHULUAN

menurut penelitian Sulistiono (2010) menghasilkan PBV yang berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.

3. Total Asset Turnover (TATO)

Dengan rasio ini akan diketahui efektifitas penggunaan aktiva operasi perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Apabila perusahaan menghasilkan penjualan-penjualan yang sama dengan aset yang lebih sedikit berarti perusahaan tersebut semakin efektif karena memerlukan tingkat investasi yang lebih rendah (Syukron, 2010). Hal ini didukung oleh Pecking Order Theory bahwa perusahaan dianjurkan menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Dalam penelitian Harmono (2010), menunjukkan bahwa TATO (Total Asset Turn Over) berpengaruh positif terhadap struktur modal. Ini sudah dibuktikan dalam jurnalnya yang menguji struktur modal optimal melalui pola hubungan antar variabel. Sedangkan, berdasarkan hasil regresi penelitian Purwanti (2005), total asset turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.

Masyarakat kini sedang dimanjakan dengan pusat perbelanjaan yang berada dimana-mana. Hal ini didorong karena semakin besarnya minat masyarakat akan memenuhi kebutuhan serta keinginannya sehari-hari. Kondisi ini mendorong para pengusaha membuka pusat-pusat perbelanjaan untuk mencapai keuntungan. Pusat perbelanjaan ini adalah termasuk industri wholesale and retail trade.


(16)

7 BAB I PENDAHULUAN

Industri ritel didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir. Produk yang dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga.

Industri ritel di Indonesia memberikan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga menyerap tenaga dalam jumlah yang besar. Angka pertumbuhan industri ritel Indonesia dipengaruhi oleh kekuatan daya beli masyarakat, pertambahan jumlah penduduk, dan juga adanya kebutuhan masyarakat akan pemenuhan produk konsumsi (Euis Soliha, 2008).

Ritel modern memiliki banyak format yang berkembang sesuai dengan situasi pasar di dalam negeri maupun sebagai dampak perubahan pasar di dunia.Secara umum format bisnis ritel yang saat ini berkembang pesat di Indonesia adalah hypermarket, supermarket, minimarket atau convenience store, department store, dan specialty store.

Hypermarket, supermarket, dan minimarket pada dasarnya perkembangan dari toko kelontong dan pasar tradisional, sehingga kemudian ritel modern ini sering diberi istilah pasar modern. Perbedaan utamanya terletak pada luas ruangan, range produk dan jasa yang ditawarkan.

Kenaikan jumlah gerai ritel terutama dipicu oleh pertumbuhan gerai minimarket yang fenomenal. Total gerai minimarket pada tahun 2010 melonjak pesat hingga mencapai sekitar 15.538 buah dari beberapa tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2011 diperkirakan akan meningkat menjadi 16.720 gerai. Pertumbuhan bisnis minimarket ini didominasi oleh pertumbuhan outlet


(17)

8 BAB I PENDAHULUAN

Indomaret dan Alfamart, dengan frekuensi pertambahan jaringan relatif cepat dan penyebaran yang cukup luas, baik melalui pola pengelolaan sendiri (reguler) maupun melalui sistem waralaba (franchise).

Berdasarkan data tahun 2012 dan tahun 2013, Alfamart, Carrefour, Matahari, dan Hero pada tahun 2012 menempati urutan pertama dalam perkembangan jumlah gerai. Jika kita lihat, Alfamart yang berada diposisi pertama sangat signifikan terhadap perkembangan konsumen. Hal ini dikarenakan secara garis besar outlet Alfamart ini dikunjungi khalayak ramai karena karyawannya ramah, barangnya lengkap, bersih, desain outletnya nyaman dan kualitas produknya baik. Memang tidak banyak tempat parkir tersedia pada gerai-gerai minimarket (Putra, 2014).

Perdagangan besar (wholesale) ialah segala aktifitas pemasaran yang menggerakkan barang-barang dari produsen ke pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga pemasaran lainnya.

Perdagangan besar (wholesale) dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Pengirim barang (drop shipper)

2. Pedagang dengan truk (wagon or truck jobber)

3. Grosir tunai dengan self service (cash carry wholesalers)

4. Pengecer yang bersama-sama memiliki grosir (retailer owned cooperative wholesalers)

5. Kelompok sukarela bergabung dengan grosir (voluntary group


(18)

9 BAB I PENDAHULUAN

Kelebihan perdagangan besar (wholesale) diantaranya tenaga penjualan pedagang besar membantu produsen menjangkau banyak pelanggan bisnis kecil dengan biaya yang relatif rendah, pedagang besar memiliki lebih banyak hubungan dan pembeli sering lebih mempercayai pedagang besar daripada produsen yang jauh, pedagang besar sanggup memilih jenis barang dan menyediakan beragam produk yang dibutuhkan pelanggannya, pedagang besar memberikan penghematan bagi pelangganya dengan membeli dalam jumlah besar dan memecah-mecah jumlah yg sangat besar tersebut menjadi unit-unit yg lebih kecil, dan kelebihan lainnya (Razak, 2013).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH ROA, PBV, DAN TATO TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2012.”

1.2Identifikasi Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh ROA terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012?

2. Apakah terdapat pengaruh PBV terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012?


(19)

10 BAB I PENDAHULUAN

3. Apakah terdapat pengaruh TATO terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012?

4. Apakah terdapat pengaruh ROA, PBV, dan TATO terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ROA terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh PBV terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh TATO terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ROA, PBV, dan TATO terhadap struktur modal pada perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. 1.4Kegunaan Penelitian

1. Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Investor mempertimbangkan perusahaan wholesale and retail trade mana


(20)

11 BAB I PENDAHULUAN

yang akan dipilih untuk berinvestasi dilihat dari struktur modal dan profitabilitas perusahaan manufakturnya.

2. Perusahaan Ritel

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan mengelola struktur modal dengan lebih baik berdasarkan data-data yang telah Peneliti analisis.

3. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para Akademisi mempelajari dan mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi struktur modal dilihat dari penelitian yang sudah Peneliti lakukan.


(21)

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah struktur modal sedangkan variabel independen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah ROA, PBV, dan TATO.

2. Secara parsial, variabel independen ROA berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000, variabel independen PBV juga berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 0.048, selanjutnya hal yang sama terjadi pada variabel independen TATO yang juga berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 0.000. Koefisien determinasi ROA sebesar 29,16%, artinya ROA mempengaruhi struktur modal sebesar 29,16% sedangkan sisanya sebesar 70,84% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, lalu koefisien determinasi PBV sebesar 12,46%, artinya PBV mempengaruhi struktur modal sebesar 12,46% sedangkan sisanya sebesar 87,54% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, selanjutnya koefisien determinasi TATO sebesar 39,69%, artinya TATO


(22)

62 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

mempengaruhi struktur modal sebesar 39,69% sedangkan sisanya sebesar 60,31% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Secara simultan, variabel independen ROA, PBV dan TATO secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal sebesar 61,6% sedangkan sisanya sebesar 38,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Variabel yang paling berpengaruh pada penelitian ini adalah variabel TATO, maka dapat dikatakan bahwa TATO memiliki kontribusi yang paling dominan terhadap struktur modal pada sektor perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar TATO, maka aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba, juga menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Rasio ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini menunjukkan efisien atau tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan (Syamsuddin, 2009).

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:


(23)

63 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. Bagi investor dianjurkan dapat memilih dan mempertimbangkan perusahaan untuk berinvestasi dengan melihat struktur modalnya yang baik dengan memperhatikan rasio-rasio keuangan mana yang cocok digunakan dalam mempertimbangkan perusahaan yang memiliki struktur modal baik. Rasio selain ROA, PBV, dan TATO yang dapat digunakan contohnya Net Profit Margin (NPM), karena NPM menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. NPM sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. Menurut Weston dan Copeland (1998), semakin besar NPM berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.

2. Bagi perusahaan, diharapkan lebih meningkatkan kinerja operasional perusahaan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi yang tercermin dalam laporan keuangan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan variabel-variabel keuangan lainnya seperti NPM dan ROI untuk melihat pengaruhnya terhadap struktur modal dan menggunakan sampel perusahaan selain yang berada pada sektor perusahaan wholesale and retail trade agar mendapatkan wawasan lebih mengenai kondisi perusahaan yang berada di sektor yang lain.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Hadianto. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas, dan profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di BEI: Sebuah pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 7 (1): 71-82.

Harmono. 2010. Pengujian Struktur Modal Optimal Melalui Pola Hubungan Antar Variabel Leverage, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 14, No. 2, Hal. 220-236.

Barton, SL dan P.J. Gordon., 1998. Corporate Strategy and Capital Structure. Strategy Management Journal, Vol. 9. hlm. 26-41

Yulianti, S. 2011. Pengujian Pecking Order Theory: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Industri Manufaktur Di BEI Periode Setelah Krisis Moneter. Jurnal Politeknosains, Volume. X no. 1, hal 57-59.

Simbolon, N.P.H. 2009. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Kemampuan Laba Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Properti dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Putri, M.E.D. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan

terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01.

Idris. 2006. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. Padang: UNP.

Permata, I.S., Kertahadi., dan Topowijono. 2013. Penilaian Saham Dengan Menggunakan Metode Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV). Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya Malang.

Sugeng, B. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal terhadap Kebijakan Inisiasi Dividen Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 1.

Yuhasril. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Buletin Penelitian, No. 09.

Brigham, Houston. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2 Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Titman, Sheridan and Roberto, W. 1998. The Determinants of Capital Structure Choice. Journal of finance, Vol. XLIII, No. 1-19.

Mardinawati. 2008. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurusan Akuntansi. Politeknik Negeri Semarang.


(25)

Suad Husnan. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Subramanyam, K.R. dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Soliha, E. 2008. Analisis Indistri Ritel Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Hal. 128 -142 Vol. 15, No. 2 ISSN: 1412-3126.

Bringham & Houston, 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2, Jakarta : Salemba Empat.

www.idx.co.id

http://diahkartikasari2004.blogspot.com/2014/03/pengaruh-bisnis-ritel-terhadap-konsumen.html diakses pada tanggal 2 Oktober 2014.

http://ootkhotijah.blogspot.com/2012/04/ritel.html diakses pada tanggal 2 Oktober 2014.

http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/item6 diakses pada tanggal 26 Oktober 2014.

http://www.slideshare.net/ellywilly7/akalahkeadaanekonomiindonesiatahun2010 diakses pada tanggal 26 Oktober 2014.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42062/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal 30 Oktober 2014.

file:///D:/Tugas%20KULIAH/BAHAN%20SKRIPSI/JURNAL/faktor%20yg%20me mpengaruhi%20struktur%20modal%20(skripsi).pdf diakses pada tanggal 30 Oktober 2014.

http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5843/1/Dokumen%20Prese ntasi%20Helen.pdf diakses pada tanggal 30 Oktober 2014.

http://ranggaputra14ekonomi.wordpress.com/2014/04/17/bisnis-retail-yang-sangat-signifikan-terhadap-perkembangan-konsumen/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2014.

file:///C:/Users/Dell/Downloads/44-65-1-SM.pdf diakses pada tanggal 5 November 2014.

http://eprints.undip.ac.id/39906/1/SARASATI.pdf diakses pada tanggal 5 November 2014.


(26)

https://jurkubank.files.wordpress.com/2012/01/04harmono_encrypted.pdf diakses pada tanggal 5 November 2014.

http://feb.ugm.ac.id/id/berita/697-tahun-2014-pertumbuhan-ekonomi-ri-menurun.html diakses pada tanggal 6 November 2014.

http://finance.detik.com/read/2014/02/26/065401/2508493/4/sebulan-tambah-rp-94-t-utang-pemerintah-ri-kini-rp-2465-triliun diakses pada tanggal 6 November 2014. http://naruli-maestro.blogspot.com/2011/09/pecking-order-theory.html diakses pada tanggal 8 November 2014.

http://setiawanzenegger10.blogspot.com/2011/06/teori-struktur-modal.html diakses pada tanggal 8 November 2014.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja &uact=8&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.unisbank.ac.id%2Fojs%

2Findex.php%2Ffe1%2Farticle%2Fview%2F184%2F134&ei=-HJtVJjdLsG_mwW85YLYCg&usg=AFQjCNFALp3J4ggk5KDg6M1wNfKXvXKO sg&sig2=xjuX1RMxHFn1XaFS20rRFg diakses pada tanggal 20 November 2014. http://digilib.uin-suka.ac.id/5226/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf diakses pada tanggal 20 November 2014.

http://kenalmanajemen.blogspot.com/2013/02/perdagangan-eceran-dan-perdagangan-besar.html diakses pada tanggal 24 November 2014.

http://id.scribd.com/doc/54593753/Analisis-Struktur-Modal diakses pada tanggal 25 November 2014.

http://zhiea90.blogspot.com/2012/03/pengertian-roa-roe-dan-eva.html diakses pada tanggal 25 November 2014.

http://wernermurhadi.files.wordpress.com/2011/08/regresi-dengan-eviews.pdf diakses pada tanggal 27 November 2014.

http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/11715428.pdf diakses pada tanggal 27 November 2014.

http://economy.okezone.com/read/2013/12/05/20/907725/pasar-keuangan-indonesia-masih-sangat-dangkal diakses pada tanggal 27 November 2014.


(1)

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah:

1. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah struktur modal sedangkan variabel independen yang digunakan dalam uji regresi linier berganda adalah ROA, PBV, dan TATO.

2. Secara parsial, variabel independen ROA berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,000, variabel independen PBV juga berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 0.048, selanjutnya hal yang sama terjadi pada variabel independen TATO yang juga berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan nilai asymp sig lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 yaitu sebesar 0.000. Koefisien determinasi ROA sebesar 29,16%, artinya ROA mempengaruhi struktur modal sebesar 29,16% sedangkan sisanya sebesar 70,84% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, lalu koefisien determinasi PBV sebesar 12,46%, artinya PBV mempengaruhi struktur modal sebesar 12,46% sedangkan sisanya sebesar 87,54% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, selanjutnya koefisien determinasi TATO sebesar 39,69%, artinya TATO


(2)

62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

mempengaruhi struktur modal sebesar 39,69% sedangkan sisanya sebesar 60,31% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Secara simultan, variabel independen ROA, PBV dan TATO secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal sebesar 61,6% sedangkan sisanya sebesar 38,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Variabel yang paling berpengaruh pada penelitian ini adalah variabel TATO, maka dapat dikatakan bahwa TATO memiliki kontribusi yang paling dominan terhadap struktur modal pada sektor perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar TATO, maka aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba, juga menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Rasio ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini menunjukkan efisien atau tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan (Syamsuddin, 2009).

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:


(3)

63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. Bagi investor dianjurkan dapat memilih dan mempertimbangkan perusahaan untuk berinvestasi dengan melihat struktur modalnya yang baik dengan memperhatikan rasio-rasio keuangan mana yang cocok digunakan dalam mempertimbangkan perusahaan yang memiliki struktur modal baik. Rasio selain ROA, PBV, dan TATO yang dapat digunakan contohnya Net Profit Margin (NPM), karena NPM menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. NPM sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. Menurut Weston dan Copeland (1998), semakin besar NPM berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.

2. Bagi perusahaan, diharapkan lebih meningkatkan kinerja operasional perusahaan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi yang tercermin dalam laporan keuangan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan variabel-variabel keuangan lainnya seperti NPM dan ROI untuk melihat pengaruhnya terhadap struktur modal dan menggunakan sampel perusahaan selain yang berada pada sektor perusahaan wholesale and retail trade agar mendapatkan wawasan lebih mengenai kondisi perusahaan yang berada di sektor yang lain.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Hadianto. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas, dan profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di BEI: Sebuah pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 7 (1): 71-82.

Harmono. 2010. Pengujian Struktur Modal Optimal Melalui Pola Hubungan Antar Variabel Leverage, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 14, No. 2, Hal. 220-236.

Barton, SL dan P.J. Gordon., 1998. Corporate Strategy and Capital Structure. Strategy Management Journal, Vol. 9. hlm. 26-41

Yulianti, S. 2011. Pengujian Pecking Order Theory: Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Industri Manufaktur Di BEI Periode Setelah Krisis Moneter. Jurnal Politeknosains, Volume. X no. 1, hal 57-59.

Simbolon, N.P.H. 2009. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Kemampuan Laba Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Properti dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Putri, M.E.D. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan

terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01.

Idris. 2006. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. Padang: UNP.

Permata, I.S., Kertahadi., dan Topowijono. 2013. Penilaian Saham Dengan Menggunakan Metode Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV). Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya Malang.

Sugeng, B. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal terhadap Kebijakan Inisiasi Dividen Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 1.

Yuhasril. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Buletin Penelitian, No. 09.

Brigham, Houston. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2 Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Titman, Sheridan and Roberto, W. 1998. The Determinants of Capital Structure Choice. Journal of finance, Vol. XLIII, No. 1-19.

Mardinawati. 2008. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurusan Akuntansi. Politeknik Negeri Semarang.


(5)

Suad Husnan. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Subramanyam, K.R. dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Soliha, E. 2008. Analisis Indistri Ritel Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Hal. 128 -142 Vol. 15, No. 2 ISSN: 1412-3126.

Bringham & Houston, 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2, Jakarta : Salemba Empat.

www.idx.co.id

http://diahkartikasari2004.blogspot.com/2014/03/pengaruh-bisnis-ritel-terhadap-konsumen.html diakses pada tanggal 2 Oktober 2014.

http://ootkhotijah.blogspot.com/2012/04/ritel.html diakses pada tanggal 2 Oktober

2014.

http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/item6 diakses pada tanggal 26

Oktober 2014.

http://www.slideshare.net/ellywilly7/akalahkeadaanekonomiindonesiatahun2010 diakses pada tanggal 26 Oktober 2014.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42062/4/Chapter%20II.pdf diakses

pada tanggal 30 Oktober 2014.

file:///D:/Tugas%20KULIAH/BAHAN%20SKRIPSI/JURNAL/faktor%20yg%20me

mpengaruhi%20struktur%20modal%20(skripsi).pdf diakses pada tanggal 30 Oktober

2014.

http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5843/1/Dokumen%20Prese

ntasi%20Helen.pdf diakses pada tanggal 30 Oktober 2014.

http://ranggaputra14ekonomi.wordpress.com/2014/04/17/bisnis-retail-yang-sangat-signifikan-terhadap-perkembangan-konsumen/ diakses pada tanggal 30 Oktober

2014.

file:///C:/Users/Dell/Downloads/44-65-1-SM.pdf diakses pada tanggal 5 November

2014.

http://eprints.undip.ac.id/39906/1/SARASATI.pdf diakses pada tanggal 5 November


(6)

https://jurkubank.files.wordpress.com/2012/01/04harmono_encrypted.pdf diakses pada tanggal 5 November 2014.

http://feb.ugm.ac.id/id/berita/697-tahun-2014-pertumbuhan-ekonomi-ri-menurun.html diakses pada tanggal 6 November 2014.

http://finance.detik.com/read/2014/02/26/065401/2508493/4/sebulan-tambah-rp-94-t-utang-pemerintah-ri-kini-rp-2465-triliun diakses pada tanggal 6 November 2014.

http://naruli-maestro.blogspot.com/2011/09/pecking-order-theory.html diakses pada

tanggal 8 November 2014.

http://setiawanzenegger10.blogspot.com/2011/06/teori-struktur-modal.html diakses

pada tanggal 8 November 2014.

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja &uact=8&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.unisbank.ac.id%2Fojs%

2Findex.php%2Ffe1%2Farticle%2Fview%2F184%2F134&ei=-HJtVJjdLsG_mwW85YLYCg&usg=AFQjCNFALp3J4ggk5KDg6M1wNfKXvXKO

sg&sig2=xjuX1RMxHFn1XaFS20rRFg diakses pada tanggal 20 November 2014.

http://digilib.uin-suka.ac.id/5226/1/BAB%20I,V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf diakses pada tanggal 20 November 2014.

http://kenalmanajemen.blogspot.com/2013/02/perdagangan-eceran-dan-perdagangan-besar.html diakses pada tanggal 24 November 2014.

http://id.scribd.com/doc/54593753/Analisis-Struktur-Modal diakses pada tanggal 25

November 2014.

http://zhiea90.blogspot.com/2012/03/pengertian-roa-roe-dan-eva.html diakses pada

tanggal 25 November 2014.

http://wernermurhadi.files.wordpress.com/2011/08/regresi-dengan-eviews.pdf diakses pada tanggal 27 November 2014.

http://core.kmi.open.ac.uk/download/pdf/11715428.pdf diakses pada tanggal 27

November 2014.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh PBV, DER, EPS dan ROA Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

8 121 94

Analisis Struktur Modal (DER) Dan Profitablitas (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan (PBV) Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2014

1 7 1

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 20008-2010.

0 2 24

PERAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2011.

0 1 95

ANALISIS PENGARUH RASIO - RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI.

6 13 137

ANALISIS PENGARUH RASIO – RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI.

2 13 137

DETERMINAN STRUKTUR MODAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Perusahaan Wholesale and Retail Terdaftar pada BEI 2008-2012 | shelly | MEDIA STUDI EKONOMI 206 1211 1 PB

0 0 16

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA MENDATANG PADA INDUSTRI WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS PENGARUH RASIO - RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 1 24

PERAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2011

0 0 22