Tugas1 Dasar Pemeliharaan Listrik dan Ko

TUGAS1.DASAR PEMELIHARAAN LISTRIK DAN KONTROL INSTRUMEN PEMBANGKIT.
Nama : Melki Octavianus Hasudungan S
NIP

: 8914079ZY

Soal.

1.Beban listrik arus bolak balik ada tiga ,jelaskan ke tiga beban tersebut.
2.Jelaskan kelas kelas isolasi listrik.
3.Jelaskan jenis-jenis motor listrik
4.Jelaskan prinsif kerja transformator menurut anda.
5.Jelaskan perbedaan hubungan bintang dengan hubungan segitiga.
6.Jelaskan fungsi Tap pada transformator.
7.Jelaskan prinsip kerja generator menurut anda.
8.Jelaskan bagian-bagian utama dari generator.
9.Jelaskan fungsi batere pada pembangkit.
10.Jelaskan jenis-jenis batere menurut anda.

0000000000000000000000


Selamat Mengerjakan Tugas

000000000000000000000000

Lembar Jawab

1.

A. Beban listrik Resistif, yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm saja (resistance),
seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu pijar. Beban jenis ini hanya mengkonsumsi
beban aktif saja dan mempunyai factor daya sama dengan satu. Dimana arus dan tegangan sefasa.
B. Beban listrik Induktif, yakni beban yang terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada satu inti,
seperti coil, transformator dan solenoida. Beban ini dapat menyebabkan pergeseran fasa (phase
shift) pada arus sehingga bersifat lagging (tertinggal terhadap tegangan). Hal ini disebabkan oleh
energy yang tersimpan berupa medan magnetis akan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi
tertinggal terhadap tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan daya reaktif.
C. Beban listrik Kapasitif, yaitu beban yang memiliki kemampuan kapasitansi atau kemampuan untuk
menyimpan energy yang berasal dari pengisian elektrik (electric discharge) pada suatu sirkuit.
Komponen ini yang menyebabkan arus leading terhadap tegangan. Beban ini menyerap daya aktif
dan mengeluarkan daya reaktif.


2. - Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C
Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis (seperti katun, sutera alam, wol
sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat,polietilen,polivinil, karet, dan
sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga
bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.
- Kelas A, suhu kerja maksimum 150°C
Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah di celup dalam pernis aspal atau kompon, minyak
trafo, email yg dicampur dengan vernis dan poliamil atau yang terendam dalam cairan dielektrikum
(seperti penyekat fiber pada transformator yang terendam minyak). Bahan – bahan ini adalah
katun, sutera, dan kertas yang telah dicelup, termasuk kawat email (enamel) yang terlapis damaroleo dan dammar-polyamide.
- Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C
Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan pengikat polyvinylformal, polyurethane,
dan dammar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks, dan
tekstolit, film triacetate, film dan serat polyethyleneterephtlhalate.
- Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C
Yaitu bahan non-organik (seperti: mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup atau direkat menjadi satu
dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas (dengan dasar minyak pengering, bitumen
sirlak, bakelit, dan sebagainya).
- Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C


Bahan bukan organic dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi, poliurethan, atau vernis
yang tahan panas tinggi.
- Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C
Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelar fiber yang dicelup dalam silicon
tanpa campuran bahan berserat (kertas, katun, dan sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga
karet silicon dan email kawat poliamid murni.
- Kelas C, suhu kerja diatas 180°C
Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic, misalnya mika,
mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan
keramik. Hanya satu bahan organic saja yang termasuk kelas C yaitu politetra fluoroetilen (Teflon).
3. Jenis – jenis motor listrik dibagi dua berdasarkan sumber tegangannya, yaitu:
1. Motor arus searah (DC)
a. Motor Shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara parallel dengan
gulungan motor listrik.
b. Motor Seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
kumparan motor (A). oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dynamo.
c. Motor Kompon/gabungan, merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon
gulungan meadn dihubungkan secara parallel dan seri dengan gulungan motor listrik.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan stabil.

2. Motor arus bolak balik (AC)
a. Motor Induksi Tiga Fasa, contohnya: motor rotor sangkar (squirrel – cage rotor), motor rotor
lilit (wound rotor)
b. Motor Induksi Satu Fasa, contohnya: motor split satu fasa, motor kapasitor, motor shaded
pole
c. Motor Sinkron
4.

prinsip kerja dari sebuah transformator atau biasa disebut trafo adalah, ketika satu kumparan (A)
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik, perubahan arus listrik pada kumparan tersebut
menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet (fluks bolak balik yang timbul) diperkuat
dengan adanya inti besi yang menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) induksi electromagnet pada
kumparan yang lainnya (B).

5. perbedaan hubungan segitiga dan hubungan bintang adalah jika pada hubungan bintang kumparan
motor akan terhubung seri dengan jala – jala dan arus menjadi rendah yang meakibatkan momen
putar motor menjadi menurun, sehingga hubungan bintang digunakan pada motor untuk beban
yang membutuhkan daya kecil dan putaran cepat. Sedangkan hubungan segitiga digunakan untuk
beban yang berat dan membutuhkan daya besar. Untuk motor dengan daya besar maka akan
digunakan system hubungan bintang segitiga (untuk putaran awal bintang dan selanjutnya di ubah ke

susunan delta). Perbedaan selanjutnya, pada hubungan bintang selalu terdapat netral yang selalu
diketanahkan (ground). Motor dengan keluaran 6 terminal UVW-XYZ dapat dibuat hubungan bintang

maupun segitiga, sedangkan motor untuk keluaran 3 terminal hanya digunakan untuk hubungan
segitiga saja.
6. Fungsi Tap Changer pada transformator adalah untuk mengatur tegangan output transformator
sesuai dengan besaran nilai yang dikehendaki.
7. prinsip kerja generator adalah saat kumparan magnet di stator di aliri arus DC (penguatan)maka akan
timbul medan magnet yang bergerak dari sisi kutub magnet utara ke kutub magnet selatan. Pada
saat rotor diputar oleh penggerak mula (primover) maka kumparan jangkar akan memotong medan
magnet di stator sehingga pada kumparan jangkar di rotor akan timbul Gaya Gerak Listrik (GGL). GGL
yang timbul pada kumparan jangkar merupakan GGL bolak balik dimana GGL bolak balik tersebut
akan dialirkan melalui slip ring dan sikat sehingga pada keluaran terminal generator akan dihasilkan
tegangan.
8. Transformator mempunyai 2 bagian utama, yaitu:




Stator (bagian yang tak berputar/diam) yang mempunyai bagian terdiri dari rangka stator yang

merupakan salah satu bagian yang terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua
bagian – bagian generator, kutub utama dan belitan, kutub pembantu dan bantalan poros.
Rotor (bagian yang berputar/bergerak)yang terdiri dari poros, inti, kumparan, cincin geser dan
sikat – sikat.

9. Fungsi batere pada pembangkit sebagai:








Untuk tegangan kontrol dan rele proteksi
Penerangan darurat
Motor – motor arus searah
Sistem telekomunikasi
UPS
Tanda – tanda isyarat (signaling and alarm)

Sistem photovoltaic

10. jenis – jenis batere:



Baterai Primer, adalah baterai yang didesain hanya untuk mengkonversi energi kimia menjadi
energi listrik untuk sekali saja.
Baterai Sekunder, sering juga di sebut storage battery adalah baterai yang didesain dapat
membalikkan proses konvergi energi dan dapat digunakan secara berulang untuk discharge dan
charging.