LAPORAN PRAKTIKUM V KELOMPOK 1 LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DIGITAL

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

LEMBAR PENGESAHAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa:

NAMA STAMBUK

  LENI ULFA M. 033 21 0001 NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002 DEWAN SANTOSO 033 21 0065

  A. TENRI RAWE 033 21 0077 Benar telah melaksanakan praktikum V pada Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Digital Universitas Muslim Indonesia Makassar. Laporan

  

STDI ini telah diperiksa oleh koordinator asisten praktikum V. Laboratorium

Teknik Telekomunikasi dan Digital Universitas Muslim Indonesia.

  Makassar, Desember 2004 Disetujui oleh Diperiksa Oleh

  Koordinator Asisten Asisten

   (FIRMAN, ST) (ABDUL AZIZ, ST)

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum wr. Wb.

  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan hidayahNyalah sehingga laporan praktikum V ini dapat di selesaikan.

  Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan laporan STDI ini, utamanya para asisten yang telah banyak membantu dan membimbing guna terselesaikannya laporan praktikum V ini

  Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari rekan-rekan sekalian sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Wassalam

  Penyusun

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  DAFTAR ISI

  

Kata Pengantar ……………………………………………………………

Daftar Isi …………………………………………………………………….

  BAB I. Pendahuluan ………………………………………………………………..

  1.1. Latar belakang masalah ………………………..………………….

  1.2. Tujuan Percobaan..………………………………………………...

  BAB II. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………. II.1. Teori Dasar …………………………………………………………. BAB III. Metode Pelaksanaan Praktikum…………………………………… III.1. Alat yang di Gunakan …………………………………………….. III.2. Gambar Percobaan ………………………………………………... III.3. Prosedur Percobaan ……………………………………………… BAB IV. Hasil Praktikum Dan Analisa Data ………………………………………. IV.I.. Tabel Pengamatan ………………………………………………… IV.2. Analisa Data…………..…………………………………………… BAB V. Penutup …..……………………………………………………………….. IV.1. Kesimpulan ……………………………………………………….. IV.2. Saran ………………………………………………………………. IV.3. Ayat yang berhubungan Dengan Percobaan ………………

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya penggunaan komputer dewasa ini dan

  juga tuntutan pekerjaan dari pelanggan, dengan sendirinya kebutuhan berbagai fasilitas jaringan telekomunikasi sangat diperlukan. Fasilitas jaringan telekomunikasi tersebut tidak hanya melayani suara tetapi juga data naskah dan gambar. Pemakain teknolgi mikroelektronik dan pemrosesan data secara modern memungkinkan untuk mengkombinasikan semua keperluan pelayanan tersebut pada suatu jaringan digital tunggal

  Dengan berdasarkan salahsatu alasan diatas maka pihak Laboratorium Telekomunikasi dan elektronika UMI membekali setiap mahasiswa elektro jurusan TTE pengenalan tentang proses sentral telepon digital tentang STDI melalui praktikum V, dengan harapan seperti apa yang termaktub dalam tujuan percobaan.

I.2 Tujuan Percobaan

  Memahami dasar dasar kerja dari STDI melalui simulasi dengan harapan nantinya praktikan dapat mengaplikasikannya dilapangan

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Teori Dasar Pada beberapa tahun terakhir ini kemajuan teknologi dalam

  bidang telekomunikasi sudah demikian pesatnya. Seiring dengan kemajuan teknologi dalam bidang elektronika dan komputer, maka kemajuan ini menyebabkan fasilitas yang dapat dilayani oleh jasa telekomunikasi semakin banyak dan mempunyai kualitas yang semakin baik.

  Sentral telepon digital yang sat ini dipakai di Indonesia adalah Electronik Wahler System Digital (EWSD), sistem digital EWSD ini adalah sistem telepon yang full digital elektronis maupun untuk semua ukuran sentral transit nasional maupun untuk internasional. Keuntungan sentral ini adalah mampu melayani untuk semua pelanggan yang jauh, penambahan perlengkapan sentral untuk operasi mobil dan mudah diperbesar kapasitasnya tanpa adanya perubahan sistem yang berarti (karena sentral digital ini terdiri dari modul-modul yang sudah dipasang).

  EWSD ini adalah telepon SPC digital bantuan Jerman Barat, yang dapat menyalurkan signal data, text ataupun gambar. Suatu EWSD Exchange Equipment dapat kita bagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  1. LINE / TRUNK GROUP ( LTG )

  2. SWITCHING NETWORK ( SN )

  3. COORDINATION PROCESSOR ( CP )

  LINE / TRUNK GROUP ( LTG )

  Line /Trunk Group berfungsi sebagai interface antara perangkat analog atau digital yang berada diluar EWSD dengan Switching Network ( SN ). LTG dapat dioperasikan dengan semua sistem signalling standart. LINE disini berarti saluran untuk pelanggan, sedangkan TRUNK adalah saluran antar sentral. LTG dapat dihubung di sistem transmisi dan juga dapat dihubungkan dengan Echo Sepressor.

  LTG Merupakan bagian yang berarti sendiri, dan mempunyai perangkat fungsional unit yang terdiri dari : a. Group Prosessor ( GP )

  b. Group Switch ( GS ) atau Spech Multiplexer ( SPMX )

  c. Line Interface Unit ( LIU ) antara LTG dan SN

  d. Signaling Unit ( SU )

  e. Line / Trunk Unit ( LTU )

  SWITCHING NETWORK ( SN )

  SN ini dibagi menjadi 3 yaitu :

  a. Time Switching

  b. Space Switching

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  c. Time – Space Switching Pada sentral EWSD, jaringan switchingnya adalah kombinasi dari time switching dan space switching yang terjadi pada tingkat time switching module ( TSM ) dan space switching module ( SSM )

  Semua jaringan dibuat duplikatnya dan ditempatkan pada suatu rak. Setiap ada hubungan selalu diswitching ke switching network unit 1, sehingga bila terjadi fault dapat langsung berpindah switching kejaringan switching yang lain. Kedua switching network masing-masing memiliki group processor sendiri yang dibuat switch group control ( SGC ).

  Setiap SGC pada switching network memiliki mikroprosessor yang tugasnya untuk membangun dan membubarkan hubungan pada SN.

  COORDINATION PROCESSOR ( CP )

  Fungsional yang membentuk suatu blok koordinasi prosesor (CP) adalah :

  a. Siemens Switching Processor ( SSP )

  b. Message Buffer ( MB )

  c. Central Clock Generator ( CCG )

  d. System Panel Control ( SPC )

  e. Periperal Device MDD, MTD, PT-80 dan DCP Kinerja dari suatu sentral dalam melakukan fungsinya ditentukan oleh beberapa parameter yaitu :

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  a. Call Answer adalah Call Attempt yang dijawab oleh pihak yang dipanggil dan diikuti oleh answer signal.

  b. Call Attempt adalah Call yang dibangkitkan oleh pemanggil sejak handset diangkat.

  c. Call Seizure adalah bid yang berhasil menduduki sirkit pada suatu rute.

  d. Call Seizure Ratio ( ASR ) adalah perbandingan antara jumlah Call Answer dengan jumlah Call Seizure.

  e. Bid adalah Call Attempt untuk mendapatkan sitkit pada suatu rute.

  f. Loss Call adalah Bid yang gagal untuk mendapatkan sirkit.

  g. Loss Call di orginating adalah kegagalan call diisi pemanggil.

  h. Loss Call disentral adalah kegagalan call di sentral. i. Loss Call di terminating adalah kegagalan call di sisi pelanggan yang dipanggil. j. Mean Holding Time per Seizure ( MHTS ) adalah suatu kedudukan rata-rata setiap call disuatu sirkit. k. Occupancy adalah persentasi waktu pendudukan suatu sirkit dalam 1 jam. l. Seizure per Circuit per Hour ( SCH ) adalah jumlah call Seizure pada suatu sirkit dalam 1 jam.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  m. Sirkit adalah sepasang kanal yang lengkap dengan junctionnya yang menghubungkan dua buah sentral.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  Keterangan Gambar

  1. A angkat Hand Set Deteksi pelanggan A SLCA mendeteksi tertutupnya Loop dan mengirim sinyal ke group prosessor

  2. Message Epizure Group prosessor mengirim pesan seizure A Ke CP sebagai tanda sedang di gunakan ( sibuk )

  3. Hubungan SLCA – SU GS ( Group Switch ) menghubungkan SLCA ke Signaling Unit (SU)

  4. Dial Tone Tone Generator ( TOG ) mengirim nada pilih ke pelanggan A dan CR menunggu digit pilih.

  5. Input Digit Informasi nomor Perintah hubungan di SN CP memeriksa pelanggan tujuan sibuk atau tidak ? CP mengintruksikan pembentukan hubungan ke SN ( S witching Network )

  6. Perintah Set Up CP mengirim perintah Set Up ke LTG A dan perintah Seizure ke LTG B.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  7. Perintah Epizure B CP mengirim perintah Set Up ke LTG A dan perintah Seizure ke LTG B

  8. Cross Office Chech Melaksanakan COC antara LIU A ke LIU B 9. Report Set Up Ack.

  COC berhasil, GP-A menyambung ke GS-A dan pengiriman digit ke GP- B segera di lakukan.

  10. Hubungan SLCA-LIU GP mengirim perintah hubungan SLCA-LIU dan LIU-SLCA ke group Switch 11. Nada Ringing.

  GP-B memerintahkan menyambung tegangan Bell, di SLCA-B dan TOG-B mengirim nada tunggu ke pelanggan A melalui GS-A

  12. Dering telepon B angkat Hand Set Deteksi telepon B GP-A menerima info adanya jawaban dari GP-B dan menjadikan Change Call Unit

  13. Meletakkkan Hand Set

  • Combanation

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  Hubungan akan di lakukan antara LTG 1 …..3 dengan LTG 60…..63 melalui TSI sebagai jalan masuk di teruskan ke SS1 …….SS4 ( Space Stage ) dengan pemilihan jalur yang masih kosong yang selanjutnya keluar melalui TSO (Time Stage Out Put)

  • Time Switch Penyaluran informasi dari Incoming Highways dengan kecepatan 8 bit/sec menuju out going Highways. Selesai data di atur oleh kontrol memo pengiriman data di lakukan dengan perubahan pada time slotnya dan tidak merubah space slot pengirimnya
  • Space Switch Penyaluran informasi dari incoming Highways dengan kecepatan 8 bit/sec menuju out going Highways. Selesai data di atur pada kontrol memory penyaluran data di lakukan dengan perubahan pada space slotnya tampa merubah time slot

  Pada hubungan telepon otomatis, baik percakapan lokal maupun percakapan jarak jauh diperlukan adanya nada-nada sebagai pengganti operator yang memberitahukan pada langganan bagaimana keadaan saluran, apakah langganan yang dipanggil dapat dihubungi atau tidak (keadaan sibuk). Adapun nada-nada yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut :

   Nada Pilih (Dial tone)

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  Nada ini diberikan pada langganan pemanggil untuk menunjukkan bahwa proses pendialan dapat dilaksanakan.

  Frekuensinya adalah 425 ± 25 Hz continous. Batas waktu yang diperbolehkan sejak terkirim nada pilih sampai dengan memutar digit adalah 15-60 detik

   Nada Panggil (Ringing Tone) Nada ini diberikan pada langganan yang hendak dipenggil dan juga untuk langganan yang memanggil pada saat bersamaan, nada ini akan segera berhenti bila langganan yang dipanggil memjawab (angkat hand-set). Frekuensinya adalah 425 ± 25 Hz, dengan selang waktu 1 detik On dan 4 detik Of.

   Nada Sibuk Frekuensi nada sibuk adalah 425 ± 25 Hz dikirim putus-putus dengan irama 0,25 detik On dan 0,5 detik Of. Nada sibuk terkirim bila : Langganan yang dihubungi sedang sibuk/dipakai.

  • Letak hand-set langganan yang dihubungi tidak tepat.
  • Jaringan telepon sedang rusak.
  • Pemilihan digit oleh pemanggil kurang, misalnya pelanggan yang
  • dipanggil memiliki nomor telepon sebanyak 6 digit, namun pemanggil hanya menekan 5 digit saja.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  • hanya terdiri dari penomoran yang berkapala 4, 3, 2, 6, namun sipemanggil menekan digit awal 1 atau 5.

  Salah penomoran oleh pemanggil, misalnya dalam satu kawasan

  Tidak memutar digit secara lengkap dalam batas waktu 10-15

  • detik.

  Bagian Utama STDI

  LTG SN SL CP

Gambar 2.1 Bagian Utama STDI

  Keterangan :

  1. LTG : Line Trunk Group

  2. SN : Switching Network

  3. CP : Coordination Processor

  4. SL : Saluran Luar/ Pelanggan LTG (Line Trunk Group)

  

  LTG berfungsi sebagai interface antara saluran luar dengan SN (Switching Network). Kecepatan switching ke SN adalah 8192 Kbit/det. Setiap LTG berisi unit-unit fungsional yang terdiri dari :

  a. GP (Group Processor) yang bertugas : Memproses Subcriber Line Circuit (SLC) atau Trunk Circuit (TC).

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  • pengirimannya. Mengontrol dan memproses pertukaran data dalam CP

  Memproses informasi signaling yang diterima dengan mengontrol

  • (Coordination Processor). Sebagai fungsi pengawasan
  • b. GS (Group Switch)

  Berfungsi untuk menyambungkan beberapa saluran transmisi untuk membentuk rangkaian panggilan dan membantu menghubungkan pada Signaling Unit.

  c. LIU (Line Interface Unit) Berfungsi menruskan saluran 8 bit/det dari GS ke SN.

  d. SU (Signalling Unit) Berfungsi membangkitkan Audible tone dan arus AC

  e. LTU (Line Trunk Unit) Berfungsi untuk matching antara saluran telepon/Trunk dengan

  LTG. LTG dapat dibedakan :  LTG A LTG A digunakan bila saluran luar merupakan telepon

  • rotasi dial, telepon coin, Group PBX kapasitas maksimum 256 sirkit pelanggan.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  • Trunk analog yang menghubungkan 2 buah sentral dalam satu wilayah lokal dengan kapasitas maksimum 96 sirkit.

   LTG B LTG B digunakan bila saluran luar berupa : Saluran digital yang terhubung maksimum ke 60 DSB

  • (Digital Switch Board), masing-masing dan sebagainya punya dua saluran pelanggan (aktif/stand by). Sistem transmisi digital yang dihubungkan melalui DIC
  • ( Digital Interface Concentrator).

   LTG C LTG C digunakan bila saluran luar berupa : Sistem transmisi digital

  • Trunk analog melalui PCM-Multiflexer.
  •  LTG D LTG D digunakan bila saluran luar berupa :
  • Trunk analog melalui PCM-Multiflexer dengan :

  Sistem transmisi digital

  • o

  Common chanel signalling CCIT o Signalling dengan/tanpa echo supressor.

  Blok Diagram LTG

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL SN

LTU LIU

  LTU GS/SPMX SU GP

Gambar 2.2 Blok Diagram LTG

  Keterangan :

  1. LTU : Line Trunk Unit

  2. SU : Signalling Unit

  3. GP : Group Processor

  4. GS/SPMX : Group Switch/ Speech Multiplexer

  5. LIU : Line Interface Unit LTU : berfungsi untuk matching antara saluran telepon/trunk

   dengan LTG.

  SU : berfungsi membangkitkan audible tone ataupun arus AC

   yang diperlukan.

  GP : Merupakan suatu mikroprosessor yang mengkoordinasi

   fugsional unit yang ada.

  GS/SPMX : GS Merupakan unit penyambungan/SPMX

   merupakan Penggada kecepatan sinyal.

  

 LIU :Meneruskan saluran 8 Mbit/det dari GS/SPMX menuju SN.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  SN (Switching Network)

  

  Ada 3 jenis penyambungan yang digunakan pada jaringan penghubung digital, yaitu : A. SS (Space Switch)

  A4 A3 A2 A! B4 B3 B2 B1

C4 C3 C2 C1

Gambar 2.3 Space Switch

  Keterangan :

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  1. ce Switch pada dasarnya berupa matriks dengan orde (NXM), dimana masing-masing cros point adalah suatu gerbang elektronik. Masing-masing crospoint dikontrol oleh memori yang menentukan jalan masuk/incoming highway dan jalan keluar/ outgoing highway.

  2. Beberapa PCM word pada incoming highway dapat disambungkan ke outgoing highway tanpa merubah time slot.

  3. Cros point pada jaringan penghubung tersebut berupa and gate, dimana setiap time slot pada incoming highway akan melalui and gate ini.

  4. Suatu pintu And (and gate) dapat menyambungkan 8000 kali/det. Dengan demikian maka pada putaran penuh keempat time slot akan lewat 8000 kali/det.

  5. Pengoperasiaan urutan ON OFF pintu /gerbang and pada setiap kolom matriks dilakukan oleh kontrol memori, sedang kontrol Adres dengan incoming highway yang tersambung.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM III.1 Alat-alat yang digunakan

  1.Komputer

  2.Software STDI

III.2 Prosedur Percobaan

  A. Deteksi nada Mengkatifkan Komputer Pada layar monitor muncul C Prompt C\: kemudian ketik “simulasi”

  ↵

  Masuk program simulasi kemudian menggeser cursor ke posisi “deteksi nada”, tekan

  ↵ Memilih program nada pilih dan menekan Enter.

  Mencatat hasil yang tampak pada layar monitor. Mengulangi langkah d dan e untuk nada panggil dan nada sibuk.

  B. Proses Sentral

  1. Memindahkan posisi kursor ke item menu “ Kerja Proses “ kemudian memilih program “ Prosedur Sentral “ dan menekan Enter.

  2. Menekan angka (0) menyatakan pelanggan angkat handset, mencataT hasil yang tampak pada monitor kumputer.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  3. Menekan huruf “S” untuk proses selanjutnya dan mencatat hasilnya pada lembaran yang tersedia.

  4. Mengulangi langkah (3) hingga proses pembicaraan berhasil, dengan catatan bilamana dalam proses terdengar nada maka tekan angka (1) segera.

  5. Mengakhiri proses dengan jalan menekan angka (0), untuk menutup pelanggan A & B dua kali.

  C. Switching Network

  1. Memindahkan kursor ke posisi “ Switching Network ” kemudian menekan Enter.

  2. Memilih program Time Switch dan menekan Enter.

  3. Memasukkan nilai kontrol T1, T2, T3, T4 untuk jalur pertama dengan nilai ( 2, 1, 3, 4), dan mencatat hasil yang tampak pada monitor pada lembaran yang tersedia.

  4. Selanjutnya memilih program Space Switch dan menekan Enter.

  5. Memainkan nilai kontrol memori waktu untuk jalur pertama (2, 3, 1, 2), untuk jalur kedua (3, 2, 3, 3), dan jalur ketiga (1, 1, 2, 1) dan mencatat hasil yang tampak pada monitor.

  6. Selanjutnya memilih program combination Switch dan menekan Enter.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  7. Memasukkan nilai ( 2, 62, 3) dan mencatat hasil yang tampak pada lembaran yang tesedia.

  8. Mengakhiri proses dengan jalan kembali ke posisi awal yaitu simulasi STDI.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB IV HASIL PENGAMATAN DANANALISA DATA IV.1 Data Hasil Percobaan IV.1.1 Deteksi Nada A. Nada Pilih (Dial Tone) Frek (Hz) Batas Waktu (detik)

  425 ± 25 15 – 60

  B. Nada Panggil (Ringing Tone) Frek (Hz) Batas Waktu (detik) 425 ± 25

  1 On dan 4 Of

  C. Nada Sibuk Frek (Hz) Batas Waktu (detik) 425 ± 25

  2 On dan 0,5 Of

  IV.1.2 Proses Sentral

  1. A Angkat Handset Deteksi pelanggan A

  2. Message equisure A

  3. Hubngan SLCA-SU

  4. Dial Tone

  5. Input digit

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  6. Informasi nomor

  7. Perintah hubungan di SN

  8. Perintah set up

  9. Perintah eqizure b

  10. Cross office check

  11. Report set up ack

  12. Hubungan Slca – Liu

  13. Nada ringing

  14. Dering telepon

  15. B angkat handset

  16. Deteksi telepon B

  17. Hubungan Slca – liu

  18. Report sinyal jawaban

  19. Status panggil

  20. Pembicaraan berlangsung

  21. Selesai

  IV.1.3 Time switch T1 =1 T2=2 T3=3 T4=4

  Combination switch LTG Panggil 2 LTG Tujuan 63

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  SS 2 Space Switch

  T1 1 3 2 T2 2 1 3 T3 3 2 1 T4 1 3 2

IV.2 Analisa Data Praktikum

1. Deteksi Nada

  a. Nada Pilh ( Dial Tone) Nada ini diberikan pada langganan pemanggil untuk menunjukkan bahwa proses pendialan dapat dilaksanakan.

  Frekuensinya adalah 425 ± 25 Hz continous. Batas waktu yang diperbolehkan sejak terkirim nada pilih sampai dengan memutar digit adalah 15 - 60 detik.

  b. Nada Panggil (Ringing Tone) Nada ini diberikan pada langganan yang hendak dipenggil dan juga untuk langganan yang memanggil pada saat bersamaan, nada ini akan segera berhenti bila langganan yang dipanggil menjawab (angkat hand-set). Frekuensinya adalah 425 ± 25 Hz, dengan selang waktu 1 detik On dan 4 detik Off.

  c. Nada Sibuk

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  Frekuensi nada sibuk adalah 425 ± 25 Hz dikirim putus-putus dengan irama 0,25 detik On dan 0,5 detik Of. Nada sibuk terkirim bila : Langganan yang dihubungi sedang sibuk/dipakai.

  • Letak hand-set langganan yang dihubungi tidak tepat.
  • Jaringan telepon sedang rusak.
  • Pemilihan digit oleh pemanggil kurang, misalnya pelanggan yang
  • dipanggil memiliki nomor telepon sebanyak 6 digit, namun pemanggil hanya menekan 5 digit saja. Salah penomoran oleh pemanggil, misalnya dalam satu kawasan
  • hanya terdiri dari penomoran yang berkapala 4, 3, 2, 6, namun sipemanggil menekan digit awal 1 atau 5. Tidak memutar digit secara lengkap dalam batas waktu 10-15
  • detik

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  2. Proses Sentral Gambar. I Gambar . II

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. III

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. IV

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. V

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. VI

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. VII

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. VIII

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. IX

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. X

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XI

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XII

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XIII

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XIV

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XV

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XVI

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XVII

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XVIII

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XIX

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Gambar. XX

  Keterangan dari gambar – gambar diatas :

  1. Pelanggan A hand set SLCA A mendeteksi tertutup loop dan mengirimkan sinyal ke GP B.

  SLCA-A GP- A

  →

  2. Pesan pelanggan A dari GP A dikirimkan ke Coordinating Processor (CP) sebagai tanda sedang digunakan ( Sibuk).

  GP-A LIU-A SN CP

  → → →

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  →

  →

  CP LIU-A

  →

  SN

  →

  LIU-B 6. CP mengirim perintah set A ke LTG-A dan printah seizure ke LTG-B.

  CP

  →

  SN

  LIU-A

  →

  →

  GP-A

  7. CP (Coordination Processor) mengirim perintah set up ke LTG-A dan perintah seizure ke LTG B.

  CP

  →

  SN

  →

  LIU-B

  →

  SN

  LIU-A

  3. GS (Group Switch) menghubungkan antara SLCA A ke Signalling Unit (SU A) kemudian Group Selektor ( GS A) dihubungkan ke GPA.

  →

  SLCA-A

  →

  GS-A

  →

  SU-A GS-A

  →

  GP-A

  4. Dial Tone ( Nada Pilih ) dimana tone generator (TOG) mengirim nada pilih ke pelanggan A sedang CR- A menunggu digit pilih.

  SLCA-A

  SU-A

  →

  5. Input digit menginformasikan nomor perintah hubungan di SN (Switching Network ) selanjutnya CP akan memeriksa pelanggan B apakah sedang sibuk atau tidak. Selanjutnya CP akan menginstruksikan pembentukan hubungan ke SN kemudian LIU 1 dan LIU 2 akan berhubungan.

  SLCA-A

  →

  GS-A

  

  SU-A

  →

  GP-A GP-A

  →

  GS-A GP-A

  GP-B

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL 8. Melaksanakan COC (Cross Office Check) antara LIU-A ke LIU-B.

  GP-A

  SU-B

  

  GS-A

  →

  LIU-B

  →

  SN

  →

  LIU-A GS-A

  →

  SLCA-A

  12. Pelanggan B angkat hand-set pada saat itu GPA menerima informasi adanya jawaban dari GP B.

  →

  SLCA-B

  LIU-A

  →

  SN

  →

  CP SLCA-B

  →

  GP-B

  →

  LIU-B

  →

  SN

  →

  CP

  →

  →

  GP-A

  

  →

  LIU-A

  →

  SN

  →

  LIU-B

  9. Setelah COC berhasil, maka GP-A menyambung ke GS-A dan pengiriman digit ke GP-B segera dilaksanakan.

  GP-A

  →

  LIU-A

  →

  LIU-B

  GP-B

  GP-B

  →

  GP-A

  →

  GS-A GP-A

  →

  LIU-A

  →

  SNN

  →

  CP

  10. GP mengirimkan perintah, hubungan SLCA - LIU dan LIU – SLCA ke GS (Group Switch).

  GP-B SLCA-B LIU-B . LIU-B SN LIU-A GS-A SLCA-A

  11. Setelah terdengar nada panggil maka GP-B memerintahkan menyambung tegangan bel di SLCA-B dan TOG-B mengirimkan nada tunggu ke pelanggan A melalui GS-A.

  13. Setelah GP A memerima Infiormasi adanya jawaban dari GP B selanjutnya akan menjalankan Charge Call Unit.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  SLCA-A GS-A LIU-A SN LIU-B GS-B SLCA-B

  

→ → → → → →

  14. Dengan adanya sinyal jawaban maka GP A menerima informasi adanya jawaban dari GP B dengan demikian akan terjadi hubungan antara LIU-A dan LIU-B.

  SLCA-A GS-A LIU-A SN LIU-B GS-B SLCA-B

  → → → → → →

  SLCA-B GS-B LIU-B SN LIU-A GS-A SLCA-A

  → → → → → →

  15. Selanjutnya pembicaraan akan berlangsung GP A terhubung dengan CP dan GP B juga demikian.

  16. Setelah selesai pembicaraan maka pelanggan B meletakkan hand-set denga demikian kedua pelanggan memutuskan hubungan.

  Selanjutnya SLCA 1 akan mendeteksi terbukanya loop. Namun demikian hubungan masih terjadi antara SLCA 1 dengan LIU 2.

  17. Selesai yaitu pelanggan juga meletakkan handset bertanda hubungan telah selesai

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

3. Switching Network

  1. Time Switch (TS) yaitu penyaluran informasi dari incoming highways menuju out going highway, dimana seleksi data diatur oleh kontrol memori. Pengiriman data dilakukan dengan perubahan Time Slotnya dan tidak merubah Space Switch pengirimannya.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  2. Space Switch (SS) Pada saat ini penyaluran informasi dari incoming Highway menuju Out going Highway yaitu seleksi data diatur oleh kontrol memori.

  Penyaluran data dilakukan dengan prubahan pada Space Switchnya tanpa merubah Time Slotnya (TS).

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  3 Combination Switch Hubungan akan dilakukan antara LTG 2 dengan LTG 62 melalui

  TSI1 sehingga jalur-jalur masuk SS3 dengan pemindahan jalur yang masih kosong, yang kemudian keluar melalui TSO 15.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

BAB V PENUTUP V.I. KESIMPULAN

  1. Nada-nada pada pesawat telepon merupakan indikator pada langganan untuk mengetahui keadaan sentral atau langganan yang dipanggil 2.

  Pada sapce switch dapat disambungkan beberapa pcm dari incoming highway (jalur masuk ) ke outgoing highway (jalur ke luar ) tanpa merubah time slot 3.

  Pengoprasian urutan ON OF pintu / gerbang and pada setiap kolom matriks dilakukan oleh control memori sedang control adres dengan incoming highway (jalur masuk ) yang tersambung.

  4. Combination switch adalah merupakanm gabungan dari time slot dan space switch sehingga mempunyai kecepatan bit lebih tinggi dari keduanya.

  5. Pada percobaan ini kita dapat melihat jalur kanal yang digunakan pada sentral untuk pembicaraan, kanal message dan kanal coc

V.2. SARAN

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL

  Bimbingan Asisten tentang percobaan ini merupakan suatu harapan kami sebagai praktikan.

V.3 AYAT AL-QUR’AN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCOBAAN Surat AT-TIIN ayat 5-6

  Artinya: “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.“ Hubungan ayat dengan percobaan : Pada ayat diatas menjelaskan bahwa hanya orang orang yang berbuat dosa saat di dunia akan merasakan panasnya api neraka dan yang beriman diberikan pahala yang tidak putus putusnya oleh Allah dan disinilah terjadi seleksi atau penyaringan terhadap manusia di dunia.

  Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa proses seleksi terhadap manusia tersebut sama fungsinya dengan sentral telepon yang menyeleksi setiap sinyal digital yang akan melewatinya sesuai dengan sub bagian STDI tersebut baik sinyal yang meloloskan tiap frekuensi tinggi atau yang frekuensi rendah.

  LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI & DIGITAL Laporan

  

SENTRAL TELEPON DIGITAL

(S T D I)

Disusun oleh :

  

Kelompok I

Nama Stambuk

  LENY ULFA M. 033 21 0001 NURSYAMSU ABUBAKAR 033 21 0002 DEWAN SANTOSO 033 21 0065 ANDI TENRI RAWE 033 21 0077

  

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2004