Kebiasaan hidup rukun dan damai

kebiasaan hidup rukun dan damai, penuh kasih sayang dan hormat dilingkungan keluarga dan
masyarakat.
2.Tatakrama dan Tata susila
Tatakrama dan Tata Susila juga tak terlepas dari budi pekerti. Berlaku sopan, bertata krama yang
meliputi sikap badan, cara duduk, berbicara dll. Misalnya kita berbicara dengan orang tua kita
menggunakan bahasa halus atau bahasa yang sopan. Menghormati orang tua, guru, dll adalah wajib,
tetapi bukan berarti yang muda tidak dihormati. Hormat kepada orang lain itu satu keharusan, karena
apabila kita sudah hormat dan berlaku santun kepada orang lain maka niscaya orang itu juga akan
berlaku sopan kepada kita. Itu semuanya termasuk dalam Tata Susila- etika moral, yang juga meliputi :
1. Jujur, tidak menipu, welas asih kepada sesama. Berkelakuan baik tidak Main/berjudi, main perempuan
atau selingkuh, mabuk karena minuman keras, menggunakan narkoba dan mencuri .Tentu saja tindakan
jahat yang lain seperti membunuh, menista, mengakali,memeras, menyuap, melanggar hukum dan
berbuat kejam ,harus tidak dilakukan karena sangat bertentangan dengan budi pekerti.
2. Berperilaku baik dengan menghindari perbuatan salah, supaya nama baik tetap terjaga. Apabila kita
berbuat salah atau fatal dalam kehidupan bermasyarakat, secara tidak langsung kita sudah kehilangan
kehormatan dalam kehidupan sosial. Ada pepatah menyatakan : Kehilangan semua harta milik itu tidak
kehilangan apapun, kehilangan nyawa artinya kehilangan separuh hidup kita, akan tetapi jika kita
kehilangan kehormatan artinya kehilangan semuanya.
3. Memelihara kerukunan, bebas dari konflik diantara keluarga, tetangga, desa, selanjutnya ditingkat
negara dan dunia, dimana hubungan harmonis antar manusia teramat penting. Kerusakan dan
kekacauan yang timbul didunia ini, yang paling besar adalah dikarenakan oleh sikap manusia yang tidak

lagi menerapkan budi pekerti, artinya rukun membuat kita hidup damai tentram berdampingansehat.
4. Bersikap sabar, menerima dengan ikhlas dan sadar jalan kehidupan kita dan tidak perlu iri kepada
sukses orang lain. Ingin hidup sukses kita harus berusaha dengan keras dan rajin dan selalu berdoa
kepada tuhan, niscaya semuanya dapat tercapai.
5. Tidak bersikap egois yang hanya mementingkan diri sendiri, selalu berbuat tanpa pamrih dan selalu
siap bekerja demi kepentingan masyarakat dan kesejahteraan umat. Dengan sikap yang demikian maka
akan dapat menimbulkan tindakan ber-gotong royong, baik dalam lingkungan kecil maupun besar dalam
masyarakat.
6. Gotong Royong adalah kerjasama saling membantu dan hasilnya sama-sama dinikmati. Ini bisa
berlaku antar tetangga, desa yang merupakan kebiasaan yang sudah berjalan sejak masa kuno. Contoh
gotong royong dalam kehidupan sehari-hari misalnya sama-sama membersihkan jalan desa,
memperbaiki pra sarana seperti jalan desa, saluran air, balai desa dsb. Ada juga yang bergotong royong
ramai-ramai membangun rumah seorang warga dll. Jadi pada intinya gotong royong adalah kerjasama
antar beberapa pihak yang menghasilkan nilai lebih diberbagai bidang yang dikerjakan bersama tersebut.

Dasar gotong royong adalah sukarela dan untuk kepentingan bersama yang meliputi bidang-bidang
perawatan, pembangunan, produksi dll. Tiap peserta akan menangani bidang pekerjaan yang merupakan
kemahirannya, sehingga dalam gotong royong dapat menghasilkan apa yang diharapkan.