Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Religiusitas sebagai Prediktor terhadap Pemaafan pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Salatiga T1 832010006 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian ini akan dipaparkan kesimpulan dari
hasil penelitian dan beberapa saran yang perlu diperhatikan
oleh peneliti selanjutnya yang akan meneliti berkaitan
dengan pemaafan mahasiswa.
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Empati dan religiusitas secara simultan menjadi
prediktor pemaafan.
2. Religiusitas memberikan sumbangan yang lebih besar
pada pemaafan dibandingkan empati.
5.2 SARAN
5.2.1. Bagi Lembaga Pendidikan STT.
Pada zaman sekarang ini, Sekolah Tinggi Teologi
tidak hanya menjadi lembaga membentuk calon
pendeta dan tidak hanya mengembangkan intelegensi
mahasiswa, tetapi juga sebagai tempat menjadikan
manusia yang melaksanakan nilai-nilai agama,

memiliki
kemampuan
memperbaiki
hubungan
interpersonal, dan bertanggung jawab. Oleh karena
itu, STT menjadi sangat penting.
Hal ini berarti STT harus lebih peka dalam
mempersiapkan
mahasiswa
sebagai
pelaksana
Amanat Kristus. Dalam melaksanakan tugas missi,
STT harus terus memberikan perhatian yang penting
juga dalam melaksanakan pemaafan oleh mahasiswa,
misalnya dengan meningkatkan empati siswa. Dalam
hal ini, bisa melalui interaksi antar mahasiswa yang
terjadi baik di asrama maupun melalui tugas missi di
gereja lain, yang mana bisa memberikan ruang bagi
siswa untuk lebih berinteraksi dengan individu lain.
Selain itu, STT juga harus memberikan perhatian


dalam perkembangan dan pemahaman agama yang
baik untuk dilaksanakan dengan tepat pula. Hal-hal
konkrit yang bisa dilakukan oleh pihak STT antara
lain:
a. Dosen sebagai pengajar memberikan nilainilai positif bagi mahasiswa.
Mahasiswa bisa melihat para pengajar yang
menunjukkan perhatian dan kepedulian,
serta memiliki ketulusan dalam mendidik
mereka bisa cenderung merasa terhubung
dengan tugas missi dan menerapkan nilainilai agama. Misalnya melalui kegiatan
proses belajar-mengajar, kegiatan kelompok,
pelaksanaan tugas missi ke gereja-gereja
serta semua proses yang berjalan, para
dosen seharusnya meluangkan waktu untuk
mengenal siswa secara individual dan
mendukung
mereka
untuk
mampu

melakukan pemaafan. Selain memberikan
materi
pemaafan
hendaknya
juga
menguraikan prinsip-prinsip pemaafan, serta
dibarengi dengan pelaksanaannya atau
masuk pada fakta kesulitan yang dialami
mahasiswa.
b. Membantu siswa dapat memahami perasaan
individu lain.
Empati mahasiswa dapat meningkat ketika
pengajar menanamkan pengajaran dengan
niat baik dan benar dihadapan mereka.
Pengajaran dari Alkitab yang dibarengi
dengan fakta yang nyata akan memberi
semangat
dalam
memahami
perasaan

individu lain untuk memperbaiki hubungan
yang berkonflik.
c. Membantu siswa memiliki religiusitas yang
tinggi.
Menjadi tanggung jawab setiap mahasiswa
dapat mencapai level tertinggi dalam
menerapkan nilai-nilai agama baik melalui
para pengajar ataupun dengan belajar

sendiri. Pengawasan untuk memperhatikan
meningkatnya religiusitas mahasiswa dapat
dilakukan mulai dari awal tahun ajaran
dibarengi dengan pengamatan kemampuan
pribadi
mereka
dalam
menyelesaikan
masalah interpersonal yang berhubungan
dengan masa lalu (sebelum mengkuti
perkuliahan), juga pada saat berkuliah.

5.2.2. Bagi Penelitian Selanjutnya.
Berdasarkan hasil analisa penelitian di atas,
maka rekomendasi yang dapat diberikan untuk
penelitian selanjutnya adalah:
a. Dengan memperhatikan terbatasnya penelitian ini
dengan dua variabel tersebut, masih ada faktor lain
yang bisa digunakan sebagai penelitian yang beda.
Misalnya faktor personality, sosial kognitif, pola
asuh orang tua, jenis kelamin yang dihubungkan
dengan pemaafan.
b. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif,
untuk
penelitian
selanjutnya
disarankan agar menggunakan metode kualitatif
atau dngan menggunakan dua metode (kualitatif
dan kuantitatif).


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Religiusitas sebagai Prediktor terhadap Pemaafan pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Salatiga

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Religiusitas sebagai Prediktor terhadap Pemaafan pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Salatiga T1 832010006 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Religiusitas sebagai Prediktor terhadap Pemaafan pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Salatiga T1 832010006 BAB II

4 7 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Religiusitas sebagai Prediktor terhadap Pemaafan pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Salatiga T1 832010006 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Religiusitas sebagai Prediktor terhadap Pemaafan pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Politik Organisasi di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Politik Organisasi di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Politik Organisasi di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sekolah Guru B di Salatiga T1 152008006 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepuasan Kerja dan Etos Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Kristen di Salatiga

0 0 15