(B. Pertanian) Penyusunan Data Base Molekuler dan Karakterisasi Mikrobiota Endemik pada Konservasi Biofarmaka Langka Ruvolfia serpentina dengan Indikator Hasil dan Reserpina.
(B. Pertanian)
Penyusunan Data Base Molekuler dan Karakterisasi Mikrobiota Endemik pada Konservasi
Biofarmaka Langka Ruvolfia serpentina dengan Indikator Hasil dan Reserpina
Kata kunci : Reserpina, Rauvolfia serpentina, mikoriza, endemik
Poncoraharjo, Suharto; Sulandjari; Yuniastuti, Endang; Dewi, Widyatmani Sih
LPPM UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, 2012
Keberadaan tanaman Rauvolfia serpentina di P. Jawa adalah endemik di bawah tegakan jati. Asosiasi
mikoriza yang terjadi secara alamiah berbeda antar satu ekosistem dengan ekosistem lainnya dan
asosiasi akan efektif pada kondisi perakaran dan lingkungan yang paling sesuai. Oleh karena itu
efektivitas asosiasi mikoriza pada tanaman inang bervariasi antar spesies, varietas, bahkan antar
ekosistem (Delvian, 2006). Identifikasi berdasarkan karakter genetik molekuler mampu mendeteksi
keragaman berdasarkan pola pita DNA yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh dan fase
perkembangan. Data base genetik akan memudahkan dalam menentukan arah dan metode pemuliaan
atau budidaya tanaman R. serpentina untuk tujuan konservasi dan penyediaan bahan baku reserpina.
Data base genetik juga untuk melihat hubungan kekerabatan Rauvolfia serpentina Benth yang tumbuh di
Indonesia.Tujuan umum penelitian ini adalah menyusun data base molekuler dan merakit teknologi
konservasi Rauvolvia serpentina secara integratif dalam pengelolaan sumberdaya alam, masyarakat dan
fungsi ekologis untuk mendapatkan produktivitas tanaman dengan nilai ekonomi yang tinggi. R.
serpentina telah dikumpulkan dari habitat tiga endemik di bawah tegakan jati KPH Saradan, Wonogiri
dan KPH Randublatung. Hasil penelitian tahun I, menunjukkan bahwa konsentrasi reserpina pada akar R.
serpentina asal Saradan lebih tinggi daripada konsentrasi reserpina asal Wonogiri dan Randublatung .
Dari data geografi klimatologi dan sifat tanah lokasi Saradan , menunjukkan ketersediaan unsur hara
untuk mendukung pembentukan reserpina lebih tinggi daripada Wonogiri dan Randublatung. DNA band
yang dihasilkan dari tiga lokasi menunjukkan pola yang sama, tetapi ada perbedaan dalam konsentrasi,
sehingga menunjukkan ketebalan pita yang berbeda. Perbedaan ini dapat diartikan kemiripan genetik
dan kekerabatan dekat dari R. serpentina ketiga lokasi namun ada perbedaan dalam kosentrasi reserpina.
Mikoriza endemik yang dominan di 3 lokasi penelitian adalah Genus Glomus
Penyusunan Data Base Molekuler dan Karakterisasi Mikrobiota Endemik pada Konservasi
Biofarmaka Langka Ruvolfia serpentina dengan Indikator Hasil dan Reserpina
Kata kunci : Reserpina, Rauvolfia serpentina, mikoriza, endemik
Poncoraharjo, Suharto; Sulandjari; Yuniastuti, Endang; Dewi, Widyatmani Sih
LPPM UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, 2012
Keberadaan tanaman Rauvolfia serpentina di P. Jawa adalah endemik di bawah tegakan jati. Asosiasi
mikoriza yang terjadi secara alamiah berbeda antar satu ekosistem dengan ekosistem lainnya dan
asosiasi akan efektif pada kondisi perakaran dan lingkungan yang paling sesuai. Oleh karena itu
efektivitas asosiasi mikoriza pada tanaman inang bervariasi antar spesies, varietas, bahkan antar
ekosistem (Delvian, 2006). Identifikasi berdasarkan karakter genetik molekuler mampu mendeteksi
keragaman berdasarkan pola pita DNA yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh dan fase
perkembangan. Data base genetik akan memudahkan dalam menentukan arah dan metode pemuliaan
atau budidaya tanaman R. serpentina untuk tujuan konservasi dan penyediaan bahan baku reserpina.
Data base genetik juga untuk melihat hubungan kekerabatan Rauvolfia serpentina Benth yang tumbuh di
Indonesia.Tujuan umum penelitian ini adalah menyusun data base molekuler dan merakit teknologi
konservasi Rauvolvia serpentina secara integratif dalam pengelolaan sumberdaya alam, masyarakat dan
fungsi ekologis untuk mendapatkan produktivitas tanaman dengan nilai ekonomi yang tinggi. R.
serpentina telah dikumpulkan dari habitat tiga endemik di bawah tegakan jati KPH Saradan, Wonogiri
dan KPH Randublatung. Hasil penelitian tahun I, menunjukkan bahwa konsentrasi reserpina pada akar R.
serpentina asal Saradan lebih tinggi daripada konsentrasi reserpina asal Wonogiri dan Randublatung .
Dari data geografi klimatologi dan sifat tanah lokasi Saradan , menunjukkan ketersediaan unsur hara
untuk mendukung pembentukan reserpina lebih tinggi daripada Wonogiri dan Randublatung. DNA band
yang dihasilkan dari tiga lokasi menunjukkan pola yang sama, tetapi ada perbedaan dalam konsentrasi,
sehingga menunjukkan ketebalan pita yang berbeda. Perbedaan ini dapat diartikan kemiripan genetik
dan kekerabatan dekat dari R. serpentina ketiga lokasi namun ada perbedaan dalam kosentrasi reserpina.
Mikoriza endemik yang dominan di 3 lokasi penelitian adalah Genus Glomus