89969837 PPT TUGAS 4. pptx

Nikita Asmaranty
1006185

Teori Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah sebuah
teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. Teori ini lalu
berkembang menjadi aliran psikologi belajar
yang
berpengaruh
terhadap
arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan
dan pembelajaran yang dikenal sebagai
aliran behavioristik. Aliran ini menekankan
pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.

Implikasi dari teori behavioristik dalam
proses pembelajaran dirasakan kurang

memberikan ruang gerak yang bebas bagi
pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi
dan
mengembangkan
kemampuannya
sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut
bersifat
otomatis-mekanis
dalam
menghubungkan stimulus dan respon
sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau
robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu
untuk berkembang sesuai dengan potensi
yang ada pada diri mereka.

Tujuan pembelajaran
Tujuan
pembelajaran
menurut
teori

behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas
“mimetic”, yang menuntut pebelajar untuk
mengungkapkan kembali pengetahuan yang
sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis,
atau tes.

Teori Kognitif
Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil belajarnya. Teori ini mengatakan
bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan
antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku
seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga
menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu
situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks

Beberapa Pandangan tentang Teori
Kognitif

1. Teori perkembangan Piaget
Menurut Piaget, perkembangan
kognitif merupakan suatu proses
genetik, yaitu suatu proses yang
didasarkan
atas
mekanisme
biologis perkembangan sistem
syaraf.
Dengan
makin
bertambahnya umur seseorang,
maka makin komplekslah susunan
sel syarafnya dan makin meningkat
pula kemampuannya.

2. Teori belajar menurut Bruner
Dalam memandang proses belajar, Bruner
menekankan adanya pengaruh kebudayaan
terhadap tingkah laku seseorang. Dalam

teorinya, “free discovery learning” ia
mengatakan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya. Menurut Bruner
perkembangan kognitif seseorang dapat
ditingkatkan dengan cara menyusun materi
pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan
tahap perkembangan orang tersebut.

3. Teori belajar bermakna Ausubel
Menurut Ausubel, belajar seharusnya
merupakan asimilasi yang bermakna bagi
siswa.
Materi
yang
dipelajari
diasimilasikan dan dihubungkan dengan

pengtahuan yang telah dimiliki siswa
dalam bentuk strukur kognitif. Teori ini
banyak memusatkan perhatiannya pada
konsepsi bahwa perolehan dan retensi
pengetahuan baru merupakan fungsi dari
struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.

Hakikat Belajar Menurut Teori Kognitif
Hakikat belajar menurut teori kognitif
merupakan suatu aktivitas belajar yang
berkaitan
dengan
penataan
informasi,
reorganisasi perceptual, dan proses internal.

Teori Konstuktivistik
Konstruktivistik
merupakan
metode

pembelajaran yang lebih menekankan pada
proses dan kebebasan dalam menggali
pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi
pengalaman atau dengan kata lain teori ini
memberikan keaktifan terhadap siswa untuk
belajar
menemukan
sendiri
kompetensi,
pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang
diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.

Tujuan dari Teori ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar
adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri
pertanyaannya.
3. Membantu siswa untuk mengembangkan
pengertian dan pemahaman suatu konsep

secara lengkap.
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk
menjadi pemikir yang mandiri.
5. Lebih menekankan pada proses belajar
bagaimana belajar itu.

Unsur-unsur penting dalam Teori
Konstruktivistik:
Unsur-unsur penting dalam teori
konstruktivistik:
1. Memperhatikan dan memanfaatkan
pengetahuan awal siswa
2. Pengalaman belajar yang autentik dan
bermakna
3. Adanya lingkungan social yang kondusif
4. Adanya dorongan agar siswa mandiri
5. Adanya usaha untuk mengenalkan siswa
tentang dunia ilmiah

Prinsip-prinsip Teori Konstruktivistik

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru
kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid
sendiri untuk menalar.
3. Murid aktif mengkonstruksi secara terus menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan
situasi agar proses konstruksi berjalan lancar.
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
6. Struktur pembelajaran seputar konsep utama
pentingnya sebuah pernyataan.
7. Mencari dan menilai pendapat siswa.
8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi
anggapan siswa

Teori Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab
itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih

abstrak dan lebih mendekati bidang kajian
filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari
pada bidang kajian psikologi belajar.

Menurut Kiswoyo (1995:41) istilah "model" dalam
konteks pembelajaran diartikan sebagai suatu pola
kegiatan Guru-Siswa untuk menghasilkan perubahanperubahan yang terjadi pada diri Siswa sebagai akibat
perbuatan mengajar dan belajar

Menurut Sarifudin (Wahab, Azis, 1990: 1) yang
dimaksud dengan ‘model belajar mengajar’ adalah
“kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
terorganisasikan
secara
sistematik
dalam
mengorganisasikan
pengalaman
belajar
untuk

mencapai tujuan belajar tertentu, yang berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para
guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar mengajar”

Strategi
Menurut Hilda Taba, strategi pembelajaran adalah pola dan urutan
tingkah

laku

guru

untuk

menampung

semua

variabel-varibel


pembelajaran secara sadar dan sistematis.
(Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Irwin McGraw-Hill., mendefinisikan strategi sebagai seperangkat
keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi
dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan.

Menurut Hebert Bisno (1969)
metode adalah teknik-teknik yg
digeneralisasikan dgn baik agar
dapat diterima atau digunakan
secara sama dalam satu disiplin,
praktek, atau bidang disiplin dan
praktek.

Menurut Depatemen Sosial RI
Metode adalah cara teratur yg
digunakan
utk
melaksanakan
pekerjaan agar tercapai hasil sesuai
dgn yg diharapkan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
teknik diartikan sebagai metode atau sistem
mengerjakan sesuatu, cara membuat atau
melakukan sesuatu yang berhubungan
dengan seni
Teknik pembelajaran adalah cara yang
dilakukan guru dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik, misalnya
penggunaan
metode
diskusi,
perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas
yang siswanya tergolong aktif dengan kelas
yang siswanya tergolong pasif.

Cara
Cara adalah suatu bentuk perbuatan sesuatu
tertentu yang dilakukan individu dalam suatu
masyarakat secara terus-menerus.
Cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan dalam usaha belajarnya”. Hamalik
(1983: 38)

Taktik
Davies (1987:121) menyatakan, taktik pembelajaran meliputi
aspek-aspek pembelajaran yang lebih rinci dan lebih teknis dari
pada strategi. taktik untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran
di kelas, di samping bersifat terencana, juga bersifat kondisional
dan transaksional. Artinya sejumlah aktivitas kelas baik aktivitas
guru maupun aktivitas siswa di kelas ada yang secara sistematis
telah direncanakan sebelumnya.

Taktik merupakan rentetan dari pelaksanaan
pekerjaan

dari

suatu

strategi,

agar

dapat

mencapai tujuan.
Taktik adalah seni bagaimana mengambil dan
memberi (take and give).

Pendekatan
Pendekatan dapat diartikan sebagai suatu. metode atau
cara (analisis) untuk memahami berbagai gejala dan
fenomena
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu

Model
Brady (1985) mendifinisikan model pembelajaran sebagai
suatu blueprint (Kerangka dasar) yang dapat digunakan
sebagai petunjuk untuk membuat atau menyusun persiapan
pembelajaran dan kemudian memakainya.
Menurut Kiswoyo (1995:41) istilah "model" dalam konteks
pembelajaran diartikan sebagai suatu pola kegiatan GuruSiswa untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri Siswa sebagai akibat perbuatan mengajar dan belajar

METODE PEMBELAJARAN

Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode
mengajar
dengan
menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif.

Kelemahan metode ceramah yaitu:
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi
dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar
menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian katakata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Kelemahan Metode Ceramah
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran
berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)

Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang
sangat erat hubungannya dengan memecahkan
masalah (problem solving). Metode ini lazim
juga disebut sebagai diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama ( socialized
recitation ).

Kelebihan Metode Diskusi
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut:
a) Menyadarkan anak didik bahwa masalah
dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b) Menyadarkan ank didik bahwa dengan
berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat
diperoleh keputusan yang lebih baik.
c) Membiasakan
anak
didik
untuk
mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan
membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful
Bahri Djamarah, 2000)

Kelemahan Metode Diskusi
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut:
a) tidak dapat dipakai dalam kelompok yang
besar.
b) Peserta diskusi mendapat informasi yang
terbatas.
c) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka
berbicara.
d) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang
lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode
mengajar
dengan
cara
memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan

Manfaat psikologis pedagogis dari metode
demonstrasi
Manfaat psikologis pedagogis dari metode
demonstrasi adalah:
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada
materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa
(Daradjat, 1985)

Metode Ceramah
Metode ceramah plus adalah metode mengajar
yang menggunakan lebih dari satu metode,
yakni metode ceramah gabung dengan metode
lainnya

Metode Percobaan
Metode percobaan adalah metode pemberian
kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses
atau percobaan.

Kelebihan Metode Percobaan
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih
percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada
hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk
mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi)
tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang
dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang
diharapkan
dapat
bermanfaat
bagi
kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan Metode Percobaan
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak
setiap anak didik berkesempatan mengadakan
ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang
lama, anak didik harus menanti untuk
melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan
bidang-bidang ilmu dan teknologi.

Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode
mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh
pendidik dan diharapkan siswa membuat
laporan dan didiskusikan bersama dengan
peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.

Kelebihan Metode Karya Wisata
Kelebihan metode karya wisata sebagai berikut :
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran
modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas
anak.

Kekurangan Metode Karya Wisata
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang
matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi
prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur
studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap
setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas
kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik,
terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan adalah suatu
metode mengajar , dimana siswa diajak ke
tempat latihan keterampilan untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana
cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manfaatnya dan sebagainya.

Kelebihan metode latihan
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti
menulis, melafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti
dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah
ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metoda latihan keterampilan
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai
berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena
anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian
dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara
berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan
mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.

Metode Mengajar Beregu
Metode mengajar beregu adalah suatu metode
mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu
orang yang masing-masing mempunyai tugas.
Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap
pendidik membuat soal, kemudian digabung.

Metode Mengajar Sesama
Metode mengajar sesama teman adalah
suatu metode mengajar yang dibantu
oleh temannya sendiri.

Metode Pemecahan Masalah
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang
mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta
pemecahannya.

Metode Perancangan
Metode perancangan yaitu suatu metode
mengajar dimana pendidik harus merancang
suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek
kajian.

Kelebihan Metode Perancangan
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang
sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam
memandang dan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan
membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dengan terpadu, yang
diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari.

Kekurangan Metode Perancangan
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal
maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan
metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru,
sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak
didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang
diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat
mengaburkan pokok unit yang dibahas.

Metode Bagian
Metode bagian yaitu suatu metode
mengajar
dengan
menggunakan
sebagian-sebagian, misalnya ayat per
ayat kemudian disambung lagi dengan
ayat lainnya yang tentu saja berkaitan
dengan masalahnya.

Metode Global
Metode global yaitu suatu metode mengajar
dimana siswa disuruh membaca keseluruhan
materi, kemudian siswa meresume apa yang
dapat mereka serap atau ambil intisari dari
materi tersebut.

Metode Discovery
memiliki keunggulan sebagai berikut:
(a) Teknik ini mampu membantu siswa untuk
mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta
panguasaan ketrampilan dalam proses kognitif/
pengenalan siswa,
(b) (b) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat
sangat pribadi / individual sehingga dapat kokoh
atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut
(c) Dapat meningkatkan kegairahan belajar para siswa.

Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu
menggiring peserta didik untuk menyadari apa
yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry
menempatkan peserta didik sebagai subyek
belajar yang aktif. Kendatipun metode ini
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun
guru tetap memegang peranan penting sebagai
pembuat desain pengalaman belajar

Metode Resitasi
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana
siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat
sendiri. Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil
belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Anak
didik
berkesempatan
memupuk
perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,
bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000)

Kelemahan Metode Resitasi
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana
anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya
tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa
pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi
perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)

Metode Tutorial
Metode tutorial adalah suatu proses
pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
melalui
proses
bimbingan
yang
diberikan/dilakukan oleh guru kepada
siswa baik secara perorangan atau
kelompok kecil siswa

Metode Debat
Metode debat merupakan salah satu metode
pembelajaran
yang
sangat
penting
untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi
ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap
kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam
kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro
dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan
perdebatan tentang topik yang ditugaskan.

Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar
atau penyajian materi melalui penugasan siswa
untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian
tugas dapat secara individual atau kelompok.
Pemberian tugas untuk setiap siswa atau
kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.

Agar pemberian tugas dapat menunjang
keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1)
tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau
kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat
ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari
satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari
kelompok yang lain atau oleh guru yang
bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada
kesimpulan yang didapat.

Metode Jigsaw
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan
informasi yang besar menjadi komponen-komponen
lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam
kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat
orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab
terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang
ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari
masing-masing kelompok yang bertanggungjawab
terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi
yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.

Macam-macam Model Pembelajaran

Model Inquiry
Model inkuiri adalah salah satu model
pembelajaran yang memfokuskan kepada
pengembangan kemampuan siswa dalam
berpikir reflektif kritis, dan kreatif. Inkuiri adalah
salah satu model pembelajaran yang dipandang
modern yang dapat dipergunakan pada berbagai
jenjang pendidikan, mulai tingkat pendidikan
dasar hingga menengah.

Model Pembelajaran VTC
VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang
dapat memenuhi tujuan pancapaian pendidikan
nilai. Djahiri (1979: 115) mengemukakan bahwa
Value Clarification Technique, merupakan
sebuah cara bagaimana menanamkan dan
menggali/ mengungkapkan nilai-nilai tertentu
dari diri peserta didik.

Model Bermain Peta
Keterampilan menggunakan dan menafsirkan
peta dan globe merupakan salah satu tujuan
penting dalam pembelajaran Pengetahuan
Sosial. Keterampilan menginterpretasi peta
maupun globe perlu dilakukan peserta didik
secara fungsional.

Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi, dan
Masyarakat)
Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi, dan
Masyarakat) atau juga disebut STS (ScienceTechnology-Society) muncul menjadi sebuah
pilihan jawaban atas kritik terhadap
pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang
bersifat tradisional (texbook), yakni berkisar
masih pada pengajaran tentang fakta-fakta
dan teori-teori tanpa menghubungkannya
dengan dunia nyata yang integral.

Model Role Playing
Role Playing adalah salah satu model pembelajaran
yang perlu menjadi pengalaman belajar peserta
didik, terutama dalam konteks pembelajaran
Pengetahuan
Sosial
dan
Kewarganegaraan
didalamnya. Sebagai langkah teknis, role playing
sendiri tidak jarang menjadi pelengkap kegiatan
pembelajaran yang dikembangkan dengan
stressing model pendekatan lainnya, seperti inkuiri,
ITM, Portofolio, dan lainnya

Model Portofolio
Protofolio dalam pendidikan mulai dipergunakan
sebagai salah satu jenis model penilaian
(Assesment) yang berbasis produk, yakni
penilaian yang didasarkan pada segala hasil yang
dapat dibuat atau ditunjukan peserta didik,
kemudian dihimpun dalam sebuah ‘map jepit’
(portofolio)
untuk
dijadikan
bahan
pertimbangan guru dalam memberikan asesmen
otentik terhadap kinerja peserta didik.

Model Kooperatif
Lie Anita dalam bukunya yang berjudul
“Cooperative Learning” mengutip perkataan
Roger dan David Johnson bahwa ada lima unsur
model pembelajaran kooperatif yaitu : saling
ketergantungan
positif,
tanggungjawab
perseorangan, tatap muka, komunikasi antar
anggota dan evaluasi proses kelompok

Model Bersiklus
Ramsey
(1993)
mengemukakan
bahwa
pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari
eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi
(empiric), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif).
Eksplorasi berarti menggali pengetahuan
rasyarat, eksplnasi berarti menghenalkan konsep
baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi
berarti menggunakan konsep dalam konteks
yang berbeda.

Model Reciprocal Learning
Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer
(1999) mengemukakan cara pembelajaran
resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan,
berkelompok
mengerjakan
LKSD-modul,
membaca-merangkum.

Model Fragmen
Model fragmen merupakan model pembelajaran
konvensional yang terpisah secara mata pelajaran.
Keterpaduan model ini harus tercapai saat satuan
waktu telah ditempuh, contohnya pada satu
caturwulan. Keterpaduan model fragmen terjadi
jika siswa telah menyelesaikan seluruh materi
pelajaran pada akhirnya seluruh satuan-satuan
konsep itu mencapai keutuhan, baik konsep,
pemahaman suatu kajian, keterampilan dan nilai.

Model Terhubung
Model terhubung dalam model pembelajaran
terpadu adalah setiap mata pelajaran berisi
konten yang berkaitan antara topic dengan topic
dan konsep dengan konsep dalam satu mata
pelajaran. Penekanan model ini terletak pada
perlu adanya integrasi bidang studi itu sendiri.

Model Terangsang
Model tersarang merupakan model
pembelajaran
yang
mengintegrasikan
kurikulum dalam satuan disiplin ilmu dengan
memfokuskan pada sejumlah keterampilan
yang ingin dilatihkan oleh guru kepada
siswanya. Pencapaian pembelajaran model
ini meliputi keterampilan berfikir (thinking
skill), social (social skill), dan keterampilan
organisasi (organization skill).

Model Jaring Laba-Laba
Model jaring laba-laba merupakan model
pembelajaran
terpadu
yang
menggunakan pendekatan tematik.

Model Terbagi
Model terbagi merupakan suatu model
pembelajaran
terpadu
dengan
pola
pengembangan disiplin ilmu yang memayungi
kurikulum silang.

Model Resitasi
Model pembelajaran resitasi adalah suatu model
pembelajaran yang mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri

Model Global
Merupakan suatu model pembelajaran dengan
meminta peserta didik membaca keseluruhan
materi kemudian membuat resume atau
kesimpulan dari apa yang mereka baca

Model Teileren
Merupakan model pembelajaran dengan cara
memberikan materi secara bertahap/sebagiansebagian. Misalnya paragraf per paragraf
kemudian dilanjutkan lagi dengan paragraf
lainnya yang tentu saja berkaitan dengan
masalahnya

Model Pembelajaran CTL
Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan proses pembelajaran yang holistik dan
bertujuan membantu siswa untuk memahami
makna materi ajar dengan mengaitkannya
terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari
(konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga
siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang
dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi
sendiri secara aktif pemahamannya.

Model Pembelajaran Kuantum
Pembelajaran kuantum sebagai salah satu
model,
strategi,
dan
pendekatan
pembelajaran
khususnya
menyangkut
keterampilan guru dalam merancang,
mengembangkan, dan mengelola sistem
pembelajaran sehingga guru mampu
menciptakan suasana pembelajaran yang
efektif, menggairahkan, dan memiliki
keterampilan hidup (Bobbi DePorter, 1992).

Model Terpadu
Menurut Prabowo (2000:2), pembelajaran
terpadu merupakan pendekatan belajar
mengajar yang melibatkan beberapa bidang
studi. Pendekatan belajar mengajar seperti ini
diharapkan
akan
dapat
memberikan
pengalaman yang bermakna kepada anak didik
kita

Model Tematik
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam
pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses
atau waktu, aspek kurikulum, dan aspekbelajar
mengajar.

Model STAD
STAD adalah salah satu model pembelajaran
koperatif dengan sintak pengarahan : buat
kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan
bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif,
sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi
diskusi kelas, kuis individual dan buat skor
perkembangan tiap siswa atau kelompok,
umumkan rekor tim dan individual dan
berikan reward.

Macam-macam Pendekatan
Pembelajaran

Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir
yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini
tercakup
juga
ketika
seorang
guru
merencanakan pendekatan lainnya, karena
suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Semua pendekatan
dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.

Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan
konsep
berarti
siswa
dibimbing memahami suatu bahasan
melalui pemahaman konsep yang
terkandung di dalamnya. Dalam proses
pembelajaran
tersebut
penguasaan
konsep dan subkonsep yang menjadi
fokus. Dengan beberapa metode siswa
dibimbing untuk memahami konsep.

Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan
berarti mengaitkan lingkungan dalam
suatu proses belajar mengajar.
Lingkungan digunakan sebagai sumber
belajar. Untuk memahami materi yang
erat kaitannya dengan kehidupan
sehari – hari sering digunakan
pendekatan lingkungan.

Pendekatan Inkuiri
Penggunaan
pendekatan
inkuiri
berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan
situasi yang dihadapi ketika berhubungan
dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan
teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti
( Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan inkuiri
dibedakan menjadi inkuiri terpempin dan inkuiri
bebas atau inkuiri terbuka.

Pendekatan Penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan berarti
dalam kegiatan belajar mengajar siswa diberi
kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan
konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan
tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang
benar – benar baru. Pada umumnya materi yang
akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru,
demikian pula situasi yang menunjang proses
pemahaman tersebut.

Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama
pembelajaran
adalah
mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses
seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan,
menafsirkan, dan mengkomunikasikan.

Pendekatan Interaktif
Pendekatan ini memberi kesempata pada siswa
uuntuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian
melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan
pertanyaan yang mereka ajukan ( Faire & Cosgrove,
1988 dalam Herlen W, 1996 ). Pertanyaan yang
diiajukn siswa sangat bervariasi sehingga guru perlu
melakukan llangkah – langkah mengumpulkan,
memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut
menjadi suatu kegiatan yng spesifik.

Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari
masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan
ini ada dua versi.

Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan
konstruktivisme
merupakan
pendekatan
dalam
pembelajaran yang lebih menekankan
pada tingkat kreatifitas siswa dalam
menyalurkan ide-ide baru yang dapat
diperlukan bagi pengembangan diri
siswa
yang
didasarkan
pada
pengetahuan.

Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach)
adalah pendekatan yang menggunakan logika
untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis
yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang
kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan.

Pendekatan Induktif
Pendekatan
induktif
menekanan
pada
pengamatan dahulu,lalu menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi
umum. Pendekatan induktif merupakan proses
penalaran yang bermula dari keadaan khusus
menuju keadaan umum.

Pendekatan Sains,Teknologi dan
Masyarakat
Pendekatan Science,Technology and Society
(STS) atau pendekatan Sains,Teknologi dan
Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara
pendekatan
konsep,keterampilan
proses,CBSA,Inkuiri
dan
diskoveri
serta
pendekatan lingkungan.

Pendekatan Terpadu
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang
intinya memadukan dua unsur atau lebih
dalam
suatu
kegiatan
pembelajaran.
Pemaduan dilakukan dengan menekankan
pada prinsip keterkaitan antar satu unsur
dengan unsur lain, sehingga diharapkan
terjadi peningkatan pemahaman yang lebih
bermakna dan peningkatan wawasan karena
satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu
cara pandang.

Pendekatan Ekspositori
Pendekatan
ekspositori
adalah
suatu
pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru
dengan siswa.Dalam pendekatan ini, sematamata siswa tinggal menerima apa yang disajikan
oleh guru.Jadi guru telah mempersiapkan dan
merencanakan secara sistematis sehingga siswa
dapat menerimanya dengan mudah.

Pendekatan Keagamaan
Khususnya untuk mata pelajaran umum, sangat
berkepentingan dengan pendekatan keagamaan.
Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu
tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai
agama. Dengan penerapan prinsip-prinsip
mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi,
guru
dapat
menyisipkan
pesan-pesan
keagamaan untuk semua mata pelajaran umum.

Pendekatan Pembelajaran Klasikal
Pembelajaran klasikal merupakan kemampuan
guru yang utama.Hal itu disebabkan oleh
pengajaran klasikal merupakan kegiatan
mengajar
yang
tergolong
efisien.Secara
ekonomis, pembiayaan kelas lebih murah.Oleh
karena itu ada jumlah minumum siswa dalam
kelas.

Pendekatan Pembelajaran Remedial
Berdasarkan arti kata (menurut KBBI) di
atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran remedial dalam kaitannya
dengan proses pembelajaran adalah cara
mengajar/tindakan yang dipilih guru dalam
rangka membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar atau yang belum berhasil
dalam
menguasai
suatu
kemampuan/kompetensi yang diharapkan.

Pendekatan Struktural
Dilandasi asumsi yang menganggap bahasa
sebagai kaidah. Timbul pemikiran bahwa
pembelajaran bahasa harus mengutamakan
kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa

Pendekatan Fungsional
Ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh anak di
sekolah bukanlah hanya sekadar pengisi otak,
tetapi diharapkan berguna bagi kehidupan anak,
baik sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial. Anak dapat memanfaatkan ilmunya untuk
kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat
perkembangannya.