SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA CLUSTER 1 KOTA BANDUNG.

(1)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA CLUSTER 1

KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

DI SMA CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

(Penelitian Deskriptif Survei Pada Guru Pendidikan Jasmani Di SMA Cluster 1Kota Bandung)

SKRIPSI

DiajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanaPendidikan

Program Studi PJKR

oleh :

Irvan Kurnia Suryana

1006595

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA CLUSTER 1

KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

DI SMA CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

(Penelitian Deskriptif Survei Pada Guru Pendidikan Jasmani Di SMA Cluster 1Kota Bandung)

Oleh

Irvan Kurnia Suryana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan

© Irvan Kurnia Suryana2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA CLUSTER 1

KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

IRVAN KURNIA SURYANA

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

DI SMA CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

(Penelitian Deskriptif Survei Pada Guru Pendidikan Jasmani Di SMA Cluster 1 Kota Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dr. Bambang Abduljabar, M. Pd NIP. 196509091991021001

Pembimbing II

Dra. Lilis Komariyah, M. Pd NIP. 195906281989012001

Mengetahui Ketua Program Studi


(4)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA CLUSTER 1

KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Drs. Mudjihartono, M. Pd


(5)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRAK

IRVAN KURNIA SURYANA (1006595). Skripsi ini berjudul “SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI DI SMA CLUSTER 1 KOTA

BANDUNG(Penelitian Deskriptif Survei Pada Guru Pendidikan Jasmani Di SMA Cluster 1Kota Bandung). Dosen Pembimbing 1 Dr. Bambang Abduljabar, M. Pd, Pembimbing 2 Dra. Lilis Komariyah, M. Pd.

Permasalahan yang nampak pada penelitian ini adalah berdasarkan pada masalah yang dihadap oleh guru sehubungan perilaku murid saat menerima pelajaran : murid cepat bosan dan tidak konsentrasi, lambat dalam menerima pelajaran dan cepat lupa, tidak aktif di kelas, minimnya motivasi, melalaikan tugas pembelajaran, jenuh dan tidak semangat, siswa meninggalkan ruangan kelas, reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok, kekurang-kompakan, kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan kelas dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMA cluster 1 Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel secara acak sebanyak 14 guru pjok dari populasi 20guru pjok di SMA cluster 1 Kota Bandung. Instrumen pengelolaan kelas adalah lembar observasidengan 4 skala : sangat buruk, buruk, baik, dan sangat baik. Hasil analisis uji kolom instrumen pengelolaan kelas skala sangat buruk 0, buruk 6, baik 78, dan sangat baik 668. Dengan jumlah 752. Berdasarkan hasil analisis uji kolom dapat disimpulkan bahwa guru pendidikan Jasmani di SMAN cluster 1 Kota Bandung telah melakukan pengelolaan kelas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan dengan sangat baik.


(6)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRACT

Irvan Kurnia Suryana (1006595). This Title Of MiniThesis is “Survey About the class management of physical education teaching at cluster one of public Senior High School in Bandung. (Survey Description research of physical education teaching at cluster one of public Senior High School in Bandung). Promotor 1 Dr. Bambang Abduljabar, M. Pd, Promotor 2 Dra. Lilis Komariyah, M. Pd.

The problem that seem of this research is based on problem faced by the Teachers about students behavior while receiving lesson: students easily bored and no concentration, slow in receiving lesson and easliy forget, inactive in class, less motivation,neglect of lesson tasks, saturated and not enthusiast, student leaving the classroom, negative react to member of team, less teamworking, group activity deviating from the requirements. Purpose of this research is to knowing the class management of physical education teaching at cluster one of public Senior High School in Bandung. Research methodology that is used is descriptive method. The sample collection technique is random sampling method of 14 PJOK teachers from 20 population PJOK teachers at cluster one of public Senior High School in Bandung. Instrument of class management is observation sheets with 4 scales: very bad, bad, good, and very good. The results of test analysis column instrument management class very bad 0, bad 6, good 78, and very good 668. With the number of a 752. Based on results of test analysis column can be concluded that the teachers of physical education at cluster one of public Senior High School in Bandung have done the class management with very good that includes planning, organizing, and controlling.


(7)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Berdasar pada permasalahan yang akan diteliti, yaitu permasalahan tentang pengelolaan kelas guru mengajar penjasorkes di sekolah menengah atas yang berada di cluster 1 Kota Bandung, serta tujuan penelitian yang ingin dicapai maka penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan metode deskriptif analitik. Seperti yang dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim (1989, hlm. 64) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat

sekarang.”

Berdasarkan dari penjelasan di atas, penelitian deskriptif adalah penelitian yang diambil dari masalah aktual yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Obyek penelitian ini adalah guru penjasorkes yang mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri di cluster 1 Kota Bandung untuk diteliti dalam pelaksanaan pengelolaan kelas dalam pembelajaran penjasorkes.

Metode penelitian deskriptif mempunyai ciri. Ciri-ciri metode penelitian deskriptif yang telah dijelaskan oleh Surahmad (1982, hlm. 140) adalah sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah –masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah-masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa, karena itu sering disebut metode analitik.

Fokus penelitian dalam penelitian kuantitatif juga dijelaskan oleh

Spradley, yang menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain or a few related domains”. Maksud dari penjelasan tersebut adalah bahwa fokus itu adalah domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam


(8)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 53

penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan), Sugiyono (2012, hlm. 286-287).

Fokus pada penelitian ini adalah kemampuan mengelola kelas yang dimiliki guru penjasorkes di Sekolah Menengah Atas yang berada di cluster 1 Kota Bandung. Peneliti berusaha mengumpulkan data, mengolah serta menganalisis data yang diperoleh.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang diungkapakan oleh Kerlinger (1973) dalam buku metode penelitian pendidikan yang disusun oleh Sugiyono, bahwa Kerlinger mengungkapkan variabel adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari. Lebih lanjut Kerlinger (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan kemudian menarik kesimpulan darinya.

Dari penjelasan di atas, Sugiyono (2012, hlm. 61) menarik kesimpulan

bahwa “Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Variabel penelitian dalam penilitian ini adalah kemampuan mengelola kelas guru penjasorkes dalam melaksanakan proses pembelajaran penjasorkes di SMAN cluster 1 Kota bandung. Ini sesuai dengan judul penelitian yang diambil, yaitu Survei Tentang Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SMAN cluster 1 Kota Bandung. Variabel yang telah disebutkan tadi kemudian diuraikan menjadi indikator penelitian, yaitu:

1. Kemampuan guru pendidikan jasmani mengelola kelas dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Cluster 1 Kota Bandung.


(9)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 54

2. Kemampuan guru pendidikan jasmani mengantisipasi masalah perilaku siswa dalam pengelolaan kelas ketika saat menerima pelajaran pendidikan jasmani di SMA Cluster 1 Kota Bandung.

3. Kemampuan guru pendidikan jasmani mengantisipasi permasalahan yg terjadi pada guru saat mengelola kelas dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Cluster 1 Kota Bandung.

Indikator di atas, merupakan hal penting dalam penelitian ini karena merupakan jabatan seorang pendidik dalam memahami dan menguasai kelas Pendidikan Jasmani dalam mengelola suatu pembelajaran yang optimal dan berkualitas.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Sugiyono (2012, hlm. 297), “Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran penjasorkes di Sekolah Menengah Atas Negeri yang terdapat di cluster 1 Kota Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Populasi SMA Negeri di cluster 1 Kota Bandung Sumber : Data Hasil Penelitian, 2014

No Nama Sekolah Jumlah seluruh guru Jumlah Sampel

1. SMAN 2 Bandung 4 2

2. SMAN 3 Bandung 3 2

3. SMAN 4 Bandung 3 2


(10)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 55

5. SMAN 8 Bandung 3 2

6. SMAN 11 Bandung 3 2

7. SMAN 24 Bandung 3 2

Jumlah Populasi SMA Negeri Cluster 1 Kota Bandung : 7

Jumlah Total guru : 22

Jumlah Total Sampel : 14

(Sumber: Observasi, 2014)

2. Sampel Penelitian

Sempel adalah bagian dari populasi, Sugiyono (2012, hlm. 297). Menurut Sumaatmadja (1988, hlm. 113) bahwa “Jumlah sampel pada penelitian tidak memiliki ketentuan angka yang pasti. Besar angka antara 10% sampai 25%. Semakin besar populasinya, jumlah sampelnya semakin kecil dan jika populasinya semakin kecil, jumlah sampelnya dapat semakin besar.”

Dalam menentukan sampel pada penelitian ini, dalam mengambil sampel penelitian peneliti mengunakan pengambilan random sampling. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah random sampling yaitu mengacak populasi yang akan dijadikan sebagai sampel. Populasi dan sample yang akan diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Populasi penelitiannya yaitu sekolah menengah atas negeri yang terdapat di

cluster 1 Kota Bandung.

2. Sampel penelitiannya yaitu guru pendidikan jasmani yang mengajar di sekolah menengah atas negeri di cluster 1 Kota Bandung.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Menetapkan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dengan demikian, perlu ditetapkan alat pengumpul data untuk mengetahui sejumlah informasi yang diperlukan.


(11)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 56

Berikut adalah berbagai teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan :

a. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah cara yang dilakukan dengan mencatat dan mengumpulkan data tentang jumlah guru yang mengajar mata pelajaran penjasorkes.

b. Observasi

Observasi dilakukan secara langsung pada saat guru penjasorkes yang menjadi sampel. Obeservasi dilakukan dengan menganalisis berbagai kemampuan dalam mengelola kelas yang dimiliki oleh setiap guru dengan mengunakan instrumen yang telah disediakan.

2. Langkah-langkah Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Penyusunan alat pengumpul data dilakukan dalam dua tahap. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti sebelum mengolah data yang diperoleh.

Berikut tahapannya :

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Melaksanakan studi penelitian dengan cara observasi ke sekolah untuk mencari data dalam pelaksanaan penelitian.

2) Mempelajari konsep mengenai pengelolaan kelas guru penjasorkes. 3) Menyusun soal berdasarkan kisi-kisi instrumen.

4) Konsultasi soal tersebut dengan dosen pembimbing.

5) Melakukan perbaikan soal terutama dari struktur kalimat agar tidak terjadi interpretasi dari responden tentang maksud soal.

b. Tahap Pelaksaan

Pelaksaan penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data, yaitu kemampuan pembelajaran guru penjasorkes dalam melaksanaan proses


(12)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57

pembelajaran di kelas dengan kemampuan mengelola kelas yang dimiliki oleh guru tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah seperangkat soal yang digunakan untuk mengetahui pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajaran penjasorkes di Sekolah Menengah Atas Negeri yang terdapat di Cluster 1 Kota Bandung.

Berikut kisi-kisi yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian :

1. Kisi-kisi Instrumen Observasi Pengelolaan Kelas Guru Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Observasi Pengelolaan Kelas Guru

Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen Item

Pengelolaan Kelas (Menurut

Sudirman N, dalam (dkk. 1991), pengertian pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.) kemampuan melaksanakan perencanaan pengelolaan kelas

1. Guru merancang tugas belajar

gerak

2. Guru menyiapkan alat

pembelajaran

3. Guru memetakan tugas belajar

gerak

Lembar Observasi

Kemampuan melaksanakan pengorganisasian pengelolaan kelas

1. Guru membuka pelajaran

2. Guru menjelaskan tugas belajar

gerak

3. Guru mendemonstrasikan tugas

belajar gerak

4. Guru membagi siswa sesuai

tugas belajar gerak

5. Guru mengarahkan siswa ke

dalam tugas belajar gerak

Lembar Observasi

Kemampuan melaksanakan pengawasan atau pengembangan pengelolaan kelas

1. Guru mengamati siswa belajar

gerak (pikiran, perasaan, dan perbuatan siswa)

2. Guru memotivasi siswa belajar

gerak

3. Guru memperbaiki

kesalahan-kesalahan tugas belajar gerak

4. Guru mencoba mempengaruhi

pikiran, perasaan, dan perbuatan siswa ketika belajar gerak

5. Guru melakukan

penguatan-penguatan belajar siswa

6. Guru mengakhiri, meresume


(13)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 58

pembelajaran, dan membubarkan kelas

Kisi-kisi instrumen tesebut yang telah disusun berfungsi untuk alat bantu dalam penelitian ini untuk dikebangkan menjadi seperangkat instrumen yang akan digunakan dilapang dalam pengumpulan data. Teknik analisis data menggunakan analisis uji kolom, dengan mencocokan komponen pengelolan kelas dengan kualifikasi kategori.


(14)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan dari Pengelolaan Kelas Guru mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Atas Negeri Cluster 1 Kota Bandung yaitu sebagai berikut :

1. Guru penjasorkes melaksanakan perencanaan pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran penjasorkes pada Sekolah Menengah Atas Negeri

Cluster 1 di Kota Bandung. Dengan rincian : Guru merancang tugas

belajar gerak, menyiapkan alat pembelajaran, dan memetakan tugas belajar gerak.

2. Guru penjasorkes melaksanakan pengorganisasian pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran penjasorkes pada Sekolah Menengah Atas Negeri Cluster 1 di Kota Bandung. Dengan rincian : Guru membuka pelajaran, menjelaskan tugas belajar gerak, mendemonstrasikan tugas belajar gerak, membagi siswa sesuai tugas belajar gerak, mengarahkan siswa ke dalam tugas belajar gerak.

3. Guru penjasorkes melaksanakan pengawasan atau pengembangan pengelolaan kelas dalam pembelajaran penjasorkes di Sekolah Menengah Atas Negeri Cluster 1 Kota Bandung. Dengan rincian : Guru mengamati siswa belajar gerak, memotivasi siswa belajar gerak, memperbaiki kesalahan-kesalahan tugas belajar gerak, mencoba mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perbuatan siswa ketika belajar gerak, melakukan penguatan-penguatan belajar siswa, mengakhiri, meresume pembelajaran, dan membubarkan kelas.


(15)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

Seperti yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dinyatakan Pengelolaan Kelas yang dilakukan oleh guru penjasorkes di SMAN Cluster 1 Kota Bandung masuk dalam kategori sangat baik untuk mengembangkan olahraga siswa.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang pengelolaan kelas dalam pembelajaran penjasorkes di SMAN Cluster Kota Bandung, peneliti memberikan beberapa saran diantaranya :

1. Guru penjasorkes memang sudah seharusnya lebih memahami mata pelajaran yang diajarnya. Bagaimana konsep penjas yang sebenarnya agar pembelajaran penjasorkes di sekolah dapat menciptakan pembelajaran penjas yang sebenarnya yang lebih menekankan pada pendidikan melalui aktivitas gerak untuk kualitas hidup yang lebih baik dimasa depan.

2. Lembaga yang menghasilkan calon-calon guru pendidikan jasmani memang sudah seharusnya lebih fokus untuk mengajarkan bagaimana calon-calon guru tersebut bisa lebih profesional di bidangnya. Agar pada saat calon-calon guru penjas tersebut turun ke lapangan siap menjadi guru penjas yang dapat mengajar dengan baik sesuai dengan tujuan penjas. 3. Dinas pendidikan memang sudah seharusnya selalu meninjau kualitas

guru di sekolah. Agar kualitas guru mengajar berada dalam kualitas yang baik.


(16)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2011).Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung.

Ahmad Rohani HM dan Abu Ahmadi. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Boediono. (2002). Kegiatan Belajar Mengajar Makalah Kurikulum Berbasis Kompetensi http : //www. Puskur. Or. Id / Data / Buku KBM. Pdf.Jakarta : Puskur, Balitbang Depdiknas.

Carter, Stephen. 1962. Administration of Public Education.

Depdiknas. (1994). Kurikulum SMU petunjuk pelaksanaan administrasi pendidikan di sekolah. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Dirdikmenun.

Djamarah. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

────── 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

────── 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Good Carter. 1959. Dictionary of Education.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Kerlinger. 1973. Metode penelitian. Jakarta: Erlangga

Mahendra, Agus. 2003. Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta. Depdiknas. Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran. Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Musfah, Jejen.2011. Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta : Kencana.

Nasution, S. 2002. ”Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar”.

Bandung : PT. Bumi Aksara.

Siedentop. 1991. Pendidikan Jasmani. Dr. B. Abduljabar. FPOK UPI. Bandung. Sudirman, dkk. 1991. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(17)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru. Sudjana. 1989. Metoda Statistika Edisi ke 5. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2006.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 1992. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV Rajawali.

────────────2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Geografi pembangunan. Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Supriyanto. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Transito.

Syamsudin, Abin. 1990. Psikologi Kependidikan. IKIP Bandung

Usman, Moh Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman. 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat.

Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Akasara


(1)

pembelajaran di kelas dengan kemampuan mengelola kelas yang dimiliki oleh guru tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah seperangkat soal yang digunakan untuk mengetahui pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajaran penjasorkes di Sekolah Menengah Atas Negeri yang terdapat di Cluster 1 Kota Bandung.

Berikut kisi-kisi yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian : 1. Kisi-kisi Instrumen Observasi Pengelolaan Kelas Guru

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Observasi Pengelolaan Kelas Guru

Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen Item

Pengelolaan Kelas (Menurut

Sudirman N, dalam (dkk. 1991), pengertian pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.) kemampuan melaksanakan perencanaan pengelolaan kelas

1. Guru merancang tugas belajar gerak

2. Guru menyiapkan alat pembelajaran

3. Guru memetakan tugas belajar gerak

Lembar Observasi

Kemampuan melaksanakan pengorganisasian pengelolaan kelas

1. Guru membuka pelajaran 2. Guru menjelaskan tugas belajar

gerak

3. Guru mendemonstrasikan tugas belajar gerak

4. Guru membagi siswa sesuai tugas belajar gerak

5. Guru mengarahkan siswa ke dalam tugas belajar gerak

Lembar Observasi


(2)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 58

pembelajaran, dan membubarkan kelas

Kisi-kisi instrumen tesebut yang telah disusun berfungsi untuk alat bantu dalam penelitian ini untuk dikebangkan menjadi seperangkat instrumen yang akan digunakan dilapang dalam pengumpulan data. Teknik analisis data menggunakan analisis uji kolom, dengan mencocokan komponen pengelolan kelas dengan kualifikasi kategori.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan dari Pengelolaan Kelas Guru mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Atas Negeri Cluster 1 Kota Bandung yaitu sebagai berikut :

1. Guru penjasorkes melaksanakan perencanaan pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran penjasorkes pada Sekolah Menengah Atas Negeri

Cluster 1 di Kota Bandung. Dengan rincian : Guru merancang tugas

belajar gerak, menyiapkan alat pembelajaran, dan memetakan tugas belajar gerak.

2. Guru penjasorkes melaksanakan pengorganisasian pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran penjasorkes pada Sekolah Menengah Atas Negeri Cluster 1 di Kota Bandung. Dengan rincian : Guru membuka pelajaran, menjelaskan tugas belajar gerak, mendemonstrasikan tugas belajar gerak, membagi siswa sesuai tugas belajar gerak, mengarahkan siswa ke dalam tugas belajar gerak.

3. Guru penjasorkes melaksanakan pengawasan atau pengembangan pengelolaan kelas dalam pembelajaran penjasorkes di Sekolah Menengah Atas Negeri Cluster 1 Kota Bandung. Dengan rincian : Guru mengamati


(4)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 69

Seperti yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dinyatakan Pengelolaan Kelas yang dilakukan oleh guru penjasorkes di SMAN Cluster 1 Kota Bandung masuk dalam kategori sangat baik untuk mengembangkan olahraga siswa.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang pengelolaan kelas dalam pembelajaran penjasorkes di SMAN Cluster Kota Bandung, peneliti memberikan beberapa saran diantaranya :

1. Guru penjasorkes memang sudah seharusnya lebih memahami mata pelajaran yang diajarnya. Bagaimana konsep penjas yang sebenarnya agar pembelajaran penjasorkes di sekolah dapat menciptakan pembelajaran penjas yang sebenarnya yang lebih menekankan pada pendidikan melalui aktivitas gerak untuk kualitas hidup yang lebih baik dimasa depan.

2. Lembaga yang menghasilkan calon-calon guru pendidikan jasmani memang sudah seharusnya lebih fokus untuk mengajarkan bagaimana calon-calon guru tersebut bisa lebih profesional di bidangnya. Agar pada saat calon-calon guru penjas tersebut turun ke lapangan siap menjadi guru penjas yang dapat mengajar dengan baik sesuai dengan tujuan penjas. 3. Dinas pendidikan memang sudah seharusnya selalu meninjau kualitas

guru di sekolah. Agar kualitas guru mengajar berada dalam kualitas yang baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2011).Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung.

Ahmad Rohani HM dan Abu Ahmadi. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Boediono. (2002). Kegiatan Belajar Mengajar Makalah Kurikulum Berbasis Kompetensi http : //www. Puskur. Or. Id / Data / Buku KBM. Pdf.Jakarta : Puskur, Balitbang Depdiknas.

Carter, Stephen. 1962. Administration of Public Education.

Depdiknas. (1994). Kurikulum SMU petunjuk pelaksanaan administrasi pendidikan di sekolah. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Dirdikmenun.

Djamarah. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

────── 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

────── 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Good Carter. 1959. Dictionary of Education.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Kerlinger. 1973. Metode penelitian. Jakarta: Erlangga

Mahendra, Agus. 2003. Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta. Depdiknas. Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran. Kreatif


(6)

Irvan Kurnia Suryana, 2015

SURVEI TENTANG PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA

CLUSTER 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru. Sudjana. 1989. Metoda Statistika Edisi ke 5. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2006.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 1992. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV Rajawali.

────────────2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Geografi pembangunan. Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Supriyanto. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Transito.

Syamsudin, Abin. 1990. Psikologi Kependidikan. IKIP Bandung

Usman, Moh Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman. 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat.

Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Akasara