T1 462011033 Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Brown, Judith E. (2005). Nutrition Throughout the Life Cycle
(2nded). USA: Thomson Wadsworth
Eastwood, Martin. (2003). Principles of Human Nutrition (2 nded. UK:
Edinburgh
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan. Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009).Pengantar Ilmu Keperawatan Anak
1. Selemba Medika
Herdiansyah, Haris (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk
Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta. Salemba Humanika
Gibney, J., Michael, Barnie, M., Margarets, John, M.K., Lenore, A.
(2005). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. Rev.
Jakarta. PT Rineka Cipta.
Price, L. Debra & Gwin, F. Julie (2014) Pediatric Nursing: An
Introductory Text (11th. Ed). Elsevier Health Sciences.
Roesli Utami, SpA., MBA., CIMI (2000). Mengenal ASI Ekslusif.
Seri 1. Niaga Swadaya.
Satori dan Komariah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung. ALFABETA
Soetjiningsih. (1995).Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitaf, Kualitatif dan
Kombinasi (Mixed Methods). Bandung. ALFABETA
Supariasa, I. D. N et all. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Sutomo, B., Pd, S., & Yanti Anggraini, D. (2010). Menu Sehat Alami
Untuk Batita & Balita. DeMedia
61
62
Wise, P. (2004).Panduan Kesehatan Masyarakat .Surakarta :
Yayasan Indonesia Sejahtera
Jurnal
Colti Sistiarani, (2008). Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan
Antenatal yang Beresiko Terhadap Kejadian Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). Studi Pada Ibu Yang Periksa Hamil
Ke TenagaKesehatan dan Melahirkan di RSUD Banyumas.
Fikadu, T., Assegid. S., Dube. L, (2014). Factors associated with
stunting among childrenof age 24 to 59 months in Meskan
district,Gurage Zone, South Ethiopia: a case-control study.
BMC Public Health. 1-7.
Glaudia. P. G., Nancy. S.H. M., Dina. V.R. (2014). Hubungan
Antara Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting
pada Anak Usia 13-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Timinting Kota Manado.
Kainde. O. K., Malond. N. S.H., Kawatu. P. A.T (2014). Hubungan
Pola Asuh dan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian
Stunting pada Anak Usia 13-36 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Tuminting Kota Manado.
Kusuma. E. K dan Nuryanto. (2013). Risk Factors For Stunting
Among Children Aged 2-3 Years (Study At East Semarang
Sub District).
Lembaga penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) (2010).
Indonesia Macroeconomic Outlook 2010. Universitas
Indonesia, Fakultas Ekonomi. Grasindo 2009.
Mazarina Devi. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Status Gizi Balita di Pedesaan. Teknologi dan
Kejuruan, 33 (2), 183-192.
Picauly.I., Toy. S. M. (2013). Analisis Determinan dan Pengaruh
Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang
dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan, 8 (1), 5562
Puspitawati. N., dan Sulistyarini, T. (2013). Sanitasi Lingkungan
yang tidak Baik Mempengaruhi Statuz Gizi pada Balita.
Journal STIKES, 6 (1), 74-83.
63
Rahayu. S. L., Sofyaningsih. M. (2011). Pengaruh BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) dan Pemberian ASI Ekslusif Terhadap
Perubahan Status Stunting pada Balita di Kota dan
Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Renyoet. S. B., Hadju. V., Rochimiwati. N. St. (2012). Hubungan
Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan
di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Sudiman, Herman. (2008). Stunting atau Pendek: Awal Perubahan
Patologis atau Adaptasi karena Perubahan Sosial Ekonomi
yang Berkepanjangan. Media Litbang Kesehatan Volume
XVIII Nomor 1 Tahun 2008.
UNICEF Indonesia. (2012). Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak.
Unit for Children.
UNICEF. (2013). Improving Child Nutrition: the achievable
imperative for global progress. Hal. 7-11
Welasasih D. B. Dan Wirjatmadi B. R (2008). Beberapa Faktor
yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. The
Indonesia Journal of Public Health, 8 (3), 99-104.
Wigoyowati. C (2012). Kejadian Stunting pada Anak Berumur di
Bawah Lima Tahun (0-59 Bulan) di Provinsi Papua Barat
Tahun 2010 (Analisi Data Riskesdas 2010)
Artikel
Nutrition Guidance for Child Care Homes: Making Nutrition Count
for Children. (2 Juni 2002). Nutrients Needed for Growth and
Development. United States Department of Agriculture Child
and Adult Care Food Program.
Sri Mintasih, S.Kep.,Ns. (2008) Berat Badan dan Nutrisi pada
Wanita Hamil
Internet
Dampak dan Penyebab Stunted. (Januari, 2013).PublicHealth.
[online]. Diaksespada tanggal 20 Mei 2015 dari
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/dampakdan-penyebab-stunted.html
64
Malnutrition. (April, 2012). The Free Dictionary.[online]. Diakses
pada tanggal
25 Mei
2015 darihttp://medicaldictionary.thefreedictionary.com/malnutrition
Stunting karena Faktor Gizi dan Genetik. (11 Februari, 2015).
[online]. Diakses pada tanggal 23 November 2015 dari
http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/8199/Stuntingkarena-Faktor-Gizi-dan-Genetik/2015/02/11
Buku
Brown, Judith E. (2005). Nutrition Throughout the Life Cycle
(2nded). USA: Thomson Wadsworth
Eastwood, Martin. (2003). Principles of Human Nutrition (2 nded. UK:
Edinburgh
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan. Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009).Pengantar Ilmu Keperawatan Anak
1. Selemba Medika
Herdiansyah, Haris (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk
Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta. Salemba Humanika
Gibney, J., Michael, Barnie, M., Margarets, John, M.K., Lenore, A.
(2005). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. Rev.
Jakarta. PT Rineka Cipta.
Price, L. Debra & Gwin, F. Julie (2014) Pediatric Nursing: An
Introductory Text (11th. Ed). Elsevier Health Sciences.
Roesli Utami, SpA., MBA., CIMI (2000). Mengenal ASI Ekslusif.
Seri 1. Niaga Swadaya.
Satori dan Komariah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung. ALFABETA
Soetjiningsih. (1995).Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitaf, Kualitatif dan
Kombinasi (Mixed Methods). Bandung. ALFABETA
Supariasa, I. D. N et all. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Sutomo, B., Pd, S., & Yanti Anggraini, D. (2010). Menu Sehat Alami
Untuk Batita & Balita. DeMedia
61
62
Wise, P. (2004).Panduan Kesehatan Masyarakat .Surakarta :
Yayasan Indonesia Sejahtera
Jurnal
Colti Sistiarani, (2008). Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan
Antenatal yang Beresiko Terhadap Kejadian Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). Studi Pada Ibu Yang Periksa Hamil
Ke TenagaKesehatan dan Melahirkan di RSUD Banyumas.
Fikadu, T., Assegid. S., Dube. L, (2014). Factors associated with
stunting among childrenof age 24 to 59 months in Meskan
district,Gurage Zone, South Ethiopia: a case-control study.
BMC Public Health. 1-7.
Glaudia. P. G., Nancy. S.H. M., Dina. V.R. (2014). Hubungan
Antara Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting
pada Anak Usia 13-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Timinting Kota Manado.
Kainde. O. K., Malond. N. S.H., Kawatu. P. A.T (2014). Hubungan
Pola Asuh dan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian
Stunting pada Anak Usia 13-36 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Tuminting Kota Manado.
Kusuma. E. K dan Nuryanto. (2013). Risk Factors For Stunting
Among Children Aged 2-3 Years (Study At East Semarang
Sub District).
Lembaga penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) (2010).
Indonesia Macroeconomic Outlook 2010. Universitas
Indonesia, Fakultas Ekonomi. Grasindo 2009.
Mazarina Devi. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Status Gizi Balita di Pedesaan. Teknologi dan
Kejuruan, 33 (2), 183-192.
Picauly.I., Toy. S. M. (2013). Analisis Determinan dan Pengaruh
Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang
dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan, 8 (1), 5562
Puspitawati. N., dan Sulistyarini, T. (2013). Sanitasi Lingkungan
yang tidak Baik Mempengaruhi Statuz Gizi pada Balita.
Journal STIKES, 6 (1), 74-83.
63
Rahayu. S. L., Sofyaningsih. M. (2011). Pengaruh BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) dan Pemberian ASI Ekslusif Terhadap
Perubahan Status Stunting pada Balita di Kota dan
Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Renyoet. S. B., Hadju. V., Rochimiwati. N. St. (2012). Hubungan
Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan
di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Sudiman, Herman. (2008). Stunting atau Pendek: Awal Perubahan
Patologis atau Adaptasi karena Perubahan Sosial Ekonomi
yang Berkepanjangan. Media Litbang Kesehatan Volume
XVIII Nomor 1 Tahun 2008.
UNICEF Indonesia. (2012). Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak.
Unit for Children.
UNICEF. (2013). Improving Child Nutrition: the achievable
imperative for global progress. Hal. 7-11
Welasasih D. B. Dan Wirjatmadi B. R (2008). Beberapa Faktor
yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. The
Indonesia Journal of Public Health, 8 (3), 99-104.
Wigoyowati. C (2012). Kejadian Stunting pada Anak Berumur di
Bawah Lima Tahun (0-59 Bulan) di Provinsi Papua Barat
Tahun 2010 (Analisi Data Riskesdas 2010)
Artikel
Nutrition Guidance for Child Care Homes: Making Nutrition Count
for Children. (2 Juni 2002). Nutrients Needed for Growth and
Development. United States Department of Agriculture Child
and Adult Care Food Program.
Sri Mintasih, S.Kep.,Ns. (2008) Berat Badan dan Nutrisi pada
Wanita Hamil
Internet
Dampak dan Penyebab Stunted. (Januari, 2013).PublicHealth.
[online]. Diaksespada tanggal 20 Mei 2015 dari
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/dampakdan-penyebab-stunted.html
64
Malnutrition. (April, 2012). The Free Dictionary.[online]. Diakses
pada tanggal
25 Mei
2015 darihttp://medicaldictionary.thefreedictionary.com/malnutrition
Stunting karena Faktor Gizi dan Genetik. (11 Februari, 2015).
[online]. Diakses pada tanggal 23 November 2015 dari
http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/8199/Stuntingkarena-Faktor-Gizi-dan-Genetik/2015/02/11