Pengembangan produk dan Sustainability reporting

MAKALAH
PENGEMBANGAN PRODUK DAN SUSTAINIBILITY

DI SUSUN OLEH :
AKHMAD MUDHOFID
JULIAN NAF’AN
TEKNIK INDUSTRI 2014 A
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

SISTEM LINGKUNGAN INDUSTRI
DOSEN

ADITYA DARMAGITA, S.T. , M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyusun Makalah Sistem Lingkungan Industri yang berjudul

Teknologi Dan Sustainability. Program Studi Teknik Industri Universitas PGRI Ronggolawe
Tuban. Semoga Makalah kami ini bisa menjaditambahan pengetahuan untuk mahasiswa yang
lain.
Makalah ini disusun untuk dikerjakan sebagaimana mestinya.Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dari Makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan, hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Tuban, 1 Mei 2017

A. Pengertian Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa
termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok
yang sudah ada dalam segi corak, merk dan kuantitas.
Pengembangan produk dilakukan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada
sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru
yang lebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktiivitas dari teknik penelitian, perekayasaan
dan perancangan produk.
Berikut ada beberapa pengertian pengembangan produk menurut para ahli :
1. Menurut Sofyan Assauri
Pengembangan produk merupakan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam

menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk kearah yang lebih baik, sehingga dapat
memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.
2. Menurut Ahmad Subagyo
Pengembangan produk adalah serangkaian aktifitas yang dimulai dengan analisa
persepsi dan peluang lalu memproduksi sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pembeli dan
dapat digunakan aatau dikonsumsi untuk memenuhi kebutukan konsumen.
3. Menurut Philip Kotler
Merupakan pengembangan konsep produk yang menjadi konsep fisik dengan tujuan
meyakinkan gagasan bahwa produk dapat diubah menjadi produk yang dapat bekerja.
4. Menurut Connon dan Wichert
Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh produsen dalam
menentukan dan mengembangkan produknya, memperbaiki produk lama, memperbanyaj
kegunaan dari produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi dan biaya pembugkus.
Dengan demikian, dari berbagai pendapat para ahli diatas dapat menyimpulkan bahwa
pengembangan produk adalah suatu usaha yang direncanakan dan dilakukan secara sadar
untuk memenuhi dan memperbaiki produk ada atau menambah banyaknya ragam produk
yang dihasilkan dan dipasarkan, dimana dalam proses pengembangannya dilakukan secara
terus menerus, mulai dari produk yang dihasilkan, produk yang baru diadakan, sampai pada
keputusan untuk menghasilkan suatu produk baru.
Adapun pentingnya pengembangan produk yang dikemukaan oleh Wiliam j. Staton,

petingnya pengembangan produk ini antara lain :
a. Dalam Hubungannya Dengan Daur Hidup Produk

Produk mempunyai daur hidup, ada dua hal yang berkaitan dengan konsep daur hidup
produk. Pertama, setiap produk akhirnya tidak terpakai lagi, karena pangsa pasar dan strategi
segmentasi pasar dikurangi oleh produk saingan. Kedua, keuntungan akan menurun karena
usia produk semakin menua. Apabila produk tersebut tidak diubah maka laba, pagsa pasar
dan strategi segmentasi pasar perusahaan akan berkurang, dan pada akhirnya perusahaan akan
bangkrut.
b. Produk Menentukan Laba
Produk baru sangat penting untuk mempertahankan laba yang telah direncanakan.
B. Karakteristik Pengembangan Produk
Adapun karakteristik pengembangan produk adalah sebagai berikut :
1. Keunggulan relative, yaitu tingkat yang menunjukkan keunggulan inovasi terhadap produk
yang telah ada.
2. Kompatibilitas adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai dan pengalaman calon
konsumen.
3. Kompleksitas adalah tingkat kesulitan inovasi untuk dimengerti atau digunakan.
4. Divibilitas yaitu tingkat inovasi dapat dicoba sedikit demi sedikit.
5. Komunikabilitas, yaitu tingkat kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat diobservasikan

atau dijelaskan kepada orang lain.
C. Langkah-Langkah Dalam Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan adalah berbeda, tergantung
produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-kegiatan ini lebih
membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi. Proses pengembangan
produk yang terstruktur serta terdefenisi dengan baik, sangat diperlukan perusahaan dalam
merancang produk-produk yang akan dijual ke pasar.
Menurut Kolter, langkah-langkah penting dalam pengembangan produk adalah
sebagai berikut :
1. Pemunculan Gagasan (Idea Generation)
Pengembangan produk baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai gagasan
produk baru. Pemunculan gagasan harus esuai dengan jenis perusahaan dan konsumen
sebagai salah satu sumber yang paling logis untuk gagasan produk.
2. Penyaringan Gagasan (Idea Screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan mencari dan
menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3. Pengembangan Dan Pengujian Konsep (Concept Development And Testing)
Ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Kita
dapat membedakan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Ide produk adalah
ide untuk produk dimana peroduk dapat ditawarkan ke pasar. Konsep produk adalah versi


terinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang berarti bagii konsumen. Citra
produk adalahgambaran tertentu yang kinsmen peroleh dari suatu produk actual atau
potensial.
Dalam pengujian konsep mensyaratkan bahwa berbagai konsep produk diuji pada
kelompok konsumen sasaran yang tepat, kemudian reaksi konsumen tersebut dikumpulkan.
Konsep-konsep ini dapat disajikan secara simbolis atau secara fisik. Jika konsep yang diuji
semakin menyerupai produk akhir, pengujian konsep ini dapat diandalkan.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Developmenet)
Ada tiga strategi untuk mengenalkan produk pada pasar, yaitu
a. Menemenggambarkan ukuran pasar sasaran, struktur dan perilaku, posis produk yang
direncanakan lalu penjualan, pangsa pasar dan tujuan laba yang dicari dalam beberapa than
pertama.
b. Mengihtisarkan rencana harga produk, strategi distribusi dan anggaran pemasaran yang
direncanakan selama than pertama.
c. Rencana strategi pemasaran menggambarkan tujuan penjualan dan laba jangka panjang serta
strategi bauran pemasaran sepanjang waktu.
5. Analisis Usaha (Business Analysis)
Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran,
manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal. Manajemen harus

mempersiapkan penjualan, biaya dan pryeksi laba untuk menentukan apakah mereka
memuaskan tjuan perusahaan. Apabila iya, maka konsep dapat dlanjutkan dalam proses
pengembangan.
6. Pengembangan Produk (Product Development)
Setelah produk tersebut lolos dalam ujian bisnis, maka dilanjutkan dengan melakukan
pengembangan menjadi sebuah produk jadi.
7. Pengujian Pasar (Market Testing)
Pengujian pasar adalah dimana produk diperkenalakan pada konsumen yang lebih
otentik untuk mengetahui bagaimana onsumen dan penyalur mengelola, seberapa luas
pasarannya. Dalam pengaturan autentik, pemasar dapat memperlajari seberapa besar pasar
yang ada dan bagaimana konsumen dan penyalur bereaksi untuk menangani, menggunakan
dan membeli produk.
8. Komersialisi
Memperkenalkan produk baru ke pasar merupakan kegiatan penyelesaian rencana
pemasaran, pengordinasian kegiatan perkenalan dengan fungsi-fungsi bisnis, pelaksanaan
strategi pemasaran seerta pengontrolan peluncuran produk.
Adapun beberapa faktor tambahan yang menghalangi pengembangan produk baru
adalah :

a. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang tersissa

untuk meningkatkan beberapa produk dasar.
b. Pasar yang berfragmentasi. Produsen harus mengarahkan produk mereka pada segen pasar
yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah untuk setiap produk.
c. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen dan ramah
lingkungan.
d. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus mengahsilkan banyak ide untuk
menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi tingginya biaya
manufaktur dan pemasaran.
e. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus akan tetapi tidak dapat
mengumpulkan dana yang dibutuhkan untk meneliti dan meluncurkannya.
f. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus memperlajari
bagaimana cara memadatkan waktu pengembanagan dengan menggunakan teknik baru, mitra
strategis, uji konsep dini dan perencanaan pemasaran yang bagus.
D. Strategi Pengembangan Produk
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus menciptakan produk
baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk
baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta
mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan
harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan
produk baru yang sistematis untuk menemukan dan

Strategi pengembangan produk dikemukakan oleh Swastha (2010) :
1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada.
Dalam strategi ini, harus tetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat
variasi baru dari produknya.
2. Memperluas lini produk.
Semua ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternative pilihan kepada pembeli tentang
produknya.
3. Menambah model yang ada.
Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru pada produknya.
4. Meniru strategi pesaing.
Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubngan antara biaya pengembangan produk dengan
laba yang akan diperoleh pada waktu tertentu adalahatidak pasti.
5. Menambah produk yang ada kaitannya dengan lini yang ada.

Strategi ini dianggap mahal karena baru sering menggunakn proses prodksi baru, demikian
juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.

E. Tujuan Pengembangan Produk
Menurut Buchari (2000) tujuanpengembangan produk adalah :
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
Untuk menmbah omzet penjualan
Untuk memenangkan persaingan
Untuk mendayagunakan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
Untuk mencegah kebosanan konsumen
Untuk menyederhanakan produk.

Pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk :
a) Mempertahankan posisi pangsa pasar (market share), yaitu mencapai tujuan perusahaan
tersebut dipelukan strategi memperkenalkan produk baru atau memperbarui produk yang
sudah ada.
b) Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator, sehingga untuk mencapai

tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan produk yang benar-benar baru,
tidak hanya mengebangkan dari produk yang sudah ada.
c) Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan, suatu
perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkan
berdasarkan atas dua fungsi dasar, yaitu pemasaran dan inovasi baru.

F.

Konsep Pengembangan Produk
Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa
persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga
fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk (Cross, 1994) adalah :
· Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian
segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus
merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan

merancang peluncuran serta promosi produk.
· Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk
agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian
perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan
desain industri (estetika, ergonomics, user interface).
· Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan
system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi,
dan distribusi. Proses pengembangan produk (Ulrich-Eppinger, 2001) dalam suatu
perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah :

1. Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului
persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsepkonsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk
pengembangan dan percobaan lebih jauh.
3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk
menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen
4. Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan
toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh
komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam
versi produksi awal produk.
6. Fase 5 : Produksi Awal

Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang
sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari
produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa
titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan
Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk
prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan
keuntungan/kerugiannya.
Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi
konsep (Crawford, 1994) adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan
sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan
seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut.
Proses pengembangan konsep (Ulrich-Eppinger, 2001) mencakup kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1. Identifikasi kebutuhan pelanggan
Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan
mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini
adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar
secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.
Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah :
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.
b. Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent
needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan.

e. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim
pengembang.
2. Penetapan spesifikasi target
Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara
teknis. Output dari langkah ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan target
spesifikasi terdiri dari 3 langkah :
a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari
tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat
kepuasan dari pelanggan produk pesaing..
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
3. Penyusunan konsep
Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja,
dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area
konsepkonsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk
merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen.
Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :
a. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
b. Pencarian eksternal
c. Pencarian internal
d. Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.
4. Pemilihan konsep
Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara
berturutturut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :
a. Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk
memperbaiki konsep.
b. Penilaian konsep

Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan
memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap
kriteria.
5. Pengujian konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi,
memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang
harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan spesifikasi akhir
Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih
dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang
mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang
diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7. Perencanaan proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan
secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan
mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
8. Analisis ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan
menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan
biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap
pengembangan.
9. Analisa produk-produk pesaing
Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru
yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses
produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal sampai akhir.
10. Pemodelan dan pembuatan prototipe
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan
prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim
pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang ditunjukkan
kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar
kerja adalah untuk pilihan teknis.

B. PENGERTIAN SUSTAINABILITY
Sustainability mempunyai pengertian yang luas dan sampai saat ini tidak ada. Apabila
diterjemahkan, sustainability ini mempunyai arti berkelanjutan. Namun banyak para ahli
menyatakan bahwa adanya persamaan persepsi antara pengertian sustainability dengan
sustainability development. Para ahli mendefinisikan sustainability dengan persepsi yang
berbeda-beda. Pengertiansustainability development menurut Bruntland Report (1987)
dalam : "Sustainable development is development that meets the needs of the present without
compromising the ability of future generations to meet their own needs" Atau bila
diterjemahkan, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa harus mengorbankan kemampuan generasi masa depan dalam
memenuhi kebutuhannya.
Szekely (2005) menyatakan bahwa sustainability adalah bagaimana membangun masyarakat
dimana ekonomi, social dan tujuan ekologi harus seimbang. Salah satu pendekatan yang
paling sering digunakan untuk mengukur corporate sustainability adalah pendekatan triple
bottom line. Pendekatan tersebut melibatkan tiga dimensi yakni :
1. Environmental (lingkungan); mengukur dampak pada sumber daya
seperti udara, air, emisi limbah.
2. Social (sosial); berhubungan dengan corporate governance, motivasi,
insentif, keamanan dan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia,
hak asasi manusia dan perilaku etis.
3. Economic (ekonomi); mengacu pada pengukuran pemeliharaan atau peningkatan
keberhasilan perusahaan sebagai contoh, teknologi dan inovasi, kolaborasi, manajemen
pengetahuan, pembelian, proses dan pelaporan sustainability.
KONSEP SUSTAINABILITY

Konsep sustainability merupakan konsep yang diinterpretasikan melalui tiga dimensi yakni
economic sustainability, environmental sustainability, dan social sustainability. Mengingat
konsep ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, diharapkan perusahaan perusahaan
di Indonesia wajib menerapkan sustainable reporting untuk menambah nilai perusahaan.
Karena semakin pentingnya laporan ini selayaknya mendapatkan perhatian dari regulator.
Selama ini belum banyak pengaturan yang dilakukan oleh regulator. Pengaturan yang
dilakukan hanya bersifat persuasif.
Dalam berbagai definisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam konsep sustainability ini
yang paling terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan sumber daya lingkungan yang
ada dengan efektif, efisien dan ekonomis. Selain itu kita juga harus menghindari hal atau
pengeluaran,resiko yang tidak perlu serta menghindari limbah sehingga tidak menghabiskan
cadangan sumber daya lingkungan, meningkatkan material dan efisiensi energi untuk
generasi masa depan.

C. PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS SUSTAINABILITY
penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan
kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merk dan kuantitas
dan bagaimana membangun masyarakat dimana ekonomi, social dan tujuan ekologi harus
seimbang.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/29538353/Pengembangan_Produk
http://achmadbakti.blogspot.co.id/2011/03/konsep-pengembangan-produk.html
http://www.academia.edu/12258232/KONSEP_SUSTAINABILITY_DALAM_PELAPORAN_CORPORATE_
SOCIAL_RESPONSIBILITY
http://eprints.undip.ac.id/24072/