IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI.

(1)

DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Seni Musik

Oleh

Tantra Adi Permadi 1106144

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI

Oleh

Tantra Adi Permadi

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Musik

© Tantra Adi Permadi Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

Oleh:

Tantra Adi Permadi 1106144

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Dosen Pembimbing I

Dr. Dewi Suryati Budiwati, S. Sen, M. Pd 196204221986092001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Seni Musik

Drs. Agus Firmansah, M. Pd 196208301995121001


(4)

Pembelajaran Gamelan Degung I di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI

bertujuan untuk melakukan pengembangan media pembelajaran yang berbasis teknologi. Peneliti ini menggunakan metode Pre-experimental desigent dengan perlakuan one shot case study melalui pendekatan kuantitatif, yakni dengan pendekatan induktif dibantu dengan metode-metode pembelajaran. Temuan hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengembangan desain konsep yang peneliti buat dan desain kosnep konvensional memiliki perbedaan yakni dalam segi media dan metode yang digunakan, pada kosnep pengembangan komponen media terdiri dari media audio digital, media imitasi karton, dan media cetak.. Eksperimentasi sesuai dengan prosedur yaitu dilaksanakan secara bertahap melalui langkah pembelajaran yang sistemik. Adapun pengaruh dari implikasi penggunaan media audio digital dalam pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Musik Fakultas Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia dapat meberikan dampak positif pada pembelajaranya yakni menjadikan proses pembelajaran gamelan degung I yang efektif dan efisien.


(5)

This thesis entitled "The Implications of Using Digital Audio Media towards Learning Gamelan Degung I in the Department of Music Education, Faculty of Art and Design Education, UPI" aims to develop technology-based learning media. The method used by researcher was pre-experimental design with one shot case study treatment through a quantitative approach that is the inductive approach assisted with teaching methods. The findings of this study proved that the development of concept design made by researcher has differences with conventional design in terms of the media and the method used, the concept of developing a media component consist of digital audio media, cardboard imitation media and printed media. Experimentation that compatible with the procedure is implemented gradually through systematical learning steps. There was also the implication of using digital audio media in learning gamelan degung I in the Department of Music Education Faculty of Arts and Design Education, Indonesia University of Education i.e. can give a positive impact in learning this material that is learning gamelan degung I effectively and efficiently.


(6)

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR FOTO ... xi

DAFTAR PARTITUR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat dan Sigifikansi Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Hipotesis ... 7

B. Media Pembelajaran ... 8

1. Konseptual Media Pembelajaran ... 14

2. Manfaat Media ... 14

3. Fungsi Media ... 15

4. Jenis Media ... 16

C. Pembelajaran Seni ... 21

1. Definisi Pembelajaran ... 21

2. Komponen Pembelajaran ... 22

3. Strategi Pembelajaran ... 24


(7)

1. Tahap Analisis Data ... 45

2. Tahap Desain Media Ajar ... 46

3. Tahap Pembuatan ... 46

4. Uji Coba Terbatas ... 52

5. Tahap Penyusunan Laporan ... 53

B. Partisipan ... 53

C. Populasi dan Sampel ... 53

D. Instrumen Penelitian ... 54

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 54

1. Observasi ... 54

2. Wawancara ... 55

3. Angket ... 56

4. Dokumentasi ... 56

5. Studi Literatur ... 56

F. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data ... 57

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Temuan Hasil Penelitian ... 58

1. Desain Konsep ... 58

2. Eksperimentasi Tahapan Penggunaan Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I ... 60

3. Pengaruh Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I ... 117

B. Pembahasan ... 118

1. Desain Konsep ... 118

2. Eksperimentasi Tahapan Penggunaan Media Audio Dalam Pembelajaran Gamelan Degung I ... 121

3. Pengaruh Media Audio Digital dalam Pembelajaran Gamelan I ... 122

BAB V Kesimpulan, Implikasi, dan Rekomendasi ... 124

A. Kesimpulan ... 124

1. Desain Konsep ... 124

2. Eksperimentasi Tahapan Penggunaan Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I ... 124

3. Pengaruh Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I ... 125

B. Implikasi ... 125

C. Rekomendasi ... 125

1. Dosen ... 126

2. Mahasiswa ... 126


(8)

4. Peneliti Lanjutan ... 126

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Skema Diagram Alur ... 7

Diagram 2.2 Media Pembelajaran ... 13

Diagram 2.3 Hubungan Antar Komponen dalam Pembelajaran ... 22

Diagram 3.1 Desain Penelitian ... 45

Diagram 3.2 Diagram Alur ... 46

Diagram 4.1 Desain Konsep Konvensional Pembelajaran Gamelan Degung I ... 59

Diagram 4.2 Desain Konsep Pengembangan Pembelajaran Gamelan Degung I ... 60


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan awal software cubase ... 8

Gambar 2.2 Tampilan cubase open document options ... 9

Gambar 2.3 Tampilan VST Instruments ... 9

Gambar 2.4 Tampilan Native Instruments ... 10

Gambar 2.5 VST yang sudah dimuat pada instrument header ... 10

Gambar 2.6 Posisi nada bonang pada screen keyboard ... 11

Gambar 2.7 Posisi nada saron pada screen keyboard ... 11

Gambar 2.8 Posisi nada jenglong pada screen keyboard ... 11

Gambar 2.9 Posisi nada goong pada screen keyboard ... 11

Gambar 2.10 Posisi nada kendang pada screen keyboard ... 11

Gambar 2.11 Menambahkan Midi Track atau Audio Track baru ... 12

Gambar 2.12 Menjadikan file MIDI menjadi Audio dalam bentuk mp3 ... 13

Gambar 2.13 Media Auditif ... 16

Gambar 2.14 Media visual ... 17


(11)

DAFTAR FOTO

Foto 2.1 Waditra Gamelan Degung ... 28

Foto 2.2 Waditra Bonang Pada Gamelan Degung ... 28

Foto 2.3 Waditra Saron Panerus dan Saron Peking Pada Gamelan Degung ... 29

Foto 2.4 Waditra Jenglong Pada Gamelan Degung ... 29

Foto 2.5 Waditra Kendang Gamelan Degung ... 30

Foto 2.6 Waditra Kempul dan Goong Gamelan Degung ... 30

Foto 2.7 Waditra Suling Lubang Empat dan Suling Lubang Enam ... 31

Foto 2.8 Tata Sandang Tradisi Sunda ... 33

Foto 2.9 Posisi Duduk Saat Menabuh Gamelan ... 33

Foto 2.10 Posisi Duduk Emok ... 34

Foto 2.11 Posisi Duduk Sila ... 34

Foto 2.12 Menggunakan Panakol Saron ... 35

Foto 2.13 Menggunakan Panakol Bonang ... 35

Foto 2.14 Menggunakan Panakol Jenglong ... 35

Foto 2.15 Menggunakan Panakol Kendang ... 36

Foto 2.16 Menggunakan Panakol Kempul ... 36

Foto 2.17 Menggunakan Panakol Goong ... 36

Foto 3.1 Cover Cubase 5 ... 47

Foto 3.2 Software Native Instrumen ... 47

Foto 3.3 Penulisan Bonang ... 48

Foto 3.4 Penulisan Jenglong ... 49

Foto 3.5 Penulisan Saron 1 ... 49

Foto 3.6 Penulisan Saron 2 ... 50

Foto 3.7 Penulisan Kendang ... 50

Foto 3.8 Penulisan Goong ... 51

Foto 3.9 Full Midi Instrument ... 51

Foto 3.10 Mp.3 Full Instrument ... 52

Foto 3.11 Dokumentasi Wawancara ... 55


(12)

Foto 4.2 Waditra Jenglong ... 66

Foto 4.3 Waditra Saron Panerus ... 66

Foto 4.4 Waditra Saron Peking ... 67

Foto 4.5 Waditra Kendang ... 67

Foto 4.6 Waditra Goong ... 68

Foto 4.7 Kegiatan Mahasiswa Ketika Membaca dan Menghafal Partitur Gending ... 73

Foto 4.8 Kegiatan Mahasiswa Ketika Berlatih Dibantu dengan Media Audio Digital ... 76

Foto 4.9 Kegiatan Mahasiswa Ketika Menabuh Media Karton Waditra Bonang Dibantu dengan Media Audio ... 78

Foto 4.10 Kegiatan Mahasiswa Menuliskan Pola Tabuhan Goong dan Kendang yang Dijelaskan Dosen ... 80

Foto 4.11 Kegiatan Mahasiswa Menyanyikan Gending dengan Akapela Secara Berkelompok ... 90

Foto 4.12 Kegiatan Dosen Memberikan Materi Suling yang Didemonstrasika Oleh Tedi Dibantu dengan Media Audo Sebagai Pengiring ... 95

Foto 4.13 Kegiatan Dosen Memberikan Motivasi Pada Mahasiswa ... 103

Foto 4.14 Kagiatan Mahasiswa Belatih Secara Bergantian ... 111

Foto 4.15 Kegiatan Dosen dan Mahasiswa Melakukan Sintesis Secara Bersama-sama ... 113


(13)

DAFTAR PARTITUR

Partitur 4.1 Jipang Lontang ... 72

Partitur 4.2 Catrik ... 77

Partitur 4.3 Kulu-Kulu ... 81

Partitur 4.4 Lalayaran ... 84

Partitur 4.5 Cirebonan ... 88

Partitur 4.6 Puspa Jala ... 92

Partitur 4.7 Bungur ... 96

Partitur 4.8 Balenderan ... 99

Partitur 4.9 Saron 1 Gending Sabilulungan ... 104

Partitur 4.10 Jenglong Gending Sabilulungan ... 105

Partitur 4.11 Bonang Gending Sabilulungan ... 106

Partitur 4.12 Saron 2 Gending Sabilulungan ... 107

Partitur 4.13 Saron 1 Gending Karatagan Pahlawan ... 108

Partitur 4.14 Jenglong Gending Karatagan Pahlawan ... 109

Partitur 4.15 Bonang Gending Karatagan Pahlawan ... 110

Partitur 4.16 Saron 2 Gending Karatagan Pahlawan ... 110


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama Posisi dan Kenongan Lagu ... 39

Tabel 2.2 Pola Lagu Dalam Gamelan Degung ... 42

Tabel 3.1 Tingkat Efektifitas Pembelajaran ... 57


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Dosen Lampiran 2 Pedoman Wawancara Mahasiswa Lampiran 3 Pedoman Observasi

Lampiran 4 Partitur Materi Gamelan Degung I Lampiran 5 Dokumentasi visual gamelan degung I


(16)

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, kebanyakan dari generasi muda khususnya di daerah Jawa Barat ini tidaklah banyak yang mengenal gamelan degung. Kebanyakan dari mereka lebih memahami musik-musik barat atau yang sering kita sebut dengan sebutan musik pop ketimbang dengan salah satu musik asli tradisi Jawa Barat. Oleh karena itu, mata perkuliahan degung I merupakan salah satu upaya untuk melahirkan calon guru yang mampu melestarikan budaya asli Sunda.

Pembelajaran Gamelan Degung I di Departement Pendidikan Seni Musik UPI, merupakan salah satu mata kuliah bidang studi yang wajib di kontrak oleh setiap mahasiswa dan mahasiswi di Departemen Pendidikan Seni Musik UPI. Mata kuliah tersebut merupakan dasar dari mata kuliah Gamelan Degung, jika mata kuliah Gamelan Degung I telah selesai dikuasai dan dinyatakan lulus dalam pembelajaranya maka mahasiswa ataupun mahasiswi UPI diperbolehkan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yakni mengontrak mata kuliah Gamelan Degung II. Ataupun sebaliknya, jika belum dinyatakan lulus atau belum menguasai Gamelan Degung I maka mahasiswa ataupun mahasiswi UPI tidak dapat melanjutkan untuk mengontrak Gamelan Degung II dan harus mengulang mata kuliah ini di semester berikutnya, artinya mata kuliah Gamelan Degung bersifat continuitas/prequisite.

Dikarenakan keterbatasan isntrumen yang tersedia di Departemen Pndidikan Seni Musik FPSD UPI, mahasiswa menjadi tidak optimal dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanakan pembelajaran mandiri. Maka pada penelitian sebelumnya yang di teliti oleh Dr. Dewi Suryati Budiwati, S. Sen.,


(17)

degung seperti saron 1, saron 2, bonang, dan jenglong, semua bentuk media bantu tersebut merupakan media pembelajaran yang dapat memperlancar dan mempareasikan proses pembelajaran gamelan degung. Dengan metode imitasi kertas karton ini dapat dijadikan solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan keterbatasan media instrumen yang tersedia sehingga setiap mahasiswa tetap bisa mempelajari waditra gamelan degung secara bersama-sama. Media imitasi tersebut untuk menghasilkan suaranya dibantu dengan vokal dari orang yang sedang memainkan lagu atau gending yang sedang dimainkannya. Hal ini sangatlah membantu para mahasiswa menjadi lebih cepat memahami dan mengenal posisi-posisi tabuhan gamelan degung. Mahasiswa dapat secara langsung membaca pola-pola tabuhan pada gamelan degung yang mereka baca dari buku gamelan degung I sambil mempraktekannya dengan menggunakan media kertas karton.

Namun masih terdapat beberapa mahasiswa yang masih kebingungan dalam mempelajari gamelan degung, diantaranya yakni kemampuan kognitif dan memahami bunyi nada dan bunyi irama. Dengan kata lain mahasiswa masih kesulitan dari segi audiasi. Mahasiswa yang mengalami hal seperti ini biasanya adalah mahasiswa yang memiliki nilai kurang dalam mata kuliah titilaras dan juga mahasiswa yang jarang masuk dalam pembelajaran gamelan degung I.

Pada umumnya, proses pembelajaran gamelan degung I itu sendiri cenderung menggunakan metode serta strategi pembelajaran secara lisan. Hal ini dikarenakan karya musik tradisional berkembang secara lisan, meskipun terdapat upaya penotasian akan tetapi notasi tersebut hanya difungsikan untuk dokumen atau catatan yang menjadi kerangka dasarnya saja, karena dalam kenyataannya konsep permainan gamelan sangat elastis dan tidak terikat dengan apa yang tertuang didalam notasi yang tertulis dalam partitur.

Dari persoalan di atas, dapat diasumsikan bahwa proses budaya lisan dalam pembelajaran gamelan degung I masih sangat dominan, dan hasilnyapun cukup memadai. Namun, jika kita dapat mengkritisinya bahwa proses pembelajaran gamelan degung I secara lisan masih terdapat kelemahan. Diantaranya yakni selalu mengandalkan adanya guru dan karena sifat manusia yang sering lupa,


(18)

terkadang materi yang telah diajarkanpun sulit diingat. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran mandiri kurang terbentuk dalam diri mahasiswa.

Untuk mengatasi hal tersebut banyak cara dapat dilakukan, salah satunya yakni membuat media lain untuk dapat membantu mahasiswa agar mahasiswa tetap dapat belajar diluar jam pembelajaran. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melengkapi penelitian sebelumnya yakni menggunakan media imitasi kertas karton dalam mempelajari gamelan degung dengan menambahkan juga audio digitalnya, sehingga dapat mengurangi kemungkinan-kemungkinan timbulnya permasalahan audiasi atau kurangnya kemampuan kognitif dan memahami bunyi nada dan bunyi irama serta mahasiswa dapat melakukan pembelajaran mandiri.

Audio digital yang dibuat merupakan hasil karya sendiri dengan menggunakan software Cubase dan Native Instrumen. Hasil dari software ini berbentuk file MP3 dan WAV yang kemudian dimuat dalam CD dan Flash Disk.

Munculnya ide awal pembuatan media ini ketika penulis mengenal sebuah software Cubase dan Native Instrumen pada saat adanya komunitas musik digital disalah satu kegiatan yang dibentuk oleh Iwan Gunawan, S. Pd., M. Sn. selaku dosen Departemen Pendidikan Seni Musik UPI, alumni, dan mahasiswa Pendidikan Seni Musik UPI untuk saling sharing mengenai musik digital dan belajar bersama dalam hal mengaransemen sebuah lagu atau bahkan membuat sebuah komposisi dari musik digital. Dalam salah satu sempelnya terdapa gamelan sound lengkap dengan suara kendangnya, dari sinilah munculnya gagasan mengapa tidak musik digital ini dibuat menjadi sebuah media pembelajaran sebagai alat bantu proses belajar.

Setelah dilakukan implementasi, hasilnya cukup baik untuk dijadikan sebuah media pembelajaran yang kemudian digabungkan dengan media imitasi waditra gamelan degung dengan kertas karton sehingga media ini menjadi sebuah media


(19)

efektif, efisien, kreatif, menyenangkan dan bervariasi sehingga pembelajaran menjadi model belajar berbasis teknologi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implikasi penggunaan media audio digital dalam pembelajaran gamelan degung di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI? Dari rumusan tersebut, masalahnya dapat diidentifikasi antara lain: Faktor yang mempengaruhi, fungsi media, model atau bentuk media, strategi penyampaian atau pemanfaatan media, desain media, jenis media, indikator-indikator yang terdapat dalam pemanfaatan media, tahapan implementasi media, pengaruh atau outcome dari media yang digunakan dalam pembelajaran seni.

Dari permasalahan yang teridentifikasi tersebut, dengan melihat kondisi dan keterbatasan yang dimiliki peneliti agar tidak terlalu luas pembahasanya maka penulisan rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana desain konsep dalam implikasi penggunaan audio digital terhadap pembelajaran gamelan degung 1 di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI yang mengacu pada buku Sekar Gending Degung 1?

2. Bagaimana eksperimentasi tahapan penggunaan media audio digital terhadap pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI tersebut?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan media audio digital terhadap pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum dalam penelitian ini diharapkaan agar dapat menghasilkan sebuah desain model pembelajaran baru yang kreatif sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efetif dan efisien melalui pemanfaatkan media audio digital dalam pembelajaran gamelan degung I.


(20)

2. Tujuan Khusus

Secara khusus berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui, memaparkan, menganalisa, dan menjawab pertanyaan penelitian tentang:

1. Desain konsep dalam implikasi penggunaan media audio digital terhadap pembelajaran gamelan degung 1 di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI yang mengacu pada buku Sekar Gending Degung 1;

2. Eksperimentasi tahapan penggunaan media audio digital terhadap pembelajaran Gamelan Degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI;

3. Pengaruh penggunaan media audio digital terhadap pembelajaran Gamelan Degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI.

D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian

Dalam penelitian ini secara teoretis diharapkan agar dapat menemukan konsep pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan serta dapat berkontribusi bagi metodologi pembelajaran seni dengan pemanfaatan media aduio digital pada mata kuliah gamelan degung 1.

Secara khusus penelitian ini dapat bermanfaat dan memiliki dampak praktis pada berbagai pihak-pihak terkait, pihak-pihak tersebut diantaranya bagi:

1. Peneliti

Mendapatkan pengalaman yang berharga untuk memperdalam ilmu pengetahuan seni dan wawasan pengetahuan tentang ilmu seni, setidaknya dalam segi hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

2. Dosen


(21)

4. Bagi Departement Pendidikan Musik FPSD UPI

Dapat memberikan kontribusi bagi Departement Pendidikan Musik FPSD UPI dalam memperluas keilmuan khusunya dalam bidang metodologi pendidikan seni.

E. Struktur Organisasi Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, yakni awal pemaparan masalah penelitian yang disusun mulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan sigifikansi penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, merupakan landasan untuk dijadikan pisau bedah dalam membahas permasalahan penelitian. Ruang lingkup pembahasannya terdiri dari hipotesis, media pembelajaran, pembelajaran seni, gamelan degung, penelitian terdahulu, dan media auio digital.

BAB III METODE PENELITIAN, adalah cara oprasional yang dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data-data penelitian yang meliputi: desain penelitian populasi dan sampel, tehnik pengumpulan data, tehnik pengolahan data, dan validitas, reabilitas dan statistika.

BAB IV TEMUAN HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN, yaitu tahap penguraian hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan mengenai hasil penelitian implikasi penggunaan audio digital dalam pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD UPI diuraikan berdasarkan hasil penelitian dan berlandaskan dari teori yang terdapat pada BAB II.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI, yakni merupakan penyajian penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, manfaat penelitian dan rekomendasi ditujukan pada dosen, mahasiswa, lembaga dan peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan pnelitian selanjutnya.


(22)

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian yang berjudul IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI didesain melalui metode pre-experimental designs karena kerangka kerja desain ini belum sepenuhnya eksperimen total (yang sungguh-sungguh). Dalam penelitian ini masih terdapat variabel-variabel luar yang mempengaruhi akan terbentuknya variabel dependen (control). Pengeksperimentasian ini hasilnya merupakan variabel dependen yang sama-sama bukan dipengaruhi oleh variabel independen, sebab metode pre-experimental designs perlakuannya tidak ada kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

Bentuk pre-experimental designs ini menggunakan one shot case study, paradigmanya dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

X = treatmen yang diberikan (variabel independen) O = Observasi (variabel dependen)

Data-data yang diperoleh dari kegiatan pre-experimental designs ini dideskripsikan dalam bentuk paparan hasil uji coba yang dilakukan oleh mahasiswa mengenai implikasi penggunaan audio digital terhadap pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik Fakultas Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan desain konsep yang dirancang peneliti. Setelah peneliti mendapatkan data tersebut kemudian peneliti


(23)

karena setiap komponen saling berkaitan, bahu-membahu, berhubungan, tidak bisa terpisah-pisah antara satu dan lainnya. Oleh karena itu untuk membatasi fokus kajian agar tidak terlalu luas melalui pre-experimental designs uji cobanya hanya dibatasi dengan imitasi media audio digital yang sudah didesain berdasarkan konsep-konsep tertentu yang peneliti susun.

Penelitian dapat berjalan dengan teratur apabila langkah-langkah penelitian disusun terlebih dahulu. Dalam hal ini, langlah-langkah yang digunakan peneliti yakni menggunakan desain sebagai berikut:

Diagram 3.1

Desain Penelitian, diadaptasi dari model ADDIE

1. TAHAP ANALISIS DATA

Dalam tahapan ini, peneliti menganalisis kebutuhan mahasiswa melalui observasi kondisi pembelajaran gamelan degung, wawancara, dan studi literatur terkait dengan media pembelajaran dan buku-buku gamelan degung yang dijadikan sebagai sumber konsep untuk membuat suatu media pembelajaran. Selain dari observasi, wawancara dan studi literatur peneliti juga menganalisis berdasarkan kajian empirik atau pengalaman yang pernah ditempuh oleh peneliti saat mempelajari gamelan degung dirasakan bahwa media audio dapat difungsikan sebagai alat bantu pembelajaran agar dapat lebih efektif dan efisien.

ANALISIS KEBUTUHAN

DESAIN MEDIA AJAR

PEMBUATAN MEDIA AJAR

UJI COBA TERBATAS PENYUSUNAN


(24)

2. TAHAP DESAIN MEDIA AJAR

Pada tahap ini, peneliti menetapkan apa tujuan yang ingin dicapai dari media pembelajaran yang dibuat kemudian membuat diagram alur terkait apa yang dipelajari dalam pembelajaran gamelan degung I, menentukan jenis media pembelajaran, mengumpulkan alat dan bahan yang diperlukan yakni VST Instrumen gamelan degung dan buku sekar gending gamelan degung I.

Diagram 3.2

Diagram alur (Doc. Tantra, 2015)

3. TAHAP PEMBUATAN

> Jimpang Lontang

> Catrik

> Kulu-kulu

> Lalayaran

> Cirebonan

> Puspa Jala

> Bungur

> Balenderan

> Sabilulungan

> Karatagan

>

Pahlawan

> Larkili

Hasil

> Saron 1.mp3

> Saron 2.mp3

> Bonang.mp3

> Jenglong.mp3

> Kendang.mp3

> Goong.mp3

> Gabungan.mp3

Proses

> Cubase

> Native Instrument

> VST Gamelan

Degung

> Buku Sekar Gending

Degung 1


(25)

a. Menjalankan software Cubase 5 dan Native Instrument lalu koneksikan dengan VST gamelan degung sebagai midi. Dalam tahapan ini, peneliti dan dosen terkait mencocokan tonalitas VST gamelan degung dengan gamelan degung yang tersedia di ruang praktek. Terdapat beberapa nada yang kurang sesuai yang kemudian peneliti perbaiki sehingga audio yang dibuat sama persi dengan waditra asli gamelan degung yang tersedia di ruang praktek.

Foto 3.1

Cover Cubase 5 (Doc. Tantra, 2015)

Foto 3.2


(26)

Pada foto diatas terdapat beberapa istilah didalamnya, diantaranya yakni VST, plugin loading adalah bagian dari cover cubase yang menunjukan beberapa VST dan plugin yang tengah dimuat dalam Software cubase 5. Browser tab adalah bagian dari software Native Instrumens yang berfungsi untuk mencari folder dan memili suara midi yang diinginkan yang kemudian jika memilih salah satu midi akan muncul pada bagian instrumens hedaer dan untuk membunyikannya dapat dilakukan pada screen Keyboard.

b. Menuliskan kembali notasi setiap masing-masing waditra dari buku sekar gending degung 1 kedalam software cubase untuk dijadikan midi file. Pada bagian ini juga terdapat beberapa istila didalamnya, diantaranya yakni keyboard notes yang bisa digunakan sebagai acuan not yang ingin kita tulis jika kita klik akan menggambarkan bunyi not yang terdapat pada setiap tach tersebut. Time rute dimana fungsinya yakni untuk menunjukan waktu saat track dijalankan. Midi notes adalah gambaran not midi, dengan kata lain yakni notasi dalam bentuk midi. Midi Velocities merupakan pengatur volume keras lembutnya suara midi yang dihasilkan. Midi events adalah bagian keseluruhan midi yang telah dituliskan. Audio events merupakan bagian keseluruhan midi yang sudah berbentuk audio.


(27)

Foto 3.4

Penulisan jenglong (Doc. Tantra, 2015)

Foto 3.5

Penulisan saron 1 (Doc. Tantra, 2015)


(28)

Foto 3.6


(29)

Foto 3.8

Penulisan goong (Doc. Tantra, 2015)

Foto 3.9

Full midi instrument (Doc. Tantra, 2015)

c. Setelah penulisan notasi pada semua instrumen gamelan degung telah selesai ditulis, langkah terakhir yakni mengeksport audio midi menjadi pisahan audio mp3 (bonang, saron 1, saron 2, jenglong, kendang, goong, dan gabungan semua waditra).


(30)

Foto 3.10

Mp.3 all isntrument (Doc. Tantra, 2015)

Terdapat beberapa istilah dalam sofwhare tersebut diantaranya yakni

Setelah semua audio setiap waditra selesai dibuat menjadi sebuah media pembelajaran nyata, media ini digunakan untuk memperkuat pembelajaran sebelumnya yakni menggunakan imitasi kaertas karton yang mana suara hanya disajikan dengan mp3 dan aplikasi secara praktisnya dibantu dengan imitasi kertas karton.

4. UJI COBA TERBATAS

Ditahap ini, media yang telah tersedia kemudian diuji cobakan pada mahasiswa yang mengontrak gamelan degung I dipertemuan ke tiga dalam kegiatan perkuliahan pembelajaran gamelan degung I bersama dosen pengajar. Sistem penguji cobaan media ini yakni dimulai dari mendengarkan audio, membaca secara manual, dan membaca sambil memparktekan pada imitasi karton


(31)

5. TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN

Dalam tahap penyusunan laporan ini, peneliti memaparkan dan mengungkapkan semua data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan.

B. PARTISIPAN

Partisipan dalam penelitian ini adalah para mahasiswa yang tengah mengontrak gamelan degung I di Departemen Pendidikan Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain kelompok dosen Uus Karwati.

C. POPULASI DAN SAMPEL

Di Departemen Pendidikan Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia memiliki beberapa mata kuliah gamelan. Diantaranya yakni gamelan degung, gamelan pelog, dan gamelan salendro. Fasilitas dari ketiga macam jenis mata kuliah tersebut memiliki masing-masing 2 set gamelan. Dari masing-masing mata kuliah memiliki tingkatan yang berbeda, seperti halnya gamelan degung hanya ada 2 tingkatan yakni gamelan degung I dan gamelan degung II. Sedangkan untuk mata kuliah gamelan pelog salendro memiliki 4 tingkatan yakni gamelan pelog salendro I, gamelan pelog salendro II, gamelan pelog salendro III, dan gamelan pelog salendro IV. Selain mata kuliah gamelan degung dan gamelan pelog salendro masih ada satu mata kuliah gamelan yang hanya memiliki satu tingkatan yakni gamelan Jawa. Gamelan ini tidaklah jauh berbeda dengan gamelan pelog salendro, perbedaanya hanya dari segi pola tabuhannya saja.

Dalam hal ini, penulis hanya akan menjadikan satu mata kuliah gamelan yakni gamelan degung dengan mengacu pada buku Sekar Gending Degung 1. Adapun populasi pada mata kuliah gamelan degung terdiri dari empat kelompok, yakni kelompok Uus karwati, kelompok Dewi Suryati Budiwati, kelompok Suwardi Kusmawardi, dan kelompok Oya Yukarya. Kelompok yang akan peneliti jadikan sapel yakni kelompok Uus Karwati, karena pada kelompok kelas ini pelaksanaan pembelajaran Gamelan Degung menggunakan media karton sehingga


(32)

memungkinkan peneliti untuk menguji cobakan penelitian ini pada mata kuliah Gamelan Degung I kelompok Uus Karwati.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antaralain yakni pedoman observasi, wawancara, angket, dokumentasi dan studi literatur. Dengan instrumen penelitian tersebut dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan selama proses penelitian berlangsung.

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. OBSERVASI

Obseervasi adalah tehnik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Peneliti dapat melihat dengan langsung apa yang dilakukan oleh objek yang sedang diteliti, dengan memfokuskan pada apa yang ingin didapatkan oleh peneliti. Dengan begitu peneliti dapat memperoleh data yang akurat mengenai pemanfaatan media audio digital dalam proses pembelajaran gamelan degung I di Departement Pendidikan Seni Musik FPSD UPI.

Observasi awal dilakukan pada tanggal 2 februari 2015 yakni awal masuk perkuliahan mata kuliah gamelan degung, selanjutnya observasi akan dilakukan sesuai jadwal yang telah di susun, dimulai dengan melakukan pengamatan tentang proses pembelajaran gamelan degung I yang diarahkan kepada dosen bersangkutan, kemudian mencari data-data tertulis tentang pembelajaran gamelan degung yang relavan dengan masalah yang akan dikaji. Setelah itu peneliti mulai mengamati proses pembelajaran gamelan degung I.


(33)

2. WAWANCARA

Selain Observasi, wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data yang spesifik mengenai masalah yang diteliti, sebagai acuan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 19 desember 2014 terhadap Deni (angkatan 2012) selaku salah satu mahasiswa yang telah selesai mengontrak mata kuliah gamelan dengung. Wawancara yang ditujukan terhadap mahasiswa ini bertujuan untuk mengetahui kendala atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran dan utnuk memperoleh informasi tentang pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik Fakultas Seni dan Disain Universitas Pendidikan Indonesia.

Foto 3.1

Dokumentasi Wawancara

Wawancara juga diajukan kepada Dr. Uus Karwati, S. Kar,. M. Sn. selaku salah satu dosen mata kuliah gamelan degung guna memperoleh informasi mengenai pembelajaran gamelan degung I tersebut tentang persiapan pembelajaran, materi yang dipilih, tahapan-tahapan pembelajaran, pembelajaran mandiri yang dilakukan mahasiswa, kesesuaian antara rencana dengan proses, kegiatan di kelas yang dilakukan dosen dalam memberikan arahan kepada mahasiswa tentang tehnik pembelajaran gamelan degung I dan cara menilai hasil pembelajaran (evaluasi). Selain itu peneliti juga memberikan contoh media yang sudah jadi pada dosen pengajar untuk dikoreksi terlebih dahulu sebelum diuji cobakan, terdapat nada-nada yang masih kurang sesuai antara suara audio yang peneliti buat dengan laras degung yang akan dipelajari yakni terdapat beberapa


(34)

nada yang kurang tepat (sumbang). Setelah mengetahui terdapat kekurangan pada media ini kemudian peneliti memperbaiki media terlebih dahulu agar suara yang dihasilkan menyerupai suara waditra aslinya.

3. ANGKET

Angket merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan sebuah pernyataan-pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui terkait dengan implikasi penggunaan audio digital dalam pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI. Tujuan dari penyebaran angket ini tidak lah lain untuk dapat mengetahui hasil penelitian dengan membandingkan pada saat tes awal dan tes akhir trkait implikasi audio digital ini dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

4. DOKUMENTASI

Dokumentasi merupakan kedudukan penting dalam penelitian. Dokumentasi merupakan data penguat untuk mengukur keakuratan dan keabsahan dalam penelitian. Perolehan data yang akurat memiliki vakiditas data yang tinggi perlu dipersiapkan paduan dan pedoman dokumentasi. Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto maupun rekaman audio visual dari aktifitas selama penelitian berlangsung.

5. STUDI LITERATUR


(35)

F. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Data-data dapat peneliti peroleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Dalam hal ini angket yang peneliti gunakan merupakan jenis angket yang menggunakan skala likert dan esai. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan data-data mengenai tanggapan responden terhadap implikasi pengguaan audio digital dalam pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI.

Kemudian terdapat 21 orang jumlah responden yang merupakan mahasiswa di Departemen Pendidikan Musik yang tengah mengontrak mata kuliah gamelan degung I yang dianggap dapat mewakili populasi mahasiswa Departemen Pendidikan Musik. Untuk dapat mengetahui keekfektifan media audio digital dalam pembelajaran gamelan degung 1 melalui angket esai yakni dengan mengetahui banyaknya kriteria (tepat, kurang tepat, tidak tepat) yang dipilih responden seperti di bawah ini:

Tabel 3.1 Pengaruh Media Karton

No Indikator Kriteria

ST T KT TT 1 Media Karton

2 Media Karton dan Audio

Keterangan: ST = Sangat Tepat T = Tepat

KT = Kurang Tepat TT = Todak Tepat


(36)

A. Kesimpulan

1. Desain Konsep

Desain konsep dalam penelitian ini yakni pengembangan dari desain konsep konvensional. Dalam hal ini, pengembangan yang peneliti lakukan yakni dari komponen media. Pada komponen konvensional media yang digunakan yakni media cetak dan media karton, pada penelitian ini peneliti mengembangkan komponen menjadi tiga macam media, yakni media audio digital, media karton, dan media cetak. Selain dari komponen media, dalam metode yang digunakan juga sedikit berbeda, pada penelitian ini metode yang paling utama yang digunakan dalam pembelajaran gamelan degung I ini yakni metode eskperimen dan metode problem selving.

2. Eksperimentasi Penggunaan Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I

Dalam pengeksperimentasian penggunaan media audio digital dalam pembelajaran gamelan degung yakni melalui tiga tahapan. Tahap pertama yakni kegiatan awal, tahapan kedua yakni kegiatan inti, dan tahap ketiga yaknni kegiatan akhir. Pada kegiatan awal biasanya dosen mengecek kehadiran mahasiswanya, namun tidak pada setiap pertemuan mengabsen pada awal perkuliahan, terkadang dosen hanya mengingatkan pada mahasiswanya untuk mengisi absensi kehadiran setelah perkuliahan telah usai. Kemudian pada tahap kedua yakni kegiatan inti, pada kegiatan inti ini media audio diuji cobakan dalam pembelajaranya sebagai media bantu


(37)

3. Pengaruh Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I

Dari hasil angket yang dilakukan pada pree test dan post tes, didapat lah hasil penelitian berupa tingkat efektifitas penggunaan audio digital dalam pembelajaran gamelan degung 1 di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD Universitas Penidikan Indonesia ini terjelaskan bahwa dengan adanya media audio digital selain media karton yang diterapkan dalam pembelajaran gamelan degung I dapat membantu proses perkuliahan menjadi lebih evektif.

B. Implikasi

Media grafik merupakan media pembelajaran yang dapat membuat proses pembelajaran dikelas menjadi lebih efektif, mengingat keterbatasan waditra gamelan degung yang tersedia. Selain itu dengan media karton ini juga dapat membantu ketika mahasiswa mempelajari gamelan degung di rumah, dengan adanya media karton selain mahasiswa bisa membaca notasinya mahasiswa juga dapat langsung mempraktekannya kedalam media karton. Hal ini akan membuat mahasiswa lebih hafal dan terampil dalam posisi tabuhan setiap waditra.

Selain dengan media karton, menggunakan media audio digitalnya juga dapat membantu terciptanya proses pembelajaran gamelan degung I yang lebih efektip. Dimana dengan media audio dapat mempermudah mahasiswa dalam menghafal pola tabuhan pada setiap waditra karena dengan adanya media audio, maasiswa dapat mendengarkan pola-pola tabuhan gamelan degung dimana saja dan kapan saja. Selain itu, media audio ini juga akan dapat membantu mahasiswa yang tergolong kurang dalam pemahaman titilaras. Dengan media audio ini akan dapat memberikan bayangan nada dan ritmik-ritmik yang terdapat dalam pola tabuhan masing-masing waditra.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas mengenai Implikasi Penggunaan Audio Digital dalam Pembelajaran Gamelan Degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD Universitas Pendidikan Indonesia, dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:


(38)

1. Dosen

Dalam kegiatan belajar mengajar, diharapkan dosen agar selalu bisa mengembangkan dan menerapkan ide-ide kreatif yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi agar terciptanya sebuah konsep pembelajaran yang lebih efektif, efisien, kreatif, menyenangkan dan bervariasi sehingga pembelajaran menjadi model belajar berbasis teknologi.

2. Mahasiswa

Dengan adanya media yang dapat membantu proses pembelajaran gamelan degung 1, diharapkan mahasiswa dapat lebih giat lagi dalam belajar dan mampu menyerap kosnep pembelajaran yang diberikan sehingga kelak bisa menjadi seorang guru profesional yang memiliki keterampilan, memiliki berbagai pengetahuan serta memahami berbagai teori dan konsep yang berkaitan dengan pembelajaran seni khususna yakni pembelajaran gamelandegung.

3. Lembaga

Agar terciptanya pendidikan yang lebih baik, kiranya lembaga pendidikan selalu mendukung penuh kegiatan penelitian yang dapat mengembangak pendidikan kearah yang lebih baik lagi.

4. Peneliti Lanjutan

Dengan keterbatasan pemahaman dan ilmu yang peneliti miliki tidak menutup kemungkinan bahwa media audio digital ini masih terdapat kekurangan-kekurangan didalamnya. Media audio digital ini akan dapat berjalan dengan baik jika dibantu juga dengan media karton. Dengan kata lain media audio ini tidak bisa terlepas dari media karton. Agar media audio ini bisa menjadi media yang lebih baik, alangkah baiknya jika media audio ini


(39)

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fathoni, T. dan Riyana, C. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Jazuli, M. (2008). Paradigma KontekstualPendidikan Seni. Unesa University Press.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Martadinata, J. S. (1987). Sekar Gending Degung 1. Bandung: Mitra Buana. Rahman, M. & Amri, S. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Sudira, M. B. O. (2010). Ilmu Seni Teori dan Praktek. Jakarta Timur: Inti Prima Promosindo.

Sudirman. dkk. (1990). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiano. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparman, A. (2001). Penuntun Praktis Belajar Gamelan Degung & Suling Lobang Enam. Bandung: Kawistara Production.

Supriatna, N. dan Sutanto, T. S. (2010). Belajar Menabuh Gamelan Salendro. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Upandi, P. (2010). Metode Pembelajaran Kiliningan Kawih dan Gending Pirigannya. Bandung: Sunan Ambu STSI Press.

Yoyo. (1986). Teori Menabuh Gamelan Sunda. Bandung: Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


(1)

56

Tantra Adi Permadi, 2015

nada yang kurang tepat (sumbang). Setelah mengetahui terdapat kekurangan pada media ini kemudian peneliti memperbaiki media terlebih dahulu agar suara yang dihasilkan menyerupai suara waditra aslinya.

3. ANGKET

Angket merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan sebuah pernyataan-pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui terkait dengan implikasi penggunaan audio digital dalam pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI. Tujuan dari penyebaran angket ini tidak lah lain untuk dapat mengetahui hasil penelitian dengan membandingkan pada saat tes awal dan tes akhir trkait implikasi audio digital ini dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

4. DOKUMENTASI

Dokumentasi merupakan kedudukan penting dalam penelitian. Dokumentasi merupakan data penguat untuk mengukur keakuratan dan keabsahan dalam penelitian. Perolehan data yang akurat memiliki vakiditas data yang tinggi perlu dipersiapkan paduan dan pedoman dokumentasi. Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto maupun rekaman audio visual dari aktifitas selama penelitian berlangsung.

5. STUDI LITERATUR

Studi literaltur dilakukan oleh peneliti tidak lah lain bertujuan untuk mencari dasar pijakan sebagai pondasi untuk membangun kerangka berfikir. Selain itu studi literatur ini dilakukan agar peneliti memiliki pedoman pengetahuan, pandangan dan pemahaman yang luas tentang masalah yang diteliti. Sumber-sumber studi literatur yang peneliti peroleh diantaranya yakni dari buku sekar gending degung 1, strategi dan desain pengembangan sistem pembelajaran, skripsi, dan sumber lainnya yang relevan.


(2)

Tantra Adi Permadi, 2015

IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Data-data dapat peneliti peroleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Dalam hal ini angket yang peneliti gunakan merupakan jenis angket yang menggunakan skala likert dan esai. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan data-data mengenai tanggapan responden terhadap implikasi pengguaan audio digital dalam pembelajaran gamelan degung I di Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI.

Kemudian terdapat 21 orang jumlah responden yang merupakan mahasiswa di Departemen Pendidikan Musik yang tengah mengontrak mata kuliah gamelan degung I yang dianggap dapat mewakili populasi mahasiswa Departemen Pendidikan Musik. Untuk dapat mengetahui keekfektifan media audio digital dalam pembelajaran gamelan degung 1 melalui angket esai yakni dengan mengetahui banyaknya kriteria (tepat, kurang tepat, tidak tepat) yang dipilih responden seperti di bawah ini:

Tabel 3.1 Pengaruh Media Karton

No Indikator Kriteria

ST T KT TT 1 Media Karton

2 Media Karton dan Audio

Keterangan: ST = Sangat Tepat T = Tepat

KT = Kurang Tepat TT = Todak Tepat


(3)

Tantra Adi Permadi, 2015

IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

1. Desain Konsep

Desain konsep dalam penelitian ini yakni pengembangan dari desain konsep konvensional. Dalam hal ini, pengembangan yang peneliti lakukan yakni dari komponen media. Pada komponen konvensional media yang digunakan yakni media cetak dan media karton, pada penelitian ini peneliti mengembangkan komponen menjadi tiga macam media, yakni media audio digital, media karton, dan media cetak. Selain dari komponen media, dalam metode yang digunakan juga sedikit berbeda, pada penelitian ini metode yang paling utama yang digunakan dalam pembelajaran gamelan degung I ini yakni metode eskperimen dan metode problem selving.

2. Eksperimentasi Penggunaan Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I

Dalam pengeksperimentasian penggunaan media audio digital dalam pembelajaran gamelan degung yakni melalui tiga tahapan. Tahap pertama yakni kegiatan awal, tahapan kedua yakni kegiatan inti, dan tahap ketiga yaknni kegiatan akhir. Pada kegiatan awal biasanya dosen mengecek kehadiran mahasiswanya, namun tidak pada setiap pertemuan mengabsen pada awal perkuliahan, terkadang dosen hanya mengingatkan pada mahasiswanya untuk mengisi absensi kehadiran setelah perkuliahan telah usai. Kemudian pada tahap kedua yakni kegiatan inti, pada kegiatan inti ini media audio diuji cobakan dalam pembelajaranya sebagai media bantu bayangan nada dan untuk mengasah kemampuan audiasi dalam rasa musikalitas Sunda. Selanjutnya yakni kegiatan akhir, pada kgiatan akhir, dosen selalu meberikan motivasi dan selalu mengingatkan untuk berlatih diluar jam perkuliahan gamelan degung, agar mahasiswa bisa menguasai materi-materi yang telah diberikan.


(4)

Tantra Adi Permadi, 2015

IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengaruh Media Audio Digital Terhadap Pembelajaran Gamelan Degung I

Dari hasil angket yang dilakukan pada pree test dan post tes, didapat lah hasil penelitian berupa tingkat efektifitas penggunaan audio digital dalam pembelajaran gamelan degung 1 di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD Universitas Penidikan Indonesia ini terjelaskan bahwa dengan adanya media audio digital selain media karton yang diterapkan dalam pembelajaran gamelan degung I dapat membantu proses perkuliahan menjadi lebih evektif.

B. Implikasi

Media grafik merupakan media pembelajaran yang dapat membuat proses pembelajaran dikelas menjadi lebih efektif, mengingat keterbatasan waditra gamelan degung yang tersedia. Selain itu dengan media karton ini juga dapat membantu ketika mahasiswa mempelajari gamelan degung di rumah, dengan adanya media karton selain mahasiswa bisa membaca notasinya mahasiswa juga dapat langsung mempraktekannya kedalam media karton. Hal ini akan membuat mahasiswa lebih hafal dan terampil dalam posisi tabuhan setiap waditra.

Selain dengan media karton, menggunakan media audio digitalnya juga dapat membantu terciptanya proses pembelajaran gamelan degung I yang lebih efektip. Dimana dengan media audio dapat mempermudah mahasiswa dalam menghafal pola tabuhan pada setiap waditra karena dengan adanya media audio, maasiswa dapat mendengarkan pola-pola tabuhan gamelan degung dimana saja dan kapan saja. Selain itu, media audio ini juga akan dapat membantu mahasiswa yang tergolong kurang dalam pemahaman titilaras. Dengan media audio ini akan dapat memberikan bayangan nada dan ritmik-ritmik yang terdapat dalam pola tabuhan masing-masing waditra.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas mengenai Implikasi Penggunaan Audio Digital dalam Pembelajaran Gamelan Degung I di Departemen Pendidikan Seni Musik FPSD Universitas Pendidikan Indonesia, dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:


(5)

126

Tantra Adi Permadi, 2015 1. Dosen

Dalam kegiatan belajar mengajar, diharapkan dosen agar selalu bisa mengembangkan dan menerapkan ide-ide kreatif yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi agar terciptanya sebuah konsep pembelajaran yang lebih efektif, efisien, kreatif, menyenangkan dan bervariasi sehingga pembelajaran menjadi model belajar berbasis teknologi.

2. Mahasiswa

Dengan adanya media yang dapat membantu proses pembelajaran gamelan degung 1, diharapkan mahasiswa dapat lebih giat lagi dalam belajar dan mampu menyerap kosnep pembelajaran yang diberikan sehingga kelak bisa menjadi seorang guru profesional yang memiliki keterampilan, memiliki berbagai pengetahuan serta memahami berbagai teori dan konsep yang berkaitan dengan pembelajaran seni khususna yakni pembelajaran gamelandegung.

3. Lembaga

Agar terciptanya pendidikan yang lebih baik, kiranya lembaga pendidikan selalu mendukung penuh kegiatan penelitian yang dapat mengembangak pendidikan kearah yang lebih baik lagi.

4. Peneliti Lanjutan

Dengan keterbatasan pemahaman dan ilmu yang peneliti miliki tidak menutup kemungkinan bahwa media audio digital ini masih terdapat kekurangan-kekurangan didalamnya. Media audio digital ini akan dapat berjalan dengan baik jika dibantu juga dengan media karton. Dengan kata lain media audio ini tidak bisa terlepas dari media karton. Agar media audio ini bisa menjadi media yang lebih baik, alangkah baiknya jika media audio ini ditambahkan juga dengan tayangan videonya.


(6)

Tantra Adi Permadi, 2015

IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fathoni, T. dan Riyana, C. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Jazuli, M. (2008). Paradigma KontekstualPendidikan Seni. Unesa University Press.

Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Martadinata, J. S. (1987). Sekar Gending Degung 1. Bandung: Mitra Buana. Rahman, M. & Amri, S. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Sudira, M. B. O. (2010). Ilmu Seni Teori dan Praktek. Jakarta Timur: Inti Prima Promosindo.

Sudirman. dkk. (1990). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiano. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparman, A. (2001). Penuntun Praktis Belajar Gamelan Degung & Suling

Lobang Enam. Bandung: Kawistara Production.

Supriatna, N. dan Sutanto, T. S. (2010). Belajar Menabuh Gamelan Salendro. Bandung: CV. Bintang Warli Artika.

Upandi, P. (2010). Metode Pembelajaran Kiliningan Kawih dan Gending

Pirigannya. Bandung: Sunan Ambu STSI Press.

Yoyo. (1986). Teori Menabuh Gamelan Sunda. Bandung: Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Dokumen yang terkait

Perancangan Media Informasi Berupa Buku Ilustrasi Dan Video Alat Musik Gamelan Degung

1 110 95

APLIKASI MEDIA AUDIO KACAPI PADA PERKULIAHAN VOKAL DAERAH : Studi Eksperimen dalam Perkuliahan Instrumen Pilihan Wajib Vokal Daerah IV Pada Mahasiswa Departemen Pendidikan Musik FPSD UPI.

0 1 28

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB (FLUTE) DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI.

0 0 28

PEMANFAATAN SOFTWARE SIBELIUS PLUS VSTI GAMELAN DAN ANGKLUNG DALAM PROSES BERKREASI MUSIK DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI.

1 15 25

STUDI TENTANG PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG II DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK UPI.

3 16 20

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA KULIAH INSTRUMEN PILIHAN WAJIB (FLUTE) DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK FPSD UPI - repository UPI S SMS 1001380 Title

0 0 2

PELATIHAN BIOLIN BERKELOMPOK DALAM ORKESTRA BUMI SILIWANGI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI - repository UPI S SMS 1103640 Title

0 0 4

PEMANFAATAN SOFTWARE SIBELIUS PLUS VSTI GAMELAN DAN ANGKLUNG DALAM PROSES BERKREASI MUSIK DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI - repository UPI S SMS 0804629 Title

0 0 4

IMPLIKASI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DIGITAL TERHADAP PEMBELAJARAN GAMELAN DEGUNG I DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI - repository UPI S SM 1106144 Title

0 0 3

STUDI KASUS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2010 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FPSD UPI - repository UPI S SMS 1001782 Title

0 0 3