SURVEI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI BIDANG DATAR DI SD KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN UTARA T.A 2012/2013.
SURVEI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN
GEOMETRI BIDANG DATAR DI SD KECAMATAN
PADANGSIDIMPUAN UTARA T.A 2012/2013
Oleh :
Rizki RomaYanti Siregar
NIM 071244110114
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan-Nya. Skripsi berjudul “Survei Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran
Geometri Bidang Datar di SD Kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A 2012/2013” ini disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. S.
Siahaan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang sejak awal sampai selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Ibu Dra. N.
Manurung, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran selama perkuliahan hingga penyusunan skiripsi
ini. Terima kasih juga penulis haturkan kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd dan Bapak
Dr.E.Elvis Napitupulu, M.S juga selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan
dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor
UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA, Bapak Prof. Dr.
Mukhtar , M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua
Prodi Pendidikan Matematika, serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih kepada kepala SD N 200103 Bapak Gandani Siregar S.Pd, kepala SD N
200105 Ibu Rosni Siregar S.Pd, kepala SD N 200112 Ibu Dra. Maria Endang, kepala SD S
Muhammadiyah 3 Bapak Muhammad Nafsir Rambe S.Pd serta semua guru-guru yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda H. Mandagar Siregar dan
Ibunda Hj. Ummi Binti Hasibuan, kakakanda Syarifa Hannum Siregar, Khairunnisa Siregar,
Minta Ito Siregar, Adinda Rahmat Nawi Siregar dan Ahmad Munawir Siregar yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan, dan pengorbanan yang tak ternilai selama
pendidikan sampai selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan Irin Pradina, teman-teman
di UKMI Ar-Rahman Unimed, teman-teman di kelas Dik B 07 , sahabat saya di geng JE-LEK,
teman-teman penghuni salsabila dan seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2007 Gen X
telah banyak menyemangati penulis dari awal hingga penyelesaian skripsi ini
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca,
sehingga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
September 2012
Rizki RomaYanti Siregar
071244110114
SURVEI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAAN GEOMETRI BIDANG
DATAR DI SD KECAMATAN
PADANGSIDIMPUAN UTARA T.A 2012/2013
Rizki RomaYanti Siregar (071244110114)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat peraga geometri bidang
datar di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A.2012/2013. Maksud tujuan “penggunaan alat peraga”
disini hanya dibatasi pada bagaimana kesesuaian alat peraga yang dipilih pada RPP, bagaiman
kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga, bagaimana ketersedian alat peraga di sekolah dan
mendeteksi kesulitan yang dialami guru dalam menggunakan alat peraga.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua sekolah dasar di kecamatan Padangsidimpuan Utara yang terdiri 16 SD
Negeri dan 5 SD Swasta. Sampel penelitian diambil empat sekolah dengan tekhnik stratifield
proportional random sampling yaitu SD N 200103, SD N 200105, SD N 200112, dan SD Swasta
Muhammadiyah 3.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kesesuaian alat peraga yang dipilih guru dalam
pembelajaran geometri datar pada RPP di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A. 2012/2013
tergolong tidak sesuai. Kemampuan guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar di
SD kecamatan Padangsidimpuan T.A 2012/2013 masih tergolong tidak baik. Ketersediaan alat peraga
geometri datar di SD kecamatan Padangsidimpuan T.A.2012/2013 masih tergolong tidak lengkap.
Kesulitan-kesulitan yang dominan dialami guru SD kecamatan Padangsidimpuan Utara untuk
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar T.A.2012/2013, diantaranya sebagai
berikut : kesulitan untuk membuat alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran geometri datar,
kesulitan mengkonstruksikan konsep yang dipelajari melalui alat peraga, kesulitan mendorong siswa lebih
aktif/lebih terlibat secara fisik/psikomotorik, kesulitan mendorong siswa lebih aktif/lebih terlibat secara
emosional (melibatkan hati dan rasa), kesulitan melibatkan berbagai penggunaan panca indra sebagai
saluran informasi secara serentak(penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasaan), kesulitan
mendorong siswa lebih terlibat pada kegiatan kognitif tingkat tinggi (pemecahan masalah, kreatifitas
berfikir, kreatifitas menciptakan, menginovasi,dll) sesuai dengan tahapan perkembangan psikologi anak.
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
i
RIWAYAT HIDUP
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Identifikasi Masalah
4
1.3.Batasan Masalah
4
1.4.Rumusan Masalah
5
1.5.Tujuan Penelitian
5
1.6.Manfaat Penilitian
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Media Pembelajaran Matematika SD
7
2.1.2. Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD
8
2.1.3. Fungsi Alat Peraga
9
2.1.4. Tujuan Penggunaan Alat Peraga
9
2.1.5. Penggunaan Alat Peraga Yang Baik
10
2.1.6. Strategi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan
Alat Peraga
14
2.1.7. Kajian Alat Peraga Geometri Datar
16
2.2. Kerangka Berpikir
23
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
26
3.1. Lokasi Penelitian
26
3.2. Populasi dan Sampel
26
3.3. Jenis Penelitian
26
3.4. Alat Pengumpul Data
26
3.4.1. Observasi
27
3.4.2. Angket Untuk Guru
27
3.4.3. Wawancara Terhadap Guru
27
3.5. Rancangan Penelitian
28
3.6. Analisi/Pengolahan Data
28
3.6.1. Analisis Instrumen
28
3.6.2. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
29
3.7. Keabsahan Data
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
31
4.1 Validasi Instrumen Penelitian
31
4.2 Hasil Penelitian dan pembahasan
31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
131
5.1. Kesimpulan
131
5.2. Saran
132
DAFTAR PUSTAKA
133
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-01 pada RPP
Halaman
31
Tabel 4.2. Kemampuan Guru G-01 Dalam Menggunakan Alat Peraga
32
Tabel 4.3. Kelengkapan Alat Peraga G-01
32
Tabel 4.4. Kesulitan Yang Dialami Guru G-01
33
Tabel 4.5. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-02 pada RPP
36
Tabel 4.6. Kemampuan Guru G-02 Dalam Menggunakan Alat Peraga
37
Tabel 4.7. Kelengkapan Alat Peraga G-02
37
Tabel 4.8. Kesulitan Yang Dialami Guru G-02
38
Tabel 4.9. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-03 pada RPP
41
Tabel 4.10. Kemampuan Guru G-03 Dalam Menggunakan Alat Peraga
42
Tabel 4.11. Kelengkapan Alat Peraga G-03
42
Tabel 4.12. Kesulitan Yang Dialami Guru G-03
43
Tabel 4.13. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-04 pada RPP
47
Tabel 4.14. Kemampuan Guru G-04 Dalam Menggunakan Alat Peraga
47
Tabel 4.15. Kelengkapan Alat Peraga G-04
48
Tabel 4.16. Kesulitan Yang Dialami Guru G-04
48
Tabel 4.17. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-05 pada RPP
54
Tabel 4.18. Kemampuan Guru G-05 Dalam Menggunakan Alat Peraga
55
Tabel 4.19. Kelengkapan Alat Peraga G-05
55
Tabel 4.20. Kesulitan Yang Dialami Guru G-05
56
Tabel 4.21. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-06 pada RPP
59
Tabel 4.22. Kemampuan Guru G-06 Dalam Menggunakan Alat Peraga
59
Tabel 4.23. Kelengkapan Alat Peraga G-06
60
Tabel 4.24. Kesulitan Yang Dialami Guru G-06
60
Tabel 4.25. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-07 pada RPP
63
Tabel 4.26. Kemampuan Guru G-07 Dalam Menggunakan Alat Peraga
64
iv
Tabel 4.27. Kelengkapan Alat Peraga G-07
65
Tabel 4.28. Kesulitan Yang Dialami Guru G-07
65
Tabel 4.29. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-08 pada RPP
69
Tabel 430. Kemampuan Guru G-08 Dalam Menggunakan Alat Peraga
69
Tabel 4.31. Kelengkapan Alat Peraga G-08
70
Tabel 4.32. Kesulitan Yang Dialami Guru G-08
70
Tabel 4.33. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-09 pada RPP
77
Tabel 4.34. Kemampuan Guru G-09 Dalam Menggunakan Alat Peraga
77
Tabel 4.35. Kelengkapan Alat Peraga G-09
78
Tabel 4.36. Kesulitan Yang Dialami Guru G-09
78
Tabel 4.37. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-10 pada RPP
81
Tabel 4.38. Kemampuan Guru G-10 Dalam Menggunakan Alat Peraga
81
Tabel 4.39. Kelengkapan Alat Peraga G-10
82
Tabel 4.40. Kesulitan Yang Dialami Guru G-10
82
Tabel 4.41. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-11 pada RPP
86
Tabel 4.42. Kemampuan Guru G-11 Dalam Menggunakan Alat Peraga
86
Tabel 4.43. Kelengkapan Alat Peraga G-11
87
Tabel 4.44. Kesulitan Yang Dialami Guru G-11
87
Tabel 4.45. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-12 pada RPP
91
Tabel 4.46. Kemampuan Guru G-12 Dalam Menggunakan Alat Peraga
91
Tabel 4.47. Kelengkapan Alat Peraga G-12
92
Tabel 4.48. Kesulitan Yang Dialami Guru G-12
92
Tabel 4.49. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-13 pada RPP
98
Tabel 4.50. Kemampuan Guru G-13 Dalam Menggunakan Alat Peraga
98
Tabel 4.51. Kelengkapan Alat Peraga G-13
99
Tabel 4.52. Kesulitan Yang Dialami Guru G-13
99
Tabel 4.53. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-14 pada RPP
103
v
Tabel 4.54. Kemampuan Guru G-14 Dalam Menggunakan Alat Peraga
103
Tabel 4.55. Kelengkapan Alat Peraga G-14
104
Tabel 4.56. Kesulitan Yang Dialami Guru G-14
104
Tabel 4.57. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-15 pada RPP
108
Tabel 4.58. Kemampuan Guru G-15 Dalam Menggunakan Alat Peraga
108
Tabel 459. Kelengkapan Alat Peraga G-15
109
Tabel 4.60. Kesulitan Yang Dialami Guru G-15
109
Tabel 4.61. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-16 pada RPP
113
Tabel 4.62. Kemampuan Guru G-16 Dalam Menggunakan Alat Peraga
113
Tabel 4.63. Kelengkapan Alat Peraga G-16
114
Tabel 4.64. Kesulitan Yang Dialami Guru G-16
114
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-Kisi Penyusunan Lembar Observasi Menelusuri
Kesesuian Alat Peraga Yang Dipilih Pada RPP
135
Lampiran 2. Lembar Observasi Menelesuri Kesesuaian Alat
Peraga Yang Dipilih Pada RPP
136
Lampiran 3. Kisi-Kisi Penyusunan Lembar Observasi Penggunaan
Alat Peraga Pada PBM
138
Lampiran 4. Lembar Observasi Penggunaan Alat Peraga Pada PBM
142
Lampiran 5. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Ketersedian Alat Peraga di Sekolah
144
Lampiran 6. Angket Ketersedian Alat Peraga di Sekolah
147
Lampiran 7. Lembar validasi
155
Lampiran 8. Daftar Kode Nama Guru-Guru Sampel
159
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian
160
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK dewasa ini menuntut semua pihak untuk
meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan yang berpola
berpikir cepat, cermat, tepat dan akurat, sehingga diperlukan generasi penerus
bangsa yang bermutu tinggi. Satu-satunya wadah yang bertanggung jawab
menghasilkan generasi
berkualitas
itu
adalah pendidikan.
Sebagaimana
pernyataan Mulyasa (2002:3) bahwa:
“Perwujudan masyarakat berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan,
terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang
semakin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif,
mandiri dan professional”.
Pendidikan matematika mempunyai peran yang sangat dominan untuk
mencerdaskan siswa dengan jalan mengembangkan kemampuan kritis, analisis
dan logis dan dengan matematika, ilmu pengetahuan lainnya berkembang dengan
cepat. Karena itu matematika mempunyai peranaan penting dalam berbagai
kehidupan manusia, karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan
dan teknologi menjadi sempurna. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Hudojo
(1988:1 bahwa:
“Matematika berfungsi mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, merupakan pengetahuan yang esensial sebagai dasar untuk
bekerja seumur hidup dalam abad globalisasi. Karena itu penguasaan
matematika pada tingkat tertentu diperlukan bagi semua siswa agar kelak
dalam hidupnya mendapat pekerjaan yang baik”.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
matematika sangat penting untuk memajukan Indonesia dengan meningkatkan
kualitas penerus bangsa, yaitu peserta didik yang akan menjadi pelaku
pengembang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu selayaknya pelajaran matematika
menjadi pelajaran yang diminati dan disenangi oleh siswa. Namun Abdul Hadi
Lilhaq (http://abdulhadililhaq45.blogspot.com, 27 Februari 2012)
bahwa:
menyatakan
”Kenyataan di lapangan, ditemukan bahwa pembelajaran matematika
dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi masalah bagi peserta
didik. Sehingga minat untuk pembelajaran matematika menjadi rendah
yang berpengaruh pada pembelajaran dan hasil belajar.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan disetiap
jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA), bahkan Perguruan Tinggi. Herman hudojo (1988:3)
menyatakan bahwa “Matematika adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan ideide/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya
deduktif”. Artinya bahan ajar di SD, SMP,
SMA hingga Perguruan Tinggi
tersusun hirarkis dan saling berkaitan.
Pokok bahasan geometri merupakan salah satu bahan ajar matematika
yang juga tersusun hirarkis yang dipelajari mulai dari SD, SMP, SMA bahkan
hingga perguruan tinggi. Herman Hudojo (1998:3) mengatakan bahwa
“Memahami konsep B seseorang perlu memahami lebih dahulu konsep A, tanpa
konsep A tidak mungkin orang tersebut dapat memahami konsep B”. Begitu juga
dalam pembelajaran geometri, pemahaman siswa akan konsep geometri yang
dipelajari di SD akan menentukan keberhasilan siswa tersebut dalam mempelajari
geometri di tingkat-tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, siswa SD sudah
seharusnya memahami konsep-konsep dasar geometri dengan baik dan benar.
Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya seperti yang dinyatakan
Herawati (dalam http.ebookbrowse.com) bahwa “Masih banyak siswa sekolah
dasar yang belum memahami konsep-konsep dasar geometri, diantaranya dalam
pemahaman konsep geometri datar”. Dan diperkuat oleh Nur’aeni (dalam
http.ebookbrowse.com) melaporkan bahwa “Hampir 95% siswa SD kelas V
berangggapan bahwa segiempat itu adalah persegi dan segitiga itu adalah segitiga
siku-siku”. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
pembelajaran geometri.
Hudoyo (1988:6) menyatakan bahwa permasalahan kesulitan siswa dalam
memahami konsep geometri disebabkan oleh faktor—faktor yang mempengaruhi
terjadinya proses mengajar dan belajar matematika, yaitu peserta didik, pengajar,
prasarana dan sarana, serta penilaian.
Anak-anak Sekolah Dasar berumur antara tujuh sampai 12 tahun pada
dasarnya perkembangan intelektualnya termasuk dalam tahap operasional konkret.
Jean piaget (dalam Sumardi 2000:18) menerangkan bahwa :
“Pada tahap operasional konkret anak mampu (1) memecahkan masalah
yang konkret secara nalar, (2) memahami hukum konservasi dan mampu
menggolong-golongkan serta megurutkan, dan (3) memahami kenyataankenyataan yang berlawanan.
Sejalan dengan pendapat Piaget tersebut adalah kurang efektif
memberikan pengalaman abstrak kepada anak yang berada dalam tahap berpikir
konkrit. Sebab, hal ini berarti memberikan anak beban yang lebih berat dari
kemampuannya. Oleh karena itu guru dituntun untuk mampu memanipulasi
obyek-obyek/alat yang dapat mengkonkretkan konsep-konsep geometri yang
sedang dipelajari. Ini diperkuat oleh Dienes (dalam Hudojo, 1988) mengatakan
bahwa: “Setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna
hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk
konkret”.
Memanipulasi obyek-obyek matematika dengan menggunakan alat peraga,
anak akan lebih menghayati matematika secara nyata berdasarkan fakta yang jelas
dan dapat dilihatnya. Sehingga anak lebih mudah memahami topik yang disajikan.
Namun Nasuprawoto (http://nasuprowoto.files.wordpress.com,9 April 2011)
menyatakan bahwa:
“ Kenyataan yang terjadi di sekolah berdasarkan hasil observasi dan tanya
jawab dengan peserta pelatihan guru pemandu matematika SD se
Indonesia di PPPPTK Matematika mulai tahun 1995 menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika jarang menggunakan media/alat peraga. Salah
satu penyebab yang terdeteksi adalah guru kurang bisa mengembangkan
diri dalam pemanfaatan dan pengembangan media/alat peraga “.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa walaupun alat peraga merupakan kebutuhan
siswa SD dalam memahami objek matematika namun guru masih jarang
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika dan penyebab yang
terdeteksi, guru kurang bisa mengembangkan diri dalam pemanfaatan dan
pengembangan alat peraga.
Beberapa guru Sekolah Dasar (SD) di Padangsidimpuan Utara berdasarkan
wawancara singkat menyatakan bahwa mereka masih jarang menggunakan alat
peraga dalam pembelajaran matematika yang mereka lakukan.
Berangkat dari kenyataan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui
bagaimana kondisi mengenai penggunaan alat peraga
di SD
kecamatan
Padangsidimpuan Utara. Sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul:
“SURVEI
PEMBELAJARAN
PENGGUNAAN
GEOMETRI
ALAT
DATAR
PERAGA
Di
SD
DALAM
SE-KECAMATAN
PADANGSIDIMPUAN UTARA TAHUN AJARAN 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah- masalah yang dapat
diidentifikasi adalah :
1. Siswa menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang
sulit .
2. Siswa sekolah dasar (SD) kesulitan dalam pembelajaran geometri.
3. Guru jarang mengunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika
SD.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan peneliti dan agar penelitian ini dapat
dilaksanakan dengan baik dan terarah maka masalah dalam penelitian ini hanya
dibatasi pada point kedua dan ketiga pada identifikasi masalah yaitu survei
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar di SD kecamatan
Padangsidimpuan Utara 2012/2013. Maksud “Penggunaan Alat Peraga” disini
dibatasi pada kesesuaian alat peraga yang dipilih pada RPP, pelaksanaan atau
penggunaan alat peraga pada PBM, kelengkapan/ketersedian alat peraga di
sekolah serta kesulitan yang dialami guru dalam membuat dan menggunakan alat
peraga. Dan geometri datar disini juga dibatasi pada geometri datar di kelas IV
dan V yaitu segitiga, jajargenjang, trapesium dan layang-layang.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kesesuaian alat peraga yang dipilih guru dalam pembelajaran
geometri datar pada RPP di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara
T.A.2012/2013.
2. Bagaimana kemampuan guru menggunaan alat peraga dalam pembelajaran
geometri datar di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A.2012/2013.
3. Bagaimana kelengkapan/ketersediaan alat peraga geometri datar di SD
kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A.2012/2013.
4. Apakah ada kesulitan yang dialami guru untuk menggunakan alat peraga
dalam pembelajaran geometri datar di SD Padangsidimpuan Utara
T.A.2012/2013.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian alat peraga yang dipilih guru
dalam pembelajaran geometri datar pada RPP di SD kecamatan
Padangsidimpuan Utara 2012/2013.
2.
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru menggunaan alat peraga
dalam pembelajaran geometri datar di SD kecamatan Padangsidimpuan
Utara 2012/2013.
3.
Untuk mengetahui kelengkapan/ketersediaan alat peraga geometri datar di
SD kecamatan Padangsidimpuan Utara 2012/2013
4.
Untuk mengetahui apakah ada kesulitan yang dialami guru untuk
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar di SD
Padangsidimpuan Utara 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sekolah. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk
meningkatkan mutu pembelajaran matematika khususnya geometri datar.
2. Peneliti. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti
sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam mengajar matematika pada masa
yang akan datang.
3. Peneliti lain. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
melakukan penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari analisi data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesesuaian alat peraga yang dipilih guru dalam pembelajaran geometri
datar pada RPP di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A. 2012/2013
tergolong tidak sesuai.
2. Kemampuan guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri
datar di SD kecamatan Padangsidimpuan T.A 2012/2013 masih tergolong
tidak baik.
3. Ketersediaan
alat
peraga
geometri
datar
di
SD
kecamatan
Padangsidimpuan T.A.2012/2013 masih tergolong tidak lengkap.
4. Kesulitan-kesulitan
Padangsidimpuan
yang
dominan
Utara
untuk
dialami
menggunakan
guru
alat
SD
kecamatan
peraga
dalam
pembelajaran geometri datar T.A.2012/2013, diantaranya sebagai berikut
:
Kesulitan untuk membuat alat peraga yang dibutuhkan dalam
pembelajaran geometri datar.
Kesulitan mengkonstruksikan konsep yang dipelajari melalui alat
peraga.
Kesulitan
mendorong
siswa
lebih
aktif/lebih
terlibat
secara
fisik/psikomotorik.
Kesulitan mendorong siswa lebih aktif/lebih terlibat secara emosional
(melibatkan hati dan rasa)
Kesulitan melibatkan berbagai penggunaan panca indra sebagai
saluran
informasi
secara
serentak(penglihatan,
pendengaran,
penciuman, dan perasaan).
Kesulitan mendorong siswa lebih terlibat pada kegiatan kognitif
tingkat tinggi (pemecahan masalah, kreatifitas berfikir, kreatifitas
menciptakan, menginovasi,dll) sesuai dengan tahapan perkembangan
psikologi anak.
5.2 Saran
1. Kepada sekolah diharapkan agar memperhatikan dan meningkatkan
kemampuan guru dalam membuat dan menggunakan alat peraga
khususnya dalam pembelajaran geometri bidang datar.
2. Kepada guru diharapkan agar meningkat kemampuan dalam membuat dan
menggunakan alat peraga khususnya dalam pembelajaran geometri datar.
3. Kepada peneliti sendiri agar lebih banyak membaca buku-buku yang dapat
meningkatkan pengetahuan di bidang ilmu kependidikan.
4. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya.
RIWAYAT HIDUP
Rizki RomaYanti Siregar dilahirkan di Padangsidimpuan pada tanggal 7
Juli 1988. Ayahanda bernama H. Mandagar Siregar dan Ibunda bernama Hj.
Ummi Binti Hasibuan, merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Pada
tahun 1995, penulis masuk SD Negeri 142419 dan lulus pada tahun 2001. Pada
tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Nurul Ilmi
Padangsidimpuan pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis menimba ilmu di
SMA Swasta Nurul Ilmi Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun
2007, penulis di terima di program studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
GEOMETRI BIDANG DATAR DI SD KECAMATAN
PADANGSIDIMPUAN UTARA T.A 2012/2013
Oleh :
Rizki RomaYanti Siregar
NIM 071244110114
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan-Nya. Skripsi berjudul “Survei Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran
Geometri Bidang Datar di SD Kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A 2012/2013” ini disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. S.
Siahaan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang sejak awal sampai selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Ibu Dra. N.
Manurung, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran selama perkuliahan hingga penyusunan skiripsi
ini. Terima kasih juga penulis haturkan kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd dan Bapak
Dr.E.Elvis Napitupulu, M.S juga selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan
dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor
UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA, Bapak Prof. Dr.
Mukhtar , M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua
Prodi Pendidikan Matematika, serta seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih kepada kepala SD N 200103 Bapak Gandani Siregar S.Pd, kepala SD N
200105 Ibu Rosni Siregar S.Pd, kepala SD N 200112 Ibu Dra. Maria Endang, kepala SD S
Muhammadiyah 3 Bapak Muhammad Nafsir Rambe S.Pd serta semua guru-guru yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda H. Mandagar Siregar dan
Ibunda Hj. Ummi Binti Hasibuan, kakakanda Syarifa Hannum Siregar, Khairunnisa Siregar,
Minta Ito Siregar, Adinda Rahmat Nawi Siregar dan Ahmad Munawir Siregar yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan, dan pengorbanan yang tak ternilai selama
pendidikan sampai selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan Irin Pradina, teman-teman
di UKMI Ar-Rahman Unimed, teman-teman di kelas Dik B 07 , sahabat saya di geng JE-LEK,
teman-teman penghuni salsabila dan seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2007 Gen X
telah banyak menyemangati penulis dari awal hingga penyelesaian skripsi ini
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca,
sehingga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
September 2012
Rizki RomaYanti Siregar
071244110114
SURVEI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAAN GEOMETRI BIDANG
DATAR DI SD KECAMATAN
PADANGSIDIMPUAN UTARA T.A 2012/2013
Rizki RomaYanti Siregar (071244110114)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat peraga geometri bidang
datar di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A.2012/2013. Maksud tujuan “penggunaan alat peraga”
disini hanya dibatasi pada bagaimana kesesuaian alat peraga yang dipilih pada RPP, bagaiman
kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga, bagaimana ketersedian alat peraga di sekolah dan
mendeteksi kesulitan yang dialami guru dalam menggunakan alat peraga.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua sekolah dasar di kecamatan Padangsidimpuan Utara yang terdiri 16 SD
Negeri dan 5 SD Swasta. Sampel penelitian diambil empat sekolah dengan tekhnik stratifield
proportional random sampling yaitu SD N 200103, SD N 200105, SD N 200112, dan SD Swasta
Muhammadiyah 3.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kesesuaian alat peraga yang dipilih guru dalam
pembelajaran geometri datar pada RPP di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A. 2012/2013
tergolong tidak sesuai. Kemampuan guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar di
SD kecamatan Padangsidimpuan T.A 2012/2013 masih tergolong tidak baik. Ketersediaan alat peraga
geometri datar di SD kecamatan Padangsidimpuan T.A.2012/2013 masih tergolong tidak lengkap.
Kesulitan-kesulitan yang dominan dialami guru SD kecamatan Padangsidimpuan Utara untuk
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar T.A.2012/2013, diantaranya sebagai
berikut : kesulitan untuk membuat alat peraga yang dibutuhkan dalam pembelajaran geometri datar,
kesulitan mengkonstruksikan konsep yang dipelajari melalui alat peraga, kesulitan mendorong siswa lebih
aktif/lebih terlibat secara fisik/psikomotorik, kesulitan mendorong siswa lebih aktif/lebih terlibat secara
emosional (melibatkan hati dan rasa), kesulitan melibatkan berbagai penggunaan panca indra sebagai
saluran informasi secara serentak(penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasaan), kesulitan
mendorong siswa lebih terlibat pada kegiatan kognitif tingkat tinggi (pemecahan masalah, kreatifitas
berfikir, kreatifitas menciptakan, menginovasi,dll) sesuai dengan tahapan perkembangan psikologi anak.
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
i
RIWAYAT HIDUP
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Identifikasi Masalah
4
1.3.Batasan Masalah
4
1.4.Rumusan Masalah
5
1.5.Tujuan Penelitian
5
1.6.Manfaat Penilitian
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Kerangka Teoritis
7
2.1.1. Media Pembelajaran Matematika SD
7
2.1.2. Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD
8
2.1.3. Fungsi Alat Peraga
9
2.1.4. Tujuan Penggunaan Alat Peraga
9
2.1.5. Penggunaan Alat Peraga Yang Baik
10
2.1.6. Strategi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan
Alat Peraga
14
2.1.7. Kajian Alat Peraga Geometri Datar
16
2.2. Kerangka Berpikir
23
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
26
3.1. Lokasi Penelitian
26
3.2. Populasi dan Sampel
26
3.3. Jenis Penelitian
26
3.4. Alat Pengumpul Data
26
3.4.1. Observasi
27
3.4.2. Angket Untuk Guru
27
3.4.3. Wawancara Terhadap Guru
27
3.5. Rancangan Penelitian
28
3.6. Analisi/Pengolahan Data
28
3.6.1. Analisis Instrumen
28
3.6.2. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
29
3.7. Keabsahan Data
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
31
4.1 Validasi Instrumen Penelitian
31
4.2 Hasil Penelitian dan pembahasan
31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
131
5.1. Kesimpulan
131
5.2. Saran
132
DAFTAR PUSTAKA
133
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-01 pada RPP
Halaman
31
Tabel 4.2. Kemampuan Guru G-01 Dalam Menggunakan Alat Peraga
32
Tabel 4.3. Kelengkapan Alat Peraga G-01
32
Tabel 4.4. Kesulitan Yang Dialami Guru G-01
33
Tabel 4.5. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-02 pada RPP
36
Tabel 4.6. Kemampuan Guru G-02 Dalam Menggunakan Alat Peraga
37
Tabel 4.7. Kelengkapan Alat Peraga G-02
37
Tabel 4.8. Kesulitan Yang Dialami Guru G-02
38
Tabel 4.9. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-03 pada RPP
41
Tabel 4.10. Kemampuan Guru G-03 Dalam Menggunakan Alat Peraga
42
Tabel 4.11. Kelengkapan Alat Peraga G-03
42
Tabel 4.12. Kesulitan Yang Dialami Guru G-03
43
Tabel 4.13. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-04 pada RPP
47
Tabel 4.14. Kemampuan Guru G-04 Dalam Menggunakan Alat Peraga
47
Tabel 4.15. Kelengkapan Alat Peraga G-04
48
Tabel 4.16. Kesulitan Yang Dialami Guru G-04
48
Tabel 4.17. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-05 pada RPP
54
Tabel 4.18. Kemampuan Guru G-05 Dalam Menggunakan Alat Peraga
55
Tabel 4.19. Kelengkapan Alat Peraga G-05
55
Tabel 4.20. Kesulitan Yang Dialami Guru G-05
56
Tabel 4.21. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-06 pada RPP
59
Tabel 4.22. Kemampuan Guru G-06 Dalam Menggunakan Alat Peraga
59
Tabel 4.23. Kelengkapan Alat Peraga G-06
60
Tabel 4.24. Kesulitan Yang Dialami Guru G-06
60
Tabel 4.25. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-07 pada RPP
63
Tabel 4.26. Kemampuan Guru G-07 Dalam Menggunakan Alat Peraga
64
iv
Tabel 4.27. Kelengkapan Alat Peraga G-07
65
Tabel 4.28. Kesulitan Yang Dialami Guru G-07
65
Tabel 4.29. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-08 pada RPP
69
Tabel 430. Kemampuan Guru G-08 Dalam Menggunakan Alat Peraga
69
Tabel 4.31. Kelengkapan Alat Peraga G-08
70
Tabel 4.32. Kesulitan Yang Dialami Guru G-08
70
Tabel 4.33. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-09 pada RPP
77
Tabel 4.34. Kemampuan Guru G-09 Dalam Menggunakan Alat Peraga
77
Tabel 4.35. Kelengkapan Alat Peraga G-09
78
Tabel 4.36. Kesulitan Yang Dialami Guru G-09
78
Tabel 4.37. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-10 pada RPP
81
Tabel 4.38. Kemampuan Guru G-10 Dalam Menggunakan Alat Peraga
81
Tabel 4.39. Kelengkapan Alat Peraga G-10
82
Tabel 4.40. Kesulitan Yang Dialami Guru G-10
82
Tabel 4.41. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-11 pada RPP
86
Tabel 4.42. Kemampuan Guru G-11 Dalam Menggunakan Alat Peraga
86
Tabel 4.43. Kelengkapan Alat Peraga G-11
87
Tabel 4.44. Kesulitan Yang Dialami Guru G-11
87
Tabel 4.45. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-12 pada RPP
91
Tabel 4.46. Kemampuan Guru G-12 Dalam Menggunakan Alat Peraga
91
Tabel 4.47. Kelengkapan Alat Peraga G-12
92
Tabel 4.48. Kesulitan Yang Dialami Guru G-12
92
Tabel 4.49. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-13 pada RPP
98
Tabel 4.50. Kemampuan Guru G-13 Dalam Menggunakan Alat Peraga
98
Tabel 4.51. Kelengkapan Alat Peraga G-13
99
Tabel 4.52. Kesulitan Yang Dialami Guru G-13
99
Tabel 4.53. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-14 pada RPP
103
v
Tabel 4.54. Kemampuan Guru G-14 Dalam Menggunakan Alat Peraga
103
Tabel 4.55. Kelengkapan Alat Peraga G-14
104
Tabel 4.56. Kesulitan Yang Dialami Guru G-14
104
Tabel 4.57. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-15 pada RPP
108
Tabel 4.58. Kemampuan Guru G-15 Dalam Menggunakan Alat Peraga
108
Tabel 459. Kelengkapan Alat Peraga G-15
109
Tabel 4.60. Kesulitan Yang Dialami Guru G-15
109
Tabel 4.61. Kesesuaian Alat Peraga Yang Dipilih G-16 pada RPP
113
Tabel 4.62. Kemampuan Guru G-16 Dalam Menggunakan Alat Peraga
113
Tabel 4.63. Kelengkapan Alat Peraga G-16
114
Tabel 4.64. Kesulitan Yang Dialami Guru G-16
114
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-Kisi Penyusunan Lembar Observasi Menelusuri
Kesesuian Alat Peraga Yang Dipilih Pada RPP
135
Lampiran 2. Lembar Observasi Menelesuri Kesesuaian Alat
Peraga Yang Dipilih Pada RPP
136
Lampiran 3. Kisi-Kisi Penyusunan Lembar Observasi Penggunaan
Alat Peraga Pada PBM
138
Lampiran 4. Lembar Observasi Penggunaan Alat Peraga Pada PBM
142
Lampiran 5. Kisi-Kisi Penyusunan Angket Ketersedian Alat Peraga di Sekolah
144
Lampiran 6. Angket Ketersedian Alat Peraga di Sekolah
147
Lampiran 7. Lembar validasi
155
Lampiran 8. Daftar Kode Nama Guru-Guru Sampel
159
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian
160
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK dewasa ini menuntut semua pihak untuk
meningkatkan pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan yang berpola
berpikir cepat, cermat, tepat dan akurat, sehingga diperlukan generasi penerus
bangsa yang bermutu tinggi. Satu-satunya wadah yang bertanggung jawab
menghasilkan generasi
berkualitas
itu
adalah pendidikan.
Sebagaimana
pernyataan Mulyasa (2002:3) bahwa:
“Perwujudan masyarakat berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan,
terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang
semakin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif,
mandiri dan professional”.
Pendidikan matematika mempunyai peran yang sangat dominan untuk
mencerdaskan siswa dengan jalan mengembangkan kemampuan kritis, analisis
dan logis dan dengan matematika, ilmu pengetahuan lainnya berkembang dengan
cepat. Karena itu matematika mempunyai peranaan penting dalam berbagai
kehidupan manusia, karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan
dan teknologi menjadi sempurna. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Hudojo
(1988:1 bahwa:
“Matematika berfungsi mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, merupakan pengetahuan yang esensial sebagai dasar untuk
bekerja seumur hidup dalam abad globalisasi. Karena itu penguasaan
matematika pada tingkat tertentu diperlukan bagi semua siswa agar kelak
dalam hidupnya mendapat pekerjaan yang baik”.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
matematika sangat penting untuk memajukan Indonesia dengan meningkatkan
kualitas penerus bangsa, yaitu peserta didik yang akan menjadi pelaku
pengembang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu selayaknya pelajaran matematika
menjadi pelajaran yang diminati dan disenangi oleh siswa. Namun Abdul Hadi
Lilhaq (http://abdulhadililhaq45.blogspot.com, 27 Februari 2012)
bahwa:
menyatakan
”Kenyataan di lapangan, ditemukan bahwa pembelajaran matematika
dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menjadi masalah bagi peserta
didik. Sehingga minat untuk pembelajaran matematika menjadi rendah
yang berpengaruh pada pembelajaran dan hasil belajar.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan disetiap
jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA), bahkan Perguruan Tinggi. Herman hudojo (1988:3)
menyatakan bahwa “Matematika adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan ideide/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya
deduktif”. Artinya bahan ajar di SD, SMP,
SMA hingga Perguruan Tinggi
tersusun hirarkis dan saling berkaitan.
Pokok bahasan geometri merupakan salah satu bahan ajar matematika
yang juga tersusun hirarkis yang dipelajari mulai dari SD, SMP, SMA bahkan
hingga perguruan tinggi. Herman Hudojo (1998:3) mengatakan bahwa
“Memahami konsep B seseorang perlu memahami lebih dahulu konsep A, tanpa
konsep A tidak mungkin orang tersebut dapat memahami konsep B”. Begitu juga
dalam pembelajaran geometri, pemahaman siswa akan konsep geometri yang
dipelajari di SD akan menentukan keberhasilan siswa tersebut dalam mempelajari
geometri di tingkat-tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, siswa SD sudah
seharusnya memahami konsep-konsep dasar geometri dengan baik dan benar.
Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya seperti yang dinyatakan
Herawati (dalam http.ebookbrowse.com) bahwa “Masih banyak siswa sekolah
dasar yang belum memahami konsep-konsep dasar geometri, diantaranya dalam
pemahaman konsep geometri datar”. Dan diperkuat oleh Nur’aeni (dalam
http.ebookbrowse.com) melaporkan bahwa “Hampir 95% siswa SD kelas V
berangggapan bahwa segiempat itu adalah persegi dan segitiga itu adalah segitiga
siku-siku”. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
pembelajaran geometri.
Hudoyo (1988:6) menyatakan bahwa permasalahan kesulitan siswa dalam
memahami konsep geometri disebabkan oleh faktor—faktor yang mempengaruhi
terjadinya proses mengajar dan belajar matematika, yaitu peserta didik, pengajar,
prasarana dan sarana, serta penilaian.
Anak-anak Sekolah Dasar berumur antara tujuh sampai 12 tahun pada
dasarnya perkembangan intelektualnya termasuk dalam tahap operasional konkret.
Jean piaget (dalam Sumardi 2000:18) menerangkan bahwa :
“Pada tahap operasional konkret anak mampu (1) memecahkan masalah
yang konkret secara nalar, (2) memahami hukum konservasi dan mampu
menggolong-golongkan serta megurutkan, dan (3) memahami kenyataankenyataan yang berlawanan.
Sejalan dengan pendapat Piaget tersebut adalah kurang efektif
memberikan pengalaman abstrak kepada anak yang berada dalam tahap berpikir
konkrit. Sebab, hal ini berarti memberikan anak beban yang lebih berat dari
kemampuannya. Oleh karena itu guru dituntun untuk mampu memanipulasi
obyek-obyek/alat yang dapat mengkonkretkan konsep-konsep geometri yang
sedang dipelajari. Ini diperkuat oleh Dienes (dalam Hudojo, 1988) mengatakan
bahwa: “Setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna
hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk
konkret”.
Memanipulasi obyek-obyek matematika dengan menggunakan alat peraga,
anak akan lebih menghayati matematika secara nyata berdasarkan fakta yang jelas
dan dapat dilihatnya. Sehingga anak lebih mudah memahami topik yang disajikan.
Namun Nasuprawoto (http://nasuprowoto.files.wordpress.com,9 April 2011)
menyatakan bahwa:
“ Kenyataan yang terjadi di sekolah berdasarkan hasil observasi dan tanya
jawab dengan peserta pelatihan guru pemandu matematika SD se
Indonesia di PPPPTK Matematika mulai tahun 1995 menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika jarang menggunakan media/alat peraga. Salah
satu penyebab yang terdeteksi adalah guru kurang bisa mengembangkan
diri dalam pemanfaatan dan pengembangan media/alat peraga “.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa walaupun alat peraga merupakan kebutuhan
siswa SD dalam memahami objek matematika namun guru masih jarang
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika dan penyebab yang
terdeteksi, guru kurang bisa mengembangkan diri dalam pemanfaatan dan
pengembangan alat peraga.
Beberapa guru Sekolah Dasar (SD) di Padangsidimpuan Utara berdasarkan
wawancara singkat menyatakan bahwa mereka masih jarang menggunakan alat
peraga dalam pembelajaran matematika yang mereka lakukan.
Berangkat dari kenyataan di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui
bagaimana kondisi mengenai penggunaan alat peraga
di SD
kecamatan
Padangsidimpuan Utara. Sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul:
“SURVEI
PEMBELAJARAN
PENGGUNAAN
GEOMETRI
ALAT
DATAR
PERAGA
Di
SD
DALAM
SE-KECAMATAN
PADANGSIDIMPUAN UTARA TAHUN AJARAN 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah- masalah yang dapat
diidentifikasi adalah :
1. Siswa menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang
sulit .
2. Siswa sekolah dasar (SD) kesulitan dalam pembelajaran geometri.
3. Guru jarang mengunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika
SD.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan peneliti dan agar penelitian ini dapat
dilaksanakan dengan baik dan terarah maka masalah dalam penelitian ini hanya
dibatasi pada point kedua dan ketiga pada identifikasi masalah yaitu survei
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar di SD kecamatan
Padangsidimpuan Utara 2012/2013. Maksud “Penggunaan Alat Peraga” disini
dibatasi pada kesesuaian alat peraga yang dipilih pada RPP, pelaksanaan atau
penggunaan alat peraga pada PBM, kelengkapan/ketersedian alat peraga di
sekolah serta kesulitan yang dialami guru dalam membuat dan menggunakan alat
peraga. Dan geometri datar disini juga dibatasi pada geometri datar di kelas IV
dan V yaitu segitiga, jajargenjang, trapesium dan layang-layang.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kesesuaian alat peraga yang dipilih guru dalam pembelajaran
geometri datar pada RPP di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara
T.A.2012/2013.
2. Bagaimana kemampuan guru menggunaan alat peraga dalam pembelajaran
geometri datar di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A.2012/2013.
3. Bagaimana kelengkapan/ketersediaan alat peraga geometri datar di SD
kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A.2012/2013.
4. Apakah ada kesulitan yang dialami guru untuk menggunakan alat peraga
dalam pembelajaran geometri datar di SD Padangsidimpuan Utara
T.A.2012/2013.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian alat peraga yang dipilih guru
dalam pembelajaran geometri datar pada RPP di SD kecamatan
Padangsidimpuan Utara 2012/2013.
2.
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru menggunaan alat peraga
dalam pembelajaran geometri datar di SD kecamatan Padangsidimpuan
Utara 2012/2013.
3.
Untuk mengetahui kelengkapan/ketersediaan alat peraga geometri datar di
SD kecamatan Padangsidimpuan Utara 2012/2013
4.
Untuk mengetahui apakah ada kesulitan yang dialami guru untuk
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri datar di SD
Padangsidimpuan Utara 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sekolah. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk
meningkatkan mutu pembelajaran matematika khususnya geometri datar.
2. Peneliti. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti
sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam mengajar matematika pada masa
yang akan datang.
3. Peneliti lain. Hal ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk
melakukan penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari analisi data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesesuaian alat peraga yang dipilih guru dalam pembelajaran geometri
datar pada RPP di SD kecamatan Padangsidimpuan Utara T.A. 2012/2013
tergolong tidak sesuai.
2. Kemampuan guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran geometri
datar di SD kecamatan Padangsidimpuan T.A 2012/2013 masih tergolong
tidak baik.
3. Ketersediaan
alat
peraga
geometri
datar
di
SD
kecamatan
Padangsidimpuan T.A.2012/2013 masih tergolong tidak lengkap.
4. Kesulitan-kesulitan
Padangsidimpuan
yang
dominan
Utara
untuk
dialami
menggunakan
guru
alat
SD
kecamatan
peraga
dalam
pembelajaran geometri datar T.A.2012/2013, diantaranya sebagai berikut
:
Kesulitan untuk membuat alat peraga yang dibutuhkan dalam
pembelajaran geometri datar.
Kesulitan mengkonstruksikan konsep yang dipelajari melalui alat
peraga.
Kesulitan
mendorong
siswa
lebih
aktif/lebih
terlibat
secara
fisik/psikomotorik.
Kesulitan mendorong siswa lebih aktif/lebih terlibat secara emosional
(melibatkan hati dan rasa)
Kesulitan melibatkan berbagai penggunaan panca indra sebagai
saluran
informasi
secara
serentak(penglihatan,
pendengaran,
penciuman, dan perasaan).
Kesulitan mendorong siswa lebih terlibat pada kegiatan kognitif
tingkat tinggi (pemecahan masalah, kreatifitas berfikir, kreatifitas
menciptakan, menginovasi,dll) sesuai dengan tahapan perkembangan
psikologi anak.
5.2 Saran
1. Kepada sekolah diharapkan agar memperhatikan dan meningkatkan
kemampuan guru dalam membuat dan menggunakan alat peraga
khususnya dalam pembelajaran geometri bidang datar.
2. Kepada guru diharapkan agar meningkat kemampuan dalam membuat dan
menggunakan alat peraga khususnya dalam pembelajaran geometri datar.
3. Kepada peneliti sendiri agar lebih banyak membaca buku-buku yang dapat
meningkatkan pengetahuan di bidang ilmu kependidikan.
4. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya.
RIWAYAT HIDUP
Rizki RomaYanti Siregar dilahirkan di Padangsidimpuan pada tanggal 7
Juli 1988. Ayahanda bernama H. Mandagar Siregar dan Ibunda bernama Hj.
Ummi Binti Hasibuan, merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Pada
tahun 1995, penulis masuk SD Negeri 142419 dan lulus pada tahun 2001. Pada
tahun 2001, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Nurul Ilmi
Padangsidimpuan pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis menimba ilmu di
SMA Swasta Nurul Ilmi Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun
2007, penulis di terima di program studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.