HPI 2013_2 Recent site activity teeffendi
Pengertian dan Istilah
Hukum Pidana Internasional
Tolib Effendi
Hukum Pidana Internasional
Istilah hukum pidana internasional merupakan
istilah yang relatif baru dalam disiplin Ilmu
Hukum, begitupula dalam kurikulum lama
pengajaran Ilmu Hukum di Pendidikan Tinggi
Hukum di Indonesia. Kurikulum-kurikulum lama
tersebut hanya mengenal hukum pidana dan
hukum internasional, kurikulum lama tersebut
belum mengenal hukum pidana internasional
sebagai bagian dari kurikulum pengajaran.
Istilah Hukum Pidana Internasional
Istilah hukum pidana internasional semula
diperkenalkan dan dikembangkan oleh pakar-pakar
hukum internasional dari Eropa daratan seperti
Friederich Meili pada tahun 1910 dari Swiss, Georg
Schwarzenberger pada tahun 1950 dari Jerman,
Gerhard Mueller pada tahun 1965 dari Jerman, J.P.
Francois pada tahun 1967, Rolling dan Van Bemmelen
pada tahun 1979 dari Belanda, kemudian diikuti oleh
pakar hukum dari Amerika Serikat seperti Edmund
Wise pada tahun 1965 dan Cherif Bassiouni pada tahun
1986.
Menurut Roling
Roling membedakan antara hukum pidana
nasional (National Criminal Law), hukum pidana
internasional (International Criminal law) serta
memberikan definisi khusus tentang apa yang
disebutnya sebagai hukum pidana
supranasional (Supranational Criminal Law).
Menurut Roling (lanjutan)
Hukum pidana nasional adalah hukum pidana yang berkembang
di dalam kerangka orde peraturan perundang-undangan
nasional dan dilandaskan pada sumber hukum nasional.
Hukum pidana internasional adalah hukum yang menentukan
hukum pidana nasional yang akan diterapkan terhadap
kejahatan-kejahatan yang nyata-nyata telah dilakukan bilamana
terdapat unsur-unsur internasional di dalamnya.
Hukum pidana supranasional adalah hukum pidana dan
masyarakat yang lebih luas terdiri dari negara dan rakyat dimana
memiliki arti standar hukum pidana yang telah berkembang di
dalam kumpulan masyarakat tersebut
(Lihat Romli Atmasasmita, 2006: 20)
Menurut Bassiouni
Hukum pidana internasional adalah hasil
penggabungan dua disiplin hukum yang telah ada dan
berkembang dalam jalur masing-masing yang saling
melengkapi dan mengisi.
Disiplin hukum tersebut adalah aspek-aspek hukum
pidana dari hukum internasional dan aspek-aspek
hukum internasional dari hukum pidana nasional.
(Lihat M. Cherif Bassiouni, 1986: 1)
Menurut Van Bemmelen
Menurut Van Bemmelen, dalam hukum pidana
nasional juga diatur batas berlakunya di dunia
internasional. Peraturan ini kita namakan hukum
pidana internasional, yang dapat diatur baik dengan
undang-undang ataupun dengan perjanjian.
Sedangkan norma yang dapat berlaku sekaligus untuk
beberapa negara, norma ini dapat kita namakan
supranasional.
(Lihat Romli Atmasasmita, 2006: 31)
Pengertian Hukum Pidana Internasional
Secara Umum
Berdasarkan pandangan Roling, Bassiouni dan Van
Bemmelen tersebut, dapat ditarik suatu persamaan,
bahwa hukum pidana internasional adalah seperangkat
asas-asas dan kaidah-kaidah yang mempelajari
perbuatan pelanggaran terhadap ketentuan
internasional dan upaya penegakan hukumnya.
Jadi hukum pidana internasional mempelajari hukum
pidana internasional secara materiil maupun formil.
Kedudukan dan Ruang
Lingkup Hukum Pidana
Internasional
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum
Sebelum membicarakan kedudukan hukum pidana
internasional dalam ilmu hukum, maka perlu disinggung
sedikit tentang ilmu hukum.
Ilmu Hukum merupakan salah satu ilmu yang termasuk
dalam kelompok ilmu praktis. Namun, ilmu hukum
merupakan ilmu yang istimewa karena dampak
langsungnya terhadap kehidupan manusia dan
masyarakat yang terbawa oleh sifat dan
problematikanya yang telah memunculkan dan
membimbing pengembanan serta pengembangannya.
(Lihat Bernard Arief Sidharta, 2008: 111)
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum (lanjutan)
Di dalam mempelajari ilmu hukum terdapat ilmu bantu
untuk dapat mempelajari hukum secara utuh,
diantaranya adalah sejarah hukum, sosiologi hukum
dan perbandingan hukum.
Dengan ilmu bantu tersebut dapat dipelajari
pengertian hukum, tujuan hukum, sumber hukum,
pembagian hukum dll.
Diantara pembagian disiplin ilmu hukum terdapat
hukum publik dan hukum perdata.
(Lihat L.J. van Apeldoorn, 2008: 171)
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum (lanjutan)
Apakah hukum pidana internasional terletak dalam
kelompok hukum publik atau hukum perdata?
Jika terletak pada hukum publik, maka apakah hukum
pidana internasional merupakan sub ordinasi dari
hukum pidana atau sub ordinasi dari hukum
internasional?
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum (lanjutan)
Romli Atmasasmita menyebutkan, bahwa hukum
pidana internasional memiliki ciri-ciri:
1. Memiliki asas hukum;
2. Memiliki kaidah hukum;
3. Memiliki proses penegakan hukum;
4. Memiliki objek kajian tersendiri.
Dengan demikian hukum pidana internasional
merupakan disiplin tersendiri dari ilmu hukum.
(Lihat Romli Atmasasmita, 2006: 13-17)
Hukum Pidana Internasional, Tindak Pidana
Internasional dan Tindak Pidana
Transnasional
Ketiga istilah tersebut akan dipakai secara bergantian
yang memiliki arti yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
Jika dianalogikan secara sederhana, di dalam
mempelajari hukum pidana internasional, maka di
dalamnya akan mempelajari tentang tindak pidana
internasional dan tindak pidana transnasional termasuk
di dalamnya adalah mempelajari penegakan
hukumnya.
Tindak Pidana Internasional dan Tindak
Pidana Transnasional
Tindak pidana internasional menunjukkan suatu
peristiwa kejahatan yang sifatnya internasional, yaitu
kejahatan-kejahatan yang diatur dalam konvensikonvensi internasional sebagai tindak pidana
internasional, sedangkan istilah tindak pidana
transnasional dimaksudkan untuk menunjukkan
adanya tindak pidana-tindak pidana yang pada
dasarnya bersifat nasional namun mengandung aspek
transnasional atau lintas batas negara
(Lihat I Wayan Parthiana, 2006: 31-32)
Daftar Bacaan
1. Bernard Arief Sidharta, Apakah Filsafat dan Filsafat
Ilmu Itu, 2008
2. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional,
2006
3. L.J. van Apeldoorn, diterjemahkan oleh Oetarid
Sadino, Pengantar Ilmu Hukum, 2008
4. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law
Volume I: Crimes, 1986
5. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana
Internasional, 2006
Hukum Pidana Internasional
Tolib Effendi
Hukum Pidana Internasional
Istilah hukum pidana internasional merupakan
istilah yang relatif baru dalam disiplin Ilmu
Hukum, begitupula dalam kurikulum lama
pengajaran Ilmu Hukum di Pendidikan Tinggi
Hukum di Indonesia. Kurikulum-kurikulum lama
tersebut hanya mengenal hukum pidana dan
hukum internasional, kurikulum lama tersebut
belum mengenal hukum pidana internasional
sebagai bagian dari kurikulum pengajaran.
Istilah Hukum Pidana Internasional
Istilah hukum pidana internasional semula
diperkenalkan dan dikembangkan oleh pakar-pakar
hukum internasional dari Eropa daratan seperti
Friederich Meili pada tahun 1910 dari Swiss, Georg
Schwarzenberger pada tahun 1950 dari Jerman,
Gerhard Mueller pada tahun 1965 dari Jerman, J.P.
Francois pada tahun 1967, Rolling dan Van Bemmelen
pada tahun 1979 dari Belanda, kemudian diikuti oleh
pakar hukum dari Amerika Serikat seperti Edmund
Wise pada tahun 1965 dan Cherif Bassiouni pada tahun
1986.
Menurut Roling
Roling membedakan antara hukum pidana
nasional (National Criminal Law), hukum pidana
internasional (International Criminal law) serta
memberikan definisi khusus tentang apa yang
disebutnya sebagai hukum pidana
supranasional (Supranational Criminal Law).
Menurut Roling (lanjutan)
Hukum pidana nasional adalah hukum pidana yang berkembang
di dalam kerangka orde peraturan perundang-undangan
nasional dan dilandaskan pada sumber hukum nasional.
Hukum pidana internasional adalah hukum yang menentukan
hukum pidana nasional yang akan diterapkan terhadap
kejahatan-kejahatan yang nyata-nyata telah dilakukan bilamana
terdapat unsur-unsur internasional di dalamnya.
Hukum pidana supranasional adalah hukum pidana dan
masyarakat yang lebih luas terdiri dari negara dan rakyat dimana
memiliki arti standar hukum pidana yang telah berkembang di
dalam kumpulan masyarakat tersebut
(Lihat Romli Atmasasmita, 2006: 20)
Menurut Bassiouni
Hukum pidana internasional adalah hasil
penggabungan dua disiplin hukum yang telah ada dan
berkembang dalam jalur masing-masing yang saling
melengkapi dan mengisi.
Disiplin hukum tersebut adalah aspek-aspek hukum
pidana dari hukum internasional dan aspek-aspek
hukum internasional dari hukum pidana nasional.
(Lihat M. Cherif Bassiouni, 1986: 1)
Menurut Van Bemmelen
Menurut Van Bemmelen, dalam hukum pidana
nasional juga diatur batas berlakunya di dunia
internasional. Peraturan ini kita namakan hukum
pidana internasional, yang dapat diatur baik dengan
undang-undang ataupun dengan perjanjian.
Sedangkan norma yang dapat berlaku sekaligus untuk
beberapa negara, norma ini dapat kita namakan
supranasional.
(Lihat Romli Atmasasmita, 2006: 31)
Pengertian Hukum Pidana Internasional
Secara Umum
Berdasarkan pandangan Roling, Bassiouni dan Van
Bemmelen tersebut, dapat ditarik suatu persamaan,
bahwa hukum pidana internasional adalah seperangkat
asas-asas dan kaidah-kaidah yang mempelajari
perbuatan pelanggaran terhadap ketentuan
internasional dan upaya penegakan hukumnya.
Jadi hukum pidana internasional mempelajari hukum
pidana internasional secara materiil maupun formil.
Kedudukan dan Ruang
Lingkup Hukum Pidana
Internasional
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum
Sebelum membicarakan kedudukan hukum pidana
internasional dalam ilmu hukum, maka perlu disinggung
sedikit tentang ilmu hukum.
Ilmu Hukum merupakan salah satu ilmu yang termasuk
dalam kelompok ilmu praktis. Namun, ilmu hukum
merupakan ilmu yang istimewa karena dampak
langsungnya terhadap kehidupan manusia dan
masyarakat yang terbawa oleh sifat dan
problematikanya yang telah memunculkan dan
membimbing pengembanan serta pengembangannya.
(Lihat Bernard Arief Sidharta, 2008: 111)
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum (lanjutan)
Di dalam mempelajari ilmu hukum terdapat ilmu bantu
untuk dapat mempelajari hukum secara utuh,
diantaranya adalah sejarah hukum, sosiologi hukum
dan perbandingan hukum.
Dengan ilmu bantu tersebut dapat dipelajari
pengertian hukum, tujuan hukum, sumber hukum,
pembagian hukum dll.
Diantara pembagian disiplin ilmu hukum terdapat
hukum publik dan hukum perdata.
(Lihat L.J. van Apeldoorn, 2008: 171)
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum (lanjutan)
Apakah hukum pidana internasional terletak dalam
kelompok hukum publik atau hukum perdata?
Jika terletak pada hukum publik, maka apakah hukum
pidana internasional merupakan sub ordinasi dari
hukum pidana atau sub ordinasi dari hukum
internasional?
Kedudukan Hukum Pidana Internasional
dalam Ilmu Hukum (lanjutan)
Romli Atmasasmita menyebutkan, bahwa hukum
pidana internasional memiliki ciri-ciri:
1. Memiliki asas hukum;
2. Memiliki kaidah hukum;
3. Memiliki proses penegakan hukum;
4. Memiliki objek kajian tersendiri.
Dengan demikian hukum pidana internasional
merupakan disiplin tersendiri dari ilmu hukum.
(Lihat Romli Atmasasmita, 2006: 13-17)
Hukum Pidana Internasional, Tindak Pidana
Internasional dan Tindak Pidana
Transnasional
Ketiga istilah tersebut akan dipakai secara bergantian
yang memiliki arti yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
Jika dianalogikan secara sederhana, di dalam
mempelajari hukum pidana internasional, maka di
dalamnya akan mempelajari tentang tindak pidana
internasional dan tindak pidana transnasional termasuk
di dalamnya adalah mempelajari penegakan
hukumnya.
Tindak Pidana Internasional dan Tindak
Pidana Transnasional
Tindak pidana internasional menunjukkan suatu
peristiwa kejahatan yang sifatnya internasional, yaitu
kejahatan-kejahatan yang diatur dalam konvensikonvensi internasional sebagai tindak pidana
internasional, sedangkan istilah tindak pidana
transnasional dimaksudkan untuk menunjukkan
adanya tindak pidana-tindak pidana yang pada
dasarnya bersifat nasional namun mengandung aspek
transnasional atau lintas batas negara
(Lihat I Wayan Parthiana, 2006: 31-32)
Daftar Bacaan
1. Bernard Arief Sidharta, Apakah Filsafat dan Filsafat
Ilmu Itu, 2008
2. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional,
2006
3. L.J. van Apeldoorn, diterjemahkan oleh Oetarid
Sadino, Pengantar Ilmu Hukum, 2008
4. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law
Volume I: Crimes, 1986
5. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana
Internasional, 2006