PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCAN docx
PETUNJUK PELAKSANAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
( MUSRENBANG )
TINGKAT RT/RW, KELURAHAN, KECAMATAN DAN FORUM SKPD
KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2015
1.
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah diwajibkan bagi Pemerintah Daerah untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan yang lebih dikenal
sebagai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan tersebut memerlukan
koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan melalui
mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari Tingkat
RT/RW, Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan sampai dengan Kabupaten. Musrenbang
2015
berfungsi
sebagai
forum
untuk
menghasilkan
kesepakatan
antara
pelaku
pembangunan tentang rancangan RKPD, yang menitikberatkan pada sinkronisasi rencana
kerja antar SKPD dan antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat agar tujuan dan
sasaran yang telah diamanatkan dalam visi dan misi daerah dapat dicapai sesuai rencana
yang telah ditentukan.
Kegiatan musyawarah pembangunan ini merupakan salah satu wahana yang efektif
untuk menampung aspirasi dari setiap anggota masyarakat sehingga diharapkan mampu
menciptakan
kondisi
yang
memungkinkan
setiap
anggota
masyarakat
untuk
mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya didalam bekerjasama demi mencapai
tujuan bersama. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah, masyarakat dan kalangan dunia
usaha dapat terlibat secara bersama-sama dalam proses pembangunan mulai dari membuat
konsep,
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi
dan
memelihara
hasil-hasil
pembangunan.
Berkenaan dengan hal tersebut, agar pelaksanaan masing-masing tahapan
Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir dapat berjalan dengan baik, maka disusun pedoman
yang lebih teknis untuk pelaksanaan kegiatan yang dimaksud pada tingkat RT/RW,
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan dan forum SKPD. Pelaksanaan Musrenbang mulai
dari tingkat RT/RW sampai tingkat Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir adalah suatu
keterpaduan dan kesinambungan dari proses musyawarah perencanaan pembangunan.
Masing-masing tahapan Musrenbang tersebut mempunyai penekanan pada fungsi yang
berbeda, saling melengkapi dan terintegrasi dalam satu kesatuan kegiatan. Secara diskriptif
dapat disampaikan fungsi dan peranan serta kerangka waktu masing-masing tahapan
Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir sebagai berikut :
a. Musrenbang Tingkat RT/RW adalah tahapan penggalian usulan program/kegiatan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini dibuka ruang seluas-luasnya bagi
masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dalam rangka berpartisipasi dalam
perencanaan pembangunan.
(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Januari 2015)
b. Musrenbang
Tingkat
Kelurahan adalah
program/kegiatan dari
masing-masing
tahapan
RT/RW
penentuan
prioritas
serta pengklasifikasian
usulan
usulan
program/kegiatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
(Minggu IV Bulan Januari 2015 s/d Minggu I Bulan Februari 2015)
c. Musrenbang
Tingkat
Kecamatan adalah
tahapan
pemantapan
usulan
program/kegiatan yang akan disampaikan pada forum SKPD. Pada tahap ini peranan
SKPD
sangat
besar
dalam
membantu
masyarakat
memformulasikan
usulan
program/kegiatan mereka.
(Minggu II bulan Februari 2015)
d. Forum SKPD adalah tahapan sinkronisasi usulan program/kegiatan SKPD dengan usulan
masyarakat
hasil
Musrenbang
Kecamatan.
Pada
tahap
ini
usulan-usulan
program/kegiatan dari masyarakat akan disinkronkan dengan usulan masing-masing
SKPD sesuai misi dalam RPJMD Kabupaten Rokan Hilir.
(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Februari 2015)
d. Musrenbang
Tingkat
Kabupaten adalah puncak dari
pelaksanaan
Musrenbang
di
Kabupaten Rokan Hilir, ini adalah tahapan finalisasi usulan program/kegiatan dari
masyarakat yang akan diimplementasikan oleh masing-masing SKPD terkait.
(Minggu II Bulan Maret 2015)
Adapun proses pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir dapat dibuat dalam
bentuk Piramida Musrenbang sebagai mana dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Piramida pelaksanaan musrenbang
Untuk
pelaksanaan
Musrenbang
Tahun
2015
usulan
dari
masing-masing
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan maupun SKPD di kelompokkan dalam prioritasprioritas program/kegiatan dengan spesifikasi sebagai berikut :
Prioritas I :
Prioritas I adalah program/kegiatan yang sangat mendesak untuk dilaksanakan
(darurat) karena jika tidak segera dilaksanakan akan membawa dampak yang bersifat
multiplier (mengakibatkan kerugian langsung yang lebih besar pada masyarakat setempat)
ataupun jika kegiatan tersebut mampu mengangkat potensi-potensi masyarakat sehingga
lebih meningkat kesejahteraannya, misalnya : pembangunan saluran pematusan banjir,
pemberian modal UKM dan sebagainya.
Prioritas II :
Prioritas II adalah program/kegiatan yang bersifat rehabilitasi atau revitalisasi
sehingga walaupun termasuk kegiatan penting akan tetapi tidak secara langsung membawa
dampak pada masyarakat. Misalnya peningkatan jalan, perkerasan saluran air dan
sebagainya.
Prioritas III :
Prioritas III adalah program/kegiatan prioritas yang membawa dampak jangka
panjang akan tetapi keberadaannya adalah suatu keniscayaan. Misalnya pembangunan
hutan Kabupaten, pengerukan saluran air, pengadaan fasilitas pendidikan, pengadaan
peralatan olahraga dan sebagainya.
1.2. Kebijakan Umum Tahun 2016
Tahun 2016 adalah tahun transisi baik dari perspektif perencanaan pembangunan
maupun kebijakan pemerintahan, Pada tahun ini adalah tahun awal implementasi RPJMD
Kabupaten Rokan Hilir 2016 s/d 2021 sebagai penjabaran visi dan misi Bupati Terpilih.
Pada tahun ini terjadi transformasi kepemimpinan pemerintahan yang ditandai
dengan awal dari berlangsungnya secara efektif kepemimpinan dari Bupati terpilih karena
pada tahun 2016 adalah tahun berakhirnya pemerintahan lama beralih ke pemerintahan
baru yang ditandai dengan diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) di
Kabupaten Rokan Hilir, dengan demikian kebijakan umum tahun 2016 diarahkan pada
penyempurnaan hasil-hasil pembangunan pada tahun sebelumnya serta terbangunnya
landasan yang kuat bagi Bupati terpilih untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya
dalam RPJMD tahun 2016 s/d 2021.
II. MEKANISME KEGIATAN
Untuk memfasilitasi penyelenggaraan Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir, maka
pedoman yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
2.1. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat RT / RW
Musrenbang Tingkat RT/RW merupakan penjaringan dan penggalian aspirasi
masyarakat tingkat bawah (grass roots) yang dilaksanakan di tingkat RW. Dalam tahap ini
dilakukan inventarisasi dan pembahasan berbagai bentuk usulan masyarakat untuk
diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat dan bukan sekedar keinginan
dari kelompok tertentu.
Dengan Musrenbang Tingkat RT/RW ini diharapkan seluruh aspirasi warga
masyarakat benar-benar dapat diakomodasikan dan disalurkan sehingga program-program
yang
akan
direncanakan
betul-betul
berdasarkan
kebutuhan
seluruh
masyarakat.
Diharapkan pada tahap ini telah diperoleh usulan kegiatan pembangunan yang berkualitas
yaitu yang benar-benar merefleksikan kebutuhan masyarakat serta memberikan dampak
yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2.1.1
Tujuan
Tujuan dari Musrenbang tingkat RT/RW adalah menampung aspirasi masyarakat
yang berupa usulan kebutuhan kegiatan warga baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan
sekaligus menetapkan usulan kegiatan pembangunan di tingkat RT/RW untuk diajukan dan
dibahas pada Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.2.
a.
Masukan
Daftar usulan kebutuhan masyarakat
masing-masing RT dalam RW
yang
bersangkutan;
b.
Laporan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan kepenghuluan/kelurahan pada tahun
sebelumnya serta verifikasi ulang usulan kegiatan tahun lalu yang belum dilaksanakan
tetapi masih aktual untuk dilaksanakan pada tahun 2016;
c.
Informasi
dari
kepenghuluan/kelurahan
tentang
program
strategis
kepenghuluan/kelurahan;
d.
Usulan
calon
wakil/delegasi
yang
akan
mewakili
RW
dalam
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.3.
a.
Keluaran
Gagasan dan atau usulan kegiatan prioritas RW untuk diajukan ke Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan;
b.
Delegasi
RW
yang
akan
mewakili
hadir
sebagai
peserta Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan (jumlah disesuaikan dengan kondisi
dan kemampuan Kepenghuluan/Kelurahan).
2.1.4.
a.
Mekanisme
Masing-masing RT dapat melakukan kegiatan musyawarah pendahuluan atau diskusidiskusi kecil untuk menjaring usulan dari masing-masing warga, perwakilan tokoh-tokoh
masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di RT (dapat juga dilakukan dalam forum
kelompok Yasinan, Karang Taruna, Rukun kematian, dll);
b.
RW melakukan musyawarah untuk menampung usulan kegiatan masing – masing RT
yang
selanjutnya
ditetapkan
dalam
bentuk
usulan
kegiatan
prioritas
RW
yang akan dibawa dalam musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam penetapan
usulan
prioritas,
dapat
dibantu
oleh
Tim
Fasilitator
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
c.
Menetapkan wakil/delegasi untuk mengikuti Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.5.
Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat RT/RW dilaksanakan pada Minggu II s/d Minggu IV Bulan
Januari 2015.
2.1.6.
Peserta
a.
Masing-masing Ketua RT dan segenap pengurus RW yang bersangkutan;
b.
Tokoh-tokoh masyarakat di masing-masing RT dan atau RW;
c.
Perwakilan PKK dan atau kader perempuan;
d.
Perwakilan Karang taruna dan atau Pemuda;
e.
Perwakilan Kader-kader Posyandu;
f.
Unsur-unsur lain dimasyarakat.
Masing-masing peserta memiliki hak suara yang sama dalam menyampaikan
aspirasinya untuk dijadikan keputusan Musrenbang RW yang akan dibawa ke tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan melalui proses pembahasan yang mengutamakan musyawarah
untuk mufakat.
2.1.7.
Narasumber
Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta sebagai
bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan Musrenbang serta melakukan
sosialisasi program-program prioritas RT/RW dan Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun
2016. Adapun narasumber Musrenbang RT/RW adalah Penghulu/Lurah, ketua atau anggota
LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dan Tim Fasilitator Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan yang telah ditunjuk oleh Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.8.
Tugas RW
a.
Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang;
b.
Mengumumkan secara terbuka, jadwal, agenda, tempat dan hasil musyawarah RW;
c.
Menyusun dan mengusulkan kegiatan prioritas RW;
d.
Menetapkan
wakil/delegasi
untuk
mengikuti
Musrenbang
Tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.9.
a.
Tugas Wakil/ Delegasi RW
Membantu menyusun hasil musyawarah dalam bentuk usulan kegiatan prioritas RW
yang akan disampaikan dalam Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan;
b.
Memaparkan daftar usulan kegiatan prioritas RW pada forum Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan;
c.
Secara sungguh-sungguh dan rasional memperjuangkan prioritas kegiatannya agar
diakomodasikan
pada
tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan
melalui
mekanisme
musrenbang.
2.2. Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
adalah
forum
musyawarah
tahunan
masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para
pemangku
kepentingan
(stakeholders)
Kepenghuluan/Kelurahan
rencana kegiatan pembangunan pada tahun anggaran berikutnya.
untuk
menyepakati
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan diharapkan menghasilkan formulasi usulan
kebutuhan pembangunan yang terpadu yang didalamnya tidak saja memvalidasi kebutuhan
pembangunan hasil musrenbang tahun sebelumnya yang belum tertangani serta
mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan pembangunan tahun yang akan datang dari masingmasing RT/RW di Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan, tetapi juga kebutuhankebutuhan lintas RW antar dua Kepenghuluan/Kelurahan yang berbeda yang harus
diusulkan lebih lanjut ke Musrenbang tingkat Kecamatan.
Pada
Musrenbang
program/kegiatan
dari
Kepenghuluan/Kelurahan akan ditentukan
masing-masing
RT/RW
serta
prioritas
pengklasifikasian
usulan
usulan
program/kegiatan baik dari sifat kegiatannya (fisik dan non fisik) dan sumber-sumber
pembiayaannya (APBD, APBD Propinsi maupun APBN) serta kegiatan-kegiatan lain.
2.2.1.
a.
Tujuan
Menampung dan membahas usulan kegiatan prioritas RW yang diperoleh dari
musyawarah perencanaan RW;
b.
Menetapkan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dibiayai melalui alokasi dana
Kepenghuluan/Kelurahan yang berasal dari APBD Kabupaten maupun sumber
pendanaan lainnya;
c.
Menetapkan usulan kegiatan prioritas Kepenghuluan/Kelurahan yang akan diajukan
dan dibahas pada forum Musrenbang Kecamatan;
d.
Menetapkan
wakil/delegasi
Kepenghuluan/Kelurahan
yang
akan
mengikuti
Musrenbang Tingkat Kecamatan.
2.2.2.
Masukan
Hal-hal
yang
perlu
disiapkan
untuk
penyelenggaraan
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan :
a.
Dari Kepenghuluan/Kelurahan
1.
Daftar usulan prioritas RW hasil Musrenbang Tingkat RW;
2.
Daftar permasalahan Kepenghuluan/Kelurahan (peta kerawanan, kemiskinan,
pengangguran dan permasalahan fisik maupun non fisik lainnya);
3.
Dokumen Rencana Strategis Kepenghuluan/Kelurahan, Rencana Kerja Tahunan
Kepenghuluan/Kelurahan tahun sebelumnya;
4.
Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kepenghuluan/Kelurahan pada
tahun sebelumnya.
b.
Dari Kecamatan dan Kabupaten
1.
Kode Kepenghuluan/Kelurahan dan kode Kecamatan sesuai dengan Permendagri
59/2007 guna memudahkan dalam melakukan sinkronisasi usulan kegiatan
pembangunan dan sekaligus menentukan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan
di Kepenghuluan/Kelurahan dan kecamatan;
2.
Format
bantu
usulan
kegiatan
untuk
memudahkan
Kepenghuluan/Kelurahan menyampaikan usulan kegiatan prioritas ke tingkat
Kecamatan;
3.
Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau masyarakat terhadap
realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun
sebelumnya;
4.
Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang Indikasi atau perkiraan jumlah Alokasi
Dana Kepenghuluan/Kelurahan;
5.
Kegiatan prioritas pembangunan daerah untuk tahun mendatang, yang dirinci
berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pelaksana beserta rencana
pendanaannya di Kecamatan tempat Kepenghuluan/Kelurahan berada.
2.2.3.
Keluaran
Keluaran yang dihasilkan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan adalah:
a.
Daftar Prioritas Kegiatan yang terdiri dari:
1.
Daftar
urutan
prioritas
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan
oleh
Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan. (Lampiran 1)
2.
Daftar urutan prioritas kegiatan maksimal 50 kegiatan prioritas yang akan diusulkan
ke Kecamatan yang bersangkutan. (Lampiran 2)
3.
Data base kegiatan pembangunan di tingkat Kepenghuluan/Kelurahan selain dari 50
kegiatan prioritas diatas.
Selanjutnya, daftar prioritas kegiatan dimaksud disosialisasikan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1.
Daftar prioritas kegiatan disosialisasikan kepada masing–masing RT/RW baik oleh
para wakilnya yang mengikuti Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan maupun oleh
Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan melalui pengumuman resmi yang
ditempel di papan pengumuman Kepenghuluan/Kelurahan atau tempat-tempat
pengumuman di masing-masing RW.
2.
Daftar Usulan Program/Kegiatan Hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan harus
sudah
selesai
dibuat
Kepenghuluan/Kelurahan
dan
1
diumumkan
hari
setelah
di
papan
pelaksanaan
pengumuman
musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan. Rekapitulasi dimaksud sudah harus disampaikan ke
Kecamatan setelah 1 hari diumumkan.
b.
Penetapan wakil/delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk mengikuti Musrenbang
Tingkat Kecamatan maksimal 5 orang termasuk seorang ketua delegasi.(Lampiran 3).
c.
Berita Acara hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.2.4.
Mekanisme
Tahap pelaksanan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan terdiri dari:
a.
Tahap Persiapan
1.
Penghulu/Lurah menetapkan Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, aparat Kepenghuluan/Kelurahan untuk
memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan, dibantu oleh Tim
Fasilitator Musrenbang Kecamatan yang ditunjuk oleh Camat.
2.
Kepenghuluan/Lurah
menetapkan
Tim
Penyelenggara
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan dengan tugas sebagai berikut:
a.
Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan
kemudian
mengumumkan secara terbuka minimal 7 hari sebelum
kegiatan agar peserta dapat
mempersiapkan segala input yang dibutuhkan
dalam musyawarah.
b.
Membuka pendaftaran, mendaftar dan mengundang calon peserta Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
c.
Menyiapkan
tempat,
Musrenbang
d.
Bersama-sama
memfasilitasi
peralatan
bahan/materi
serta
notulen
untuk
Kepenghuluan/Kelurahan.
Tim
Fasilitator
pelaksanaan
Musrenbang RW serta
Musrenbang
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
Kepenghuluan/Kelurahan,
menampung aspirasi kelompok-kelompok kepentingan
yang belum terakomodasi
e.
dan
aspirasinya.
Membantu delegasi Kepenghuluan/Kelurahan dalam menjalankan tugasnya di
Musrenbang Kecamatan.
f.
Membantu menyusun berita acara hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
yang sekurang-kurangnya memuat prioritas kegiatan yang disepakati dan daftar
nama wakil/delegasi yang akan mengikuti Musrenbang Kecamatan.
g.
Menyusun
dan
menyebarluaskan
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
dokumen
hasil
b.
Tahap Pelaksanaan
1.
Tim
penyelenggara
menyusun
bahan,
menyampaikan
pengumuman
dan
menyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan.
2.
Pemaparan Camat tentang prioritas kegiatan pembangunan di Kecamatan dan
perkembangan penggunaan Anggaran dan Belanja Kepenghuluan/Kelurahan Tahun
sebelumnya dan pendanaan lainnya dengan memuat jumlah usulan yang dihasilkan
pada forum sejenis.
3.
Pemaparan Penghulu/Lurah tentang prioritas kegiatan untuk tahun berikutnya
dengan
bersumber
pada
dokumen
Rencana
Strategis Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam kesempatan tersebut
juga menjelaskan perkiraan jumlah alokasi dana
Penghulu/Lurah
Kepenghuluan/Kelurahan
yang
dibutuhkan untuk tahun berikutnya.
4.
Pemaparan masalah utama yang dihadapi masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan
oleh perwakilan masyarakat masing-masing RW dan atau ditentukan berdasarkan
kesepakatan dalam Musrenbang.
5.
Melakukan pemilahan usulan kegiatan berdasarkan sumber pembiayaan dan
tanggung jawab pelaksanaannya yakni antara kegiatan pembangunan yang akan
diselesaikan
sendiri di tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dengan sumber anggaran
dari ADD (Alokasi Dana Desa) atau yang lain dengan kegiatan yang akan diusulkan
untuk dibiayai
dan
dilaksanakan oleh SKPD.
(Pemilahan
dimaksud akan
disampaikan dalam Musrenbang Kecamatan sebagai bahan usulan Kecamatan
dalam Musrenbang Kabupaten).
6.
Merumuskan kriteria untuk menyusun prioritas kegiatan sebagai metode untuk
menyeleksi
usulan
kegiatan,
dibantu
Tim
Fasilitator
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.
7.
Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan pembangunan tahun yang akan
datang sesuai dengan potensi serta permasalahan di Kepenghuluan/Kelurahan.
8.
Pemilihan dan penetapan perwakilan/delegasi masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan
(1-5) orang untuk menghadiri Musrenbang Kecamatan dengan menyertakan
perwakilan perempuan, pemuda dan kader Posyandu.
9.
Penandatanganan berita acara kegiatan oleh Penghulu/Lurah, Camat, Perwakilan
Tokoh masyarakat.
2.2.5.
Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dilaksanakan pada Minggu IV Bulan
Januari s/d Minggu I Bulan Pebruari 2015.
2.2.6.
Peserta
Peserta
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
adalah
para
petugas
Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan komponen masyarakat Kepenghuluan/kelurahan
seperti Ketua RT/RW, tokoh agama/adat, wakil perempuan/pemuda/organisasi masyarakat
tingkat
Kepenghuluan/kelurahan,
Kepenghuluan/kelurahan,
perwakilan
kalangan
pengusaha
organisasi
profesi
yang
yang
ada
ada
di
di
tingkat
Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan organisasi petani, Kader Posyandu dan lainlainnya yang dianggap perlu sesuai kebutuhan dan kompetensinya.
2.2.7.
Narasumber
Penghulu/Lurah, Tokoh Masyarakat, Camat dan aparat Kecamatan, Kepala Sekolah,
Kepala UPTD di Kecamatan, Instansi vertikal di Kecamatan, LSM yang ada di
Kepenghuluan/Kelurahan bersangkutan.
2.2.8.
a.
Tugas Wakil/Delegasi Kepenghuluan/Kelurahan
Membantu Tim Penyelenggara menyusun dokumen hasil musrenbang tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan dalam bentuk daftar prioritas kegiatan.
b.
Memaparkan
dan
memperjuangkan
daftar prioritas
kegiatan
pembangunan
Kepenghuluan/Kelurahan hasil forum Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
c.
Membantu Penghulu/Lurah mengumumkan program-program pembangunan yang
akan dilaksanakan dan mendorong masyarakat untuk melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
2.3. Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah pembangunan tahunan para
pemangku kepentingan (stake holders) di tingkat Kecamatan untuk menentukan prioritas
dan memantapkan usulan kegiatan pembangunan masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan
di Kecamatan yang bersangkutan sekaligus menyepakati rencana kegiatan lintas
Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan sebagai dasar penyusunan rencana kerja
kecamatan dan Rencana Kerja SKPD Kabupaten pada tahun berikutnya.
Pada musrenbang Kecamatan, usulan dari Kepenghuluan/Kelurahan diklasifikasikan
dan didiskusikan sehingga akan didapatkan kegiatan prioritas pada tingkat Kecamatan yang
harus dilaksanakan pada tahun bersangkutan serta kegiatan lain yang masih bisa
ditangguhkan pelaksanaannya. Formulasi yang sudah terpilah secara rinci kemudian
disampaikan secara formal dalam forum SKPD agar terjadi sinkronisasi program/kegiatan
dengan SKPD terkait. Pada Musrenbang Kecamatan peran SKPD melalui perwakilannya
adalah
memberikan
arahan
dan
mendetailkan
usulan
dari
hasil
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
dalam
rangka
memantapkan
usulan
dari
masing-masing
Kepenghuluan/Kelurahan.
Hasil Musrenbang Kecamatan merupakan bahan masukan paling penting bagi SKPD
Kabupaten Rokan Hilir dalam Forum SKPD untuk menyusun usulan kegiatan yang akan
disampaikan dalam Musrenbang Kabupaten. Dengan daftar kebutuhan masyarakat yang
telah direkapitulasi dalam Musrenbang Kecamatan, SKPD terkait dapat dengan mudah
menentukan prioritas dan proporsionalitas antara kebutuhan masyarakat yang mendesak
dengan kebutuhan prioritas SKPD sendiri.
2.3.1.
Tujuan
Musrenbang Kecamatan diselenggarakan bertujuan untuk :
a.
Menampung dan membahas usulan kegiatan prioritas Kepenghuluan/kelurahan yang
diperoleh dari
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan sehingga seyogyanya dalam
Musrenbang Kecamatan tidak
muncul usulan kegiatan baru selain usulan dari
Kepenghuluan/Kelurahan terkecuali usulan baru yang benar-benar
prioritas
(darurat)
dan tidak lebih berjumlah 10 % dari keseluruhan usulan Kepenghuluan/Kelurahan.
b.
Menyusun, memvalidasi dan menetapkan kembali usulan kegiatan dari masing-masing
Kepenghuluan/kelurahan sesuai dengan prioritas penanganannya serta sumber-sumber
pembiayaannya baik melalui alokasi dana Kecamatan yang berasal dari APBD
Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya atas pertimbangan SKPD terkait.
c.
Menetapkan usulan kegiatan prioritas kecamatan yang akan diajukan dan dibahas pada
forum SKPD dan Musrenbang Tingkat Kabupaten.
d.
Menetapkan wakil/delegasi kecamatan yang akan mengikuti Forum SKPD dan
Musrenbang Tingkat Kabupaten.
2.3.2.
Masukan
Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan adalah:
a.
Dari Kecamatan
1.
Daftar usulan prioritas kelurahan hasil Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan
(maksimal 50 kegiatan).
2.
Daftar permasalahan Kecamatan (peta kerawanan, kemiskinan, pengangguran dan
permasalahan fisik maupun non fisik lainnya).
3.
Dokumen Rencana Strategis Kecamatan, Rencana Kerja Tahunan Kecamatan tahun
sebelumnya.
4.
Hasil Evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kecamatan pada tahun
sebelumnya.
b.
Dari Kabupaten
Format bantu usulan kegiatan untuk memudahkan Kecamatan menyampaikan
1.
usulan kegiatan prioritas ke tingkat Kabupaten.
Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau masyarakat terhadap
2.
realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kecamatan pada tahun sebelumnya.
Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang indikasi atau perkiraan jumlah Alokasi
3.
Dana Kecamatan.
Kegiatan prioritas SKPD untuk tahun mendatang yang akan dilaksanakan di
4.
Kecamatan yang bersangkutan.
2.3.3.
Keluaran
Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Musrenbang Kecamatan adalah :
a.
Daftar
usulan
dikelompokkan
1.
kegiatan
pembangunan
di
wilayah
kecamatan
dipilah
atau
menjadi 3 (tiga) yaitu :
Usulan kegiatan pembangunan yang akan dikerjakan oleh Kecamatan diluar
kegiatan prioritas yang diusulkan kepada SKPD;
2.
Usulan kegiatan yang direkomendasikan untuk ditampung SKPD sebagai kegiatan
yang akan dikerjakan oleh SKPD dengan biaya APBD maupun sumber-sumber
pendanaan yang lain untuk dibahas pada forum Musrenbang tingkat Kabupaten
dengan jumlah kegiatan prioritas maksimal 100 kegiatan.
3.
Mengklasifikasikan usulan kegiatan sesuai dengan arahan kebijakan umum tahun
2016
dan
kelompok
urusan
pemerintahan
daerah
dan
organisasi
dalam
Permendagri 59/2007.
Kegiatan yang bukan merupakan prioritas diatas tetap diakomodasikan sebagai data
base pembangunan tingkat Kabupaten untuk kemudian diusahakan menjadi prioritas
pada pelaksanaan Musrenbang tahun berikutnya.
b.
Selanjutnya,
daftar
tersebut
juga
disosialisasikan
kepada
masing–masing
Kepenghuluan/kelurahan oleh para wakilnya yang mengikuti Musrenbang Kecamatan.
c.
Daftar Usulan Program/Kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan harus sudah dibuat dan
disampaikan ke Bappeda Kabupaten Rokan Hilir serta ke SKPD terkait paling lambat 3
(tiga) hari setelah pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
d.
Untuk usulan program/kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang akan disampaikan
ke SKPD terkait adalah usulan yang mempunyai relevansi dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing SKPD sebagai bahan untuk pelaksanaan forum SKPD.
e.
Dipilihnya wakil/delegasi Kecamatan untuk mengikuti Forum SKPD Musrenbang
Kabupaten.
2.3.4.
Mekanisme
Tahapan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan terdiri dari:
a.
Tahap Persiapan
1.
2.
Camat
menetapkan
Tim
Penyelenggara
menerbitkan
SK Camat.
Kecamatan
menyampaikan
jadwal
Musrenbang
pelaksanaan
Kecamatan
dengan
musrenbang
tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan pada wilayahnya masing-masing ke
Bappeda Kabupaten Rokan Hilir pada awal bulan Januari.
3.
Kecamatan
mengusahakan
dengan
sungguh-sungguh
agar
pelaksanaan
musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan sudah berakhir
setidak-tidaknya
1(satu)
bulan
sebelum
pelaksanaan
musrenbang
tingkat
Kabupaten.
4.
b.
Menyusun agenda acara musrenbang Kecamatan.
Tahap Pelaksanaan
1.
Tim
penyelenggara
menyusun
bahan,
menyampaikan
pengumuman
dan
meyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kecamatan.
2.
Pemaparan Camat mengenai masalah utama Kecamatan (kemiskinan, pendidikan,
kesehatan, dan pengangguran).
3.
Pemaparan Kepala UPTD atau SKPD mengenai rancangan Rencana Kerja SKPD di
tingkat Kecamatan beserta strategi dan plafon dana.
4.
Pemaparan Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan tentang masalah utama
dan kegiatan prioritas dari masing – masing Kepenghuluan/Kelurahan menurut
fungsi SKPD.
5.
Verifikasi oleh delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk memastikan semua kegiatan
prioritas yang diusulkan oleh Kepenghuluan/Kelurahan sudah tercantum menurut
masing – masing SKPD.
6.
Penentuan kriteria kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan untuk masing –
masing fungsi SKPD atau gabungan SKPD yang difasilitasi oleh Tim Fasilitator
Musrenbang Kecamatan.
7.
Pembagian peserta Musrenbang ke dalam kelompok pembahasan berdasarkan
jumlah fungsi / SKPD atau gabungan SKPD yang telah tercantum.
8.
Pelaksanaan diskusi kelompok yang didampingi oleh nara sumber, Tim Fasilitator
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.
9.
Penentuan kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan kecamatan yang dianggap
perlu
oleh
peserta
Kepenghuluan/Kelurahan
Musrenbang
namun
belum
diusulkan
dalam sidang pleno atau sidang khusus.
oleh
10.
Kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan berdasarkan masing –
masing fungsi / SKPD.
11.
Pemaparan prioritas pembangunan Kecamatan dari tiap – tiap kelompok fungsi /
SKPD atau gabungan SKPD di hadapan seluruh peserta Musrenbang Kecamatan.
2.3.5.
Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat Kecamatan dilaksanakan pada Minggu II Bulan Pebruari 2015.
2.3.6.
Peserta
Peserta Musrenbang Kecamatan adalah perwakilan dari Kepenghuluan/Kelurahan
dan wakil dari kelompok–kelompok masyarakat dalam skala Kecamatan.
2.3.7.
a.
Narasumber.
Dari Kabupaten terdiri dari Bappeda, perwakilan SKPD, Kepala UPTD, anggota DPRD
dari daerah pilihan Kecamatan tersebut. Untuk anggota DPRD, forum ini bisa menjadi
forum untuk penjaringan aspirasi masyarakat.
b.
Dari Kecamatan terdiri dari Camat dan aparat Kecamatan.
2.3.8.
Tugas Tim Penyelenggara.
a.
Merekapitulasi hasil dari seluruh Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
b.
Menyusun jadwal dan agenda kegiatan yang kemudian mengumumkannya secara
terbuka.
c.
Memfasilitasi proses pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
d.
Membantu wakil/delegasi kecamatan dalam menjalankan tugasnya di forum SKPD dan
Musrenbang Kabupaten.
e.
Merangkum daftar kegiatan prioritas pembangunan di Kecamatan untuk dibahas pada
forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
f.
Mengkompilasi kegiatan prioritas pembangunan dari masing-masing Kecamatan
berdasarkan sumber pembiayaan dan tanggungjawab SKPD.
g.
Mengklasifikasikan dan membagi usulan dari masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan
(50 usulan prioritas) sesuai dengan misi masing-masing kelompok diskusi.
h.
Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Kecamatan dan mengumumkannya secara
terbuka minimal 7 (tujuh) hari sebelum kegiatan dilakukan.
i.
Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Musrenbang Kecamatan.
j.
Menyiapkan kegiatan Musrenbang Kecamatan (tempat, materi, bahan, notulen, dsb).
k.
Menunjuk penyaji, moderator dan notulen untuk diskusi kelompok berdasarkan
kelompok urusan pemerintahan.
l.
Merangkum Berita Acara hasil Musrenbang Kecamatan yang sekurang–kurangnya
memuat kegiatan prioritas yang disepakati dan daftar nama wakil yang dipilih untuk
mengikuti pembahasan dalam forum SKPD dan Musrenbang tingkat Kabupaten.
m. Menyampaikan Berita Acara tersebut kepada anggota DPRD dari Daerah Pilihan
Kecamatan tersebut sebagai referensi dalam forum pembahasan Panitia Anggaran
DPRD.
2.3.9.
a.
Tugas Wakil / Delegasi Kecamatan.
Membantu Tim Penyelenggara menyusun daftar kegiatan prioritas pembangunan di
wilayah Kecamatan untuk dibahas pada forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
b.
Memperjuangkan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan dalam forum SKPD dan
Musrenbang.
c.
Mengambil inisiatif untuk membahas perkembangan usulan Kecamatan dengan wakil
Kepenghuluan/Kelurahan dan kelompok-kelompok masyarakat di Kecamatan.
d.
Mendiskusikan berita acara hasil Musrenbang Kecamatan dengan anggota DPRD dari
daerah pemilihan Kecamatan yang bersangkutan.
e.
Setelah mendapat kepastian tentang berbagai kegiatan pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kecamatan oleh masing-masing SKPD, maka Tim Penyelenggara di
Kecamatan dan wakil Kecamatan membantu Camat mengumumkan programprogram pembangunan yang dilaksanakan dan mendorong masyarakat untuk
melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap realisasi dari berbagai usulan
kegiatan tersebut.
2.4. Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD)
Forum SKPD (forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi, kegiatan/sektor
dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas
prioritas kegiatan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan dengan SKPD sebagai
upaya untuk mengisi Rencana Kerja SKPD yang tata penyelenggaraannya difasilitasi oleh
SKPD terkait, sehingga dalam pelaksanaan forum SKPD diharuskan menghadirkan
perwakilan
dari
masing-masing
Kecamatan
dengan
membawa
hasil
Musrenbang
Kecamatan.
Pelaksanaan Forum SKPD harus memperhatikan masukan kegiatan dari kecamatan,
kinerja pelaksanaan kegiatan SKPD tahun berjalan, rancangan awal RKPD serta Renstra
SKPD. Namun demikian, dalam hal salah satu dokumen tersebut belum tersedia,
pelaksanaan forum SKPD dapat tetap dilakukan. Jumlah Forum SKPD serta jadwal acara
pelaksanaannya ditentukan dan dikoordinasikan Bappeda, disesuaikan dengan volume
kegiatannya dan kondisi setempat. Dalam Forum SKPD diharapkan terjadi proses
sinkronisasi
usulan
program/kegiatan
hasil
Musrenbang
Kecamatan
dengan
program/kegiatan SKPD pada tahun yang bersangkutan.
Jumlah dan formasi Forum SKPD serta jadwal pelaksanaannya disusun dan
dikoordinasikan Bappeda berdasarkan kelompok urusan pemerintahan sebagaimana dalam
Permendagri 13/2006 yang disempurnakan dengan Permendagri 59/2007 sebagai berikut :
KELOMPOK
NO.
1.
URAIAN
URUSAN
SKPD YANG TERKAIT
Kelompok I
PEMERINTAHAN
Pendidikan dan
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, UPTD Kesehatan,
Kelompok II
Kesehatan
Pemerintahan
UPTD Pendidikan dan RSUD PRATOMO
Setda
(Bag.
Tapem;
Bag.
Daerah
Perlengkapan;Bag;Organisasi; Bag.Hukum; Bag.Humas
2.
&
Protokol; Bag.Sosial;
Bag.
Umum; Bag.
Ekonomi)
Bappeda;
Bagian Keuangan; Inspektorat Daerah; BKD; Setwan;
3.
Kelompok III
Kelompok IV
4.
Pelayanan Umum
Perdagangan,
Kantor Pengelola Arsip
BPM-KPT, Disdukcapil; Kec. se-Kabupaten Rokan Hilir.
Dinas Indag; Dinas Kop. & UKM; Dinas Pasar; Disperta;
Pariwisata
Bagian PDE; Dinas Perhubungan; Bapedalda; Dinas
&
Sarana
Bina Marga; Dinas Cipta Karya.
Prasarana
5.
Kelompok V
Wilayah
Sosial
Bakesbanglinmaspol, Kantor Pol. PP, Bappemas; Dinas
Kemasyarakatan
Sosial dan Tenaga Kerja.
Hasil Forum SKPD adalah :
1.
Renja (Rencana Kerja) SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran
yang dirinci menurut kecamatan dan sudah dibagi untuk pendanaan alokasi APBD
Kabupaten Rokan Hilir, APBD Propinsi, dan APBN.
2.
Daftar nama anggota delegasi Forum SKPD atau Forum Gabungan SKPD untuk
mengikuti Musrenbang tahun 2015 Kabupaten Rokan Hilir.
3.
Menunjuk wakil forum SKPD yang akan melakukan presentasi di Musrenbang
Kabupaten.
2.4.1. Tujuan
Forum SKPD Kabupaten Rokan Hilir diselenggarakan bertujuan untuk :
a.
Mensikronkan prioritas kegiatan pembangunan dari berbagai kecamatan dengan
Rancangan Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja SKPD).
b.
Menetapkan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dimuat dalam Renja SKPD.
c.
Menyusun usulan kegiatan prioritas Renja SKPD dengan plafon/pagu dana SKPD yang
termuat dalam prioritas pembangunan daerah (Rancangan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah).
d.
Mengidentifikasi keefektifan berbagai regulasi yang berkaitan dengan fungsi SKPD,
terutama untuk mendukung terlaksananya Renja SKPD.
2.4.2.
Masukan
Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Forum SKPD adalah :
a.
Arahan pembangunan Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 yaitu penyempurnaan hasilhasil pembangunan pada tahun sebelumnya serta terbangunnya landasan yang kuat
bagi Bupati terpilih untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya dalam RPJMD
tahun 2016 s/d 2021;
b.
Rancangan awal RKPD tahun 2016 jika sudah ada;
Daftar kegiatan prioritas pembangunan diwilayah kecamatan hasil musrenbang
c.
kecamatan;
d.
Rancangan Renja SKPD;
e.
Prioritas dan plafon/pagu dana indikatif untuk masing-masing SKPD.
2.4.3.
Keluaran
Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Forum SKPD adalah :
a.
Rekapitulasi hasil usulan kegiatan yang jadi program Dinas/Badan/Bagian berdasarkan
hasil Forum SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD,
diharapkan SKPD mengakomodasikan usulan prioritas kegiatan hasil Musrenbang
Kecamatan minimal sebesar 40% dari pagu anggaran masing-masing SKPD.
b.
Bahan presentasi kelompok yang akan disampaikan pada Musrenbang Kabupaten.
c.
Berita Acara Forum SKPD.
2.4.4.
Mekanisme
Tahapan pelaksanaan Forum SKPD terdiri dari :
a.
Tahap Persiapan
Tim Penyelenggara Forum SKPD melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.
Bappeda menyusun jadwal, tempat, peserta, agenda pembahasan, dan keluaran
forum SKPD.
2.
Menetapkan tim penyelenggara forum SKPD.
b.
Tahap Pelaksanaan
1.
Pemaparan dan pembahasan kegiatan prioritas pembangunan masing-masing SKPD
anggota forum sesuai kelompok.
2.
Pemaparan kegiatan prioritas pembangunan yang dihasilkan oleh Musrenbang
Kecamatan oleh Tim Penyelenggara Forum SKPD.
3.
Verifikasi, sinkronisasi, dan integrasi kegiatan prioritas hasil Musrenbang Kecamatan
dengan kegiatan SKPD sesuai bidang.
4.
Menyusun pokok-pokok bahan presentasi kelompok pada Musrenbang Kabupaten.
2.4.5.
Kerangka Waktu
Forum SKPD dilaksanakan pada Minggu II s.d Minggu IV Bulan Pebruari 2015.
2.4.6.
Peserta
Peserta terdiri dari delegasi kecamatan dan delegasi SKPD.
2.4.7.
Tugas Tim Penyelenggara.
a.
Merekapitulasi hasil forum SKPD.
b.
Menyusun jadwal dan agenda kegiatan dari forum SKPD.
c.
Mendaftar peserta forum SKPD.
d.
Menyusun hasil forum SKPD.
e.
Penetapan wakil SKPD dalam presentasi Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir.
f.
Menyediakan berbagai bahan kelengkapan untuk penyelenggaraan forum SKPD.
g.
Merangkum Berita Acara hasil forum SKPD yang sekurang–kurangnya memuat
kegiatan prioritas yang disepakati dalam forum SKPD.
h.
Melaporkan kepada Bappeda hasil forum SKPD.
III. PENUTUP
Dengan
terlaksananya
tahapan
Musrenbang
mulai
dari
tingkat
RT/RW,
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun Musrenbang RKPD Tingkat
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2015, diharapkan dapat dihasilkan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 yang mampu menampung aspirasi
seluruh kelompok masyarakat, dunia usaha serta mampu memberikan landasan yang kuat
bagi Bupati terpilih untuk mengimplementasikan visi dan misinya pada saat kampanye
sebagai janji politik yang akan direalisasikan pada masa kepemerintahannya.
Dengan demikian maka RKPD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 hasil Musrenbang
tahun 2015 adalah RKPD masa transisi yang sangat vital keberadaannya bagi
keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir, maka dari itu dimohon semua
pihak dapat berpartisipasi secara aktif dan konstruktif dalam proses pelaksanaannya
sehingga RKPD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 mampu mengakomodasikan kebutuhan
riil masyarakat dan mampu menjamin keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir
serta dapat dijadikan pijakan bagi penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016
s/d 2021.
Untuk itu partisipasi saudara sangat diharapkan karena betapapun kecil peran serta
yang kita berikan asalkan dilakukan dengan tulus, ikhlas dan sungguh-sungguh, Insya Allah
akan memberi manfaat yang sangat besar bagi masa depan dan kelangsungan
pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir.
Bagansiapiapi, 08 Januari 2015
KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN ROKAN HILIR
ttd
M. JOB KURNIAWAN, AP.M.Si
Pembina Tk.I
NIP. 19750528 199412 1 001
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
( MUSRENBANG )
TINGKAT RT/RW, KELURAHAN, KECAMATAN DAN FORUM SKPD
KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2015
1.
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah diwajibkan bagi Pemerintah Daerah untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan yang lebih dikenal
sebagai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan tersebut memerlukan
koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan melalui
mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari Tingkat
RT/RW, Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan sampai dengan Kabupaten. Musrenbang
2015
berfungsi
sebagai
forum
untuk
menghasilkan
kesepakatan
antara
pelaku
pembangunan tentang rancangan RKPD, yang menitikberatkan pada sinkronisasi rencana
kerja antar SKPD dan antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat agar tujuan dan
sasaran yang telah diamanatkan dalam visi dan misi daerah dapat dicapai sesuai rencana
yang telah ditentukan.
Kegiatan musyawarah pembangunan ini merupakan salah satu wahana yang efektif
untuk menampung aspirasi dari setiap anggota masyarakat sehingga diharapkan mampu
menciptakan
kondisi
yang
memungkinkan
setiap
anggota
masyarakat
untuk
mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya didalam bekerjasama demi mencapai
tujuan bersama. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah, masyarakat dan kalangan dunia
usaha dapat terlibat secara bersama-sama dalam proses pembangunan mulai dari membuat
konsep,
merencanakan,
melaksanakan,
mengawasi
dan
memelihara
hasil-hasil
pembangunan.
Berkenaan dengan hal tersebut, agar pelaksanaan masing-masing tahapan
Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir dapat berjalan dengan baik, maka disusun pedoman
yang lebih teknis untuk pelaksanaan kegiatan yang dimaksud pada tingkat RT/RW,
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan dan forum SKPD. Pelaksanaan Musrenbang mulai
dari tingkat RT/RW sampai tingkat Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir adalah suatu
keterpaduan dan kesinambungan dari proses musyawarah perencanaan pembangunan.
Masing-masing tahapan Musrenbang tersebut mempunyai penekanan pada fungsi yang
berbeda, saling melengkapi dan terintegrasi dalam satu kesatuan kegiatan. Secara diskriptif
dapat disampaikan fungsi dan peranan serta kerangka waktu masing-masing tahapan
Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir sebagai berikut :
a. Musrenbang Tingkat RT/RW adalah tahapan penggalian usulan program/kegiatan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Pada tahap ini dibuka ruang seluas-luasnya bagi
masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dalam rangka berpartisipasi dalam
perencanaan pembangunan.
(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Januari 2015)
b. Musrenbang
Tingkat
Kelurahan adalah
program/kegiatan dari
masing-masing
tahapan
RT/RW
penentuan
prioritas
serta pengklasifikasian
usulan
usulan
program/kegiatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
(Minggu IV Bulan Januari 2015 s/d Minggu I Bulan Februari 2015)
c. Musrenbang
Tingkat
Kecamatan adalah
tahapan
pemantapan
usulan
program/kegiatan yang akan disampaikan pada forum SKPD. Pada tahap ini peranan
SKPD
sangat
besar
dalam
membantu
masyarakat
memformulasikan
usulan
program/kegiatan mereka.
(Minggu II bulan Februari 2015)
d. Forum SKPD adalah tahapan sinkronisasi usulan program/kegiatan SKPD dengan usulan
masyarakat
hasil
Musrenbang
Kecamatan.
Pada
tahap
ini
usulan-usulan
program/kegiatan dari masyarakat akan disinkronkan dengan usulan masing-masing
SKPD sesuai misi dalam RPJMD Kabupaten Rokan Hilir.
(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Februari 2015)
d. Musrenbang
Tingkat
Kabupaten adalah puncak dari
pelaksanaan
Musrenbang
di
Kabupaten Rokan Hilir, ini adalah tahapan finalisasi usulan program/kegiatan dari
masyarakat yang akan diimplementasikan oleh masing-masing SKPD terkait.
(Minggu II Bulan Maret 2015)
Adapun proses pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir dapat dibuat dalam
bentuk Piramida Musrenbang sebagai mana dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Piramida pelaksanaan musrenbang
Untuk
pelaksanaan
Musrenbang
Tahun
2015
usulan
dari
masing-masing
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan maupun SKPD di kelompokkan dalam prioritasprioritas program/kegiatan dengan spesifikasi sebagai berikut :
Prioritas I :
Prioritas I adalah program/kegiatan yang sangat mendesak untuk dilaksanakan
(darurat) karena jika tidak segera dilaksanakan akan membawa dampak yang bersifat
multiplier (mengakibatkan kerugian langsung yang lebih besar pada masyarakat setempat)
ataupun jika kegiatan tersebut mampu mengangkat potensi-potensi masyarakat sehingga
lebih meningkat kesejahteraannya, misalnya : pembangunan saluran pematusan banjir,
pemberian modal UKM dan sebagainya.
Prioritas II :
Prioritas II adalah program/kegiatan yang bersifat rehabilitasi atau revitalisasi
sehingga walaupun termasuk kegiatan penting akan tetapi tidak secara langsung membawa
dampak pada masyarakat. Misalnya peningkatan jalan, perkerasan saluran air dan
sebagainya.
Prioritas III :
Prioritas III adalah program/kegiatan prioritas yang membawa dampak jangka
panjang akan tetapi keberadaannya adalah suatu keniscayaan. Misalnya pembangunan
hutan Kabupaten, pengerukan saluran air, pengadaan fasilitas pendidikan, pengadaan
peralatan olahraga dan sebagainya.
1.2. Kebijakan Umum Tahun 2016
Tahun 2016 adalah tahun transisi baik dari perspektif perencanaan pembangunan
maupun kebijakan pemerintahan, Pada tahun ini adalah tahun awal implementasi RPJMD
Kabupaten Rokan Hilir 2016 s/d 2021 sebagai penjabaran visi dan misi Bupati Terpilih.
Pada tahun ini terjadi transformasi kepemimpinan pemerintahan yang ditandai
dengan awal dari berlangsungnya secara efektif kepemimpinan dari Bupati terpilih karena
pada tahun 2016 adalah tahun berakhirnya pemerintahan lama beralih ke pemerintahan
baru yang ditandai dengan diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) di
Kabupaten Rokan Hilir, dengan demikian kebijakan umum tahun 2016 diarahkan pada
penyempurnaan hasil-hasil pembangunan pada tahun sebelumnya serta terbangunnya
landasan yang kuat bagi Bupati terpilih untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya
dalam RPJMD tahun 2016 s/d 2021.
II. MEKANISME KEGIATAN
Untuk memfasilitasi penyelenggaraan Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir, maka
pedoman yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
2.1. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat RT / RW
Musrenbang Tingkat RT/RW merupakan penjaringan dan penggalian aspirasi
masyarakat tingkat bawah (grass roots) yang dilaksanakan di tingkat RW. Dalam tahap ini
dilakukan inventarisasi dan pembahasan berbagai bentuk usulan masyarakat untuk
diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat dan bukan sekedar keinginan
dari kelompok tertentu.
Dengan Musrenbang Tingkat RT/RW ini diharapkan seluruh aspirasi warga
masyarakat benar-benar dapat diakomodasikan dan disalurkan sehingga program-program
yang
akan
direncanakan
betul-betul
berdasarkan
kebutuhan
seluruh
masyarakat.
Diharapkan pada tahap ini telah diperoleh usulan kegiatan pembangunan yang berkualitas
yaitu yang benar-benar merefleksikan kebutuhan masyarakat serta memberikan dampak
yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2.1.1
Tujuan
Tujuan dari Musrenbang tingkat RT/RW adalah menampung aspirasi masyarakat
yang berupa usulan kebutuhan kegiatan warga baik yang bersifat fisik maupun non fisik dan
sekaligus menetapkan usulan kegiatan pembangunan di tingkat RT/RW untuk diajukan dan
dibahas pada Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.2.
a.
Masukan
Daftar usulan kebutuhan masyarakat
masing-masing RT dalam RW
yang
bersangkutan;
b.
Laporan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan kepenghuluan/kelurahan pada tahun
sebelumnya serta verifikasi ulang usulan kegiatan tahun lalu yang belum dilaksanakan
tetapi masih aktual untuk dilaksanakan pada tahun 2016;
c.
Informasi
dari
kepenghuluan/kelurahan
tentang
program
strategis
kepenghuluan/kelurahan;
d.
Usulan
calon
wakil/delegasi
yang
akan
mewakili
RW
dalam
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.3.
a.
Keluaran
Gagasan dan atau usulan kegiatan prioritas RW untuk diajukan ke Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan;
b.
Delegasi
RW
yang
akan
mewakili
hadir
sebagai
peserta Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan (jumlah disesuaikan dengan kondisi
dan kemampuan Kepenghuluan/Kelurahan).
2.1.4.
a.
Mekanisme
Masing-masing RT dapat melakukan kegiatan musyawarah pendahuluan atau diskusidiskusi kecil untuk menjaring usulan dari masing-masing warga, perwakilan tokoh-tokoh
masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di RT (dapat juga dilakukan dalam forum
kelompok Yasinan, Karang Taruna, Rukun kematian, dll);
b.
RW melakukan musyawarah untuk menampung usulan kegiatan masing – masing RT
yang
selanjutnya
ditetapkan
dalam
bentuk
usulan
kegiatan
prioritas
RW
yang akan dibawa dalam musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam penetapan
usulan
prioritas,
dapat
dibantu
oleh
Tim
Fasilitator
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
c.
Menetapkan wakil/delegasi untuk mengikuti Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.5.
Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat RT/RW dilaksanakan pada Minggu II s/d Minggu IV Bulan
Januari 2015.
2.1.6.
Peserta
a.
Masing-masing Ketua RT dan segenap pengurus RW yang bersangkutan;
b.
Tokoh-tokoh masyarakat di masing-masing RT dan atau RW;
c.
Perwakilan PKK dan atau kader perempuan;
d.
Perwakilan Karang taruna dan atau Pemuda;
e.
Perwakilan Kader-kader Posyandu;
f.
Unsur-unsur lain dimasyarakat.
Masing-masing peserta memiliki hak suara yang sama dalam menyampaikan
aspirasinya untuk dijadikan keputusan Musrenbang RW yang akan dibawa ke tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan melalui proses pembahasan yang mengutamakan musyawarah
untuk mufakat.
2.1.7.
Narasumber
Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta sebagai
bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan Musrenbang serta melakukan
sosialisasi program-program prioritas RT/RW dan Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun
2016. Adapun narasumber Musrenbang RT/RW adalah Penghulu/Lurah, ketua atau anggota
LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dan Tim Fasilitator Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan yang telah ditunjuk oleh Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.8.
Tugas RW
a.
Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang;
b.
Mengumumkan secara terbuka, jadwal, agenda, tempat dan hasil musyawarah RW;
c.
Menyusun dan mengusulkan kegiatan prioritas RW;
d.
Menetapkan
wakil/delegasi
untuk
mengikuti
Musrenbang
Tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.9.
a.
Tugas Wakil/ Delegasi RW
Membantu menyusun hasil musyawarah dalam bentuk usulan kegiatan prioritas RW
yang akan disampaikan dalam Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan;
b.
Memaparkan daftar usulan kegiatan prioritas RW pada forum Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan;
c.
Secara sungguh-sungguh dan rasional memperjuangkan prioritas kegiatannya agar
diakomodasikan
pada
tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan
melalui
mekanisme
musrenbang.
2.2. Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
adalah
forum
musyawarah
tahunan
masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para
pemangku
kepentingan
(stakeholders)
Kepenghuluan/Kelurahan
rencana kegiatan pembangunan pada tahun anggaran berikutnya.
untuk
menyepakati
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan diharapkan menghasilkan formulasi usulan
kebutuhan pembangunan yang terpadu yang didalamnya tidak saja memvalidasi kebutuhan
pembangunan hasil musrenbang tahun sebelumnya yang belum tertangani serta
mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan pembangunan tahun yang akan datang dari masingmasing RT/RW di Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan, tetapi juga kebutuhankebutuhan lintas RW antar dua Kepenghuluan/Kelurahan yang berbeda yang harus
diusulkan lebih lanjut ke Musrenbang tingkat Kecamatan.
Pada
Musrenbang
program/kegiatan
dari
Kepenghuluan/Kelurahan akan ditentukan
masing-masing
RT/RW
serta
prioritas
pengklasifikasian
usulan
usulan
program/kegiatan baik dari sifat kegiatannya (fisik dan non fisik) dan sumber-sumber
pembiayaannya (APBD, APBD Propinsi maupun APBN) serta kegiatan-kegiatan lain.
2.2.1.
a.
Tujuan
Menampung dan membahas usulan kegiatan prioritas RW yang diperoleh dari
musyawarah perencanaan RW;
b.
Menetapkan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dibiayai melalui alokasi dana
Kepenghuluan/Kelurahan yang berasal dari APBD Kabupaten maupun sumber
pendanaan lainnya;
c.
Menetapkan usulan kegiatan prioritas Kepenghuluan/Kelurahan yang akan diajukan
dan dibahas pada forum Musrenbang Kecamatan;
d.
Menetapkan
wakil/delegasi
Kepenghuluan/Kelurahan
yang
akan
mengikuti
Musrenbang Tingkat Kecamatan.
2.2.2.
Masukan
Hal-hal
yang
perlu
disiapkan
untuk
penyelenggaraan
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan :
a.
Dari Kepenghuluan/Kelurahan
1.
Daftar usulan prioritas RW hasil Musrenbang Tingkat RW;
2.
Daftar permasalahan Kepenghuluan/Kelurahan (peta kerawanan, kemiskinan,
pengangguran dan permasalahan fisik maupun non fisik lainnya);
3.
Dokumen Rencana Strategis Kepenghuluan/Kelurahan, Rencana Kerja Tahunan
Kepenghuluan/Kelurahan tahun sebelumnya;
4.
Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kepenghuluan/Kelurahan pada
tahun sebelumnya.
b.
Dari Kecamatan dan Kabupaten
1.
Kode Kepenghuluan/Kelurahan dan kode Kecamatan sesuai dengan Permendagri
59/2007 guna memudahkan dalam melakukan sinkronisasi usulan kegiatan
pembangunan dan sekaligus menentukan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan
di Kepenghuluan/Kelurahan dan kecamatan;
2.
Format
bantu
usulan
kegiatan
untuk
memudahkan
Kepenghuluan/Kelurahan menyampaikan usulan kegiatan prioritas ke tingkat
Kecamatan;
3.
Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau masyarakat terhadap
realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun
sebelumnya;
4.
Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang Indikasi atau perkiraan jumlah Alokasi
Dana Kepenghuluan/Kelurahan;
5.
Kegiatan prioritas pembangunan daerah untuk tahun mendatang, yang dirinci
berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), pelaksana beserta rencana
pendanaannya di Kecamatan tempat Kepenghuluan/Kelurahan berada.
2.2.3.
Keluaran
Keluaran yang dihasilkan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan adalah:
a.
Daftar Prioritas Kegiatan yang terdiri dari:
1.
Daftar
urutan
prioritas
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan
oleh
Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan. (Lampiran 1)
2.
Daftar urutan prioritas kegiatan maksimal 50 kegiatan prioritas yang akan diusulkan
ke Kecamatan yang bersangkutan. (Lampiran 2)
3.
Data base kegiatan pembangunan di tingkat Kepenghuluan/Kelurahan selain dari 50
kegiatan prioritas diatas.
Selanjutnya, daftar prioritas kegiatan dimaksud disosialisasikan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1.
Daftar prioritas kegiatan disosialisasikan kepada masing–masing RT/RW baik oleh
para wakilnya yang mengikuti Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan maupun oleh
Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan melalui pengumuman resmi yang
ditempel di papan pengumuman Kepenghuluan/Kelurahan atau tempat-tempat
pengumuman di masing-masing RW.
2.
Daftar Usulan Program/Kegiatan Hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan harus
sudah
selesai
dibuat
Kepenghuluan/Kelurahan
dan
1
diumumkan
hari
setelah
di
papan
pelaksanaan
pengumuman
musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan. Rekapitulasi dimaksud sudah harus disampaikan ke
Kecamatan setelah 1 hari diumumkan.
b.
Penetapan wakil/delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk mengikuti Musrenbang
Tingkat Kecamatan maksimal 5 orang termasuk seorang ketua delegasi.(Lampiran 3).
c.
Berita Acara hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.2.4.
Mekanisme
Tahap pelaksanan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan terdiri dari:
a.
Tahap Persiapan
1.
Penghulu/Lurah menetapkan Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, aparat Kepenghuluan/Kelurahan untuk
memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan, dibantu oleh Tim
Fasilitator Musrenbang Kecamatan yang ditunjuk oleh Camat.
2.
Kepenghuluan/Lurah
menetapkan
Tim
Penyelenggara
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan dengan tugas sebagai berikut:
a.
Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan
kemudian
mengumumkan secara terbuka minimal 7 hari sebelum
kegiatan agar peserta dapat
mempersiapkan segala input yang dibutuhkan
dalam musyawarah.
b.
Membuka pendaftaran, mendaftar dan mengundang calon peserta Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
c.
Menyiapkan
tempat,
Musrenbang
d.
Bersama-sama
memfasilitasi
peralatan
bahan/materi
serta
notulen
untuk
Kepenghuluan/Kelurahan.
Tim
Fasilitator
pelaksanaan
Musrenbang RW serta
Musrenbang
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
Kepenghuluan/Kelurahan,
menampung aspirasi kelompok-kelompok kepentingan
yang belum terakomodasi
e.
dan
aspirasinya.
Membantu delegasi Kepenghuluan/Kelurahan dalam menjalankan tugasnya di
Musrenbang Kecamatan.
f.
Membantu menyusun berita acara hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
yang sekurang-kurangnya memuat prioritas kegiatan yang disepakati dan daftar
nama wakil/delegasi yang akan mengikuti Musrenbang Kecamatan.
g.
Menyusun
dan
menyebarluaskan
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
dokumen
hasil
b.
Tahap Pelaksanaan
1.
Tim
penyelenggara
menyusun
bahan,
menyampaikan
pengumuman
dan
menyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan.
2.
Pemaparan Camat tentang prioritas kegiatan pembangunan di Kecamatan dan
perkembangan penggunaan Anggaran dan Belanja Kepenghuluan/Kelurahan Tahun
sebelumnya dan pendanaan lainnya dengan memuat jumlah usulan yang dihasilkan
pada forum sejenis.
3.
Pemaparan Penghulu/Lurah tentang prioritas kegiatan untuk tahun berikutnya
dengan
bersumber
pada
dokumen
Rencana
Strategis Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam kesempatan tersebut
juga menjelaskan perkiraan jumlah alokasi dana
Penghulu/Lurah
Kepenghuluan/Kelurahan
yang
dibutuhkan untuk tahun berikutnya.
4.
Pemaparan masalah utama yang dihadapi masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan
oleh perwakilan masyarakat masing-masing RW dan atau ditentukan berdasarkan
kesepakatan dalam Musrenbang.
5.
Melakukan pemilahan usulan kegiatan berdasarkan sumber pembiayaan dan
tanggung jawab pelaksanaannya yakni antara kegiatan pembangunan yang akan
diselesaikan
sendiri di tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dengan sumber anggaran
dari ADD (Alokasi Dana Desa) atau yang lain dengan kegiatan yang akan diusulkan
untuk dibiayai
dan
dilaksanakan oleh SKPD.
(Pemilahan
dimaksud akan
disampaikan dalam Musrenbang Kecamatan sebagai bahan usulan Kecamatan
dalam Musrenbang Kabupaten).
6.
Merumuskan kriteria untuk menyusun prioritas kegiatan sebagai metode untuk
menyeleksi
usulan
kegiatan,
dibantu
Tim
Fasilitator
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.
7.
Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan pembangunan tahun yang akan
datang sesuai dengan potensi serta permasalahan di Kepenghuluan/Kelurahan.
8.
Pemilihan dan penetapan perwakilan/delegasi masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan
(1-5) orang untuk menghadiri Musrenbang Kecamatan dengan menyertakan
perwakilan perempuan, pemuda dan kader Posyandu.
9.
Penandatanganan berita acara kegiatan oleh Penghulu/Lurah, Camat, Perwakilan
Tokoh masyarakat.
2.2.5.
Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dilaksanakan pada Minggu IV Bulan
Januari s/d Minggu I Bulan Pebruari 2015.
2.2.6.
Peserta
Peserta
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
adalah
para
petugas
Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan komponen masyarakat Kepenghuluan/kelurahan
seperti Ketua RT/RW, tokoh agama/adat, wakil perempuan/pemuda/organisasi masyarakat
tingkat
Kepenghuluan/kelurahan,
Kepenghuluan/kelurahan,
perwakilan
kalangan
pengusaha
organisasi
profesi
yang
yang
ada
ada
di
di
tingkat
Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan organisasi petani, Kader Posyandu dan lainlainnya yang dianggap perlu sesuai kebutuhan dan kompetensinya.
2.2.7.
Narasumber
Penghulu/Lurah, Tokoh Masyarakat, Camat dan aparat Kecamatan, Kepala Sekolah,
Kepala UPTD di Kecamatan, Instansi vertikal di Kecamatan, LSM yang ada di
Kepenghuluan/Kelurahan bersangkutan.
2.2.8.
a.
Tugas Wakil/Delegasi Kepenghuluan/Kelurahan
Membantu Tim Penyelenggara menyusun dokumen hasil musrenbang tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan dalam bentuk daftar prioritas kegiatan.
b.
Memaparkan
dan
memperjuangkan
daftar prioritas
kegiatan
pembangunan
Kepenghuluan/Kelurahan hasil forum Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
c.
Membantu Penghulu/Lurah mengumumkan program-program pembangunan yang
akan dilaksanakan dan mendorong masyarakat untuk melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
2.3. Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah pembangunan tahunan para
pemangku kepentingan (stake holders) di tingkat Kecamatan untuk menentukan prioritas
dan memantapkan usulan kegiatan pembangunan masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan
di Kecamatan yang bersangkutan sekaligus menyepakati rencana kegiatan lintas
Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan sebagai dasar penyusunan rencana kerja
kecamatan dan Rencana Kerja SKPD Kabupaten pada tahun berikutnya.
Pada musrenbang Kecamatan, usulan dari Kepenghuluan/Kelurahan diklasifikasikan
dan didiskusikan sehingga akan didapatkan kegiatan prioritas pada tingkat Kecamatan yang
harus dilaksanakan pada tahun bersangkutan serta kegiatan lain yang masih bisa
ditangguhkan pelaksanaannya. Formulasi yang sudah terpilah secara rinci kemudian
disampaikan secara formal dalam forum SKPD agar terjadi sinkronisasi program/kegiatan
dengan SKPD terkait. Pada Musrenbang Kecamatan peran SKPD melalui perwakilannya
adalah
memberikan
arahan
dan
mendetailkan
usulan
dari
hasil
Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan
dalam
rangka
memantapkan
usulan
dari
masing-masing
Kepenghuluan/Kelurahan.
Hasil Musrenbang Kecamatan merupakan bahan masukan paling penting bagi SKPD
Kabupaten Rokan Hilir dalam Forum SKPD untuk menyusun usulan kegiatan yang akan
disampaikan dalam Musrenbang Kabupaten. Dengan daftar kebutuhan masyarakat yang
telah direkapitulasi dalam Musrenbang Kecamatan, SKPD terkait dapat dengan mudah
menentukan prioritas dan proporsionalitas antara kebutuhan masyarakat yang mendesak
dengan kebutuhan prioritas SKPD sendiri.
2.3.1.
Tujuan
Musrenbang Kecamatan diselenggarakan bertujuan untuk :
a.
Menampung dan membahas usulan kegiatan prioritas Kepenghuluan/kelurahan yang
diperoleh dari
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan sehingga seyogyanya dalam
Musrenbang Kecamatan tidak
muncul usulan kegiatan baru selain usulan dari
Kepenghuluan/Kelurahan terkecuali usulan baru yang benar-benar
prioritas
(darurat)
dan tidak lebih berjumlah 10 % dari keseluruhan usulan Kepenghuluan/Kelurahan.
b.
Menyusun, memvalidasi dan menetapkan kembali usulan kegiatan dari masing-masing
Kepenghuluan/kelurahan sesuai dengan prioritas penanganannya serta sumber-sumber
pembiayaannya baik melalui alokasi dana Kecamatan yang berasal dari APBD
Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya atas pertimbangan SKPD terkait.
c.
Menetapkan usulan kegiatan prioritas kecamatan yang akan diajukan dan dibahas pada
forum SKPD dan Musrenbang Tingkat Kabupaten.
d.
Menetapkan wakil/delegasi kecamatan yang akan mengikuti Forum SKPD dan
Musrenbang Tingkat Kabupaten.
2.3.2.
Masukan
Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan adalah:
a.
Dari Kecamatan
1.
Daftar usulan prioritas kelurahan hasil Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan
(maksimal 50 kegiatan).
2.
Daftar permasalahan Kecamatan (peta kerawanan, kemiskinan, pengangguran dan
permasalahan fisik maupun non fisik lainnya).
3.
Dokumen Rencana Strategis Kecamatan, Rencana Kerja Tahunan Kecamatan tahun
sebelumnya.
4.
Hasil Evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kecamatan pada tahun
sebelumnya.
b.
Dari Kabupaten
Format bantu usulan kegiatan untuk memudahkan Kecamatan menyampaikan
1.
usulan kegiatan prioritas ke tingkat Kabupaten.
Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau masyarakat terhadap
2.
realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kecamatan pada tahun sebelumnya.
Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang indikasi atau perkiraan jumlah Alokasi
3.
Dana Kecamatan.
Kegiatan prioritas SKPD untuk tahun mendatang yang akan dilaksanakan di
4.
Kecamatan yang bersangkutan.
2.3.3.
Keluaran
Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Musrenbang Kecamatan adalah :
a.
Daftar
usulan
dikelompokkan
1.
kegiatan
pembangunan
di
wilayah
kecamatan
dipilah
atau
menjadi 3 (tiga) yaitu :
Usulan kegiatan pembangunan yang akan dikerjakan oleh Kecamatan diluar
kegiatan prioritas yang diusulkan kepada SKPD;
2.
Usulan kegiatan yang direkomendasikan untuk ditampung SKPD sebagai kegiatan
yang akan dikerjakan oleh SKPD dengan biaya APBD maupun sumber-sumber
pendanaan yang lain untuk dibahas pada forum Musrenbang tingkat Kabupaten
dengan jumlah kegiatan prioritas maksimal 100 kegiatan.
3.
Mengklasifikasikan usulan kegiatan sesuai dengan arahan kebijakan umum tahun
2016
dan
kelompok
urusan
pemerintahan
daerah
dan
organisasi
dalam
Permendagri 59/2007.
Kegiatan yang bukan merupakan prioritas diatas tetap diakomodasikan sebagai data
base pembangunan tingkat Kabupaten untuk kemudian diusahakan menjadi prioritas
pada pelaksanaan Musrenbang tahun berikutnya.
b.
Selanjutnya,
daftar
tersebut
juga
disosialisasikan
kepada
masing–masing
Kepenghuluan/kelurahan oleh para wakilnya yang mengikuti Musrenbang Kecamatan.
c.
Daftar Usulan Program/Kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan harus sudah dibuat dan
disampaikan ke Bappeda Kabupaten Rokan Hilir serta ke SKPD terkait paling lambat 3
(tiga) hari setelah pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
d.
Untuk usulan program/kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang akan disampaikan
ke SKPD terkait adalah usulan yang mempunyai relevansi dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing SKPD sebagai bahan untuk pelaksanaan forum SKPD.
e.
Dipilihnya wakil/delegasi Kecamatan untuk mengikuti Forum SKPD Musrenbang
Kabupaten.
2.3.4.
Mekanisme
Tahapan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan terdiri dari:
a.
Tahap Persiapan
1.
2.
Camat
menetapkan
Tim
Penyelenggara
menerbitkan
SK Camat.
Kecamatan
menyampaikan
jadwal
Musrenbang
pelaksanaan
Kecamatan
dengan
musrenbang
tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan pada wilayahnya masing-masing ke
Bappeda Kabupaten Rokan Hilir pada awal bulan Januari.
3.
Kecamatan
mengusahakan
dengan
sungguh-sungguh
agar
pelaksanaan
musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan sudah berakhir
setidak-tidaknya
1(satu)
bulan
sebelum
pelaksanaan
musrenbang
tingkat
Kabupaten.
4.
b.
Menyusun agenda acara musrenbang Kecamatan.
Tahap Pelaksanaan
1.
Tim
penyelenggara
menyusun
bahan,
menyampaikan
pengumuman
dan
meyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kecamatan.
2.
Pemaparan Camat mengenai masalah utama Kecamatan (kemiskinan, pendidikan,
kesehatan, dan pengangguran).
3.
Pemaparan Kepala UPTD atau SKPD mengenai rancangan Rencana Kerja SKPD di
tingkat Kecamatan beserta strategi dan plafon dana.
4.
Pemaparan Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan tentang masalah utama
dan kegiatan prioritas dari masing – masing Kepenghuluan/Kelurahan menurut
fungsi SKPD.
5.
Verifikasi oleh delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk memastikan semua kegiatan
prioritas yang diusulkan oleh Kepenghuluan/Kelurahan sudah tercantum menurut
masing – masing SKPD.
6.
Penentuan kriteria kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan untuk masing –
masing fungsi SKPD atau gabungan SKPD yang difasilitasi oleh Tim Fasilitator
Musrenbang Kecamatan.
7.
Pembagian peserta Musrenbang ke dalam kelompok pembahasan berdasarkan
jumlah fungsi / SKPD atau gabungan SKPD yang telah tercantum.
8.
Pelaksanaan diskusi kelompok yang didampingi oleh nara sumber, Tim Fasilitator
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.
9.
Penentuan kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan kecamatan yang dianggap
perlu
oleh
peserta
Kepenghuluan/Kelurahan
Musrenbang
namun
belum
diusulkan
dalam sidang pleno atau sidang khusus.
oleh
10.
Kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan berdasarkan masing –
masing fungsi / SKPD.
11.
Pemaparan prioritas pembangunan Kecamatan dari tiap – tiap kelompok fungsi /
SKPD atau gabungan SKPD di hadapan seluruh peserta Musrenbang Kecamatan.
2.3.5.
Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat Kecamatan dilaksanakan pada Minggu II Bulan Pebruari 2015.
2.3.6.
Peserta
Peserta Musrenbang Kecamatan adalah perwakilan dari Kepenghuluan/Kelurahan
dan wakil dari kelompok–kelompok masyarakat dalam skala Kecamatan.
2.3.7.
a.
Narasumber.
Dari Kabupaten terdiri dari Bappeda, perwakilan SKPD, Kepala UPTD, anggota DPRD
dari daerah pilihan Kecamatan tersebut. Untuk anggota DPRD, forum ini bisa menjadi
forum untuk penjaringan aspirasi masyarakat.
b.
Dari Kecamatan terdiri dari Camat dan aparat Kecamatan.
2.3.8.
Tugas Tim Penyelenggara.
a.
Merekapitulasi hasil dari seluruh Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
b.
Menyusun jadwal dan agenda kegiatan yang kemudian mengumumkannya secara
terbuka.
c.
Memfasilitasi proses pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
d.
Membantu wakil/delegasi kecamatan dalam menjalankan tugasnya di forum SKPD dan
Musrenbang Kabupaten.
e.
Merangkum daftar kegiatan prioritas pembangunan di Kecamatan untuk dibahas pada
forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
f.
Mengkompilasi kegiatan prioritas pembangunan dari masing-masing Kecamatan
berdasarkan sumber pembiayaan dan tanggungjawab SKPD.
g.
Mengklasifikasikan dan membagi usulan dari masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan
(50 usulan prioritas) sesuai dengan misi masing-masing kelompok diskusi.
h.
Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Kecamatan dan mengumumkannya secara
terbuka minimal 7 (tujuh) hari sebelum kegiatan dilakukan.
i.
Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Musrenbang Kecamatan.
j.
Menyiapkan kegiatan Musrenbang Kecamatan (tempat, materi, bahan, notulen, dsb).
k.
Menunjuk penyaji, moderator dan notulen untuk diskusi kelompok berdasarkan
kelompok urusan pemerintahan.
l.
Merangkum Berita Acara hasil Musrenbang Kecamatan yang sekurang–kurangnya
memuat kegiatan prioritas yang disepakati dan daftar nama wakil yang dipilih untuk
mengikuti pembahasan dalam forum SKPD dan Musrenbang tingkat Kabupaten.
m. Menyampaikan Berita Acara tersebut kepada anggota DPRD dari Daerah Pilihan
Kecamatan tersebut sebagai referensi dalam forum pembahasan Panitia Anggaran
DPRD.
2.3.9.
a.
Tugas Wakil / Delegasi Kecamatan.
Membantu Tim Penyelenggara menyusun daftar kegiatan prioritas pembangunan di
wilayah Kecamatan untuk dibahas pada forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
b.
Memperjuangkan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan dalam forum SKPD dan
Musrenbang.
c.
Mengambil inisiatif untuk membahas perkembangan usulan Kecamatan dengan wakil
Kepenghuluan/Kelurahan dan kelompok-kelompok masyarakat di Kecamatan.
d.
Mendiskusikan berita acara hasil Musrenbang Kecamatan dengan anggota DPRD dari
daerah pemilihan Kecamatan yang bersangkutan.
e.
Setelah mendapat kepastian tentang berbagai kegiatan pembangunan yang akan
dilaksanakan di Kecamatan oleh masing-masing SKPD, maka Tim Penyelenggara di
Kecamatan dan wakil Kecamatan membantu Camat mengumumkan programprogram pembangunan yang dilaksanakan dan mendorong masyarakat untuk
melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap realisasi dari berbagai usulan
kegiatan tersebut.
2.4. Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD)
Forum SKPD (forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi, kegiatan/sektor
dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas
prioritas kegiatan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan dengan SKPD sebagai
upaya untuk mengisi Rencana Kerja SKPD yang tata penyelenggaraannya difasilitasi oleh
SKPD terkait, sehingga dalam pelaksanaan forum SKPD diharuskan menghadirkan
perwakilan
dari
masing-masing
Kecamatan
dengan
membawa
hasil
Musrenbang
Kecamatan.
Pelaksanaan Forum SKPD harus memperhatikan masukan kegiatan dari kecamatan,
kinerja pelaksanaan kegiatan SKPD tahun berjalan, rancangan awal RKPD serta Renstra
SKPD. Namun demikian, dalam hal salah satu dokumen tersebut belum tersedia,
pelaksanaan forum SKPD dapat tetap dilakukan. Jumlah Forum SKPD serta jadwal acara
pelaksanaannya ditentukan dan dikoordinasikan Bappeda, disesuaikan dengan volume
kegiatannya dan kondisi setempat. Dalam Forum SKPD diharapkan terjadi proses
sinkronisasi
usulan
program/kegiatan
hasil
Musrenbang
Kecamatan
dengan
program/kegiatan SKPD pada tahun yang bersangkutan.
Jumlah dan formasi Forum SKPD serta jadwal pelaksanaannya disusun dan
dikoordinasikan Bappeda berdasarkan kelompok urusan pemerintahan sebagaimana dalam
Permendagri 13/2006 yang disempurnakan dengan Permendagri 59/2007 sebagai berikut :
KELOMPOK
NO.
1.
URAIAN
URUSAN
SKPD YANG TERKAIT
Kelompok I
PEMERINTAHAN
Pendidikan dan
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, UPTD Kesehatan,
Kelompok II
Kesehatan
Pemerintahan
UPTD Pendidikan dan RSUD PRATOMO
Setda
(Bag.
Tapem;
Bag.
Daerah
Perlengkapan;Bag;Organisasi; Bag.Hukum; Bag.Humas
2.
&
Protokol; Bag.Sosial;
Bag.
Umum; Bag.
Ekonomi)
Bappeda;
Bagian Keuangan; Inspektorat Daerah; BKD; Setwan;
3.
Kelompok III
Kelompok IV
4.
Pelayanan Umum
Perdagangan,
Kantor Pengelola Arsip
BPM-KPT, Disdukcapil; Kec. se-Kabupaten Rokan Hilir.
Dinas Indag; Dinas Kop. & UKM; Dinas Pasar; Disperta;
Pariwisata
Bagian PDE; Dinas Perhubungan; Bapedalda; Dinas
&
Sarana
Bina Marga; Dinas Cipta Karya.
Prasarana
5.
Kelompok V
Wilayah
Sosial
Bakesbanglinmaspol, Kantor Pol. PP, Bappemas; Dinas
Kemasyarakatan
Sosial dan Tenaga Kerja.
Hasil Forum SKPD adalah :
1.
Renja (Rencana Kerja) SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran
yang dirinci menurut kecamatan dan sudah dibagi untuk pendanaan alokasi APBD
Kabupaten Rokan Hilir, APBD Propinsi, dan APBN.
2.
Daftar nama anggota delegasi Forum SKPD atau Forum Gabungan SKPD untuk
mengikuti Musrenbang tahun 2015 Kabupaten Rokan Hilir.
3.
Menunjuk wakil forum SKPD yang akan melakukan presentasi di Musrenbang
Kabupaten.
2.4.1. Tujuan
Forum SKPD Kabupaten Rokan Hilir diselenggarakan bertujuan untuk :
a.
Mensikronkan prioritas kegiatan pembangunan dari berbagai kecamatan dengan
Rancangan Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja SKPD).
b.
Menetapkan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dimuat dalam Renja SKPD.
c.
Menyusun usulan kegiatan prioritas Renja SKPD dengan plafon/pagu dana SKPD yang
termuat dalam prioritas pembangunan daerah (Rancangan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah).
d.
Mengidentifikasi keefektifan berbagai regulasi yang berkaitan dengan fungsi SKPD,
terutama untuk mendukung terlaksananya Renja SKPD.
2.4.2.
Masukan
Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Forum SKPD adalah :
a.
Arahan pembangunan Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 yaitu penyempurnaan hasilhasil pembangunan pada tahun sebelumnya serta terbangunnya landasan yang kuat
bagi Bupati terpilih untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya dalam RPJMD
tahun 2016 s/d 2021;
b.
Rancangan awal RKPD tahun 2016 jika sudah ada;
Daftar kegiatan prioritas pembangunan diwilayah kecamatan hasil musrenbang
c.
kecamatan;
d.
Rancangan Renja SKPD;
e.
Prioritas dan plafon/pagu dana indikatif untuk masing-masing SKPD.
2.4.3.
Keluaran
Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Forum SKPD adalah :
a.
Rekapitulasi hasil usulan kegiatan yang jadi program Dinas/Badan/Bagian berdasarkan
hasil Forum SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD,
diharapkan SKPD mengakomodasikan usulan prioritas kegiatan hasil Musrenbang
Kecamatan minimal sebesar 40% dari pagu anggaran masing-masing SKPD.
b.
Bahan presentasi kelompok yang akan disampaikan pada Musrenbang Kabupaten.
c.
Berita Acara Forum SKPD.
2.4.4.
Mekanisme
Tahapan pelaksanaan Forum SKPD terdiri dari :
a.
Tahap Persiapan
Tim Penyelenggara Forum SKPD melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.
Bappeda menyusun jadwal, tempat, peserta, agenda pembahasan, dan keluaran
forum SKPD.
2.
Menetapkan tim penyelenggara forum SKPD.
b.
Tahap Pelaksanaan
1.
Pemaparan dan pembahasan kegiatan prioritas pembangunan masing-masing SKPD
anggota forum sesuai kelompok.
2.
Pemaparan kegiatan prioritas pembangunan yang dihasilkan oleh Musrenbang
Kecamatan oleh Tim Penyelenggara Forum SKPD.
3.
Verifikasi, sinkronisasi, dan integrasi kegiatan prioritas hasil Musrenbang Kecamatan
dengan kegiatan SKPD sesuai bidang.
4.
Menyusun pokok-pokok bahan presentasi kelompok pada Musrenbang Kabupaten.
2.4.5.
Kerangka Waktu
Forum SKPD dilaksanakan pada Minggu II s.d Minggu IV Bulan Pebruari 2015.
2.4.6.
Peserta
Peserta terdiri dari delegasi kecamatan dan delegasi SKPD.
2.4.7.
Tugas Tim Penyelenggara.
a.
Merekapitulasi hasil forum SKPD.
b.
Menyusun jadwal dan agenda kegiatan dari forum SKPD.
c.
Mendaftar peserta forum SKPD.
d.
Menyusun hasil forum SKPD.
e.
Penetapan wakil SKPD dalam presentasi Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir.
f.
Menyediakan berbagai bahan kelengkapan untuk penyelenggaraan forum SKPD.
g.
Merangkum Berita Acara hasil forum SKPD yang sekurang–kurangnya memuat
kegiatan prioritas yang disepakati dalam forum SKPD.
h.
Melaporkan kepada Bappeda hasil forum SKPD.
III. PENUTUP
Dengan
terlaksananya
tahapan
Musrenbang
mulai
dari
tingkat
RT/RW,
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun Musrenbang RKPD Tingkat
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2015, diharapkan dapat dihasilkan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 yang mampu menampung aspirasi
seluruh kelompok masyarakat, dunia usaha serta mampu memberikan landasan yang kuat
bagi Bupati terpilih untuk mengimplementasikan visi dan misinya pada saat kampanye
sebagai janji politik yang akan direalisasikan pada masa kepemerintahannya.
Dengan demikian maka RKPD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 hasil Musrenbang
tahun 2015 adalah RKPD masa transisi yang sangat vital keberadaannya bagi
keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir, maka dari itu dimohon semua
pihak dapat berpartisipasi secara aktif dan konstruktif dalam proses pelaksanaannya
sehingga RKPD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 mampu mengakomodasikan kebutuhan
riil masyarakat dan mampu menjamin keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir
serta dapat dijadikan pijakan bagi penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016
s/d 2021.
Untuk itu partisipasi saudara sangat diharapkan karena betapapun kecil peran serta
yang kita berikan asalkan dilakukan dengan tulus, ikhlas dan sungguh-sungguh, Insya Allah
akan memberi manfaat yang sangat besar bagi masa depan dan kelangsungan
pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir.
Bagansiapiapi, 08 Januari 2015
KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN ROKAN HILIR
ttd
M. JOB KURNIAWAN, AP.M.Si
Pembina Tk.I
NIP. 19750528 199412 1 001