Peningkatan Integritas Diri Lansia Melal

1

PENINGKATAN INTEGRITAS DIRI LANSIA MELALUI TERAPI
KELOMPOK TERAPEUTIK LANSIA DAN REMINISENCE
Norman Wijaya Gati1, Mustikasari2, Yossie Susanti EP3
Program Magister Kekhususan Keperawatan Jiwa
Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424
E-mail : norman_gati@ymail.com

Abstrak
Lansia mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial. Diperlukan dukungan untuk membantu lansia beradaptasi
melalui pendekatan keperawatan. Tujuan dari KIA ini adalah menggambarkan penerapan terapi kelompok terapeutik
dan reminisence untuk mencapai integritas diri menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart dan model
adaptasi Roy. Sejumlah 20 lansia menjalani terapi TKT, 10 yang mengalami depresi dan HDRS dilanjutkan dengan
terapi reminisence. Hasil: terjadi peningkatan integritas diri lansia, penurunan tanda gejala depresi dan HDRS.
Kesimpulan: pemberian TKT dapat membantu lansia beradaptasi dan mencapai integritas diri, sedangkan reminisence
mampu menurunkan tanda gejala depresi dan HDRS. Diperlukan penelitian lanjut tentang faktor yang mempengaruhi
pencapaian integritas diri.
Kata kunci : Integritas diri, Reminisence, Terapi kelompok terapeutik lansia.
Abstract

Elderly changing through time biologically, psychological and socially. They need support to addapt changes in their
lifetime. The aim of this article is to know Therapeutic Group Therapy dan Reminisence Application to Achieve
Personal Integrity in Elderly Through Stuart Stress Adaptation and Roy Adaptation Model. 20 Elderly recruited to
group therapy, and 10 depressed elderly continued with reminisence. Analisys shows there were increasing personal
integriry, decreasing symptom of depression and situaltional low self esteem.Therapeutic group therapy help elderly
adapt the changes, while reminisence decrease depression and situaltional low self esteem. Need further research about
factors influence personal integrity in elderly.
Key Words : Personal Integrity, Reminisence, Therapeutic Group Therapy

1. PENDAHULUAN

mengalami despair (Varcarolis & Halter,

Individu dalam setiap tahapan usia memiliki

2010). Potter & Perry (2009) menyebutkan

tugas dan perkembangan yang berbeda,

bahwa


begitu juga dengan usia lansia. Lansia

menyesuaikan terhadap perubahan fisik,

memiliki

psikologis,

tugas

perkembangan

untuk

perkembangan

sosial

lansia


ekonomi,

adalah

menjaga

mencapai integritas diri yang utuh. Menurut

kepuasan hidup, dan mencari cara untuk

teori perkembangan psikososial Erikson,

mempertahankan

Lansia yang mampu menyesuaikan diri

mencapai kualitas hidup lansia diperlukan

terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam


kemampuan

hidupnya

terhadap kondisi fisik, psikologis, tingkat

akan mencapai

perkembangan

integrity, sebaliknya lansia yang gagal akan

kemandirian

kualitas

lansia

dan


hidup.

dalam

hubungan

Guna

beradaptasi

dengan

2

lingkungan (Reno, 2010). Mengingat hal

pasangan, teman dan dukungan sosial lain

tersebut


yang akan meningkatkan resiko lansia untuk

lansia

membutuhkan

dukungan

untuk menyesuaikan dengan perkembangan

mengalami

dalam hidupnya untuk mencapai integritas

dimensia dan depresi (WHO, 2016).

distres

psikologis,


meliputi

diri yang utuh. Integritas diri yang tercapai
pada lansia akan meningkatkan kualitas

Upaya kesehatan bagi lansia yang mengalami

hidup lansia.

depresi menggunakan upaya preventif yaitu
pencegahan agar lansia tidak mengalami

Upaya kesehatan lansia yang dicanangkan

depresi yang berlanjut dengan menggunakan

oleh kementrian kesehatan RI (2013) meliputi

terapi


upaya

dan

adalah terapi mengenang secara spontan sejak

rehabilitatif. Tahapan upaya kesehatan ini

masa kanak-kanak sampai dewasa yang

sejalan dengan pendekatan model Stres

dilakukan

adaptasi Stuart (2013). Upaya promotif

sehingga mampu menurunkan kondisi depresi

dilakukan pada lansia yang sehat dengan


pada lansia (Nurhidayati, Mustikasari &

memberikan informasi mengenai kesehatan

Susanti, Y, 2015); (Syarniah, Keliat &

lansia, salah satu kegiatan yang dilakukan

Hastono, 2011)

promotif

preventif,

kuratif

reminisence. Terapi reminisence

pada


lansia

(Mitchell,

2009)

adalah membetuk kelompok terapi terapeutik.
Kegiatan ini digunakan untuk membantu

Wilayah RW 4 dan 8 merupakan wilayah

lansia

kelurahan

menghadapi

perubahan


yang

Kebon Kalapa dengan data

dialaminya, meliputi perubahan biologis,

kelompok usia paling banyak adalah dewasa,

psikologis dan sosial.

remaja, disusul dengan kelompok usia lansia
dengan

jumlah

62

lansia.

Berdasarkan

Keluhan kesehatan tidak hanya satu hal yang

pengkajian dengan menggunakann Geriatric

dialami oleh lansia secara umum. Keluhan

Depression Scale (GDS) terdapat 10 lansia

lain meliputi perubahan psikologis

juga

mengalami depresi dan 1 lansia mengalami

2013).

harga diri rendah berdasarkan skor Rosenberg

Gangguan psikologis yang dialami lansia

Self-Esteem Scale (RSES). Kondisi diatas

disebabkan

mengalami

mengindikasikan perlunya tindakan untuk

perubahan dalam hidupnya. Perubahan yang

membantu lansia dalam mencapai integritas

dialami lansia meliputi penurunan sosial

diri

ekonomi, pensiun, keterbatasan kemampuan

merupakan puskesmas induk yang telah

fisik, sakit kronis atau keluhan lain yang

memiliki program kesehatan khususnya untuk

membutuhkan perawatan dari orang lain.

lansia. Bentuk pelayanan untuk lansia masih

Faktor pendukung lain, seperti kehilangan

berfokus pada pelayanan fisik, belum ada

dirasakan

oleh

lansia

karena

(Stuart,

lansia

yang

utuh.

Puskesmas

Merdeka

3

program kegiatan yang dilakukan untuk

3. HASIL

mempertahankan kesehatan psikososial dari

Hasil penerapan pendekatan Model Stres

lansia

Adaptasi Stuart dan Model Adaptasi Roy

dan

membantu

lansia

mencapai

integritas diri yang utuh.

pada 20 lansia adalah sebagai berikut :

Selaras dengan model Stres Adaptasi Stuart,
pendekatan model keperawatan lain juga
diperlukan

untuk

beradaptasi

membantu

terhadap

lansia

perubahannya.

Kemampuan adaptasi ini sangat lekat dengan
Pendekatan Model Adaptasi Roy (Tomey &
Aligood,

2014).

Model

pendekatan

ini

menyatakan bahwa pada dasarnya seperti
halnya individu lain, lansia selalu berada
dalam rentang sehat sakit. Lansia selalu
berespon terhadap perubahan yang terjadi
dalam kehidupannya. Mekanisme koping

Tabel 3.1 Daftar Pencapaian Integritas Diri
Lansia post TKT di RW 4 dan 8 Kelurahan
Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah
Tahun 2016 (n=20)
Pencapaian Integritas Diri Lansia
Memiliki harga diri yang tinggi
Menilai kehidupannya berarti
Menerima nilai dan keunikan orang
lain
Menerima
dan
menyesuaikan
kematian pasangan
Menyiapkan
diri
menghadapi
kematian
Melaksanakan kegiatan agama secara
rutin
Merasa dicintai dan berarti dalam
keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
dan kelompok masyarakat
Menyiapkan diri ditinggal anak yang
mandiri

jumlah
selisih
pre
post
17
19
2
17
17
0
16
19
3
18

20

2

8

18

10

18

18

0

17

18

1

18

18

0

20

20

0

lansia dapat dibentuk untuk mengkontrol
stimulus atau dengan memperkuat empat

Sejumlah 20 lansia dilakukan tindakan

mode adaptif yaitu fisiologis, konsep diri,

keperawatan ners generalis dan TKT lansia

fungsi peran dan interdependensi untuk

menunjukan peningkatan yang bermakna

mencapai

utuh.

pada pengetahuan mengenai cara mencapai

Berdasarkan pertimbangan kondisi diatas,

integritas diri pada lansia dengan selisih

maka

pendekatan

kenaikan 18 poin. Pemberian TKT lansia

Model Stres Adaptasi Stuart dan Model

mampu meningatkan integritas diri lansia.

Adaptasi

Terapi

Terdapat peningkatan pencapaian integritas

dan

diri sebesar 10,7%. Terdapat 4 komponen

lansia

yang belum mampu dicapai lansia 100%

integritas

penulis

Roy

Kelompok

diri

menggunakan

dalam

pemberian

Terapeutik

Reminisence

yang

untuk

Lansia
membantu

mencapai integritas diri yang utuh.

yaitu

kesiapan

menghadapi

kematian,

keaktifan mengikuti kegiatan agama, merasa
dicintai dalam keluarga dan berpartisipasi

2. METODE
Karya

tulis

ilmiah

ini

menggunakan

pendekatan Model Stres Adaptasi Stuart dan
Model Adaptasi Roy.

dalam kegiatan sosial.

4

Terapi dilanjutkan untuk 10 lansia yang

dijadikan pengalaman, mampu membedakan

mengalami depresi dengan mengikuti terapi

baik dan buruk, konsep diri positif dan

reminisence.

relistis, menuntun generasi berikutnya, tidak

Tabel 4.14 Daftar Pencapaian Integritas Diri
Lansia post Reminisence di RW 4 dan 8
Kelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor
Tengah Tahun 2016 (n=10)
Pencapaian Integritas Diri Lansia

jumlah
pre post
9
10
7
10
9
10

Memiliki harga diri yang tinggi
Menilai kehidupannya berarti
Menerima nilai dan keunikan
orang lain
Menerima dan menyesuaikan
kematian pasangan
Menyiapkan diri menghadapi
kematian
Melaksanakan kegiatan agama
secara rutin
Merasa dicintai dan berarti dalam
keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan
sosial dan kelompok masyarakat
Menyiapkan diri ditinggal anak
yang mandiri

memiliki budaya yang bertentangan dengan
kesehatan.

Faktor

protektif

ini

menjadi

pendukung lansia dalam meraih integritas diri

selisih

lansia. Meskipun demikian terdapat faktor

1
3
1

resiko pada lansia meliputi memiliki penyakit
kronis, mengalami pengalaman kehilangan,

10

10

0

komunikasi buruk dan kepribadian tertutup.

9

9

0

Faktor resiko ini dapat meningkatkan resiko

9

9

0

untuk

8

8

0

8

8

0

10

10

0

mengalami

gangguan

psikologis.

Pemberian TKT dan reminisence mampu
membantu dalam penyesuian perubahan yang
dialami lansia.

Hasil pengukuran pada lansia menunjukan
Hasil

yang

didapatkan

adanya

peningkatan kemampuan yang bermakna

penurunan tanda gejala depresi sebanyak 70%

setelah dilakukan tindakan terapi kelompok

lansia, meskipun demikian masih terdapat

terapeutik lansia. Kemampuan yang dapat

30% lansia yang masih berada pada kondisi

diidentifikasi meliputi kemampuan dalam

depresi

pencapaian

mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada

integritas diri lansia terjadi peningkatan

lansia, serta kemampuan dalam melakukan

sebesar 10%. Peningkatan integritas diri

adaptasi terhadap perubahan yang terjadi

terjadi pada pencapaian harga diri yang tinggi,

meliputi perubahan biologis, psikologis dan

menilai

sosial.

ringan.

adalah

Sedangkan

kehidupannya

berarti,

menerima

Aspek lain yang diukur setelah

keunikan orang lain. Faktor lain meliputi

dilakukan tindakan keperawatan generalis dan

semangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan

TKT lansia adalah pencapaian integritas diri

kelompok, perasaan dicintai oleh keluarga

lansia. Hasil yang diperoleh dalam Karya tulis

tidak mengalami perubahan sebelum dan

ilmiah ini menunjukan peningkatan integritas

setelah dilakukan reminisence.

diri sebesar 10,7% setelah dilakukan tindakan

4. PEMBAHASAN

generalis dan TKT lanisa.

Faktor protektif pada lansia sebagian besar
adalah tidak memiliki keturunan dengan

Hasil yang didapat dalam karya tulis ilmiah

gangguan jiwa, pengalaman selama hidup

ini sejalan dengan riset yang dilakukan oleh

5

Guslinda, keliat & Widyastuti, (2011) yang

adalah lansia memiliki kepribadian tertutup.

menyebutkan

Hal

bahwa

lansia

mengalami

ini

menjadi

sulit

sebab

dalam

peningkatan kemampuan untuk beradaptasi

pembelajaran diperlukan sikap pro aktif,

hingga 78% dan juga mengalami peningkatan

pembelajaran tidak hanya menerima informasi

untuk pencapaian integritas diri sebesar

saja tetapi adalah kemampuan pelajar dalam

61,04% setelah mengikuti kegiatan Terapi

melihat proses pembelajaran orang lain dan

Kelompok Terapeutik (TKT) lansia. Riset

juga melakukan praktik mandiri sehingga

serupa juga dilakukan oleh Pase, Keliat &

pelajar

Pujasari, (2013) yang dilakukan di Tanah

pengalaman

Baru Bogor Utara, hasil riset ini menyebutkan

belajar sendiri pada pelajar memungkinkan

bahwa lansia yang mendapatkan Terapi

untuk

Kelompok

lansia

diperoleh (Li, Ogata, Hou, Ukosaki & Mouri,

mengalami peningkatan dalam pencapaian

2013). Dengan kondisi lansia yang tertutup

kualitas diri lansia, dan peningkatan ini akan

maka

semakin

hambatan dalam memperoleh pengalaman

Terapeutik

bertambah

(TKT)

dengan

pemberian

mampu

memperoleh

sendiri.

Pengalaman

belajar

lebih

memahami

akan

informasi

memungkinkan

belajar. Selain itu

psikoedukasi keluarga.

untuk

yang

mengalami

kondisi kognitif lansia

yang secara biologis mengalami penurunan
Terdapat dua lansia yang tidak mengalami

dengan semakin bertambahnya usia, sesuai

perubahan

dengan teori menua dari Jin (2010) yang

dalam

pencapaian

integritas

dirinya setelah mengikui intervensi ners

menyebutkan

generalis dan terapi kelompok terapeutik.

berjalannya waktu sel manusia semakin lama

Kedua lansia tersebut adalah Ny Nn dan

semakin mengalami penurunan fungsi, seperti

Ny.Rk, berdasarkan karakteristik kedua lansia

halnya juga dengan kemampuan kognitif.

bahwa

dengan

semakin

tersebut tidak menyelesaiakan pendidikan SD,
Ny. Nn tidak sekolah dan Ny Rk sekolah

Pemberian terapi reminisence pada lansia juga

hingga kelas 4 SD kemudian keluar karena

mampu

menurut klien tidak suka belajar sulit. Kedua

menurunkan tanda gejala depresi. Setelah

lansia juga tidak bekerja dan bertatus janda.

dilakukan

Kondisi karakteristik tersebut berpengaruh

penurunan 70% angka depresi lansia.

untuk

membantu

tindakan

lansia

reminisence

dalam

terdapat

terhadap kemampuan lanisa dalam menerima
informasi yang diperoleh. Kondisi tingkat

Hasil tersebut sesuai dengan hasil yang

pendidikan klien mempengaruhi kemampuan

didapat dari riset sebelumnya, Banon, 2011

klien

yang

dalam

menyerap

informasi

yang

menyebutkan

diterima, kondisi lain yang membuat lansia

mengikuti

terhambat dalam prose penerimaan informasi

penurunan

terapi
tanda

pada

lansia

reminisence

gejala

yang

mengalami

depresi

dan

6

hidup

hubungan sosial. Lansia yang memiliki

lansia dikomunitas. Penelitian serupa jiga

kegiatan sosial dan peran sosial yang banyak

dilakukan Nurhidayati, Mustikasari & Putri,

memiliki dukungan individu, meningkatkan

(2015) dengan menggunakan terapi yang

dukungan

sama yaitu reminisence terbukti mampu untuk

prestise dari lansia (Tanaka, Johnson, 2012).

meningkatkan

pencapaian

kualitas

emosional

dan

meningkatkan

mengurangi angka kejadian depresi di panti
wreda.

5. KESIMPULAN
Lansia mengalami banyak perubahan dalam

Meskipun demikian terdapat satu lansia yang

hidupnya yang beresiko untuk mengalami

tidak mampu mengikuti seluruh sesi yaitu di

masalah psikologis. Guna mengantisipasi

sesi

pengalaman

tersebut dilakukan tindakan promotif dengan

menyenangkan saat dewasa) dan tidak mampu

menggunakan terapi ners generalis dan TKT

untuk merencanakan kehidupannya kedepan

lansia.

(sesi 5). Ny A mengatakan ingat dengan masa

peningkatan pengetahuan dan kemampuan

dewasa tetapi menurut klien tidak ada yang

berdaptasi dengan perubahan yang terjadi

menarik

usia

pada lansia. Tindakan tersebut juga mampu

dewasa klien. Klien mengatakan saat dewasa

meningkatkan pencapaian integritasi diri

masalah klien menjadi semakin bertambah.

lansia

Klien mengatakan meskipun dengan menikah

Pemberian

klien

menurunkan

tiga

dan

tidak

(menyebutkan

membahagiakan

bisa

memperbaiki

dari

keadaan

Terbukti

dengan

lansia

kenaikan

terapi

mengalami

rata-rata

reminisence

10%.
mampu

tanda gejala sebanyak 70%,

ekonomi, bahkan sampai saat ini klien masih

sedangkan untuk pencapaian integritas diri

sedih karena anak anak klien belum ada yang

terdapat aspek semangat untuk berpartisipasi

mandiri, klien mengatakan anak-anak klien

dalam kegiatan kelompok, perasaan dicintai

sering meminta uang kepada klien dan sering

oleh keluarga, pelaksanaan kegiatan ibadah

mengeluhkan masalah keluarga dengan klien.

dan kesiapan menerima kematian yang tidak

Klien merasa tidak sanggup menerima beban

mengalami

itu. Kondisi dirumah

tindakan reminisence.

klien tinggal dengan

perubahan

setelah dilakukan

suami klien tetapi suami klien mengalami
penurunan pendengaran sehingga sulit bagi

6. UCAPAN TERIMAKASIH

klien untuk mendapatkan partner berbagi.

Ucapan terimakasih kepada segenap warga

Selain itu klien juga tidak tertarik untuk

RW 4 dan RW 8 yang telah memberikan

melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial

kesempatan untuk bersama menyelesaikan

penting bagi lansia, lansia yang mengalami

masalah

masalah dalam melakukan hubungan sosial

Seluruh kader kesehatan jiwa Rw 4 dan RW

akan mengalami hambatan dalam menjalani

8, Ketua RW dan RT di wilayah RW 4 dan

kesehatan

jiwa

yang

ditemui.

7

RW 8 terimakasih atas semangat dan
kerjasama

untuk

membangun

Jin

kesehatan

warga. Terimakasih kepada pembimbing dan
motivator

luar

biasa

Dr

Mustikasari,

SKP.,MARS dan Ibu Yossie Susanti EP, MN
yang telah dengan sabar memberikan arahan

Keliat, B.A., Daulima, N.H.C & Farida, P.
(2011).

dan dukungan dalam penyusunan karya tulis

Keperawatan

Jakarta: EGC
Keliat, Putri, Syafrin & Safitri, (2015). Modul

7. REFERENSI

Terapi Keperawatan Jiwa. Workshop ke

Banon (2011). Pengaruuh Reminisence dan
Psikoedukasi

Keluarga

IX. Tidak dipublikasikan

Terhadap

Kondisi Depresi dan Kualitas Hidup

Keliat, et all. (2015). Standan Asuhan

Lansia di Katulampa Bogor
Keliat

&

Widyastuti

keperawatan
Resiko

(2001).

Lansia Terhadap Kemampuan Adaptasi

Depressive

di Kelurahan Surau Gadang Kecamatan
Padang.

Diakses

Gangguan.

Sehat,
Tidak

Symptomsin

Elderly

Population and TheirRelation To Life

melalui

Situations in Home Care.Health Science

http://lib.ui.ac.id

Journal. Vol 7 Issue 4 E-ISSN:1781809x/hsj-gr

Hamrin, Gustafsson & Jaracz. (2012) Quality
of life among the elderly with locomotor
disabilities in Sweden and Poland in the
1990s. 21:281-289 DOI 1 0. 1 007/s 1 1 1
36-0 1 1 -9949-9. Diakses melalui
http://about.jstor.org/terms

Kedua.

Li,

Ogata,

Hou,

Ukosaki

&

Mouri.

(2013).Context-aware Personalization
Method

in

Ubiquitous

Learning

of

Education

SystemJournal

Technology & Society Vol 16 N0 3

Haryanto, J.P.(2015). Penduduk Lansia dan
Demografi

dan

Diagnosa

Kleisiaris et all. (2013). The Prevalence of

dan Perkembangan Integritas Diri Lansia

Nanggalo

Jiwa

dipublikasikan

Pengaruh terapu kelompok Terapeutik

Bonus

Manajemen

Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa .

ilmiah ini.

Guslinda,

Kunlin.(2010). Modern Biological
Theories of Aging. Vol 1 N02 72-74
Oct
2010.
Diakses
melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti
cles/PMC2995895/pdf/ad-1-2-72.pdf
11 mei 2016

Diakses

melalui
http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/pend
uduk-lansia-dan-bonus-demografi-kedua

(362- 373)
Mitchell, S. (2009). Life review Theraphy: A
Prevention Program Forr Elderly Who
Are

Experienceing

Life

Transitions.

Diakses melalui http://Proquest.umi.com

8

Nurhidayati,

Mustikasari

(2015).Pengaruh

&

Terapi

Putri,
Individu

Undang-Undang

No.12

Tentang

Kesejahteraan Lansia. (1998). Diakses

Reminisence Terhadap Depresi pada

melalui

Lansia di Panti Sosial.

http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.asp

Reno R,B. (2010). Hubungan Status Interaksi

x?ArtikelID=123

Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia di

Varcarolis & Halter. (2010). Foundation of

Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta

Psychiatric Mental Health Nursing A

diakses

Clinical

melalui

http://etd.eprints.ums.ac.id/

6th

Approach

Ed.

Canada:

Elsevier

Syarniah, Keliat & Hastono. (2011). Pengaruh

Vitlic, Khanfer, Lord, Carroll & Phillips.

Treapi KelompokReminisence terhadap

(2014).Bereavement Reduce Neutrophil

Depresi Pada Lansia di Panti Sosial

Oxsidative

Tresna Wreda Budi Sejahtera provinsi

Adult:Role

Kalimantan Selatan. Diakses melalui

Immunesenescence.

http://lib.ui.ac.id

http://www.immunityageing.com

Burst

Only

HPA

in
Axis

Diakses

Older
and
melalui

Stuart, Gail W. (2013). Principles and

Worl Health Organization. (2016). Definition

Practice of Psychiatric Nursing 10th Ed.

of an older or elderly person. Diakses

Canada. Mosby Elsevier

melalui

Tanaka, Johnson. (2012). The Effect of Social
Integration on Self-rated Health for

http://www.who.int/healthinfo/survey/age
ingdefnolder/en/

Elderly Japanese People: Longitudinal

Young, Meageher & MacLullich, (2011).

Study. Journal of Comparative Family

Cognitive assessment of older people.

Studies. Vol 43 No 4 ( 483-493)

Cite this as: BMJ

Tomey, Aligood. (2006). Nursing Theory
And Their Work 8th Ed. USA : Mosby
Elsevier
Townsend, Marry
Psychiatric

C. 2011. Essentials of

Mental

Health

Nursing

Concept of Care in Evidence-Based
Practice

Company

5th

edition.USA:

Davis

10.1136/bmj.d5042

l;343:d5042 doi: