Teknologi Konservasi in situ â ex situ Biofarmaka Langka Bernilai Ekonomi Tinggi âRauvolfia serpentina â dengan Memanfaatkan Layanan Mikoriza Endemik.
Teknologi Konservasi in situ – ex situ Biofarmaka Langka Bernilai Ekonomi Tinggi ”Rauvolfia serpentina
” dengan Memanfaatkan Layanan Mikoriza Endemik
Kata kunci : Rauvolfia serpentina, mikoriza, endemik, ex situ, in situ
Sulandjari; Dewi, Widyatmani Sih
LPPM UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Hibah Kompetensi, 2012
Rauvolfia serpentina akarnya mengandung lebih dari 50 macam alkaloid diantaranya resepina,
yohimbina, serpentina dan ajmalina. Berkhasiat obat pada berbagai peyakit. Penemuan terakhir telah
berhasil diisolasi lagi 3 macam alkaloid baru. Pada beberapa negara penghasil tanaman obat terbesar
seperti Nepal, India dan Indonesia, pule pandak dinyatakan langka karena penyebaran pule pandak yang
termasuk tipe endemik dan pengambilan langsung dari alam tanpa memperhatikan daya
regenerasinya.Sehingga menurut CITES masuk pada appendix II (jarang) atau menurut IUCN katagori
endagered species. Pelestarian keanekaragaman hayati dapat ditempuh melalui cara in-situ dan ex-situ .
Tanaman jati berasosiasi dengan beberapa spesies mikoriza golongan Glomus dan Gigaspora dalam hal
pule pandak hidup endemik di bawah tegakan jati maka memungkinkan juga terjadi asosiasi dengan
berbagai jenis mikoriza. Oleh karena itu dilakukan penelitian jenis-jenis mikoriza yang berasosiasi dan
biogeografi pule pandak untuk keperluan manipulasi lingkungan ex situ. Tujuan umum penelitian ini
adalah mendapatkan teknologi konservasi Rauvolvia serpentina secara integratif dalam pengelolaan
sumberdaya alam, masyarakat dan fungsi ekologis untuk mendapatkan produktivitas tanaman dengan
nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian tahun I dilakukan (a) Penetapan Wilayah Pengembangan R.
serpentina in situ Berdasar Potensi Agroekologi dan Kompetensi Masyarakat. (b). Eksplorasi dan
identifikasi Diversitas Mikoriza Endemik dan di Lokasi Pengembangan R. serpentina ex situ. Kesimpulan,
Lokasi pengembangan in-situ ditetapkan di petak 134 KPH Saradan dan Desa Tekil Wonogiri.
Pengembangan ex-situ di bawah tegakan sengon di Prambanan dan Wonogiri. Mikoriza endemik
dominan di bawah tegakan jati Glomus spp.Mikoriza dominan bawah sengon lokasi ex-situ adalah
Glomus spp dan Gigaspora sp.
” dengan Memanfaatkan Layanan Mikoriza Endemik
Kata kunci : Rauvolfia serpentina, mikoriza, endemik, ex situ, in situ
Sulandjari; Dewi, Widyatmani Sih
LPPM UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Hibah Kompetensi, 2012
Rauvolfia serpentina akarnya mengandung lebih dari 50 macam alkaloid diantaranya resepina,
yohimbina, serpentina dan ajmalina. Berkhasiat obat pada berbagai peyakit. Penemuan terakhir telah
berhasil diisolasi lagi 3 macam alkaloid baru. Pada beberapa negara penghasil tanaman obat terbesar
seperti Nepal, India dan Indonesia, pule pandak dinyatakan langka karena penyebaran pule pandak yang
termasuk tipe endemik dan pengambilan langsung dari alam tanpa memperhatikan daya
regenerasinya.Sehingga menurut CITES masuk pada appendix II (jarang) atau menurut IUCN katagori
endagered species. Pelestarian keanekaragaman hayati dapat ditempuh melalui cara in-situ dan ex-situ .
Tanaman jati berasosiasi dengan beberapa spesies mikoriza golongan Glomus dan Gigaspora dalam hal
pule pandak hidup endemik di bawah tegakan jati maka memungkinkan juga terjadi asosiasi dengan
berbagai jenis mikoriza. Oleh karena itu dilakukan penelitian jenis-jenis mikoriza yang berasosiasi dan
biogeografi pule pandak untuk keperluan manipulasi lingkungan ex situ. Tujuan umum penelitian ini
adalah mendapatkan teknologi konservasi Rauvolvia serpentina secara integratif dalam pengelolaan
sumberdaya alam, masyarakat dan fungsi ekologis untuk mendapatkan produktivitas tanaman dengan
nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian tahun I dilakukan (a) Penetapan Wilayah Pengembangan R.
serpentina in situ Berdasar Potensi Agroekologi dan Kompetensi Masyarakat. (b). Eksplorasi dan
identifikasi Diversitas Mikoriza Endemik dan di Lokasi Pengembangan R. serpentina ex situ. Kesimpulan,
Lokasi pengembangan in-situ ditetapkan di petak 134 KPH Saradan dan Desa Tekil Wonogiri.
Pengembangan ex-situ di bawah tegakan sengon di Prambanan dan Wonogiri. Mikoriza endemik
dominan di bawah tegakan jati Glomus spp.Mikoriza dominan bawah sengon lokasi ex-situ adalah
Glomus spp dan Gigaspora sp.