EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC5E) DENGAN PEMANFAATAN ALAT PERAGA PADA MATERI POKOK BIDANG DATAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

  

!"# $ "$%"# &'&$"( ") * + $ &,&$)# - . / %

&'-&/0,&( &, / /! $ &$+ + # $ + , '

,'" &$+ + # $ %&' % #

  

,&(1

1 23

  4 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Innarotul Ulya NIM : 073511020 Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

  Semarang, 31 Mei 2011 Saya yang menyatakan, $$ /0%", ,.

  NIM:073511020

  4 Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp/Fax 7601295, 7615387 Semarang 50185

  Naskah skripsi dengan: Judul : 5&#% 6 % * 0+&, &'7&, ! / $

  • +&$) $ -&' $5 % $ , % &/ ) - + %&/ 0#0# + $) % / %&/( + - * , &, ! / &*&/% + + # &, * "/", *, ' &' / $) ("$ &, ! / $

  Nama : Innarotul Ulya NIM : 073511020 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Tadris Matematika telah diuji dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pandidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika.

  Semarang, 15 Juni 2011

DEWAN PENGUJI

  &%" + $) &# $ &#/&% / * + $) /8 8 "*9 $: 8 "," (0 /"$$ * : 8 8: 8 + 8 ;<= > > ;;3 3 > 8 ;=

  2

  3 &$)"! : &$)"! : "$ % #(' 9 % : 8 ", 0' + *%/ : 8 8 3; >;2 3 8 ;2 < >

  3 &'7 $7 $) : -&'7 '7 $) : Semarang, 1 Juni 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo Di Semarang Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Efektivitas Model Pembelajaran (LC 5E) dengan Pemanfaatan Alat Peraga pada Materi Pokok Bidang

  Datar terhadap Hasil Belajar Peserta didik Kelas VII SMP Nurul Islam Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Nama : Innarotul Ulya NIM : 073511020 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Tadris Matematika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

  Pembimbing I, Saminanto, S.Pd., M.Pd NIP.

  Semarang, 1 Juni 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo Di Semarang Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul : Efektivitas Model Pembelajaran (LC 5E) dengan Pemanfaatan Alat Peraga pada Materi Pokok Bidang

  Datar terhadap Hasil Belajar Peserta didik Kelas VII SMP Nurul Islam Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Nama : Innarotul Ulya NIM : 073511020 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Tadris Matematika Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

  Pembimbing II, Hj. Nur Asiyah, M.S.I.

  NIP. Judul : Efektivitas Model Pembelajaran

  5E (LC 5E) dengan Pemanfaatan Alat Peraga pada Materi Pokok Bidang Datar terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Nurul Islam Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011

  Penulis : Innarotul Ulya NIM : 073511020 Pembelajaran matematika SMP Nurul Islam Semarang kurang efektif khususnya pada pokok bahasan segitiga. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional atau ekspositori, guru mencatatkan materi, memberi tugas kemudian peserta didik mengerjakan.

  Sehingga peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran (LC 5E) pada proses pembelajaran di SMP Nurul Islam Semarang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah model pembelajaran

  (LC 5E) dengan pemanfaatan alat peraga pada materi pokok bidang datar efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun Pelajaran 2010/ 2011.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: efektivitas model pembelajaran (LC 5E) dengan pemanfaatan alat peraga pada materi pokok bidang datar terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun Pelajaran 2010/ 2011. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII semester 2 SMP Nurul Islam Semarang yang terbagi dalam tiga kelas dan masing? masing kelas terdiri dari 31 peserta didik. Design yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ !, yaitu menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelompok dengan kategori kelas eksperimen dan kelas kotrol. Dengan menggunakan cara " (acak) untuk memilih anggota kelompok (kelas). Pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5E (LC 5E) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model (LC 5E) efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok bidang datar kelas VII. Hal ini terbukti dari nilai kesamaan rata?rata peserta didik sebelum diberi perlakuan, yaitu pada kelas eksperimen adalah –t = 2,00 < t = 0.82 < t = 2,00, nilai kesamaan rata?rata setelah diberi perlakuan pada # kelas eksperimen adalah. –t = 2,0000 < t = 2,201 < t = 2,00.. Berarti # nilai kesamaan rata?rata setelah diberi perlakuan labih besar dari nilai kesamaan rata?rata sebelum diberi perlakuan. Nilai rata?rata pada kelas eksperimen adalah 73,45 sedangkan nilai rata?rata kelas kontrol adalah 64,90. Dengan demikian dapat disimpulkan pada penggunaan model pembelajaran (LC

  5E) dengan pemanfaatan alat peraga efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dibandingkan dengan penggunaan metode konvesional.

  Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para civitis akademika, para tenaga pengajar khususnya bidang matematika. Serta mampu memberikan semangat dan sikap positif terhadap pembelajaran matematika agar senantiasa berprestasi dengan baik.

EFGHIا KLGHIا Mا ENO

  Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta inayah?Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul

  

? 5&#% 6 % * 0+&, &'7&, ! / $ +&$) $

&' $5 % $ , % &/ ) - + %&/ 0#0# + $) % / %&/( + - * ,

&, ! / &*&/% + # &, * "/", *, ' &' / $) ("$

&, ! / $ @ dengan baik.

  Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S?1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang Jurusan Tadris Matematika. Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Bapak Dr. Suja’i, M.Ag, yang telah memberikan izin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

  2. Ka.Prodi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Hj. Minhayati Saleh, S.Si., M.Sc., yang telah memberikan izin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.

  3. Saminanto, S.Pd., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Hj. Nur asiyah, M.S.I, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Hj. Minhayati Shaleh, S.Si, M.Sc., selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan selama kuliah.

  6. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

  7. Kepala SMP Nurul Islam Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

  8. Guru matematika kelas VII SMP Nurul Islam Semarang yang telah berkenan memberi bantuan, informasi, dan kesempatan waktu untuk melakukan penelitian.

  9. Bapak dan Ibu guru serta karyawan SMP Nurul Islam Semarang.

  10. Orang tua beserta keluarga besar penulis yang telah memberikan doa, dorongan, dan semangat.

  11. Sahabat?sahabat terbaik penulis yang telah memberikan semangat(mb muna, kamar al?asro’).

  12. Rekan?rekan mahapeserta didik Pendidikan Matematika Angkatan 2007(Dewi, Iin, tita, teny, lia, riska,, nafis), khususnya kelas Paket A, atas motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.

  13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan bagi setiap pembaca. Biarpun demikian penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat dan inspirasi bagi penulis sendiri dan pembaca.

  Semarang, 1 juni 2011 Penulis $$ /0%", ,.

  8 23

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii PENGESAHAN .................................................................................................. iii NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv ABSTRAK .......................................................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

  4. Model Pembelajaran

  B. Kajian Penelitian Yang elevan................................... 28

  8. Uraian materi segitiga …………….................... 23

  7. Alat Peraga....................................................…. 21

  6. Hasil Belajar.......................................…………. 17

  5E dalam Pembelajaran Matematika pada Materi Pokok Segitiga………................. 13

  5E........... 10 Implementasi Model Pembelajaran

  3. Pembelajaran Matematika dangan Pemanfaatan Alat Peraga............................................................9

  1 A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1

  2. Teori Belajar.................…................................... 7

  1. Belajar ................................................................ 6

  1 A. Landasan Teori........................................................... 6

  D. Tujuan dan manfaat Penelitian...................................... 5

  C. Rumusan Masalah........................................................ 4

  B. Pembatasan Masalah ................................................... 3

  C. Kerangka Berpikir..................................................... 29

  D. Rumusan Hipotesis..……………………………...... 32

  1 A. Jenis Penelitian ........................................................

  33 B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................... 34

  C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................... 34

  D. Variabel Penelitian……............................................... 36

  E. Teknik Pengumpulan Data.......................................... 36

  F. Teknik analisis Data…………….…………………... 37

  1 A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian............................ 51

  B. Pengujian Hipotesis..................................................... 52

  C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………... 54

  1 A. Simpulan...................................................................... 57

  B. Saran............................................................................ 57

  C. Penutup....................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL LAMPIRAN?LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Daftar Nama Peserta didik Kelas VII SMP Nurul Islam Semarang Lampiran 2 : Daftar Nilai Awal Mata Pelajaran Matematika Kelas VII SMP Nurul Islam Semarang Lampiran 3 : Uji Normalitas Data Nilai Awal Kelas VII A Lampiran 4 : Uji Normalitas Data Nilai Awal Kelas VII B Lampiran 5 : Uji Normalitas Data Nilai Awal Kelas VII C Lampiran 6 : Uji Homogenitas Data Nilai Awal Kelas Eksperimen dan Kontrol Lampiran 7 : Uji Kesamaan Dua Rata?Rata Data Nilai Awal Lampiran 8 : Kisi?kisi Soal Uji Coba Lampiran 9 : Soal Tes Uji Coba Lampiran 10 : Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba Lampiran 11 : Analisis Soal Uji Coba Tahap 1 dan Tahap II Lampiran 12 : Contoh Hasil Perhitungan Validitas Soal Lampiran 13 : Contoh Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Lampiran 14 : Contoh Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Lampiran 15 : Contoh Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Lampiran 16 : Daftar Nama Kelompok Kelas Eksperimen Lampiran 17 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

  Pertemuan 1 Lampiran 18 : Soal Diskusi Pertemuan 1 Lampiran 19 : Kunci Jawaban Soal Diskusi Pertemuan 1 Lampiran 20 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen

  Pertemuan 2 Lampiran 21 : Soal Diskusi Pertemuan 2 Lampiran 22 : Kunci Jawaban Soal Diskusi Pertemuan 2 Lampiran 23 : Soal Postest Lampiran 24 : Kunci Jawaban Postest Lampiran 25 : Daftar Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Lampiran 26 : Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen Lampiran 27 : Uji Normalitas Akhir Kelas Kontrol Lampiran 28 : Uji Homogenitas Lampiran 29 : Uji Hipotesis Lampiran 30 : Uji Ketuntasan Belajar Lampiran 31 : Foto Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran 32 : Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi Chi?Kuadrat Lampiran 33 : Daftar Nilai r Product Moment Lampiran 34 : Luas di bawah Lengkungan Normal Standar dari 0?Z Lampiran 35 : Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t dan F Lampiran 36 : Surat Keterangan dari Lab Matematika Lampiran 37 : Piagam KKN Lampiran 38 : Nilai Ko.Kurikuler Lampiran 39 : Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran 40 : Surat Izin Pra Riset Lampiran 41 : Surat Izin Riset Lampiran 42 : Surat Keterangan penelitian Lampiran 43 : Riwayat Pendidikan

  ! " # $ %&'& (

  )

  • (

  ,

  • )

  '

  )

  1 . . " / !

  011 ( 1%&&21&21'21 1 *'1&#1%&'' '%03# +

  4

   ! " # $ $ % & ' ( )*+*,)*++-

  • +

  5

  %

  5

  6 ) !./ " ! " #

    • 3

  

7

  ,

  3

  ,

  2 8 " ! ! # $ *9 %&&:+ 5 6 , %27 6

5 ! # * 0 ; ; %&&:+ ,

  2% 4 / $ % " *9 ) %&'&+ , ':& ':' 3 ! & ! * 0 ; ;

  %&&%+ , %%

  1

  )

  "

  9

  1

  • <=35+

  ! 2( (

  • >"" ! " ?

  '( (

  >""

  • + ) 3( (

  (

  '

  ,

  1

  4 ' A.

  ! "

  Belajar merupakan keseluruhan proses pendidikan bagi tiap orang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan sikap dari seseorang. Seseorang dikatakan belajar apabila dapat diasumsikan bahwa pada dirinya terjadi proses perubahan sikap dan tingkah laku. Perubahan ini biasanya berangsur angsur dan memakan waktu cukup lama.

  Perubahan tersebut akan semakin tampak bila ada usaha dari pihak yang terlibat. Tanpa adanya usaha, walaupun terjadi proses perubahan tingkah laku, maka tidak dapat diartikan sebagai belajar. Ini dapat diartikan proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.

  Berikut ini adalah pengertian belajar menurt pendapat para ahli:

  a. Syeikh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab mendefinisikan belajar:

  

ﺎ ﻬ ﻓﻴ ﹸﺙ ﺪ ﺤ ﹶﻓﻴ ﺔ ﹺﺑﺎﹶﻘ ﺳ ﺓ ﺒﺮ ﺧ ﻰ ﻋﹶﻠ ُﺀﺍ ﺮ ﹾﻄ ﻳ ﻢ ﻌّﻠ ﻤﺘ ﹾﻟﺍ ﹺﻦ ﻫ ﺫ ﻰ ﻓ ﻴﺮ ﺗﻐﹺﻴ ﻮ ﻫ ﻢ ﻌﱡﻠ ﺘﻟﺍ ﺍﱠﻥ

١

  ﺪﺍ ﺪﻳ ﺟ ﺍ ﻴﺮ ﺗﻐﹺﻴ

  “ ”.

b. Clifford T. dalam # $ %

  “

   !

1 Abdul Aziz dan Abdul Majid, , (Mesir: Dani Ma’arif,1979),

  Hal.169

  “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan

  2 hasil pengalaman yang lalu”.

  c. Howard . & ! '

  " # !

  “Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam artian luas) ditimbulkan

  3 atau diubah melalui praktek atau latihan”.

  d. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

  4 hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.

  Pengertian pengertian di atas mengemukakan bahwa belajar bukan hanya suatu tujuan tetapi juga merupakan suatu proses atau aktivitas untuk menghasilkan perubahan tingkah laku. Aktivitas belajar inilah yang oleh Harold Spears dalam Mustaqim diartikan dengan $ $ $

  $ $ . (Belajar terdiri dari mengamati,

  5 membaca, meniru, mencoba sendiri sesuatu, mendengarkan, mengikuti petunjuk).

  ( ! "

  Teori teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  ! "

  Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari tindakan. Piaget yakin bahwa pengalaman pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, 2 Mustaqim, % % , (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

  Semarang, 2009), hal. 39

  3 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet.4, Hal.127

  4 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet.4, Hal.128

  5 Mustaqim, % % , (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), hal.40 khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang

  6 pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis.

  Dalam berdiskusi atau menemukan solusi bagi permasalahan memang sangat dianjurkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana disebutkan

  7

  dalam firman Nya:

  ﹶﻥ ﻮ ﻤ ﻌﹶﻠ ﺗ ﹶﻻ ﺘﻢ ﹸﻛﻨ ﺍﹾﻥ ﺮ ﹾﻛ ّﺬﻟﺍ ﹶﻞ ﹶﺍﻫ ﺍﺁ ﻮ ﹶﺌﹸﻠ ﺴ ﹶﻓ “

  $ " &'(#

  Dalam penelitian ini teori belajar Jean Piaget digunakan karena model pembelajaran ) *+ juga berbasis konstruktivistik seperti halnya teori belajar ini. Dilihat pada pembelajaran yang dilakukan, peserta didik diberikan masalah yang harus dikerjakan baik secara individu maupu kelompok dengan mengkonstruk pengetahuannya sendiri melalui kegiatan memahami, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan mengevaluasi hasil kerja.

  ) ! " *' +'

  8 Teori Vygotsky menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran.

  Vygotsky mengkritik pendapat Piaget yang menyatakan bahwa faktor utama yang mendorong perkembangan kognitif seseorang adalah motivasi atau daya dari individu sendiri untuk mau belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Vygotsky justru berpendapat bahwa interaksi sosial, yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang mendorong atau memicu perkembangan kognitif seseorang.

  Dalam penelitian ini teori belajar Vygotsky digunakan karena model pembelajaran ) *+ juga menggunakan kegiatan pembelajaran melalui kerja kelompok seperti prinsip pada teori belajar Vigotsky itu sendiri. Melalui kelompok ini peserta didik saling berdiskusi memecahkan masalah yang 6 Trianto, , % . - / , (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Hal.14.

  7 Tim Islam Online, 0 . , / , (Jakarta: Khalifa, 2006), Hal.xiii

  8 Trianto, Model % - . / , (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Hal.27 diberikan dengan saling bertukar ide dan temuan sehingga dapat digeneralisasikan atau disimpulkan. Guru dalam proses ini hanya membantu proses penemuan jawaban jika terjadi suatu kesulitan.

  , ! " - # #) !

  David Ausubel mengemukakan teori belajar bermakna "

  #. Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan

  9 konsep konsep yang relevan dan terdapat dalam kognitif seseorang.

  Dalam penelitian ini teori belajar David Ausubel digunakan karena pada model pembelajaran ) *+, ada fase penerapan konsep dimana guru menyajikan materi pelajaran baru dengan menghubungkannya dengan konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktr kognisi peserta didik.

  . %) ! " % + % / !

  Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta

  10

  didik dengan peserta didik. Menurut Soedjadi sebagaimana dikutip dalam Heruman, matematika yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada

  11

  kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak peserta didik memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Proses pembelajaran pada fase konkret dapat melalui tahapan konkret, semi konkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak.

  9 Trianto, Model % - . / , (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Hal.25

  10 Amin Suyitno, ) % , 01 0,% )- .- (Semarang: Universitas Negeri Semarang , 25 Februari 2010), hlm. 2.

  11 Heruman, , % , 1 , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Hal. 1

  Menurut Mustafa Fahmi sebagaimana dalam Mustaqim, mendefinisikan belajar:

  ﺓ ﺒﺮ ﺨ ﻭﻟ ﹶﺍ ﻙ ﹸﻠﻮ ﺴﻟﺍ ﻰ ﻓ ﹸﻞ ﻳ ﻌﺪ ﺗ ﻴﺔ ﻤﻠ ﻋ ﻦ ﻋ ﺓ ﺭﺎ ﻋﺒ ( ﻦ )ﻣ ﹺﺮ ﹾﻈ ﻧ ﻰ ﻓ ﻢ ﻌﱡﻠ ﺘﻟﺍ ﺍﱠﻥ

  20 34 " !

  #

  Pepatah Cina mengatakan “Saya mendengar maka saya lupa, saya melihat

  13

  maka saya tahu, saya berbuat maka saya mengerti”. Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami peserta didik perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama dalam memori peserta didik, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya, untuk keperluan inilah maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan, dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini akan mudah dilupakan peserta didik.

  ! %) ! "

  Pergeseran paradigma pendidikan dari behavioristik menuju konstruktivistik melahirkan model, metode, pendekatan dan strategi strategi baru dalam sistem pembelajaran khususnya dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran

  ) *+ merupakan salah satu model yang berbasis pendekatan konstruktivistik.

  Dalam pembelajaran konstruktivistik peserta didik harus berpikir kritis, menganalisis, membandingkan, menggeneralisasi, menyusun hipotesis hingga mengambil kesimpulan dari masalah yang ada, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta didik, menata lingkungan belajar peserta didik agar dapat melakukan kegiatan belajar mengajar sebaik baiknya. Karena keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran mendukung peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri, sehingga pembelajaran akan berpusat pada peserta didik bukan pada guru.

12 Mustaqim, % , (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

  Semarang, 2009), Hal. 39 40

  13 Heruman, , , % , 1 , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Hal. 2

  Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang

  )

  memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar peserta didik. ) merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik " #!

  ) merupakan rangkaian tahap tahap kegiatan (fase) yang

  diorganisasi sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.

  Implementasi dalam pembelajaran menempatkan guru

  )

  sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase fase tersebut mulai dari perencanaan (terutama perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama pemberian pertanyaan pertanyaan arahan dan proses pembimbingan), dan

  14

  evaluasi. Menurut Lorsbach sebagaimana dikutip dalam Made Wena,

  

) terdiri atas lima fase yaitu fase (a) pembangkit minat " #$ (b)

  eksplorasi " #$ (c) penjelasan (explanation), (d) elaborasi

  " #$ dan (e) evaluasi " #!

  Kelima fase tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • + %)

  Tahap pembangkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingintahuan " # peserta didik tentang topik yang akan diajarkan. Hal ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari hari (yang berhubungan dengan topik bahasan). Dalam hal ini guru harus membangun keterkaitan antara pengalaman keseharian peserta didik dengan topik pembelajaran yang akan dibahas.

  • + 0! " #

  )

  Eksplorasi merupakan tahap kedua model siklus belajar. Pada tahap eksplorasi dibentuk kelompok kelompok kecil antara 5 6 peserta didik, kemudian diberikan kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa

14 Fajaroh, F dan I. W. Dasna, % , .

  http://massofa.wordpress.com/2008/08/18/pembelajaran dengan model siklus belajar learnig cycle/ pada tanggal (1/06/2011 12:56 PM) pembelajaran langsung dari guru. Dalam kelompok ini peserta didik didorong untuk menguji hipotesis dan atau membuat hipotesis baru, mencoba alternatif pemecahannya dengan teman sekelompok, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide ide atau pendapat yang berkembang dalam diskusi. Tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Pada dasarnya tujuan tahap ini adalah mengecek pengetahuan yang dimiliki peserta didik apakah sudah benar, masih salah, sebagian salah, atau sebagian benar.

  , " !

  Penjelasan merupakan tahap ketiga siklus belajar. Pada tahap pembelajaran, guru dituntut mendorong peserta didik untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan peserta didik, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antar peserta didik atau guru. Dengan adanya diskusi ini, guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas, dengan memakai penjelasan peserta didik terdahulu sebagai dasar diskusi.

  &

  Elaborasi merupakan tahap keempat siklus belajar. Pada tahap elaborasi peserta didik menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi baru atau konteks yang berbeda. Dengan demikian, peserta didik akan dapat belajar secara bermakna, karena telah dapat menerapkan/ mengaplikasikan konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru. Jika tahap ini dapat dirancang dengan baik oleh guru maka motivasi belajar peserta didik akan meningkat. Meningkatya motivasi belajar peserta didik tentu dapat mendorong peningkatan hasil belajar peserta didik.

  • - !#

  Evaluasi merupakan tahap terakhir dari siklus belajar. Pada tahap evaluasi, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman peserta didik dalam menerapkan konsep baru. Peserta didik dapat melakukan evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, dan penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan guru sebagai bahan evaluasi tentang proses penerapan metode siklus belajar yang sedang diterapkan, apakah sudah berjalan dengan sangat baik, cukup baik, atau masih kurang. Demikian pula melalui evaluasi diri, peserta didik akan dapat mengetahui kekurangan atau kemajuan dalam proses pembelajaran

  15 yang sudah dilakukan.

  Matematika yang merupakan materi yang penting di SMP akan sangat sesuai bila dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

  

) *+. Peserta didik diharapkan dapat membangun sendiri pengetahuan

  kognitifnya dan kedudukan guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase fase tersebut mulai dari perencanaan (terutama perangkat pembelajaran), pelaksanaan ( terutama pemberian pertanyaan pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) dan evaluasi berfungsi membantu peserta didik menemukan konsep pengetahuannya. Hal ini sesuai dengan karakteristik dari model pembelajaran ) *+ sendiri yang pada dasarnya sesuai dengan pendekatan konstruktivistik. Oleh karena itu model pembelajaran ) *+ dirasakan sesuai jika diterapkan pada pembelajaran Matematika.

  %0! % ! %) ! " ! % %) ! " % + 0 + + 1 + %)

  1) Guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat serta keingintahuan peserta didik tentang topik yang akan diajarkan. Proses membangkitkan minat ini salah satunya melalui: guru mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari hari (yang berhubungan dengan topik bahasan). 2) Contoh pertanyaan untuk membangkitkan minat: Pernahkah kalian memperhatikan bentuk layar sebuah perahu yang mengarungi lautan dengan layar berkembang? Apa bentuk layar tersebut? Coba temukan contoh 15 lainnya di sekelilingmu!

  Made Wena, 0 % - / , (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Hal. 170 171.

  %) ( Perahu

  3) Dari pertanyaan tersebut kemudian guru mengaitkan antara pengalaman peserta didik dengan topik pembelajaran yang akan dibahas.

  b. + 0! ( ) 1) Peserta didik dibentuk kelompok kecil, dan diberi permasalahan. Kemudian peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pembelajaran langsung dari guru. Di sini guru sebagai fasilitator dan motivator.

  2) Contoh permasalahan: guru membawa alat peraga berupa gambar perahu berlayar dan bingkai segitiga, kemudian ditunjukkan kepada peserta didik.

  Manakah yang merupakan model segitiga dan manakah yang merupakan model daerah segitiga? Berikan alasan (perbedaan dari segitiga dan daerah segitiga) dan berikan contoh yang merupakan model dari segitiga dan daerah segitiga, masing masing 4 buah!

Gambar 2.2 perahu dan bel berbentuk segitiga

3) Peserta didik mencoba alternatif pemecahan masalah, mencatat pengamatan serta ide atau pendapat yang berkembang dalam diskusi.

  c. " ! ( ) 1) Guru dituntut mendorong peserta didik untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/ pemikiran sendiri, meminta bukti dan klarifikasi atas penjelasan peserta didik, dan saling mendengar secara kritis penjelasan antarpeserta didik atau guru.

  2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya. Jika dalam mempresentasikan belum benar tentang konsep yang dijelaskan, kemudian guru memberi definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas. 3) Misalkan peserta didik dalam memberi definisi segitiga dan daerah segitiga masih salah, maka guru membenarkan dengan bantuan alat peraga bahwa:

  • Model dari segitiga ini yaitu bingkai segitiga. Kita sebut saja Segitiga ABC dapat ditulis “ ABC” dibaca “segitiga ABC”. ABC dibentuk oleh tiga ruas/ segmen garis yaitu ruas garis AB, BC, dan CA. Salah satu ujung dari tiap ruas garisnya berimpit dengan salah satu ujung segmen garis yang lain secara berurutan.
  • Model dari daerah segitiga yaitu yang digambarkan sebagai layar daerah segitiga berupa kain tertutup. Daerah segitiga dibentuk oleh segitiga dan daerah arsiran/ daerah dalam segitiga.

  d. &

  0 ( ! )

  Setelah peserta didik melalui fase fase diatas, kemudian peserta didik dituntut untuk mengaplikasikan konsep/ keterampilan dalam situasi baru. Yaitu dengan mengelompokkan suatu segitiga berdasarkan panjang sisi sisinya, besar sudut sudutnya, atau berdasarkan keduanya.

  PRAKTIK Gambarlah segitiga segitiga berikut ini pada kertas karton kemudian guntinglah segitiga segitiga tersebut! Amati unsur unsur segitiga segitiga di bawah ini! Ukurlah panjang sisi sisinya dan besar sudut sudutnya, kemudian kelompokkan berdasarkan ciri ciri yang kalian ketahui! Apa kesimpulanmu? 2,5cm 3cm 3cm 5cm 5cm 3cm 5cm 2,5cm 1,5cm 1,5cm 5cm 3,5cm 4cm 4cm 4cm 5cm 3cm 2,5cm 3cm 3cm 4cm 3cm 3cm

  e. - !# ( ) 1) Guru mengamati pengetahuan atau pemahaman peserta didik dalam hal penerapan konsep baru, mendorong peserta didik melakukan evaluasi diri, mendorong peserta didik memahami kekurangan/ kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.

  2) Peserta didik mengevaluasi belajarnya sendiri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari jawaban yang menggunakan observasi, bukti, dan penjelasan yang diperoleh sebelumnya. Kemudian mengambil kesimpulan atas situasi belajar yang dilakukannya, dan menganalisis kekurangan/ kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran.

  2 3 ! ! " 3 ! ! "

  Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki peserta didik

  16

  setelah ia menerima pengalaman belajar. Penilaian hasil belajar dilakukan setelah suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan peserta didik mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

  Dari segi guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan pengajarannya, apakah pembelajaran yang dilaksanakan mampu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini hasil belajar diperoleh dengan menggunakan tes akhir karena yang mencakup semua indikator pembelajaran.

  • + ) 4/ + ' %0 #5 3 ! ! "

  17 Belajar merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses sudah barang tentu

  harus ada yang diproses (masukan atau input), dan hasil dari pemprosesan (keluaran atau output). Dengan pendekatan sistem, kegiatan belajar dapat digambarkan sebagai berikut:

  INSTRUMENTAL INPUT RAW INPUT TEACHING-LEARNING OUTPUT PROCESS ENVIRONMENTAL INPUT

  %) ( . Bagan Pendekatan Sistem Kegiatan Belajar

  16 Nana Sudjana, % 5 % . , , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Hal. 22.

  17 Ngalim Purwanto, % % , (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.

  24, Hal. 106 107

  Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang dimaksud masukan mentah atau raw input adalah peserta didik sebagai raw input. Peserta didik memiliki karakteristik tertentu baik fisiologis maupun psikologis. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca indranya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah minatnya, tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajarnya.

  Instrumental input atau faktor faktor yang disengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta manajemen yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Di dalam keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat penting pula dan paling menentukan dalam pencapaian hasil/output yang dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri peserta didik.

  Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri peserta didik itu dan faktor yang datang dari luar diri

  18 peserta didik (faktor lingkungan).

  1. Faktor yang datang dari diri peserta didik Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki peserta didik, juga ada faktor lain seperti motivasi, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

  2. Faktor yang datang dari luar diri peserta didik (faktor lingkungan) Artinya ada faktor faktor yang berada di luar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, ialah kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.

18 Nana Sudjana, 1 % . , , (Bandung: Sinar Baru

  Algensindo, 2008), hal. 39 40

  Menurut Muhibbin Syah, psikologi belajar menambahkan satu faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan

  19 pembelajaran materi materi pembelajaran.

  Sedangkan menurut Syeh Imam Burhanil Islam Az Zarnuji, faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada enam, yang dituangkan dalam syair berikut:

  نO[\S O]^_`ab c^ d[\e Of # PQRS Mا TUVWا ل O KLM Mا

  20

نObز ل_s و ذOQfا دOuراو # PgUSو رO\jkاو صmnو ءOآذ

  “-

  $ $ $ $ $ $ ! , 3 + ! ! "

  Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai tujuan pendidikan. Dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu aspek kognitif, aspek

  21

  afektif, aspek psikomotorik. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini mencakup aspek kognitif.

1) Aspek Kognitif

  Yaitu segi kemampuan yang berkenaan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan keterampilan intelektual, Bloom mengemukakan aspek kognitif terdiri dari enam kategori yaitu:

  a) Pengetahuan dan ingatan, dalam hal ini peserta didik dituntut untuk dapat mengetahui dan mengenali adanya konsep, fakta atau istilah istilah lain.

  b) Pemahaman, peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta fakta dan konsep.

  19 Muhibbin Syah, % . , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), cet. I, hal.

  145

  20 Syaikh Imam Burhanil Islam Az Zarnuji, , & , & , (Semarang: Maktabah Alawiyah), hal.14

  21 Wayan Nurkancana dan Sunartana, + 5 . , (Surabaya: Usaha Nasional, 1990), Hal.27 29 c) Aplikasi dan penerapan, merupakan kemampuan menyeleksi atau memiliki konsep, hukum, dalil, gagasan dan cara secara tepat untuk diterapkan dalam situasi yang baru

  d) Analisis, merupakan kemampuan peserta didik untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep konsep dasar.

  e) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur unsur pokok ke dalam struktur yang baru.

  f) Evaluasi, merupakan kemampuan peserta didik mengevaluasi sesuatu, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu. 2) Aspek afektif

  Yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi reaksi yang berbeda dengan penalaran. Menurut Krathwohl dkk, aspek afektif terdiri dari lima kategori yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, penentuan sikap, organisasi,dan pembentukan pola hidup. 3) Aspek psikomotorik

  Yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani atau gerakan

  22

  peserta didik yang meliputi:

  a) Gerakan refleks yaitu respon gerakan yang tidak disadari yang dimiliki sejak lahir.

  b) Dasar gerakan gerakan yaitu gerakan gerakan yang menuntun kepada keterampilan yang sifatnya kompleks.

  c) Perceptual abilitis yaitu kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan.

  d) Pysical abilitis yaitu kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan gerakan keterampilan tingkat tinggi.

  e) Skilled movement yaitu gerakan gerakan yang memerlukan belajar misalnya ketrampilan dalam menari, olah raga, dan rekreasi.

  f) Nondiscoursive communication yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah (mimik), postur dan sebagainya.

22 Nana Sudjana, 1 % % , (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

  2000), Cet.V, Hal. 49

  Proses belajar yang dialami peserta didik merealisasikan perubahan perubahan dalam bidang pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap.

  6 !

  Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar peserta didik lebih efektif dan efisien.

  Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar. Keenam fungsi tersebut adalah:

  23

  a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 5E LEARNING CYCLE MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 6 27

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ASAM-BASA

0 14 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 5 50

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SD GUGUS KARTINI JEPARA

0 20 269

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

1 1 12

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE MODELING THE WAY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB POKOK BAHASAN JAJAR GENJANG DAN BELAH KETUPAT KELAS VII DI MTs NU 07 PATEBON KENDAL TAHUN AJARAN 20102011

0 5 150

DIAGNOSIS TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP ASKHABUL KAHFI MIJEN SEMARANG BERDASARKAN HASIL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

0 3 92

EFEKTIVITAS METODE LABORATORIUM MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARAN KELAS VIII DI MTs NU 07 PATEBON KENDAL TAHUN AJARAN 20102011

0 3 157

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB POKOK BAHASAN TABUNG KELAS IX MTs MIFTAHUL FALAH BONANG DEMAK TAHUN PELAJARAN 20112012

0 12 114

PENGARUH NILAI MATEMATIKA PADA HASIL UAS-BN SDMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII MTs HASAN KAFRAWI MAYONG JEPARA TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 86