IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER POTENSIAL ANTIBAKTERI PADA BAKTERI ENDORIZOSFER AGERATUM CONYZOIDES.

(1)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER POTENSIAL ANTIBAKTERI PADA BAKTERI ENDORIZOSFER Ageratum conyzoides

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Biologi

Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh FAJRUL IHSAN

0905836

Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia


(2)

IDENTIFIKASI METABOLIT

SEKUNDER POTENSIAL

ANTIBAKTERI PADA BAKTERI

ENDORIZOSFER Ageratum conyzoides

Oleh Fajrul Ihsan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Fajrul Ihsan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAJRUL IHSAN

IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER POTENSIAL ANTIBAKTERI PADA BAKTERI ENDORIZOSFER Ageratum conyzoides

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. Hj. Any Fitriani, M.Si. NIP. 196502021991032001

Pembimbing II

Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si NIP. 196611031991012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Dr. Riandi, M. Si. NIP. 196305011988031002


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum conyzoides beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditentukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

Fajrul Ihsan 0905836


(5)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Beberapa tanaman obat-obatan diketahui memiliki bakteri endofit simbion yang mampu memproduksi senyawa potensial antibakteri. Empat isolat bakteri endorizosfer potensial telah berhasil diisolasi dari tanaman Ageratum conyzoides yaitu dari genus Shewanella, Pseudomonas, Brochothrix, dan Kurthia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan ekstrak potensial sebagai antibakteri patogen (Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus) dan identitas senyawa yang terkandung dalam ekstrak potensial. Ekstraksi metabolit sekunder dilakukan dengan menggunakan etil asetat. Ekstrak kering yang didapat dilarutkan dalam DMSO 1% (40 mg/ml) dan dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram. Sebagai kontrol negatif digunakan etil asetat dan DMSO 1% sedangkan sebagai kontrol positif digunakan ampicillin. Dari hasil pengujian diketahui keseluruhan ekstrak menunjukkan penghambatan terhadap bakteri uji dengan zona hambat sebagai berikut:

Shewanella (E. coli: 11,92 mm±1,24, P. aeruginosa: 12,85 mm±0,32, dan S. aureus: 15,13 mm±0,08), Pseudomonas (E. coli: 7,95 mm ± 0,51 dan S. aureus:

6,42 mm ± 0,05), Brochothrix (E. coli: 8,43 mm±0,5, P. aeruginosa: 9,53 mm±0,47:, dan S. aureus: 14,83 mm±0, 87), dan Kurthia (E. coli: 12,78mm ±1,04, P. aeruginosa: 12,92 mm±0,8, dan S. aureus: 17,06 mm±0,83). Hasil identifikasi kandungan ekstrak kasar metabolit sekunder isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides dengan menggunakan GC-MS menunjukkan keberadaan 5 senyawa penting, yaitu 2-Amino-3quinolinecarbonitrile (alkaloid), asam borat, 9-octadecenoic acid (asam oleat), 1,2-Benzenedicarboxylic acid,

mono(2-ethylhexyl)ester (fenol), dan 2,2-Dimethyl-endo-3-(2-hydroxy-pentyl)-norbornane (terpenoid).


(6)

ii

ABSTRACT

Some of medicinal plants known have endophytic bacteria that producing bioactive compound such as antibacterial compoud. Four endorhizosphere bacteria from genus Shewanella, Pseudomonas, Brochothrix, and Kurthia have isolated from Ageratum conyzoides. The aim of this research was to get extracts antibacterial potential pathogens (Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, and

Staphylococcus aureus) and identity antibacterial compounds in extracts potential.

Secondary metabolites extraction was done using Ethyl acetate. Dry extracts were diluted in DMSO 1% (40 mg/ml) and tested for antibacterial activity using disk diffusion methods. The result of this research show all extracts inhibit bacterial pathogen growth with zone of inhibition: Shewanella (E. coli: 11,92 mm±1,24, P.

aeruginosa: 12,85 mm±0,32, dan S. aureus: 15,13 mm±0,08), Pseudomonas (E. coli: 7,95 mm ± 0,51 and S. aureus: 6,42 mm ± 0,05), Brochothrix (E. coli: 8,43

mm ± 0,5, P. aeruginosa: 9,53 mm ± 0,47:, and S. aureus: 14,83 mm ± 0, 87), and Kurthia (E. coli: 12,78mm ±1,04, P. aeruginosa: 12,92 mm±0,8, dan S.

aureus: 17,06 mm±0,83). The identification of compounds contained in crude

extract using GC-MS indicates the existence of three potential compounds, those are 2-Amino-3quinolinecarbonitrile (alkaloid), boric acid, 9-octadecenoic acid (oleic acid), 1,2-Benzenedicarboxylic acid, mono(2-ethylhexyl)ester (fenol), and

2,2-Dimethyl-endo-3-(2-hydroxy-pentyl)-norbornane (terpenoid).


(7)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ...

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... B. Rumusan masalah ... C. Pertanyaan penelitian... D. Batasan masalah ... E. Tujuan penelitian ... F. Manfaat penelitian ... BAB II METABOLIT SEKUNDER POTENSIAL ANTIBAKTERI DARI BAKTERI ENDORIZOSFER Ageratum conyzoides

A. Metabolit sekunder ... B. Antibakteri ... C. Ageratum conyzoides ...

D. Bakteri endorizosfer ... BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian ... B. Populasi dan sampel ... C. Waktu dan lokasi pengamatan ... D. Alat dan bahan ... E. Langkah kerja ... F. Alur penelitian ... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kurva tumbuh bakteri endorizosfer Ageratum conyzoides ... i iii v vii viii ix 1 3 3 3 4 4 5 7 9 13 18 18 18 18 18 23 24


(8)

iv

B. Skrining aktivitas antibakteri patogen ... C. Ekstraksi dan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak kasar

metabolit sekunder... D. Identifikasi senyawa aktif pada ekstrak metabolit sekunder ... BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN... RIWAYAT HIDUP ...

27

28 33

38 38 39 51 58


(9)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1

2.2

2.3 3.1 4.1

4.2 4.3

Kandungan terpenoid dan fenolik pada ekstrak daun dan akar

Ageratum conyzoides ...

Kandungan zat aktif pada ekstrak daun dan akar Ageratum

conyzoides ...

Daftar beberapa mikroorganisme endofit yang telah diisolasi ... Skala sensitivitas obat antibiotik ... Penentuan rentang fase stasioner bakteri endorizosfer A.

conyzoides ...

Zona hambat skrining supernatan potensial antibakteri ... Zona hambat ekstrak metabolit sekunder kasar bakteri endorizosfer A. conyzoides...

11

12 16 22

27 28


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 2.2 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13

Gambaran morfologi Ageratum conyzoides ... Pembagian zona rizosfer ... Alur penelitian ... Kurva tumbuh isolat B14 (Shewanella) ... Kurva tumbuh isolat B15 (Pseudomonas) ... Kurva tumbuh isolat G11 (Listeria) ... Kurva tumbuh isolat I13 (Brochothrix) ... Kurva tumbuh isolat I14 (Kurthia) ... Kurva tumbuh isolat I18 (Corynebacterium) ... Zona hambat ekstrak Shewanella (B14) terhadap A: E. coli; B:

P.aeruginosa; C: S. aureus ...

Zona hambat ekstrak Pseudomonas (B15) terhadap A: E. coli; B:

P.aeruginosa; C: S. aureus ...

Zona hambat ekstrak Brochothrix (I13) terhadap A: E. coli; B:

P.aeruginosa; C: S. aureus ...

Zona hambat ekstrak Kurthia (I14) terhadap A: E. coli; B:

P.aeruginosa; C: S. aureus ...

Zona hambat DMSO 1% terhadap A: E. coli; B: P.aeruginosa; C:

S. aureus ...

Zona hambat etil asetat terhadap A: E. coli; B: P.aeruginosa; C: S.

aureus ...

Zona hambat ampicillin terhadap A: E. coli; B: P.aeruginosa; C: S.

aureus ... 10 14 23 24 25 25 25 26 26 30 30 31 31 32 32 33


(11)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2 3

Hasil analisa kandungan aktif pada ekstrak metabolit sekunder bakteri endorizosfer Ageratum conyzoides

menggunakan GC-MS ... Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ... Protokol pembuatan larutan dan medium yang digunakan dalam penelitian ...

51 53


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Ageratum conyzoides yang lebih dikenal dengan nama daerah babadotan

(Sunda), wedusan (Jawa), rukut weru (Sulawesi), dan daun tombak (Sumatra) merupakan jenis tanaman obat-obatan yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat di dunia dalam mengobati berbagai penyakit. Beberapa penyakit seperti influenza, demam, diare, rematik, luka bakar (Okunade, 2002), dan iritasi lambung (Mahmood et al., 2005), telah terbukti dapat disembuhkan dan dicegah dengan memanfaatkan sediaan tanaman A.conyzoides ini. Dahulu tanaman A.

conyzoides lebih dikenal sebagai tanaman gulma sehingga tanaman ini selalu

diberantas karena dianggap merugikan. Hal tersebut dikarenakan tanaman ini mampu menginvasi suatu lahan pertanian dan berperan sebagai inhibitor benih (Jha & Dhakal, 1990). Terlebih lagi A. conyzoides mampu hidup pada rentang kondisi ekologis yang luas sehingga memiliki daya invasi yang lebih optimal (Ming, 1999). Selain itu, tanaman ini memiliki aroma yang kurang disukai. Sehingga di Australia A. conyzoides dijuluki “goat weed” karena aromanya seperti aroma kambing.

Ageratum conyzoides merupakan tanaman yang berasal dari Amerika

Selatan dan tumbuh liar di tempat tersebut, namun kini persebaran tanaman ini sudah cukup luas hingga mencapai Asia, Australia, dan Afrika. Kini A. conyzoides sudah lebih populer dan mulai dibudidayakan, karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, terlebih lagi beberapa kandungan aktif tanaman ini yang bermanfaat bagi manusia telah diketahui dan dipublikasikan. Desiarianty (2009), Ramdani (2011), dan Utami (2011) telah melakukan identifikasi kandungan aktif yang terdapat di dalam ekstrak A. conyzoides. Hasil identifikasi memperlihatkan keberadaan senyawa terpenoid, fenolik, alkaloid, dan senyawa lain yang terdapat di dalam ekstrak daun dan akar tanaman ini. Pada literatur lain diinformasikan bahwa tanaman A. conyzoides memiliki kandungan aktif dengan aktivitas antimikroba. Ekstrak tanaman A. conyzoides diketahui mampu menghambat


(13)

pertumbuhan Staphylococcus aureus (Desiaryanti, 2009; Utami, 2011),

Trycophyton mentagrophytes (Hapsakti, 2009), Candida albicans (Hardikasari,

2009), dan Pseudomonas aeruginosa (Rosantika, 2009; Ramdani, 2011). Javed dan Bashir (2012) juga menginformasikan bahwa terdapat senyawa aktif dalam tanaman ini yang memiliki aktivitas sebagai antifungi.

Secara umum hampir sebagian besar tanaman obat-obatan memiliki sejumlah mikroorganisme endofit simbion yang keberadaannya tersebar di beberapa bagian organ atau jaringan tanaman (Berdy, 2005). Keberadaan mikroorganisme endofit pada suatu tanaman diketahui memiliki peran penting dalam melindungi tanaman dari hama, patogen, kontaminan, dan juga memiliki kemampuan mensintesis beberapa senyawa dengan berbagai aktivitas biologis yang bermanfaat bagi tanaman dan mahkluk hidup lain (Garcia et al., 2012; Rosenblueth & Romero, 2006), namun hingga saat ini interaksi tanaman inang dengan mikroorganisme simbion masih belum dapat dijabarkan dengan jelas.

Bakteri endorizosfer adalah salah satu contoh bakteri endofit. Bakteri ini merupakan bakteri simbion yang terletak pada jaringan akar dari suatu tanaman. Maemunah (2010) telah melakukan penelitian mengenai keanekaragaman isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides. Sebanyak 61 isolat bakteri endorizosfer telah berhasil diisolasi dari tanaman A. conyzoides berdasarkan keanekaragaman morfologi dan aktivitas biokimia.

Beberapa peneliti menginformasikan bahwa bakteri endofit memiliki kemampuan mensintesis senyawa metabolit sekunder yang termasuk ke dalam kelompok senyawa bioaktif (Baker & Satish, 2013). Beberapa senyawa ini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan mampu diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan seperti kesehatan, pangan, pertanian, dan industri. Fauziah (2012) telah melakukan pengujian antagonistik dari tiap-tiap isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides terhadap pertumbuhan seluruh bakteri endorizosfer A. conyzoides dan mikroorganisme patogen Streptococcus sp,

Eschericia coli, Pseudomonas sp, Staphylococcus sp, dan Candida sp. Hasil


(14)

3

kemampuan antagonistik tertinggi yaitu B14 (Shewanella), B15 (Pseudomonas), I13 (Brochothrix), I14 (Kurthia), I18 (Corynebacterium), dan G11 (Listeria).

Kemampuan antagonistik yang tinggi dari keenam isolat tersebut mengindikasikan terdapat suatu senyawa bioaktif yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba atau senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas antibakteri yang disintesis oleh keenam bakteri tersebut. Beberapa peneliti menginformasikan bahwa bakteri endofit memiliki kemampuan untuk mensintesis beberapa senyawa dengan aktivitas antibiotik (Baker & Satish, 2013; Berdy, 2005). Telah dipaparkan oleh Berdy (2005) bahwa hingga tahun 2005, sebanyak 3800 senyawa metabolit sekunder telah dihasilkan dari bakteri endofit dan 2900 diantaranya merupakan senyawa antibiotik dari jenis yang berbeda. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian tentang identifikasi metabolit sekunder potensial antibakteri pada bakteri endorizosfer A. conyzoides.

B.Rumusan masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka rumusan masalah untuk

penelitian ini adalah: “Bagaimanakah kandungan metabolit sekunder potensial

antibakteri pada bakteri endorizosfer Ageratum conyzoides?”.

C.Pertanyaan penelitian

1. Apakah bakteri endorizosfer A. conyzoides (isolat B14, B15, I13, I14, I18, dan G11) memiliki metabolit sekunder potensial antibakteri?

2. Isolat manakah yang memiliki ekstrak kasar metabolit sekunder dengan aktivitas antibakteri tertinggi?

3. Senyawa apa sajakah yang dihasilkan oleh bakteri endorizosfer Ageratum

conyzoides yang berpotensi sebagai senyawa antibakteri?.

D.Batasan masalah

Penelitian ini dibatasi pada jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak enam isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides. Keenam isolat tersebut ialah isolat


(15)

B14 (Shewanella), B15 (Pseudomonas), I13 (Brochothrix), I14 (Kurthia), I18 (Corynebacterium), dan G11 (Listeria).

E.Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan ekstrak potensial antibakteri dan identitas senyawa potensial antibakteri dari isolat bakteri endorizosfer A.

conyzoides.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan senyawa antibakteri ataupun antibiotik di bidang farmasi

2. Sebagai tambahan khazanah ilmu, khususnya dalam bidang mikrobiologi, bioproses, dan farmasi


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif (Nazir, 1998).

B.Populasi dan sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri endorizosfer

Ageratum conyzoides, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah enam isolat

biakan murni bakteri endorizosfer A. conyzoides yaitu B14 (Shewanella), B15 (Pseudomonas), I13 (Brochothrix), I14 (Kurthia), I18 (Corynebacterium), dan G11 (Listeria).

C.Waktu dan lokasi pengamatan

Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan Juni 2013 yang dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi FPMIPA UPI Bandung.

D.Alat dan bahan

Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

E.Langkah kerja 1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini dilakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Semua alat-alat kaca dan plastik dibersihkan dan khusus untuk alat-alat kaca dilakukan sterilisasi panas lembab menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 – 20 menit dengan tekanan 1,5 atm. Dilakukan juga pembuatan medium Luria Agar (LA) dan Luria Broth (LB) yang akan digunakan untuk subkultur keenam isolat dari cryo dan pembuatan kurva tumbuh keenam bakteri tersebut.


(17)

Semua medium yang dibuat dilakukan sterilisasi panas lembab menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 – 20 menit dengan tekanan 1,5 atm

2. Tahap penelitian a. Subkultur bakteri

Sebanyak enam isolat bakteri endorizosfer dari penelitian sebelumnya yaitu B14, B15, I13, I14, I18, dan G11 disubkultur pada medium LA untuk peremajaan dan diinkubasi pada suhu 37oC.

b. Pembuatan kurva tumbuh

Metode yang digunakan dalam pembuatan kurva tumbuh ini adalah metode turbidimetri. Sebanyak satu ose bakteri uji diinokulasikan ke dalam medium aktivasi yaitu 10 ml LB dalam Erlenmeyer bervolume 50 ml dan diinkubasi selama 24 jam pada

water bath shaker dengan suhu 37oC dan agitasi 121 rpm. Setelah kultur berumur 24 jam, kultur dipindahkan pada 90 ml LB dalam Erlenmeyer bervolume 250 ml dan diinkubasi kembali pada water

bath shaker dengan suhu 37oC selama 24 jam dan agitasi 121 rpm. Pada inkubasi kedua ini dilakukan pengukuran turbiditas kultur, setiap jamnya diambil sebanyak 700 µl kultur dan dimasukan ke dalam

cuvete untuk dilakukan pengukuran turbiditas dengan menggunakan

spectrofotometer pada panjang gelombang 600 nm, dengan menggunakan medium LB tanpa penambahan isolat sebagai blanko (Matlock, 2011; Sezonov, 2007). Kurva tumbuh bakteri uji akan didapat dari nilai absorbansi (sumbu Y) kultur pada tiap-tiap waktu inkubasi (sumbu X) (Cappucino dan Sherman, 1987). Dari hasil kurva tumbuh ini akan didapatkan umur bakteri tersebut untuk mencapai fase stasioner dimana pada fase tersebut bakteri akan memproduksi metabolit sekunder.


(18)

20

c. Skrining supernatan yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri patogen

Pada tahapan ini dilakukan pengkulturan terhadap keenam isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides hingga mencapai fase stasioner. Setelah mencapai fase stasioner sebanyak 1 ml kultur dimasukkan ke dalam tabung mini sentrifuga steril untuk dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 10.000 rpm selama 10 menit (Ahamed, 2012). Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas penghambatan dari tiap-tiap supernatan terhadap pertumbuhan bakteri uji yaitu Staphylococcus aureus,

Pseudomonas aeruginosa, dan Eschericia coli dengan nilai turbiditas

yang setara dengan standar 0,5 McFarland (Pro Lab Diagnostic, 2012).

Sebanyak 1 ose masing-masing koloni bakteri uji yang berumur 18 - 24 jam diencerkan dengan aquades steril yang ditempatkan pada tabung reaksi steril secara terpisah. Lalu dilakukan pengukuran nilai turbiditas menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm dengan aquades steril tanpa inokulum sebagai kontrol. Bakteri uji yang digunakan adalah yang memiliki nilai turbiditas yang sama dengan standar 0,5 McFarland. Jika terlalu tinggi atau rendah maka dilakukan pengenceran dengan aquades steril atau penambahan bakteri uji, hingga mencapai nilai turbiditas yang setara dengan nilai turbiditas standar 0,5 McFarland (Andrews, 2008). Setelah itu sebanyak 1 ml bakteri uji dan 9 ml medium LBA dituangkan pada cawan petri steril dan dihomogenkan.

Sebanyak 20 µl supernatan dari tiap-tiap kultur isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides diujikan terhadap tiap-tiap bakteri uji dengan menggunakan metode difusi cakram (Coyle, 2005) lalu diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Kemudian dilakukan pengukuran diameter zona hambat dari tiap-tiap supernatan yang diujikan dengan menggunakan jangka sorong (Cappuccino dan Sherman, 1987).


(19)

d. Ekstraksi metabolit sekunder

Isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides yang menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap bakteri uji dikultur kembali pada 100 ml medium LB hingga mencapai waktu inkubasi yang ditentukan berdasarkan hasil skrining. Kemudian kultur dipindahkan ke dalam tabung mini sentrifuga steril dan disentrifugasi pada kecepatan 10.000 rpm selama 10 menit untuk memisahkan pelet dan supernatan. Supernatan yang telah terpisah dipindahkan ke labu pemisah dan diekstrak menggunakan etil asetat untuk mendapatkan larutan ekstrak metabolit sekunder (Ahamed, 2012).

Larutan ekstrak metabolit sekunder yang didapat dievaporasi pada vakum evaporator dengan suhu 40oC hingga terbentuk ekstrak kering dari larutan tersebut (Garcia et al., 2012). Ekstrak kering yang terbentuk kemudian dilarutakan dalam DMSO 1% dengan konsentrasi 40 mg/ml lalu disimpan dalam botol fial gelap pada suhu 4oC (Liang

et al., 2012).

e. Uji aktivitas antibakteri

Pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak supernatan ini dilakukan kepada tiga isolat bakteri patogen yaitu Pseudomonas

aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Eschericia coli. Bakteri uji

diencerkan dalam aquades steril hingga mencapai konsentrasi 1,5 x 108 cfu/ml atau setara dengan nilai turbiditas standar 0,5 McFarland (Pro Lab Diagnostic, 2012). Lalu sebanyak 1 ml bakteri uji dituangkan pada cawan Petri bersama 9 ml medium LA dan dihomogenkan.

Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram (Coyle, 2005). Sebanyak 20 µl masing-masing ekstrak diujikan dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Setelah diinkubasi selama 24 jam dilakukan pengukuran zona hambat dengan menggunakan jangka sorong (Cappuccino dan Sherman, 1987). Untuk melihat potensi sensitivitas ekstrak metabolit sekunder


(20)

22

maka besaran zona hambat yang terbentuk dibandingkan dengan skala sensitivitas obat antibiotik (Tabel 3.1) (Sharma et al., 2009).

Tabel 3.1 Skala sensitivitas obat antibiotik

No Diameter

zona hambat (mm) Sensitivitas

1 µ < 6 Tidak sensitif

2 6 < µ < 9 Sensitivitas rendah 3 9 < µ < 12 Sensitivitas sedang 4 µ > 12 Sensitivitas tinggi

Ket: µ(zona hambat pada kultur) Sumber: Sharma et al., 2009

f. Identifikasi senyawa pada ekstrak kasar metabolit sekunder dengan GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry)

Tahap identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui identitas senyawa aktif pada ekstrak kasar metabolit sekunder dari bakteri endorizosfer A. conyzoides. Identifikasi senyawa potensial antibakteri pada ekstrak kasar dilakukan dengan menggunakan GC-MS, tahap ini sekaligus merupakan sebagai tahapan analisis data pada penelitian ini.


(21)

F. Alur penelitian

Alur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.1 Alur penelitian Pengumpulan dan analisis data

Pembuatan laporan Tahap persiapan alat dan bahan

Subkultur bakteri endohizosfer dari cryo ke medium LA

Pembuatan Kurva Tumbuh keenam bakteri endorhizosfer A.

conyzoides pada medium LB

Pengkulturan isolat potensial hingga waktu inkubasi berdasarkan hasil

skrining

Ekstraksi metabolit sekunder

Identifikasi senyawa aktif potensial antibakteri pada ekstrak metabolit sekunder

kasar menggunakan GC-MS Uji aktivitas antibakteri ekstrak metabolit

sekunder kasar terhadap bakteri patogen (E. coli, P. aeruginosa, dan S. aureus) Skrining supernatan dan bakteri endorhizosfer A.


(22)

38

BAB V KESIMPULAN

A.Kesimpulan

Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dari enam bakteri endorizosfer Ageratum conyzoides terhadap tiga bakteri patogen yaitu Eschericia

coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil

pengujian didapatkan empat ekstrak potensial antibakteri yang berasal dari empat isolat bakteri endorizosfer A. conyzoides. Keempat bakteri tersebut yaitu

Shewanella (B14), Pseudomonas (B15), Brochothrix (I13), dan Kurthia (I14).

Ekstrak kasar metabolit sekunder Kurthia merupakan ekstrak yang menunjukan potensi aktivitas antibakteri paling tinggi terhadap semua bakteri patogen (E. coli: 12,78mm ± 1,04, P. aeruginosa: 12,92 mm ± 0,8, dan S. aureus: 17,06 mm ± 0,83). Hasil identifikasi kandungan ekstrak kasar metabolit sekunder bakteri endorizosfer A. conyzoides dengan menggunakan GC-MS memperlihatkan keberdaan 5 senyawa penting, yaitu 2-Amino-3quinolinecarbonitrile dan asam borat yang terkandung di dalam ekstrak metabolit sekunder Shewanella,

9-octadecenoic acid dan 1,2-Benzenedicarboxylic acid, mono(2-ethylhexyl)ester

yang terkandung di dalam ekstrak metabolit sekunder Pseudomonas,

2,2-Dimethyl-endo-3-(2-hydroxy-pentyl)-norbornane yang terkandung di dalam

ekstrak metabolit sekunder Brochothrix, dan asam borat yang terkandung di dalam ekstrak metabolit sekunder Kurthia.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan terdapat banyak saran yang sangat diperlukan untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut lagi. Diperlukan pengkajian molekuler terhadap keempat bakteri potensial penghasil senyawa antibakteri yaitu Shewanella (B14), Pseudomonas (B15), Brochothrix (I13), dan Kurthia (I14) untuk mendukung hasil identifikasi keempat bakteri yang telah dilakukan sebelumnya.


(23)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTRA PUSTAKA

Adelberg. 1986. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan. Jakarta: ECG.

Ahamed, N. 2012. ―Isolation and Identification of Secondary Metabolites Producing Organism from Marine Sponge‖. Discovery. 1, (1), 14-17.

Amin, M. A., Ismail, M. M., Barakat, S. E., Rahman, A. A., Bayomi, A. H., & El-Gamal, K. M. A. 2004. ―Synthesis and Antimicrobial Activity of Some New Quinoline and 1H-Pyrazolo[3,4-B]Quinoline Derivatives‖. Bull. Pharm. Sci. 27, (2), 237-245.

Andrews, J. M. 2008. ―BSAC Standardized Disc Susceptibility Testing Method (Version 7)‖. Journal of Antimicrobial Chemotheraphy. 62, 256-278.

Azevedo, J. L. 2000. ―Endophytic Microorganism: A Review on Insect Control and Recent Advances on Tropical Plants‖. Electronic Journal of

Biotechnology. 3, (1), 40-65.

Bacilio-Jimenez, M., Aguilar-Flores, S., del Valve, M. V., Perez, A., & Zenteno, E. 2001. ―Endophytic Bacteria in Rice Seed Inhibit Early Colonization of Roots by Azospirillum brasilense. Soil Biology and Biochemistry. 33, 167-172.

Baker, S. & Satish, S. 2013. Bioprospeting of endophytic bacterial plethora from medicinal plant. Plant Sciences Feed. 3, 42-45.

Balachandran, C., Sundaram, R. L., Duraipandiyan, V., & Ignacimuthu, S. 2012. ―Antimicrobial Activity of Streptomyces Sp. (Eri-Cpda-1) Isolated From Oil Contaminated Soil From Chennai, India‖. Asian Pacific Journal of Tropical

Biomedicine. 1-4

Bassoli, A., Borgonovo, G., Caimi, S., & Moretti, M. 2008. ―Oleoylsalicylate Derivatives: Synthesis and Antifungal Activity‖. The Open Natural

Products Journal. 1, 14-19.

Benhizia, Y., Benhizia, H., Benguedouar, A., Muresu, R., Giacomini, A., & Squartini, A. 2004. ―Gamma proteobacteria can nodulate legumes of the genus Hedysarum. Syst. Appl. Microbiol. 27, (4), 462-468.


(24)

40

Berdy, J. 2005. ―Bioactive Microbial Metabolites‖. J. Antibiot. 58, (1), 1-26. Betina, V. 1993. The Chemistry and Biology of Antibiotics. New York: Elsvier

Scientific Publishing Company.

Bhavsar, A. P., Guttman, J. A., & Finlay, B. B. 2007. ―Manipulation of host-cell pathways by bacterial pathogens‖. Nature. 449, 827-834.

Bunch, A. W & Harris, R. E. 1986. ―The Manipulation of Micro-organism for The Producing of Secondary Metabolism‖. Biotechnology and Genetic

Engginering Reviews. 4, 117-144.

Butler, M. S & Buss, A. D. 2006. ―Natural Products — The Future Scaffolds for Novel Antibiotics?‖. Biochemical Pharmacology. 71, 919 – 929.

Buttner, D & Bonas, U. 2003. ―Common Infection Strategies of Plant and Animal Pathogenic Bacteria‖. Current Opinion in Plant Biology. 6, 312–319.

Cappucino, J. G & Sherman, N. 1987. Microbiology: A Laboratory Manual. California: The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.

Carrillo, C. M., Cavia, M., & Alonso-Torre, S. R. 2012. ―Antitumor Effect of Oleic Acid; Mechanisms of Action. A Review‖. Nutricion Hospitalaria. 27, (5), 1860-1865.

Chart, H., Smith, H. R., La Ragnole, R. M., & Woodward, M. J. 2000. ―An Investigation Into The Pathogenic Properties of Escherichia coli Strains BLR, BL21, DH5α and EQ1‖. Journal of Applied Microbiology. 89, 1048-1058.

Clardy, J., Fischbach, M., & Currie, C. 2009. ―The Natural History of Antibiotics‖. Curr Biol. 9, (11), 437-441.

Conqruist, A. 1981. An Integral System of Classification of Flowering Plants. New York: Columbia University Press.

Coyle, M. B. 2005. Manual of Antimicrobial Susceptibility Testing. USA: American Society For Microbiology.


(25)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dean, J. R. 1998. Extraction Methods for Environmental Analysis. New York: John Wiley & Son.

Demain, A. L. 1998. ―Induction of Microbial Secondary Metabolism‖.

International Microbiology. 1, 259-264.

Dembitsky, V. M., Smoum, R., Al-Quntar, A. A., Ali, H. A., Pergament, I., & Srebnik, M. 2002. ―Natural Occurrence of Boron-Containing Compounds in Plants, Algae and Microorganisms‖. Plant Science. 163, 931-/942.

Derderian, S. L. 2007. ―Alexander Fleming`s Miraculous Discovery of Penicilin‖.

Rivier Academic Journal. 3, (2), 1-5.

Desai, N. C., Dodiya, A., & Shihory, N. 2011. ―Synthesis and Antimicrobial Activity of Novel Quinazolinone–Thiazolidine–Quinoline Compounds‖.

Journal of Saudi Chemical Society. 1-9.

Desiarianty, R. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Ageratum conyzoides L.

Terhadap Baktero Staphylococcus aeureus Secara In Vitro: Skripsi Sarjana

pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Dommergues, Y. R & Rinaudo, G. 1980. ―Factors Affecting N2 Fixation in The Rice Rhizosphere‖. Nitrogen and Rice. 241-260.

Dryden, M. S. 2010. ―Complicated Skin and Soft Tissue Infection. Journal of Antimicrobial Chemotherphy. 65, (3), 35–44.

Duru, M. K. C., Amadi, B. A., & Agomuo, E. N. 2012. ―Chemical Profilesof Leaf, Stem, Root and Flower of Ageratum Conyzoides. Asian Journal of

Plant and Research. 2, (4), 428-432.

El-Mehalawy, A. A., Gebreel, H. M., El-Kholy, L. M., & Humid, A. A. 2008. ―Effect of Antifungal Compounds Produced by Certain Bacteria on Physiological Activities of Human And Plant Pathogenic Fungi‖. Journal of

Applied Sciences Research. 4, (4), 425-432.

Elshahawi, S. I., Trindade-Silva, A. E., Hanora, A., Han, A. W., Flores, M. S., Vizzoni, V., Schrogo, C. G., Soares, C. A., Concepcion, G. P., Distel, D. L., Schmidt, E. W., & Haygood, M. G. 2013. ―Boronated Tartrolon Antibiotic Produced by Symbiotic Cellulose-Degrading Bacteria in Shipworm Gills‖.


(26)

42

Ezhilan, B. P & Neelamegam, R. 2012. ―GC-MS Analysis of Phytocomponent in The Ethanol Extract of Polygonum chinese L. Pharmacognosy Research. 4, (1), 11-14.

Fauziah, N. 2012. Potensi Bakteri Simbion Endorizosfer Ageratum conyzoides L.

Sebagai Antagonis Terhadap Mikroorganisme Patogen pada Manusia:

Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Fischer, S. E., Fischer, S. L., Magris, S., & Mori, G. B. 2007. ―Isolation and Characterization of Bacteria from The Rhizosphere of Wheat‖. World

Journal of Microbiology and Biotechnology. 23, 895-903.

Florey, K. 1984. Analytical Profile of Drugs Substances Volume 13. New York: Academic Press, Inc.

Freidman, M., Henika, P. R., & Mandrell, R. E. 2003. ―Antibacterial Activities of Phenolic Benzaldehydes and Benzoic Acids Against Campylobacter Jejuni,

Escherichia Coli, Listeria Monocytogenes, and Salmonella Enterica‖.

Journal of Food Protection. 66, (10), 1811–1821.

Frey-Klett, P., Burlinson, P., Deveau, A., Barret, M., Tarkka, M., & Sarniguet, A. 2011. ―Bacterial-Fungal Interactions: Hyphens Between Agricultural, Clinical, Environmental, and Food Microbiologists‖. Microbiology And

Molecular Biology Reviews. 75, (4),583–609.

Garcia, A., Rhoden, S. A., Bernardi-Wenzel, J., Orlandelli, R. C., Azevedo, J. L., & Pamphile, J. A. 2012. ―Antimicrobial Activity of Crude Extracts of Endophytic Fungi Isolated from Medicinal Plant Sapindus saponaria L‖.

Journal of Applied Pharmaceutical Science. 2, (10), 035-040.

Gohar, Y. M., El-Naggar, M. M. A., Soliman, M K., & Barakat, K. M. 2010. ―Characterization of Marine Burkholderia cepacia Antibacterial Agents‖.

International Journal of Natural Products. 3, 86-94.

Gollaher, D. L., & Milner, P. G. 2012. Promoting Antibiotic Discovery and

Development California: California Healtcare Institute.

Gregory, P. 2006. Plant Roots: Growth, Activity and Interaction with Soils. USA: Blackwell Publishing.


(27)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Haddix, P. L., Paulsen, E. T., & Werner, T. F. 2000. ―Measurement of Mutation to Antibiotic Resistance: Ampicillin Resistance in Serratia marcescens‖.

Bioscene. 26, (1), 17-21.

Hallmann, J., Quadt-Hallmann, A., Mahaffee, W. F., & Kloepper, J. W. 1997. ―Bacterial endophytes in agricultural crops‖. Canadian Journal of

Microbiology. 43, (10), 895-914.

Hapsakti, E. K. 2009. Aktivitas Antifungi Ekstrak Ageratum conyzoides L.

Terhadap Pertumbuhan Trichophyton mentagrophytes Secara In Vitro:

Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis

tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB.

Hardikasari, F. 2009. Aktivitas Antifungi Ekstrak Ageratum conyzoides L.

Terhadap Candida albicans secara In Vitro: Skripsi Sarjana pada FPMIPA

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Heeb, S., Fletcher, M. P., Chhabra, S. R., Diggle, S. P., Williams, P., & Camara, M. et al. 2010. Quinolones: Fromantibiotics to Autoinducers. Federation of

European Microbiological Societies. 35, 247–274.

Hunter, P. 2009. ―Boron is The New Carbon in The Quest for Novel Drug Candidates‖. European Molecular Biology Organization. 10, (2), 125-128. Hurek, T., Handley, L. L., Reinhold-Hurek, B., & Piche, Y. 2002. ―Azoarcus

grass endophytes contribute fixed nitrogen to the plant in an unculturable state‖. Molecular Plant-Microbe Interaction. 15, (3), 233-242.

Ilker, M. F., Nusslein, K., Tew, G. N., & Coughlin, E. B. 2004. ―Tuning the Hemolytic and Antibacterial Activities of Amphiphilic Polynorbornene Derivatives‖. J. AM. CHEM. SOC. 126, (48), 15870-15875.

Javed, S & Bashir, U. 2012. ―Antifungal Activity of Different Extracts of

Ageratum conyzoides for The Management of Fusarium solani. African Journal of Biotechnology. 1, (49), 11022-11029.

Jha, S & Dhakal, M. 1990. ―Alleopathic Effect of Various Extract of Some Herbs on Rice and Wheat‖. J. Inst. Anim. Sci. 17, 237-240.


(28)

44

Johnsson, T., Nikkila, P., Toivonen, L., Rosenqvist, H., & Laakso, S. 1995. ―Cellular Fatty Acid Profiles Of Lactobacillus and Lactococcus Strains in Relation to The Oleic Acid Content of The Cultivation Medium‖. Applied

and Environmental Microbiology. 61, (12), 4497-4499.

Joseph, B & Priya, R. M. 2011. ―Bioactive Compounds from Endophytes and Their Potential in Pharmaceutucal Effect‖. American Journal of

Biochemistry and Molecular Biology. 1, (3), 291-309.

Kapper, J. B., Nataro, J. P., & Mobley, H. L. T. 2004. ―Pathogenic Escherichia coli. Nature. 2, 123-140.

Kitagawa, W & Tamura, T. 2008. ―A Quinoline Antibiotic from Rhodococcus

erythropolis JCM 6824. The Journal of Antibiotics. 61, (11), 680–682. Klepac-Ceraj, V., Lemon, K. P., Martin, T. R., Allgaler, M., Kembel, S. W.,

Knapp, A. A., Lory, S., Brodle, E. L., Lynch. S. V., Bohannan, B. J. M., Green, J. L., Maurer, B. A., & Kolter, R. 2010. ―Relationship Between Cystic Fibrosis Respiratory Tract Bacterial Communities And Age, Genotype, Antibiotics and Pseudomonas aeruginosa. Environmental

Microbiology. 12, (5), 1293–1303.

Kloepper, J. W., Schippers, B., & Bakker, P. A. H. M. 1992. ―Proposed Elimination of The Term Endorhizosphere‖. The American Phytophatological Society. 82, (7), 726-727.

Kohno, J., Kawahata, T., Otake, T., Morimoto, M., Mori, H., Ueba, N., & Nishio, M. 1996. ―Boromycin, An Anti-HIV Antibiotic‖. Biosci Biotechnol

Biochem. 60, (6),1036-1037.

Kong, C., Hu, F., Xu, T., & Lu, Y. 1999. ―Allelopathic Potetial and Chemical Constituents of Voloatile Oil from Ageratum conyzoides. Journal of

Chemical Ecology. 25, (10), 2347-2356.

Leyton, Y & Riquelme, C. 2013. ―Oleic Acid And Diketopiperazines Produced By Marine Bacteria Reduce The Load Of The Pathogen Vibrio Parahaemolyticus In Argopecten Purpuratus‖. Journal Of Aquaculture Research And Development. 3, (4), 1-5.

Liang, H., Xing, Y., Zhang, D., Guo, S., & Wang, C. 2012. ―Antimicrobial Activites of Endophytic Fungi Isolated from Ophiopogon japonicus (Liliaceae)‖. BMC Complementary and Alternative Medicine. 12, (238), 1-6.


(29)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maemunah. 2010. Keragaman & Potensi Hidrolotik Bakteri Strain Elit Simbion

Endorizosfer pada Ageratum conyzoides L: Skripsi Sarjana pada FPMIPA

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mahmood, A. A., Sidik, K., Salmah, I., Suzainur, K. A. R., & Philip, K. 2005. ―Antiulcerogenic Activity of Ageratum conyzoides Leaf Extract Against Ethanol-induced Gastric Ulcer in Rats as Animal Model‖. International

Journal of Molecular Medicine and Advance Sciences. 1, (4), 402-405.

Manilal, A., Sujith, S., Selvin, J., Shakir, C., & Kiran, G. H. 2009. ―Antibacterial Activity of Falkenbergia Hillebrandii (Born) From The Indian Coast Against Human Pathogens‖. International Journal of Experimental Botany. 78, 161-166.

Matlock, B. C., Beringer, R. W., Ash, D. L., Page, A. F., & Allen, M. W. 2011. ―Differences in Bacterial Optical Density Measurements between Spectrophotometers‖. Thermo Scientific.

Miller, L. S & Cho, J. S. 2011. ―Immunity Against Staphylococcus aureus Cutaneous Infections‖. Nature. 11, 505-518.

Ming, L. C. 1999. ―Ageratum conyzoides: A Tropical Source of Medicinal and

Agricultural Products‖. ASHS Press. 469-473.

Mittal, R., Aggarwal, S., Sharma, S., Chhibber, S., & Harjai, K. 2009. ―Urinary tract infections caused by Pseudomonas aeruginosa: A minireview‖.

Journal of Infection and Public Health. 2, 101111.

Mohanta, S., Sharma, G. D., & Deb, B. 2010. ―Diversity of Endophytic Diazotrophs in Non-Leguminous Crops‖. Biological and Environmental

Sciences. 6, (1), 109-122.

Moustafa, M. F. M., Alamri, S. A., Taha, T. H., & Alrumman, S. A. 2013. ―In Vitro Antifungal Activity of Argemone Ochroleuca Sweet Latex Against

Some Pathogenic Fungi‖. African Journal of Biotechnology. 12, (10), 1132-1137.


(30)

46

Nofiani, R., Nurbetty, S., & Sapar, A . 2009. ―Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol Bakteri Berasosiasi Spons dari Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat‖. E-Jurnal Ilmu & Teknologi Kelautan Tropis. 1, (2), 33-41.

O’Neill, P. M., Barton, V. E., Ward, S. A., & Chadwick, J. 2012. ― 4-Aminoquinolines: Chloroquine, Amodiaquine and Next-Generation Analogues‖. Antimalaria Drugs Chemistry, Action, and Use. 19-44.

Okunade, A. L. 2002. ―Ageratum conyzoides L. (Asteraceae). Fitoterapia. 73, 1-16.

Oladejo O.W., Imosemi, I. O., Osuagwu, F. C., Oluwadara, O. O., Aiku, A., Adewoyin, O., Ekpo, O. E., Oyedele, O. O., & Akang, E. E. U. 2003. ―Enhancement of Cutaneous Wound Healing by Methanolic Extracts of

Ageratum conyzoides In The Wistar Rat. African Journal of Biomedical

Research. 6, (1), 27-31.

Ozyanik, M., Demirci, S., Bektas, H., Demirbas, N., Demirbas, A., & Karaoglu, S. A. 2012. ―Preparation and Antimicrobial Activity Evaluation of Some Quinoline Derivatives Containing An Azole Nucleus‖. Turk J Chem. 36, 233 – 246.

Padalia, R. C., Verma, R. S., & Vellu, S. 2010. ―Volatile Constituents of Three Invasive Weeds of Himalayan Region‖. Rec. Nat. Prod. 4, (2), 109-114. Patil, C. R. 2009. Studies on Endorhizosphere Bacteria of Nothapodytes

nimmoniana Grahm and Their Influence on Plant Growth and Camptothecin Content: Thesis on University of Agricultural Sciences

Dharwad Faculty of Agriculture Sciences: tidak diterbitkan.

Petitt, R. K. 2011. ―Small-molecules Elicitation of Microbial Secondary Metabolites‖. Microbial Biotechnology. 4, (4), 471-478.

Pettigrew, M. M., Gent, J. F., Revai, K., Patel, J. A., & Chonmaitree, T. 2008. ―Microbial Interactions During Upper Respiratory Tract Infections‖.

Emerging Infectious Diseases. 14, (10), 1584-1591.

Pro-Lab Diagnostics. 2012. Mcfarland Standards. [Online]. Tersedia: http:/pro-lab.com/products-mcfarland.php?country=CU [20 Februari 2013].


(31)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ramalakshmi, S & Muthuchelian, K. 2011. ―Analysis of Bioactive Constituents From The Leaves of Mallotus Tetracoccus (Roxb.) Kurz, by Gas Chromatography - Mass Spectrometry‖. International Journal Of

Pharmaceutical Science And Research. 2, (6), 1449-1454.

Ramdani, N. F. 2011. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Alkaloid Ageratum conyzoides L. Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro: Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosantika, S. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Ageratum conyzoides L.

Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro: Skripsi

Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosenblueth, M & Romero, E.M. 2006. Bacterial Endophytes and Their Interactions with Hosts. Molecular Plant-Microbe Interaction. 19, (8), 827-837.

Rossolini, G. M & Matengoli, E. 2005. ―Treatment and Control of Severe Infections Caused by Multiresistant Pseudomonas aeruginosa. Clin

Microbiol Infect. 11, (4), 17–32

Saidu, A. N., Akanya, H. O., Dauda, B. E. N., & Ogbadoyi, E. O. 2012. ―Antibacterial and Comparative Hypoglycemic Effect of Anacardium

occidentale leaves. International Research Journal of Biochemistry and

Bioinformatics. 2, (1), 006-010.

Saleem, M., Nazir, M., Ali, M. S., Hussain, H., Lee, Y. S., Riaz, N., & Jabbar, A. 2009. ―Antimicrobial natural products: an update on future antibiotic drug candidates‖. Natural Product Reports. 27, 238–254.

Seanego, C. T & Ndip, R. N. 2012. ―Identification and Antibacterial Evaluation of Bioactive Compounds from Garcinia kola (Heckel) Seeds. Molecules. 17, 6569-6584.

Sebiomo, A., Awofodu, A. D., Awosanya, A. O., Awotona, F. E., & Ajayi, A. J. 2010. ―Comparative Studies of Antibacterial Effect of some Antibiotics and Ginger (Zingiber officinale) on Two Pathogenic Bacteria. Journal of

Microbiology and Antimicrobials. 3, (1), 18-22.

Sekhon, B. S. 2013. ―Metalloid Compounds as Drugs‖. Research in


(32)

48

Sezonov, G., Joseleau-Petit, D., & D’Ari, R. 2007. ―Escherichia coli Physiology

in Luria-Bertani Broth‖. Journal of Bacteriology. 189, (23), 8746–8749. Sharma, M. C., Nigam, V. K., Bahera, B., & Kachhawa, J. B. S. 2009.

Antimicrobial Activity of Aqueous Extract of Holoptelea Integrifolia (Roxb.) Leaves: an In vitro Study. Pharmacologyonline. 1, 155-159.

Shekhar, T.C & Anju, G. 2012. ―A Comprehensive Review on Ageratum

conyzoides Linn.(Goat weed). International Journal of Pharmaceutical

and Phytopharmalogical Research. 1, (6), 391-395.

Simmons, K. J., Chopra, I., & Fishwick, C. W. G. 2010. ―Structure-Based Discovery of Antibacterial Drugs‖. Nature. 8, 501-510.

Singh, S. B., Devi, W. R., Marina, A., Devi, W. I., Swapana, N., & Singh, C. B. 2013. ―Ethnobotany, Phytochemistry, and Pharmacology of Ageratum

conyzoides Linn (Asteraceae). Journal of Medicinal Plants Research. 7, (8), 371-385.

Srikesavan, S. S & Selvan, M. M. 2012. ―Actinomycetes From Marine Sediment: Screening For Cytotoxicity, Identification and Analysis of Bioactive Constituents by Gas Chromatography - Mass Spectrometry‖. International

Conference on Bioscience, Biotechnology and Healthcare Sciences. 68-71.

Srinivasan, G. V., Sharanappa, P., Leela, N. K., Sadashiva, C. T., & Vijayan, K. K. 2009. ―Chemical Composition and Antimicrobial Activity of The Essential Oil of Leea Indica (Burm.F.) Merr. Flower‖. Natural Product

Radiance. 8, (5), 488-493.

Stevanofic, O., Radojevic, I., Vasic, S., & Comic, L. 2012. ―Antibacterial Activity of Naturally Occurring Compounds from Selected Plants‖. Antimicrobial

Agents: 1-24.

Strobel, G & Daisy, B. 2003.‖ Bioprospecting for Microbial Endophytes and Their Natural Products‖. Microbiology and Molecular Biology Reviews. 67, (4), 491-502.

Sturz, A. V & Nowak, J. 2000. ―Endophytic Cmmunities of Rhizobacteria and The Strategies Required to Create Yield Enhancing Association with Crops‖. Applied Soil Ecology. 15, 183-190.


(33)

Fajrul Ihsan, 2013

Identifikasi Metabolit Sekunder Potensial Antibakteri Pada Bakteri Endorizosfer Ageratum Conyzoides

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sturz, A. V., Christie, B. R., Matheson, B. G., & Nowak, J. 1997. ―Biodiversity of endophytic bacteria which colonize red clover nodules, roots, stems and foliage and their influence on host growth‖. Biology and Fertility of Soils. 25, (1), 13-19.

Sudibyo, R. S. 2002. Metabolit Sekunder: Manfaat & Perkembangannya dalam

Dunia Farmasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Tamokou, J. D., Mpetga, D. J. S., Lunga, P. K., Tene, M., Tane, P., & Kuiate, J. R. 2012. ―Antioxidant and Antimicrobial Activities of Ethyl Acetate Extract, Fractions and Compounds from Stem Bark of Albizia adianthifolia (Mimosoideae)‖. BMC Complementary and Alternative Medicine. 12, (99), 1-10.

Templer, S. J & Brito, M. O. 2009. ―Bacterial Skin and Soft Tissue Infections‖. Hospital Physician. 26, 9-16.

Thakur, A. S., Jha, A. K., Verma, P., Deshmukh, R., Devangan, D., & Chandy, A. 2010. ―Synthesis and Evaluation of Some New Quinoline and Pyrido[2,3-B]Indole Derivatives‖. Pharmacie Globale (IJCP). 1, (3), 1-4.

Ukwe, C. V., Epuke, E. A., Ekwunife, O. I., Okoye, T. C., Akudor, G. C., & Ubaka, C. M. 2010. ―Antimalaria Activity of Aqueous Extract and Fraction of Leaves of Ageratum Conyzoides In Mice Infected with Plasmodium

berghei. International Journal of Pharmaceutical sciences. 2, (1), 33-38.

Utami, R. A. 2011. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Alkaloid Ageratum conyzoides L. Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitro: Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Walters, D., Raynor, L., Mitchell, A., Walker, R., & Walker, K. 2004. ―Antifungal Activities of Four Fatty Acids Against Plant Pathogenic Fungi‖.

Mycopathologia. 157, 87–90.

Williams, J. S. 2003. Characterization of Bioactive Secondary Metabolites from

Pseudomonas aeruginosa And Prorocentrum species: Thesis on University

of North Carolina Wilmington Faculty of Marine Science: tidak diterbitkan. Win, D. T. 2005. ―Oleic Acid – The Anti-Breast Cancer Component in Olive Oil‖.


(34)

50

Yanling, J., Xin, L., & Zhiyuan, L. 2013. The Antibacterial Drug Discovery. China: INTECH.

Zheng, C. J., Yoo, J., Lee, T., Cho, H., Kim, Y., & Kim, W. 2005. ―Fatty Acid Synthesis is A Target For Antibacterial Activity of Unsaturated Fatty Acids‖. Federation of European Biochemical Societies. 579, 5157–5162.


(1)

Maemunah. 2010. Keragaman & Potensi Hidrolotik Bakteri Strain Elit Simbion Endorizosfer pada Ageratum conyzoides L: Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mahmood, A. A., Sidik, K., Salmah, I., Suzainur, K. A. R., & Philip, K. 2005. ―Antiulcerogenic Activity of Ageratum conyzoides Leaf Extract Against Ethanol-induced Gastric Ulcer in Rats as Animal Model‖. International Journal of Molecular Medicine and Advance Sciences. 1, (4), 402-405. Manilal, A., Sujith, S., Selvin, J., Shakir, C., & Kiran, G. H. 2009. ―Antibacterial

Activity of Falkenbergia Hillebrandii (Born) From The Indian Coast Against Human Pathogens‖. International Journal of Experimental Botany. 78, 161-166.

Matlock, B. C., Beringer, R. W., Ash, D. L., Page, A. F., & Allen, M. W. 2011. ―Differences in Bacterial Optical Density Measurements between Spectrophotometers‖. Thermo Scientific.

Miller, L. S & Cho, J. S. 2011. ―Immunity Against Staphylococcus aureus Cutaneous Infections‖. Nature. 11, 505-518.

Ming, L. C. 1999. ―Ageratum conyzoides: A Tropical Source of Medicinal and Agricultural Products‖. ASHS Press. 469-473.

Mittal, R., Aggarwal, S., Sharma, S., Chhibber, S., & Harjai, K. 2009. ―Urinary tract infections caused by Pseudomonas aeruginosa: A minireview‖. Journal of Infection and Public Health. 2, 101111.

Mohanta, S., Sharma, G. D., & Deb, B. 2010. ―Diversity of Endophytic Diazotrophs in Non-Leguminous Crops‖. Biological and Environmental Sciences. 6, (1), 109-122.

Moustafa, M. F. M., Alamri, S. A., Taha, T. H., & Alrumman, S. A. 2013. ―In Vitro Antifungal Activity of Argemone Ochroleuca Sweet Latex Against Some Pathogenic Fungi‖. African Journal of Biotechnology. 12, (10), 1132-1137.


(2)

Nofiani, R., Nurbetty, S., & Sapar, A . 2009. ―Aktivitas Antimikroba Ekstrak Metanol Bakteri Berasosiasi Spons dari Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat‖. E-Jurnal Ilmu & Teknologi Kelautan Tropis. 1, (2), 33-41.

O’Neill, P. M., Barton, V. E., Ward, S. A., & Chadwick, J. 2012. ― 4-Aminoquinolines: Chloroquine, Amodiaquine and Next-Generation Analogues‖. Antimalaria Drugs Chemistry, Action, and Use. 19-44.

Okunade, A. L. 2002. ―Ageratum conyzoides L. (Asteraceae). Fitoterapia. 73, 1-16.

Oladejo O.W., Imosemi, I. O., Osuagwu, F. C., Oluwadara, O. O., Aiku, A., Adewoyin, O., Ekpo, O. E., Oyedele, O. O., & Akang, E. E. U. 2003. ―Enhancement of Cutaneous Wound Healing by Methanolic Extracts of Ageratum conyzoides In The Wistar Rat. African Journal of Biomedical Research. 6, (1), 27-31.

Ozyanik, M., Demirci, S., Bektas, H., Demirbas, N., Demirbas, A., & Karaoglu, S. A. 2012. ―Preparation and Antimicrobial Activity Evaluation of Some Quinoline Derivatives Containing An Azole Nucleus‖. Turk J Chem. 36, 233 – 246.

Padalia, R. C., Verma, R. S., & Vellu, S. 2010. ―Volatile Constituents of Three Invasive Weeds of Himalayan Region‖. Rec. Nat. Prod. 4, (2), 109-114. Patil, C. R. 2009. Studies on Endorhizosphere Bacteria of Nothapodytes

nimmoniana Grahm and Their Influence on Plant Growth and Camptothecin Content: Thesis on University of Agricultural Sciences Dharwad Faculty of Agriculture Sciences: tidak diterbitkan.

Petitt, R. K. 2011. ―Small-molecules Elicitation of Microbial Secondary Metabolites‖. Microbial Biotechnology. 4, (4), 471-478.

Pettigrew, M. M., Gent, J. F., Revai, K., Patel, J. A., & Chonmaitree, T. 2008. ―Microbial Interactions During Upper Respiratory Tract Infections‖. Emerging Infectious Diseases. 14, (10), 1584-1591.

Pro-Lab Diagnostics. 2012. Mcfarland Standards. [Online]. Tersedia: http:/pro-lab.com/products-mcfarland.php?country=CU [20 Februari 2013].


(3)

Ramalakshmi, S & Muthuchelian, K. 2011. ―Analysis of Bioactive Constituents From The Leaves of Mallotus Tetracoccus (Roxb.) Kurz, by Gas Chromatography - Mass Spectrometry‖. International Journal Of Pharmaceutical Science And Research. 2, (6), 1449-1454.

Ramdani, N. F. 2011. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Alkaloid Ageratum conyzoides L. Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro: Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosantika, S. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Ageratum conyzoides L. Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro: Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosenblueth, M & Romero, E.M. 2006. Bacterial Endophytes and Their Interactions with Hosts. Molecular Plant-Microbe Interaction. 19, (8), 827-837.

Rossolini, G. M & Matengoli, E. 2005. ―Treatment and Control of Severe Infections Caused by Multiresistant Pseudomonas aeruginosa. Clin Microbiol Infect. 11, (4), 17–32

Saidu, A. N., Akanya, H. O., Dauda, B. E. N., & Ogbadoyi, E. O. 2012. ―Antibacterial and Comparative Hypoglycemic Effect of Anacardium occidentale leaves. International Research Journal of Biochemistry and Bioinformatics. 2, (1), 006-010.

Saleem, M., Nazir, M., Ali, M. S., Hussain, H., Lee, Y. S., Riaz, N., & Jabbar, A. 2009. ―Antimicrobial natural products: an update on future antibiotic drug candidates‖. Natural Product Reports. 27, 238–254.

Seanego, C. T & Ndip, R. N. 2012. ―Identification and Antibacterial Evaluation of Bioactive Compounds from Garcinia kola (Heckel) Seeds. Molecules. 17, 6569-6584.

Sebiomo, A., Awofodu, A. D., Awosanya, A. O., Awotona, F. E., & Ajayi, A. J. 2010. ―Comparative Studies of Antibacterial Effect of some Antibiotics and Ginger (Zingiber officinale) on Two Pathogenic Bacteria. Journal of Microbiology and Antimicrobials. 3, (1), 18-22.

Sekhon, B. S. 2013. ―Metalloid Compounds as Drugs‖. Research in Pharmaceutical Sciences. 8, (3), 145-158.


(4)

Sezonov, G., Joseleau-Petit, D., & D’Ari, R. 2007. ―Escherichia coli Physiology in Luria-Bertani Broth‖. Journal of Bacteriology. 189, (23), 8746–8749. Sharma, M. C., Nigam, V. K., Bahera, B., & Kachhawa, J. B. S. 2009.

Antimicrobial Activity of Aqueous Extract of Holoptelea Integrifolia (Roxb.) Leaves: an In vitro Study. Pharmacologyonline. 1, 155-159.

Shekhar, T.C & Anju, G. 2012. ―A Comprehensive Review on Ageratum conyzoides Linn.(Goat weed). International Journal of Pharmaceutical and Phytopharmalogical Research. 1, (6), 391-395.

Simmons, K. J., Chopra, I., & Fishwick, C. W. G. 2010. ―Structure-Based Discovery of Antibacterial Drugs‖. Nature. 8, 501-510.

Singh, S. B., Devi, W. R., Marina, A., Devi, W. I., Swapana, N., & Singh, C. B. 2013. ―Ethnobotany, Phytochemistry, and Pharmacology of Ageratum conyzoides Linn (Asteraceae). Journal of Medicinal Plants Research. 7, (8), 371-385.

Srikesavan, S. S & Selvan, M. M. 2012. ―Actinomycetes From Marine Sediment: Screening For Cytotoxicity, Identification and Analysis of Bioactive Constituents by Gas Chromatography - Mass Spectrometry‖. International Conference on Bioscience, Biotechnology and Healthcare Sciences. 68-71. Srinivasan, G. V., Sharanappa, P., Leela, N. K., Sadashiva, C. T., & Vijayan, K.

K. 2009. ―Chemical Composition and Antimicrobial Activity of The Essential Oil of Leea Indica (Burm.F.) Merr. Flower‖. Natural Product Radiance. 8, (5), 488-493.

Stevanofic, O., Radojevic, I., Vasic, S., & Comic, L. 2012. ―Antibacterial Activity of Naturally Occurring Compounds from Selected Plants‖. Antimicrobial Agents: 1-24.

Strobel, G & Daisy, B. 2003.‖ Bioprospecting for Microbial Endophytes and Their Natural Products‖. Microbiology and Molecular Biology Reviews. 67, (4), 491-502.

Sturz, A. V & Nowak, J. 2000. ―Endophytic Cmmunities of Rhizobacteria and The Strategies Required to Create Yield Enhancing Association with Crops‖. Applied Soil Ecology. 15, 183-190.


(5)

Sturz, A. V., Christie, B. R., Matheson, B. G., & Nowak, J. 1997. ―Biodiversity of endophytic bacteria which colonize red clover nodules, roots, stems and foliage and their influence on host growth‖. Biology and Fertility of Soils. 25, (1), 13-19.

Sudibyo, R. S. 2002. Metabolit Sekunder: Manfaat & Perkembangannya dalam Dunia Farmasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Tamokou, J. D., Mpetga, D. J. S., Lunga, P. K., Tene, M., Tane, P., & Kuiate, J. R. 2012. ―Antioxidant and Antimicrobial Activities of Ethyl Acetate Extract, Fractions and Compounds from Stem Bark of Albizia adianthifolia (Mimosoideae)‖. BMC Complementary and Alternative Medicine. 12, (99), 1-10.

Templer, S. J & Brito, M. O. 2009. ―Bacterial Skin and Soft Tissue Infections‖.

Hospital Physician. 26, 9-16.

Thakur, A. S., Jha, A. K., Verma, P., Deshmukh, R., Devangan, D., & Chandy, A. 2010. ―Synthesis and Evaluation of Some New Quinoline and Pyrido[2,3-B]Indole Derivatives‖. Pharmacie Globale (IJCP). 1, (3), 1-4.

Ukwe, C. V., Epuke, E. A., Ekwunife, O. I., Okoye, T. C., Akudor, G. C., & Ubaka, C. M. 2010. ―Antimalaria Activity of Aqueous Extract and Fraction of Leaves of Ageratum Conyzoides In Mice Infected with Plasmodium berghei. International Journal of Pharmaceutical sciences. 2, (1), 33-38. Utami, R. A. 2011. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Alkaloid Ageratum conyzoides

L. Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitro: Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Walters, D., Raynor, L., Mitchell, A., Walker, R., & Walker, K. 2004. ―Antifungal Activities of Four Fatty Acids Against Plant Pathogenic Fungi‖. Mycopathologia. 157, 87–90.

Williams, J. S. 2003. Characterization of Bioactive Secondary Metabolites from Pseudomonas aeruginosa And Prorocentrum species: Thesis on University of North Carolina Wilmington Faculty of Marine Science: tidak diterbitkan. Win, D. T. 2005. ―Oleic Acid – The Anti-Breast Cancer Component in Olive Oil‖.


(6)

Yanling, J., Xin, L., & Zhiyuan, L. 2013. The Antibacterial Drug Discovery. China: INTECH.

Zheng, C. J., Yoo, J., Lee, T., Cho, H., Kim, Y., & Kim, W. 2005. ―Fatty Acid Synthesis is A Target For Antibacterial Activity of Unsaturated Fatty Acids‖. Federation of European Biochemical Societies. 579, 5157–5162.