Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit (RWL)

  Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016

  ISSN: 2548-1509

  

Analisa Beban Kerja Pekerja Tahapan Pengemasan Unit Padatan

PT Petrosida Gresik dengan Metode Recommeded Weight Limit

(RWL)

  

Margareta Citra Resdianti*), Lukman Handoko, Anda Iviana Juliana

  Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Jurusan Teknik Industri, FTI, Gedung Teknik Industri, Kapus ITS, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

  Jurusan Kesehatan Masyarakat, Unair, Jl. Mulyorejo, Surabaya Indonesia 60115

  Abstrak

  PT Petrosida Gresik merupakan perusahaaan Agroindustri yang memproduksi produk-produk kimia pertanian (Agrokimia) seperti pestisida, pupuk, Bahan kimia untuk perkebunan serta Bio Pestisida dan Bio Fertilizer. Salah satu unit yang meproduksi produk-produk tersebut yaitu unit Padatan. Pada Unit Padatan tersebut terdapat tahap pengemasan yang masih dilakukan secara manual. Aktifitas yang sering dilakukan yaitu pengangkatan,, mendorong, menarik, mengangkut dan memindahkan barang dengan frekuensi mengulang yang cukup tinggi serta adanya keluhan dari pekerja. Sehingga hal ini dapat menyebabkan pekerja mengalami cidera otot (Musculoskeletal Disorders) ataupun cidera tulang (Back Injury). Penelitian ini menggunakan metode RWL

  

(Recommended Weight Limit) dan LI (Lifting Index) untuk menilai beban maksimum yang mampu diangkat

  pekerja serta tingkat stress kerja akibat beban kerja yang dilakukan pada tahap pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik. Beban kerja maksimum yang mampu dilakukan pekerja mengangkat atau memindahkan keranjang kemasan produk keperekatan memiliki Nilai LI 1,5 origin dan destinasi 0,71 untuk yang destinasi <1 sehingga masih masuk dalam kategori aman sedangkan untuk yang origin >1 makan dapat menyebabkan back Injury. Untuk kegiatan pemindahan karung produk ke pengemasan, pemindahan kardus dari pengepakan ke meja penalian dan ke pallet hasil LI >1, yaitu 2,9486, 7,5228 dan 7,1463 sehingga bias disimpulkan bahwa ketiga kegiatan tersebut sangat tinggi untuk menyebabkan adanya cidera otot ataupun cidera tulang pada pekerja.

  Kata kunci : RWL, MsDs, LI PENDAHULUAN

  PT Petrosida Gresik merupakan perusahaaan Agroindustri yang memproduksi produk-produk kimia pertanian (Agrokimia) seperti pestisida, pupuk, Bahan kimia untuk perkebunan serta Bio Pestisida dan Bio Fertilizer. Salah satu unit yang memproduksi produk-produk tersebut yaitu unit Padatan. Pada Unit tersebut tahap pengemasan masih dilakukan secara manual. Kegiatan pada tahap pengemasan memiliki risiko cidera otot pada pekerja dikarena aktivitasnya pekerja yaitu melakukan pekerjaan Manual Material Handling. pekerja melakukan pekerjaan pengangkatan dengan beban yang cukup besar dan dilakukan secara berulang-ulang. Adanya kemungkinan beban kerja yang diatas kemampuan pekerja yang dapat menyebabkan cidera pada pekerja. Dari kuisoner Nordic Map Pekerja mengalami keluhan pada beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan perhitungan Recommended Weight Limit ( RWL) serta menghitung nilai Lifting Index (LI) dari aktivitas pengangkatan yang dilakukan pada tahap pengemasan unit Padatan PT Petrosida Gresik.

   METODOLOGI 2.1.

  Studi penelitian Pendahuluan Etika Muslimah, dkk. Dalam penelitiannya mengatakan RWL (Recommended Weight Limit) adalah hasil revisi dari persamaan pengangkatan (lifting equation) NIOSH (Nation Institute for Occuptional Safety and

  

Health ). RWL didefinisikan untuk sekumpulan tugas sfesifik dimana berat beban dapat diangkat oleh hampir

  seluruh pekerja yang sehat dalam waktu yang cukup lama. Hasil dari penelitian tersebut yaitu diperoleh nilai RWL rata-rata pada pekerja yaitu 10,008 Kg dan beban yang bawa oleh pekerja yaitu 40 Kg sehingga mengakibatkan Nilai LI>1 dan berisiko mengakibatkan cidera otot ataupun tulang.

  53 Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01

  ISSN: 2548-1509 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 2.2.

  Recommended Weight Limit (RWL) RWL (Recommended Wight Limit) adalah nilai beban angkat yang disarankan untuk pekerjaan mengangkat beban. Tujuan untuk mencegah terjadinya cedera tulang belakang bagian bawah bagian pekerja dalam melakukan pengangkatan beban manual. Persamaan NIOSH RWL berlaku pada keadaan (waters, 1994)

  1. Beban yang diberikan adalah beban statis, tidak ada penambahan ataupun pengurangan beban ditengah-tengah pekerjaan.

  2. Beban diangkat dengan kedua tangan.

  3. Pengangkatan atau penurunan benda dilakukan dalam waktu maksimal 8 jam.

  4. Pengangkatan atau penurunan benda tidak boleh dilakukan saat duduk atau berlutut.

  5. Tempat kerja tidak sempit.

  Formulasi RWL : = (2.1)

   Tabel 1. Coupling Multiplier (CM) (Tarwaka, 2010)

  Faktor Pengali Kualitas Kopling V < 75 cm V > 75 cm Baik

  1.00

  1.00 Cukup

  0.95

  1.00 Kurang

  0.90

  0.90 2.3. Lifting Index (LI)

  Menyatakan nilai estimasi dari tingkat tegangan fisik tersebut, dinyatakan sebagai hasil bagi antara nilai beban angkatan (load weight) dengan nilai RWL. Formulasi LI single Task :

  ℎ

  (2.7) = Formulasi LI Multitask

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  ∑ ∆ LI = (FILI X ( − )) + (FILI X ( − )) + FILI X ( − )) +

  2

  3

  4 FM1,2 FM1 FM1,2,3 FM1,2 FM1,2,3,4 FM1,2,3

  1

  1

  (2.8) (FILI X ( −

5 FM1,2,3,……….( ) FM1,2,3………..( −1)

  Berat Beban yang aman untuk dipindahkan adalah berat beban yang sama dengan nilai RWL dengan demikian lifting Index-nya (LI) mempunyai nilai 1 (satu). Semakin besar nilai LI maka semakin sedikit jumlah pekerja yang mampu secara aman bertahan untuk pekerjaan tersebut. (Iviana, 2005).

  Tabel 2. Klasifikasi Tingkat Risiko Terhadap Nilai LI (Tarwaka, 2010) Nilai Tingkat Deskripsi Perbaikan LI Risiko

  Tidak adanya masalah dengan pekerjaan mengangkat, maka tidak diperlukan perbaikan terhadap pekerjaan, tetapi tetap terus <1 Rendah mendapatkan perhatian sehingga nilai LI dapat dipertahankan <1

  Ada beberapa parameter angkat, sehingga perlu dilakukan pengecekan dan redesain segera pada parameter yang menyebabkan 1 - <3 Sedang nilai RWL tinggi. Upayakan perbaikan sehingga nilai RWL <1.

  Terdapat banyak permasalahan dari parameter angkat sehingga diperlukan pengecekan dan perbaikan sesegera mungkin secara

  3 Tinggi menyeluruh terhadap parameter-parameter yang menyebabkan nilai tinggi. Upayakan perbaikan sehingga nilai RWL <1.

  54

  Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016

  ISSN: 2548-1509

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Pada tahap pengemasan pengemasan ini ada 8 aktivitasa kegiatan namun aktifitas yang sesuai dengan syarat perhitungan RWL hanya 4, yaitu mengangkat karung produk dari pallet menuju ketahap pekerja yang mengemas, mengangkat keranjang kemasan ke meja perekatan, mengangkat kardus produk kemeja penalian kdan mengangkat kardus dari meja penalian ke pallet. Mengidentifikasi dengan perumpaan seperti gambar berikut :

  Gambar 1. Gambaran Pekerja saat beraktivitas mengangkat karung produk ke pekerja pengemasan Tabel 3. Tahap 1 Mengukur dan mencatat variable pekerjaan Lokasi Tangan Sudut Asimetri Jarak Rata Frekuensi kopling

  Berat Objek Durasi No.

  Vertical lift/min objek Origin Dest Origin Dest Pekerjaan

  L (rata-rata) L (Max) H

  V H

  V DM A A F jam C

  1

  25

  25

  40

  55

  30

  55

  2 1 sedang

  2

  25

  25

  40

  35

  30

  20

  15

  2 1 sedang

  3

  25

  25

  40

  15

  30

  40

  25

  2 1 sedang Tabel 4. Tahap 2. Menghitung multiplier dan FIRWL, STRWL, FILI, STLI pada masing-masing pekerjaan No.

  No.

  FILI = STLI = LC x HM x VM x DM x AM x CM FIRWL x FM STRWL Pekerjaan F Pekerjaan

  L/FIRWL L/STRWL baru 1 23 0.625 0.94

  0.9 1 0.95 11.5532 0.91 10.513 2.1639 2.3779

  2

  2 2 23 0.625 0.88 1 1 0.95 12.0175 0.91 10.936 2.0803 2.2860

  3

  2 3 23 0.625 0.82 1 1 0.95 11.1981 0.91 10.190 2.2325 2.4533

  1

  2 Tabel 5. Tahap 3 Menghitung Composite Lifting Index (CLI) (setelah penomoran ulang) CLI = STLI + FILI + FILI total

  1

  2 CLI = 2.4533 0.1982 0.2972 2.9486

  55 Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016

  ISSN: 2548-1509 Dari tabel dapat dilihat dari kelima tumpukan nilai FILI>1.0 maka kekuatan pada tubuh yang terbebani cukup besar, sehingga perlu adanya perubahan ergonomi untuk mengurangi adanya permintaan kekuatan yang diperlukan. Nilai STLI dari ketiga pekerjaan tumpukan ini juga melebihi 1.0 sehingga mengakibatkan kelelahan pada pekerja, nilai STLI ini dugunakan untuk mengurutkan pekerjaan individu yang berdasarkan tekanan secara fisik sehingga pekerjaan ini perlu adanya perubahan secara ergonomi. Nilai CLI dari pekerjaan ini yaitu 7.5228 hal ini bahwa tenaga kerja akan mengalami stress secara fisik, kemungkinan perlu adanya redesain dibeberapa bagian pekerjaan. Tingkat risiko dikategorikan tinggi karena melebihi 3. Diperlukannya pengecekan dan perbaikan sesegera mungkin secara menyeluruh pada semua parameteryang menyebabkan nilainya tinggi.

  Hasil penelitian yang telah dilakukan dan dijelaskan disusun dalam tabel 5 yang merupakan ringkasan dari hasil perhitungan RWL dan LI pada aktivitas pekerja tahap pengemasan unit Padatan PT Petrosida Gresik. Tabel dibawah ini menunjukkan beban kerja pekerja yang mampu dilakukan oleh pekerja pada tahapan pengemasan dan juga tingkat risiko pada pekerja.

  

Tabel 6. Hasil perhitungan LI dari semua kegiatan

  FIRWL FILI STRWL STLI LI Origin 1.49955

  Mengangkat keranjang kemasan Destination 0.71988 Mengangkat Karung Produk ke pengemasan

  Tumpukan 1 11.553 2.1639 10.5134 2.3779 Tumpukan 2 12.018 2.0803 10.9359 2.2860 2.9486 Tumpukan 3 11.198 2.2325 10.1903 2.4533

  Menangkat kardus ke meja penalian

  Tumpukan 1 12.5889 1.9859 10.4757 2.3641 Tumpukan 2 14.9048 1.6773 12.5201 1.9968 Tumpukan 3 14.9048 1.6773 12.5201 1.9968 7.5228 Tumpukan 4 12.2852 2.0350 10.3195 2.4226 Tumpukan 5 10.5957 2.3595 8.9004 2.5928

  Mengangkat kardus ke pallet

  Tumpukan 1 12.6018 1.9838 10.5855 2.3617 Tumpukan 2 13.4514 1.8585 11.2922 2.2125 Tumpukan 3 14.1594 1.7656 11.8938 2.1019 7.1463 Tumpukan 4 14.1594 1.7656 11.8938 2.1019 Tumpukan 5 12.7434 1.9618 10.7045 2.3355

   KESIMPULAN

  Beban kerja maksimum yang mampu dilakukan pekerja mengangkat atau memindahkan keranjang kemasan produk keperekatan memiliki Nilai LI 1,5 origin dan destinasi 0,71 untuk yang destinasi <1 sehingga masih masuk dalam kategori aman sedangkan untuk yang origin >1 makan dapat menyebabkan back Injury. Untuk kegiatan pemindahan karung produk ke pengemasan, pemindahan kardus dari pengepakan ke meja penalian dan ke pallet hasil LI >1, yaitu 2,9486, 7,5228 dan 7,1463 sehingga bias disimpulkan bahwa ketiga kegiatan tersebut sangat tinggi untuk menyebabkan adanya cidera otot ataupun cidera tulang pada pekerja.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Terimaksih kepada Allah SWT dan juga Orang tua. Terimakasih kepada PT Petrosida gresik yang memberikan data dan informasi sehingga terselesaikannya penelitian ini dan tak lupa terhadap Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang memeberikan kesempatan memberikan waktu dantempat penelitian. Kepada dosen pembimbing Pak Lukman dan Bu Anda atas waktu dan ilmu yang telah diberikan.

   DAFTAR NOTASI H = Jarak horizontal posisi tangan yang memegang beban dengan titik pusat tubuh.

  V = Jarak vertikal posisi tangan yang memegang beban terhadap lantai D = Jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal sampai tujuan A = Sudut simetri putaran yang dibentuk antara tangan dan kaki.

  LC: (Lifting Constanta) konstanta pembebanan = 23 kg HM : (Horizontal Multiplier) faktor pengali horizontal. HM = 25/H (2.2)

  VM : (Vertical Multiplier) faktor pengali vertical. VM = 1

  • –0,003 [V–75] (2.3)
Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01

  ISSN: 2548-1509 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 DM : (Distance Multiplier) faktor pengali perpindahan. DM= 0,82+4,5/D (2.4)\ AM : (Asymentric Multiplier) faktor pengali asimentrik. AM = 1 –0,0032 A (2.5) FM : (Frequency Multiplier) faktor pengali frekuensi

  = 1 − ( ) (2.6) CM : (Coupling Multiplier) factor pengali kopling (handle)

DAFTAR PUSTAKA

  Nurmianto, Eko. (2004). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya (Edisi kedua). Surabaya : Guna Widya Tarwaka, P. (2010). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja.

  Surakarta: Harapan Press. Muslimah, Etika. Dkk. (2006). Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2 (page 53-60). Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  Resdianti, M. C. (2016). Ergonomic Assessment dan Perancangan Fasilitas Kerja pada Pekerja Tahap Pengemasan Unit Padatan PT Petrosida Gresik

  Waters, T. R.; Anderson, V. P.; Garg, A. 1994. Application Manual For The Revised NIOSH Lifting Equation US Department of Health and Human Service, Cincinnati. Waters, T. R.; Anderson, V. P.; Garg, A., Fine, J. 1993. Revised NIOSH Equation for the Design and Evaluation of Manual Lifting Task. National Institute for Occupational Safety and Health, Cincinnati Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016

  ISSN: 2548-1509

  

Halaman ini sengaja dikosongkan