Peningkatan Integritas Diri Lansia Melal
1
PENINGKATAN INTEGRITAS DIRI LANSIA MELALUI TERAPI
KELOMPOK TERAPEUTIK LANSIA DAN REMINISENCE
Norman Wijaya Gati1, Mustikasari2, Yossie Susanti EP3
Program Magister Kekhususan Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424
E-mail : norman_gati@ymail.com
Abstrak
Lansia mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial. Diperlukan dukungan untuk membantu lansia beradaptasi
melalui pendekatan keperawatan. Tujuan dari KIA ini adalah menggambarkan penerapan terapi kelompok terapeutik
dan reminisence untuk mencapai integritas diri menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan model
adaptasi Roy. Sejumlah 20 lansia menjalani terapi TKT, 10 yang mengalami depresi dan HDRS dilanjutkan dengan
terapi reminisence. Hasil: terjadi peningkatan integritas diri lansia, penurunan tanda gejala depresi dan HDRS.
Kesimpulan: pemberian TKT dapat membantu lansia beradaptasi dan mencapai integritas diri, sedangkan reminisence
mampu menurunkan tanda gejala depresi dan HDRS. Diperlukan penelitian lanjut tentang faktor yang mempengaruhi
pencapaian integritas diri.
Kata kunci : Integritas diri, Reminisence, Terapi kelompok terapeutik lansia.
Abstract
Elderly changing through time biologically, psychological and socially. They need support to addapt changes in their
lifetime. The aim of this article is to know Therapeutic Group Therapy dan Reminisence Application to Achieve
Personal Integrity in Elderly Through Stuart Stress Adaptation and Roy Adaptation Model. 20 Elderly recruited to
group therapy, and 10 depressed elderly continued with reminisence. Analisys shows there were increasing personal
integriry, decreasing symptom of depression and situaltional low self esteem.Therapeutic group therapy help elderly
adapt the changes, while reminisence decrease depression and situaltional low self esteem. Need further research about
factors influence personal integrity in elderly.
Key Words : Personal Integrity, Reminisence, Therapeutic Group Therapy
1. PENDAHULUAN
mengalami despair (Varcarolis & Halter,
Individu dalam setiap tahapan usia memiliki
2010). Potter & Perry (2009) menyebutkan
tugas dan perkembangan yang berbeda,
bahwa
begitu juga dengan usia lansia. Lansia
menyesuaikan terhadap perubahan fisik,
memiliki
psikologis,
tugas
perkembangan
untuk
perkembangan
sosial
lansia
ekonomi,
adalah
menjaga
mencapai integritas diri yang utuh. Menurut
kepuasan hidup, dan mencari cara untuk
teori perkembangan psikososial Erikson,
mempertahankan
Lansia yang mampu menyesuaikan diri
mencapai kualitas hidup lansia diperlukan
terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam
kemampuan
hidupnya
terhadap kondisi fisik, psikologis, tingkat
akan mencapai
perkembangan
integrity, sebaliknya lansia yang gagal akan
kemandirian
kualitas
lansia
dan
hidup.
dalam
hubungan
Guna
beradaptasi
dengan
2
lingkungan (Reno, 2010). Mengingat hal
pasangan, teman dan dukungan sosial lain
tersebut
yang akan meningkatkan resiko lansia untuk
lansia
membutuhkan
dukungan
untuk menyesuaikan dengan perkembangan
mengalami
dalam hidupnya untuk mencapai integritas
dimensia dan depresi (WHO, 2016).
distres
psikologis,
meliputi
diri yang utuh. Integritas diri yang tercapai
pada lansia akan meningkatkan kualitas
Upaya kesehatan bagi lansia yang mengalami
hidup lansia.
depresi menggunakan upaya preventif yaitu
pencegahan agar lansia tidak mengalami
Upaya kesehatan lansia yang dicanangkan
depresi yang berlanjut dengan menggunakan
oleh kementrian kesehatan RI (2013) meliputi
terapi
upaya
dan
adalah terapi mengenang secara spontan sejak
rehabilitatif. Tahapan upaya kesehatan ini
masa kanak-kanak sampai dewasa yang
sejalan dengan pendekatan model Stres
dilakukan
adaptasi Stuart (2013). Upaya promotif
sehingga mampu menurunkan kondisi depresi
dilakukan pada lansia yang sehat dengan
pada lansia (Nurhidayati, Mustikasari &
memberikan informasi mengenai kesehatan
Susanti, Y, 2015); (Syarniah, Keliat &
lansia, salah satu kegiatan yang dilakukan
Hastono, 2011)
promotif
preventif,
kuratif
reminisence. Terapi reminisence
pada
lansia
(Mitchell,
2009)
adalah membetuk kelompok terapi terapeutik.
Kegiatan ini digunakan untuk membantu
Wilayah RW 4 dan 8 merupakan wilayah
lansia
kelurahan
menghadapi
perubahan
yang
Kebon Kalapa dengan data
dialaminya, meliputi perubahan biologis,
kelompok usia paling banyak adalah dewasa,
psikologis dan sosial.
remaja, disusul dengan kelompok usia lansia
dengan
jumlah
62
lansia.
Berdasarkan
Keluhan kesehatan tidak hanya satu hal yang
pengkajian dengan menggunakann Geriatric
dialami oleh lansia secara umum. Keluhan
Depression Scale (GDS) terdapat 10 lansia
lain meliputi perubahan psikologis
juga
mengalami depresi dan 1 lansia mengalami
2013).
harga diri rendah berdasarkan skor Rosenberg
Gangguan psikologis yang dialami lansia
Self-Esteem Scale (RSES). Kondisi diatas
disebabkan
mengalami
mengindikasikan perlunya tindakan untuk
perubahan dalam hidupnya. Perubahan yang
membantu lansia dalam mencapai integritas
dialami lansia meliputi penurunan sosial
diri
ekonomi, pensiun, keterbatasan kemampuan
merupakan puskesmas induk yang telah
fisik, sakit kronis atau keluhan lain yang
memiliki program kesehatan khususnya untuk
membutuhkan perawatan dari orang lain.
lansia. Bentuk pelayanan untuk lansia masih
Faktor pendukung lain, seperti kehilangan
berfokus pada pelayanan fisik, belum ada
dirasakan
oleh
lansia
karena
(Stuart,
lansia
yang
utuh.
Puskesmas
Merdeka
3
program kegiatan yang dilakukan untuk
3. HASIL
mempertahankan kesehatan psikososial dari
Hasil penerapan pendekatan Model Stres
lansia
Adaptasi Stuart dan Model Adaptasi Roy
dan
membantu
lansia
mencapai
integritas diri yang utuh.
pada 20 lansia adalah sebagai berikut :
Selaras dengan model Stres Adaptasi Stuart,
pendekatan model keperawatan lain juga
diperlukan
untuk
beradaptasi
membantu
terhadap
lansia
perubahannya.
Kemampuan adaptasi ini sangat lekat dengan
Pendekatan Model Adaptasi Roy (Tomey &
Aligood,
2014).
Model
pendekatan
ini
menyatakan bahwa pada dasarnya seperti
halnya individu lain, lansia selalu berada
dalam rentang sehat sakit. Lansia selalu
berespon terhadap perubahan yang terjadi
dalam kehidupannya. Mekanisme koping
Tabel 3.1 Daftar Pencapaian Integritas Diri
Lansia post TKT di RW 4 dan 8 Kelurahan
Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah
Tahun 2016 (n=20)
Pencapaian Integritas Diri Lansia
Memiliki harga diri yang tinggi
Menilai kehidupannya berarti
Menerima nilai dan keunikan orang
lain
Menerima
dan
menyesuaikan
kematian pasangan
Menyiapkan
diri
menghadapi
kematian
Melaksanakan kegiatan agama secara
rutin
Merasa dicintai dan berarti dalam
keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
dan kelompok masyarakat
Menyiapkan diri ditinggal anak yang
mandiri
jumlah
selisih
pre
post
17
19
2
17
17
0
16
19
3
18
20
2
8
18
10
18
18
0
17
18
1
18
18
0
20
20
0
lansia dapat dibentuk untuk mengkontrol
stimulus atau dengan memperkuat empat
Sejumlah 20 lansia dilakukan tindakan
mode adaptif yaitu fisiologis, konsep diri,
keperawatan ners generalis dan TKT lansia
fungsi peran dan interdependensi untuk
menunjukan peningkatan yang bermakna
mencapai
utuh.
pada pengetahuan mengenai cara mencapai
Berdasarkan pertimbangan kondisi diatas,
integritas diri pada lansia dengan selisih
maka
pendekatan
kenaikan 18 poin. Pemberian TKT lansia
Model Stres Adaptasi Stuart dan Model
mampu meningatkan integritas diri lansia.
Adaptasi
Terapi
Terdapat peningkatan pencapaian integritas
dan
diri sebesar 10,7%. Terdapat 4 komponen
lansia
yang belum mampu dicapai lansia 100%
integritas
penulis
Roy
Kelompok
diri
menggunakan
dalam
pemberian
Terapeutik
Reminisence
yang
untuk
Lansia
membantu
mencapai integritas diri yang utuh.
yaitu
kesiapan
menghadapi
kematian,
keaktifan mengikuti kegiatan agama, merasa
dicintai dalam keluarga dan berpartisipasi
2. METODE
Karya
tulis
ilmiah
ini
menggunakan
pendekatan Model Stres Adaptasi Stuart dan
Model Adaptasi Roy.
dalam kegiatan sosial.
4
Terapi dilanjutkan untuk 10 lansia yang
dijadikan pengalaman, mampu membedakan
mengalami depresi dengan mengikuti terapi
baik dan buruk, konsep diri positif dan
reminisence.
relistis, menuntun generasi berikutnya, tidak
Tabel 4.14 Daftar Pencapaian Integritas Diri
Lansia post Reminisence di RW 4 dan 8
Kelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor
Tengah Tahun 2016 (n=10)
Pencapaian Integritas Diri Lansia
jumlah
pre post
9
10
7
10
9
10
Memiliki harga diri yang tinggi
Menilai kehidupannya berarti
Menerima nilai dan keunikan
orang lain
Menerima dan menyesuaikan
kematian pasangan
Menyiapkan diri menghadapi
kematian
Melaksanakan kegiatan agama
secara rutin
Merasa dicintai dan berarti dalam
keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan
sosial dan kelompok masyarakat
Menyiapkan diri ditinggal anak
yang mandiri
memiliki budaya yang bertentangan dengan
kesehatan.
Faktor
protektif
ini
menjadi
pendukung lansia dalam meraih integritas diri
selisih
lansia. Meskipun demikian terdapat faktor
1
3
1
resiko pada lansia meliputi memiliki penyakit
kronis, mengalami pengalaman kehilangan,
10
10
0
komunikasi buruk dan kepribadian tertutup.
9
9
0
Faktor resiko ini dapat meningkatkan resiko
9
9
0
untuk
8
8
0
8
8
0
10
10
0
mengalami
gangguan
psikologis.
Pemberian TKT dan reminisence mampu
membantu dalam penyesuian perubahan yang
dialami lansia.
Hasil pengukuran pada lansia menunjukan
Hasil
yang
didapatkan
adanya
peningkatan kemampuan yang bermakna
penurunan tanda gejala depresi sebanyak 70%
setelah dilakukan tindakan terapi kelompok
lansia, meskipun demikian masih terdapat
terapeutik lansia. Kemampuan yang dapat
30% lansia yang masih berada pada kondisi
diidentifikasi meliputi kemampuan dalam
depresi
pencapaian
mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada
integritas diri lansia terjadi peningkatan
lansia, serta kemampuan dalam melakukan
sebesar 10%. Peningkatan integritas diri
adaptasi terhadap perubahan yang terjadi
terjadi pada pencapaian harga diri yang tinggi,
meliputi perubahan biologis, psikologis dan
menilai
sosial.
ringan.
adalah
Sedangkan
kehidupannya
berarti,
menerima
Aspek lain yang diukur setelah
keunikan orang lain. Faktor lain meliputi
dilakukan tindakan keperawatan generalis dan
semangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan
TKT lansia adalah pencapaian integritas diri
kelompok, perasaan dicintai oleh keluarga
lansia. Hasil yang diperoleh dalam Karya tulis
tidak mengalami perubahan sebelum dan
ilmiah ini menunjukan peningkatan integritas
setelah dilakukan reminisence.
diri sebesar 10,7% setelah dilakukan tindakan
4. PEMBAHASAN
generalis dan TKT lanisa.
Faktor protektif pada lansia sebagian besar
adalah tidak memiliki keturunan dengan
Hasil yang didapat dalam karya tulis ilmiah
gangguan jiwa, pengalaman selama hidup
ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh
5
Guslinda, keliat & Widyastuti, (2011) yang
adalah lansia memiliki kepribadian tertutup.
menyebutkan
Hal
bahwa
lansia
mengalami
ini
menjadi
sulit
sebab
dalam
peningkatan kemampuan untuk beradaptasi
pembelajaran diperlukan sikap pro aktif,
hingga 78% dan juga mengalami peningkatan
pembelajaran tidak hanya menerima informasi
untuk pencapaian integritas diri sebesar
saja tetapi adalah kemampuan pelajar dalam
61,04% setelah mengikuti kegiatan Terapi
melihat proses pembelajaran orang lain dan
Kelompok Terapeutik (TKT) lansia. Riset
juga melakukan praktik mandiri sehingga
serupa juga dilakukan oleh Pase, Keliat &
pelajar
Pujasari, (2013) yang dilakukan di Tanah
pengalaman
Baru Bogor Utara, hasil riset ini menyebutkan
belajar sendiri pada pelajar memungkinkan
bahwa lansia yang mendapatkan Terapi
untuk
Kelompok
lansia
diperoleh (Li, Ogata, Hou, Ukosaki & Mouri,
mengalami peningkatan dalam pencapaian
2013). Dengan kondisi lansia yang tertutup
kualitas diri lansia, dan peningkatan ini akan
maka
semakin
hambatan dalam memperoleh pengalaman
Terapeutik
bertambah
(TKT)
dengan
pemberian
mampu
memperoleh
sendiri.
Pengalaman
belajar
lebih
memahami
akan
informasi
memungkinkan
belajar. Selain itu
psikoedukasi keluarga.
untuk
yang
mengalami
kondisi kognitif lansia
yang secara biologis mengalami penurunan
Terdapat dua lansia yang tidak mengalami
dengan semakin bertambahnya usia, sesuai
perubahan
dengan teori menua dari Jin (2010) yang
dalam
pencapaian
integritas
dirinya setelah mengikui intervensi ners
menyebutkan
generalis dan terapi kelompok terapeutik.
berjalannya waktu sel manusia semakin lama
Kedua lansia tersebut adalah Ny Nn dan
semakin mengalami penurunan fungsi, seperti
Ny.Rk, berdasarkan karakteristik kedua lansia
halnya juga dengan kemampuan kognitif.
bahwa
dengan
semakin
tersebut tidak menyelesaiakan pendidikan SD,
Ny. Nn tidak sekolah dan Ny Rk sekolah
Pemberian terapi reminisence pada lansia juga
hingga kelas 4 SD kemudian keluar karena
mampu
menurut klien tidak suka belajar sulit. Kedua
menurunkan tanda gejala depresi. Setelah
lansia juga tidak bekerja dan bertatus janda.
dilakukan
Kondisi karakteristik tersebut berpengaruh
penurunan 70% angka depresi lansia.
untuk
membantu
tindakan
lansia
reminisence
dalam
terdapat
terhadap kemampuan lanisa dalam menerima
informasi yang diperoleh. Kondisi tingkat
Hasil tersebut sesuai dengan hasil yang
pendidikan klien mempengaruhi kemampuan
didapat dari riset sebelumnya, Banon, 2011
klien
yang
dalam
menyerap
informasi
yang
menyebutkan
diterima, kondisi lain yang membuat lansia
mengikuti
terhambat dalam prose penerimaan informasi
penurunan
terapi
tanda
pada
lansia
reminisence
gejala
yang
mengalami
depresi
dan
6
hidup
hubungan sosial. Lansia yang memiliki
lansia dikomunitas. Penelitian serupa jiga
kegiatan sosial dan peran sosial yang banyak
dilakukan Nurhidayati, Mustikasari & Putri,
memiliki dukungan individu, meningkatkan
(2015) dengan menggunakan terapi yang
dukungan
sama yaitu reminisence terbukti mampu untuk
prestise dari lansia (Tanaka, Johnson, 2012).
meningkatkan
pencapaian
kualitas
emosional
dan
meningkatkan
mengurangi angka kejadian depresi di panti
wreda.
5. KESIMPULAN
Lansia mengalami banyak perubahan dalam
Meskipun demikian terdapat satu lansia yang
hidupnya yang beresiko untuk mengalami
tidak mampu mengikuti seluruh sesi yaitu di
masalah psikologis. Guna mengantisipasi
sesi
pengalaman
tersebut dilakukan tindakan promotif dengan
menyenangkan saat dewasa) dan tidak mampu
menggunakan terapi ners generalis dan TKT
untuk merencanakan kehidupannya kedepan
lansia.
(sesi 5). Ny A mengatakan ingat dengan masa
peningkatan pengetahuan dan kemampuan
dewasa tetapi menurut klien tidak ada yang
berdaptasi dengan perubahan yang terjadi
menarik
usia
pada lansia. Tindakan tersebut juga mampu
dewasa klien. Klien mengatakan saat dewasa
meningkatkan pencapaian integritasi diri
masalah klien menjadi semakin bertambah.
lansia
Klien mengatakan meskipun dengan menikah
Pemberian
klien
menurunkan
tiga
dan
tidak
(menyebutkan
membahagiakan
bisa
memperbaiki
dari
keadaan
Terbukti
dengan
lansia
kenaikan
terapi
mengalami
rata-rata
reminisence
10%.
mampu
tanda gejala sebanyak 70%,
ekonomi, bahkan sampai saat ini klien masih
sedangkan untuk pencapaian integritas diri
sedih karena anak anak klien belum ada yang
terdapat aspek semangat untuk berpartisipasi
mandiri, klien mengatakan anak-anak klien
dalam kegiatan kelompok, perasaan dicintai
sering meminta uang kepada klien dan sering
oleh keluarga, pelaksanaan kegiatan ibadah
mengeluhkan masalah keluarga dengan klien.
dan kesiapan menerima kematian yang tidak
Klien merasa tidak sanggup menerima beban
mengalami
itu. Kondisi dirumah
tindakan reminisence.
klien tinggal dengan
perubahan
setelah dilakukan
suami klien tetapi suami klien mengalami
penurunan pendengaran sehingga sulit bagi
6. UCAPAN TERIMAKASIH
klien untuk mendapatkan partner berbagi.
Ucapan terimakasih kepada segenap warga
Selain itu klien juga tidak tertarik untuk
RW 4 dan RW 8 yang telah memberikan
melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial
kesempatan untuk bersama menyelesaikan
penting bagi lansia, lansia yang mengalami
masalah
masalah dalam melakukan hubungan sosial
Seluruh kader kesehatan jiwa Rw 4 dan RW
akan mengalami hambatan dalam menjalani
8, Ketua RW dan RT di wilayah RW 4 dan
kesehatan
jiwa
yang
ditemui.
7
RW 8 terimakasih atas semangat dan
kerjasama
untuk
membangun
Jin
kesehatan
warga. Terimakasih kepada pembimbing dan
motivator
luar
biasa
Dr
Mustikasari,
SKP.,MARS dan Ibu Yossie Susanti EP, MN
yang telah dengan sabar memberikan arahan
Keliat, B.A., Daulima, N.H.C & Farida, P.
(2011).
dan dukungan dalam penyusunan karya tulis
Keperawatan
Jakarta: EGC
Keliat, Putri, Syafrin & Safitri, (2015). Modul
7. REFERENSI
Terapi Keperawatan Jiwa. Workshop ke
Banon (2011). Pengaruuh Reminisence dan
Psikoedukasi
Keluarga
IX. Tidak dipublikasikan
Terhadap
Kondisi Depresi dan Kualitas Hidup
Keliat, et all. (2015). Standan Asuhan
Lansia di Katulampa Bogor
Keliat
&
Widyastuti
keperawatan
Resiko
(2001).
Lansia Terhadap Kemampuan Adaptasi
Depressive
di Kelurahan Surau Gadang Kecamatan
Padang.
Diakses
Gangguan.
Sehat,
Tidak
Symptomsin
Elderly
Population and TheirRelation To Life
melalui
Situations in Home Care.Health Science
http://lib.ui.ac.id
Journal. Vol 7 Issue 4 E-ISSN:1781809x/hsj-gr
Hamrin, Gustafsson & Jaracz. (2012) Quality
of life among the elderly with locomotor
disabilities in Sweden and Poland in the
1990s. 21:281-289 DOI 1 0. 1 007/s 1 1 1
36-0 1 1 -9949-9. Diakses melalui
http://about.jstor.org/terms
Kedua.
Li,
Ogata,
Hou,
Ukosaki
&
Mouri.
(2013).Context-aware Personalization
Method
in
Ubiquitous
Learning
of
Education
SystemJournal
Technology & Society Vol 16 N0 3
Haryanto, J.P.(2015). Penduduk Lansia dan
Demografi
dan
Diagnosa
Kleisiaris et all. (2013). The Prevalence of
dan Perkembangan Integritas Diri Lansia
Nanggalo
Jiwa
dipublikasikan
Pengaruh terapu kelompok Terapeutik
Bonus
Manajemen
Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa .
ilmiah ini.
Guslinda,
Kunlin.(2010). Modern Biological
Theories of Aging. Vol 1 N02 72-74
Oct
2010.
Diakses
melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
cles/PMC2995895/pdf/ad-1-2-72.pdf
11 mei 2016
Diakses
melalui
http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/pend
uduk-lansia-dan-bonus-demografi-kedua
(362- 373)
Mitchell, S. (2009). Life review Theraphy: A
Prevention Program Forr Elderly Who
Are
Experienceing
Life
Transitions.
Diakses melalui http://Proquest.umi.com
8
Nurhidayati,
Mustikasari
(2015).Pengaruh
&
Terapi
Putri,
Individu
Undang-Undang
No.12
Tentang
Kesejahteraan Lansia. (1998). Diakses
Reminisence Terhadap Depresi pada
melalui
Lansia di Panti Sosial.
http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.asp
Reno R,B. (2010). Hubungan Status Interaksi
x?ArtikelID=123
Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di
Varcarolis & Halter. (2010). Foundation of
Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta
Psychiatric Mental Health Nursing A
diakses
Clinical
melalui
http://etd.eprints.ums.ac.id/
6th
Approach
Ed.
Canada:
Elsevier
Syarniah, Keliat & Hastono. (2011). Pengaruh
Vitlic, Khanfer, Lord, Carroll & Phillips.
Treapi KelompokReminisence terhadap
(2014).Bereavement Reduce Neutrophil
Depresi Pada Lansia di Panti Sosial
Oxsidative
Tresna Wreda Budi Sejahtera provinsi
Adult:Role
Kalimantan Selatan. Diakses melalui
Immunesenescence.
http://lib.ui.ac.id
http://www.immunityageing.com
Burst
Only
HPA
in
Axis
Diakses
Older
and
melalui
Stuart, Gail W. (2013). Principles and
Worl Health Organization. (2016). Definition
Practice of Psychiatric Nursing 10th Ed.
of an older or elderly person. Diakses
Canada. Mosby Elsevier
melalui
Tanaka, Johnson. (2012). The Effect of Social
Integration on Self-rated Health for
http://www.who.int/healthinfo/survey/age
ingdefnolder/en/
Elderly Japanese People: Longitudinal
Young, Meageher & MacLullich, (2011).
Study. Journal of Comparative Family
Cognitive assessment of older people.
Studies. Vol 43 No 4 ( 483-493)
Cite this as: BMJ
Tomey, Aligood. (2006). Nursing Theory
And Their Work 8th Ed. USA : Mosby
Elsevier
Townsend, Marry
Psychiatric
C. 2011. Essentials of
Mental
Health
Nursing
Concept of Care in Evidence-Based
Practice
Company
5th
edition.USA:
Davis
10.1136/bmj.d5042
l;343:d5042 doi:
PENINGKATAN INTEGRITAS DIRI LANSIA MELALUI TERAPI
KELOMPOK TERAPEUTIK LANSIA DAN REMINISENCE
Norman Wijaya Gati1, Mustikasari2, Yossie Susanti EP3
Program Magister Kekhususan Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424
E-mail : norman_gati@ymail.com
Abstrak
Lansia mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial. Diperlukan dukungan untuk membantu lansia beradaptasi
melalui pendekatan keperawatan. Tujuan dari KIA ini adalah menggambarkan penerapan terapi kelompok terapeutik
dan reminisence untuk mencapai integritas diri menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan model
adaptasi Roy. Sejumlah 20 lansia menjalani terapi TKT, 10 yang mengalami depresi dan HDRS dilanjutkan dengan
terapi reminisence. Hasil: terjadi peningkatan integritas diri lansia, penurunan tanda gejala depresi dan HDRS.
Kesimpulan: pemberian TKT dapat membantu lansia beradaptasi dan mencapai integritas diri, sedangkan reminisence
mampu menurunkan tanda gejala depresi dan HDRS. Diperlukan penelitian lanjut tentang faktor yang mempengaruhi
pencapaian integritas diri.
Kata kunci : Integritas diri, Reminisence, Terapi kelompok terapeutik lansia.
Abstract
Elderly changing through time biologically, psychological and socially. They need support to addapt changes in their
lifetime. The aim of this article is to know Therapeutic Group Therapy dan Reminisence Application to Achieve
Personal Integrity in Elderly Through Stuart Stress Adaptation and Roy Adaptation Model. 20 Elderly recruited to
group therapy, and 10 depressed elderly continued with reminisence. Analisys shows there were increasing personal
integriry, decreasing symptom of depression and situaltional low self esteem.Therapeutic group therapy help elderly
adapt the changes, while reminisence decrease depression and situaltional low self esteem. Need further research about
factors influence personal integrity in elderly.
Key Words : Personal Integrity, Reminisence, Therapeutic Group Therapy
1. PENDAHULUAN
mengalami despair (Varcarolis & Halter,
Individu dalam setiap tahapan usia memiliki
2010). Potter & Perry (2009) menyebutkan
tugas dan perkembangan yang berbeda,
bahwa
begitu juga dengan usia lansia. Lansia
menyesuaikan terhadap perubahan fisik,
memiliki
psikologis,
tugas
perkembangan
untuk
perkembangan
sosial
lansia
ekonomi,
adalah
menjaga
mencapai integritas diri yang utuh. Menurut
kepuasan hidup, dan mencari cara untuk
teori perkembangan psikososial Erikson,
mempertahankan
Lansia yang mampu menyesuaikan diri
mencapai kualitas hidup lansia diperlukan
terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam
kemampuan
hidupnya
terhadap kondisi fisik, psikologis, tingkat
akan mencapai
perkembangan
integrity, sebaliknya lansia yang gagal akan
kemandirian
kualitas
lansia
dan
hidup.
dalam
hubungan
Guna
beradaptasi
dengan
2
lingkungan (Reno, 2010). Mengingat hal
pasangan, teman dan dukungan sosial lain
tersebut
yang akan meningkatkan resiko lansia untuk
lansia
membutuhkan
dukungan
untuk menyesuaikan dengan perkembangan
mengalami
dalam hidupnya untuk mencapai integritas
dimensia dan depresi (WHO, 2016).
distres
psikologis,
meliputi
diri yang utuh. Integritas diri yang tercapai
pada lansia akan meningkatkan kualitas
Upaya kesehatan bagi lansia yang mengalami
hidup lansia.
depresi menggunakan upaya preventif yaitu
pencegahan agar lansia tidak mengalami
Upaya kesehatan lansia yang dicanangkan
depresi yang berlanjut dengan menggunakan
oleh kementrian kesehatan RI (2013) meliputi
terapi
upaya
dan
adalah terapi mengenang secara spontan sejak
rehabilitatif. Tahapan upaya kesehatan ini
masa kanak-kanak sampai dewasa yang
sejalan dengan pendekatan model Stres
dilakukan
adaptasi Stuart (2013). Upaya promotif
sehingga mampu menurunkan kondisi depresi
dilakukan pada lansia yang sehat dengan
pada lansia (Nurhidayati, Mustikasari &
memberikan informasi mengenai kesehatan
Susanti, Y, 2015); (Syarniah, Keliat &
lansia, salah satu kegiatan yang dilakukan
Hastono, 2011)
promotif
preventif,
kuratif
reminisence. Terapi reminisence
pada
lansia
(Mitchell,
2009)
adalah membetuk kelompok terapi terapeutik.
Kegiatan ini digunakan untuk membantu
Wilayah RW 4 dan 8 merupakan wilayah
lansia
kelurahan
menghadapi
perubahan
yang
Kebon Kalapa dengan data
dialaminya, meliputi perubahan biologis,
kelompok usia paling banyak adalah dewasa,
psikologis dan sosial.
remaja, disusul dengan kelompok usia lansia
dengan
jumlah
62
lansia.
Berdasarkan
Keluhan kesehatan tidak hanya satu hal yang
pengkajian dengan menggunakann Geriatric
dialami oleh lansia secara umum. Keluhan
Depression Scale (GDS) terdapat 10 lansia
lain meliputi perubahan psikologis
juga
mengalami depresi dan 1 lansia mengalami
2013).
harga diri rendah berdasarkan skor Rosenberg
Gangguan psikologis yang dialami lansia
Self-Esteem Scale (RSES). Kondisi diatas
disebabkan
mengalami
mengindikasikan perlunya tindakan untuk
perubahan dalam hidupnya. Perubahan yang
membantu lansia dalam mencapai integritas
dialami lansia meliputi penurunan sosial
diri
ekonomi, pensiun, keterbatasan kemampuan
merupakan puskesmas induk yang telah
fisik, sakit kronis atau keluhan lain yang
memiliki program kesehatan khususnya untuk
membutuhkan perawatan dari orang lain.
lansia. Bentuk pelayanan untuk lansia masih
Faktor pendukung lain, seperti kehilangan
berfokus pada pelayanan fisik, belum ada
dirasakan
oleh
lansia
karena
(Stuart,
lansia
yang
utuh.
Puskesmas
Merdeka
3
program kegiatan yang dilakukan untuk
3. HASIL
mempertahankan kesehatan psikososial dari
Hasil penerapan pendekatan Model Stres
lansia
Adaptasi Stuart dan Model Adaptasi Roy
dan
membantu
lansia
mencapai
integritas diri yang utuh.
pada 20 lansia adalah sebagai berikut :
Selaras dengan model Stres Adaptasi Stuart,
pendekatan model keperawatan lain juga
diperlukan
untuk
beradaptasi
membantu
terhadap
lansia
perubahannya.
Kemampuan adaptasi ini sangat lekat dengan
Pendekatan Model Adaptasi Roy (Tomey &
Aligood,
2014).
Model
pendekatan
ini
menyatakan bahwa pada dasarnya seperti
halnya individu lain, lansia selalu berada
dalam rentang sehat sakit. Lansia selalu
berespon terhadap perubahan yang terjadi
dalam kehidupannya. Mekanisme koping
Tabel 3.1 Daftar Pencapaian Integritas Diri
Lansia post TKT di RW 4 dan 8 Kelurahan
Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah
Tahun 2016 (n=20)
Pencapaian Integritas Diri Lansia
Memiliki harga diri yang tinggi
Menilai kehidupannya berarti
Menerima nilai dan keunikan orang
lain
Menerima
dan
menyesuaikan
kematian pasangan
Menyiapkan
diri
menghadapi
kematian
Melaksanakan kegiatan agama secara
rutin
Merasa dicintai dan berarti dalam
keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
dan kelompok masyarakat
Menyiapkan diri ditinggal anak yang
mandiri
jumlah
selisih
pre
post
17
19
2
17
17
0
16
19
3
18
20
2
8
18
10
18
18
0
17
18
1
18
18
0
20
20
0
lansia dapat dibentuk untuk mengkontrol
stimulus atau dengan memperkuat empat
Sejumlah 20 lansia dilakukan tindakan
mode adaptif yaitu fisiologis, konsep diri,
keperawatan ners generalis dan TKT lansia
fungsi peran dan interdependensi untuk
menunjukan peningkatan yang bermakna
mencapai
utuh.
pada pengetahuan mengenai cara mencapai
Berdasarkan pertimbangan kondisi diatas,
integritas diri pada lansia dengan selisih
maka
pendekatan
kenaikan 18 poin. Pemberian TKT lansia
Model Stres Adaptasi Stuart dan Model
mampu meningatkan integritas diri lansia.
Adaptasi
Terapi
Terdapat peningkatan pencapaian integritas
dan
diri sebesar 10,7%. Terdapat 4 komponen
lansia
yang belum mampu dicapai lansia 100%
integritas
penulis
Roy
Kelompok
diri
menggunakan
dalam
pemberian
Terapeutik
Reminisence
yang
untuk
Lansia
membantu
mencapai integritas diri yang utuh.
yaitu
kesiapan
menghadapi
kematian,
keaktifan mengikuti kegiatan agama, merasa
dicintai dalam keluarga dan berpartisipasi
2. METODE
Karya
tulis
ilmiah
ini
menggunakan
pendekatan Model Stres Adaptasi Stuart dan
Model Adaptasi Roy.
dalam kegiatan sosial.
4
Terapi dilanjutkan untuk 10 lansia yang
dijadikan pengalaman, mampu membedakan
mengalami depresi dengan mengikuti terapi
baik dan buruk, konsep diri positif dan
reminisence.
relistis, menuntun generasi berikutnya, tidak
Tabel 4.14 Daftar Pencapaian Integritas Diri
Lansia post Reminisence di RW 4 dan 8
Kelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor
Tengah Tahun 2016 (n=10)
Pencapaian Integritas Diri Lansia
jumlah
pre post
9
10
7
10
9
10
Memiliki harga diri yang tinggi
Menilai kehidupannya berarti
Menerima nilai dan keunikan
orang lain
Menerima dan menyesuaikan
kematian pasangan
Menyiapkan diri menghadapi
kematian
Melaksanakan kegiatan agama
secara rutin
Merasa dicintai dan berarti dalam
keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan
sosial dan kelompok masyarakat
Menyiapkan diri ditinggal anak
yang mandiri
memiliki budaya yang bertentangan dengan
kesehatan.
Faktor
protektif
ini
menjadi
pendukung lansia dalam meraih integritas diri
selisih
lansia. Meskipun demikian terdapat faktor
1
3
1
resiko pada lansia meliputi memiliki penyakit
kronis, mengalami pengalaman kehilangan,
10
10
0
komunikasi buruk dan kepribadian tertutup.
9
9
0
Faktor resiko ini dapat meningkatkan resiko
9
9
0
untuk
8
8
0
8
8
0
10
10
0
mengalami
gangguan
psikologis.
Pemberian TKT dan reminisence mampu
membantu dalam penyesuian perubahan yang
dialami lansia.
Hasil pengukuran pada lansia menunjukan
Hasil
yang
didapatkan
adanya
peningkatan kemampuan yang bermakna
penurunan tanda gejala depresi sebanyak 70%
setelah dilakukan tindakan terapi kelompok
lansia, meskipun demikian masih terdapat
terapeutik lansia. Kemampuan yang dapat
30% lansia yang masih berada pada kondisi
diidentifikasi meliputi kemampuan dalam
depresi
pencapaian
mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada
integritas diri lansia terjadi peningkatan
lansia, serta kemampuan dalam melakukan
sebesar 10%. Peningkatan integritas diri
adaptasi terhadap perubahan yang terjadi
terjadi pada pencapaian harga diri yang tinggi,
meliputi perubahan biologis, psikologis dan
menilai
sosial.
ringan.
adalah
Sedangkan
kehidupannya
berarti,
menerima
Aspek lain yang diukur setelah
keunikan orang lain. Faktor lain meliputi
dilakukan tindakan keperawatan generalis dan
semangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan
TKT lansia adalah pencapaian integritas diri
kelompok, perasaan dicintai oleh keluarga
lansia. Hasil yang diperoleh dalam Karya tulis
tidak mengalami perubahan sebelum dan
ilmiah ini menunjukan peningkatan integritas
setelah dilakukan reminisence.
diri sebesar 10,7% setelah dilakukan tindakan
4. PEMBAHASAN
generalis dan TKT lanisa.
Faktor protektif pada lansia sebagian besar
adalah tidak memiliki keturunan dengan
Hasil yang didapat dalam karya tulis ilmiah
gangguan jiwa, pengalaman selama hidup
ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh
5
Guslinda, keliat & Widyastuti, (2011) yang
adalah lansia memiliki kepribadian tertutup.
menyebutkan
Hal
bahwa
lansia
mengalami
ini
menjadi
sulit
sebab
dalam
peningkatan kemampuan untuk beradaptasi
pembelajaran diperlukan sikap pro aktif,
hingga 78% dan juga mengalami peningkatan
pembelajaran tidak hanya menerima informasi
untuk pencapaian integritas diri sebesar
saja tetapi adalah kemampuan pelajar dalam
61,04% setelah mengikuti kegiatan Terapi
melihat proses pembelajaran orang lain dan
Kelompok Terapeutik (TKT) lansia. Riset
juga melakukan praktik mandiri sehingga
serupa juga dilakukan oleh Pase, Keliat &
pelajar
Pujasari, (2013) yang dilakukan di Tanah
pengalaman
Baru Bogor Utara, hasil riset ini menyebutkan
belajar sendiri pada pelajar memungkinkan
bahwa lansia yang mendapatkan Terapi
untuk
Kelompok
lansia
diperoleh (Li, Ogata, Hou, Ukosaki & Mouri,
mengalami peningkatan dalam pencapaian
2013). Dengan kondisi lansia yang tertutup
kualitas diri lansia, dan peningkatan ini akan
maka
semakin
hambatan dalam memperoleh pengalaman
Terapeutik
bertambah
(TKT)
dengan
pemberian
mampu
memperoleh
sendiri.
Pengalaman
belajar
lebih
memahami
akan
informasi
memungkinkan
belajar. Selain itu
psikoedukasi keluarga.
untuk
yang
mengalami
kondisi kognitif lansia
yang secara biologis mengalami penurunan
Terdapat dua lansia yang tidak mengalami
dengan semakin bertambahnya usia, sesuai
perubahan
dengan teori menua dari Jin (2010) yang
dalam
pencapaian
integritas
dirinya setelah mengikui intervensi ners
menyebutkan
generalis dan terapi kelompok terapeutik.
berjalannya waktu sel manusia semakin lama
Kedua lansia tersebut adalah Ny Nn dan
semakin mengalami penurunan fungsi, seperti
Ny.Rk, berdasarkan karakteristik kedua lansia
halnya juga dengan kemampuan kognitif.
bahwa
dengan
semakin
tersebut tidak menyelesaiakan pendidikan SD,
Ny. Nn tidak sekolah dan Ny Rk sekolah
Pemberian terapi reminisence pada lansia juga
hingga kelas 4 SD kemudian keluar karena
mampu
menurut klien tidak suka belajar sulit. Kedua
menurunkan tanda gejala depresi. Setelah
lansia juga tidak bekerja dan bertatus janda.
dilakukan
Kondisi karakteristik tersebut berpengaruh
penurunan 70% angka depresi lansia.
untuk
membantu
tindakan
lansia
reminisence
dalam
terdapat
terhadap kemampuan lanisa dalam menerima
informasi yang diperoleh. Kondisi tingkat
Hasil tersebut sesuai dengan hasil yang
pendidikan klien mempengaruhi kemampuan
didapat dari riset sebelumnya, Banon, 2011
klien
yang
dalam
menyerap
informasi
yang
menyebutkan
diterima, kondisi lain yang membuat lansia
mengikuti
terhambat dalam prose penerimaan informasi
penurunan
terapi
tanda
pada
lansia
reminisence
gejala
yang
mengalami
depresi
dan
6
hidup
hubungan sosial. Lansia yang memiliki
lansia dikomunitas. Penelitian serupa jiga
kegiatan sosial dan peran sosial yang banyak
dilakukan Nurhidayati, Mustikasari & Putri,
memiliki dukungan individu, meningkatkan
(2015) dengan menggunakan terapi yang
dukungan
sama yaitu reminisence terbukti mampu untuk
prestise dari lansia (Tanaka, Johnson, 2012).
meningkatkan
pencapaian
kualitas
emosional
dan
meningkatkan
mengurangi angka kejadian depresi di panti
wreda.
5. KESIMPULAN
Lansia mengalami banyak perubahan dalam
Meskipun demikian terdapat satu lansia yang
hidupnya yang beresiko untuk mengalami
tidak mampu mengikuti seluruh sesi yaitu di
masalah psikologis. Guna mengantisipasi
sesi
pengalaman
tersebut dilakukan tindakan promotif dengan
menyenangkan saat dewasa) dan tidak mampu
menggunakan terapi ners generalis dan TKT
untuk merencanakan kehidupannya kedepan
lansia.
(sesi 5). Ny A mengatakan ingat dengan masa
peningkatan pengetahuan dan kemampuan
dewasa tetapi menurut klien tidak ada yang
berdaptasi dengan perubahan yang terjadi
menarik
usia
pada lansia. Tindakan tersebut juga mampu
dewasa klien. Klien mengatakan saat dewasa
meningkatkan pencapaian integritasi diri
masalah klien menjadi semakin bertambah.
lansia
Klien mengatakan meskipun dengan menikah
Pemberian
klien
menurunkan
tiga
dan
tidak
(menyebutkan
membahagiakan
bisa
memperbaiki
dari
keadaan
Terbukti
dengan
lansia
kenaikan
terapi
mengalami
rata-rata
reminisence
10%.
mampu
tanda gejala sebanyak 70%,
ekonomi, bahkan sampai saat ini klien masih
sedangkan untuk pencapaian integritas diri
sedih karena anak anak klien belum ada yang
terdapat aspek semangat untuk berpartisipasi
mandiri, klien mengatakan anak-anak klien
dalam kegiatan kelompok, perasaan dicintai
sering meminta uang kepada klien dan sering
oleh keluarga, pelaksanaan kegiatan ibadah
mengeluhkan masalah keluarga dengan klien.
dan kesiapan menerima kematian yang tidak
Klien merasa tidak sanggup menerima beban
mengalami
itu. Kondisi dirumah
tindakan reminisence.
klien tinggal dengan
perubahan
setelah dilakukan
suami klien tetapi suami klien mengalami
penurunan pendengaran sehingga sulit bagi
6. UCAPAN TERIMAKASIH
klien untuk mendapatkan partner berbagi.
Ucapan terimakasih kepada segenap warga
Selain itu klien juga tidak tertarik untuk
RW 4 dan RW 8 yang telah memberikan
melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial
kesempatan untuk bersama menyelesaikan
penting bagi lansia, lansia yang mengalami
masalah
masalah dalam melakukan hubungan sosial
Seluruh kader kesehatan jiwa Rw 4 dan RW
akan mengalami hambatan dalam menjalani
8, Ketua RW dan RT di wilayah RW 4 dan
kesehatan
jiwa
yang
ditemui.
7
RW 8 terimakasih atas semangat dan
kerjasama
untuk
membangun
Jin
kesehatan
warga. Terimakasih kepada pembimbing dan
motivator
luar
biasa
Dr
Mustikasari,
SKP.,MARS dan Ibu Yossie Susanti EP, MN
yang telah dengan sabar memberikan arahan
Keliat, B.A., Daulima, N.H.C & Farida, P.
(2011).
dan dukungan dalam penyusunan karya tulis
Keperawatan
Jakarta: EGC
Keliat, Putri, Syafrin & Safitri, (2015). Modul
7. REFERENSI
Terapi Keperawatan Jiwa. Workshop ke
Banon (2011). Pengaruuh Reminisence dan
Psikoedukasi
Keluarga
IX. Tidak dipublikasikan
Terhadap
Kondisi Depresi dan Kualitas Hidup
Keliat, et all. (2015). Standan Asuhan
Lansia di Katulampa Bogor
Keliat
&
Widyastuti
keperawatan
Resiko
(2001).
Lansia Terhadap Kemampuan Adaptasi
Depressive
di Kelurahan Surau Gadang Kecamatan
Padang.
Diakses
Gangguan.
Sehat,
Tidak
Symptomsin
Elderly
Population and TheirRelation To Life
melalui
Situations in Home Care.Health Science
http://lib.ui.ac.id
Journal. Vol 7 Issue 4 E-ISSN:1781809x/hsj-gr
Hamrin, Gustafsson & Jaracz. (2012) Quality
of life among the elderly with locomotor
disabilities in Sweden and Poland in the
1990s. 21:281-289 DOI 1 0. 1 007/s 1 1 1
36-0 1 1 -9949-9. Diakses melalui
http://about.jstor.org/terms
Kedua.
Li,
Ogata,
Hou,
Ukosaki
&
Mouri.
(2013).Context-aware Personalization
Method
in
Ubiquitous
Learning
of
Education
SystemJournal
Technology & Society Vol 16 N0 3
Haryanto, J.P.(2015). Penduduk Lansia dan
Demografi
dan
Diagnosa
Kleisiaris et all. (2013). The Prevalence of
dan Perkembangan Integritas Diri Lansia
Nanggalo
Jiwa
dipublikasikan
Pengaruh terapu kelompok Terapeutik
Bonus
Manajemen
Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa .
ilmiah ini.
Guslinda,
Kunlin.(2010). Modern Biological
Theories of Aging. Vol 1 N02 72-74
Oct
2010.
Diakses
melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
cles/PMC2995895/pdf/ad-1-2-72.pdf
11 mei 2016
Diakses
melalui
http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/pend
uduk-lansia-dan-bonus-demografi-kedua
(362- 373)
Mitchell, S. (2009). Life review Theraphy: A
Prevention Program Forr Elderly Who
Are
Experienceing
Life
Transitions.
Diakses melalui http://Proquest.umi.com
8
Nurhidayati,
Mustikasari
(2015).Pengaruh
&
Terapi
Putri,
Individu
Undang-Undang
No.12
Tentang
Kesejahteraan Lansia. (1998). Diakses
Reminisence Terhadap Depresi pada
melalui
Lansia di Panti Sosial.
http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.asp
Reno R,B. (2010). Hubungan Status Interaksi
x?ArtikelID=123
Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di
Varcarolis & Halter. (2010). Foundation of
Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta
Psychiatric Mental Health Nursing A
diakses
Clinical
melalui
http://etd.eprints.ums.ac.id/
6th
Approach
Ed.
Canada:
Elsevier
Syarniah, Keliat & Hastono. (2011). Pengaruh
Vitlic, Khanfer, Lord, Carroll & Phillips.
Treapi KelompokReminisence terhadap
(2014).Bereavement Reduce Neutrophil
Depresi Pada Lansia di Panti Sosial
Oxsidative
Tresna Wreda Budi Sejahtera provinsi
Adult:Role
Kalimantan Selatan. Diakses melalui
Immunesenescence.
http://lib.ui.ac.id
http://www.immunityageing.com
Burst
Only
HPA
in
Axis
Diakses
Older
and
melalui
Stuart, Gail W. (2013). Principles and
Worl Health Organization. (2016). Definition
Practice of Psychiatric Nursing 10th Ed.
of an older or elderly person. Diakses
Canada. Mosby Elsevier
melalui
Tanaka, Johnson. (2012). The Effect of Social
Integration on Self-rated Health for
http://www.who.int/healthinfo/survey/age
ingdefnolder/en/
Elderly Japanese People: Longitudinal
Young, Meageher & MacLullich, (2011).
Study. Journal of Comparative Family
Cognitive assessment of older people.
Studies. Vol 43 No 4 ( 483-493)
Cite this as: BMJ
Tomey, Aligood. (2006). Nursing Theory
And Their Work 8th Ed. USA : Mosby
Elsevier
Townsend, Marry
Psychiatric
C. 2011. Essentials of
Mental
Health
Nursing
Concept of Care in Evidence-Based
Practice
Company
5th
edition.USA:
Davis
10.1136/bmj.d5042
l;343:d5042 doi: