Peran gagasan dan aktivisme politik luar (1)

Memimpin Koalisi: Peran Gagasan dan Aktivisme Politik Luar Negeri Perancis di Libya1
Mohamad Rosyidin
Abstrak
Studi mengenai aliansi hampir selalu mempertanyakan perihal mengapa dan bagaimana aliansi
terbentuk. Sedikit sekali studi mengenai dinamika interaksi negara di dalamnya. Aliansi
memerlukan pemimpin yang mengkoordinasi dan memberi petunjuk selama operasi militer.
Hingga saat ini, AS merupakan negara yang paling dominan dalam memimpin koalisi melawan
negara-negara bermasalah. Namun dalam kasus perang di Libya, AS tidak memimpin trio aliansi
melawan rezim Khadafi. Sejak awal, Perancis yang memainkan peran sebagai pemimpin
ketimbang AS. Terlebih lagi segera setelah NATO mengambil alih operasi, Perancis semakin
aktif terlibat dalam misi tersebut. Tujuan dari artikel ini adalah melacak konteks historis untuk
menjelaskan mengapa Perancis mengambil alih kepemimpinan aliansi di Libya dan bertindak
begitu agresif. Menggunakan peran gagasan dalam politik luar negeri, tesis utama artikel ini
adalah peran aktif Perancis di Libya didorong oleh corak kebijakan luar negeri Gaullist Nicholas
Sarkozy yang mencirikan independensi dan grandeur yang berakar dari pemikiran Charles de
Gaulle.
Kata-kata kunci: perang Libya, politik luar negeri Perancis, Charles de Gaulle, Nicholas
Sarkozy, independensi, grandeur

1 Makalah disampaikan dalam The 3rd Convention of European Studies 2014 yang diselenggarakan oleh Institute of
International Studies Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 21-23 Mei 2014.