Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Stigma dan Kebudayaan terhadap Pasien dengan Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462011009 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengaruh Stigma
Pada penelitian ini, pengaruh stigma masih ada dari
riset partisipan. Ada tujuh riset partisipan, dari ketujuh
riset partisipan enam diantaranya masih memberikan
stigma.
Pemberian
negatif/tidak
baik
stigma
dan
ditandai
sikap
dengan
riset
cap
partisipan
(Menghindar/memutar arah). Ada satu riset partisipan
yang
tidak memberikan stigma.
Riset
partisipan
mengatakan pasien dengan gangguan jiwa hanya
sakit.
2. Pengaruh Kebudayaan
Hasil penelitian dari ketujuh riset partisipan, enam
diantaranya mengatakan penyebab gangguan jiwa
secara beragam ada yang dirasuki makluk halus,
kekuatan spiritual, kutukan dan penyakit keturunan.
Pendapat keenam riset partisipan pasien dengan
gangguan jiwa ada yang pantas dikurung dan diikat.
Ada satu riset partisipan yang mengatakan tidak setuju
dengan penyebab gangguan jiwa karena dirasuki
makluk halus, kekuatan spiritual, kutukan dan penyakit
keturunan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan
maka terdapat saran untuk pihak-pihak terkait sebagai berikut :
1. Bagi Keluarga
Dengan hasil penelitian, bahwa
setiap anggota
keluarga yang sakit perlu mendapatkan dukungan
keluarga, terlebih keluarga inti yang tinggal dengan
pasien dengan gangguan jiwa dalam satu rumah.
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dengan penelitian ini, pihak rumah sakit
lebih berperan memberikan penyuluhan bagi keluarga
dan masyarakat pasien dengan gangguan jiwa perlu
dukungan untuk membantu dalam penyembuhan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Apabila peneliti selanjutnya ingin meneliti mengenai
pengaruh stigma dan kebudayaan kepada pasien
gangguan jiwa dengan metode yang sama diharapkan
dapat menambah jumlah riset partisipan, anggota
keluarga dan masyarakat lainnya untuk diwawancarai.
4. Bagi Pemerintah
Dengan
hasil
penelitian
ini
Pemerintah
lebih
memperhatikan pasien dengan gangguan jiwa agar
tidak berkeliaran. Sosialisasi bagi masyarakat terutama
dari Dinas Sosial dan RS.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengaruh Stigma
Pada penelitian ini, pengaruh stigma masih ada dari
riset partisipan. Ada tujuh riset partisipan, dari ketujuh
riset partisipan enam diantaranya masih memberikan
stigma.
Pemberian
negatif/tidak
baik
stigma
dan
ditandai
sikap
dengan
riset
cap
partisipan
(Menghindar/memutar arah). Ada satu riset partisipan
yang
tidak memberikan stigma.
Riset
partisipan
mengatakan pasien dengan gangguan jiwa hanya
sakit.
2. Pengaruh Kebudayaan
Hasil penelitian dari ketujuh riset partisipan, enam
diantaranya mengatakan penyebab gangguan jiwa
secara beragam ada yang dirasuki makluk halus,
kekuatan spiritual, kutukan dan penyakit keturunan.
Pendapat keenam riset partisipan pasien dengan
gangguan jiwa ada yang pantas dikurung dan diikat.
Ada satu riset partisipan yang mengatakan tidak setuju
dengan penyebab gangguan jiwa karena dirasuki
makluk halus, kekuatan spiritual, kutukan dan penyakit
keturunan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan
maka terdapat saran untuk pihak-pihak terkait sebagai berikut :
1. Bagi Keluarga
Dengan hasil penelitian, bahwa
setiap anggota
keluarga yang sakit perlu mendapatkan dukungan
keluarga, terlebih keluarga inti yang tinggal dengan
pasien dengan gangguan jiwa dalam satu rumah.
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dengan penelitian ini, pihak rumah sakit
lebih berperan memberikan penyuluhan bagi keluarga
dan masyarakat pasien dengan gangguan jiwa perlu
dukungan untuk membantu dalam penyembuhan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Apabila peneliti selanjutnya ingin meneliti mengenai
pengaruh stigma dan kebudayaan kepada pasien
gangguan jiwa dengan metode yang sama diharapkan
dapat menambah jumlah riset partisipan, anggota
keluarga dan masyarakat lainnya untuk diwawancarai.
4. Bagi Pemerintah
Dengan
hasil
penelitian
ini
Pemerintah
lebih
memperhatikan pasien dengan gangguan jiwa agar
tidak berkeliaran. Sosialisasi bagi masyarakat terutama
dari Dinas Sosial dan RS.