ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL KIMIA SMA TAHUN 2013 BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI.

(1)

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL KIMIA SMA TAHUN 2013 BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kimia

Oleh: ADI SATRISMAN

0706527

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL KIMIA SMA TAHUN 2013 BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI

Oleh Adi Satrisman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Adi Satrisman 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ADI SATRISMAN

ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL KIMIA SMA TAHUN 2013 BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DUA DIMENSI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Nahadi, S.Pd, M.Pd, M. Si. NIP. 197102041997021002

Pembimbing II

Drs. Hokcu Suhanda, M. Si. NIP. 196611151991011001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si. NIP 196611211991031002


(4)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis isi dari butir soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 yaitu dengan melakukan pemetaan butir soal ujian nasional itu berdasarkan standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), jenjang kelas, dimensi kognitif, dimensi pengetahuan dan kualitas secara umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa komposisi jumlah soal terbanyak terdapat pada SK nomor 3.4 yaitu sebanyak tujuh butir soal, dengan persentase 17,50%, dan pada SK 1.4 terwakili pada soal nomor 9, 20, 21, 22. Berdasarkan Kompetensi Dasar komposisi jumlah soal terbanyak terdapat pada KD 3.2.1; KD 3.4.1; KD 3.4.3 yang masing-masing terdiri dari tiga butir soal, sedangkan pada KD 1.4.3; KD 2.4.3; KD 2.5.1; KD 3.1.2; KD 3.4.4 tidak terdapat perwakilan soal. Berdasarkan jenjang kelas komposisi jumlah soal terbanyak terdapat pada kelas XI IPA dan kelas XII IPA masing-masing terdiri dari 17 butir soal dengan persentase 42,50%, sedangkan pada Kelas X hanya terdapat enam butir soal dengan persentase 15,00%. Berdasarkan dimensi kognitif pada soal tersebut terdiri dari C1, C2, C3, C4 dengan persentase berturut-turut sebesar 22,50%, 27,50%, 35,00%, 15,00%. Berdasarkan dimensi pengetahuan terdiri dari faktual, konseptual, prosedural dengan persentase berturut-turut sebesar 22,50%, 40,00%, 37,50%. Kualitas soal UN kimia 2013 berdasarkan kriteria penyusunan tes secara umum kurang baik, karena 20 dari 40 soal ujian nasional terdapat kesalahan notasi dan efesiensi yang tidak baik pada pertanyaan dan pilihan jawaban, penggunaan bahasa yang salah, serta kesalahan konsep.


(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………......

ABSTRAK……….. KATA PENGANTAR………

DAFTAR ISI………...

DAFTAR TABEL………..

DAFTAR GAMBAR………..

DAFTAR LAMPIRAN………..

BAB I PENDAHULUAN………...

A.Latar Belakang Masalah………...……….. B.Rumusan Masalah………...………...

C.Batasan Masalah……….

D.Tujuan Penelitian………...………...…….. E. Manfaat Penelitian………...……... F. Defenisi Istilah…...………...…………. G. Struktur Organisasi Skripsi………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………

A.Peran Evaluasi Dalam Pendidikan………...………..

B.Ujian Nasional (UN) ……….

C.Kaidah Penyusunan Tes …………...………... D.Standar Isi ………...………... E. Taksonomi Bloom ………...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……...………..

A. Metode Penelitian………...………...…...….. B.Sampel Penelitian...………..………...…... C.Teknik Pengumpulan Data………..…...………… D.Teknik Analisis Data………..…………...

i ii iii v vii viii ix 1 1 4 4 5 5 6 7 9 9 10 13 15 17 26 26 28 28 28


(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..

A. Hasil Penelitian………...………...……...…... 1. Analisis Hasil Validasi Menggunakan CVR...………. 2. Penyebaran Soal Ujian Nasioanl Berdasarkan Setiap Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, Dan Jenjang Kelas...…. 3. Komposisi Dimensi Kognitif Dan Dimensi Pengetahuan Soal

Ujian Nasional Kimia Tahun 2013....……… 4. Analisis Soal Dan Membuat Alternatif Perbaikan Soal... B. Temuan Penelitian………...

C. Pembahasan………...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..

A. Kesimpulan……….

B. Saran………...………

DAFTAR PUSTAKA……….

LAMPIRAN………...……….

RIWAYAT HIDUP...

33 33 33

36

45 48 49 50

67 67 68

69 72 198


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7

Perbedaaan Taksonomi Bloom Dan Anderson …... Dimensi Kognitif Bloom Sebelum Revisi... Dimensi Kognitif Revisi... Dimensi Pengetahuan ………... Kriteria Penilaian Angket Tanggapan……... Data Hasil Tanggapan Ahli Terhadap Pengelompokkan Soal Ujian Nasional Dengan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar... Data Hasil Tanggapan Ahli Terhadap Pengelompokkan Soal Ujian Nasional Dengan Dimensi Kognitif Dan Dimensi Pengetahuan... Komposisi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2013... Komposisi Dimensi Pengetahuan Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2013... Soal-Soal Yang Kurang Baik... Soal Ujian Nasional Kimia Dimensi Kognitif Yang Tidak Sesuai Dengan Analisis Sebelumnya Berdasarkan Data Hasil CVR... Soal Ujian Nasional Kimia Dimensi Pengetahuan Yang Tidak Sesuai Dengan Analisis Sebelumnya Berdasarkan Data Hasil CVR...

18 20 21 24 30 33 34 45 47 49 52 53


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 3.1 Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Hubungan Antara Komponen Evaluasi, Tujuan, dan KBM Klasifikasi Dimensi Kognitif Lama dan Hasil Revisi... Alur Penelitian... Diagram Komposisi Jumlah dan Persentase Soal UN Kimia Tahun 2013 pada Setiap Standar Kompetensi ... Diagram Komposisi Jumlah dan Persentase Soal UN Kimia Tahun 2013 pada Setiap Kompetensi Dasar... Diagram Komposisi Jumlah dan Persentase Soal UN Kimia Tahun 2013 pada Setiap Jenjang Kelas... Diagram Komposisi Dimensi Kognitif Soal-Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2013…... Diagram Komposisi Dimensi Pengetahuan Soal-Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2013...

10 19 27

39

44

45

46


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.1 A.2 B.1 B.2 B.3 C.1 C.2 D.1 D.2 D.3 E.1 E.2 F

Naskah Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun pelajaran 2012-2013.. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Kimia Tingkat SMA/MA... Analisis Pengelompokkan Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 dengan Standar Kompetensi (SK) Dan Kompetensi Dasar (KD)... Penyelesaian Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 dengan Dimensi Kognitif dan Pengetahuan... Analisis Dimensi Kognitif dan Pengetahuan pada Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013... Validasi Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 Dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)... Validasi Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 dengan Dimensi Kognitif Dan Pengetahuan... Pengolahan Data Hasil Validasi ahli menggunakan CVR ... Komposisi Jumlah dan Persentase Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 pada Setiap SK, KD, Dan Jenjang Kelas... Pengelompokkan Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 Dengan Dimensi Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Berdasarkan Mayoritas Pendapat Ahli Dari Hasil CVR Dan CVI... Analisis Dan Perbaikan Soal-Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013... Daftar Buku yang Digunakan untuk Tinjauan Perbaikan Soal... Surat Permohonan Penilaian Instrumen………....…...

72 88 91 107 122 147 149 151 166 168 170 196 197


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut, pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Untuk mencapai tujuan pendidikan maka disusunlah kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan dan metode pembelajaran. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Satu dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI), yang merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Komponen-komponen dalam sistem pendidikan nasional menjadi satu kesatuan dan saling berkaitan satu sama lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang salah satu komponennya adalah evaluasi. Menurut Purwanto (2011) evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa, agar keputusan-keputusan yang dibuat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka kegiatan evaluasi harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan prosedur evaluasi yang benar. Dengan melakukan suatu sistem evaluasi yang baik diharapkan dapat mengukur kualitas pendidikan yang sebenarnya.


(11)

2

Menurut Zainul dan Nasution (2001) evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Salah satu contoh bentuk tes dengan mengetahui tingkat ketercapaian standar yang ditentukan adalah ujian nasional. Menurut Sukardi (2011), prinsip utama dari evaluasi adalah harus sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan, serta harus komprehensif dan terpadu. Pendapat Sukardi ini sejalan dan sesuai dengan pasal Permendikbud No. 3 Tahun 2013 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi : “Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun naskah soal UN berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006”. Ujian nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Menurut Dedi (BandungEkspress, 2013)

mengemukakan bahwa “UN sebagai tolak ukur standar nasional dalam mencapai

kualitas siswa, UN itu dibuat berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Guru dan orang tua tidak usah khawatir karena SK dan KD tersebut yang menjadi pedoman semua guru dan sekolah di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kecuali guru dan sekolah menyimpang dari aturan yang ada dalam SK KD”. Jumlah standar kompetensi yang mencakup semua jenjang kelas di SMA adalah 13 dan jumlah kompetensi dasar 41 sedangkan soal ujian nasional kimia berjumlah 40 butir soal, jadi kemungkinan terdapat kompetensi dasar yang tidak memiliki butir soal.

Berdasarkan dari segi isi dan konstruksi, soal ujian nasional dilaksanakan dengan tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda, disisi lain menurut Soedijarto (Arifin, 2012) salah satu kelemahan tes obyektif pilihan ganda itu adalah peserta didik akan mempelajari, umumnya menghapal, tentang apa yang akan diujikan. Hal ini juga sependapat dengan Arifin (2012) soal pilihan berganda adalah bentuk tes yang cenderung bersifat menghafal. Sementara menurut Purwanto (2011) kemampuan menghafal merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah. Kemampuan ini merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak digunakan untuk merespon suatu masalah, pada proses pembelajaran


(12)

3

kimia itu memerlukan proses berpikir kognitif yang bervariasi dan tinggi. Menurut Nuh (Kompas, 2012) pada UN tahun 2013, pihaknya akan mengeluarkan kebijakan baru, yakni meningkatkan derajat kesulitan soal UN dibandingkan dengan tahun ini. Menurut ketua BSNP Wirakartakusumah (Kompas, 2012) komposisi soal UN tahun ini 10% katagori sulit, soal katagori sedang 60% dan soal katagori mudah 30%. Untuk tahun depan bisa saja katagori sulit menjadi 15%.

Model taksonomi Bloom yang dicetuskan oleh Benyamin S. Bloom merupakan suatu pengembangan teori kognitif sangat membantu dalam penyusunan soal sebagaimana dikemukakan oleh Karamustafaoglu (2003) bahwa taksonomi telah banyak digunakan dalam pembuatan soal dan membantu guru dalam kemampuan mengukur siswa dalam menerapkan jenjang-jenjang itu sesuai dengan kondisi siswa di dalam kelasnya sehingga dengan taksonomi Bloom ini kita dapat menentukan level kedalaman soal yang diujikan untuk siswa dan dapat membantu dalam proses pemetaan tingkat kemampuan berpikir siswa. Lorin Anderson pada tahun 2001 mengemukakan revisi dan pengembangan model taksonomi Bloom. Model taksonomi ini memandang tujuan pembelajaran dari dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu untuk mengetahui komposisi manakah yang memiliki proporsi terbesar dan terkecil pada soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 dari setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan jenjang kelas, apakah setiap Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sudah terwakili oleh butir-butir soal pada soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 tersebut, dan untuk mengetahui bagaimana komposisi dimensi kognitif serta pengetahuan pada soal-soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 berdasarkan taksonomi Bloom revisi.

Selain itu, perlu untuk mengetahui bagaimana kualitas soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 tersebut secara umum. Hal ini bertujuan untuk dapat memahami maksud dan memperdalam konsep yang dimiliki dan perubahan ini dimaksudkan agar teks yang ada dapat merujuk kepada kriteria ketepatan dan kejelasan. Soal-soal yang memiliki konsep yang kurang tepat merupakan soal-soal


(13)

4

yang sangat buruk, maka seharusnya soal-soal tersebut dianulir. Konsep yang terdapat pada soal akan berpengaruh pada jawaban sehingga jika konsepnya salah maka jawabannya pun akan salah. Mengingat bahwa pada soal kimia umumnya menggunakan notasi-notasi kimia dalam stem soal maupun pilihan jawabannya. Dalam penelitian ini akan dibuat alternatif perbaikan soal jika ternyata kurang baik dari segi konsep, bahasa, kejelasan soal, notasi, atau dari segi lainnya berdasarkan sumber-sumber yang relevan sehingga dapat memberi informasi yang bermanfaat bagi pembuatan soal ujian nasional selanjutnya.

B.Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan masalah pokok dalam penelitian ini yaitu :

1. Komposisi manakah yang memiliki proporsi terbesar dan terkecil pada soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 ditinjau dari setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan jenjang kelas?

2. Bagaimanakah komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada soal yang diujikan dalam ujian nasional kimia SMA tahun 2013?

3. Bagaimanakah kualitas soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 secara umum?

C.Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka permasalahan dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Dimensi kognitif yang dianalisis tersusun secara hierarkis ke dalam enam jenjang kemampuan, yaitu mengingat (remember, C1), memahami (understand, C2), mengaplikasikan (aplication, C3), menganalisis (analyze, C4), mengevaluasi (evaluate, C5), dan mencipta (create, C6).

2. Dimensi pengetahuan yang dianalisis terdiri dari empat katagori, yaitu pengetahuan faktual (factual knowledge) , pengetahuan konseptual (conceptual knowledge), pengetahuan prosedural ( procedural knowledge), pengetahuan metakognisi (metacognitive knowledge) .


(14)

5

3. Soal yang dianalisis adalah salah satu dari 20 paket soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013.

4. Standar Isi termasuk di dalamnya Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran kimia yang ditetapkan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui komposisi yang memiliki proporsi terbesar dan terkecil pada soal

ujian nasional kimia SMA tahun 2013 ditinjau dari setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan jenjang kelas

2. Mengetahui komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada soal yang diujikan dalam ujian nasional kimia SMA tahun 2013

3. Mengetahui kualitas soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 secara umum

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran seperti:

1. Bagi guru, penelitian ini memberikan gambaran dan informasi mengenai komposisi penyebaran soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 pada setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan setiap jenjang kelas serta komposisi dimensi kognitif dan pengetahuan yang diujikan dalam ujian nasional kimia SMA tahun 2013 sehingga dapat mempersiapkan siswanya dalam menghadapi ujian nasional yang akan datang.

2. Bagi pembuat soal, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menyempurnakan pembuatan soal ujian nasional selanjutnya.

3. Bagi peneliti, dengan dilakukan penelitian ini menjadi pengalaman yang berharga selain menambah pengetahuan juga dapat dijadikan panduan setelah peneliti benar-benar terjun ke dunia pendidikan formal di sekolah.


(15)

6

F. Defenisi Istilah

1. Analisis

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan penelahaan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (KBBI, 2008).

2. Taksonomi Bloom

Kata taksonomi diambil dari bahasa yunani yaitu tassein, yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos, yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi hierarkis dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan yang pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Kemudian Lorin W. Anderson pada tahun 2001 mengemukakan revisi dan pengembangan model taksonomi Bloom.

3. Dimensi kognitif

Dimensi adalah ranah atau wilayah sedangkan kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi atau berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris (Pusat Bahasa Depdiknas, 2001). Dimensi kognitif dapat diartikan sebagai kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang biasa diukur dengan pikiran atau nalar.

4. Dimensi pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang yang bisa diperoleh dengan berbagai cara. Pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenjang kognitif taksonomi Bloom yang telah di revisi Anderson. (KBBI, 2008)

5. Ujian nasional

Ujian nasional biasa disingkat UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (Permendikbud, 2013)


(16)

7

G. Struktur Organisasi Skripsi

Urutan penulisan skripsi adalah sebagai berikut: 1. BAB I Pendahuluan, berisi mengenai:

Latar belakang menjelaskan alasan rasional dan esensial dalam melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data-data, dan referensi. Berdasarkan fakta dan referensi di lapangan bahwa soal UN dibuat berdasarkan SK dan KD, serta terdiri dari kesulitan soal yang berbeda berdasarkan kemampuan kognitif taksonomi Bloom, dibagi menjadi katagori soal mudah, sedang, dan sulit. Adapun tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui komposisi manakah yang memiliki proporsi terbesar dan terkecil pada soal UN setiap SK, KD, kelas dan untuk mengetahui bagaimana komposisi dimensi kognitif serta pengetahuan pada soal UN berdasarkan taksonomi Bloom revisi, serta untuk mengetahui bagaimana kualitas soal UN tersebut secara umum.

2. BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi mengenai konsep-konsep atau teori-teori dalam bidang yang dikaji. Evaluasi memiliki peran penting menurut Zainul dan Nasution (2001) evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Salah satu contoh bentuk tes dengan mengetahui tingkat ketercapaian standar yang telah ditentukan (SK dan KD) adalah ujian nasional. Soal UN berbentuk pilihan ganda (PG). Soal PG ini memiliki keunggulan di antaranya adalah penilaiannya objektif dan kemampuan sampel butir soal meliputi semua daerah prestasi menjadikan pengambilan butir soalnya lebih representatif. Benyamin S. Bloom sebelumnya (1956) mengklasifikasi tingkatan ranah kognitif menjadi enam katagori yang tersusun secara hierarkis, dari kemampuan berpikir terendah hingga kemampuan berpikir tertinggiyaitu: C1, C2, C3, C4, C5, C6. Kemudian direvisi oleh Anderson (2001) membagi dua dimensi yaitu dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan.


(17)

8

3. BAB III Metode Penelitian, berisi mengenai:

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Obyek penelitian berupa satu paket soal UN kimia SMA tahun 2013. Analisis dilakukan dengan mengetahui bagaimana penyebaran serta komposisi setiap SK, KD, kelas, dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada soal UN tersebut serta mengetahui kualitas soal secara umum berdasarkan pertimbangan ahli. Pengolahan data validasi ini menggunakan Content Validity Ratio(CVR) dan Content Validity Index(CVI).

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pemaparan hasil penelitian disajikan dalam tiga bagian, yaitu analisis data, temuan serta pembahasan penelitian. Analisis data, temuan, dan pembahasan berkaitan dengan analisis yang dilakukan serta berdasarkan pertimbangan ahli dan menggunakan pengolahan data CVR dan CVI. Dari data CVR dan CVI tersebut maka dibuatlah pemetaan berdasarkan rumusan masalah.

5. BAB V Kesimpulan dan saran

Kesimpulan menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan penelitian yang telah dilakukan dan saran ditujukan kepada para pengguna hasil penelitian maupun peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian selanjutnya.


(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian yang memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif adalah analisis konten. Samiaji (2012) mendefinisikan analisis konten sebagai cara mencari makna materi tertulis atau visual dengan cara alokasi isi sistematis ke katagori terinci yang telah ditentukan sebelumnya dan kemudian menghitung dan menginterpretasikan hasilnya.

Dalam penelitian ini akan dilakukan secara analisis kualitatif, dapat dilakukan dengan melakukan pemaknaan terhadap setiap butir soal dari aspek materi, isi, konstruksi, dan bahasa. Aspek materi yang ditelaah berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam butir tes serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan tes.

Dari penjelasan di atas diketahui analisis berdasarkan taksonomi Bloom dua dimensi yaitu dari dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan merupakan jenis analisa kualitatif terhadap aspek materi yang terkandung dalam tiap butir soal. Adapun sumber dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 dan lampiran Standar Isi di dalamnya terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran kimia SMA/MA yang di tetapkan BSNP.

Dokumen selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui bagaimana penyebaran soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 pada setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, jenjang kelas, komposisi dimensi kognitif dan komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN tersebut serta mengetahui kualitas soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 secara umum. Kualitas soal akan di analisis di antaranya berdasarkan kejelasan stem, penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah yang benar, ketepatan konsep, kejelasan ilustrasi yang disajikan dalam soal, maupun berdasarkan aspek lainnya. Berikut adalah alur dari penelitian ini, seperti yang tertera pada gambar 3.1 di bawah ini :


(19)

27

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Studi literatur tentang dimensi kognitif dan pengetahuan pada Taksonomi Bloom Dua Dimensi Pengumpulan

soal ujian nasional kimia

SMA tahun 2013 Studi mengenai SK

dan KD Kimia

Kesimpulan Hasil Temuan dan

pembahasan Analisis penyebaran

butir soal UN

Validasi oleh ahli

Analisis dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada tiap butir soal

Analisis menggunakan Content Validity Ratio(CVR) dan Content Validity

Indeks(CVI) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Setiap jenjang kelas

Dimensi kognitif Dimensi pengetahuan

Penyebaran butir soal UN pada setiap SK, KD, Kelas

Komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada tiap butir soal Analisis kualitas soal

UN

Hasil validasi kualitas Soal UN Hasil validasi penyebaran soal UN dan

analisis Dimensi Kognitif dan pengetahuan Menentukan

indikator soal dan materi

Membuat penyelesaian dan kunci jawaban


(20)

28

B. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu paket soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 sebanyak 40 butir soal yang terdiri dari soal pilihan ganda.

C. Teknik pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data diperoleh dari pengumpulan dokumen. Dokumen yang digunakan merupakan dokumen resmi Negara dalam bentuk soal-soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 yang terdiri dari 20 paket, namun dipilih salah satu paket saja secara acak. Dokumen tersebut diperoleh dari arsip yang dimiliki oleh sebuah Sekolah Menengah Atas di kota Bandung. Selain dokumen resmi soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013, dalam penelitian ini juga menggunakan dokumen pelengkap berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran kimia yang diperoleh dari BSNP.

D. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh dokumen, maka selanjutnya akan dilakukan analisis dengan tahapan sebagai berikut:

1. Membuat kunci jawaban dan penyelesaian soal

Salah satu paket soal yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari 20 paket soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 yang berjumlah 40 soal dalam bentuk pilihan ganda, naskah ini ditunjukkan pada lampiran A.1. Langkah pertama yang dilakukan setelah paket dipilih adalah membuat tahap penyelesaian soal, hal ini berfungsi untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan untuk menjawab soal, sehingga dapat melihat tingkat berpikir yang dibutuhkan siswa untuk menjawab soal, serta jenis pengetahuan mana yang digunakan oleh siswa dalam menjawab soal tersebut dan pada akhirnya dapat disimpulkan termasuk ke dalam jenjang manakah soal tersebut berdasarkan dimensi kognitif dan pengetahuan taksonomi Bloom. Hasil analisis ini kemudian dirinci ke dalam format yang ditunjukkan pada Lampiran B.2.


(21)

29

2. Mengelompokkan soal berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Langkah selanjutnya dilakukan telaah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Agar lebih mudah mengelompokkan butir-butir soal ujian nasional ke dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, maka ditetapkan sejumlah indikator soal dan materi bahan ajar yang tercakup dalam soal ujian nasional tersebut. Dasar pengelompokkan analisis ini berdasarkan pada indikator soal yang terdiri atas aspek kognitif dan materi pelajaran kimia di SMA yang dirinci ke dalam format dan ditunjukkan pada lampiran B.1. Hasil analisis butir soal ini nanti divalidasi oleh ahli.

3. Melakukan analisis untuk menentukan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013.

Dalam tahap ini ditentukan dimensi kognitif dan pengetahuan pada setiap soal. Hasil analisis ini nanti divalidasi oleh ahli. Hasil analisis pengelompokkan dimensi kognitif dan pengetahuan ini ditunjukkan pada lampiran B.3.

4. Validasi analisis kesesuaian pengelompokkan soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar oleh ahli.

Validasi dilakukan melibatkan lima dosen yang ahli dalam bidang kimia. Hal ini untuk memperoleh pertimbangan atas analisis yang telah disusun, dengan maksud mendapat keputusan yang valid atas hasil analisis, sehingga dapat dipersentasekan penyebaran soal ujian nasional berdasarkan setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan jenjang kelasnya. Namun jika menghasilkan data hasil validasi yang berbeda dengan analisis sebelumnya, maka hasil validasi tersebut kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan pengelompokkan soal. Adapun format validasi untuk para ahli dilampirkan pada lampiran C.1. Pengolahan data validasi ini menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan Content Validity Index (CVI) lebih lanjut dijelaskan pada poin enam.

5. Validasi kesesuaian pengelompokkan soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 dengan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan.


(22)

30

Validasi dilakukan dengan melibatkan lima dosen yang ahli dalam bidang kimia. Hal ini untuk memperoleh pertimbangan atas analisis yang telah disusun, dengan maksud mendapatkan keputusan yang valid dari hasil analisis, sehingga dapat dipersentasekan penyebaran soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 ke dalam dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Namun jika menghasilkan data hasil validasi yang berbeda dengan analisis sebelumnya, maka hasil validasi tersebut kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan pengelompokkan soal tersebut. Selanjutnya format analisis dimensi kognitif dan pengetahuan untuk para ahli dilampirkan ke dalam lampiran C.2. Pengolahan data validasi ini menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan Content Validity Index (CVI), lebih lanjut dijelaskan pada poin enam.

6. Melakukan analisis hasil validasi ahli menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan Content Validity Index (CVI). Hasil validasi ahli dianalisis dengan cara :

a) Kriterian penilaian tanggapan validator

Data tanggapan validator yang diperoleh berupa ceklist.

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Angket Tanggapan

Kriteria Bobot

Ya 1

Tidak 0

b) Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR. Setelah semua item mendapat skor kemudian skor tersebut diolah

1. Menghitung nilai CVR (rasio validitas konten)

CVR

ne : jumlah validator yang menyatakan setuju

N : total validator Ketentuan

a) Saat jumlah validator yang menyatakan setuju kurang dari setengah total validator maka nilai CVR = -


(23)

31

b) Saat jumlah validator yang menyatakan setuju dari setengah jumlah total validator maka nilai CVR = 0

c) Saat seluruh validator menyatakan setuju maka nilai CVR = 1 (hal ini diatur menjadi 0.99 disesuaikan dengan jumlah validator).

d) Saat jumlah validator yang menyatakan setuju lebih dari setengah total validator maka nilai CVR = 0-0,99.

2. Menghitung nilai CVI ( indek validitas konten)

Setelah mengidentifikasi sub pertanyaan pada angket dengan menggunkan CVR, CVI dihitung untuk menghitung keseluruhan jumlah sub pertanyaan. Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR untuk sub pertanyaan yang dijawab Ya.

3. Kategori hasil perhitungan CVR dan CVI

Hasil perhitungan CVR dan CVI adalah berupa rasio angka 0-1. Angka tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

0-0,33 = tidak sesuai 0,34-0,67= sesuai

0,68-1 = sangat sesuai

(Lawshe, 1975) 7. Menentukan penyebaran soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013

berdasarkan setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan jenjang kelas. Setelah dilakukannya judgement pengelompokkan soal oleh para ahli, dan data hasil validasi tersebut kemudian dihitung berdasarkan perhitungan CVR dan CVI, maka selanjutnya ditentukan nilai CVR dari tiap-tiap butir soal. Apabila terdapat butir soal dari ke 40 soal yang telah dianalisis sebelumnya dan menghasilkan nilai CVR yang minus, maka akan diganti analisis soal tersebut berdasarkan mayoritas pendapat ahli sehingga komposisi ditentukan berdasarkan nilai dari CVR soal yang valid atau jumlah responden yang menyatakan setuju lebih dari setengah total responden.


(24)

32

8. Menentukan komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013.

Pada tahap kedelapan ini sama caranya dengan tahap ketujuh yaitu peneliti akan menentukan komposisi berdasarkan nilai dari CVR tiap butir soal yang valid atau jumlah responden yang menyatakan setuju lebih dari setengah total responden.

9. Melakukan analisis soal dan membuat alternatif perbaikan soal

Pada tahap ini akan dilakukan analisis soal berdasarkan kejelasan stemnya, penggunaan bahasanya, ketepatan konsep, kejelasan ilustrasi yang disajikan dalam soal, dll. Jika soal ternyata kurang baik, maka akan dibuat alternatif perbaikan soal. Dari hasil analisis ini maka akan diperoleh suatu gambaran tentang kualitas soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 secara umum.

10. Mengumpulkan hasil analisis untuk kemudian membuat pembahasan

Pada tahap ini, dijelaskan setiap butir soal tentang penyebaran dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan pada setiap jenjang kelas, dan analisis komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada setiap butir soal, serta analisis kualitas soal juga perbaikan soal.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. ► Standar Kompetensi yang memiliki komposisi jumlah soal terbanyak adalah

SK nomor 3.4 sebanyak tujuh butir soal, dengan persentase 17,50%, sedangkan pada SK 1.4 dianggap terwakili pada soal nomor 9, 20, 21, 22.

►Kompetensi Dasar yang memiliki komposisi jumlah soal terbanyak adalah pada KD 3.2.1; KD 3.4.1; KD 3.4.3 masing-masing terdiri dari tiga butir soal sedangkan pada KD 1.4.3; KD 2.4.3; KD 2.5.1; KD 3.1.2; KD 3.4.4 tidak memiliki perwakilan soal

►Jenjang kelas yang memiliki komposisi jumlah soal terbanyak adalah kelas XI IPA dan kelas XII IPA masing-masing terdiri dari 17 butir soal dengan persentase 42,50%, sedangkan pada kelas X hanya terdapat 6 butir soal dengan persentase 15,00%

2. ► Komposisi dimensi kognitif bervariasi mulai dari jenjang mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan jenjang menganalisis (C4) dengan persentase berturut-turut sebesar 22,50%; 27,50%; 35,00%; 15,00%.

►Komposisi dimensi pengetahuan bervariasi mulai dari jenis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dengan persentase berturut-turut sebesar 22,50%; 40,00%; 37,50%.

3. Sebanyak 20 soal telah memenuhi kriteria sebagai soal yang baik, sedangkan 20 lainnya belum memenuhi kriteria sebagai soal yang baik. Adapun kriteria yang belum terpenuhi oleh soal-soal yang kurang baik itu disebabkan karena kekurangjelasan stem, kesalahan notasi, penggunaan bahasa yang kurang baik, serta konsep pada soal yang kurang tepat.


(26)

68

B.Saran

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian yang telah dibuat, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut:

1. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji lebih dalam tentang soal ujian nasional agar kualitas soal selanjutnya akan lebih baik lagi. 2. Pemerintah hendaknya melakukan penyeleksian soal yang lebih baik untuk

menyaring soal yang berkualitas.

3. Pemerintah atau pihak yang berwenang (BSNP dan puspendik) hendaknya melibatkan ahli materi, ahli evaluasi, serta guru untuk menjamin kualitas soal 4. Pada pembuatan soal evaluasi hendaknya dapat mengukur kemampuan tingkat

berpikir dan jenis pengetahuan siswa pada jenjang yang bervariasi.

5. Agar kemampuan berpikir siswa dapat lebih berkembang, maka hendaknya guru memberi siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

6. Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mewawancarai pendapat dan alasan dari tiap para ahli yang dipilih sebagai validator mengenai penjelasan detailnya dalam memutuskan pengelompokkan soal berdasarkan penyebaran dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl.(2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah: Prihantoro, A. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition: Addison Wesley Longman, Inc. 2001). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, H. (2012). Buku Hitam Ujian Nasional. Yogyakarta: Resist Book dan CBE Publishing.

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

---(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Aulia, L. (2012, 16 April). Soal UN Tahun Depan Akan Semakin Sulit. Kompas

[Online], Tersedia:

http://m.kompas.com/female/read/2012/04/16/1006204/Soal.UN.Tahun.Dep an.Akan.Semakin.Sulit. [23 September 2013].

Bastoni, A. (2006). Permendiknas 2006 tentang SI dan SKL . Jakarta: Sinar Grafika.

Brady, J. E. (2005). Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi ke 5 Jilid 2 (Penterjemah : Maun, S et.al dari: General Chemistry). Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.

Brown, et. al. (2009). Chemistry Contexts Edisi 11. Australia : Pearson Education Australia

BSNP. (2006). Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Daintith, J. (1994). Oxford Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga Daryanto. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. (2013). Pengertian UN. [online]. Tersedia di Id.m.wikipedia.org/wiki/ujian nasional [5 mei 2013].


(28)

70

Dir. (2013, 29 April). Mendikbud Optimis Keberlangsungan UN. BandungEkspres [Online], Tersedia: http://bandungekspress.com/id/2013/04/29/mendikbud-optimis-keberlangsungan-un/[23 September 2013].

Ebbing, D.D. (1984). General Chemistry. USA: Houghton Mifflin Company Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan

Kimia FPMIPA UPI

---. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Gilbert Long, G dan C. Hentz, F. (1986). Problem Exercises for General Chemistry. Canada: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data Chemistry

G.Smith, C, et, al. (1979). Chemical Nomenclature, Symbols, And Terminology For Use In School Science. London: The Association For Science Education HAM, Mulyono. (2009). Kamus Kimia. Bandung : Bumi Aksara.

Irsyad, R. (2007). Menggugat Ujian Nasional Memperbaiki Kualitas Pendidikan. Jakarta: Teraju PT Mizan Pustaka.

Jansoon N, et.al. (2009). Understanding Mental Models of Dilution in Thai Students. International Journal of Environmental & Science Education Vol. 4, No. 2, April 2009, 147-168

Lawshie, C. H. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology. vol. 28. 563-575.

Maharani, S. (2009). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi Untuk Pokok Bahasan Termokimia Pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate Of Secondary Education (IGCSE). Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Mills Ian, et.al. (1993). International Union Of Pure and Applied Chemistry Physical Chemistry Division Quantities, Units and Symbols in Physical Chemistry. London: Blackwell Scientific Publcations Osney Mead Oxford OX20EL.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Samiaji, S. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta : Indeks.

Sari Ika, M. (2010). Evaluasi Pendidikan (Taxonomy Anderson). Tersedia pada http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR. PEND. FISIKA/IKA MUSTIKA SARI/EVALUASI PENDIDIKAN/Taxonomy Anderson.pdf. (diakses tanggal, 25 Mei 2013).


(29)

71

Sevilay, Karamustafaoglu. (2003). Analysis of Turkish High School Chemistry Examination Question According to Bloom’s taxonomy. Dalam Chemistry Edication: Research and Practice [Online], Vol 4, no 1, pp. 25-30. Tersedia: http://www.uoi.gr/. [17 mei 2013]

Siana, Edune. (2012). Revisi Taxonomy Bloom. Tersedia pada http://edunesiana.blogspot.com/2012/03/revisi-taxonomi-bloom.html. (diakses tanggal, 1 Mei 2013).

Subandi, dkk. (2005). Sains Kimia untuk SMP. Malang: UM Press

Sudjana, N dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Suharso dan Retnoningsih, A. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Sukardi, H.M. (2011). Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda karya.

Sunarya, Y. (2000). Kimia Dasar 1. Bandung: Alkemi Grafisindo Press

Sunarya, Y dan Agus, S . (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Susiwi, S, dkk. (2007). Perangkat Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Thoha, C. (2003). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tim Kimia Analitik. (2000). Dasar-dasar Kimia Analitik. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Uno, HB dan Satria K. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Zainul dan Nasution. (2001). Penilaian Hasil belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.


(1)

32

8. Menentukan komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013.

Pada tahap kedelapan ini sama caranya dengan tahap ketujuh yaitu peneliti akan menentukan komposisi berdasarkan nilai dari CVR tiap butir soal yang valid atau jumlah responden yang menyatakan setuju lebih dari setengah total responden.

9. Melakukan analisis soal dan membuat alternatif perbaikan soal

Pada tahap ini akan dilakukan analisis soal berdasarkan kejelasan stemnya, penggunaan bahasanya, ketepatan konsep, kejelasan ilustrasi yang disajikan dalam soal, dll. Jika soal ternyata kurang baik, maka akan dibuat alternatif perbaikan soal. Dari hasil analisis ini maka akan diperoleh suatu gambaran tentang kualitas soal ujian nasional kimia SMA tahun 2013 secara umum.

10. Mengumpulkan hasil analisis untuk kemudian membuat pembahasan

Pada tahap ini, dijelaskan setiap butir soal tentang penyebaran dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan pada setiap jenjang kelas, dan analisis komposisi dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan pada setiap butir soal, serta analisis kualitas soal juga perbaikan soal.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. ► Standar Kompetensi yang memiliki komposisi jumlah soal terbanyak adalah SK nomor 3.4 sebanyak tujuh butir soal, dengan persentase 17,50%, sedangkan pada SK 1.4 dianggap terwakili pada soal nomor 9, 20, 21, 22.

►Kompetensi Dasar yang memiliki komposisi jumlah soal terbanyak adalah pada KD 3.2.1; KD 3.4.1; KD 3.4.3 masing-masing terdiri dari tiga butir soal sedangkan pada KD 1.4.3; KD 2.4.3; KD 2.5.1; KD 3.1.2; KD 3.4.4 tidak memiliki perwakilan soal

►Jenjang kelas yang memiliki komposisi jumlah soal terbanyak adalah kelas XI IPA dan kelas XII IPA masing-masing terdiri dari 17 butir soal dengan persentase 42,50%, sedangkan pada kelas X hanya terdapat 6 butir soal dengan persentase 15,00%

2. ► Komposisi dimensi kognitif bervariasi mulai dari jenjang mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan jenjang menganalisis (C4) dengan persentase berturut-turut sebesar 22,50%; 27,50%; 35,00%; 15,00%.

►Komposisi dimensi pengetahuan bervariasi mulai dari jenis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dengan persentase berturut-turut sebesar 22,50%; 40,00%; 37,50%.

3. Sebanyak 20 soal telah memenuhi kriteria sebagai soal yang baik, sedangkan 20 lainnya belum memenuhi kriteria sebagai soal yang baik. Adapun kriteria yang belum terpenuhi oleh soal-soal yang kurang baik itu disebabkan karena kekurangjelasan stem, kesalahan notasi, penggunaan bahasa yang kurang baik, serta konsep pada soal yang kurang tepat.


(3)

68

B.Saran

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian yang telah dibuat, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut:

1. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji lebih dalam tentang soal ujian nasional agar kualitas soal selanjutnya akan lebih baik lagi. 2. Pemerintah hendaknya melakukan penyeleksian soal yang lebih baik untuk

menyaring soal yang berkualitas.

3. Pemerintah atau pihak yang berwenang (BSNP dan puspendik) hendaknya melibatkan ahli materi, ahli evaluasi, serta guru untuk menjamin kualitas soal 4. Pada pembuatan soal evaluasi hendaknya dapat mengukur kemampuan tingkat

berpikir dan jenis pengetahuan siswa pada jenjang yang bervariasi.

5. Agar kemampuan berpikir siswa dapat lebih berkembang, maka hendaknya guru memberi siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

6. Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mewawancarai pendapat dan alasan dari tiap para ahli yang dipilih sebagai validator mengenai penjelasan detailnya dalam memutuskan pengelompokkan soal berdasarkan penyebaran dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl.(2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah: Prihantoro, A. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition: Addison Wesley Longman, Inc. 2001). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, H. (2012). Buku Hitam Ujian Nasional. Yogyakarta: Resist Book dan CBE Publishing.

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

---(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Aulia, L. (2012, 16 April). Soal UN Tahun Depan Akan Semakin Sulit. Kompas

[Online], Tersedia:

http://m.kompas.com/female/read/2012/04/16/1006204/Soal.UN.Tahun.Dep an.Akan.Semakin.Sulit. [23 September 2013].

Bastoni, A. (2006). Permendiknas 2006 tentang SI dan SKL . Jakarta: Sinar Grafika.

Brady, J. E. (2005). Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi ke 5 Jilid 2 (Penterjemah : Maun, S et.al dari: General Chemistry). Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.

Brown, et. al. (2009). Chemistry Contexts Edisi 11. Australia : Pearson Education Australia

BSNP. (2006). Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Daintith, J. (1994). Oxford Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga Daryanto. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. (2013). Pengertian UN. [online]. Tersedia di Id.m.wikipedia.org/wiki/ujian nasional [5 mei 2013].


(5)

70

Dir. (2013, 29 April). Mendikbud Optimis Keberlangsungan UN. BandungEkspres [Online], Tersedia: http://bandungekspress.com/id/2013/04/29/mendikbud-optimis-keberlangsungan-un/[23 September 2013].

Ebbing, D.D. (1984). General Chemistry. USA: Houghton Mifflin Company Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan

Kimia FPMIPA UPI

---. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Gilbert Long, G dan C. Hentz, F. (1986). Problem Exercises for General Chemistry. Canada: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data Chemistry

G.Smith, C, et, al. (1979). Chemical Nomenclature, Symbols, And Terminology For Use In School Science. London: The Association For Science Education HAM, Mulyono. (2009). Kamus Kimia. Bandung : Bumi Aksara.

Irsyad, R. (2007). Menggugat Ujian Nasional Memperbaiki Kualitas Pendidikan. Jakarta: Teraju PT Mizan Pustaka.

Jansoon N, et.al. (2009). Understanding Mental Models of Dilution in Thai Students. International Journal of Environmental & Science Education Vol. 4, No. 2, April 2009, 147-168

Lawshie, C. H. (1975). A Quantitative Approach To Content Validity. Personnel Psychology. vol. 28. 563-575.

Maharani, S. (2009). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi Untuk Pokok Bahasan Termokimia Pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate Of Secondary Education (IGCSE). Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Mills Ian, et.al. (1993). International Union Of Pure and Applied Chemistry Physical Chemistry Division Quantities, Units and Symbols in Physical Chemistry. London: Blackwell Scientific Publcations Osney Mead Oxford OX20EL.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Samiaji, S. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta : Indeks.

Sari Ika, M. (2010). Evaluasi Pendidikan (Taxonomy Anderson). Tersedia pada http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR. PEND. FISIKA/IKA MUSTIKA


(6)

Sevilay, Karamustafaoglu. (2003). Analysis of Turkish High School Chemistry Examination Question According to Bloom’s taxonomy. Dalam Chemistry Edication: Research and Practice [Online], Vol 4, no 1, pp. 25-30. Tersedia: http://www.uoi.gr/. [17 mei 2013]

Siana, Edune. (2012). Revisi Taxonomy Bloom. Tersedia pada http://edunesiana.blogspot.com/2012/03/revisi-taxonomi-bloom.html. (diakses tanggal, 1 Mei 2013).

Subandi, dkk. (2005). Sains Kimia untuk SMP. Malang: UM Press

Sudjana, N dan Ibrahim. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Suharso dan Retnoningsih, A. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Sukardi, H.M. (2011). Evaluasi Pendidikan, Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda karya.

Sunarya, Y. (2000). Kimia Dasar 1. Bandung: Alkemi Grafisindo Press

Sunarya, Y dan Agus, S . (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Susiwi, S, dkk. (2007). Perangkat Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Thoha, C. (2003). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tim Kimia Analitik. (2000). Dasar-dasar Kimia Analitik. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Uno, HB dan Satria K. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Zainul dan Nasution. (2001). Penilaian Hasil belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.