Organisasi dan Manajemen pelayanan kesehatan (1)

Organisasi Kementerian
Keuangan
Instansi Vertikal dan
Unit Pelaksana Teknis
(Pertemuan 9)

Program Diploma I Keuangan Spesialis Pajak

Tahun Akademik 2014/2015

Instansi Vertikal Kementerian Keuangan
Instansi vertikal kementerian dapat dibedakan dalam 2 (dua)
macam :
1. Bagi kementerian-kementerian yang masing-masing Direktorat
Jenderalnya dalam melakukan tugas dan fungsinya secara
keseluruhan mempunyai sifat yang sejenis (Integrated Type
Department), penyelenggara tugas dan fungsi kementerian di
daerah dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian,
misalnya Kementerian Agama.
2. Bagi kementerian-kementerian yang masing-masing Direktorat
Jenderal dalam melakukan tugas dan fungsinya mempunyai sifat

dan jenis yang berbeda-beda satu dengan lainnya (Holding
Company Type Department), penyelenggara tugas dan fungsi
Kementerian di daerah dilaksanakan oleh Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal, misalnya: Kementerian Keuangan.

Instansi Vertikal Kementerian Keuangan
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 95
tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal di lingkungan Kementerian Keuangan,
organisasi di Kementerian Keuangan yang mempunyai instansi
vertikal adalah :
a.
b.
c.
d.

Direktorat Jenderal Pajak,
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan,

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Instansi Vertikal DJP
Sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, maka instansi vertikal DJP
terdiri atas:
a. Kantor Wilayah (33);
b. KPP Wajib Pajak Besar (4);
c. KPP Madya (28);
d. KPP Pratama (309);
e. Kantor
Pelayanan,
Penyuluhan
dan

Konsultasi
Perpajakan/KP2KP (207)

DJP – Kantor Wilayah (Kanwil)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Pajak, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak adalah instansi vertikal
Ditjen Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Jenderal Pajak.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, analisis, evaluasi, penjabaran
kebijakan serta pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan
peratuan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun jenis Kantor Wilayah terdiri dari :
a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus;
b. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Selain Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus


Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar dan Kantor
Wilayah DJP Jakarta Khusus
Dalam melaksanakan tugas, Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan Kanwil DJP
Jakarta Khusus menyelenggarakan fungsi :
1) Koordinasi dan pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas
Direktorat Jenderal Pajak;
2) pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan di bidang perpajakan;
3) pemberian bimbingan konsultasi, pengawasan, dan penggalian potensi
perpajakan serta pemberian dukungan teknis komputer;
4) Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data serta penyajian informasi
perpajakan;
5) pemberian bimbingan pendataan dan penilaian serta pemberian bimbingan
dan pemantauan pengenaan;
6) pemberian bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan, serta
pelaksanaan dan administrasi pemeriksaan, penyidikan dan intelijen;
7) pemberian bimbingan pelayanan dan penyuluhan, pelaksanaan hubungan
masyarakat, serta penyiapan dan pelaksanaan kerjasama perpajakan;
8) pemberian bimbingan dan penyelesaian pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan;


Fungsi Kanwil DJP WP Besar dan Kanwil DJP
Jakarta Khusus (2)
9)

pemberian bimbingan dan pelaksanaaan penyelesaian keberatan,
banding, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dan
pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar,
serta pelaksanaan urusan gugatan;

10) pemberian bimbingan dan penyelesaian pembetulan keputusan
keberatan, keputusan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi, dan keputusan pengurangan atau pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar;
11) pemberian bimbingan dan pelaksanaan urusan kepegawaian,
perencanaan, dan pengembangan sumber daya manusia;
12) pengelolaan kinerja di lingkungan Kantor Wilayah;
13) pelaksanaan urusan bantuan hukum;
14) pelaksanaan administrasi kantor; dan
15) bimbingan pendataan, penilaian, dan pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan minyak dan gas bumi areal offshore dan tubuh bumi


Bagan Organisasi Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan Kanwil
DJP Jakarta Khusus
Kepala Kantor
Wilayah

Bagian Umum

Bidang Data dan
Pengawasan Potensi
Perpajakan

Bidang Pemeriksaan,
Penagihan, Intelijen,
dan Penyidikan

Bidang Penyuluhan,
Pelayanan, dan
Hubungan Masyarakat


Bidang Keberatan dan
Banding

Kelompok Jabatan
Fungsional

KPP WP Besar (4) / KPP Khusus (9)

Kantor Wilayah DJP selain Kantor Wilayah DJP Wajib
Pajak Besar dan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus
Dalam melaksanakan tugas, Kanwil DJP selain Kanwil DJP Wajib Pajak Besar
dan Kanwil DJP Jakarta Khusus menyelenggarakan fungsi :
1) Koordinasi dan pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas
Direktorat Jenderal Pajak;
2) pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan di bidang perpajakan;
3) pemberian bimbingan konsultasi, pengawasan, dan penggalian potensi
perpajakan serta pemberian dukungan teknis komputer;
4) Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data serta penyajian informasi
perpajakan;
5) pemberian bimbingan pendataan dan penilaian serta pemberian bimbingan

dan pemantauan pengenaan;
6) pemberian bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan, serta
pelaksanaan dan administrasi pemeriksaan, penyidikan dan intelijen;
7) pemberian bimbingan pelayanan dan penyuluhan, pelaksanaan hubungan
masyarakat, serta penyiapan dan pelaksanaan kerjasama perpajakan;
8) pemberian bimbingan dan penyelesaian pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan;

Fungsi Kanwil DJP selain Kanwil DJP WP Besar
dan Kanwil DJP Jakarta Khusus (2)
9)

pemberian bimbingan dan pelaksanaaan penyelesaian keberatan,
banding, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, dan
pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar,
serta pelaksanaan urusan gugatan;

10) pemberian bimbingan dan penyelesaian pembetulan keputusan
keberatan, keputusan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi, dan keputusan pengurangan atau pembatalan

ketetapan pajak yang tidak benar;
11) pemberian bimbingan dan pelaksanaan urusan kepegawaian,
perencanaan, dan pengembangan sumber daya manusia;
12) pengelolaan kinerja di lingkungan Kantor Wilayah;
13) pelaksanaan urusan bantuan hukum; dan
14) pelaksanaan administrasi kantor

Bagan Organisasi Kanwil DJP selain Kanwil DJP Wajib
PajakBesar dan Kanwil DJP Jakarta Khusus
Kepala Kantor Wilayah

Bidang Data dan Pengawasan
Potensi Perpajakan

Bagian Umum

Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi,
dan Penilaian

Bidang Pemeriksaan, Penagihan,

Intelijen, dan Penyidikan

Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan
Hubungan Masyarakat

Bidang Keberatan, Banding dan
Pengurangan

Kelompok Jabatan
Fungsional

KPP Madya (19) / KPP Pratama(309)

Bagan Organisasi Kanwil DJP WP Besar
dan Kanwil DJP Jakarta Khusus (lengkap)

Bagan Organisasi Kanwil DJP selain Kanwil DJP WP
Besar dan Kanwil DJP Jakarta Khusus (lengkap)

Pembagian Tugas di Kanwil

Bagian / Bidang

Uraian Tugas

Bagian Umum

Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, bantuan
hukum, tata usaha, pengelolaan kinerja, kepatuhan
internal, dan rumah tangga

Bidang Data dan
Pengawasan Potensi
Perpajakan

Melaksanakan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan
melakukan
penyajian
informasi
perpajakan,
data,
melakukan bimbingan pengawasan, bimbingan penggalian
potensi perpajakan, serta melakukan pemberian dukungan
teknis komputer

Tugas tambahan utk Bidang
DP3 di Kanwil DJP Jakarta
Khusus

Melaksanakan tugas bimbingan pendataan, penilaian, dan
pemantauan pengenaan minyak dan gas bumi areal
offshore dan tubuh bumi

Bidang Pemeriksaan,
Penagihan, Intelijen, dan
Penyidikan

Melaksanakan
bimbingan
teknis
pemeriksaan
dan
penagihan
pajak,
pemantauan
pelaksanaan
teknis
pemeriksaan
dan
penagihan
pajak,
pelaksanaan
administrasi kegiatan pemeriksaan pajak, penelaahan hasil
pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional pemeriksa pajak
dan petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk oleh kepala
kantor (peer review), bantuan pelaksanaan penagihan,
dan
administrasi
kegiatan
intelijen
pelaksanaan
perpajakan, serta pelaksanaan administrasi penyidikan
termasuk pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di
bidang perpajakan

Pembagian Tugas di Kanwil (2)
Bagian / Bidang

Uraian Tugas

Bidang Penyuluhan,
Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat

Melaksanakan bimbingan dan pemantauan penyuluhan,
pelayanan, dan konsultasi perpajakan, melaksanakan
hubungan masyarakat, serta melaksanakan penyuluhan dan
pelayanan perpajakan yang menjadi tanggung jawab Kantor
Wilayah

Bidang Keberatan dan
Banding (Kanwil DJP WP
Besar dan Kanwil DJP
Jakarta Khusus)

Melaksanakan
bimbingan
dan
urusan
penyelesaian
banding,
pengurangan
atau
pembatalan
keberatan,
ketetapan pajak yang tidak benar, pengurangan sanksi
administrasi, proses gugatan, Peninjauan Kembali, serta
pembetulan Surat Keputusan

Tugas tambahan utk Bidang
Keberatan dan Banding di
Kanwil DJP Jakarta Khusus

Bimbingan dan urusan pengurangan Pajak Bumi dan
Bangunan Minyak dan Gas Bumi areal offshore dan tubuh
bumi.

Bidang Pendaftaran,
Ekstensifikasi, dan Penilaian
(Kanwil DJP selain WP Besar
dan Jakarta Khusus)

Melaksanakan bimbingan dan pemantauan pelaksanaan
kebijakan teknis pendaftaran, bimbingan dan pemantauan
pelaksanaan kebijakan teknis ekstensifikasi, bimbingan dan
pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis pendataan,
penilaian, dan pengenaan

Bidang Keberatan, Banding,
dan Pengurangan
(Kanwil DJP selain WP Besar
dan Jakarta Khusus)

Melaksanakan
bimbingan
dan
urusan
penyelesaian
keberatan,
banding,
pengurangan
atau
pembatalan
ketetapan pajak yang tidak benar, pengurangan sanksi
administrasi, pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan, proses
gugatan dan Peninjauan Kembali, serta bimbingan
pembetulan Surat Keputusan

DJP – Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Sesuai PMK-206.2/PMK.01/2014 Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) adalah vertikal Direktorat Jenderal Pajak
yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Kantor Wilayah. KPP dipimpin
oleh seorang Kepala (Pejabat Eselon III).
Jenis KPP terdiri atas:
a. KPP Wajib Pajak Besar;
b. KPP Madya; dan
c. KPP Pratama

Tugas KPP WP Besar dan KPP Madya
1)

2)

KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya mempunyai tugas
melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan
Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah
wewenangnya
berdasarkan
peraturan
perundangundangan.
Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), KPP Minyak dan Gas Bumi juga melaksanakan
tugas penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib
Pajak di bidang Pajak Bumi dan Bangunan minyak dan gas
bumi areal offshore dan tubuh bumi dalam wilayah
wewenangnya
berdasarkan
peraturan
perundangundangan

Fungsi KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya
Dalam melaksanakan tugasnya KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya
menyelenggarakan fungsi :
1) Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, dan penyajian informasi perpajakan;
2) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
3) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
4) Penyuluhan perpajakan;
5) Pelayanan perpajakan;
6) Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;
7) Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
8) Pelaksanaan pemeriksaan pajak;
9) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
10) Pelaksanaan konsultasi perpajakan;
11) Pembetulan ketetapan pajak; dan
12) Pelaksanaan adminsitrasi kantor.

Bagan Organisasi KPP Wajib Pajak Besar
dan KPP Madya

Tugas KPP Pratama
KPP
Pratama
mempunyai
tugas
melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan
pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak
Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan
dalam wilayah wewenangnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

Fungsi KPP Pratama
Dalam melaksanakan tugasnya KPP Pratama menyelenggarakan fungsi:
1) Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, penyajian informasi perpajakan,
pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan
Bangunan;
2) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
3) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
4) Penyuluhan perpajakan;
5) Pelayanan perpajakan;
6) Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;
7) Pelaksanaan ekstensifikasi;
8) Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
9) Pelaksanaan pemeriksaan pajak;
10) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
11) Pelaksanaan konsultasi perpajakan;
12) Pembetulan ketetapan pajak;
13) Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan; dan
14) Pelaksanaan administrasi kantor.

Bagan Organisasi KPP Pratama

Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP)
KP2KP mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan,
penyuluhan, konsultasi perpajakan kepada masyarakat, pengamatan
potensi perpajakan wilayah, dan pembuatan monografi pajak, serta
membantu Kantor Pelayanan Pajak Pratama dalam melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas, KP2KP menyelenggarakan fungsi :
1) Pelaksanaan penyuluhan, sosialisasi, dan pelayanan konsultasi
perpajakan kepada masyarakat;
2) pengamatan potensi perpajakan dan pembuatan monografi pajak;
3) pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
4) pelaksanaan dan edukasi Wajib Pajak Orang Pribadi baru;
5) bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak;
6) pemberian pelayanan kepada masyarakat di bidang perpajakan
dalam rangka membantu KPP Pratama; dan
7) pelaksanaan administrasi kantor.

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan
Konsultasi Perpajakan

Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2006 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2007 instansi vertikal
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri dari :
a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
b. Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;
c. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.01/2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai stdd
Peraturan Menteri Keuangan nomor 206.3/PMK.01/2014, Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terdiri atas:
1. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
1.a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan
Riau (Kanwil Khusus);
2. Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai;
3. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

Tugas Kantor Wilayah DJBC
Melaksanakan koordinasi, bimbingan
teknis, pengendalian, evaluasi dan
pelaksanaan
tugas
di
bidang
kepabeanan dan cukai dalam wilayah
kerjanya
berdasarkan
peraturan
perundangundangan

DJBC - Kanwil
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kanwil Ditjen Bea dan Cukai menyelenggarakan fungsi :
1) Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan kepabeanan dan
cukai;
2) Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis, pengawasan teknis, dan penyelesaian masalah di
bidang kepabeanan dan cukai atas unit-unit operasional di wilayah kerjanya;
3) Pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan pemberian perizinan dan fasilitas di bidang
kepabeanan dan cukai;
4) Pelaksanaan penelitian atas keberatan terhadap penetapan di bidang kepabeanan dan cukai;
5) Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian dan pelaksanaan intelijen di bidang kepabeanan
dan cukai;
6) Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian dan pelaksanaan patroli dan operasi pencegahan
pelanggaran peraturan perundang-undangan, penindakan, dan penyidikan tindak pidana di
bidang kepabeanan dan cukai;
7) Pengendalian dan pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan tindak pidana
kepabeanan dan cukai;
8) Perencanaan dan pelaksanaan audit serta evaluasi hasil audit di bidang kepabeanan dan
cukai;
9) Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan di
bidang kepabeanan dan cukai;
10) Pengendalian, pengelolaan dan pemelihataan sarana operasi dan senjata api Kantor wilayah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
11) Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja
12) Pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Bagan Organisasi Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Khusus Kepulauan Riau

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU)
Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPU menyelenggarakan fungsi:
1) Pelaksanaan pelayanan teknis di bidang kepabeanan dan cukai;
2) Pelaksanaan pelayanan perizinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai;
3) Pelaksanaan pemberian bimbingan kepatuhan, konsultasi dan layanan informasi di
bidang kepabeanan dan cukai;
4) Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai dan pungutan
negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal;
5) Pelaksanaan intelijen, patroli, penindakan, dan penyidikan di bidang kepabeanan dan
cukai;
6) Pelaksanaan penelitian atas keberatan terhadap penetapan di bidang kepabeanan dan
cukai dan penyiapan administrasi urusan banding;
7) Perencanaan dan pelaksanaan audit serta evaluasi hasil audit di bidang kepabeanan dan
cukai;
8) Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen kepabeanan dan
cukai;
9) Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan kepabeanan dan cukai;
10) Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata api
Kantor Pelayanan Utama;
11) Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja;
12) Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Utama.

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPUBC) terdiri dari 3 tipe,
yaitu:
 KPU Tipe A (KPU Tanjung Priok);
 KPU Tipe B (KPU Batam);
 KPU Tipe C (KPU Soekarno Hattta)
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 168/PMK.01/2012 stdd
PMK-206.3/PMK.01/2014, instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai terdiri dari:
 16 Kantor Wilayah;
 3 Kantor Pelayanan Utama;
 117 Kantor Pengawasan dan Pelayanan;
 148 Kantor Bantu Pelayanan Bea dan Cukai; dan
 692 Pos Pengawasan Bea dan Cukai

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Utama
Bea dan Cukai Tipe A

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan
Utama Bea dan Cukai Tipe B

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan
Utama Bea dan Cukai Tipe C

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Pengawasan dan Pelayanan
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan intelijen, patroli, penindakan, dan penyidikan di bidang kepabeanan
dan cukai;
b. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, sarana komunikasi, dan senjata
api.
c. Pelaksanaan pelayanan teknis di bidang kepabeanan dan cukai;
d. Pelaksanaan pemberian perizinan dan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai;
e. Pelaksanaan pemungutan dan pengadministrasian bea masuk, cukai, dan
pungutan negara lainnya yang dipungut oleh Direktorat Jenderal;
f. Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen
kepabeanan dan cukai;
g. Pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan kepabeanan dan
cukai;
h. Pengawasan pelaksanaan tugas dan evaluasi kinerja;
i. Pelaksanaan administrasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai terdiri dari 6 (enam)
tipe yaitu:
a.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean;

b.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Cukai;

c.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean A;

d.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B;

e.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean C;

f.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Pratama

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Cukai

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean A

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean B

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean C

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Pratama

Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
Sesuai Perpres Nomor 95 tahun 2006 instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaraan terdiri dari:
a. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
b. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil
Ditjen Perbendaharaan) adalah instansi vertikal Ditjen
Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Sedangkan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) adalah instansi vertikal Ditjen Perbendaharaan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Tugas Kanwil DJPB dan KPPN
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan memiliki
tugas:
Melaksanakan korrdinasi, bimbingan teknis, pengendalian,
evaluasi
dan
pelaksanaan
tugas
di
bidang
perbendaharaan berdasarkan peraturan perundangundangan.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara memiliki
tugas:
Melaksanakan
kewenangan
perbendaharaan
dan
bendaraha umum, penyaluran biaya atas beban anggaran
serta penatausahaan penerimaan.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan menyelenggarakan
fungsi :
a. penelaahan, pengesahan, dan revisi dokumen pelaksanaan anggaran, serta penyampaian
pelaksanaannya kepada instansi yang telah ditentukan;
b. penelaahan dan penilaian keserasian antara dokumen pelaksanaan anggaran dengan
pelaksanaan di daerah;
c. pemberian bimbingan teknis pelaksanaan dan penatausahaan anggaran;
d. pemantauan realisasi pelaksanaan anggaran;
e. pembinaan teknis sistem akuntansi;
f. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan pemerintah;
g. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyaluran dana perimbangan;
h. pembinaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU)
i. pembinaan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP);
j. pelaksanaan pengelolaan dana investasi dan pemberian pinjaman kepada daerah;
k. pengawasan kewenangan dan pelaksanaan teknis perbendaharaan dan bendahara umum
negara;
l. pelaksanaan verifikasi atas pertanggungjawaban belanja program pensiun;
m. verifikasi dan penatausahaan pertanggungjawaban dana Perhitungan Fihak Ketiga (PFK);
n. pelaksanaan kehumasan;
o. pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan.

Bagan Organisasi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, KPPN menyelenggarakan fungsi:
a. pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
b. penerbitan surat perintah pencairan dana dari Kas Negara atas nama Menteri
Keuangan (sebagai Bendahara Umum Negara);
c. penyaluran pembiayaan atas beban APBN;
d. penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;
e. penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara;
f. pengiriman dan penerimaan kiriman uang;
g. penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
h. penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah
luar negeri
i. penatausahaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP);
j. penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi;
k. pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan;
l. pelaksanaan kehumasan;
m. pelaksanaan administrasi KPPN.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KPPN terdiri dari 3 (tiga) tipe, yaitu
• Tipe A1,
• Tipe A1 Khusus dan
• Tipe A2.
Tipologi ini berdasarkan atas beban kerja

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Tipe A1

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Tipe A1 Khusus

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A2

Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara (DJKN)
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2006
instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara terdiri dari :
 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara;
 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL).
Kanwil DJKN -> Unit vertikal Eselon II -> bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara
KPKNL -> Unit vertikal Eselon III -> bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN

Tugas Kanwil DJKN dan KPKNL
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
memiliki tugas :
Melaksanakan
koordinasi,
bimbingan
teknis,
pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang
kekayaan Negara, piutang Negara dan lelang.
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) memiliki tugas :
Melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan Negara,
penilaian, piutang Negara dan lelang.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Wilayah Ditjen Kekayaan Negara menyelenggarakan
fungsi:
a. pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang kekayaan
negara;
b. pemberian bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang
penilaian;
c. pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengurusan piutang negara;
d. pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan, keringanan hutang, pencegahan,
paksa badan atau penyelesaian piutang negara;
e. pemberian bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan dan pemeriksaan harta kekayaan
atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin hutang;
f. pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, evaluasi dan verifikasi lelang
serta pengembangan lelang;
g. pemberian pelayanan bantuan hukum di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara
dan lelang;
h. pemberian bimbingan teknis pemantauan, evaluasi, dan pelaksanaan pelayanan informasi
serta pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang negara dan lelang;
i. pembinaan terhadap Penilai, Usaha Jasa Lelang, dan Profesi Pejabat Lelang;
j. pelaksanaan dan pengawasan teknis pengelolaan kekayaan negara, penilaian, dan
pengurusan piutang negara dan lelang;
k. pelaksanaan penilaian dan pengurusan piutang negara;
l. pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Bagan Organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPKNL menyelenggarakan fungsi:
a. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan kekayaan negara;
b. Registrasi, verifikasi dan analisa pertimbangan permohonan pengalihan serta penghapusan
kekayaan negara;
c. Registrasi penerimaan berkas, penetapan, penagihan, pengelolaan barang jaminan, eksekusi,
pemeriksaan harta kekayaan milik penanggung hutang/ penjamin hutang;
d. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan jangka waktu dan/ atau jumlah
hutang, usul pencegahan dan penyanderaan penanggung hutang dan/ atau penjamin hutang,
serta penyiapan data usul penghapusan piutang Negara;
e. Pelaksanaan pelayanan penilaian;
f. Pelaksanaan pelayanan lelang;
g. Penyajian informasi di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang Negara dan lelang;
h. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta pemeriksaan kemampuan
penanggung hutang atau penjamin hutang dan eksekusi barang jaminan;
i. Pelaksanaan pemeriksaan barang jaminan milik penanggung hutang atau penjamin hutang
serta harta kekayaan lain;
j. Pelaksanaan bimbingan kepada Pejabat Lelang;
k. Inventarisasi, pengamanan, dan pendayagunaan barang jaminan;
l. Pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum pengurusan piutang negara dan
lelang;
m. Verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran piutang negara dan hasil lelang;
n. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL)

Unit Pelaksana Teknis
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
100/PMK.01/2008 Pasal 2127 menyebutkan bahwa
dilingkungan Kementerian Keuangan dapat dibentuk Unit
Pelaksana Teknis sebagai pelaksana tugas teknis penunjang
Direktorat Jenderal/Badan sesuai dengan kebutuhan
UPT yang ada di lingkungan Kementerian keuangan adalah:
a. Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai;
b. Balai Pengujian dan Identifikasi Barang;
c. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai adalah Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bidang pengelolaan sarana patroli dan
operasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai
secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Pencegahan dan Penyidikan.
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai dalam melaksanakan tugas tersebut
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana strategik dan program;
b. Penyiapan dan pengoperasian sarana operasi;
c. Pemeliharaan dan perawatan sarana operasi dan sarana penunjang;
d. Pelayanan pengiriman dan penerimaan berita serta pemantauan hubungan
antar stasiun radio;
e. Pelaksanaan administrasi Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai.

Bagan Organisasi Pangkalan Sarana Operasi Bea dan
Cukai

Terdapat 4 (empat) Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai yang
berlokasi di Tanjung Balai Karimun (Tipe A), Batam (Tipe B), Tanjung
Priok (Tipe B), dan Pantoloan (Tipe B).

Balai Pengujian dan Identifikasi Barang
Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bidang
pengujian dan identifikasi barang yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Balai Pengujian
dan Identifikasi Barang secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Teknis
Kepabeanan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Pengujian dan Identifiaksi Barang
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana strategik dan program serta evaluasi pelaksanaan pengujian
laboratoris dan identifikasi barang;
b. pelaksanaan pengujian laboratoris dan atau pengujian ulang laboratoris dan
identifikasi barang;
c. pelayanan pengujian laboratoris dan identifikasi barang;
d. penelitian, pengembangan dan evaluasi metode pengujian dan identifikasi barang;
e. penyiapan bahan penyusunan standardisasi dan pembakuan metode pengujian dan
identifikasi barang;
f. pemeliharaan dan perawatan sarana laboratorium;
g. pelaksanaan administrasi Balai Pengujian dan Identifikasi Barang.

Balai Pengujian dan Identifikasi Barang

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 449/KMK.01/2001,
terdapat 3 (tiga) Balai Pengujian dan Identifikasi Barang yang berlokasi di
Jakarta (Tipe A), Medan dan Surabaya (Tipe B).

Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Diklat menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan program penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,
dan penataran keuangan negara;
b. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan
negara;
c. pengembangan SDM;
d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan pendidikan,
pelatihan, dan penataran keuangan negara;
e. pelaksanaan administrasi Balai Diklat.

Bagan Organisasi Balai Diklat Keuangan

Unit Pelaksana Teknis DJP
1. Pusat Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan (PPDDP)
2. Kantor Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan (KPDDP)
3. Kantor Pengolahan Data Eksternal
(KPDE)
4. Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan
(KLIP)

Pusat Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan (PPDDP)
 Dasar hukum: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84 Tahun
2007 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
PMK-171/PMK.01/2012
 Unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang
pengolahan data dan dokumen perpajakan, yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak
 Dalam pelaksanaan tugasnya secara teknis fungsional dibina oleh
Direktur Teknologi Informasi Perpajakan
 Dipimpin oleh seorang Kepala (Pejabat Eselon II), dan berlokasi
di Jakarta
 Tugas PPDDP : melaksanakan penerimaan, pemindaian,
perekaman, dan penyimpanan dokumen perpajakan dengan
memanfaatkan teknologi informasi berdasarkan peraturan
perundang-undangan

Fungsi PPDDP

Bagan Organisasi PPDDP

Kantor Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan (KPDDP)
a.
b.

c.
d.

e.

Dasar
hukum:
PMK-133/PMK.01/2011
stdd
PMK172/PMK.01/2012
Unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang
pengolahan data dan dokumen perpajakan dari unit kerja di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak, dan
secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Teknologi Informasi
Perpajakan.
Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan dipimpin oleh
seorang Kepala (Pejabat Eselon III).
Tugas KPDDP : melaksanakan penerimaan, pemindaian, dan
penyimpanan dokumen perpajakan, serta transfer data perpajakan
dengan memanfaatkan teknologi informasi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Ada 2 (dua) KPDDP: 1) KPDDP Makassar; dan 2) KPDDP Jambi

Fungsi KPDDP

Bagan Organisasi KPDDP

Kantor Pengolahan Data Eksternal
(KPDE)
a.
b.

c.
d.

Dasar
hukum
:
PMK-134/PMK.01/2011
stdd
PMK173/PMK.01/2012.
Unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang
pengolahan data dan dokumen yang berkaitan dengan perpajakan
yang diberikan oleh instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan
pihak lain, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Jenderal Pajak, dan secara teknis fungsional dibina
oleh Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.
Kantor Pengolahan Data Eksternal dipimpin oleh seorang Kepala
(Pejabat Eselon III), dan berlokasi di Jakarta (KPDJP).
Tugas KPDE : Melaksanakan penerimaan, pemindaian, dan
penyimpanan dokumen perpajakan, serta transfer data yang
berkaitan dengan perpajakan yang diberikan oleh instansi
pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain dengan memanfaatkan
teknologi informasi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Fungsi KPDE

Bagan Organisasi KPDE

Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan
(KLIP)
a. Dasar Hukum : Peraturan Menteri Keuangan Nomor
174/PMK.01/2012
b. unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pajak di bidang layanan
pemberian informasi perpajakan, penanganan pengaduan, dan
pemberian himbauan kepada Wajib Pajak dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak.
c. Secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan,
dan Hubungan Masyarakat.
d. Berlokasi di Jakarta (KPDJP), dipimpin oleh seorang Kepala (Pejabat
Eselon III)
e. KLIP memiliki tugas : melaksanakan kegiatan layanan pemberian
informasi umum perpajakan, penyampaian informasi perpajakan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan, dan pengelolaan
pengaduan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi berdasarkan peraturan perundangundangan.

Fungsi KLIP

Bagan Organisasi KLIP

Terima Kasih