374101288 Jawaban Soal Ujian Akhir Semester Zaki
JAWABAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Kurikulum Pendidikan Kejuruan
yang dibina oleh Dr. Dwi Agus Sudjimat. S.T, M.Pd
oleh
Achmad Zaki Zulkarnain
150513604005
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
OFFERING B1 2015
Desember 2016
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2016/2017
Mata Kuliah : Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Pengampu
: Dr. H. Dwi Agus Sudjimat, S.T., M.Pd
1. Seorang Camat di pinggiran Kabupaten Malang ingin membekali para pemuda di
wilayahnya yang masih menganggur dengn keterampilan berwirausaha di bidang las
listrik/servis sepeda motor. Jumlah pemuda (laki-laki) tersebut diperkirakan sebanyak 50
orang yang tersebar di lima desa. Pendidikan terakhir mereka rata-rata SMA dan
sederajat. Melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) singkat tersebut Camat berharap agar
para pemudanya: (a) memiliki ketrampilan mengelas dengan las listrik untuk membuat
berbagai produk fungsional rumah tangga, seperti pagar, tralis, canopi, tangga putar,
pagar tangga, dan berbagai produk fungsional lainnya yang dibutuhkan masyarakat; atau
service sepeda motor, (b) secara berkelompok (@5 orang) dapat menyusun business plan
di bidan usaha las listrik atau service sepeda motor, dan (c) secara berkelompok pula
dapat memulai usaha las listrik atau service sepeda motor di desa masing-masing.
Bantulah Camat tersebut untuk mewujudkan keinginannya dengan cara mengembangkan
kurikulum pelatihannya yang mencakup:
a. Rumusan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai pemuda.
b. Silabus diklat dengan format sbb:
SILABUS
Diklat
: Pelatihan Keterampilan Berwirausaha di Bidang ..........
Kompetensi Dasar
:
Waktu
: ...... x 50 menit
Kompetensi
Dasar
indikator
Materi Diklat
Alokasi Waktu
Teori Praktik
Sumber Belajar
c. Siapa saja yang akakn anda libatkan dalam penyusunan/pengembangan kurikulum diklat
tersebut? Jelaskan pula bagaimana pelibatan mereka masing-masing dalam keseluruhan
proses pengembangan kurikulum tersebut?
2. Kurikulum program produktif di SMK. Khususnya dalam bentuk kurikulum instruksional
dan kurikulum operasional, harus mampu mengembangkan hard skill (HS) dan soft skill
(SF) sekaligus pada diri peserta didik.
a. Jelaskan maksud dari hard skill dan soft skill dalam konteks tersebut
b. Bagaimana rumusan soft skill tersebut dapat dimasukkan dalam kurikulum program
produktif?
c. Buatlah 10 (sepuluh) rumusan soft skill yang tepat dikembangkan di SMK
d. Bagaimana soft skill tersebut dapat dikembangkan pada diri peserta didik?
e. Bagaimana berkembangnya soft skill pada diri peserta didik dapat dinilai?
3. Kurikulum 2013 distrukturkan sbb: Kelompok A (Wajib), kelompok B (Wajib), dan
kelompok
C (Peminatan) yang dapat dipilah menjadi Peminatan Akademik dan
Peminatan Vokasional. Kelompok C untuk SMK berapa Peminatan Vokasional
(kejuruan), sedangkan untuk SMA bisa berupa Peminatan Akademik dan memungkinkan
juga untuk membuka Peminatan Vokasional. Dengan kebijakan kurikulum yang demikian
itu lakukanlah analisis kritis anda untuk menjelaskan:
a. Terjadinya peningkatan kemampuan Akademik siswa SMK dan peluang untuk
melanjutkan studi di perguruan tinggi;
b. Terjadinya peningkatan kemampuan Vokasional siswa SMK dan peluang untuk bekerja di
du/di; dan
c. Peluang keberhasilan siswa SMK dalam ujian nasional jika soal yang diberikan sama
dengan soal untuk siswa SMA
JAWAB
2. a.) Yang dimaksud hard skill dan soft skill dalam konteks tersebut adalah yang pertama
kemampuan intelektual yang harus para peserta didik pahami serta kuasai dalam bidang
jurusan yang telah diambilnya. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hard skill menggambarkan
wawasan intelektual seseorang. Hard skill ada diotak, hard skill juga biasanya diperoleh dari
pendidikan formal seperti sekolah dan sumber referensi lainnya seperti bacaan atau sumber
informasi lain seperti TV, majalah, koran, dll. Hard skill dalam konteks ini akan diperoleh
dari bidang yang sedang di gelutinya. Disini dalam konteks kurkulum instruksional adalah
kurikulum yang mencerminkan ‘niat’ para guru sebagai omplementator kurikulum,
sedangkan kurikulum operasional adalah perwujudan obyektif dari ‘niat’ kurikulum
instruksional dalam bentuk interaksi pembelajaran segala sesuatu yang dilaksanakan guru,
siswa, dan bagaimana interaksi diantara keduanya.
Selanjutnya soft skill dalam konteks tersebut adalah suatu kemampuan seorang peserta
didik dalam bersikap pada diri sendiri dan orang lain. Memahami diri diwujudkan dengan
rasa percaya diri, berkomunikasi yang baik, sikap (tanggung jawab, mandiri dewasa,dll),
motivasi diri, dan berkomitmen. Soft skill dalam sebuah sekolah khususnya SMK sangat
dibutuhkan untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan sesuai tuntutan dunia kerja yang
menekan soft skill pada diri peserta didik. Dalam membuat skenario kurikulum pembelajaran,
guru harus mencantumkan aspek-aspek soft skill untuk membuat siswa tersebut terbiasa
menggunakan kemampuan soft skill mereka pada saat berada di dunia kerja nanti. Tentu saja
harus juga diimbangi dengan pengembangan kemampuan hard skill yang baik.
b.)
Agar soft skill dapat dimasukkan kedalam program produktif yaitu dengan cara pada
saat perumusan rencana pembelajaran. Soft skill dapat menjadi bahan pertimbangan guru
dalam memberikan penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menunjang penilaian
program produktif karena soft skill merupakan dasar dari tingkah laku peserta didik dan harus
di kuasai oleh peserta didik maupun oleh guru. Disamping itu peserta didik harus mempunyai
hard skill yang seimbang dengan soft skill untuk dapat berkehidupan di masyarakat. Dengan
cara tersebut guru memasukkan rumusan soft skill yang dipilih serta dianalisis apakah tepat
bila suatu soft skill tersebut dimasukkan kedalam muatan pelajaran produktif.
c.)
1. Rasa percaya diri
2. Komunikasi yang baik
3. Tanggung jawab
4. Mandiri
5. Bersikap dewasa
6. Kreatif dan inovatif
7. Sopan dan beretika
8. Kejujuran
9. Kemampuan bekerjasama
10. Dapat memotivasi diri
d.)
dengan cara para peserta didik harus mengetahui serta mengenali soft skill apa saja
yang telah dia miliki. Untuk mengetahui hal tersebut, guru dapat memberikan semacam
angket kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuan soft skill mereka masing-masing.
Setelah itu kemampuan soft skill mereka dicocokkan dengan soft skill yang ada di rencana
pembelajaran. Jika ada maka peran guru dalam hal ini sangat penting, yaitu memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk terus memunculkan kemampuan soft skillnya. Tetapi jika
belum ada, guru harus membangun dan membangkitkan kemampuan soft skill yang ada
dalam peserta didik melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada
pembangkitan soft skill pada diri peserta didik.
e.)
berkembangnya soft skill pada peserta didik dapat diketahui dari serangkaian tes yang
mempunyai model divergen dengan jawaban beragam. Cara kedua adalah menggunakan ujian
yang menggunakan soal yang bersifat pemecahan masalah sehingga peserta didik diharuskan
untuk menganalisis soal dan berfikir untuk memecahkan persoalan tersebut. Cara ketiga
adalah menggunakan teknik wawancara dengan pendekatan behavior interview atau
pertanyaan struktur yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang masa
lalu.
3. a.) Pada K-13 kemampuan akademik siswa di SMK sangat berkembang, dikarenakan
pada kurikulum tersebut proses mata pelajaran berfokus pada siswa, tidak seperti kurikulum
KTSP yang lebih berporos pada guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pendengar dan
pengamat saja. Selain itu agar mendapatkan hasil yang maksimal, siswa juga perlu mencari
sumber belajar, melakukan pemecahan masalah, serta mempresentasikan hasil temuannya
kedalam kelas. Proses tersebut menurut saya lebih efektif, karena siswa bisa lebih mendalami
dalam menggali ilmu yang didapat dari berbagai sumber yang telah didapat dari mana saja.
Kurikulum 2013 yang terstruktur menjadi kelompok A dan kelompok B menjadikan siswa
memperoleh mata pelajaran sesuai mata pelajaran yang ada pada kelompok A dan B, dan
dapat lebih runtut dan terhindar dari ketinggalan mata pelajaran.
Peluang siswa SMK untuk diterima diperguruan tinggi sudah cukup terbuka lebar,
alasannya karena siswa SMK sudah dapat bersaing dengan siswa SMA yang dimana lebih
siswa SMK lebih unggul dalam bidang yang telah digeluti siswa SMK itu sendiri. Pihak
sekolah harus menyiapkan pelajaran tambahan untuk siswa yang ingin melanjutkan studi
untuk mengejar siswa SMA. Siswa SMK pada saat tes penerimaan contohnya SNMPTN
belum dapat terlihat bisa bersaing atau tidak, tetapi pada saat SBMPTN siswa SMK masih
banyak terlihat drop karena kurang mantapnya persiapan. Perguruan Tinggi di Indonesia
sudah banyak menyediakan jurusan-jurusan yang lebih berpihak ke siswa SMK sehingga
siswa SMK jika diterima dapat bersaing dengan siswa yang dari SMA.
b.)
Siswa SMK mempunyai kemampuan vokasional yang baik karena sejatinya mereka
disiapkan dengan ilmu-ilmu yang matang dalam jurusan yang mereka diambil. Dengan
adanya kurikulum K-13 juga telah membuat pembelajaran tersebut menjadi acuan sebagai
bahan untuk bekerja di du/di. Pada saat kelas 12 siswa mendapat pelajaran yang mengarah ke
kelompok C yaitu peminatan, yang berarti siswa SMK bisa lebih mendalami minat mereka
dalam suatu jurusan. Kemampuan hard skills siswa juga lebih diasah di kelompok C sehingga
menjadikan siswa SMK terampil dalam penggunaan alat di peminatan mereka.
Peluang siswa SMK untuk bekerja di DU/DI juga sangat terbuka lebar. Alasannya
SMK mempunyai bursa kerja khusus. Bursa kerja khusus ini mempunyai tujuan yaitu
melakukan komunikasi dengan berbagai perusahaan tentang rekrutmen karyawan yang ada.
Tujuan yang lain memberikan informasi kepada siswa khusus kelas 12 tentang adanya
lowongan pekerjaan. Bursa kerja khusus harus banyak menyediakan tentang informasi
lowongan apa saja yang diperlukan perusahaan tersebut. Salah satu yang menangani
informasi pekerjaan tersebut adalah BKK. BKK harus menyesuaikan lowongan sesuai
dengan bidang keahlian yang ada pada SMK. Selanjutnya siswa kelas 12 harus memilih
lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Siswa SMK mendaftar di BKK
selanjutnya BKK mendata siapa saja yang mengikuti tes. Permasalahan yang timbul di siswa
SMK adalah siswa SMK sangat kuat melakukan tes-tes yang lebih kearah hard skills,
sedangkan untuk tes yang mengarah kearah soft skills yaitu tes wawancara dan psikotes.
c.)
Menurut saya kemampuan siswa SMK pada saat ujian nasional cenderung menengah
bahkan bisa sampai rendah karena terdapat beberapa faktor. Yang pertama orientasi isi mata
pelajaran sangat berbeda. Walaupun sama-sama fisika tentu fisika SMK dan SMA
mempunyai perbedaan. Yang kedua adalah pola pikir siswa SMK dan pola pikir siswa SMA
berbeda. Siswa SMK dididik untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari, sedangkan siswa
SMA didik lebih kea rah pola pikir saintis untuk mengetahui sebab dan akibat.
1.
a.) Rumusan Kompetensi Dasar:
o Mengetahui dan memahami konsep dasar kerja mesin sepeda motor.
o Mengetahui dan memahami komponen-komponen sepeda motor.
o Mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja komponen-komponen sepeda
motor.
o Melakukan overhaul mesin dan pengukuran komponen-komponen sepeda motor.
o Mengalisis kerusakan pada sepeda motor.
o Memperbaiki kerusakan mesin atau komponen-komponen sepeda motor.
o Memahami cara membuat usaha dan menjalankan usaha.
o Membuat rencana atau rancangan usaha ( business plan)
b.) Silabus Diklat
SILABUS
Diklat
: Pelatihan keterampilan berwirausaha di bidang servis sepeda
Kompetensi Dasar
motor untuk pemuda di pinggiran Kabupaten Malang
: Mengetahui dan memahami konsep dasar kerja mesin
Alokasi Waktu
Kompetensi
Dasar
sepeda motor.
Mengetahui dan memahami
sepeda motor.
Mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja
komponen-komponen sepeda motor.
Melakukan overhaul mesin dan pengukuran komponen-
komponen sepeda motor.
Mengalisis kerusakan pada sepeda motor.
Memperbaiki kerusakan mesin atau komponen-komponen
sepeda motor.
Memahami cara membuat usaha dan menjalankan usaha.
Membuat rencana atau rancangan usaha ( business plan)
: 122 x 50 menit
Indikator
Mengetahui Mampu
Materi Diklat
Pengetahuan
dan
menjelaskan
dasar motor 4
memahami
konsep dasar
konsep
motor 4 dan
tak dan 2 tak.
Kontruksi
dasar mesin
sepeda
komponen-komponen
2 tak.
Mampu
mesin 2 tak
dan 4 tak.
Alokasi Waktu
Materi
Praktik
8
16
Sumber Belajar
Modul sepeda
motor step 1.
Modul sepeda
motor step 2.
menjelaskan
konstruksi
motor 2 tak
dan 4 tak .
Mampu
motor.
menjelaskan
dan
dan kelemahan
motor 2 tak
dan 4 tak.
Cara kerja
cara kerja dan
motor 4 tak
motor 4 tak
dan 2 tak.
dan 2 tak.
Mampu
Mengetahui
Keunggulan
Mengidentifik
menjelaskan
asi komponen-
nama-nama
komponen
komponen
sepeda motor
Letak dan
sepeda motor.
Mampu
Modul
sepeda motor
step 1
Modul
sepeda motor
karakteristik
step 2
Manual
memahami
menjelaskan
komponen-
komponen-
letak
komponen
komponen
komponen
sepeda motor.
motor
Cara kerja dan
Modul
dari sepeda
motor
6
12
Book sepeda
sepeda motor.
Mampu
menjelaskan
karakteristik
komponen
Mengetahui
sepeda motor.
Mampu
dan
menjelaskan
fungsi
memahami
cara kerja
komponen-
fungsi dan
komponen-
komponen
cara
komponen
sepeda motor.
kerja
komponenkomponen
sepeda motor.
Mampu
sepeda motor
step 1
Modul
2
4
sepeda motor
step 2
Manual
sepeda
menjelaskan
Book sepeda
motor.
fungsi
motor
komponenkomponen
sepeda motor.
Mampu
Standar
Modul
membongkar
operasional
overhaule
Melakukan
mesin dan
prosedur
overhaule
komponen
(SOP)
sepeda motor
Manual
mesin dan
sepeda motor
Overhaule
pengukuran
komponen-
sesuai SOP.
Mampu
Pengukuran
mengukur
komponen
sepeda
komponen
motor
sepeda motor
sepeda motor.
Alat ukur
sesuai SOP.
Book sepeda
mesin dan
komponen
lainnya.
4
16
motor
Modul SOP
dan K3
overhaule
sepeda
motor.
komponenkomponen
Mampu
menjelaskan
kerusakan
cara
komponen
menganalisis
Mengalisis
kerusakan
pada sepeda
motor.
sepeda motor.
Cara analisa
kerusakan
pada sepeda
motor.
Mampu
melakukan
pengecekan
pada
komponenkomponen
sepeda motor
Modul
sepeda motor
step 1
Modul
sepeda motor.
Penggunaan
sepeda motor
alat-alat
perbaikan
yang baik dan
benar.
step 2
Manual
6
12
Book sepeda
motor
Modul
sepeda motor
step 3
Mampu
Memperbai
ki
kerusakan
Penyebab
mengidentifi
kerusakan
kasi
komponen
penyebab
utama sepeda
kerusakan
Mampu
motor.
Perbaikan dan
mesin atau
memperbaiki
penggantian
komponen-
atau
komponen
komponen
penggantian
sepeda motor.
sepeda
komponen
Modul
sepeda motor
step 2
Modul
sepeda motor
6
12
step 1
Manual
Book sepeda
motor
Modul
sepeda motor
motor.
step 3
Mampu
Memahami
cara
membuat
usaha
dan
menjalanka
n usaha.
Pengetahuan
menjelaskan
dasar
cara
Kewirausahaan.
membuat
usaha
Mampu
menjelaskan
Modul
Kewirausahaa
n
Sukses
Menjalankan
Berwirausaha
dan
mengembangka
n usaha.
4
4
cara
menjalankan
usaha dan
pengembanga
Membuat
rencana
atau
mrancanga
n usaha
(business
plan)
nnya.
Mampu
Peluang usaha
Modul
memahami
dan analisis
Kewirausaha
cara
kebutuhan
merencanaka
pasar.
an.
Sukses
Berwirausaha
Narasumber
n usaha
dengan baik.
Mampu
Pembuatan dan
cara
penyusunan
menyusun
rencana atau
rencana
rancangan
4
6
ahli bidang
wirausaha.
usaha
usaha.
Mampu
menganalisis
kebutuhan
pasar
c.) Dalam hal ini ada beberapa Pihak yang terlibat, yaitu:
1) Camat
Camat merupakan pemimpin tertinggi dalam wilayah tersebut (kecamatan), dan
beliau juga yang menggagas ide diadakanya diklat tersebut. Jadi disini camat harus
bertanggung jawab penuh terhadap program diklat ini, camat harus selalu
mengontrol dan melakukan pengarahan terhadap jalannya diklat baik dimulai dari
perumusan kurikulum sampai evaluasi program ini, sehingga mempermudah tujuan
dari diadakannya diklat ini dapat tercapai.
2) Kepala desa
Kepala desa disini juga sebagai penanggung jawab seperti halnya camat, karena
yang dilibatkan dalam diklat ini adalah pemuda dari desa yang dipimpin oleh
kepala desa tersebut. Kepala desa harus mengetahui alur atau konsep acara dengan
sebaik-baiknya karena info tersebut harus disampaikan kepada peserta diklat
maupun warga, sehingga dapat memberikan pemahaman dari tujuan dan hasil yang
diharapkan diadakannya diklat ini.
3) Karang Taruna
Karang taruna merupakan organisasi pemuda pada tingkat desa, disini peran karang
taruna sangat dibutuhkan karena yang menjadi permasalahan dan yang menjadi
peserta diklat adalah pemuda. Karang taruna harus terlibat dan turut serta
mensukseskan program ini, karena
diadakanya diklat yaitu bertujuan untuk
membentuk pemuda-pemuda yang produktif dan mandiri.
4) Panitia
Panitia merupakan kumpulan dari beberapa orang yang menjadi pelaku utama atau
pelaksana dari proram ini, panitia bertugas merencanakan konsep acara,
perlengkapan yang dibutuhkan, kurikulum yang diterapkan dan juga menjalankan
program ini mulai dari awal hingga akhir evaluasi acara. Sukses dan tidaknya suatu
acara tergantung baik dan tidaknya kepanitiaan didalamnya.
5) Instruktur
Instruktur adalah sesorang sebagai narasumber atau pemateri, pemateri disini harus
kompeten dalam bidangnya sehingga dari diklat ini hasil yang diperoleh
diharapkan benar-benar maksimal. Instruktur ini dapat diambil atau didatagkan dari
instruktur BLK ataupun tenaga pendidik di SMK jurusan otomotif.
6) Dunia industri dan usaha (DU/DI)
Dunia industri dan usaha juga harus terlibat dalam diklat ini, karena DU/DI ini
dapat menyampaikan tentang pengalaman atau wawasan berwirausaha, bagaimana
menjadi entrepreneur yang baik, apa saja kendala yang dihadapi dalam dunia usaha
dan hal tersebut akan menjadi suatu pembelajaran bagi peserta didik ketika akan
membuat suatu usaha.
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Kurikulum Pendidikan Kejuruan
yang dibina oleh Dr. Dwi Agus Sudjimat. S.T, M.Pd
oleh
Achmad Zaki Zulkarnain
150513604005
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
OFFERING B1 2015
Desember 2016
UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2016/2017
Mata Kuliah : Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Pengampu
: Dr. H. Dwi Agus Sudjimat, S.T., M.Pd
1. Seorang Camat di pinggiran Kabupaten Malang ingin membekali para pemuda di
wilayahnya yang masih menganggur dengn keterampilan berwirausaha di bidang las
listrik/servis sepeda motor. Jumlah pemuda (laki-laki) tersebut diperkirakan sebanyak 50
orang yang tersebar di lima desa. Pendidikan terakhir mereka rata-rata SMA dan
sederajat. Melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) singkat tersebut Camat berharap agar
para pemudanya: (a) memiliki ketrampilan mengelas dengan las listrik untuk membuat
berbagai produk fungsional rumah tangga, seperti pagar, tralis, canopi, tangga putar,
pagar tangga, dan berbagai produk fungsional lainnya yang dibutuhkan masyarakat; atau
service sepeda motor, (b) secara berkelompok (@5 orang) dapat menyusun business plan
di bidan usaha las listrik atau service sepeda motor, dan (c) secara berkelompok pula
dapat memulai usaha las listrik atau service sepeda motor di desa masing-masing.
Bantulah Camat tersebut untuk mewujudkan keinginannya dengan cara mengembangkan
kurikulum pelatihannya yang mencakup:
a. Rumusan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai pemuda.
b. Silabus diklat dengan format sbb:
SILABUS
Diklat
: Pelatihan Keterampilan Berwirausaha di Bidang ..........
Kompetensi Dasar
:
Waktu
: ...... x 50 menit
Kompetensi
Dasar
indikator
Materi Diklat
Alokasi Waktu
Teori Praktik
Sumber Belajar
c. Siapa saja yang akakn anda libatkan dalam penyusunan/pengembangan kurikulum diklat
tersebut? Jelaskan pula bagaimana pelibatan mereka masing-masing dalam keseluruhan
proses pengembangan kurikulum tersebut?
2. Kurikulum program produktif di SMK. Khususnya dalam bentuk kurikulum instruksional
dan kurikulum operasional, harus mampu mengembangkan hard skill (HS) dan soft skill
(SF) sekaligus pada diri peserta didik.
a. Jelaskan maksud dari hard skill dan soft skill dalam konteks tersebut
b. Bagaimana rumusan soft skill tersebut dapat dimasukkan dalam kurikulum program
produktif?
c. Buatlah 10 (sepuluh) rumusan soft skill yang tepat dikembangkan di SMK
d. Bagaimana soft skill tersebut dapat dikembangkan pada diri peserta didik?
e. Bagaimana berkembangnya soft skill pada diri peserta didik dapat dinilai?
3. Kurikulum 2013 distrukturkan sbb: Kelompok A (Wajib), kelompok B (Wajib), dan
kelompok
C (Peminatan) yang dapat dipilah menjadi Peminatan Akademik dan
Peminatan Vokasional. Kelompok C untuk SMK berapa Peminatan Vokasional
(kejuruan), sedangkan untuk SMA bisa berupa Peminatan Akademik dan memungkinkan
juga untuk membuka Peminatan Vokasional. Dengan kebijakan kurikulum yang demikian
itu lakukanlah analisis kritis anda untuk menjelaskan:
a. Terjadinya peningkatan kemampuan Akademik siswa SMK dan peluang untuk
melanjutkan studi di perguruan tinggi;
b. Terjadinya peningkatan kemampuan Vokasional siswa SMK dan peluang untuk bekerja di
du/di; dan
c. Peluang keberhasilan siswa SMK dalam ujian nasional jika soal yang diberikan sama
dengan soal untuk siswa SMA
JAWAB
2. a.) Yang dimaksud hard skill dan soft skill dalam konteks tersebut adalah yang pertama
kemampuan intelektual yang harus para peserta didik pahami serta kuasai dalam bidang
jurusan yang telah diambilnya. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hard skill menggambarkan
wawasan intelektual seseorang. Hard skill ada diotak, hard skill juga biasanya diperoleh dari
pendidikan formal seperti sekolah dan sumber referensi lainnya seperti bacaan atau sumber
informasi lain seperti TV, majalah, koran, dll. Hard skill dalam konteks ini akan diperoleh
dari bidang yang sedang di gelutinya. Disini dalam konteks kurkulum instruksional adalah
kurikulum yang mencerminkan ‘niat’ para guru sebagai omplementator kurikulum,
sedangkan kurikulum operasional adalah perwujudan obyektif dari ‘niat’ kurikulum
instruksional dalam bentuk interaksi pembelajaran segala sesuatu yang dilaksanakan guru,
siswa, dan bagaimana interaksi diantara keduanya.
Selanjutnya soft skill dalam konteks tersebut adalah suatu kemampuan seorang peserta
didik dalam bersikap pada diri sendiri dan orang lain. Memahami diri diwujudkan dengan
rasa percaya diri, berkomunikasi yang baik, sikap (tanggung jawab, mandiri dewasa,dll),
motivasi diri, dan berkomitmen. Soft skill dalam sebuah sekolah khususnya SMK sangat
dibutuhkan untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan sesuai tuntutan dunia kerja yang
menekan soft skill pada diri peserta didik. Dalam membuat skenario kurikulum pembelajaran,
guru harus mencantumkan aspek-aspek soft skill untuk membuat siswa tersebut terbiasa
menggunakan kemampuan soft skill mereka pada saat berada di dunia kerja nanti. Tentu saja
harus juga diimbangi dengan pengembangan kemampuan hard skill yang baik.
b.)
Agar soft skill dapat dimasukkan kedalam program produktif yaitu dengan cara pada
saat perumusan rencana pembelajaran. Soft skill dapat menjadi bahan pertimbangan guru
dalam memberikan penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menunjang penilaian
program produktif karena soft skill merupakan dasar dari tingkah laku peserta didik dan harus
di kuasai oleh peserta didik maupun oleh guru. Disamping itu peserta didik harus mempunyai
hard skill yang seimbang dengan soft skill untuk dapat berkehidupan di masyarakat. Dengan
cara tersebut guru memasukkan rumusan soft skill yang dipilih serta dianalisis apakah tepat
bila suatu soft skill tersebut dimasukkan kedalam muatan pelajaran produktif.
c.)
1. Rasa percaya diri
2. Komunikasi yang baik
3. Tanggung jawab
4. Mandiri
5. Bersikap dewasa
6. Kreatif dan inovatif
7. Sopan dan beretika
8. Kejujuran
9. Kemampuan bekerjasama
10. Dapat memotivasi diri
d.)
dengan cara para peserta didik harus mengetahui serta mengenali soft skill apa saja
yang telah dia miliki. Untuk mengetahui hal tersebut, guru dapat memberikan semacam
angket kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuan soft skill mereka masing-masing.
Setelah itu kemampuan soft skill mereka dicocokkan dengan soft skill yang ada di rencana
pembelajaran. Jika ada maka peran guru dalam hal ini sangat penting, yaitu memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk terus memunculkan kemampuan soft skillnya. Tetapi jika
belum ada, guru harus membangun dan membangkitkan kemampuan soft skill yang ada
dalam peserta didik melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada
pembangkitan soft skill pada diri peserta didik.
e.)
berkembangnya soft skill pada peserta didik dapat diketahui dari serangkaian tes yang
mempunyai model divergen dengan jawaban beragam. Cara kedua adalah menggunakan ujian
yang menggunakan soal yang bersifat pemecahan masalah sehingga peserta didik diharuskan
untuk menganalisis soal dan berfikir untuk memecahkan persoalan tersebut. Cara ketiga
adalah menggunakan teknik wawancara dengan pendekatan behavior interview atau
pertanyaan struktur yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang masa
lalu.
3. a.) Pada K-13 kemampuan akademik siswa di SMK sangat berkembang, dikarenakan
pada kurikulum tersebut proses mata pelajaran berfokus pada siswa, tidak seperti kurikulum
KTSP yang lebih berporos pada guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pendengar dan
pengamat saja. Selain itu agar mendapatkan hasil yang maksimal, siswa juga perlu mencari
sumber belajar, melakukan pemecahan masalah, serta mempresentasikan hasil temuannya
kedalam kelas. Proses tersebut menurut saya lebih efektif, karena siswa bisa lebih mendalami
dalam menggali ilmu yang didapat dari berbagai sumber yang telah didapat dari mana saja.
Kurikulum 2013 yang terstruktur menjadi kelompok A dan kelompok B menjadikan siswa
memperoleh mata pelajaran sesuai mata pelajaran yang ada pada kelompok A dan B, dan
dapat lebih runtut dan terhindar dari ketinggalan mata pelajaran.
Peluang siswa SMK untuk diterima diperguruan tinggi sudah cukup terbuka lebar,
alasannya karena siswa SMK sudah dapat bersaing dengan siswa SMA yang dimana lebih
siswa SMK lebih unggul dalam bidang yang telah digeluti siswa SMK itu sendiri. Pihak
sekolah harus menyiapkan pelajaran tambahan untuk siswa yang ingin melanjutkan studi
untuk mengejar siswa SMA. Siswa SMK pada saat tes penerimaan contohnya SNMPTN
belum dapat terlihat bisa bersaing atau tidak, tetapi pada saat SBMPTN siswa SMK masih
banyak terlihat drop karena kurang mantapnya persiapan. Perguruan Tinggi di Indonesia
sudah banyak menyediakan jurusan-jurusan yang lebih berpihak ke siswa SMK sehingga
siswa SMK jika diterima dapat bersaing dengan siswa yang dari SMA.
b.)
Siswa SMK mempunyai kemampuan vokasional yang baik karena sejatinya mereka
disiapkan dengan ilmu-ilmu yang matang dalam jurusan yang mereka diambil. Dengan
adanya kurikulum K-13 juga telah membuat pembelajaran tersebut menjadi acuan sebagai
bahan untuk bekerja di du/di. Pada saat kelas 12 siswa mendapat pelajaran yang mengarah ke
kelompok C yaitu peminatan, yang berarti siswa SMK bisa lebih mendalami minat mereka
dalam suatu jurusan. Kemampuan hard skills siswa juga lebih diasah di kelompok C sehingga
menjadikan siswa SMK terampil dalam penggunaan alat di peminatan mereka.
Peluang siswa SMK untuk bekerja di DU/DI juga sangat terbuka lebar. Alasannya
SMK mempunyai bursa kerja khusus. Bursa kerja khusus ini mempunyai tujuan yaitu
melakukan komunikasi dengan berbagai perusahaan tentang rekrutmen karyawan yang ada.
Tujuan yang lain memberikan informasi kepada siswa khusus kelas 12 tentang adanya
lowongan pekerjaan. Bursa kerja khusus harus banyak menyediakan tentang informasi
lowongan apa saja yang diperlukan perusahaan tersebut. Salah satu yang menangani
informasi pekerjaan tersebut adalah BKK. BKK harus menyesuaikan lowongan sesuai
dengan bidang keahlian yang ada pada SMK. Selanjutnya siswa kelas 12 harus memilih
lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Siswa SMK mendaftar di BKK
selanjutnya BKK mendata siapa saja yang mengikuti tes. Permasalahan yang timbul di siswa
SMK adalah siswa SMK sangat kuat melakukan tes-tes yang lebih kearah hard skills,
sedangkan untuk tes yang mengarah kearah soft skills yaitu tes wawancara dan psikotes.
c.)
Menurut saya kemampuan siswa SMK pada saat ujian nasional cenderung menengah
bahkan bisa sampai rendah karena terdapat beberapa faktor. Yang pertama orientasi isi mata
pelajaran sangat berbeda. Walaupun sama-sama fisika tentu fisika SMK dan SMA
mempunyai perbedaan. Yang kedua adalah pola pikir siswa SMK dan pola pikir siswa SMA
berbeda. Siswa SMK dididik untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari, sedangkan siswa
SMA didik lebih kea rah pola pikir saintis untuk mengetahui sebab dan akibat.
1.
a.) Rumusan Kompetensi Dasar:
o Mengetahui dan memahami konsep dasar kerja mesin sepeda motor.
o Mengetahui dan memahami komponen-komponen sepeda motor.
o Mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja komponen-komponen sepeda
motor.
o Melakukan overhaul mesin dan pengukuran komponen-komponen sepeda motor.
o Mengalisis kerusakan pada sepeda motor.
o Memperbaiki kerusakan mesin atau komponen-komponen sepeda motor.
o Memahami cara membuat usaha dan menjalankan usaha.
o Membuat rencana atau rancangan usaha ( business plan)
b.) Silabus Diklat
SILABUS
Diklat
: Pelatihan keterampilan berwirausaha di bidang servis sepeda
Kompetensi Dasar
motor untuk pemuda di pinggiran Kabupaten Malang
: Mengetahui dan memahami konsep dasar kerja mesin
Alokasi Waktu
Kompetensi
Dasar
sepeda motor.
Mengetahui dan memahami
sepeda motor.
Mengetahui dan memahami fungsi dan cara kerja
komponen-komponen sepeda motor.
Melakukan overhaul mesin dan pengukuran komponen-
komponen sepeda motor.
Mengalisis kerusakan pada sepeda motor.
Memperbaiki kerusakan mesin atau komponen-komponen
sepeda motor.
Memahami cara membuat usaha dan menjalankan usaha.
Membuat rencana atau rancangan usaha ( business plan)
: 122 x 50 menit
Indikator
Mengetahui Mampu
Materi Diklat
Pengetahuan
dan
menjelaskan
dasar motor 4
memahami
konsep dasar
konsep
motor 4 dan
tak dan 2 tak.
Kontruksi
dasar mesin
sepeda
komponen-komponen
2 tak.
Mampu
mesin 2 tak
dan 4 tak.
Alokasi Waktu
Materi
Praktik
8
16
Sumber Belajar
Modul sepeda
motor step 1.
Modul sepeda
motor step 2.
menjelaskan
konstruksi
motor 2 tak
dan 4 tak .
Mampu
motor.
menjelaskan
dan
dan kelemahan
motor 2 tak
dan 4 tak.
Cara kerja
cara kerja dan
motor 4 tak
motor 4 tak
dan 2 tak.
dan 2 tak.
Mampu
Mengetahui
Keunggulan
Mengidentifik
menjelaskan
asi komponen-
nama-nama
komponen
komponen
sepeda motor
Letak dan
sepeda motor.
Mampu
Modul
sepeda motor
step 1
Modul
sepeda motor
karakteristik
step 2
Manual
memahami
menjelaskan
komponen-
komponen-
letak
komponen
komponen
komponen
sepeda motor.
motor
Cara kerja dan
Modul
dari sepeda
motor
6
12
Book sepeda
sepeda motor.
Mampu
menjelaskan
karakteristik
komponen
Mengetahui
sepeda motor.
Mampu
dan
menjelaskan
fungsi
memahami
cara kerja
komponen-
fungsi dan
komponen-
komponen
cara
komponen
sepeda motor.
kerja
komponenkomponen
sepeda motor.
Mampu
sepeda motor
step 1
Modul
2
4
sepeda motor
step 2
Manual
sepeda
menjelaskan
Book sepeda
motor.
fungsi
motor
komponenkomponen
sepeda motor.
Mampu
Standar
Modul
membongkar
operasional
overhaule
Melakukan
mesin dan
prosedur
overhaule
komponen
(SOP)
sepeda motor
Manual
mesin dan
sepeda motor
Overhaule
pengukuran
komponen-
sesuai SOP.
Mampu
Pengukuran
mengukur
komponen
sepeda
komponen
motor
sepeda motor
sepeda motor.
Alat ukur
sesuai SOP.
Book sepeda
mesin dan
komponen
lainnya.
4
16
motor
Modul SOP
dan K3
overhaule
sepeda
motor.
komponenkomponen
Mampu
menjelaskan
kerusakan
cara
komponen
menganalisis
Mengalisis
kerusakan
pada sepeda
motor.
sepeda motor.
Cara analisa
kerusakan
pada sepeda
motor.
Mampu
melakukan
pengecekan
pada
komponenkomponen
sepeda motor
Modul
sepeda motor
step 1
Modul
sepeda motor.
Penggunaan
sepeda motor
alat-alat
perbaikan
yang baik dan
benar.
step 2
Manual
6
12
Book sepeda
motor
Modul
sepeda motor
step 3
Mampu
Memperbai
ki
kerusakan
Penyebab
mengidentifi
kerusakan
kasi
komponen
penyebab
utama sepeda
kerusakan
Mampu
motor.
Perbaikan dan
mesin atau
memperbaiki
penggantian
komponen-
atau
komponen
komponen
penggantian
sepeda motor.
sepeda
komponen
Modul
sepeda motor
step 2
Modul
sepeda motor
6
12
step 1
Manual
Book sepeda
motor
Modul
sepeda motor
motor.
step 3
Mampu
Memahami
cara
membuat
usaha
dan
menjalanka
n usaha.
Pengetahuan
menjelaskan
dasar
cara
Kewirausahaan.
membuat
usaha
Mampu
menjelaskan
Modul
Kewirausahaa
n
Sukses
Menjalankan
Berwirausaha
dan
mengembangka
n usaha.
4
4
cara
menjalankan
usaha dan
pengembanga
Membuat
rencana
atau
mrancanga
n usaha
(business
plan)
nnya.
Mampu
Peluang usaha
Modul
memahami
dan analisis
Kewirausaha
cara
kebutuhan
merencanaka
pasar.
an.
Sukses
Berwirausaha
Narasumber
n usaha
dengan baik.
Mampu
Pembuatan dan
cara
penyusunan
menyusun
rencana atau
rencana
rancangan
4
6
ahli bidang
wirausaha.
usaha
usaha.
Mampu
menganalisis
kebutuhan
pasar
c.) Dalam hal ini ada beberapa Pihak yang terlibat, yaitu:
1) Camat
Camat merupakan pemimpin tertinggi dalam wilayah tersebut (kecamatan), dan
beliau juga yang menggagas ide diadakanya diklat tersebut. Jadi disini camat harus
bertanggung jawab penuh terhadap program diklat ini, camat harus selalu
mengontrol dan melakukan pengarahan terhadap jalannya diklat baik dimulai dari
perumusan kurikulum sampai evaluasi program ini, sehingga mempermudah tujuan
dari diadakannya diklat ini dapat tercapai.
2) Kepala desa
Kepala desa disini juga sebagai penanggung jawab seperti halnya camat, karena
yang dilibatkan dalam diklat ini adalah pemuda dari desa yang dipimpin oleh
kepala desa tersebut. Kepala desa harus mengetahui alur atau konsep acara dengan
sebaik-baiknya karena info tersebut harus disampaikan kepada peserta diklat
maupun warga, sehingga dapat memberikan pemahaman dari tujuan dan hasil yang
diharapkan diadakannya diklat ini.
3) Karang Taruna
Karang taruna merupakan organisasi pemuda pada tingkat desa, disini peran karang
taruna sangat dibutuhkan karena yang menjadi permasalahan dan yang menjadi
peserta diklat adalah pemuda. Karang taruna harus terlibat dan turut serta
mensukseskan program ini, karena
diadakanya diklat yaitu bertujuan untuk
membentuk pemuda-pemuda yang produktif dan mandiri.
4) Panitia
Panitia merupakan kumpulan dari beberapa orang yang menjadi pelaku utama atau
pelaksana dari proram ini, panitia bertugas merencanakan konsep acara,
perlengkapan yang dibutuhkan, kurikulum yang diterapkan dan juga menjalankan
program ini mulai dari awal hingga akhir evaluasi acara. Sukses dan tidaknya suatu
acara tergantung baik dan tidaknya kepanitiaan didalamnya.
5) Instruktur
Instruktur adalah sesorang sebagai narasumber atau pemateri, pemateri disini harus
kompeten dalam bidangnya sehingga dari diklat ini hasil yang diperoleh
diharapkan benar-benar maksimal. Instruktur ini dapat diambil atau didatagkan dari
instruktur BLK ataupun tenaga pendidik di SMK jurusan otomotif.
6) Dunia industri dan usaha (DU/DI)
Dunia industri dan usaha juga harus terlibat dalam diklat ini, karena DU/DI ini
dapat menyampaikan tentang pengalaman atau wawasan berwirausaha, bagaimana
menjadi entrepreneur yang baik, apa saja kendala yang dihadapi dalam dunia usaha
dan hal tersebut akan menjadi suatu pembelajaran bagi peserta didik ketika akan
membuat suatu usaha.