Prinsip dan Fungsi Manajemen sumb

Prinsip dan Fungsi Manajemen
1. Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen. Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi yang berubah. Prinsipprinsip manajemen diuraikan sebagai berikut.
a. Pembagian Kerja. Pembagian kerja atau spesialisasi bisa meningkatkan hasil produksi dengan
membuat anggota organisasi atau karyawan menjadi lebih efisien.
b. Wewenang dan Tanggung Jawab. Manajer harus mampunmemberikan perintah. Namun
manajer juga harus memiliki tanggung jawab terhadap apa yang harus diperintahkannya.
c. Disiplin. Karyawan harus taat dan menghormati peraturan-peraturan yang mengatur
organisasi tersebut dan hukuman harus ditetapkan secara bijaksana bagi pelanggaran
peraturan tersebut.
d. Kesatuan Perintah. Setiap karyawan harus menerima perintah dari satu orang atasan saja.
e. Kesatuan Pengarahan. Masing-masing kelompok kegiatan organisasi yang mempunyai
sasaran yang sama haruslah diarahkan oleh seorang manajer dengan menggunakan satu
rencana.
f. Subordinasi Kepentingan Individu terhadap Kepentingan Umum. Kepentingan-kepentingan
satu karyawan atau sekelompok karyawan tidak boleh didahulukan dari kepentingan
organisasi secara umum.
g. Penggajian Karyawan. Karyawan harus mendapatkan upah atau balas jasa yang wajar atas
jasa-jasa mereka terhadap organisasi.

h. Pemusatan. Sentralisasi diperlukan agar pengambilan keputusan lebih efektif. Hal ini juga
mencerminkan sampai sejauh mana anggota karyawan bisa dilibatkan dalam pengambilan
keputusan.
i. Hierarki. Hirarki menunjukkan kepada siapa seorang karyawan harua bertanggung jawan dan
dari siapa ia mendapatkan perintah.
j. Tata Tertib. Agar organisasi perusahaan berlangsung tertib dan lancar diperlukan tata tertib
adalah berbagai aturan tentang pelaksanaan kerja.
k. Keadilan. Sebagai atasan harus berlaku dan bersikap adil serta bijaksana agar semua
karyawan dapat bekerja dengan tertib dan lancar.
l. Pemantapan Jabatan. Setiap pejabat atau karyawan hendaknya tidak sering diubah-ubah
tugas dan jabatannya.
m. Prakarsa. Prakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan karyawan hendaknya mendapatkan
penghargaan memotivasi karena sistem kerja yang lebih baik. Seorang manajer yang bijak
akan menerima dengan senang hati prakarsa-prakarsa yang dilahirkan bawahan atau anggota
organisasinya.
n. Esprit de Corps. Esprit de corps adalah semangat kesetiaan dan kecintaan yang
mempersatukan anggota-anggota organisasi. Esprit de corps muncul berkat kerja sama dan
hubungan baik antaranggota organisasi. Hal ini hendaknya dimanfaatkan oleh manajer untuk
maksud-maksud yang positif, konstruktif, dan rasional.


2. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia
menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Merancang
Mengorganisir
Memerintah
Mengordinasi, dan
Mengendalikan.
Berikut fungsi-fungsi manajemen yang paling utama :

a. Perencanaan

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan
dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tertentu.
Langkah pertama dalam perencanaan adlah menentukan (rencana trategis) yaitu
misi perusahaan pernyataan umum suatu organisasi atau perusahaan tentang apa yang
hendak dicapainya. Contoh misi Bristol-Myerss Scuibb, yaitu misi untuk memperpanjang dan
meningkatkan hidup manusia ddengan menyediakan produk kesehatan dan pemeliharaan
pribadi dengan kualitas terbaik.
Untuk mencapai misi perusahaan diperlukan rencana-rencana sebagai berikut :
1) Rencana Taktis
Rencana taktis adalah rencana berskala kecil dan berjangka waktu satu atau dua
tahun yang konsisten dengan strategis. Misalnya rencana strategis perusahaan meningkatkan
pangsa pasar menjadi sebesar 30 %, untuk mencapainya dijalankanlah rencana taktis berupa
pencarian wilayah-wilayah tertentu di mana tidak terdapat persaingan ketat dengan pesaing.
2) Rencana Operasional
Rencana operasional adalah metode atau cara-cara yang dilakukan untuk
melaksanakan rencana taktis. Misalnya rencana taktisnya meningkatkan pangsa pasar
menjadi 30%, untuk mencapainyadisusunlah rencana operasional yang meliputi menambah
produksi, menambah gerai penjualan, dan menambah staf penjualan.
3) Rencana Darurat

Rencana darurat adalah rencana alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi
berbagai kondisi yang mungkin saja terjadi. Misalnya di perusahaan penerbangan terjadi

kondisi peawat tidak layak terbang, maka rencana darurat yang mungkin dilaksanakan adalah
mengusahakan pengalihan penerbangan lain.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengaturan sumber daya perusahaan, baik sumber daya
manusia maupun sumber daya lain, secara konsisten sesuai dengan sasaran perusahaan yang
telah ditetapkan melalui fungsi perencanaan.
Beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam berorganisasi, yaitu sebagai berikut :
1) Membagi pekerjaan yang harus dilakukan menjadi departemen-departemen dan jabatanjabatan yang terperinci.
2) Membagi-bagi tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing jabatan.
3) Mengkoordinasikan berbagai tugas dalam organisasi.
4) Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit-unit.
5) Membangun hubungan antara individu, kelompok, dan departemen.
6) Menetapkan garis-garis wewenang formal.
7) Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi.
Salah satu tugas penting dalam pengorganisasian adalah membentuk struktur
organisasi. Struktur organisasi adalah suatu model yang bisa menjelaskan wewenang, batas
wewenang, dan koordinasi antara satuan-satuan yang ada dalam organisasi. Saat ini dikenal

tiga macam struktur organisasi, yaitu struktur garis, struktur fungsional, serta strukur garis
dan staf.
1) Struktur Organisasi Garis
Struktur organisasi garis adalah bentuk organisasi yang di dalamnya terdapat garis
wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan.
Ciri struktur organisasi garis meliputi lima poin berikut.
a)
b)
c)
d)
e)

Jumlah karyawan sedikit.
Selain manajer puncak, manajer di bawahnya hanya sebagai pelaksana.
Sarana dan alat terbatas.
Hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung.
Bentuk organisasi ini banyak dipakai perusahaan perseorangn yang pemiliknya merupakan
manajer puncak.

2) Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional adalah suatu organisasi di mana wewenang dari
pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional
untuk dikerjakan kepada pada pelaksana yang memiliki keahlian khusus. Ciri struktur
organisasi fungsional meliputu lima poin berikut :
a)
b)
c)
d)

Organisasi kecil
Di dalamnya terdapat kelompok kerja staf ahli.
Spesialisasi dalam pengerjaan tugas.
Memiliki target kerja yang jelas dan pasti.

e) Pengawasan dilakukan dengan ketat.

3) Struktur Organisasi Garis dan Staf
Struktur garis dan staf adalah perpaduan antara struktur organisasi garis dan struktur
organisasi fungsional dengan bantuan staf. Staf adalah tenaga ahli yang bertugas
memberikan pertimbangan dan nasihat sesuai dengan keahliannya. Struktur organisasi ini

memiliki 4 ciri berikut :
a)
b)
c)
d)

Hubungan atasan dengan bawahan tidak seluruhnya secara langsung.
Karyawan banyak.
Organisasi besar.
Terdapat dua kelompok kerja dalam organisasi, yaitu personel lini dan personel staf.

c. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditujukan untuk mengarahkan bawahan
agar mau bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi untuk
mengarahkan anggota organisasi agar mau bekerja dengan tenang tanpa ada kesan terpaksa,
diperlukan pengarahan dan perintah.
1) Pengarahan
Pengarahan dilakukan dengan cara memberikan informasi yang diperlukan
terutamau yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi karyawan. Biasanya cara ini
digunakan untuk karyawan baru yang baru memulai pekerjaan di perusahaan. Pengarahan

semacam ini mencakup tugas yang harus dilaksanakan, cara-cara yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan, hubungan antara sesama karyawan, dan lainnya.
2) Perintah
Perintah dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan dan harus dimengerti oleh
atasan dan karyawan yang diperintah. Peranan atasan sangat dibutuhkan dalam memberikan
pengarahan . oleh karena itu, komunikasi dan motivasi sangat diperlukan agar pengarahan
yang dilakukan berhasil dengan baik.

a) Komunikasi
Komunikasi sangat berguna dalam menciptakan suasana kerja sama antara atasan
dan bawahan yang dilandasi saling pengertian. Tanpa kounikasi yang baik, pengarahan yang
dilakukan manajer tidak akan dapat dimengerti oleh karyawan, demikian pula sebaliknya.
b) Motivasi

Motivasi bisa berupa motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif dapat
dilakukan dengan cara memberikan penghargaan, kenaikan gaji, atau menaikkan jabatan.
Motivasi negatif dapat dilakukan dengan cara skorsing, pemotongan gaji, atau peringatan.
Melalui kedua motivasi ini diharapkan karyawan dapat melakukan pekerjaan yang telah
diperintahkan kepadanya. Motivasi sendiri merupakan pemberian dorongan dari atasan
kepada bawahan sehingga karyawan mau meningkatkan prestasi kerja mereka. Motivasi yang

berhasil dapat mendorong kreativitas karyawan dalam bekerja dan mereka mampu
memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam melakukan pekerjaan.
d. Koordinasi
Koordinasi berfungsi untuk menciptakan suatu komunikasi dan kesesuaian dari
berbagai kepentingan dan perbedaan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik.
Sebagaimana diketahui, dalam suatu organisasi banyak sekali kepentingan sehingga bila tidak
dikoordinasikan kepentingan-kepentingan tersebut akan saling mematikan dan tujuan yang
telah ditetapkan tidak tercapai. Oleh karenanya manajer harus bisa mengkoordinasikan atau
menyatukan berbagai tujuan dan kepentingan anggota organisasi tersebut.
e. Pengawasan
Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan
tujuan. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah anggota organisasi terlibat penuh
dalam pelaksanaan rencana dan apakah hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan
mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan.
Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,
penyimpangan, penyelewengan, dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai rencana. Jadi,
pengawasan bukan untuk mencapai kesalahan, tetapi mencari kebenaran dalam pelaksanaan
pekerjaan.

Langkah-langkah dan hal-hal keberhasilan pengawasan. Langkah-langkah dalam
Proses Pengawasan :
1)
2)
3)
4)

Menetapkan standar dan metode untuk mengukur prestasi.
Mengukur prestasi kerja.
Menentukan prestasi kerja sesuai standar.
Mengambil tindakan perbaikan.
Hal-hal yang Memengaruhi Keberhasilan Pengawasan :

1)
2)
3)
4)

Rencana yang dilaksanakan, khususnya standar mengenai prestasi yang akan dihasilkan.
Ketegasan manajer yang mengontrol kegiatan.

Proses kontrol yang akan dilakukan.
Para manajer harus memiliki keahlian observasi untuk menentukan awal kesalahan dan
melakukan koreksi.
5) Kewenangan resmi untuk melakukan pengawasan.

6) Kemauan dan semngat untuk melakukan pengawasan.

Bidang-Bidang Manajemen
Bidang-bidang manajemen yang utama ada empat, yaitu manajemen produksi,
manajemen personalia, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran.

1. Manajemen Produksi
a. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan
pembuatan barang dan jasa yang pelaksanaanya menggunakan sumber daya manusia,
material atau bahan, modal atau uang, mesin atau peralatan, serta kewirausahawan yang
akan mengkoordinasikan keempat faktor lainny. Dalam arti lain, manajemen produksi
berkaitan erat dengan pengelolaan faktor-faktor produksi.Tujuan manajemen sendiri untuk
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
b. Tanggung Jawab Manajemen Produksi
Manajemen produksi bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran (output) yang
sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas baik dan harga yang
terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya. Berdasarkan tanggung jawab ini, maka
ukuran kinerja manajemen produksi bisa ditinjau dari tiga hal berikut.
1) Ongkos Produksi
Ongkos produksi meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produksi sampai ke tangan konsumen. Dengan ongkos produksi yang murah diharapkan
produk dapat dipasarkan dengan harga bisa dijangkau oleh konsumen.
2) Kualitas Produk
Konsumen tidak hanya memilih produk yang harganya murah, tapi berkualitas. Baikburuknya manajemen produksi juga diukur dari kualitas produk yang dihasilkan yaitu
disesuaikan dengan selera konsumen, bukan hanya ukuran kualitas secara teknologi.
3) Tingkat Pelayanan
Ukuran tingkat pelayanan dapat diketahui dari ketersediaan dan kemudahan untuk
mendapatkan produk serta kecepatan pelayanan, baik yang berkaitan dengan waktu
pengiriman maupun waktu pemrosesan.

Untuk bisa mencapai kinerja sistem operasi di atas, seseorang manajer produksi
dituntut sedikitnya memiliki kompetensi tekhnikal dan manajerial.
1) Kompetensi teknikal adalah kompetensi yang berkaitan dengan pemahaman atas teknologi
proses produksi dan pengetahuan atas jenis-jenis pekerjaan yang harus dikelola. Tanpa
memiliki kompetensi teknikal, seorang manajer produksi tidak akan mengerti apa yang
sebenarnya harus diperbuat.
2) Kompetensi manajerial adalah kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan pengelolaan
faktor produksi dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Kompetensi ini

sangat diperlukan mengingat penguasaan pengelolaan atas yang ada di dalam suatu unit
usaha merupakan keharusan yang tak dapat dihindari.

c. Keputusan-keputusan dalam Manajemen Produksi
Agar dapat menjalankan tanggung jawabnya, manajemen produksi melibatkan
serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, taktikal bahkan keputusan strategis.
Keputusan-keputusan tersebut mencakup lima hal berikut.
1) Keputusan tentang Proses Produksi
Keputusan ini berkaitan dengan penentuan fasilitas fisik yang dipergunakan untuk
terjadinya transformasi input menjadi produk. Keputusan yang bermaksud meliputi teknologi
produksi, tipe peralatan, jenis proses dan aliran proses produksi, serta tata letak fasilitas.
2) Keputusan tentang Kapasitas Produksi
Keputusan ini berkaitan dengan penentuan kemampuan sistem produksi untuk
menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Beberapa hal yang termasuk
dalam keputusan kapasitas produksi adalah penentuan kapasitas, desain sistem produksi,
penentuan subkontrak, penambahan mesin, dan perekrutan tenaga kerja.
3) Keputusan tentang Persediaan
Keputusan ini pada hakikatnya berkaitan dengan pengaturan material yang
diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan bahan baku, barang setengah
jadi hingga produk jadi.
4) Keputusan tentang Tenaga Kerja
Keputusan ini dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun
keputusan-keputusan rutin di antaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan cuti.,
penggiliran kerja, dan sebagainya.
5) Keputusan tentang Kualitas Produksi
Keputusan ini berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan, apakah sudah
sesuai atau belum dengan standar yang telah ditetapkan. Bila sudah, kegiatan produksinya
bisa terus dilanjutkan. Namun bila belum, proses produksinya harus disempurnakan dahulu
hingga hasilnya sesuai denganstandar yang telah ditetapkan. Setelah itu, kegiatan
produksinya baru bisa dilanjutkan.

2. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan
fungsi-fungsi keuangan, meliputi bagaimana memperoleh dana dan bagaimana
menggunakan dana tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa

memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dana dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, bisa berbentuk utang atau modal sendiri.
Tugas manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan
tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian dividen suatu perusahaan.
Dengan demikian, tugas manajemen keuangan adalah merencanakan untuk
memaksimumkan nilai peruahaan. Adapun kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan
manajer keuangan meliputi empat hal berikut.
1) Bekerja sama dengan manajer lain dan bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan.
2) Memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal
yang berkaitan dengannya.
3) Bekerja sama dengan manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien
mungkin.
4) Mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat
memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

3. Manajemen Personalia
a. Pengertian Manajemen Personalia
Manajer personalia adalah bagian dari manajemen yang melaksanakan
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap karyawan atau personalia
sehingga efektifitas dan efisiensinya dapat ditingkatkan semaksimal mungkin. Titk berat
perhatiannya pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kepegawaian di dalam
perusahaan.
b. Tugas Manajemen Personalia
Manajemen personalia memiliki tugas sebagai berikut :
1) Analisis Jabatan
Analisi jabatan adalah suatu kegiatan memberikan analisis pada setiap jabatan
sehingga bisa memberikan gambaran tentang syarat-syarat yang diperlukan bagi setiap
karyawan untuk jabatan tertentu. Hal ini merupakan landasan atau pedoman untuk
penerimaan dan penempatan karyawan, serta kegiatan lainnya dalam bidang manajemn
personalia.
Analisis jabatan yang pokok terdiri dari deskripsi jabatan dan syarat-syarat jabatan.
a) Deskripsi jabatan adalah penjelasan tentang suatu jabatan, tugas-tugasnya, tanggung
jawabnya, wewenagnya, dan sebagainya.
b) Syarat-syarat jabatan, dibuat berdasarkan deskripsi jabatan. Jadi, syarat jabatan adalah suatu
informasi tentang syarat-syarat yang diperlukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu.

2) Merekrut Karyawan
Setelah menetapkan ciri-ciri dan jumlah karyawan yang dibutuhkan, tugas
manajemen personalia berusaha mendapatkan karyawan dengan ciri-ciri yang telah
ditetapkan, melalui sumber berikut.
a) Sumber internal, yaitu menempatkan karyawan yang sudah ada pada jabatan yang
kebetulan lowong atau suatu tugas baru diadakan.
b) Menggunakan jasa karyawan, untuk menarik teman, tetangga, dan saudara dari mereka
untuk bekerja sama pada perusahaan tersebut.
c) lembaga-lembaga pendidikan kualifikasi tertentu dan bisa juga memberikan ikatan dinas atau
beasiswa.
d) Perusahaan lain. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang baru berdiri dan lebih
mengutamakan karyawan yang sudah punya pengalaman.
e) Iklan lowongan pekerjaan. Cara ini bisa sampai ke wilayah yang lebih luas sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan karyawan yang paling baik.
3)

Menyeleksi Karyawan
Seleksi karyawan adalah kegiatan memilih karyawan yang paling tepat untuk mengisi
posisi posisi yang telah ditentukan sebelumnya, suatu metode seleksi harus disesuaikan
dengan analisis jabatan yang telah dilakukan sebelumnya.
Dalam seleksi harus jujur, efektif, efisien, memperhatikan peraturan dan ketentuan
pemerintah yang berlaku, serta ahli di bidangnya.

4) Pelatihan Karyawan
Pelatihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari
para karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan. Proses latihan dilaksanakan setelah
calon karyawan diterima sebagai karyawan.

Tujuan dan harapan dari pelatihan karyawan. Tujuan Pelatihan :
a)
b)
c)
d)
e)

Agar karyawan bekerja lebih cepat dan lebih baik.
Karyawan bekerja lebih efektif.
Penggunaan mesin dan peralatan diharapkan lebih lama.
Angka kecelakaan diharapkan lebih kecil.
Biaya produksi diharapkan lebih rendah.
Harapan dari Pelatihan, yaitu :

a) Mengurangi pengawasan.

b) Meningkatkan kerja sama antarkaryawan.
c) Memudahkan pelaksanaan mutasi dan promosi.
d) Memudahkan pelaksanaan pendelegasian wewenang.

5) Mutasi dan Promosi Karyawan
Mutasi merupakan suatu kegiatan dari suatu perusahaan untuk dapat melaksanakan
prinsip orang yang tepat di tempat yang tepat. Pelaksanaan mutasi didasarkan kepada
kemampuan kerja, rasa tanggung jawab, kesenangan, dan sebagainya, sehingga
meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Selain itu perlu adanya evaluasi pada setiap pekerja
secara terus-menerus dan objektif. Prosesnya tidak boleh dirasakan sebagai suatu hukuman
bagi karyawan yang dimutasi. Agar tidak mempengaruhi bidang-bidang lain secara barantai.
Untuk itu perlu dilaksanakan secara terkoordinasi.
Promosi merupakan proses kegiatan pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke
jabatan yang lebih tinggi. Pada umumnya promosi selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab,
dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya, peningkatan
pendapatan serta fasilitas-fasilitas yang lain. Pelaksanaan promosi harus memperhatikan
syarat-syarat tertentu antara lain pengalaman, tingkat pendidikan, loyalitas, dan kejujuran.
Dalam promosi dilakukan evaluasi rutin, lengkap, dan objektif. Persyaratan promosi harus
tegas, hendaknya menjamin kestabilan perusahaan dan mampu meningkatkan moral kerja
para karyawan, mencegah dan meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih kasih.
6) Penggajian Karyawan
Penggajian atau kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan
kepada para karyawannya yang dinilai dengan uang dan diberikan secara tetap. Dengan
adanya kompensasi seorang mau menjadi karyawan dari suatu perusahaan. Selain itu
kompensasi sangat berpengaruh terhadap semangat dan kegairahan kerja. Agar kompensasi
yang diberikan mempunyai dampak positif, maka minimal jumlah yang diberikan harus bisa
memenuhi kebutuhan secara minimal dan sesuai dengan peraturan berlaku, serta mampu
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas dan efisiensi karyawan. Biasanya
kompensasi yang diberikan didasarkan atas, berat-ringannya pekerjaan, sulit-mudahnya
pekerjaan, besar-kecilnya resiko pekerjaan, perlu tidaknya ketrampilan dalam pekerjaan.
7) Pemutusan Hubungan Kerja dengan Karyawan
Pemutusan hubungan kerja (PHK)dapat terjadi setelah karyawan diterima dalam
perusahaan. Pada prinsipnya PHK dapat terjadi karena salah satu atau kedua belah pihak
merasa rugi bilamana hubungan kerja tersebut dilanjutkan tidak hanya merugikan karyawan
tetapi lebih merugikan perusahaan. PHK bisa berakibat beban atau kewajiban bagi
perusahaan seperti kaharusan membayar pesangon. Untuk memperkecil resiko tersebut,
peruhaan dapat melakukan masa percobaan atau perbaikan terlebih dahulu pada karyawan
yang akan di-PHK.

4. Manajemen Pemasaran

Manajemen perusahaan adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
target pembeli untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen pemasaran memiliki beberapa tugas berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Menciptakan konsep dalam bidang pemasaran.
Merencanakan dan mmelaksanakan semua program di bidang pemasaran.
Merencanakan dan menciptakan keuntungan.
Merencanakan, menciptakan serta mengembangkan permintaan produk.
Merencanakan dan mengelola permintaan dan penawaran produk.
Menciptakan dan mengembangkan permintaan terhadap barang dan jasa.
Mengatur dan mengendalikan organisasi pemasaran.
Memproses pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran.
Mengendalikan usaha dalam bidang pemasaran dan jasa.
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam bidang pemasaran.
Menciptakan kepuasan para konsumen dari layanan perusahaan.
Mengembangkan manfaat saling menguntungkan semua pihak.
Merencanakan dan membina para langganan lama.
Merencanakan dan mencari para langganan baru.
Memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup peruhaan.
Ruang lingkup manajemen pemasaran bisa ditinjau secara umum dan khusus.

Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran
Ruang Lingkup secara Umum :
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Perencanaan pemasaraan.
Falsafah pemasaran.
Organisasi pemasaran.
Kebijakan dan strategi pemasaran.
Strategi pemasaran terpadu.
Sistem informasi pemasaran.
Ruang Lingkup Khusus :

a) Perencanaan pemasaran meliputi menetapkan pembeli potensial, memperkirakan jumlah
penjualan, dan mengombinasi kebijakan pemasaran.
b) Pelaksanaan pemasaran dengan sasaran memaksimalkan kepuasan para konsumen terhadap
barang-barang dan jasa sesuai kebutuhannya dan yang diinginkannya.
c) Pengendalian Pemasaran, bertujuan menilai seberapa jauh tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan telah tercapai.

Sumber : Buku Ekonomi Yudhistira SMA kelas X

WAWANCARA
1. Tema Wawancara
: Usaha Sambel Pecel Karangsari Yang Sukses
2. Narasumber
: Ibu Cindrawati
3. Daftar Pertanyaan & Jawaban :
a. Darimana Ibu memperoleh ide/inspirasi untuk memulai usaha ini ?
 “Saya memperoleh ide untuk memulai usaha ini dari Ibu saya.”
b. Apakah usaha ini bermula secara turun – menurun ?
 “Usaha ini bermula dari nenek saya. Lalu Ibu saya mengembangkan
usaha ini, dan sekarang saya yang meneruskan usaha ini.”
c. Dapatkah Ibu menceritakan bagaimana awal mula usaha ini ?



d.

e.
f.
g.
h.
i.
j.

k.

l.

“Awalnya usaha ini hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga, berdiri sekitar tahun 1978 hingga sekarang ini. Dan terus
berkembang dan terus disukai oleh masyarakat luas.”
Mohon maaf , jika kami lancang. Tetapi kalau kami boleh tahu berapakah
modal awal Ibu?
 “Modal awal , ± Rp 30.000,-“
Maaf, darimanakah sumber modal yang Ibu peroleh ?
 “Modal diperoleh dari uang yang saya miliki.”
Berapa lamakah Ibu menekuni profesi ini ?
 “Profesi ini sudah saya rintis sekitar 33 tahun.”
Dimana sajakan tempat pemasarannya ?
 “Khususnya di Kota Blitar, Surabaya, Semarang, dan juga Jakarta.”
Berapakah hasil pemasarannya per-bulan ?
 “Kalau itu, rahasia perusahaan.”
Berapakah jumlah karyawan yang Ibu pekerjakan ?
 “Jumlah karyawan disini 30 orang.”
Maaf , Apakah pendapatan karyawan sudah memenuhi Upah Minimum
Regional (UMR) ?
 “Sudah, karena per-bulannya upah atau gaji karyawan Rp 800.000,-“
Kapankah biasanya pesanan ramai ?
 “Setiap hari ramai. Akan tetapi lebih ramai ketika hari libur besar,
apalagi waktu Hari Raya Keagamaan.”
Bagaimana cara menjadi sukses seperti sekarang ini ?
 “Caranya dengan bekerja keras, berdo’a dan terus berusaha.”

m. Apakah Ibu sudah merasa puas dengan pekerjaan ini ?
 “Sebenarnya saya masih belum puas. Karena, saya ingin sambel pecel
Karangsari ini bisa dikenal di seluruh Indonesia.”
n. Apakah Ibu tidak ingin beralih profesi ?
 “Tidak, karena usaha sudah menguntungkan bagi saya dan keluarga.
Dan usaha ini juga salah satu warisan keluarga.”
o. Apakah suka dan duka dalam usaha ini ?
 “Sukanya..keuntungan yang saya peroleh setiap bulannya cukup
besar. Jadi, itu sangat menguntungkan untuk saya. Dan dukanya, jika
bahan-bahan dasar pembuatan sambel pecel mahal. Contohnya
cabai.”
p. Apakah hambatan – hambatan dalam usaha ini ?
 “Hambatannya kadang kewalahan untuk memenuhi pesanan.”
q. Apakah harapan Ibu kedepan ?
 “Lebih maju sampai anak-cucu dan terus berkembang.”
r. Apakah perusahaan ini sudah menggunakan prinsip manajemen?
 “Sudah. Saya sangat menerapkan prinsip manajemen dalam usaha
saya. Seperti halnya, pembagian kerja berdasarkan keterampilan dan

keuletan yang dimiliki setiap pegawai, wewenang dan tanggung jawab,
penggajian karyawan, serta disiplin. Itu yang kami utamakan. “
s. Pembagian kerja karyawan dibagi merunut apa?
 “Menurut keuletan dan keterampilan yang dimiliki setiap pegawai.”
t. Apakah perusahaan ibu sudah menerapkan manajemen?
 “Tentu sudah, karena dengan diterapkannya manajemen dalam usaha
saya, dapat mempermudah untuk merancang, mengorganisir, lalu
mengendalikan produksi usaha saya. Selain itu diterapkannya
manajemen dapat mempermudah untuk memerintah serta
beroordinasi dengan karyawan maupun dengan manajer.”
u. Bagaimana kiat-kiat ibu menjaga kualitas produk ?
 “Kebersihan harus diutamakan, selalu menggunakan bahan
berkualitas, agar konsumen tetap percaya pada produk kami. Kiat yang
utama terus bekerja keras.”

EKONOMI

MANAJEMEN

Oleh :
AVIRIANI LUBERTASARI
GABRIELLA PATRICIA
PENI YULIANA
RUSMALA
YOLLA SARI WUNI

(09)
(16)
(29)
(36)
(39)