PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI: Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung.

(1)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh: HAMDANI

0800756

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Oleh Hamdani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Hamdani 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA

SISWA KELAS X DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG

Oleh Hamdani 0800756

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes NIP. 1962071181988031001

Pembimbing II

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001


(4)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)


(5)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Hamdani. 0800756. “Pengaruh Pedekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung. Skripsi. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi (PJKR). Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK – UPI. Pembimbing I Dr. Yudy Hendrayana M.Kes. Pembimbing II Drs. Mudjihartono M.Pd

Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan 1 Bandung. Masalah dari penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi di lapangan bahwa jumlah waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani belum sesuai dengan harapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendekatan taktis berpengaruh terhadap waktu aktif belajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung. Penelitian ini terdiri dua variabel yaitu pendekatan taktis (X) dan jumlah waktu aktif belajar siswa (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Desain Penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi jumlah waktu akktif belajar siswa. Sampel yang digunakan sebanyak 40 dibagi kedalam dua grup yaitu eksperimen dan kontrol. Uji Hipotesis menggunakan uji t kesamaan dua rata-rata (dua pihak). Kriteria pengujian untuk hipotesis ini menggunakan taraf signifikan (α) 0,05, apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak. Diperoleh nilai thitung > ttabel (22,29 > 2,042), maka H0 ditolak. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan taktis berpengaruh terhadap waktu aktif belajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung.


(6)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Hamdani. 0800756. “Tactical Approach Against The Influence Of Time Of Active Learning In Physical Education Teaching. (Experimental study on students of class X in the SMA Pasundan 1 Bandung)”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi (PJKR). Jurusan Pendidikan Olahraga. FPOK – UPI. Mentor I Dr. Yudy Hendrayana M.Kes. Mentor II Drs. Mudjihartono M.Pd

This research was conducted on senior high school students of Pasundan Bandung 1. The problem of the research effected by the condition on the ground that the amount of time the active learning of students in the learning of physical education has not been in accordance with expectations. The purpose of this research is to find out whether a tactical approach to active learning time in learning of physical education on students class X in the SMA Pasundan Bandung 1. This research consists of two variables which is a tactical approach (X) and the number of active student learning time (Y). The methods used in this study is an experiment. The research design used was the Posttest-Only Control Design. An instrument of research that we use is sheets of observation the amount of time active learning students. Samples used as many as 40 divided into two groups: experimentation and control. Hypothesis test using the test t in common two average (the two sides). Criteria testing for this hypothesis using standard significant (α) 0,05, if t > t count table then H0 is rejected. Obtained t > t count table (22,29 > 2,042), Then h0 rejected. So it can be concluded that the tactical approach to the active learning in learning of physical education on students ' class X in the SMA Pasundan 1 Bandung .


(7)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)


(8)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ………..…...

ABSTRAK ………..…...

KATA PENGANTAR ………...……...

UCAPAN TERIMA KASIH ………...………... DAFTAR ISI ………....…………... DAFTAR TABEL ………...………...

DAFTAR GAMBAR ………....………...

DAFTAR LAMPIRAN ………...………...

BAB I PENDAHULUAN……..………

A. Latar Belakang Masalah ………..……….

B. Rumusan Masalah ………..…………...

C. Tujuan Penelitian ....……….……….

D. Batasan Masalah………

E. Manfaat Penelitian … ………...

F. Anggapan Dasar ………

G. Definisi Istilah ………..

H. Hipotesis………

BAB II KAJIAN TEORI……... ...

A. Pendekatan Taktis………..

1. Konsep Dasar Pendekatan Taktis ... 2. Dasar-dasar Pendekatan Taktis ...

3. Tujuan Pendekatan Taktis ………..

4. Model Pembelajaran Pendekatan Taktis ………

5. Definisi Luas Penampilan Bermain

……….

6. Tingkat Kompleksitas model taktis

i ii iii iv vii Ix x xi 1 1 5 5 5 6 6 8 9 10 10


(9)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

………..

7. Pengajaran Kesadaran Taktik dan Penguasaan Keterampilan

……….

8. Kesimpulan Pendekatan Taktis... B. Jumlah Waktu Aktif Belajar Siswa...

1. Konsep Belajar... 2. Teori-teori belajar... 3. Prinsip-prinsip Belajar... 4. Makna dan Ciri Belajar... ...

C. Pendidikan Jasmani (Penjas) ………

1. Pengertian Pendidikan Jasmani Menurut Ahli... 2. Arti Pendidikan Jasmani Secara Umum ... ..

3. Tujuan Pendidikan Jasmani ………...

D. Kurikulum Pendidikan Jasmani di SMA……..………....

1. Ruang Lingkup ... ... 2. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum... ... 3. Standar Kompetensi Bahan Kajian Pendidikan Jasmani ... 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani ... BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...

A. Objek Penelitian... B. Metode Penelitian ... C. Operasional Variabel ...

D. Sumber Data……….

E. Populasi Dan Sampel... F. Desain Penelitian Dan Langkah Penelitian ...

1. Desain Penelitian... ... 2. Langkah-langkah Penelitian ... ...

G. Pengujian Instrumen Penelitian ………

H. Teknik Analisis Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…... A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data ………...

1. Deskripsi Data ………

2. Analisis Data... 3. Diskusi Penemuan ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...

10 14 17 17 18 18 21 22 23 23 37 40 41 43 44 45 47 48 48 50 51 53


(10)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A. Kesimpulan ………..………...

B. Saran…….. ………..………...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

55 55

71 71 72 75

79 79 79


(11)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)


(12)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dan kualitas individu, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor, serta memberikan pengaruh secara sengaja dan dilakukan secara sadar untuk mengembangkan kepribadian jasmani dan rohani individu supaya mencapai tingkat yang lebih tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani memberikan konstribusi yang berarti terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara menyeluruh. Konstribusi akan bermakna, jika proses belajar mengajar pendidikan jasmani memberikan perubahan prilaku dan pengetahuan terhadap peserta didik. (http://wawan-junaidi.blogspot.com).

Penjas merupakan pendidikan yang di dalamnya diajarkan beberapa macam cabang olahraga menurut jenjang pendidikannya. Hal ini artinya, materi penjas antara tingkat sekolah dasar dengan tingkat sekolah di atasnya (SMP dan SMA/SMK) berbeda-beda. Dalam KTSP, menurut Depdiknas (2007: 3-4). Ruang lingkup mata pelajaran penjas sekolah dasar meliputi aspek-aspek: permainan dan olahraga, yang meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu


(13)

2

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. Aspek yang kedua yaitu Aktivitas pengembangan yang meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. Aspek ketiga yaitu aktivitas senam yang meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. Aspek keempat yaitu aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya. Aspek kelima yaitu aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. Aspek yang keenam yaitu Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung. Aspek yang terakhir yaitu Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

Pada dasarnya, tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bagaimana membuat siswa dan guru lebih aktif dalam pembelajaran. Selain murid harus aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus aktif dalam memancing kreativitas anak didiknya sehingga dialog dua arah terjadi dengan sangat dinamis. Kelebihan lain KTSP adalah memberi jumlah waktu aktif belajar yang berlebih pada kegiatan pengembangan diri siswa. Siswa tidak melulu


(14)

3

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengenal teori, tetapi diajak untuk terlibat dalam sebuah proses pengalaman belajar.

Dalam mengajarkan materi penjas seorang guru harus bisa menyesuaikan materi sesuai dengan kondisi atau karakteristik anak sekolah menengah atas (SMA) yang memiliki kekhasaan dalam bersikap yang diungkapkan melalui bermain. Karakteristik siswa inilah yang harus diangkat untuk menjembatani antara keinginan guru dan anak, serta guru harus mampu menerapkan model pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan perkembangan anak sekolah menengah atas. Banyaknya model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan jasmani memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang model-model pembelajaran. Namun pada kenyataannya, sekarang ini masih banyak para guru pendidikan jasmani kurang memahami model pembelajaran penjas. Hal ini sering dijumpai di lapangan pada saat pembelajaran penjas siswa dibiarkan berolahraga sendiri, sedangkan gurunya hanya berteduh atau bahkan ngobrol di kantor. Kondisi semacam ini sangat memprihatinkan, karena kaidah-kaidah pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah menengah atas tidak dilaksanakan, sehingga tujuan pendidikan jasmani tidak dapat tercapai.

Waktu aktif belajar adalah waktu dimana siswa aktif selama mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani. Waktu aktif belajar siswa khususnya dalam pendidikan jasmani adalah waktu yang harus di tempuh selama kegiatan pendidikan jasmani itu berlangsung. Dimana anak dalam kondisi aktif belajar atau melakukan aktifitas yang sedang dilaksanakan sesuai dengan yang di haruskan oleh guru. Banyak waktu yang terbuang secara sia-sia karena aktifitas yang


(15)

4

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kurang, sehingga siswa tidak melakukan kegiatan yang diperintahkan atau bisa di bilang fasif. Waktu aktif belajar siswa sangat menentukan siswa agar terus melakukan aktivitas yang seharusnya di lakukan, namun dalam kenyataannya tidak demikian banyak waktu yang terbuang secara sia-sia karena aktivitas yang dilakukan hanya itu-itu saja sehingga siswa banyak yang tidak menggunakan waktu yang ada atau fasif.

Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan 1 Bandung karena berdasarkan pengalaman ketika PPL di SMA tersebut pola pengajaran Penjas masih monoton sehingga siswa merasa jenuh, siswa harus mengikuti semua instruksi dari guru, bahkan terkadang siswa merasa takut dengan gurunya bila tidak dapat melaksanakannya, di samping itu juga, guru terkadang kurang inovatif dan kreatif. Dari fakta di lapangan pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung kebanyakan siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran (pasif) sehingga jumlah waktu aktif belajar terbuang. Pembelajaran pendidikan Jasmani yang monoton disebabkan oleh beberapa hal di antaranya tidak adanya sarana mendukung, dan dari pihak guru sendiri tidak kreatif dan inovatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang monoton akan berdampak pada motivasi belajar yang menurun. Jika dalam belajar penguasaan materi siswa menurun, maka tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai secara maksimal.

Berdasarkan pada paparan diatas maka penulis ingin melakukan penelitian


(16)

5

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan I Bandung.”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

“Apakah model pendekatan taktis berpengaruh terhadap waktu aktif belajar dalam

pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Pasundan 1 Bandung?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendekatan model pendekatan taktis dapat mempengaruhi waktu aktif belajar dalam Pendidikan Jasmani pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan I Bandung.

D. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini hanya terbatas pada beberapa permasalahan saja. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perluasan makna dalam penelitian, sehingga sasaran serta tujuan dalam penelitian ini tercapai. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel bebas (X) yaitu Model Pendekatan Taktis 2. Variabel terikat (Y) yaitu waktu aktif belajar


(17)

6

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain menjadikan bahan bagi pengembangan pembelajaran penjas baik secara teoritis maupun secara praktis. Dengan demikian, manfaat penelitian mencakup :

1. Secara teoretis, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran dan bahan pengajaran dalam penyampaian materi pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa-siswi di SMA Pasundan 1 Bandung.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani untuk menyampaikan materi penjas sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat lebih baik.

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah suatu pendapat yang telah diyakini kebenarannya dan telah dijadikan titik tolak penelitian dalam memecahkan masalah, seperti yang

di kemukakan oleh Winarno (1992:15) bahwa, “Anggapan dasar adalah sebuah

titik tolak yang kebenarannya diterima oleh penyelidik dari sifat kebenarannya itu, selanjutnya diartikan pula penyelidik dapat merumuskan satu atau lebih hipotesis

yang dianggap sesuai dengan penyelidikannya”.

Dalam upaya mencapai hasil belajar penjas yang maksimal, banyak faktor yang mempengaruhi terhadap hasil tercapainya hasil belajar. Salah satunya adalah


(18)

7

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kesesuaian penggunaan metode atau pendekatan yang diberikan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Seorang guru dalam menyampaikan materi harus sebisa mungkin menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dimana semua siswa aktif dalam pembelajran penjas sehingga tujuan dari pembelajaran penjas dapat dicapai.

Model pendekatan taktis akan berpengaruh positif terhadap hasil pembelajaran penjas. Hal ini didasarkan pula pada penjelasan Tarigan (2001:4)

bahwa, “Pada hakikatnya model pendekatan taktis berkaitan dengan upaya penerapan keterampilan teknis dalam situasi permainan, sehingga diharapkan para

siswa lebih memahami hubungan antara teknik dan taktik dalam permainan …”

lebih lanjut dijelaskan oleh Tarigan (2001:13) bahwa, “Model pendekatan taktis memberikan suatu alternatif yang memberikan kesempatan pada siswa untuk

mempelajari keterampilan teknik dalam situasi bermain”. Hoedaya (2001:19) menjelaskan bahwa ”melalui pengajaran yang berorientasi pada pendekatan taktis, siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari suatu permainan olahraga. Siswa akan lebih memahami bentuk dan sifat permainan yang diajarkan, dan secara bertahap, siswa akan memiliki kemampuan bermain yang tinggi”. Berdasarkan paparan tersebut diharapkan pendekatan taktis dengan memberikan kesempatan kepada siswa dalam mempelajari keterampilan hal tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap kreatifitas siswa dalam pembelajaran penjas. Selain itu pula dari kutipan diatas dapat penulis beranggapan pendekatan taktis dapat memberikan pengaruh terhadap waktu aktif belajar siswa karena terlihat dari pola pengajaran yang berorientasi pada siswa.


(19)

8

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu G. Definisi Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran dalam penulisan judul dan isinya, maka penulis menggunakan beberapa istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Pengaruh. Dalam kamus besar bahasa indonesia Poerwadarminta ( 1984 :

664) yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. (Dimiyanti dan Mujiono, 1999 : yang dikutip Oleh Sagala 2007).

Siswa menurut Budiman (1994:272) adalah “Sebutan bagi seseorang yang

mengikuti pendidikan baik pada lembaga formal maupun non formal”. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 dan 29 tahun 1990 dijelaskan

bahwa: “Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar atau menengah dijalur pendidikan sekolah”.

Belajar menurut Soekartono (2000 : 10) adalah “suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan


(20)

9

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain .

Pendekatan taktis menurut Hoedaya (2001:19) adalah pengajaran yang berorientasi pada pendekatan taktis, siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari suatu permainan olahraga. Siswa akan lebih memahami bentuk dan sifat permainan yang diajarkan, dan secara bertahap, siswa akan memiliki kemampuan bermain yang tinggi.

Waktu aktif belajar adalah waktu dimana siswa aktif selama mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani.

H. Hipotesis

Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah hipotesis, hal ini berguna sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian. Selain itu pula hipotesis dapat dijadikan terhadap pengujian awal kebenaran dari permasalahan penelitian.

Lebih lanjut Arikunto (1992:17) menjelaskan bahwa: “Hipotesis adalah kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau di uji kebenarannya”. Berdasarkan pada anggapan dasar, maka dalam penelitian ini ditentukan hipotesis penelitian yaitu “Terdapat pengaruh yang signifikan model pendekatan taktis terhadap waktu aktif belajar siswa di kelas X SMA Pasundan 1 Bandung”.


(21)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 55 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini akan mengkaji mengenai objek penelitian, metode penelitian, operasional variabel, populasi, teknik dan alat pengumpulan data, pengujian instrumen, teknik analisis data, pengujian hipotesis dan waktu penelitian yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.

A. Objek Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pendekatan taktis sebagai variabel independent atau variabel bebas,dan variabelwaktu aktif belajar dalam pendidikan Jasmani pada siswa kelas X SMA Pasundan I Bandung sebagai variabel dependen atau variabel terikat.

Adapun mengenai siapa dan apa unit yang akan diteliti, dimana tempat penelitian dan waktu penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sarana yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pasundan I Bandung.

2. Tempat penelitian dilakukan di SMA Pasundan I Bandung.

3. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan September 2012 sampai dengan selesai.


(22)

56

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati. Mengenai metode eksperimen ini, Arikunto (2002: 4) berpendapat bahwa:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menggeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.

Untuk penelitian ada dua variabel yang harus menjadi perhatian peneliti. Hal ini seperti dijelaskan Sudjana (1989: 19) adalah sebagai berikut:

Dalam eksperimen ada dua variabel yang menjadi perhatian utama yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas sengaja dimanipulasi oleh peneliti, sedangkan variabel yang diamati atau diukur sebagai variabel akibat dari manipulasi dari variabel bebas disebut variabel terikat.


(23)

57

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk melihat keberhasilan dari variabel bebas perlu adanya kelompok kontrol sebagai pembanding. Dalam hal ini Faisal (1982: 80) menjelaskan sebagai berikut:

Suatu eksperimen mengandung upaya untuk membandingkan mengenai akibat suatu treatment tertentu dengan treatment lainnya yang berbeda, atau dengan tanpa treatment. Biasanya disebut suatu kelompok eksperimen dan suatu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tadi, sedapat mungkin sama atau mendekati sama ciri-cirinya.

Berdasarkan ketentuan di atas, hubungannya dengan penelitian ini adalah, penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap waktu Aktif Belajar dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan I Bandung.

C. Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah suatu variabel yang keadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lainnya.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran pendekatan taktis.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat/tidak bebas adalah variabel yang keadaannya dipengaruhi variabel bebas.Dalam hal ini,variabel terikatnya adalah waktu aktif belajar.


(24)

58

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Sumber Data

Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2006:129). Adapun sumber data dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer menurut Sambas dan Maman (2007:17) adalah Data yang didapat dan diolah langsung dari objeknya, yaitu siswa kelas X SMA pasundan I Bandung. Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer yang diperoleh daripara siswa kelas X SMA Pasundan I Bandung, yaituberupa kuesioner yang berisi seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan implementasi model pembelajaran pendekatan taktis dan waktu aktif belajar dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan I Bandung.

2. Data sekunder

Sumber data lain yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder. Data sekunder menurut Sambas dan Maman (2007:17) adalah data yang secara tidak langsung diperoleh dari objek penelitian, tetapi hasil dari pengumpulan dan pengolahan pihak lain. Dalam penelitian ini yang akan menjadi data sekunder yang didapat melalui bahan-bahan kepustakaan sebagai data referensi, seperti data absensi siswa, data ketidakdisiplinan


(25)

59

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, data penilaian prestasi siswa, sertadata pencapaianhasil akhir ulangan siswa.

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari obyek yang diteliti atau dapat dikatakan sebagai totalitas obyek yang dibatasi oleh suatu kriteria tertentu. Menurut Sugiyono (2010: 61) menyatakan bahwa populasi adalah: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Ukuran populasi siswa kelas X SMA Pasundan I Bandung yang penulis teliti berjumlah 40 orang, maka seluruh populasi siswa dijadikan total populasi (total

population) dalam penelitian.

F. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain penelitian

Pemilihan desain pada penelitian eksperimen ini haruslah tepat dan sesuai dengan tuntutan-tuntutan variabel yang terkandung dalam penelitian dan hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini, tujuannya untuk mempermudah langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian sehingga akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan.


(26)

60

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Mengenai desain penelitian, Nasution (2004: 40) menyatakan bahwa “ Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisiss data sesuai dengan tujuan penelitian. “ Adapun fungsi dari desain penelitian menurut Sudjana dan Ibrahim (1989: 31) sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan untuk membandingkan kondisi yang dituntut oleh hipotesis penelitian.

2. Memungkinkan penelitian membuat intrepretasi dari hasil studi melalui analisis dan secara statistika.

Atas dasar hal tersebut, maka desaindalam penelitian menggunakan

posttest-only control design, merupakan suatu desain penelitian yang hanya melihat tes

akhirnya saja. Dalam desain ini sampel diperoleh dari sejumlah populasi, kemudian sampel diberikan perlakuan atau treatment. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakukan tes akhir atau post-tes.Setelah data tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis secara statistic. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil

Bentuk desain penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

R X O1 R O2


(27)

61

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1

Desain Penelitian Posttest-Only Control Design

Keterangan:

R : Adalah kelas sampel pada kelas eksperimen R2 : Adalah sampel pada kelas kontrol

O2 : Adalah kelas sampel pada kelas eksperimen yang sudah dinilai O4 : Adalah sampel pada kelas kontrol yang sudah dinilai

X : Adalah perlakuan atau treatment

2. Langkah-langkah Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Gay (1996:91-98) yang dikutip oleh Herdiana (2009:38-39) menjelaskan, bahwa “Umumnya langkah penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran.”

Merujuk kepada langkah-langkah penelitian yang di bahas secara mendalam di dalam BAB II, maka dalam penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam sekolah yang bersangkutan yang terkait dengan fokus penelitian yang meliputi masalah-masalah yang terkait


(28)

62

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan masalah pemahaman siswa dalam penerapan bermain hoki. Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar 3.2 berikut:

POPULASI

SAMPEL

KELOMPOK EKSPERIMEN KRLOMPOK KONTROL

Perlakuan Tidak ada perlakuan


(29)

63

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Penelitian pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data yang diambil dengan cara tes. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.

Dalam pengambilan data variabel penelitian maka diperlukan sebuah instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dinilai akurat untuk mengumpulkan dan memperoleh data variabel penelitian dari

Hasil E Hasil K

PENGUMPULAN DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


(30)

64

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sejumlah populasi dan sampel penelitian yang telah ditentukan. Arikunto (2002:121) mengungkapkan bahwa: “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu mode”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi.

Menurut Sutrisno dalam Sugiyono (2011:145) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”.

Dalam penelitian ini, penulis bertindak langsung sebagai guru atau pemberi treatment, ditambah dengan tiga observer lainnya. Ketiga observer lainnya itu adalah tiga guru pendidikan jasmani di SMA Pasundan 1. Ketiga orang tersebut telah penulis bekali mengenai prosedur menjadi seorang observer dalam penelitian ini. Sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan dalam tugasnya sebagai observer. Observer hanya datang di tempat penelitian untuk mengamati waktu aktif belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang menerapkan model pendekatan taktis dalam materinya, tetapi sama sekali tidak ikut terlibat dengan kegiatan dalam pembelajaran tersebut.

Selain itu penulis berusaha mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Bahan yang digunakan penulis berupa pengumpulan informasi atau data mengenai siswa, berupa data diri siswa yang didapat dari buku induk sekolah dan absensi kelas. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulis dan observer mengenali diri siswa pada saat penelitian di lapangan, serta


(31)

65

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dokumentasi kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani kelas X di SMA Pasundan 1.

Hal-hal yang mendukung dan di perlukan dalam observasi pada penelitian ini: 1. Tes

a. Pretest

Pretest digunakan untuk mengukur waktu aktif belajar sampel saat

mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang tidak menggunakan penerapan model pendekatan taktis.

b. Posttest

Posttest digunakan untuk mengukur waktu aktif belajar sampel saat

mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang mengunakan penerapan model pendekatan taktis dalam pelaksanaanya. Tes yang di lakukan pada

post-test sama dengan tes yang dilakukan pada pre-test.

2. Format lembar observasi

Format lembar observasi sangatlah dibutuhkan, karena ini merupakan alat yang bisa digunakan untuk memberikan penilaian dalam melakukan pretest dan posttest.

Format Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung jumlah waktu aktif belajar siswa adalah merujuk kepada duration

recording. Dengan format duration recording dapat mengungkapkan indikator

yang menjadi bagian dari jumlah waktu aktif belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut :


(32)

66

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1. Format Observasi Duartion Recording (Suherman, 2009: 30) a. Manajemen (M) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar

siswa (lebih dari 50%) melakukan aktifitas yang bersifat manajerial misalnya pergantian bentuk latihan, menyimpan dan mengambil bola, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran, mendengarkan peringatan, ganti pakaian, kehadiran.

b. Aktivitas belajar (A) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) melakukan aktifitas belajar secara aktif.

c. Instruksi dan Demonstrasi (I) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) untuk mendengarkan informasi bagaimana melakukan keterampilan (melihat demonstrasi, mendengarkan instruksi penampilan).

d. Lain-lain (L) adalah waktu yang dihabiskan oleh sebagian besar siswa (lebih dari 50%) tetapi tidak termasuk dalam ketiga kategori di atas (misalnya: tunggu giliran, sebagian besar siswa diam atau ngobrol tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, menunggu guru untuk memberikan instruksi).

Sekolah :... Kelas :... Waktu :...-... Hari/tgl :... Pengajar :... Pengamat :...


(33)

67

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu No. Manajemen

(M)

Intruksi dan Demonstrasi (I)

Aktif Belajar (A)

Lain-lain (L) 1.

2. 3. 4. 5. Dst.

Dari empat kategori perilaku siswa pada proses pembelajaran pendidikan jasmani diambil indikator yang memuat penilaian:

1) Pada kategori managemen. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran berlangsung yaitu, siswa memakai pakaian olahraga, siswa mengambil dan menyimpan kembali peralatan, dann siswa memperhatikan peringatan dari guru, mendengarkan aturan-aturan dalam mengikuti pelajaran, dan kehadiran.

2) Pada kategori intruksi. Seluruh siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa mendengarkan informasi bagaimana melakukan keterampilan (melihat demonstrasi, mendengarkan instruksi penampilan).

3) Pada kategori aktivitas belajar. Seluruh siswa melakukan aktivitas belajar secara aktif.


(34)

68

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4) Pada kategori lain-lain. Aktivitas yang dilakukan siswa menunggu giliran, siswa diam atau ngobrol, tidak melakukan kegiatan yang ditugaskan, dan menunggu guru untuk memberikan instruksi.

H. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010:206), mengungkapkan bahwa:

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan rata-rata dengan uji t. Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata (x ) dari setiap kelompok x = ∑xi

n Keterangan:

x : rata-rata suatu kelompok

n : jumlah sampel

xi : nilai data


(35)

69

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Mencari Simbangan Baku

S = √

Keterangan:

S : simpangan baku yang dicari

n : jumlah sampel

∑(xi-x)2 : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Uji kenormalan secara non parametrik dengan uji lilifors, dimana prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2,.... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, .... Zn dengan menggunakan rumus:

Zi =

S X Xi

b. Untuk bilangan baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Z1) = P (Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,...Zn ∑Zi. Jika proporesi ini dinyatakan S (Zi), maka:

S(Zi) = banyaknya Z1,Z2,...Zn ∑Zi N

d. Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut (L0)


(36)

70

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, membandingkan L0 dengan nilia kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Apabila hipotesis nol ditolak jika L0 yang diperoleh lebih besar dari data pengamatan L dari daftar tabel, sedangkan dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas

2 2 2 1 S S F  Dimana : 2 1

S = Varians dari kelompok lebih besar 2

2

S = Varians dari kelompok kecil

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari

Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan α = 0,05

5. Pengujian Signifikan

Pengujian signifikansi menggambarkan bahwa terdapat pengaruh atau tidak pendekatan taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan jasmani, dengan sebagai berikut:

Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan rata-rata dengan dua pihak atau uji t dua arah dengan rumus:

t = 2 1 2 1 1 1 n n S x x  


(37)

71

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus : S2 =

2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1     n n S n S n Dengan : t = distribusi t

1

x = nilai rata-rata kelompok eksperimen

x = nilai rata-rata kelompok kontrol 2

n1 = ukuran kelompok eksperimen n2 = ukuran kelompok kontrol

S = varians kelompok eksperimen 12

Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian untuk hipotesis ini adalah H0 ditolak atau H1 diterima apabila –thitung < ttabel < thitung dan untuk melihat pendekatan mana yang lebih besar dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh paling besar dari pendekatan taktis dan pendekatan teknis.


(38)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di SMA Pasundan 1 pada kelas X bahwa terdapat pengaruh model pendekatan taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan jasmani di sekolah tesebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh, baik berupa hasil penelitian, pembahasan hasilnya, maupun beberapa kesimpulan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Pendekatan teknis merupakan model pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan jasmani.

2. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, yang menyebutkan bahwa pendekatan taktis memberikan pengaruh. Maka bagi guru pendidikan jasmani dianjurkan menerapkan pendekatan taktis dalam proses pembelajaran Pendidikan jasmani dalam meningkatkan jumlah waktu atif belajar siswa.

3. Guru penjas harus profesional dalam menentukan pendekatan yang paling efektif dan efesien sehingga tujuan penjas tercapai.


(39)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Pendekatan yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan dan kemampuan peserta didiknya.


(40)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daftar Pustaka

Den Duyn, N 1997, Permaianan Sense: Mengembangkan Pemikiran Pemain Workbook, Australia Sports Comission, Canberra.

Galahue, L. David, Developmental Movement Experiences For Children, Usa: John Wiley And Sons Inc, 1982

Griffin, L, Mitchell,s dan Oslin, J 1997, Mengajar Konsep Olahraga Dan Keterampilan:

Pendekatan Permainan Taktis, Kinetika Manusia, Champaign, Illinois.

Griffin, L, Mitchell, Stephen A., Oslin, Judith L, Teaching Sport Concept And Skill. A

Tactical Games Approach, United States Of Amerika: Human Kinetics, 1997.

Hopper, T 1998, Permaianan Pengajaran Untuk Menggunakan Prinsip Progresif Bermain, Capherd/Acsepld

Hopper, T Dan Bell D 2000, Keragka Taktis Untuk Permainan Mengajar: Mengajar

Pemahaman Strategis Dan Kesadaran Taktis” Pendidik Fisik Dan Kesehatan, 66 (4),

Hlm 14-19

Hopper, T 2003, Empat Rs Untuk Kesadaran Taktis : Permainan Penilaian Kinerja Yang

Berlaku Di Net/Dinding Game. Journal Of Mengajar Pendidikan Jasmani Sd, March

Issue.

Howarth, K Dan Walkuski, J 2003, “ Mengajar Konsep Taktis Dengan Guru Preservice’ Di J Butler, L Griffin, B Dan R Lombardo Natasi (Eds). Pengajaran Permainan Untuk Memehami Dalam Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, Naspe, Reston, Virginia.

IVBV, Coaches Manual. Canada : National Sport And Recreation Centre Inc, 1979

Lutan, Rusli. Belajar Keterampilan Motorik : Pengantar Teori Dan Metode. Jakarta Ditjen Dikti Depdikbud, 1988.

Mencuci, A 2001, Bermain Praktek : Permainan Pendekatan Pengajaran Dan Pembinaan

Olahraga, Kinetika Manusia, Adelaide.

Mitchell, S, Griffin, L Dan Oslin, Kesadaran Taktis Sebagai Fokus Sesuai Dengan Tahapan

Perkembangan Untuk Mengajar Permainan Dalam Pendidikan Jasmani Dasar Dan


(41)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pill, S 2007, Bermain Dengan Tujuan: Sumber Daya Untuk Mendukung Guru Dalam

Pelaksanaan Pendekatan Permainan Yang Berpusat Pendidikan Jasmani, Achper

Australia, Adelaide.

Pill, S 2008, Bermain Dengan Tujuan: Games Mengajar Untuk Pemahaman, Aktif Dan

Sehat, 15 (1), Hlm 7-10

Rink, Judith E, (2002), Teaching Phsycal Education For Learning, Fourth Editin, Mosby, Torono.

Sigiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Syaiful Sagala, (2012) Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Tinning, Richard. Improving Teching In Phsycal Education. Deakin University, 1987 Toto Subroto, Pembelajaran Keterampilan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar: Sebuah

Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta : Dirjen Dikdasmen Bekerjasama Dengan

Direktorat Depdiknas, 2001

Werner, Peter H. A Movement Approach To Games For Children, St. Louis, Toronto, London : The C.V Mousby Company, 1979.


(1)

70

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, membandingkan L0 dengan nilia

kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Apabila

hipotesis nol ditolak jika L0 yang diperoleh lebih besar dari data pengamatan L dari daftar tabel, sedangkan dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas

2 2 2 1 S S F  Dimana : 2 1

S = Varians dari kelompok lebih besar 2

2

S = Varians dari kelompok kecil

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan α = 0,05

5. Pengujian Signifikan

Pengujian signifikansi menggambarkan bahwa terdapat pengaruh atau tidak pendekatan taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan jasmani, dengan sebagai berikut:

Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan rata-rata dengan dua pihak atau uji t dua arah dengan rumus:

t = 2 1 2 1 1 1 n n S x x  


(2)

71

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus : S2 =

2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1     n n S n S n Dengan : t = distribusi t

1

x = nilai rata-rata kelompok eksperimen x = nilai rata-rata kelompok kontrol 2

n1 = ukuran kelompok eksperimen n2 = ukuran kelompok kontrol

S = varians kelompok eksperimen 12

Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian untuk hipotesis ini adalah H0 ditolak atau H1 diterima apabila –thitung < ttabel < thitung dan untuk melihat pendekatan mana yang lebih besar dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh paling besar dari pendekatan taktis dan pendekatan teknis.


(3)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di SMA Pasundan 1 pada kelas X bahwa terdapat pengaruh model pendekatan taktis terhadap jumlah waktu aktif belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan jasmani di sekolah tesebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh, baik berupa hasil penelitian, pembahasan hasilnya, maupun beberapa kesimpulan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Pendekatan teknis merupakan model pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan jasmani.

2. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, yang menyebutkan bahwa pendekatan taktis memberikan pengaruh. Maka bagi guru pendidikan jasmani dianjurkan menerapkan pendekatan taktis dalam proses pembelajaran Pendidikan jasmani dalam meningkatkan jumlah waktu atif belajar siswa.

3. Guru penjas harus profesional dalam menentukan pendekatan yang paling efektif dan efesien sehingga tujuan penjas tercapai.


(4)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Pendekatan yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan dan kemampuan peserta didiknya.


(5)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daftar Pustaka

Den Duyn, N 1997, Permaianan Sense: Mengembangkan Pemikiran Pemain Workbook, Australia Sports Comission, Canberra.

Galahue, L. David, Developmental Movement Experiences For Children, Usa: John Wiley And Sons Inc, 1982

Griffin, L, Mitchell,s dan Oslin, J 1997, Mengajar Konsep Olahraga Dan Keterampilan: Pendekatan Permainan Taktis, Kinetika Manusia, Champaign, Illinois.

Griffin, L, Mitchell, Stephen A., Oslin, Judith L, Teaching Sport Concept And Skill. A Tactical Games Approach, United States Of Amerika: Human Kinetics, 1997. Hopper, T 1998, Permaianan Pengajaran Untuk Menggunakan Prinsip Progresif Bermain,

Capherd/Acsepld

Hopper, T Dan Bell D 2000, Keragka Taktis Untuk Permainan Mengajar: Mengajar

Pemahaman Strategis Dan Kesadaran Taktis” Pendidik Fisik Dan Kesehatan, 66 (4),

Hlm 14-19

Hopper, T 2003, Empat Rs Untuk Kesadaran Taktis : Permainan Penilaian Kinerja Yang Berlaku Di Net/Dinding Game. Journal Of Mengajar Pendidikan Jasmani Sd, March Issue.

Howarth, K Dan Walkuski, J 2003, “ Mengajar Konsep Taktis Dengan Guru Preservice’ Di J Butler, L Griffin, B Dan R Lombardo Natasi (Eds). Pengajaran Permainan Untuk Memehami Dalam Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, Naspe, Reston, Virginia. IVBV, Coaches Manual. Canada : National Sport And Recreation Centre Inc, 1979

Lutan, Rusli. Belajar Keterampilan Motorik : Pengantar Teori Dan Metode. Jakarta Ditjen Dikti Depdikbud, 1988.

Mencuci, A 2001, Bermain Praktek : Permainan Pendekatan Pengajaran Dan Pembinaan Olahraga, Kinetika Manusia, Adelaide.

Mitchell, S, Griffin, L Dan Oslin, Kesadaran Taktis Sebagai Fokus Sesuai Dengan Tahapan Perkembangan Untuk Mengajar Permainan Dalam Pendidikan Jasmani Dasar Dan


(6)

Hamdani, 2013

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Waktu Aktif Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X di SMA Pasundan 1 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pill, S 2007, Bermain Dengan Tujuan: Sumber Daya Untuk Mendukung Guru Dalam Pelaksanaan Pendekatan Permainan Yang Berpusat Pendidikan Jasmani, Achper Australia, Adelaide.

Pill, S 2008, Bermain Dengan Tujuan: Games Mengajar Untuk Pemahaman, Aktif Dan Sehat, 15 (1), Hlm 7-10

Rink, Judith E, (2002), Teaching Phsycal Education For Learning, Fourth Editin, Mosby, Torono.

Sigiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Syaiful Sagala, (2012) Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Tinning, Richard. Improving Teching In Phsycal Education. Deakin University, 1987 Toto Subroto, Pembelajaran Keterampilan Konsep Olahraga Di Sekolah Dasar: Sebuah

Pendekatan Permainan Taktis, Jakarta : Dirjen Dikdasmen Bekerjasama Dengan Direktorat Depdiknas, 2001

Werner, Peter H. A Movement Approach To Games For Children, St. Louis, Toronto, London : The C.V Mousby Company, 1979.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP KREATIVITAS SISWA :Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014:.

0 1 41

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) DALAM AKTIVITAS PERMAINAN SEPAKBOLA.

4 20 32

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL.

3 9 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif di SMP Negeri 15 Bandung.

0 2 41

Pengaruh Pendekatan Taktis Terhadap Pemahaman bermain dan Keterampilan Bermain Dalam Pembelajaran Permainan Futsal di SMA BPI 1 Bandung (Studi Eksperimen di SMA BPI 1 Bandung).

10 27 43

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET.

2 15 36

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

0 3 39

PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA : Studi Eksperimen di SMA Nugraha Kota Bandung.

0 0 34

PENGARUH MODELPEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL PENGUASAAN BOLA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAKBOLA (Eksperimen di SMK ANGKASA Bandung).

0 0 52

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR (JWAB) SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN FUTSAL - repository UPI S JKR 0900242 Title

0 0 4