Jurnalisme dan Perlindungan Hak hak Masy
Jurnalisme dan Perlindungan Hak‐hak
Masyarakat Adat
Dedek Hendry
Seminar Penyelamatan Masyarakat Adat Enggano Sebuah
Keharusan, Senin, 5 Januari 2015
AJI Bengkulu – AMAN Bengkulu – Kupasbengkulu.com
Jurnalisme
Suatu sistem yang dilahirkan masyarakat* untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar,
serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya
dengan menggunakan media cetak, media elektronik,
dan segala jenis saluran yang tersedia
Sumber : * Kovach dan Rosenstiel, 2001.
** UU No. 40/1999 tentang Pers.
Fungsi Jurnalisme
¾ Informasi
¾ Pendidikan/Edukasi
¾ Kontrol sosial
Sumber : UU No. 40/1999 tentang Pers.
Masyarakat Adat
Komunitas‐komunitas yang hidup berdasarkan asal‐
usul leluhur secara turun‐temurun di atas suatu
wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas
tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya
yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat
yang mengelola keberlangsungan kehidupan
masyarakatnya.
Sumber: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, 1999
Hak‐hak Masyarakat Adat*
Hak atas tanah, wilayah dan sumber daya
Masyarakat adat memiliki hak atas tanah, wilayah
dan sumber daya alam. Pemerintah harus
memberikan pengakuan dan perlindungan legal atas
tanah, wilayah dan sumberdaya alam tersebut
serta menghormati adat dan tradisi masyarakat
adat menyangkut sistem tanah adat (ulayat).
Hak untuk menentukan nasib sendiri
Masyarakat adat memiliki hak untuk menentukan
nasib sendiri. Dengan hak tersebut, masyarakat
adat bebas menentukan status politik, dan bebas
untuk menentukan pembangunan ekonomi, sosial dan
budaya.
Hak untuk memberikan persetujuan bebas tanpa
syarat
Masyarakat adat memiliki hak untuk menerima atau
menolak sebuah proyek atau bentuk intervensi
lainnya dalam komunitas atau wilayah mereka,
atau menentukan syarat untuk pelaksanaan proyek
berdasarkan proses pembuatan keputusan secara
kolektif
Hak atas pembangunan
Masyarakat adat memiliki hak untuk memelihara
dan membangun sistem dan lembaga politik,
ekonomi dan sosial dan menjamin
keberlanjutannya, termasuk bebas untuk tetap
melaksanakan aktivitas perekonomian tradisional
dan bentuk lainnya.
Hak atas kebudayaan
Masyarakat adat dan anggota masyarakat adat
memiliki hak untuk menolak segala upaya
asimiliasi atau penghancuran kebudayaan, dan
negara harus menyediakan mekanisme untuk
melindungi dan memberikan larangan atas upaya
asimilasi.
Hak atas informasi
Masyarakat adat memiliki hak untuk membangun
media sendiri dengan menggunakan bahasa yang
dimiliki dan mengakses segala bentuk media bukan
milik masyarakat adat tanpa diskriminasi. Negara
harus menjamin media milik negara merefleksikan
keberagaman kebudayaan. Negara juga harus
menjamin kebebasan berekspresi dan mendorong
perusahaan media merefleksikan keberagaman
budaya masyarakat adat secara tepat.
Sumber: United Nation Declaration on The Rights of Indigenous Peoples
Upaya negara menghormati, mengakui dan melindungi
hak‐hak masyarakat adat
¾ Pasal 18 B UUD 1945
¾ UU No 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia
¾ UU No. 41/1999 tentang Kehutanan
¾ UU No. 24/2003 tentang Mahkamah Konstitusi
¾ UU No 31/2004 jo UU No 45/2009 tentang Perikanan
¾ UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air
¾ UU No. 27/2007 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau‐Pulau
Kecil
¾ UU No. 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
¾Putusan MK No. 35/2012
¾ UU No. 6/2014 tentang Desa
Bagaimana jurnalisme arus utama dan pemerintah
lokal?
¾ Belum menghormati hak‐hak masyarakat adat
¾ Belum melaksanakan fungsi untuk menghormati,
melindungi dan mengakui hak‐hak masyarakat adat.
Perangkat hukum lain bagi masyarakat adat membuat
media sendiri
Deklarasi Universal HAM
Pasal 19
Setiap orang berhak atas kebebasan beropini dan
berekspresi; hak ini meliputi kebebasan untuk
memiliki opini tanpa intervensi serta untuk
mencari, menerima, dan mengungkapkan informasi
serta gagasan melalui media apapun dan tidak
terikat garis perbatasan.
Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan
Politik
Pasal 19
Ayat 2. Setiap orang berhak atas kebebasan untuk
menyatakan pendapat; hak ini termasuk kebebasan
untuk mencari, menerima dan memberikan informasi
dan pemikiran apapun, terlepas dari pembatasan‐
pembatasan secara lisan, tertulis, atau dalam
bentuk cetakan, karya seni atau melalui media
lain sesuai dengan pilihannya.
UUD 1945
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang‐undang.
Pasal 28 E
Ayat 2. Setiap orang berhak atas kebebasan
meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Ayat 3. Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
UUD 1945
Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
Pasal 14
Ayat 1. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
Ayat 2. Setiap orang berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala
jenis sarana yang tersedia.
UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
Pasal 23
Ayat 1. Setiap orang bebas untuk memilih dan
mempunyai keyakinan politiknya.
Ayat 2. Setiap orang bebas untuk mempunyai,
mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapat sesuai
hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan
melalui media cetak maupun elektronik dengan
memperhatikan nilai‐nilai agama, kesusilaan,
ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan
bangsa.
Pasal 25
Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat
di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan.
UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers
Pasal 1
Dalam Undang‐undang ini, yang dimaksud dengan :
Ayat 1. Pers adalah lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi baik dalam bentuk tulisan, suara,
gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik
maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan
media cetak, media elektronik, dan segala jenis
saluran yang tersedia.
UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers
Pasal 2
Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud
kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip‐prinsip
demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
Pasal 4
Ayat 1. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak
asasi warga negara.
Upaya masyarakat adat agar memperoleh
penghormatan, pengakuan dan perlindungan hak‐
hak masyarakat adat
Pemda
Masyarakat
Adat
(Media MA)
Media Lokal
Terimakasih
Masyarakat Adat
Dedek Hendry
Seminar Penyelamatan Masyarakat Adat Enggano Sebuah
Keharusan, Senin, 5 Januari 2015
AJI Bengkulu – AMAN Bengkulu – Kupasbengkulu.com
Jurnalisme
Suatu sistem yang dilahirkan masyarakat* untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar,
serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya
dengan menggunakan media cetak, media elektronik,
dan segala jenis saluran yang tersedia
Sumber : * Kovach dan Rosenstiel, 2001.
** UU No. 40/1999 tentang Pers.
Fungsi Jurnalisme
¾ Informasi
¾ Pendidikan/Edukasi
¾ Kontrol sosial
Sumber : UU No. 40/1999 tentang Pers.
Masyarakat Adat
Komunitas‐komunitas yang hidup berdasarkan asal‐
usul leluhur secara turun‐temurun di atas suatu
wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas
tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya
yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat
yang mengelola keberlangsungan kehidupan
masyarakatnya.
Sumber: Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, 1999
Hak‐hak Masyarakat Adat*
Hak atas tanah, wilayah dan sumber daya
Masyarakat adat memiliki hak atas tanah, wilayah
dan sumber daya alam. Pemerintah harus
memberikan pengakuan dan perlindungan legal atas
tanah, wilayah dan sumberdaya alam tersebut
serta menghormati adat dan tradisi masyarakat
adat menyangkut sistem tanah adat (ulayat).
Hak untuk menentukan nasib sendiri
Masyarakat adat memiliki hak untuk menentukan
nasib sendiri. Dengan hak tersebut, masyarakat
adat bebas menentukan status politik, dan bebas
untuk menentukan pembangunan ekonomi, sosial dan
budaya.
Hak untuk memberikan persetujuan bebas tanpa
syarat
Masyarakat adat memiliki hak untuk menerima atau
menolak sebuah proyek atau bentuk intervensi
lainnya dalam komunitas atau wilayah mereka,
atau menentukan syarat untuk pelaksanaan proyek
berdasarkan proses pembuatan keputusan secara
kolektif
Hak atas pembangunan
Masyarakat adat memiliki hak untuk memelihara
dan membangun sistem dan lembaga politik,
ekonomi dan sosial dan menjamin
keberlanjutannya, termasuk bebas untuk tetap
melaksanakan aktivitas perekonomian tradisional
dan bentuk lainnya.
Hak atas kebudayaan
Masyarakat adat dan anggota masyarakat adat
memiliki hak untuk menolak segala upaya
asimiliasi atau penghancuran kebudayaan, dan
negara harus menyediakan mekanisme untuk
melindungi dan memberikan larangan atas upaya
asimilasi.
Hak atas informasi
Masyarakat adat memiliki hak untuk membangun
media sendiri dengan menggunakan bahasa yang
dimiliki dan mengakses segala bentuk media bukan
milik masyarakat adat tanpa diskriminasi. Negara
harus menjamin media milik negara merefleksikan
keberagaman kebudayaan. Negara juga harus
menjamin kebebasan berekspresi dan mendorong
perusahaan media merefleksikan keberagaman
budaya masyarakat adat secara tepat.
Sumber: United Nation Declaration on The Rights of Indigenous Peoples
Upaya negara menghormati, mengakui dan melindungi
hak‐hak masyarakat adat
¾ Pasal 18 B UUD 1945
¾ UU No 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia
¾ UU No. 41/1999 tentang Kehutanan
¾ UU No. 24/2003 tentang Mahkamah Konstitusi
¾ UU No 31/2004 jo UU No 45/2009 tentang Perikanan
¾ UU No. 7/2004 Tentang Sumber Daya Air
¾ UU No. 27/2007 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau‐Pulau
Kecil
¾ UU No. 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
¾Putusan MK No. 35/2012
¾ UU No. 6/2014 tentang Desa
Bagaimana jurnalisme arus utama dan pemerintah
lokal?
¾ Belum menghormati hak‐hak masyarakat adat
¾ Belum melaksanakan fungsi untuk menghormati,
melindungi dan mengakui hak‐hak masyarakat adat.
Perangkat hukum lain bagi masyarakat adat membuat
media sendiri
Deklarasi Universal HAM
Pasal 19
Setiap orang berhak atas kebebasan beropini dan
berekspresi; hak ini meliputi kebebasan untuk
memiliki opini tanpa intervensi serta untuk
mencari, menerima, dan mengungkapkan informasi
serta gagasan melalui media apapun dan tidak
terikat garis perbatasan.
Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan
Politik
Pasal 19
Ayat 2. Setiap orang berhak atas kebebasan untuk
menyatakan pendapat; hak ini termasuk kebebasan
untuk mencari, menerima dan memberikan informasi
dan pemikiran apapun, terlepas dari pembatasan‐
pembatasan secara lisan, tertulis, atau dalam
bentuk cetakan, karya seni atau melalui media
lain sesuai dengan pilihannya.
UUD 1945
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang‐undang.
Pasal 28 E
Ayat 2. Setiap orang berhak atas kebebasan
meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Ayat 3. Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
UUD 1945
Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
Pasal 14
Ayat 1. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
Ayat 2. Setiap orang berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala
jenis sarana yang tersedia.
UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
Pasal 23
Ayat 1. Setiap orang bebas untuk memilih dan
mempunyai keyakinan politiknya.
Ayat 2. Setiap orang bebas untuk mempunyai,
mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapat sesuai
hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan
melalui media cetak maupun elektronik dengan
memperhatikan nilai‐nilai agama, kesusilaan,
ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan
bangsa.
Pasal 25
Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat
di muka umum, termasuk hak untuk mogok sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan.
UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers
Pasal 1
Dalam Undang‐undang ini, yang dimaksud dengan :
Ayat 1. Pers adalah lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi baik dalam bentuk tulisan, suara,
gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik
maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan
media cetak, media elektronik, dan segala jenis
saluran yang tersedia.
UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers
Pasal 2
Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud
kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip‐prinsip
demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
Pasal 4
Ayat 1. Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak
asasi warga negara.
Upaya masyarakat adat agar memperoleh
penghormatan, pengakuan dan perlindungan hak‐
hak masyarakat adat
Pemda
Masyarakat
Adat
(Media MA)
Media Lokal
Terimakasih