PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI : Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia.
410/SKRIPSI/Psi-FIP/UPI-01-2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh: Danti Yulia Nastiti
0901919
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengambilan Keputusan Merokok Pada Mahasiswi
(Studikasus pada 3 mahasiswi jurusan Psikologi Universitas
Pendidikan Indonesia)
Oleh
Danti Yulia Nastiti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Danti Yulia Nastiti Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(4)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
(5)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia) ABSTRAK
DANTI YULIA NASTITI (0901919). PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI (Studi kasus pada 3 mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi Jurusan Psikologi, FIP UPI (2013).
Penelitian ini bertujuan mengetahui dinamika dalam pengambilan keputusan dan juga faktor-faktor pengambilan keputusan merokok pada mahasiswi di jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus. Data diambil dengan teknik wawancara menggunakan pedoman yang disusun dari teori pengambilan keputusan. Penelitian ini dilakukan pada 3 mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia yang dipilih melalui teknik purposive sampling, yaitu tiga orang mahasiswi yang sudah merokok minimal satu tahun dan masih merokok aktif. Data yang divalidasi menggunakan teknik triangulasi dan member check menunjukan bahwa faktor utama pengambilan keputusan merokok adalah lingkungan, baik lingkungan pertemanan maupun lingkungan keluarga.
(6)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
DANTI YULIA NASTITI (0901919). DECISION ON SMOKING STUDENTS (Case study 3 student majoring in Psychology at the Indonesia Universty of Education). Thesis Department of Psychology, FIP UPI (2013).
This study aims to determine the dynamics of making and decision-making factors of smoking on the student in the department Psychology at the Indonesia University of Education. The method used in this study is a qualitative method case study design. Data retrieved by interview using guidelines drawn from the theory of decision making. This study was conducted on 3 student majoring in Psychology Indonesia University of Education, who were selected through purposive sampling techniques, namely three female students who had smoked at least one year and is still active smoking. Data were validated using the technique of triangulation and member checks showed that the main factor on decision making olf smoking is environment, the environment of friendship and also family environment.
(7)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia) DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Fokus Penelitian ... 7
C. Masalah Penelitian ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 8
1. Manfaat Teoritis ... 8
2. Manfaat Praktis ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Pengambilan Keputusan ... 10
B. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan ... 11
C. Teori Pengambilan Keputusan ... 13
a. Teori Prospek ... 13
b. Pendekatan-pendekatan Heuristik ... 15
(8)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian... 21
B. Instrumen Penelitian... 21
C. Responden Penelitian ... 21
D. Teknik Pengambilan Data ... 22
E. Teknik Analisis Data ... 22
F. Prosedur Penelitian... 22
G. Pengujian Keabsahan Data ... 23
PEDOMAN WAWANCARA ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden ... 28
1. Responden 1 ... 28
2. Responden 2 ... 29
3. Responden 3 ... 30
B. Hasil ... 31
1. Responden 1 ... 33
2. Responden 2 ... 41
3. Responden 3 ... 49
C. Pembahasan ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67
B. Saran dan Rekomendasi ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 72 RIWAYAT HIDUP PENULIS
(9)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia) DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Bagan Langkah-langkah Pengambilan Keputusan... 12 Gambar 3.1: Bagan Dinamika Pengambilan Keputusan dan Menjadi Perokok Aktif Responden1 ... 32 Gambar 3.1: Bagan Dinamika Pengambilan Keputusan dan Menjadi Perokok Aktif Responden2 ... 32 Gambar 3.1: Bagan Dinamika Pengambilan Keputusan dan Menjadi Perokok Aktif Responden3 ... 33
(10)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I: Reduksi data ... 72
Lampiran II: Display Data ... 113
Lampiran III: Pedoman Wawancara ... 150
Lampiran VI: Member Check ... 155
Lampiran V: Triangulasi Sumber... 165
Lampiran VI: Surat Pernyataan Persetujuan ... 171
Lampiran VII: SK Pembimbing ... 175
(11)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia) BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Rokok adalah gulungan kecil potongan daun tembakau yang dibungkus dalam silinder kertas tipis. Berdasarkan peraturan pemerintah republik indonesia nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan, menyebutkan bahwa rokok merupakan salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan (Promkes, 2012).
Setiap orang mengetahui bahwa merokok akan berakibat buruk bagi kesehatan. Rokok bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, stroke, impotensi, dan banyak gangguan kesehatan lainnya. Organisasi kesehatan dunia, WHO, mengatakan lebih dari 4 juta orang meninggal setiap tahunnya disebabkan oleh rokok dan kebiasaan menghisap rokok (Web Kesehatan, 2014). Anehnya, jumlah perokok pun terus meningkat setiap tahunnya. Menurut riset WHO tahun 2008, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India dan tetap menduduki posisi peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang tahun 2007 (Promkes, 2012). Sedangkan Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan, pada kategori pria, ditemukan peningkatan jumlah perokok nyaris dua kali lipat dari rentang waktu 1995-2007 dimana jumlah perokok pria mencapai angka 60,4 juta perokok dari yang sebelumnya 33,8 juta pada tahun 1995 (Tempo, 2012).
(12)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |
Dewasa ini rokok bukan hanya dikonsumsi oleh remaja dan dewasa tetapi juga anak-anak. Contohnya kasus yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, seorang anak berusia 8 tahun yang memiliki hobi merokok sejak usianya masih 4 tahun (Bisnis Indonesia, 2012). Di Sumatra Selatan pun terdapat kasus anak perokok yang berusia 3 tahun yang sudah mulai merokok sejak usia 11 bulan (Tempo, 2012). Menurut komisi nasional perlindungan anak, telah ditemukan 20 kasus anak perokok sejak tahun 2009 (Bisnis Indonesia, 2012). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyebutkan bahwa 34,7% penduduk di Indonesia berusia 10 tahun ke atas adalah perokok (Promkes, 2012). Anak yang mulai merokok dapat menjadi kecanduan, sehingga mungkin akan terus merokok ketika telah dewasa dan nantinya berisiko menderita penyakit jantung, kanker paru-paru dan penyakit berbahaya lain (Sampoerna, 2012). Hal ini membuat pemerintah Indonesia dan juga beberapa lembaga non pemerintah semakin gencar menggalakan kampanye anti rokok. Salah satu upaya pemerintah adalah pembuatan RUU Pengendalian Dampak Produk Tembakau Terhadap Kesehatan (RUUPDPTK). Kampanye anti rokok jelas terlihat ketika World Tobacco Asia 2012 yang diadakan di Jakarta tanggal 19-21 September 2012 lalu, pada saat itu ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa di depan Balai Sidang Jakarta Convention Center (Republika, 2012). Selain itu juga Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok dan Kaukus Kesehatan DPR juga menolak World Tobacco Asia 2012 (Kompas, 2012). Terdapat pula sebuah organisasi yang dibangun dengan dasar kepedulian terhadap kasus rokok di Indonesia yaitu Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT). Kegiatan yang dilakukan WITT adalah kampanye penyuluhan di ruang-ruang terbuka serta seminar tentang bahaya okok dan kecantikan. Salah satunya adalah seminar kecantikan dan fashion show dengan tema kampanye anti-rokok dengan memilih artis atau model yang memang tidak merokok (Promkes, 2012).
Penolakan terhadap rokok adalah bukan tanpa alasan yang jelas, rokok memiliki kandungan zat aditif yang berbahaya bagi tubuh. Menurut
(13)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan Indonesia, rokok menjadi penyebab utama 6 dari 8 kematian di Indonesia (Promkes, 2012). Menurut Riset Kesehatan Dasar (2007), kematian akibat penyakit tidak menular ini terus meningkat, dari penyebab 41% kematian penduduk tahun 1995 (Susenas) menjadi 59,5% kematian penduduk (Promkes, 2012). Banyak efek samping dari konsumsi rokok, seperti yang dapat dilihat pada kemasan rokok dimana tertulis: Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung, Impotensi Dan Gangguan Kehamilan Dan Janin. Selain itu menurut Pusat Promosi Kesehatan Indonesia, merokok juga menyebabkan berbagai efek samping buruk mulai dari yang ringan sampai efek samping yang berat, diantaranya: katarak, osteoporosis, penyakit jantung, kanker, juga penyakit kesuburan pada pria dan wanita (Promkes, 2012). Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan kemampuan hamil, sedangkan bagi pria, merokok meningkatkan risiko impotensi sebesar 50% (Promkes, 2012).
Zat aditif yang berbahaya dalam rokok terkandung pada asapnya. Terdapat dua macam asap rokok yang dihasilkan, yaitu: asap utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di hembuskan kembali, dan asap sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar (Terindikasi, 2012). Zat Adiktif adalah bahan yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang membahayakan kesehatan dengan ditandai perubahan perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk mengonsumsi bahan tersebut, kesulitan dalam mengendalikan penggunaannya, dan memberi prioritas pada penggunaan bahan tersebut daripada kegiatan lain (Promkes, 2012). Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2003, rokok mengandung tar dan nikotin. Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatika yang bersifat karsinogenik. Sedangkan nikotin adalah zat, atau bahan senyawa pirrolidin yang terdapat dalam Nikotiana Tabacum,
(14)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |
Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dapat mengakibatkan ketergantungan (Peraturan Pemerintah RI, nomor 19 tahun 2003).
Menurut Web Kesehatan (2014), Nikotin mempengaruhi keseimbangan kimia pada otak, khususnya dopamine dan norepinephrine, cairan kimia otak yang mengendalikan rasa bahagia dan rileks. Ketika efek nikotin mulai bekerja, maka level mood dan konsentrasi pun akan berubah. Para perokok merasakan bahwa efek tersebut terasa nikmat dan menyenangkan. Perubahan tersebut terjadi sangat cepat. Ketika seseorang menghisap rokok, nikotin akan langsung menuju ke otak dimana efeknya akan bekerja. Itulah mengapa perokok sangat menikmati efek dari nikotin dan menjadi ketergantungan terhadap efek tersebut. Di saat bersamaan, ketika terjadi ketidakseimbangan kimia di otak akibat jumlah dopamin dan norepinephrine yang berlebiham, otak mencoba untuk menyeimbangkannya. Sistem pertahanan otomatis ini akan mengeluarkan semacam kimiawi “anti-nikotin”. Cairan kimia “anti-nikotin” ini membuat seseorang merasa depresi, mood menurun, dan tidak tenang ketika tidak merokok. Keadaan ini menyebabkan seseorang ingin menhisap rokok untuk kembali meningkatkan mood dan menjadi rileks kembali. Nikotin menciptakan bentuk ketagihan yang kompleks, membuat seseorang ingin terus merokok, bahkan jika orang tersebut telah memilih untuk berhenti merokok. Tingkat ketergantungan terhadap rokok dan nikotin bisa sangat kuat. Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa nikotin bisa lebih adiktif daripada beberapa jenis obat-obatan terlarang (Kompasiana, 2014).
Kampanye anti rokok yang dilakukan sejumlah pihak rupanya belum membuahkan hasil. Faktanya selama tujuh tahun terakhir jumlah perokok laki-laki di Indonesia justru bertambah. Hasil survey Global Adult Tobacco Survey (GATS) menunjukan jika tahun 2005 jumlah perokok aktif masih kisaran 53,9%, pada tahun 2012 jumlahnya mencapai 63% (Tribun, 2012). Sekarang produsen rokok bukan hanya di luar negeri tetapi juga di dalam negeri semakin banyak. Target awal produsen rokok adalah
(15)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
pria dewasa, hal ini dapat jelas terlihat dari iklan-iklan rokok yang beredar di media cetak maupun elektronik yang umumnya menggunakan model pria. Namun pada kenyataannya, bukan hanya pria, wanita pun sekarang menjadi konsumen rokok. Sekitar 20% dari satu milyar perokok di dunia adalah wanita (Republika,2010). Berdasarkan data World Health Organization (WHO), 7% remaja perempuan di 151 negara di dunia aktif merokok (Republika, 2010). Jumlah tersebut akan terus meningkat jika tidak diwaspadai. Di Indonesia sendiri, data Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, menunjukkan 4% perokok berasal dari remaja perempuan (Republika, 2010). Sementara, data prevalensi perokok Lembaga Demografi Universitas Indonesia 2008, menunjukkan 8% perokok dari total perokok di Jakarta adalah perempuan. Jumlah perokok permpuan mencapai 240 ribu dari 3 juta perokok aktif di Jakarta (Republika, 2010).Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan pada kategori perempuan, jumlah perokok meningkat empat kali lipat pada rentang waktu 1995-2007, dimana tahun 2007 ada 4,8 juta perempuan perokok dari yang sebelumnya hanya 1,1 juta perokok pada tahun 1995 (Tempo, 2012). Dunia pendidikan juga tidak luput menjadi bagian berkembangnya rokok. Bukan hanya mahasiswa, mahasiswi pun menjadi konsumennya. Menurut observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti, satu dari Sembilan mahasiswi angkatan 2011 di jurusan Psikologi, Universitas Pendidikan Indonesia, adalah perokok aktif.
Dilansir dari kompasiana.com (2013), Sekarang ini banyak ditemui perokok aktif wanita dan semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Pada tahun 1960 merokok bisa meningkatkan kemungkinan bagi seorang wanita meninggal dunia kanker paru-paru sebesar 2,7 persen. Dan semakin bertambahnya tahun ternyata semakin tinggi pula jumlah perokok aktif wanita yang meninggal akibat kanker paru-paru. Misalnya dari 2000 sampai 2010 telah terjadi lonjakkan jumlah wanita yang meninggal sebanyak 25 kali lipat karena kanker paru-paru. Yang lebih menakutkan
(16)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |
lagi, wanita perokok aktif saat ini mulai terbiasa dan tidak takut kalau bakal terkena kanker paru-paru. Sampai hari ini saja, seorang wanita mampu merokok lebih dari 5 batang setiap harinya. Tren yang sama berlaku juga untuk kematian seorang wanita yang diakibatkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) (Kompasiana, 2013).
Berbeda dengan pria merokok yang tidak mendapatkan stigma buruk dari masyarakat karena dianggap hal yang biasa, perempuan merokok masih dianggap sangat tabu sehingga mendapatkan stigma yang buruk. Menurut salah seorang aktivis perempuan, Dwi Ayu (Berita Hukum,2012), dalam diskusi “Perempuan Berbicara Kretek”, yang diadakan oleh Komunitas Kretek bersama Wisdom Institute di Newseum, Jakarta Pusat pada 13 September 2012, perokok perempuan dianggap terkait dengan hal-hal yang kurang bermoral, seperti begadang, minum-minuman keras, dan sebagainya.
Walaupun dengan stigma negatif yang ada, tetap banyak perempuan yang memutuskan untuk merokok. Padahal menurut Sherif (Gerungan, 2009), dijelaskan bahwa dalam kehidupan berkelompok dan bermasyarakat terdapat norma-norma mengenai cara tingkah laku yang patut dan diharapkan akan dilakukan oleh anggota kelompok masyarakat tersebut. Satu hal yang dilakukan seseorang ketika berada dalam sebuah kelompok adalah konformitas, yaitu melakukan tindakan atau mengadopsi sikap sebagai hasil dari adanya tekanan kelompok yang nyata maupun yang dipersepsikan (Wade & Travis, 2007).
Terlepas dari budaya yang ada, bagaimanapun setiap orang pasti akan melakukan konformitas dalam situasi tertentu dan untuk alasan yang sama dengan yang lain (Wade & Travis, 2007). Diantara banyaknya orang yang lebih memilih melakukan konformitas untuk mengikuti norma yang ada dan menghindari stigma negatif dari masyarakat, tetapi masih ada sebagian perempuan yang justru bertentangan dengan norma yang ada dan memutuskan merokok.
(17)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Pengambilan keputusan terjadi didalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus membuat prediksi ke depan, memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih, atau membuat estimasi (prakiraan) mengenai frekuensi terjadi berdasarkan bukti-bukti yang terbatas (Suharnan, 2005). Setiap keputusan yang dibuat bertolak dari beberapa kemungkinan atau alternative untuk dipilih dimana setiap alternative tersebut member konsekuensi (Salusu, 2002). Dalam hal ini artinya perempuan yang memutuskan untuk merokok berarti telah membuat prediksi ke depan, apa yang kemudian menjadi akibat dari pengambilan keputusannya. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja. Secara umum menurut Kurt Lewin, perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu, artinya perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan (Komalasari & Hemli, 2006, dalam Helmi, TT).
Hal inilah yang kemudian dirasa menarik oleh peneliti. Maka penelitian ini mengambil judul: Dinamika Pengambilan Keputusan Merokok Pada Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011, Universitas Pendidikan Indonesia.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini bagaimana proses pengambilan keputusan merokok pada mahasiswi jurusan psikologi angkatan 2011 di Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Masalah Penelitian
Pada jaman modern ini, rokok menjadi sebuah gaya hidup yang tidak bisa lepas dari masyarakat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah perokok. Bahkan bukan hanya pria, perempuan pun telah menjadi konsumennya dalam jumlah yang cukup besar. Padahal, jika dikaji menurut stigma yang ada di masyarakat, banyak nilai-nilai negatif yang
(18)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |
melekat pada perempuan perokok. Dari uraian tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana responden mengidentifikasi tentang rokok?
2. Bagaimana responden mencari dan menemukan alternatif sebelum mengambil keputusan?
3. Bagaimana proses mengevaluasi alternatif yang telah ditemukan? 4. Bagaimana responden akhirnya memilih dan melakukan tindakan
dari keputusan yang diambilnya?
5. Faktor apa saja yang menyebabkan responden tersebut mengambil keputusan untuk merokok?
D. Tujuan Penelitian
Dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah:
1. Mengetahui bagaimana pengambilan keputusan merokok pada responden
2. Mengetahui faktor apa saja yang bisa menyebabkan responden mengambil keputusan untuk merokok
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya: 1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang bagaimana seseorang mengambil keputusan untuk merokok.
2. Manfaat Praktis a. Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah dalam pengambilan berbagai macam kebijakan tentang rokok.
(19)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
b. Orang Tua
Peneltian ini dapat digunakan sebagai acuan antisipasi orang tua yang tidak ingin anaknya menjadi seorang perokok.
c. Psikolog
Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi pedoman pembuatan dalam membuat pelatihan pencegahan rokok dikalangan mahasiswa/i.
d. Peneliti Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti topik tentang merokok. Peneliti selanjutnya pun diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di dalam penelitian ini.
(20)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Penelitian ini bermaksud mengetahui proses dan faktor apa saja yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk merokok, sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
B. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Peneliti dibantu dengan pedoman wawancara yang disusun menurut teori pengambilan keputusan yang dikemukakan Suharnan (2005), dikatakan bahwa pengambilan keputusan ialah proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti. Pengambilan keputusan terjadi didalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus membuat prediksi ke depan, memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih, atau membuat estimasi (prakiraan) mengenai frekuensi terjadi berdasarkan bukti-bukti yang terbatas. Dimana terdapat empat aspek dalam pengambilan keputusan, yaitu: Identifikasi, Mencari dan Menemukan Alternatif, Mengevaluasi Alternatif, dan Memilih dan Melakukan Tindakan. Selanjutmya keempat aspek tersebut menjadi dimensi yang kemudian diturunkan menjadi aspek yang diungkap dan indikator pertanyaan.
C. Responden Penelitian
Dalam penelitian ini pengumpulan responden penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan tujuan dan pertimbangan tertentu
(21)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
(Sugiyono, 2009). Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Responden penelitian adalah 3 orang mahasiswi jurusan Psikologi angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia, dengan kriteria: mahasiswi aktif jurusan Psikologi angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia yang sudah merokok minimal 1 tahun dan masih aktif merokok.
D. Teknik Pengambilan Data
Dalam penelitian ini teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah menggali proses dan dinamika pada responden terpilih dalam mengambil keputusan merokok. Pedoman wawancara dibuat sendiri oleh peneliti dengan acuan teori pengambilan keputusan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya.
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010) yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Mengidentifikasi masalah. b. Merumuskan masalah.
c. Menentukan fokus penelitian.
d. Menentukan studi kepustakaan untuk mendapatkan garis besar dan landasan teoritis yang berkaitan dengan fokus penelitian. e. Menentukan dan mempersiapkan instrumen penelitian dan
(22)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |
2. Tahap Pengambilan Data
a. Menentukan responden penelitian dan melakukan konfirmasi dengan pihak responden.
b. Melaksanakan pengambilan data terhadap responden. 3. Tahap Pengolahan Data
a. Melakukan verbatim dari wawancara yang telah dilaksanakan dengan responden.
b. Melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan secara kualitatif.
c. Melakukan uji keabsahan data. 4. Tahap Pembahasan
a. Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis data secara kualitatif.
b. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian.
5. Tahap Penyelesaian
a. Membuat laporan hasil penelitian.
b. Merevisi dan menyempurnakan laporan hasil penelitian secara keseluruhan
G. Pengujian Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji credibility (Moleong, 2007) yang terdiri dari triangulasi, diskusi dengan rekan dan member check.
1. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam peneitian ini digunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan apa yang dikatakan responden di depan umum dengan apa yang dikatakan responden secara pribadi. Triangulasi metode, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi teori, pengecekan derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori.
(23)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
2. Proses dan hasil penelitian ini didiskusikan dengan rekan sejawat yang menggunakan metode yang sama serta dengan dosen pembimbing.
3. Member check dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan member check ini dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan.
(24)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | | Pedoman Wawancara
DIMENSI
ASPEK YANG
DIUNGKAP INTI PERTANYAAN
Identifikasi
Dimensi ini
berhubungan dengan suatu keputusan perlu dibuat atau diambil berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
Pengetahuan tentang objek
Pengetahuan tentang rokok
Pengetahuan tentang akibat penggunaan
Pengetahuan tentang akibat merokok
Bahaya merokok terutama bagi perempuan
Sumber informasi Sumber informasi mengenai rokok Mencari dan Menemukan Alternatif Dimensi ini berhubungan dengan kecocokan terhadap tujuan yang diinginkan. Biasanya masing-masing alternatif memiliki aspek pro dan kontra.
Role model (pengaruh individu)
Role model dalam perilaku merokok
Kemelesatan kognitif dan sosial budaya
Pendapat tentang perempuan perokok Pendapat mengenai stigma
yang mungkin berkembang di masyarakat
Empati pada lingkungan yang bukan perokok Tanggapan dari segi agama Variabel-variabel
lingkungan
Bagaimana keadaan lingkungan responden Orang yang menjadi
pendukung responden mengambil keputusan Tanggapan responden
(25)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
mengenai lingkungan yang mempengaruhi
Tanggapan tentang pengharaman rokok di Indonesia
Mengevaluasi Altenatif
Dimensi ini menitik beratkan pada pemilihan alternatif yang terbaik di antara alternatif-alternatif yang telah dihasilkan.
Kemungkinan atau peluang
Pertimbangan responden sebelum mengambil keputusan
Hal yang menjadi penghalang dalam mengambil keputusan Konsekuensi Dampak yang dirasakan
akibat pengambilan keputusan merokok Resiko atau
keuntungan
Menanggapi stigma yang muncul dan kemungkinan melekat pada diri responden
Memilih dan
Melakukan Tindakan
Dimensi ini
menjelaskan hasil dari pengumpulan dan pemilihan alternatif yang kemudian dimunculkan dalam
Waktu penggunaan Sejak kapan atau seberapa lama sampai memutuskan untuk merokok
Proses mengambil keputusan
Proses yang dilalui responden untuk memutuskan menjadi seorang perokok
(26)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |
tindakan. Masalah yang muncul Perasaan yang dirasakan responden sekarang atau setelah mengambil keputusan merokok Dampak secara fisik dan
psikis pada responden setelah mengambil kepurusan merokok
(27)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia) BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat disimpukan bahwa ketiga responden melakukan pengambilan keputusan secara heuristik walaupun dengan faktor yang berbeda-beda.
Pada responden 1, faktor yang mendukungnya mengambil keputusan merokok antara lain, diawali dari frustrasi yang kemudian mendapat ajakan dari teman-temannya. Responden 2 menjadi perokok karena lingkungan terdekatnya mayoritas adalah perokok. Sedangkan pada responden 3, mengambil keputusan menjadi perokok karena mengikuti teman-teman barunya yang juga adalah perokok.
Dari ketiga kasus pengambilan keputusan merokok ini, dapat dilihat kesamaannya dimana ketiganya mengambil keputusan merokok karena faktor lingkungan terdekatnya.
B. Saran dan Rekomendasi
Berikut ini adalah saran dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan terhadap tiga mahasiswi perokok.
a. Responden penelitian
Bagi responden penelitian diharapkan lebih perduli terhadap kesehatannya di masa depan. Responden dapat menggali informasi tentang dampak rokok jangka panjang, karena mungkin ada dampak yang belum dirasakan sekarang tetapi sangat berbahaya di waktu yang akan datang.
b. Masyarakat
Bagi masyarakat yang ingin mencoba menjadi perokok, sebaiknya memikirkan kembali karena rokok bisa menyebabkan ketergantungan
(28)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu |
yang sulit untuk menghentikannya. Selain itu masyarakat diharap pandai memilih lingkungan pertemanan karena pengaruhnya sangat besar terhadap seseorang. Disamping itu, orang tua juga diharapkan lebih mengawasi anak-anaknya, terutama lingkungan tempatnya bersosialisasi.
c. Pemerintah
Pemerintah diharap lebih memperhatikan tingkat pertumbuhan perokok di Indonesia terutama perokok wanita. Diperlukan adanya program sosialisasi bahaya dan dampak rokok sejak dini pada masyarakat agar lebih mengetahui informasinya. Tindakan tegas dari pemerintah untuk memberi sanksi pada orang-orang yang merokok di tempat umum juga merupakan hal penting.
d. Peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui proses dan dinamika pengambilan keputusan pada perokok perempuan sebaiknya lebih menggali hal-hal yang kurang dari penelitan ini. Memilih responden yang lebih bervariasi, misalnya pada anak sekolah atau masyarakat umum.
(29)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia) DAFTAR PUSTAKA
Amstrong. (1990). Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia
Berita Hukum: Perempuan Berbicara Soal Stigmatisasi Perempuan Perokok (2012, 14 September). Online. Diakses: 24 November 2012. Tersedia: www.beritahukum.com
Bisnis: Balita Merokok, Gawat Ada Yang Merokok Sejak 11 Bulan. (2012, 3 april). Online. Diakses: 17 November 201., Tersedia: www.bisnis.com
Gerungan, W.A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung, PT. Refika Aditama Helmi, A F. (TT). JURNAL: Perilaku Merokok. (online) tersedia:
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf Hurlock, E B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Kemala, I. (2007). JURNAL: Perilaku Merokok Pada remaja. (online) tersedia: http://library.usu.ac.id/download/fk/132316815.pdf
Komalasari D,& Helmi A F. (2000). Faktor-faktor Penyebab Periaku Merokok Pada Remaja, Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press
Kompas: World Tobacco Asia Ditolak Keras. (2012, 15 Agustus). Online. Diakses: 2 November 2012. Tersedia: www.nasional.kompas.com Kompasiana: Fakta Tentang Rokok di Indonesia (2013, Agustus 13).
Online. Diakses: 20 Januari 2013. Tersedia:
www.kesehatan.kompasiana.com
Levi, M R. (1984). Life and Health. New York: Random House
Pusat Promosi Kesehatan. (2012). Online. Diakses: 20 Oktober, 2012. Tersedia: www.promkes.depkes.go.id
Republika: Jumlah Perokok Wanita Bertambah Pesat. (2010, 21 Mei). Online. Diakses: 22 Oktober 201., Tersedia: www.republika.co.id
(30)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu |
Republika: Konfrensi Rokok Diadakan, Inilah Reaksi Masyarakat. (2012, 10 September). Online. Diakses: 2 November 2012. Tersedia: www.republika.co.id
Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh). (TK): PT Macana Jaya Cemerlang
Salusu, J. (2002). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT. Grasindo Sampoerna: How We Operate-Youth Smoking Prevention. Online. Diakses:
13 januari 2013. Tersedia: www.sampoerna.com
Sampoerna: What Is In Cigarette Smoke. Online. Diakses: 20 Januari 2014. Tersedia: www.sampoerna.com
Siagian, S. P. (1981). Sistem Informasi Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Gunung Agung
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia
Sternberg, R J. (2001). PSYCHOLOGY : In Search of the Human Mind. United States of America : Hartcourt College Publishers
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi
Solso, Maclin & Maclin. (2007). Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga
Syamsi, I. (2007). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
Terindikasi: Kandungan Rokok. (2012, 22 April). Online. Diakses: 17 November 2012. Tersedia: www.terindikasi.com
Tempo: Jumlah Perempuan Perokok di Indonesia Naik Empat Kali Lipat. (2012, 26 Mei). Online. Diakses 13 Januari 2013. Tersedia: www.tempo.com
Tribun: Kampanye Anti Rokok Gencar, Jumlah Perokok Malah Naik. (2012, 11 September). Online. Diakses: 1 November 2012. Tersedia: www.tribunnews.com
(31)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Wade & Travis. (2007). Psikologi (Edisi Kesembilan). Jakarta: Erlangga Web Kesehatan: Mengapa Merokok Menyebabkan Kecanduan?. Online.
Diakses: 20 Januari 2014. Tersedia: www.webkesehatan.com Wiramihardja, S A. (2005). Psikologi Abnormal. Bandung: PT Refika
(1)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu | |
tindakan. Masalah yang muncul Perasaan yang dirasakan responden sekarang atau setelah mengambil keputusan merokok Dampak secara fisik dan
psikis pada responden setelah mengambil kepurusan merokok
(2)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat disimpukan bahwa ketiga responden melakukan pengambilan keputusan secara heuristik walaupun dengan faktor yang berbeda-beda.
Pada responden 1, faktor yang mendukungnya mengambil keputusan merokok antara lain, diawali dari frustrasi yang kemudian mendapat ajakan dari teman-temannya. Responden 2 menjadi perokok karena lingkungan terdekatnya mayoritas adalah perokok. Sedangkan pada responden 3, mengambil keputusan menjadi perokok karena mengikuti teman-teman barunya yang juga adalah perokok.
Dari ketiga kasus pengambilan keputusan merokok ini, dapat dilihat kesamaannya dimana ketiganya mengambil keputusan merokok karena faktor lingkungan terdekatnya.
B. Saran dan Rekomendasi
Berikut ini adalah saran dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan terhadap tiga mahasiswi perokok.
a. Responden penelitian
Bagi responden penelitian diharapkan lebih perduli terhadap kesehatannya di masa depan. Responden dapat menggali informasi tentang dampak rokok jangka panjang, karena mungkin ada dampak yang belum dirasakan sekarang tetapi sangat berbahaya di waktu yang akan datang.
b. Masyarakat
Bagi masyarakat yang ingin mencoba menjadi perokok, sebaiknya memikirkan kembali karena rokok bisa menyebabkan ketergantungan
(3)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu |
yang sulit untuk menghentikannya. Selain itu masyarakat diharap pandai memilih lingkungan pertemanan karena pengaruhnya sangat besar terhadap seseorang. Disamping itu, orang tua juga diharapkan lebih mengawasi anak-anaknya, terutama lingkungan tempatnya bersosialisasi.
c. Pemerintah
Pemerintah diharap lebih memperhatikan tingkat pertumbuhan perokok di Indonesia terutama perokok wanita. Diperlukan adanya program sosialisasi bahaya dan dampak rokok sejak dini pada masyarakat agar lebih mengetahui informasinya. Tindakan tegas dari pemerintah untuk memberi sanksi pada orang-orang yang merokok di tempat umum juga merupakan hal penting.
d. Peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui proses dan dinamika pengambilan keputusan pada perokok perempuan sebaiknya lebih menggali hal-hal yang kurang dari penelitan ini. Memilih responden yang lebih bervariasi, misalnya pada anak sekolah atau masyarakat umum.
(4)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu |
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong. (1990). Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia
Berita Hukum: Perempuan Berbicara Soal Stigmatisasi Perempuan Perokok (2012, 14 September). Online. Diakses: 24 November 2012. Tersedia: www.beritahukum.com
Bisnis: Balita Merokok, Gawat Ada Yang Merokok Sejak 11 Bulan. (2012, 3 april). Online. Diakses: 17 November 201., Tersedia: www.bisnis.com
Gerungan, W.A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung, PT. Refika Aditama Helmi, A F. (TT). JURNAL: Perilaku Merokok. (online) tersedia:
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf Hurlock, E B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Kemala, I. (2007). JURNAL: Perilaku Merokok Pada remaja. (online) tersedia: http://library.usu.ac.id/download/fk/132316815.pdf
Komalasari D,& Helmi A F. (2000). Faktor-faktor Penyebab Periaku Merokok Pada Remaja, Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press
Kompas: World Tobacco Asia Ditolak Keras. (2012, 15 Agustus). Online. Diakses: 2 November 2012. Tersedia: www.nasional.kompas.com Kompasiana: Fakta Tentang Rokok di Indonesia (2013, Agustus 13).
Online. Diakses: 20 Januari 2013. Tersedia:
www.kesehatan.kompasiana.com
Levi, M R. (1984). Life and Health. New York: Random House
Pusat Promosi Kesehatan. (2012). Online. Diakses: 20 Oktober, 2012. Tersedia: www.promkes.depkes.go.id
Republika: Jumlah Perokok Wanita Bertambah Pesat. (2010, 21 Mei). Online. Diakses: 22 Oktober 201., Tersedia: www.republika.co.id
(5)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu |
Republika: Konfrensi Rokok Diadakan, Inilah Reaksi Masyarakat. (2012, 10 September). Online. Diakses: 2 November 2012. Tersedia: www.republika.co.id
Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh). (TK): PT Macana Jaya Cemerlang
Salusu, J. (2002). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT. Grasindo Sampoerna: How We Operate-Youth Smoking Prevention. Online. Diakses:
13 januari 2013. Tersedia: www.sampoerna.com
Sampoerna: What Is In Cigarette Smoke. Online. Diakses: 20 Januari 2014. Tersedia: www.sampoerna.com
Siagian, S. P. (1981). Sistem Informasi Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Gunung Agung
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia
Sternberg, R J. (2001). PSYCHOLOGY : In Search of the Human Mind. United States of America : Hartcourt College Publishers
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi
Solso, Maclin & Maclin. (2007). Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga
Syamsi, I. (2007). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
Terindikasi: Kandungan Rokok. (2012, 22 April). Online. Diakses: 17 November 2012. Tersedia: www.terindikasi.com
Tempo: Jumlah Perempuan Perokok di Indonesia Naik Empat Kali Lipat. (2012, 26 Mei). Online. Diakses 13 Januari 2013. Tersedia: www.tempo.com
Tribun: Kampanye Anti Rokok Gencar, Jumlah Perokok Malah Naik. (2012, 11 September). Online. Diakses: 1 November 2012. Tersedia: www.tribunnews.com
(6)
Danti Yulia Nastiti, 2014
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA MAHASISWI
(Studi Kasus Pada 3 Mahasiswi Jurusan Psikologi Angkatan 2011 Universitas Pendidikan Indonesia)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu |
Wade & Travis. (2007). Psikologi (Edisi Kesembilan). Jakarta: Erlangga Web Kesehatan: Mengapa Merokok Menyebabkan Kecanduan?. Online.
Diakses: 20 Januari 2014. Tersedia: www.webkesehatan.com Wiramihardja, S A. (2005). Psikologi Abnormal. Bandung: PT Refika