Berbagi sedikit pengetahuan dan pengalam
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
0
More Next Blog»
Create Blog Sign In
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
use of cookies.
HADIE YANTOS
BLOG
LEARN MORE
GOT IT
Berbagi sedikit pengetahuan dan pengalaman
Friday, 13 December 2013
Fluorescent Antibody Technique (FAT) Fluorescent Antibody Technique (FAT) untuk penggunaan didalam
mikrobiologi telah diperlihatkan pertama kali oleh Coons, at all pada tahun 1942. sebelumnya telah
diperkenelkan penandaan protein antibodi dengan zat warna yang dapat berfluoresensi. Fluoresensi
merupakan pemancaran sinar oleh atom atau molekul setelah terlebih dahulu disinari. Zat warna yang dapat
befluoesensi disebut fluorokrom. Pada dasarnya teknik fluoresen antibodi ini merupakan kombinasi caracara
imunologis dan pewarnaan. Adanya antigen akan diperlihatkan dengan perantaraan antibodi yang telah
disenyawakan dengan fluorkrom.
Anjing, salah satu hewan penular rabies
Prinsip dari uji ini adalah terbentuknya ikatan antara antigen (virus rabies) dengan spesifik antibodi virus
rabies yang telah dikonjugasi dengan zat fluorescen sehingga tampak agregat yang berpendar hijau
(fluorescensi) pada sampel yang diamati dengan menggunakan mikroskop flurorescent. Organ target virus
penyebab rabies adalah jaringan sistem syarat pusat otak, khususnya cerebellum, hipokampus, thalamus,
cereberal cortex dan medulla oblongata. Hewan yang menunjukkan gejala klinis rabies atau mati akibat
penyakit rabies, banyak ditemukan antigen virus rabies di dalam air liur, air mata dan jaringan otak. Dalam
otak, antigen virus rabies terdapat dalam jumlah yang sangat banyak terutama pada thalamus, pons dan
medulla. Organ lain seperti glandula salivarius memberikan sensitifitas dan spesifisitas yang bervariasi.
Jaringan yang direkomendasikan untuk dikoleksi dan diuji adalah pool dari jaringan otak dan batang otak (brain
stem).
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
1/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Alat alat yang diperlukan :
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
use of cookies.
a. Laminar flow cabinet,
b. Mikroskop fluoresensi (merek Olympus atau Nikon)
LEARN MORE
GOT IT
c. Gunting dan pinset
d. Gelas obyek atau gelas slide
e. Gelas penutup
f. Inkubator dengan suhu 37 derajat Celcius
g. Cawan petri
h. Kulkas
i. Gelas beaier
j. Pipet pasteus spuit 1 ml
Reagensia dan bahanbahan biologik:
a. Larutan PBS pH 7,4 tanpa Ca2+ dan Mg2+, disimpan pada suhu 4°C,
b. Aseton (high grade) dingin,
c. Aqudes,
d. Larutan evans blue 1:2000
e. Buffer gliserin 50% (mounting media)
f. Konjugat anti rabies (Biored), antibodi spesifik terhadap virus rabies yang dilabeli FITC,
g. Kontrol otak positif rabies,
h. Kontrol otak negatif rabies.
Pembacaan hasil slide ulas tekan otak HPR pada mikroskop fluresen
Prosedur kerja dan uji:
1. Buat preparat slide tekan :
a. Buat lingkaran pada gelas obyek yang akan digunakan untuk membuat preparat ulas tekan.
b. Tulis nomor atau kode spesimen
c. Letakkan sampel pada cawan petri dan potong bagian otak (hipokampus, medulla, pons) dan
letakkan pada kertas minyak.
e. Tempelkan gelas obyek pada potongan otak, dimulai dari lingkaran yang dekat dengan nomor
spesimen, lalu tekan yang kuat. Lakukan hal yang sama pada lingkaran yang satunya.
Pindahkan pada kertas towel dan tekan yang sama di atas beberapa kali agar mendapatkan
preparat tekan yang tipis. Preparat dianginanginkan sejenak.
f. Buat sekurangkurangnya 4 slide preparat; 2 preparat ulas (smear) dan 2 preparat tekan (gerusan)
dari sampel otak segar (mengandung dasar cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla
oblongata) setipis mungkin pada gelas slide. Disamping itu buat slide preparat dari otak yang
mengandung virus rabies dan otak yang tidak mengandung virus rabies sebagai
pembanding/kontrol positif dan negatif.
2. Bila sampel otak telah diawetkan dalam 50% gliserin – PBS, maka preparat dicuci beberapa kali
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
2/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
dengan PBS untuk menghilangkan gliserol yang dapat menutupi fluoresensi
3. Preparat kemudian dikeringkan dengan cara dihembuskan angin (dianginangin), lalu dimasukkan
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
ke dalam coplin jar (kontainer) yang mengandung aseton dingin (preparat terendam) dan simpan di
use of cookies.
dalam freezer 15 °C sampai 20 °C selama 30 menit.
4. Preparat kemudian diangkat dari rendaman aseton dingin lalu dikeringkan (dianginangin),
LEARN MORE
GOT IT
5. Susun preparat dalam cawan petri besar yang telah dialasi kertas saring basah (untuk menjaga
kelembapan.
6. Teteskan konjugat anti rabies FITC sebanyak 12 tetes pada lokasi yang didemarkasi. Usahakan
cairan konjugat tersebar secara merata menutupi lokasi demarkasi.
7. Tempatkan slide preparat tadi secara horisontal pada rak yang datar di atas baki yang cukup
mengandung air, baki ditutup dan lalu ditempatkan di dalam inkubator dengan suhu 37 °C selama
30 menit.
Untuk rekomendasi: untuk memperoleh hasil yang lebih kontras dan lebih baik flourescentnya
serta mendeteksi sampel yang positif lemah, dianjurkan konjuget Biored dicampur dengan Evans
Blue 1% dengan perbandingan 0,1 ml Evans Blue 1% dicampurkan dengan 2 ml konjuget Biorad.
8. Setelah selesai masa inkubasi, slide preparat kemudian di rendam dalam PBS pH 7,4 selama 5
menit sebanyak 2 (dua) kali,
9. Slide preparat kemudian dipindahkan dan dikeringkan dengan cara menempatkannya secara
vertikal.
10. Setelah slide preparat kering, tambahkan 1 tetes 50% gliserin bufer pH 7,6 di atasnya, tutup
dengan coverslips pada lokasi yang akan diamati, lalu amati di bawah mikroskop fluorescen
dengan perbesaran 40 x.
11. Slide preparat kontrol positif dan slide preparat sampel yang mengandung virus rabies akan
berwarna fluoresen hijau terang (apple green) atau struktur hijaukekuningan dengan ukuran
yang bervariasi mulai dari ukuran kecil ibarat seperti butiran pasir sampai ukuran besar Negri
Bodies. Tidak terlihat adanya warna fluorescen hijau terang (apple green) atau struktur hijau
kekuningan pada slide kontrol negatif.
12. Sampel dinyatakan positif rabies jika ditemukan sel yang berpendar hijau (berwarna fluoresen
hijau terang (apple green) atau struktur hijau kekuningan), seperti dijumpai pada slide kontrol
positif tetapi tidak dijumpai gambaran tadi pada slide kontrol negatif.
Hasil positif rabies pada mikroskop flouresen
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
3/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
Posted by Hadie Yantos at 22:52
No comments:
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
+1 Recommend this on Google
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
Labels: Dunia Veteriner
use of cookies.
LEARN MORE
GOT IT
Friday, 2 November 2012
Cara Pengambilan Sampel Otak Anjing
Pengambilan sampel otak anjing dilakukan untuk mendapatkan bagian dari otak (dasar cerebellum,
hippocampus, cortex dan medulla oblongata) sebagai bahan uji untuk pemeriksaan adanya virus rabies pada
hewan tersangka. Otak anjing diambil dengan cara sebagai berikut: kepala anjing yang telah mati dipotong
dengan menggunakan pisau tajam pada bagian lehernya (antara tulang leher pertama dengan tulang kepala)
sehingga terlihat foramen occipitale. Dengan menggunakan sedotan limun (straw) berdiameter 5 mm, sedotan
limun tadi ditusukkan (sambil diputarputar) ke kepala melalui foramen occipitale tadi dengan arah ke bagian
mata. Selanjutnya sedotan limun ditarik kembali keluar secara perlahan. Pada ujung sedotan limun tadi akan
diperoleh bagian jaringan jaringan otak (dasar cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla oblongata).
Read more »
Posted by Hadie Yantos at 19:53
No comments:
+1 Recommend this on Google
Labels: Dunia Veteriner
Wednesday, 2 November 2011
Cara Pengiriman Sampel Otak Anjing Untuk Pemeriksaan FAT
Terhadap Rabies
Bila pengujian serum harus diperiksa pada laboratorium penguji yang lokasinya cukup jauh, maka
sampel otak harus dikirim dalam keadaan dingin dan aman agar sampel otak tidak rusak dan tidak tercecer
mengkontaminasi lingkungan, dengan cara sebagai berikut: tabung gelas/plastik yang berisi sampel otak
pertama dibungkus dengan kapas/bahan lainnya (sebagai pelindung goncangan) dan kemudian tabung
tersebut dimasukkan ke dalam kotak yang lebih besar dan kokoh atau kaleng. Kaleng tersebut kemudian
dibungkus kapas/kain secukupnya dan dimasukkan ke dalam kotak yang lebih besar (boks es atau
stereoform) yang berisi bahan pendingin (batu es atau es kering/dry ice). Kotak tersebut diberi tanda, selain
jenis spesimen, spesies, bahan pengawet, lokasi dan tanggal pengambilan, pengirim dll, juga ditulis “BAHAN
BIOLOGIS BERBAHAYA RABIES”. Untuk tabung sampel yang berisi bahan pengawet formalin, boks/kotak
penyimpanan tidak perlu dingin. Perlu diperhatikan bahwa tabung, kaleng penyimpan tabung atau boks tidak
boleh bocor dan tetap utuh selama dalam pengiriman.
Read more »
Posted by Hadie Yantos at 20:02
No comments:
+1 Recommend this on Google
Labels: Dunia Veteriner
Home
Subscribe to: Posts (Atom)
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
4/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Baca Juga
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
SEKILAS TENTANG KERUPUK JANGEK
use of cookies.
IKAN SALAI
LEARN MORE
HELIOTERAPI, TERAPI DENGAN SINAR MATAHARI
GOT IT
CARA MENGHILANGKAN CEGUKAN
CAPITA SELECTA
About Me
Hadie Yantos
Follow
10
View my complete profile
Halaman
Beranda
Disclaimer
Hubungi Kami
Hadie Yantos Blog
Privacy Policy
Simple template. Template images by gaffera. Powered by Blogger.
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
5/5
HADIE YANTOS BLOG
0
More Next Blog»
Create Blog Sign In
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
use of cookies.
HADIE YANTOS
BLOG
LEARN MORE
GOT IT
Berbagi sedikit pengetahuan dan pengalaman
Friday, 13 December 2013
Fluorescent Antibody Technique (FAT) Fluorescent Antibody Technique (FAT) untuk penggunaan didalam
mikrobiologi telah diperlihatkan pertama kali oleh Coons, at all pada tahun 1942. sebelumnya telah
diperkenelkan penandaan protein antibodi dengan zat warna yang dapat berfluoresensi. Fluoresensi
merupakan pemancaran sinar oleh atom atau molekul setelah terlebih dahulu disinari. Zat warna yang dapat
befluoesensi disebut fluorokrom. Pada dasarnya teknik fluoresen antibodi ini merupakan kombinasi caracara
imunologis dan pewarnaan. Adanya antigen akan diperlihatkan dengan perantaraan antibodi yang telah
disenyawakan dengan fluorkrom.
Anjing, salah satu hewan penular rabies
Prinsip dari uji ini adalah terbentuknya ikatan antara antigen (virus rabies) dengan spesifik antibodi virus
rabies yang telah dikonjugasi dengan zat fluorescen sehingga tampak agregat yang berpendar hijau
(fluorescensi) pada sampel yang diamati dengan menggunakan mikroskop flurorescent. Organ target virus
penyebab rabies adalah jaringan sistem syarat pusat otak, khususnya cerebellum, hipokampus, thalamus,
cereberal cortex dan medulla oblongata. Hewan yang menunjukkan gejala klinis rabies atau mati akibat
penyakit rabies, banyak ditemukan antigen virus rabies di dalam air liur, air mata dan jaringan otak. Dalam
otak, antigen virus rabies terdapat dalam jumlah yang sangat banyak terutama pada thalamus, pons dan
medulla. Organ lain seperti glandula salivarius memberikan sensitifitas dan spesifisitas yang bervariasi.
Jaringan yang direkomendasikan untuk dikoleksi dan diuji adalah pool dari jaringan otak dan batang otak (brain
stem).
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
1/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Alat alat yang diperlukan :
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
use of cookies.
a. Laminar flow cabinet,
b. Mikroskop fluoresensi (merek Olympus atau Nikon)
LEARN MORE
GOT IT
c. Gunting dan pinset
d. Gelas obyek atau gelas slide
e. Gelas penutup
f. Inkubator dengan suhu 37 derajat Celcius
g. Cawan petri
h. Kulkas
i. Gelas beaier
j. Pipet pasteus spuit 1 ml
Reagensia dan bahanbahan biologik:
a. Larutan PBS pH 7,4 tanpa Ca2+ dan Mg2+, disimpan pada suhu 4°C,
b. Aseton (high grade) dingin,
c. Aqudes,
d. Larutan evans blue 1:2000
e. Buffer gliserin 50% (mounting media)
f. Konjugat anti rabies (Biored), antibodi spesifik terhadap virus rabies yang dilabeli FITC,
g. Kontrol otak positif rabies,
h. Kontrol otak negatif rabies.
Pembacaan hasil slide ulas tekan otak HPR pada mikroskop fluresen
Prosedur kerja dan uji:
1. Buat preparat slide tekan :
a. Buat lingkaran pada gelas obyek yang akan digunakan untuk membuat preparat ulas tekan.
b. Tulis nomor atau kode spesimen
c. Letakkan sampel pada cawan petri dan potong bagian otak (hipokampus, medulla, pons) dan
letakkan pada kertas minyak.
e. Tempelkan gelas obyek pada potongan otak, dimulai dari lingkaran yang dekat dengan nomor
spesimen, lalu tekan yang kuat. Lakukan hal yang sama pada lingkaran yang satunya.
Pindahkan pada kertas towel dan tekan yang sama di atas beberapa kali agar mendapatkan
preparat tekan yang tipis. Preparat dianginanginkan sejenak.
f. Buat sekurangkurangnya 4 slide preparat; 2 preparat ulas (smear) dan 2 preparat tekan (gerusan)
dari sampel otak segar (mengandung dasar cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla
oblongata) setipis mungkin pada gelas slide. Disamping itu buat slide preparat dari otak yang
mengandung virus rabies dan otak yang tidak mengandung virus rabies sebagai
pembanding/kontrol positif dan negatif.
2. Bila sampel otak telah diawetkan dalam 50% gliserin – PBS, maka preparat dicuci beberapa kali
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
2/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
dengan PBS untuk menghilangkan gliserol yang dapat menutupi fluoresensi
3. Preparat kemudian dikeringkan dengan cara dihembuskan angin (dianginangin), lalu dimasukkan
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
ke dalam coplin jar (kontainer) yang mengandung aseton dingin (preparat terendam) dan simpan di
use of cookies.
dalam freezer 15 °C sampai 20 °C selama 30 menit.
4. Preparat kemudian diangkat dari rendaman aseton dingin lalu dikeringkan (dianginangin),
LEARN MORE
GOT IT
5. Susun preparat dalam cawan petri besar yang telah dialasi kertas saring basah (untuk menjaga
kelembapan.
6. Teteskan konjugat anti rabies FITC sebanyak 12 tetes pada lokasi yang didemarkasi. Usahakan
cairan konjugat tersebar secara merata menutupi lokasi demarkasi.
7. Tempatkan slide preparat tadi secara horisontal pada rak yang datar di atas baki yang cukup
mengandung air, baki ditutup dan lalu ditempatkan di dalam inkubator dengan suhu 37 °C selama
30 menit.
Untuk rekomendasi: untuk memperoleh hasil yang lebih kontras dan lebih baik flourescentnya
serta mendeteksi sampel yang positif lemah, dianjurkan konjuget Biored dicampur dengan Evans
Blue 1% dengan perbandingan 0,1 ml Evans Blue 1% dicampurkan dengan 2 ml konjuget Biorad.
8. Setelah selesai masa inkubasi, slide preparat kemudian di rendam dalam PBS pH 7,4 selama 5
menit sebanyak 2 (dua) kali,
9. Slide preparat kemudian dipindahkan dan dikeringkan dengan cara menempatkannya secara
vertikal.
10. Setelah slide preparat kering, tambahkan 1 tetes 50% gliserin bufer pH 7,6 di atasnya, tutup
dengan coverslips pada lokasi yang akan diamati, lalu amati di bawah mikroskop fluorescen
dengan perbesaran 40 x.
11. Slide preparat kontrol positif dan slide preparat sampel yang mengandung virus rabies akan
berwarna fluoresen hijau terang (apple green) atau struktur hijaukekuningan dengan ukuran
yang bervariasi mulai dari ukuran kecil ibarat seperti butiran pasir sampai ukuran besar Negri
Bodies. Tidak terlihat adanya warna fluorescen hijau terang (apple green) atau struktur hijau
kekuningan pada slide kontrol negatif.
12. Sampel dinyatakan positif rabies jika ditemukan sel yang berpendar hijau (berwarna fluoresen
hijau terang (apple green) atau struktur hijau kekuningan), seperti dijumpai pada slide kontrol
positif tetapi tidak dijumpai gambaran tadi pada slide kontrol negatif.
Hasil positif rabies pada mikroskop flouresen
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
3/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
Posted by Hadie Yantos at 22:52
No comments:
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
+1 Recommend this on Google
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
Labels: Dunia Veteriner
use of cookies.
LEARN MORE
GOT IT
Friday, 2 November 2012
Cara Pengambilan Sampel Otak Anjing
Pengambilan sampel otak anjing dilakukan untuk mendapatkan bagian dari otak (dasar cerebellum,
hippocampus, cortex dan medulla oblongata) sebagai bahan uji untuk pemeriksaan adanya virus rabies pada
hewan tersangka. Otak anjing diambil dengan cara sebagai berikut: kepala anjing yang telah mati dipotong
dengan menggunakan pisau tajam pada bagian lehernya (antara tulang leher pertama dengan tulang kepala)
sehingga terlihat foramen occipitale. Dengan menggunakan sedotan limun (straw) berdiameter 5 mm, sedotan
limun tadi ditusukkan (sambil diputarputar) ke kepala melalui foramen occipitale tadi dengan arah ke bagian
mata. Selanjutnya sedotan limun ditarik kembali keluar secara perlahan. Pada ujung sedotan limun tadi akan
diperoleh bagian jaringan jaringan otak (dasar cerebellum, hippocampus, cortex dan medulla oblongata).
Read more »
Posted by Hadie Yantos at 19:53
No comments:
+1 Recommend this on Google
Labels: Dunia Veteriner
Wednesday, 2 November 2011
Cara Pengiriman Sampel Otak Anjing Untuk Pemeriksaan FAT
Terhadap Rabies
Bila pengujian serum harus diperiksa pada laboratorium penguji yang lokasinya cukup jauh, maka
sampel otak harus dikirim dalam keadaan dingin dan aman agar sampel otak tidak rusak dan tidak tercecer
mengkontaminasi lingkungan, dengan cara sebagai berikut: tabung gelas/plastik yang berisi sampel otak
pertama dibungkus dengan kapas/bahan lainnya (sebagai pelindung goncangan) dan kemudian tabung
tersebut dimasukkan ke dalam kotak yang lebih besar dan kokoh atau kaleng. Kaleng tersebut kemudian
dibungkus kapas/kain secukupnya dan dimasukkan ke dalam kotak yang lebih besar (boks es atau
stereoform) yang berisi bahan pendingin (batu es atau es kering/dry ice). Kotak tersebut diberi tanda, selain
jenis spesimen, spesies, bahan pengawet, lokasi dan tanggal pengambilan, pengirim dll, juga ditulis “BAHAN
BIOLOGIS BERBAHAYA RABIES”. Untuk tabung sampel yang berisi bahan pengawet formalin, boks/kotak
penyimpanan tidak perlu dingin. Perlu diperhatikan bahwa tabung, kaleng penyimpan tabung atau boks tidak
boleh bocor dan tetap utuh selama dalam pengiriman.
Read more »
Posted by Hadie Yantos at 20:02
No comments:
+1 Recommend this on Google
Labels: Dunia Veteriner
Home
Subscribe to: Posts (Atom)
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
4/5
2/27/2017
HADIE YANTOS BLOG
This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalise ads and to analyse traffic.
Baca Juga
Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its
SEKILAS TENTANG KERUPUK JANGEK
use of cookies.
IKAN SALAI
LEARN MORE
HELIOTERAPI, TERAPI DENGAN SINAR MATAHARI
GOT IT
CARA MENGHILANGKAN CEGUKAN
CAPITA SELECTA
About Me
Hadie Yantos
Follow
10
View my complete profile
Halaman
Beranda
Disclaimer
Hubungi Kami
Hadie Yantos Blog
Privacy Policy
Simple template. Template images by gaffera. Powered by Blogger.
http://fatrabies.blogspot.co.uk/
5/5