Makalah hubungan struktual dan fungsiona
Makalah (hubungan struktual dan fungsional pemerintah pusat
dan daerah)
TUGAS KELOMPOK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nurhilya fitra
Riska
Suriyanti
Qhusnul amalia
Nur azmi lutfiyyah
Nurjumiarti
Nurfiyah
Nurul ika cahyani
Putri ramayanti
Ratna
Sherina
SMK NEGERI 1 MAROS
TAHUN AJARAN 2017/2018
Kata pengantar
Assalamu alaikum wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberi limpahan
rahmat dan karunianya kepada kami. Sehingga kami kelas X Rpl dari KELOMPOK 3
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “HUBUNGAN STRUKTURAL DAN
FUNGSIONAL PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH“ yang dapat terselesaikan dengan
tepat waktu.
Dalam pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kali ini ,kami
mempelajari materi tengtang Harmonisasi Pusat dan Daerah, dan membuat makalah
tengtang fungsional dan struktural. Dimakalah ini kami akan membahas masalah
struktural dan fungsional pusat dan daerah.
Kami meminta maaf yang sebesar besarnya apabila terjadi kesalahan dalam
penulisan kalimat dan ketidak lengkapannya makalah ini. Karena, kami sebagai
manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Terima kasih
Wassalamu alaikum wr.wb.
2017
MAROS,SEPTEMBER
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................
B. TUJUAN......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................
A.hubungan struktual dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
B.otonomi daerah dalam konteks negara
c.otonomi daerah dalam konteks negara kesatuan
d.kedudukan dan peran pemerintah daerah
e.hubungan struktual dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
BAB III PENUTUP
A.kesimpulan
B.saran
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1.
2.
1.
2.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang disebut dengan eenheidstaat,
yaitu negara merdeka dan berdaulat yang pemerintahannya diatur oleh pemerintah
pusat. Sistem pelaksanaan pemerintahan negara dapat dilaksanakan dengan cara
sentralisasi. Dimana kedaulatan negara baik kedalam dan keluar, ditangani
pemerintah pusat. Dalam konstitusi Republik Indonesia yaitu UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA thn 1945 dalam pasal 4 ayat (1) dikatakan bahwa presiden RI memegang
kekuasaan menurut UUD, sehingga dalam jelas negara kita pada dasarnya menganut
asa sentralisasi/sentralistik.namun karena luasnya daerah – daerah di negara kita
yang terbagi – bagi atas beberapa provinsi , kabupaten serta kota maka daerah –
daerah tersebut memiliki pemerintahan daerah dengan maksud guna mempermudah
kinerja pemerintah pusat terhadap daerahnya sehingga digunakanlah suatu asas yang
dinamakan asas otonomi sesuai dengan yang diatur dalam pasal 18 ayat (2) UUD
NKRI thn 1945. Maka dari itu pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas –
luasnya, kecuali urusan pemerintahan oleh uu di tentukan sebagai urusan
pemerintah pusat, sehingga menimbulkan suatu hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintah di daerah. Hal mengenai otonomi daerah di
Indonesia merupakan sesuatu yang menarik untuk kita cermati dan kita kaji, krena
perjalana untuk menuju ke arah otonomi daerah di Indonesia penuh dengan liku –
liku dari awal kemerdekaan Indonesia. Terhitung UU yang mengatur pemerintah
daerah di Indonesia mengalami 8 kali pergantian dari awalkemerdekaan, masa orde
baru hingga saat ini dan 1 kali perubahan mengenai pemilihan kepala daerah.
penyelenggaraan pemerintahan di In donesia dapat kita lihat melalui 3 proses
menurut bagir manan bukan sbg asas :
Sentralisasi yang pada pemerintahan daerah diwujudkan dalam lebih diterpakannya
dekonsentrasi dalam pemerintahan daerah dekonsentrasi yaitu pelimpahan
wewenang.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan RI.
Persoalan lain muncul dalam otonomi adalah berkaitan dengan urusan daerah
yang dapat diatur dan diselenggarakan oleh daerah yang bersangkutan.hal inilah yang
menimbulkan lahirnya berbagai jenis otonomi yaitu :
Otonomi materil, artinya urusan rumah tangga diperinci secara tegas, pasti dan di
beri batas – batas.
Otonomi formal, urusan yang diserahkan tidak dibatasi dan tidak zakelijk.
3. Otonomi riil, merupakan kombinasi atau campuran.
.
Pemerintah pusat adalah perangkat negara yang terdiri dari presiden,wakil
presiden,dan para mentri.Fungsional pemerintah pusat mengenai kewenangan
daerah otonomi menurut pasal 7ayat 1 dan 2 Bab IV UU Nomor 22 thn 1999,
mengcakup urusan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali urusan yang telah di
tetpakan sebagai urusan negara, diselenggaraka oleh pemerintah pusat, yaitu urusa:
o Bidang politik luar negeri;
o Bidang pertahanan keamanan;
o Bidang peradilan;
o Bidang moneter dan fiskal;
o Bidang agama;
o Kewenangan (urusan) bidang lain.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian fungsional dan struktural
Untuk meningkatkan pengetahuan tengtang hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah
Untuk mengetahui kewewenangn pemerintah pusat dan daerah
Untuk melayani masyarakat secara adil dan merata dalam berbagai aspek kehidupan
Sebagai pelayan, pengatur dan pemberdaya masyarakat.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Bagaimanakah bentuk hubungan yang bersifat struktural ?
Arti fungsional adalah berkenaan dengan fungsi dan jabatan dalam
pekerjaannya
2. Bagaimanakah bentuk hubungan yang ber sifat fungsional ?
Arti struktural adalah berkenaan dengan struktur (biasanya suatu jabatan yang
terdapat dalam struktur suatu organisasi).
3. Bagaimana bentuk struktural pemerintahan pusat terhadap pejabat (presiden)?
Memiliki banyak wewenang yang berlaku sebagai kepala negara.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Hubungan yang bersifat struktural
Secara struktural, pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan
pemerintah di tingkat nasional. Pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan
pemerintahan di daerah masing – masing bersama DPRD menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan, dalam sistem pembantuan dalam sistem dan prinsip NKRI. Secara
struktural presiden merupakan pemegang urusan pemerintahan di tingkat nasional.
Kepala daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintah di daerah masing –
masing sesuai dengan prinsip otonomi seluas luasnya secara struktural kepala daerah
kabupaten/kota tidak memiliki garis struktural dengan pemerintah provinsi dan
pemerintah pusat karena memiliki otonomi seluas luasnya.
Struktur pemerintah berdasarkan uu no.32 thn 2004 tentang pemerintah
daerah.
Terdapat 3 faktor yang menjadi dasar pembagian fungsi,urusan,tugas,dan wewenang
antara pemerintah pusat dan daerah.
a. fungsi yang sifatnya berskala nasional dan berkaitan dengan eksistensi negara
sebagai kesatuan politik diserahkan kepada pemerintah pusat
b. fungsi yang menyangkut pelayanan masyarakat yang perlu disediakan secara
beragam untuk seluruh daerah dikelolah eleh pemerintah pusat
c. fungsi pelayananan yang bersifat lokal mengakibatkan masyarakat luas dan tidak
memerlukan tingkat pelayanan yang standar dikelolah oleh pemerintah daerah yang
disesuaikan dengan kebutuhan serta kemanpuan daerah masing-masing.
2. Hubungan yang bersifat fungsional
rumitnya penyelenggaraan pemerintah di era otonomi adalah minimnya instrumen
pendukung hubungan fungsional antara pusat dan daerah, kesulitan dan hambatan
manajemen ini secara tidak langsung menggeroghoti pencapaian visi pemerintah
pusat sehingga banyak sekali program – program strategis yang dicanangkan
pemerintah tertuang dalam rencana pembangunan 5 tahunan tidak berjalan sesuai
harapan secara harfiah hubungan fungsional adalah adanya hubungan/bagian dari
komunikasi karena faktor proses, sebab akibat/karena kepentingan yang sama,
hubungan fungsional menyangkut atas pembagian tugas dan wewenang yang harus
di jalankan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menjalankan
pemerintahan yang baik. Dalam komunikasi penyelenggaraan pemerintahan antara
organisasi pusat baik kementrian / lembaga non kementrian / lembaga lainnya paa
umumnya menempatkan hubungan fungsional melekat pada tentang struktur dan
fungsi organisasi, hal ini berdampak bahwa hubungan fungsional antara pusat dan
daerah sangat dipengaruhi oleh faktor hubungan antarmanusia, jika memiliki
hubungan antar manusia terbangun dengan baik tetapi jika terjadi kebuntuan disana
– sini maka komunikasi dan proses penyelenggaraan program terbengkalai dan
bahkan ada yang keluar dari budaya organisasi. Sebenarnya disinilah antara lain
terjadinya kebuntuhan komunikasi yang menyebabkan kegagalan program di daerah
contoh ; program penanggulangan kemiskinan, program KB, program swasembada
pangan dll.
3. Struktural pemerintahan pusat
1.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
Presiden
Wewenang presiden selaku kepala negara
Memegang kekuasaan menurut UUD 45 pasal 4 ayat 1,
Menetapkan peraturan (PP) untuk menjalankan UUD 45 pasal 5 ayat 2
Mengangkat dan memberhentikan menteri – menteri negara (UUD 45 pasal 17 ayat
2)
Tugas presiden dalam bidang legislatif
memegang kekuasaan membentuk UU dengan perdetujuan DPR (UUD 45 pasal 5
ayat 1)
Berhak menetapkan peraturan pemerintah pengganti UU (UUD 45 pasal 22 ayat 1).
Tugas presiden dalam bidang yukatif
Tugas presiden dalam bidang yukatif,
Memberi grasi, yaitu ampunan yang diberikan kepada orang yang telah dujatuhi
hukuman atas pertimbangan MA.
Memberi amnesti, yaitu pengampunan/penghapusan hukuman sekelompok orang
yang telah melakukan tindak pidana atas pertimbangan DPR.
Memberi abolisi,yaitu penghapusan/peniadaan pidana atas pertimbangan DPR.
Memberi rehabilitas, yaitu pemulihan nama baik pada seseorang /sekelompok orang
ats pertimbangan MA.
Metapkan hakim konstitusi
Menetapkan hakim Agung
Mengangkat dan memberikan anggota komisi yudisial dengan persrtujuan DPR.
Presiden mempunyai kewenangan yang lain di antaranya sbb :
Mengangkat duta dan konsul, duta adalah orang yang mewakili satu negara di
negara lain. Konsul adalah orang yang mewakili suatu negara di kota negara lain.
Konsul berada di bawah kedutaan besar.
2.
Menerima penempatan duta negara lain, dalam pengangkatan dan penerimaan
duta negara lain,presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR. Presiden RI
selain sebagai kepala pemerintahan juga berperan sebagai panglima tertinggi
angkatan bersengjata.sebagai kepala negara , presiden memiliki kekuasaan membuat
perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. Presiden juga dapat
memberikan tanda jasa, gelar, dan tanda kehormatan lainnya.
3.
Sebagai seorang panglima tertinggi angkatan bersenjata,presiden mempunyai
kekuasaan untuk menyatakan keadaan bahaya, menyatakan perang, dan membuat
perdamaian dengan persetujuan DPR. Oleh karena itu, kita harus mempunyai
presiden yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik.hal ini demi kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia. Rakyat diberi hak untuk memilih presiden secara langsung
untuk pertama kalinya pada pemilu 2004. Seorang calon presiden di usulkan oleh
partai politik /gabungan dala satu pasangan. Kemudian, setelah terpilih presiden akan
menjalankan tugasnya sebagai presiden selama masa jabatannya.
2. Wakil presiden
Wakil presiden mempunyai tugas sbb :
1. Melaksanakan tugas teknis sehari – hari.
2. Melaksanakan tugas khusus kenegaraan yang diberikan presiden, jika presiden
berhalangan.
3. Menggantikan jabatan presiden apabila presiden berhenti/diberhentikan/meninggal
dunia.
4.
3. Menteri
1. Menteri koordinator mempunyai tugas untuk menghubungkan / melakukan
kerjasama amtara satu menteri yang lainnya.
2. Menteri departemen. Departemen merupakan badan pelaksanaa pemerintah yang
di bagi menurut bidang-bidang masing – masing / perdepartemen.
3. Memteri negara menangani tugas tertentu dalam kegiatan pemerintah negarayang
tidak ditangani oleh departemen.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan memiliki
hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintah daerah lainnya.untuk
mengetahui cara menghubunngkan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan
daerah.cara pertama disebut dengan sentralisasi,yakni segala urusan,fungsoi, tugas ,
wewenang penyeklenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang
pelaksanaanya dilakukan secara dekosentrasi. Cara kedua dikenal sebagai
desentralisasi, yakni segala urusan, tugas ,dan wewenang pemerintahan diserahkan
seluas luasnya kepada pemerintah daerah.
Visi dan misi ditingkat lokal maupun nasional adalah melindungi serta
memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan mengurus rumah
tangganya sendiri berdasarkan kondisi dan kemampuan daerahnya.
B. SARAN
Sebaiknya pemerintah pusat dapat memerhatikan masyarakat yang dalam kondisi
yang kekurangan.
Sebaiknya presiden tidak hanya bertugas di bidang legislatif dan yudikatif, tetapi
juga bertugas memperhatikan perekonomian,kesehatan,serta kesejahteraan
masyarakat.
Sebaiknya semua pemerintah pusat dan daerah bekerjasama untuk melayani
masyarakat dengan seadil adilnya.
DAFTAR PUSTAKA
o http ://www.google.com/gtw/x?hl=id&u=http; //prezl.com/ayxtu9k9cr27/hubungan
struktural-dan-fungsional-pemerintah-pusat-dan-daer
o sumber google blog denai.
o WWW.academia.edu/6775849/hubunganstruktural
o sumber buku PPKN BAB IV harmonisasi pemerintah pusat dan daerah kurikulum 2013
dan daerah)
TUGAS KELOMPOK
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nurhilya fitra
Riska
Suriyanti
Qhusnul amalia
Nur azmi lutfiyyah
Nurjumiarti
Nurfiyah
Nurul ika cahyani
Putri ramayanti
Ratna
Sherina
SMK NEGERI 1 MAROS
TAHUN AJARAN 2017/2018
Kata pengantar
Assalamu alaikum wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberi limpahan
rahmat dan karunianya kepada kami. Sehingga kami kelas X Rpl dari KELOMPOK 3
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “HUBUNGAN STRUKTURAL DAN
FUNGSIONAL PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH“ yang dapat terselesaikan dengan
tepat waktu.
Dalam pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kali ini ,kami
mempelajari materi tengtang Harmonisasi Pusat dan Daerah, dan membuat makalah
tengtang fungsional dan struktural. Dimakalah ini kami akan membahas masalah
struktural dan fungsional pusat dan daerah.
Kami meminta maaf yang sebesar besarnya apabila terjadi kesalahan dalam
penulisan kalimat dan ketidak lengkapannya makalah ini. Karena, kami sebagai
manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Terima kasih
Wassalamu alaikum wr.wb.
2017
MAROS,SEPTEMBER
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................
B. TUJUAN......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................
A.hubungan struktual dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
B.otonomi daerah dalam konteks negara
c.otonomi daerah dalam konteks negara kesatuan
d.kedudukan dan peran pemerintah daerah
e.hubungan struktual dan fungsional pemerintah pusat dan daerah
BAB III PENUTUP
A.kesimpulan
B.saran
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1.
2.
1.
2.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang disebut dengan eenheidstaat,
yaitu negara merdeka dan berdaulat yang pemerintahannya diatur oleh pemerintah
pusat. Sistem pelaksanaan pemerintahan negara dapat dilaksanakan dengan cara
sentralisasi. Dimana kedaulatan negara baik kedalam dan keluar, ditangani
pemerintah pusat. Dalam konstitusi Republik Indonesia yaitu UUD NEGARA REPUBLIK
INDONESIA thn 1945 dalam pasal 4 ayat (1) dikatakan bahwa presiden RI memegang
kekuasaan menurut UUD, sehingga dalam jelas negara kita pada dasarnya menganut
asa sentralisasi/sentralistik.namun karena luasnya daerah – daerah di negara kita
yang terbagi – bagi atas beberapa provinsi , kabupaten serta kota maka daerah –
daerah tersebut memiliki pemerintahan daerah dengan maksud guna mempermudah
kinerja pemerintah pusat terhadap daerahnya sehingga digunakanlah suatu asas yang
dinamakan asas otonomi sesuai dengan yang diatur dalam pasal 18 ayat (2) UUD
NKRI thn 1945. Maka dari itu pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas –
luasnya, kecuali urusan pemerintahan oleh uu di tentukan sebagai urusan
pemerintah pusat, sehingga menimbulkan suatu hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintah di daerah. Hal mengenai otonomi daerah di
Indonesia merupakan sesuatu yang menarik untuk kita cermati dan kita kaji, krena
perjalana untuk menuju ke arah otonomi daerah di Indonesia penuh dengan liku –
liku dari awal kemerdekaan Indonesia. Terhitung UU yang mengatur pemerintah
daerah di Indonesia mengalami 8 kali pergantian dari awalkemerdekaan, masa orde
baru hingga saat ini dan 1 kali perubahan mengenai pemilihan kepala daerah.
penyelenggaraan pemerintahan di In donesia dapat kita lihat melalui 3 proses
menurut bagir manan bukan sbg asas :
Sentralisasi yang pada pemerintahan daerah diwujudkan dalam lebih diterpakannya
dekonsentrasi dalam pemerintahan daerah dekonsentrasi yaitu pelimpahan
wewenang.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan RI.
Persoalan lain muncul dalam otonomi adalah berkaitan dengan urusan daerah
yang dapat diatur dan diselenggarakan oleh daerah yang bersangkutan.hal inilah yang
menimbulkan lahirnya berbagai jenis otonomi yaitu :
Otonomi materil, artinya urusan rumah tangga diperinci secara tegas, pasti dan di
beri batas – batas.
Otonomi formal, urusan yang diserahkan tidak dibatasi dan tidak zakelijk.
3. Otonomi riil, merupakan kombinasi atau campuran.
.
Pemerintah pusat adalah perangkat negara yang terdiri dari presiden,wakil
presiden,dan para mentri.Fungsional pemerintah pusat mengenai kewenangan
daerah otonomi menurut pasal 7ayat 1 dan 2 Bab IV UU Nomor 22 thn 1999,
mengcakup urusan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali urusan yang telah di
tetpakan sebagai urusan negara, diselenggaraka oleh pemerintah pusat, yaitu urusa:
o Bidang politik luar negeri;
o Bidang pertahanan keamanan;
o Bidang peradilan;
o Bidang moneter dan fiskal;
o Bidang agama;
o Kewenangan (urusan) bidang lain.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian fungsional dan struktural
Untuk meningkatkan pengetahuan tengtang hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah
Untuk mengetahui kewewenangn pemerintah pusat dan daerah
Untuk melayani masyarakat secara adil dan merata dalam berbagai aspek kehidupan
Sebagai pelayan, pengatur dan pemberdaya masyarakat.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Bagaimanakah bentuk hubungan yang bersifat struktural ?
Arti fungsional adalah berkenaan dengan fungsi dan jabatan dalam
pekerjaannya
2. Bagaimanakah bentuk hubungan yang ber sifat fungsional ?
Arti struktural adalah berkenaan dengan struktur (biasanya suatu jabatan yang
terdapat dalam struktur suatu organisasi).
3. Bagaimana bentuk struktural pemerintahan pusat terhadap pejabat (presiden)?
Memiliki banyak wewenang yang berlaku sebagai kepala negara.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Hubungan yang bersifat struktural
Secara struktural, pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan
pemerintah di tingkat nasional. Pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan
pemerintahan di daerah masing – masing bersama DPRD menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan, dalam sistem pembantuan dalam sistem dan prinsip NKRI. Secara
struktural presiden merupakan pemegang urusan pemerintahan di tingkat nasional.
Kepala daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintah di daerah masing –
masing sesuai dengan prinsip otonomi seluas luasnya secara struktural kepala daerah
kabupaten/kota tidak memiliki garis struktural dengan pemerintah provinsi dan
pemerintah pusat karena memiliki otonomi seluas luasnya.
Struktur pemerintah berdasarkan uu no.32 thn 2004 tentang pemerintah
daerah.
Terdapat 3 faktor yang menjadi dasar pembagian fungsi,urusan,tugas,dan wewenang
antara pemerintah pusat dan daerah.
a. fungsi yang sifatnya berskala nasional dan berkaitan dengan eksistensi negara
sebagai kesatuan politik diserahkan kepada pemerintah pusat
b. fungsi yang menyangkut pelayanan masyarakat yang perlu disediakan secara
beragam untuk seluruh daerah dikelolah eleh pemerintah pusat
c. fungsi pelayananan yang bersifat lokal mengakibatkan masyarakat luas dan tidak
memerlukan tingkat pelayanan yang standar dikelolah oleh pemerintah daerah yang
disesuaikan dengan kebutuhan serta kemanpuan daerah masing-masing.
2. Hubungan yang bersifat fungsional
rumitnya penyelenggaraan pemerintah di era otonomi adalah minimnya instrumen
pendukung hubungan fungsional antara pusat dan daerah, kesulitan dan hambatan
manajemen ini secara tidak langsung menggeroghoti pencapaian visi pemerintah
pusat sehingga banyak sekali program – program strategis yang dicanangkan
pemerintah tertuang dalam rencana pembangunan 5 tahunan tidak berjalan sesuai
harapan secara harfiah hubungan fungsional adalah adanya hubungan/bagian dari
komunikasi karena faktor proses, sebab akibat/karena kepentingan yang sama,
hubungan fungsional menyangkut atas pembagian tugas dan wewenang yang harus
di jalankan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menjalankan
pemerintahan yang baik. Dalam komunikasi penyelenggaraan pemerintahan antara
organisasi pusat baik kementrian / lembaga non kementrian / lembaga lainnya paa
umumnya menempatkan hubungan fungsional melekat pada tentang struktur dan
fungsi organisasi, hal ini berdampak bahwa hubungan fungsional antara pusat dan
daerah sangat dipengaruhi oleh faktor hubungan antarmanusia, jika memiliki
hubungan antar manusia terbangun dengan baik tetapi jika terjadi kebuntuan disana
– sini maka komunikasi dan proses penyelenggaraan program terbengkalai dan
bahkan ada yang keluar dari budaya organisasi. Sebenarnya disinilah antara lain
terjadinya kebuntuhan komunikasi yang menyebabkan kegagalan program di daerah
contoh ; program penanggulangan kemiskinan, program KB, program swasembada
pangan dll.
3. Struktural pemerintahan pusat
1.
a.
1.
2.
3.
b.
1.
2.
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
Presiden
Wewenang presiden selaku kepala negara
Memegang kekuasaan menurut UUD 45 pasal 4 ayat 1,
Menetapkan peraturan (PP) untuk menjalankan UUD 45 pasal 5 ayat 2
Mengangkat dan memberhentikan menteri – menteri negara (UUD 45 pasal 17 ayat
2)
Tugas presiden dalam bidang legislatif
memegang kekuasaan membentuk UU dengan perdetujuan DPR (UUD 45 pasal 5
ayat 1)
Berhak menetapkan peraturan pemerintah pengganti UU (UUD 45 pasal 22 ayat 1).
Tugas presiden dalam bidang yukatif
Tugas presiden dalam bidang yukatif,
Memberi grasi, yaitu ampunan yang diberikan kepada orang yang telah dujatuhi
hukuman atas pertimbangan MA.
Memberi amnesti, yaitu pengampunan/penghapusan hukuman sekelompok orang
yang telah melakukan tindak pidana atas pertimbangan DPR.
Memberi abolisi,yaitu penghapusan/peniadaan pidana atas pertimbangan DPR.
Memberi rehabilitas, yaitu pemulihan nama baik pada seseorang /sekelompok orang
ats pertimbangan MA.
Metapkan hakim konstitusi
Menetapkan hakim Agung
Mengangkat dan memberikan anggota komisi yudisial dengan persrtujuan DPR.
Presiden mempunyai kewenangan yang lain di antaranya sbb :
Mengangkat duta dan konsul, duta adalah orang yang mewakili satu negara di
negara lain. Konsul adalah orang yang mewakili suatu negara di kota negara lain.
Konsul berada di bawah kedutaan besar.
2.
Menerima penempatan duta negara lain, dalam pengangkatan dan penerimaan
duta negara lain,presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR. Presiden RI
selain sebagai kepala pemerintahan juga berperan sebagai panglima tertinggi
angkatan bersengjata.sebagai kepala negara , presiden memiliki kekuasaan membuat
perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. Presiden juga dapat
memberikan tanda jasa, gelar, dan tanda kehormatan lainnya.
3.
Sebagai seorang panglima tertinggi angkatan bersenjata,presiden mempunyai
kekuasaan untuk menyatakan keadaan bahaya, menyatakan perang, dan membuat
perdamaian dengan persetujuan DPR. Oleh karena itu, kita harus mempunyai
presiden yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik.hal ini demi kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia. Rakyat diberi hak untuk memilih presiden secara langsung
untuk pertama kalinya pada pemilu 2004. Seorang calon presiden di usulkan oleh
partai politik /gabungan dala satu pasangan. Kemudian, setelah terpilih presiden akan
menjalankan tugasnya sebagai presiden selama masa jabatannya.
2. Wakil presiden
Wakil presiden mempunyai tugas sbb :
1. Melaksanakan tugas teknis sehari – hari.
2. Melaksanakan tugas khusus kenegaraan yang diberikan presiden, jika presiden
berhalangan.
3. Menggantikan jabatan presiden apabila presiden berhenti/diberhentikan/meninggal
dunia.
4.
3. Menteri
1. Menteri koordinator mempunyai tugas untuk menghubungkan / melakukan
kerjasama amtara satu menteri yang lainnya.
2. Menteri departemen. Departemen merupakan badan pelaksanaa pemerintah yang
di bagi menurut bidang-bidang masing – masing / perdepartemen.
3. Memteri negara menangani tugas tertentu dalam kegiatan pemerintah negarayang
tidak ditangani oleh departemen.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan memiliki
hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintah daerah lainnya.untuk
mengetahui cara menghubunngkan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan
daerah.cara pertama disebut dengan sentralisasi,yakni segala urusan,fungsoi, tugas ,
wewenang penyeklenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang
pelaksanaanya dilakukan secara dekosentrasi. Cara kedua dikenal sebagai
desentralisasi, yakni segala urusan, tugas ,dan wewenang pemerintahan diserahkan
seluas luasnya kepada pemerintah daerah.
Visi dan misi ditingkat lokal maupun nasional adalah melindungi serta
memberi ruang kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan mengurus rumah
tangganya sendiri berdasarkan kondisi dan kemampuan daerahnya.
B. SARAN
Sebaiknya pemerintah pusat dapat memerhatikan masyarakat yang dalam kondisi
yang kekurangan.
Sebaiknya presiden tidak hanya bertugas di bidang legislatif dan yudikatif, tetapi
juga bertugas memperhatikan perekonomian,kesehatan,serta kesejahteraan
masyarakat.
Sebaiknya semua pemerintah pusat dan daerah bekerjasama untuk melayani
masyarakat dengan seadil adilnya.
DAFTAR PUSTAKA
o http ://www.google.com/gtw/x?hl=id&u=http; //prezl.com/ayxtu9k9cr27/hubungan
struktural-dan-fungsional-pemerintah-pusat-dan-daer
o sumber google blog denai.
o WWW.academia.edu/6775849/hubunganstruktural
o sumber buku PPKN BAB IV harmonisasi pemerintah pusat dan daerah kurikulum 2013