LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Siswa kelas VIII MTs (Madrasah Tsanawiyah) yang setingkat
dengan SMP (Sekolah Menengah Pertama) tentunya harus memiliki sikap
dan pemikiran yang lebih dewasa dibandingkan dengan siswa kelas VII yang
terkadang masih terbawa suasana peralihan dari MI (Madrasah Ibtidaiyah)
atau SD (Sekolah Dasar) menuju jenjang MTs. Kedewasaan pemikiran
tersebut dapat tercerminkan melalui cara siswa dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas seperti dalam
menjawab soal-soal IPA Fisika.
Namun

pada

kenyataannya,

tidak

semua


siswa

mampu

mengerjakan soal-soal IPA Fisika dengan benar. Siswa kelas VIII B sering
kali tidak menyertakan cara dalam mencari jawaban mengerjakan soal-soal
tersebut. Padahal, di dalam mempelajari IPA Fisika tidak hanya hasil solusi
yang dibutuhkan, namun proses pencarian pemecahan masalah juga
merupakan sebuah penilaian hasil belajar siswa karena guru akan mudah
membaca letak ketidak pahaman siswa dalam pelajaran.
Soal

IPA Fisika yang tidak dapat di jawab secara utuh dan

sempurna oleh siswa biasanya dikarenakan siswa kurang memahami apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut. Siswa kurang mampu
mengilustrasikan dan menalar beberapa hal yang diketahui di dalam soal dan
hal yang ditanyakannya. Selain itu, siswa juga kurang mampu mengolah pola
berpikir secara berurutan dan ilmiah. Oleh karena itu, solusi yang tepat ialah

melatih siswa agar mampu mengilustrasikan materi dengan nalarnya dan
berpikir secara berurutan serta ilmiah.
Melatih siswa mampu menguatkan nalarnya dan berpikir secara
ilmiah tentunya bukan tanpa maksud dan tujuan, banyak sekali keuntungan
yang akan siswa dapatkan ketika terbiasa berpikir secara ilmiah. Siswa akan
terbisa memecahkan permasalahan secara berurutan, dengan demikian siswa
diharapkan dapat menemukan akar dari permasalah sehingga dapat dengan

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

1

cepat dan tepat menemukan solusi dari permasalahan. Kemudian diharapkan
hal tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa dapat lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi persoalan
apapun dengan pemikirannya yang aktif dan berurutan secara ilmiah.
Tidak hanya keuntungan yang disebutkan seperti di atas, dengan
terbiasanya siswa dalam berpikir secara berurutan atau sistematis serta ilmiah,
diharapkan hasil belajar siswa akan lebih meningkat. Hal ini sangat
dimungkinkan karena dalam berpikir secara sistematis dan ilmiah, siswa akan

dilatih untuk menjawab pertanyaan mengenai 5 W 1 H yaitu What (Apa),
Why (Mengapa), Where (Dimana), Who (Siapa), When (Kapan) dan How

(Bagaimana). Atau setidaknya, komponen pertanyaan dari “apa, mengapa,
dan bagaimana” dapat dijawab oleh siswa melalui pemikiran yang aktif
secara sistematis dan ilmiah.
Apabila siswa mampu menjawab beberapa komponen pertanyaan
tersebut, maka siswa akan sangat cermat dalam menemukan akar
permasalahan dan akan tepat pula dalam menemukan solusi dalam berbagai
permasalahan. Seperti halnya dalam soal-soal fisika, apabila pemikiran secara
sistematis dan ilmiah telah terbiasa diterapkan oleh siswa, maka siswa akan
lebih cepat dan tepat dalam mencari solusi dari pemecahan menjawab soal
IPA Fisika. Banyak sekali rumus-rumus yang terdapat di dalam pelajaran IPA
Fisika, ketika siswa mampu menggunakan rumus dengan tepat dalam
menjawab soal, hal tersebut sudah menjadi point penilaian bagi siswa, apalagi
ditambah dengan benarnya jawaban akhir dari perhitungan yang dilakukan
oleh siswa tentunya menjadi nilai plus bagi siswa. Hal ini tentunya akan
membuahkan hasil yang maksimal pada hasil belajar siswa dan tujuan
pembelajaranpun akan tercapai dengan baik.
Kelas VIII B merupakan kelas yang sangat majemuk, hal ini dapat

terlihat dari siswanya yang sangat beragam dalam merespon pembelajaran di
kelas. Terdapat siswa yang sangat aktif hingga agak sulit untuk diminta diam
di tempat duduknya, namun ada pula siswa yang sangat pendiam tetapi ia
sangat aktif dalam berpikir yang terbukti mampu menjawab setiap pertanyaan
ketika praktikan PPL II bertanya. Dengan keberagaman karakter siswa

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

2

beserta gaya belajarnya yang beragam pula, maka seorang guru haruslah tepat
dalam memberikan cara pengajaran sehingga hasil belajar siswa didapatkan
secara maksimal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, moment PPL II (Praktik
Pengalaman Lapangan II) merupakan moment yang tepat untuk melakukan
PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang harus berlangsung secara alamih
sesuai dengan jam pelajaran dan materi pelajaran yang terus bergilir setiap
pertemuannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Komara (2012 : 85) yang
mengatakan bahwa prinsip PTK yaitu dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
yang bersifat alamiah dan harus dilaksanakan dalam situasi yang alamiah

pula, artinya PTK harus dilakukan tanpa mengubah situasi dan jadwal
pelajaran. Oleh karena itu, praktikan PPL II melakukan PTK pada siswa kelas
VIII B MTs Negeri Palimanan dengan judul: “Hasil Belajar Siswa MTs
Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon Kelas VIII B Semester II pada Mata
Pelajaran IPA Fisika Melalui Demonstration dan Scientific Approach”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat rumusan masalah
dalam penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut.
1. Apakah penerapan demonstration dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA
Fisika pada Siklus I?
2. Apakah penerapan demonstration dengan dipadukan scientific approach
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri
Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika pada Siklus II?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka di dapatkan tujuan dari
penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan
Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika


melalui penerapan

demonstration pada Siklus I.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

3

2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan
Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika

melalui penerapan

demonstration dengan dipadukan scientific approach pada Siklus II.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan memiliki manfaat yaitu
sebagai berikut.
1. Manfaat untuk peneliti yaitu dapat menambah pengalaman dalam

menangani proses pembelajaran di kelas sehingga diharapkan apabila
menjadi guru nanti dapat menemukan solusi yang tepat dalam menangani
permasalahan di dalam kelas.
2. Manfaat untuk guru mata pelajaran yaitu dapat menemukan solusi dari
permasalahan yang selama ini belum terpecahkan serta dapat menjadi
referensi atau rujukan dalam memecahkan permasalahan yang serupa
dengan penelitian ini.
3. Manfaat untuk guru-guru yang ada di MTs Negeri Palimanan selain guru
mata pelajaran terkait yaitu penelitian ini dapat menjadi referensiataupun
rujukan penyelesaian masalah ketika menemui permasalahan yang serupa.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka
1. Demonstration

Demonstration adalah penyampaian pelajaran lisan atau tertulis

yang dilakukan oleh guru dikelas ataupun di laboratorium, sedangkan
siswa mendengarkan dengan teliti juga mencatat pokok-pokok penting
yang dikemukakan oleh guru. Metode ini lebih banyak dipakai dalam
proses belajar mengajar karena mempunyai beberapa kelebihan, antara
lain: guru lebih mudah menguasai kelas sehingga suasana kelas relatif
tenang dan tertib, ekonomis baik dalam hal waktu maupun modal lainnya
misalnya keterbatasan alat-alat atau media laboratorium. Langkag-langkah
metode demonstrasi antara lain: informasi kompetensi, sajian gambaran
umum materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap
kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan
bagiannya, dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi, (Ernawan,
2010).
Berdasarkan Depdiknas (2010) memuat langkah-langkah dari
demonstration yaitu sebagai berikut.

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.

d. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
e. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya.
f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemontrasikan.
g. Guru membuat kesimpulan.
2. Scientific Approach
Lazim, M (2013) mengatakan bahwa pembelajaran dengan
scientific approach atau pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

5

yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati
merumuskan

(untuk


mengidentifikasi

masalah,

mengajukan

atau

menemukan

masalah),

atau

merumuskan

hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”. Scientific approach dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai
materi menggunakan scientific approach, bahwa informasi tidak hanya
bergantung pada informasi searah dari guru, namun informasi dapat
berasal dari mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu kondisi
pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi,
dan bukan hanya diberi tahu.
Meskipun scientific approach seolah sangat identik dengan
kurikulum 2013, namun pada kurikulum KTSP 2006 juga dapat dilakukan
karena tujuan utama dari pembelajaran berbasis scientific approach ialah
agar materi atau informasi yang didapatkan siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran itu sendiri. Adapun langkah-langkah dari scientific approach
yaitu dapat dilihat dari bagan sebagai berikut.
Bagan 1. Bagan Langkah Scientific Approach

Observing
(Mengamati)

Questioning
(Menanya)

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

Associating
(Menanya)

Experimenting
(Mencoba)

Networking
(Membentuk
Jejaring)

6

B. Kerangka Berpikir
Praktikan PPL II dalam melakukan penelitian tindakan kelas, mmbuat
kerangka berpikir yang dapat digambarkan dengan bagan berikut.
Bagan 2. Bagan Kerangka Berpikir

Kondisi
Awal

Hasil Belajar
Siswa kurang
maksimal

Siklus I
Menerapkan
metode
demonstration

Masalah siswa kurang mampu
mengilustrasikan
materi
dengan nalarnya. Siswa juga
kurang mampu berpikir secara
sistematis dan ilmiah.

Planning (Perencanaan)
Reflection (Refleksi)
Action (Pelaksanaan)
Evaluation (Evaluasi)

Tindakan

Siklus II
Menerapkan
metode
demonstration
dipadukan
dengan
scientific
approach

Kondisi
Akhir

Planning (Perencanaan)
Reflection (Refleksi)
Action (Pelaksanaan)
Evaluation (Evaluasi)

Hasil Belajar Siswa Maksimal dan
Terlihat Peningkatannya

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

7

C. Hipotesis Tindakan
Hasil belajar siswa yang tidak maksimal dikarenakan siswa kurang
mampu mengilustrasikan materi dengan nalarnya serta siswa kurang mampu
berpikir secara sistematis dan ilmiah, sehingga dilakukan tindakan pada
Siklus I yaitu demonstration dan pada Siklus II yaitu demonstration dan
dipadukan dengan scientific approach. Oleh karena itu, hipotesis dari
penelitian ini yaitu terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum
dilakukan tindakan dengan setelah dilakukan tindakan.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

8

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu
Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
praktikan PPL II yaitu sebagai berikut.
Nama Sekolah

: MTs Negeri Palimanan

Alamat Sekolah

: Jalan Komplek Pondok Pesantren K.H. Romli Cholil
Desa

Balerante

Kecamatan

Palimanan

Kabupaten

Cirebon Provinsi Jawa Barat
Koe POS

: 45161

Kepala Sekolah

: Drs. H. E. Anuri Hidayat, M.Pd.I.

Adapun waktu pelaksanaan yaitu bertepatan pada pelaksanaan PPL II
yang dimulai pada tanggal 12 Januari 2015 – 2 April 2015. Khusus untuk
penelitian tindakan kelas yang dilakukan, hanya beberapa waktu saja dari
rentang waktu yang disebutkan di atas. Waktu penelitian tindakan kelas yang
dilakukan oleh praktikan secara terperinci dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 1. Tabel Waktu Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus

Waktu

Sabtu,
17-01-2015

Materi

Gaya:
Resultan
Gaya

Keterangan

 Tindakan: demonstration

 Tujuan: meningkatkan hasil belajar
siswa

 Instrument:

penilaian

psikomotor

kelompok & post test
(Terlampir di RPP pertemuan ke-2)

 Tindakan: demonstration

I

Selasa,
20-01-2015

Gaya: Teori
Hukum
Newton

 Tujuan: meningkatkan hasil belajar
siswa

 Instrument:

penilaian

psikomotor

kelompok & post test
(Terlampir di RPP pertemuan ke-3)

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

9

 Tindakan:

demonstration

dipadukan

dengan scientific approach

Selasa,

Materi

24-2-2015 Tekanan

 Tujuan: meningkatkan hasil belajar
siswa

 Instrument:

penilaian

psikomotor

kelompok & post test
(Terlampir di RPP pertemuan ke-11)

 Tindakan:

II
Tekanan:
Sabtu,
28-2-2015

Hukum
Archimides

dipadukan

dengan scientific approach

 Tujuan: meningkatkan hasil belajar
siswa

& Tekanan  Instrument:
Udara

demonstration

penilaian

psikomotor

kelompok & post test
(Terlampir di RPP pertemuan ke-12)

B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas VIII B yang semula
berjumlah 33 siswa, namun pada penelitian tindakan kelas ini hanya 29 siswa
yang diambil untuk dilakukan penelitian, karena 4 siswa lainnya keluar
(mutasi). Berikut ini tabel perincian jumlah siswa kelas VIII B.
Tabel 2. Tabel Jumlah Siswa Kelas VIII B
No.

Siswa

Jumlah

1.

Putra

14 Siswa

2.

Putri

15 Siswa

Total

29 Siswa

C. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua siklus dan
setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus dilakukan
langkah berdasarkan model Kurt Lewin yaitu perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

10

langkah tersebut karena berkesinambungan dan membentuk siklus, maka
dapat digambarkan dengan bagan berikut.
Bagan 3. Bagan Model PTK Kurt Lewin
Perencanaan (Planning)

Tindakan (Acting)

\
Refleksi (Reflecting)

Pengamatan (Observing)

Adapun langkah dalam mendapatkan hasil belajar siswa yaitu pertama
dilakukannya pengumpulan data gabungan nilai assessment of practical skill
(nilai psikomotor) dengan post test. Setelah didapatkan kedua nilai tersebut,
kemudian diambil rata-rata perkelasnya sehingga diketahui terdapat
peningkatan atau kemunduran hasil belajar. Adapun penilaian hasil belajar di
analisis dengan acuan rubrik penilaian.

D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data hasil pembelajaran diambil menggunakan dua
macam penilaian, yaitu:
1.

Assessment of Practical Skill (Penilaian Psikomotor Siswa)

Penilaian psikomotor atau praktikal siswa menjadi bahan
pertimbangan penilaian hasil belajar siswa karena ketika pembelajaran
berlangsung, siswa melakukan kegiatan praktikal. Meskipun siswa
melakukan kegiatan praktikal secara berkelompok, namun dengan teknik
ini guru dapat dengan mudah menilai perkembangan hasil belajar siswa
pada saat proses pembelajaran berlangsung karena guru akan berkeliling
memperhatikan siswa satu persatu dalam setiap kelompok. Kemudian
perolehan penilaian ini akan gabungkan dengan perolehan hasil post tes,
keduanya memiliki prosentase yang sama yaitu sebesar 50% untuk nilai
assessment of practical skill dan 50% untuk nilai post test.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

11

2.

Post Test

Selain

penilaian

psikomotor

atau

praktikal

pada

saat

pembelajaran, post test juga dapat menjadi acuan penilaian hasil belajar
siswa. Nilai post test ini akan digabungkan dengan nilai psikomotor.
Setelah didapatkan nilai masing-masing siswa, kemudian dirata-ratakan
hasil perolehan nilai tersebut sehingga akan diketahui kenaikan atau
penurunan rata-rata kelas tiap pertemuannya pada setiap siklusnya.
Dipilihnya nilai rata-rata kelas menjadi acuan pengukuran meningkat
atau tidaknya hasil belajar siswa karena keadaan siswa perorangan setiap
harinya tidak selalu konstan. Oleh karena itu, hasil rata-rata kelas dapat
mewakili hasil pembelajaran siswa meskipun sebaran nilainya tidak
merata dan sebarannya tidak konstan.

E. Analisis Data
Hasil perolehan assessment of practical skill dan post test di analisis
datanya dengan menggunakan rubrik penilaian, yaitu sebagai berikut.
1. Assessment of Practical Skill
Tabel 3. Tabel Penilaian Assessment of Practical Skill
No.

Kriteria

Nilai

Menjelaskan hasil kerja kelompok sesuai
1.

dengan teori, jawaban soal LKS (Lembar

91 - 100

Kerja Siswa) benar.
Menjelaskan hasil kerja kelompok kurang
2.

sesuai dengan teori, jawaban soal LKS

81 - 90

(Lembar Kerja Siswa) benar.
Menjelaskan hasil kerja kelompok kurang
3.

sesuai dengan teori, jawaban soal LKS

70 - 80

(Lembar Kerja Siswa) kurang benar.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

12

2. Post Test
Tabel 4. Tabel Penilaian Post Test
No.
1.

2.

3.

Kriteria
Jawaban

benar,

rumus

Nilai
tepat,

cara

mengerjakan lengkap.
Jawaban kurang benar, rumus tepat, cara
mengerjakan lengkap.
Jawaban kurang benar, rumus tepat, cara
mengerjakan kurang lengkap.

91 - 100

81 - 90

70 - 80

F. Indikator Penelitian
Apabila setelah diberikan tindakan, hasil rata-rata nilai kelas
meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan
hasil belajar setelah diberi tindakan. Namun apabila hasil rata-rata nilai kelas
menurun setelah diberi perlakuan, maka siswa mengalami penurunan hasil
belajar dan tindakan yang dilakukan tidak berhasil atau tidak tepat. Penulis
mengambil rumusan satu siklus terdiri dari dua pertemuan karena salah satu
penilaian diambil dari post test yang baru akan terlihat peningkatan atau
penurunannya setelah dilakukan lebih dari satu pertemuan.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

13

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I
Penilaian tindakan kelas yang dilakukan oleh praktikan PPL pada
Siklus I yaitu sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama penelitian
dilakukan pada Hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 dan pertemuan kedua
pada Hari Selasa tanggal 20 Januari 2015. Waktu penelitian tersebut tidak
mengambil waktu khusus, melainkan disesuaikan dengan jadwal yang sudah
dibuat oleh pihak kurikulum, yaitu pelajaran IPA pada kelas VIII B mendapat
proporsi dua kali pertemuan dalam seminggu, yaitu Hari Rabu dan Hari
Sabtu. Penelitian pada siklus pertama ini memuat materi pembelajaran Gaya.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan Siklus I berdasarkan Model Kurt Lewin.
1. Perencanaan (Planning)
Tahapan perencanaan (planning) merupakan tahapan dalam siklus
untuk melakukan perencanaan tindakan yang akan dilakukan dengan
tujuan mampu mengatasi masalah yang ada di dalam kelas. Masalah utama
yang ada di kelas VIII B ialah hasil belajar siswakurang dari ekspetasi
yang diharapkan. Hal ini dikarenakan dalam mempelajari pelajaran IPA
Fisika, siswa kurang mampu mengilustrasikan dengan nalarnya tentang
materi yang disampaikan. Oleh karena itu, siswa dilatih agar mampu
mengilustrasikan materi dengan cara pemberian metode demonstration
pada pembelajaran di kelas. Diharapkan, setelah siswa mendemonstrasikan
materi, siswa akan mamiliki bekal untuk mengilustrasikan materi dengan
nalarnya dan pada akhirnya hasil belajar siswa meningkat. Perencanaan ini
dapat dituangkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Adapun RPP yang terkait dengan Siklus I yaitu pada lampiran RPP
pertemuan ke-2 dan RPP pertemuan ke-3.
2. Tindakan (Acting)
Tahapan tindakan (acting) yaitu merupakan tahapan dalam
pelaksanaan perencanaan, dengan kata lain yaitu RPP yang telah dibuat
kemudian dilaksanakan pada tahapan tindakan ini. Tindakan yang

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

14

dilakukan yaitu berupa pelaksanaan metode demonstration. Langkahlangkah dari tindakan ini terlampir pada Lampiran RPP pertemuan ke-2
dan Lampiram RPP pertemuan ke-3.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan (observing) merupakan tahapan pengamatan pada saat
pelaksanaan tindakan (action). Praktikan PPL II mengamati kegiatan yang
dilakukan siswa sehingga sesuai dengan RPP yang telah dibuat, yaitu agar
strategi demonstration sebagai tindakan dari siklus I dapat dilaksanakan
serta evaluasi berupa penilaian assessment of practical skill (penilaian
psikomotor) dan post test dapat terlaksana pula. Ketika siswa melakukan
kegiatan praktikal secara berkelompok, praktikan PPL II mengamati
kegiatan siswa satu-persatu dengan cara berkeliling mendekati setiap
kelompok.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi (Reflecting) merupakan tahapan untuk menilai dan
merefleksi bahwa tindakan yang telah dilakukan berhasil atau tidak, serta
mampu meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak. Penilaian hasil belajar
siswa yang dilakukan yaitu menggunakan nilai psikomotor atau
assessment of practical skill dengan prosentase 50% dan penilaian post test
dengan prosentase 50% juga. Karena nilai post test digunakan untuk
melihat hasil belajar siswa, maka hasil belajar siswa baru akan dapat
terlihat eningkat atau tidak setelah dilakukan pertemuan pembelajaran
lebih dari satu kali pertemuan.
Pertemuan ke – 2 membahas materi gaya yang berkaitan dengan
resultan gaya. Kemudian pada pertemuan ke – 3 yaitu masih tentang
materi gaya, namun berlanjut berkaitan dengan Teori Hukum Newton. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Komara (2012 : 85) yang mengatakan bahwa
prinsip PTK yaitu dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yang bersifat
alamiah dan harus dilaksanakan dalam situasi yang alamiah pula. Oleh
karena itu, apabila dalam pembelajaran suatu materi sudah diajarkan, maka
pertemuan berikutnya materi yang diajarkan pada siswa dapat dilanjutkan.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

15

Berikut ini nilai perolehan hasil belajar siswa kelas VIII B
pertemuan ke – 2 dan pertemuan ke – 3.
Tabel 5. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-2
No.

Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Ade Ferry Setiawan
Ahmad Fauzi
Anwar Mukhaedi
Dian Kartika
Dimas
Egi Alfariz

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Endang Ayu
Hata Safi'i
Ilham
Indra Laksana
Jeje Kusuma
Misni
Muhamad Arifin
Nirpana
Nur Hasim
Nur
Mu'afatus
Shoimah
Putri Dwi Cahyani
Putri Melisa
Retno Wulandari
Riska
Robana
Satria Rowadi
Siti Aisyah
Sugiarti
Sulistiani
Susanti
Uly Faruly
Wiwin
Yuli Andreani

Nilai Psikomotor
(50%)
35
35
42
41
37
38
42
40
35
39
40
39
35
35
35

Nilai Post Test
(50%)
35
35
43
44
48
37
33
45
35
36
35
36
35
35
35

Jumlah Nilai
(100%)
70
70
85
85
85
75
75
85
70
75
75
75
70
70
70

35

35

70

35
33
35
35
35
33
35
42
37
35
31
35
39
Rata-Rata

35
47
35
35
35
47
35
33
38
35
44
35
36

70
80
70
70
70
80
70
75
75
70
75
70
75
74

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

16

Tabel 6. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-3
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Nama

Nilai Psikomotor
(50%)

Nilai Post Test
(50%)

Jumlah Nilai
(100%)

35

40

75

35
38
42
41
38
37
35
38
35
35
35
36
42
38

40
37
43
44
38
43
35
37
35
35
40
39
33
37

75
75
85
85
76
80
70
75
70
70
75
75
75
75

38

42

80

38
38
40
39
36
37
40
40
38
38
40
36
41
Rata-Rata

37
37
40
41
44
38
40
40
42
37
40
39
34

75
75
80
80
80
75
80
80
80
75
80
75
75
77

Ade
Ferry
Setiawan
Ahmad Fauzi
Anwar Mukhaedi
Dian Kartika
Dimas
Egi Alfariz
Endang Ayu
Hata Safi'i
Ilham
Indra Laksana
Jeje Kusuma
Misni
Muhamad Arifin
Nirpana
Nur Hasim
Nur
Mu'afatus
Shoimah
Putri Dwi Cahyani
Putri Melisa
Retno Wulandari
Riska
Robana
Satria Rowadi
Siti Aisyah
Sugiarti
Sulistiani
Susanti
Uly Faruly
Wiwin
Yuli Andreani

Berdasarkan perolehan hasil belajar siswa kelas VIII B di atas,
maka dapat dilihat adanya kenaikan nilai rata-rata kelas, yaitu pada
pertemuan ke-2 sebesar 74 dan pada pertemuan ke-3 perolehan rata-rata
kelas sebesar 77. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pada siswa kelas

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

17

VIII B setelah diberikan perlakuan berupa metode demonstration karena
rata-rata kelas mengalami kenaikan nilai sebasar 3.
Pembelajaran

dengan

menggunakan

metode

demonstration

membuat siswa mampu lebih mengilustrasikan materi pembelajaran
dengan nalarnya. Materi pembelajaran IPA Fisika yang sulit dimengerti
siswa menjadi lebih mudah dipahami karena dikaitkan dengan hal yang
kontekstual

dan

disimulasikan

secara

nyata.

Sehingga

metode

demonstration pada siswa yang hasil belajarnya kurang maksimal akibat

kurang mampu mengilustrasikan materi, dapat menjadi solusi cara untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas VIII B MTsN
Palimanan Kabupaten Cirebon.
Selanjutnya, pembelajaran dengan metode demonstration agar
terlihat semakin meyakinkan mampu membuat meningkatnya hasil belajar
siswa, maka akan dilakukan kembali pada Siklus II sebagai kelanjutan dari
Siklus I. Pembelajaran pada Siklus II nanti meskipun akan dilakukan
metode demonstration kembali, namun akan dipadukan dengan perlakuan
yang lain agar hasil belajar siswa lebih meningkat. Kal ini dikarenakan
setelah Siklus I berjalan, terdapat masalah baru yang diketahui yaitu
bahwa siswa kurang mampu melatih diri untuk berpikir secara sistematis
dan ilmiah pada pelajaran IPA Fisika, sehingga perlu dilakukan perlakuan
baru sebagai solusi permasalahan ini. Siklus II ini akan dijelaskan pada
point selanjutnya.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II
1. Perencanaan (Planning)
Telah diketahui bahwa temuan masalah yang terdapat pada siswa
kelas VIII B selain kurang mampu mengilustrasikan materi dengan
nalarnya, yaitu diketahui pulapermasalahan yang timbul berupa kurang
mampunya siswa berpikir secara sistematis dan ilmiah sehingga hasil
belajar kurang maksimal. Oleh karena itu, dalam tahapan planning ini,
praktikan PPL II membuat RPP selain dengan diberikannya metode
demonstration, juga diberikan perlakuan berupa scientific approach.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

18

Praktikan PPL II mengambil perlakuan berupa scientific approach
karena diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ditemukan
di dalam kelas. Pemberian scientific approach akan melatih siswa untuk
berpikir secara sistematis dan ilmiah. Hal ini sangat sesuai dengan materi
IPA Fisika yang diajarkan, bahwa dalam menjawab soal, tidak hanya hasil
akhir yang di nilai, namun ketepatan siswa menggunakan rumus dan cara
mengerjakan soal secara sistematis merupakan penilaian juga. Adapun
RPP yang digunakan pada Siklus II ini yatu terlampir pada lampiran RPP
pertemuan ke – 11 dan RPP pertemuan ke – 12.
2. Tindakan (Acting)
Langkah selanjutnya setelah planning yaitu acting atau langkah
tindakan pelaksanaan dari RPP yang telah dibuat. Inti dari kegiatan
scientific approach ini harus memuat langkah 5 M yaitu Mengamati
(Observing), Menanya (Questioning), Menanya (Associating), Mencoba
(Experimenting), dan Membentuk Jejaring (Networking). Adapun langkah-

langkah dari scientific approach yaitu terlampir pada lampiran RPP ke –
11 dan RPP ke – 12.
3. Pengamatan (Observing)
Langkah selanjutnya yaitu pengamatan pada saat tahapan acting
berlangsung. Pada tahapan ini, praktikan PPL II mengatur kegiatan yang
dilakukan siswa agar berjalan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Selain
itu praktikan PPL II mengamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa terkait
penilaian hasil belajar siswa yaitu salah satunya menggunakan assessment
of practical skill (penilaian psikomotor), sehingga praktikan PPL

berkeliling mendekati setiap kelompok untuk menilai psikomotor siswa
setiap individunya.
4. Refleksi (Reflecting)
Seperti halnya Siklus I, pada Siklus II juga dilakukan sebanyak dua
kali pertemuan karena penilaian hasi belajar siswa selain menggunakan
assessment of practical skill (penilaian psikomotor) juga dilakukan
penilaian post test, sehingga tahapan refleksi baru dapat disimpulkan
setelah dilakukannya lebih dari satu pertemuan. Adapun perolehan nilai

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

19

hasil belajar siswa kelas VIII B pada Siklus II yang diambil dari pertemuan
ke – 11 dan pertemuan ke – 12 yaitu sebagai berikut.
Tabel 7. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-11
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Nama

Nilai Psikomotor
(50%)

Nilai Post Test
(50%)

Jumlah Nilai
(100%)

40

40

80

42
36
50
50
43
35
47
35
40
43
36
40
42
42

43
49
50
50
37
45
48
45
40
42
44
40
38
43

85
85
100
100
80
80
95
80
80
85
80
80
80
85

42

43

85

46
35
37
42
35
41
45
41
42
35
43
43
44
Rata-Rata

39
50
43
43
45
39
45
44
48
45
47
42
46

85
85
80
85
80
80
90
85
90
80
90
85
90
85

Ade
Ferry
Setiawan
Ahmad Fauzi
Anwar Mukhaedi
Dian Kartika
Dimas
Egi Alfariz
Endang Ayu
Hata Safi'i
Ilham
Indra Laksana
Jeje Kusuma
Misni
Muhamad Arifin
Nirpana
Nur Hasim
Nur
Mu'afatus
Shoimah
Putri Dwi Cahyani
Putri Melisa
Retno Wulandari
Riska
Robana
Satria Rowadi
Siti Aisyah
Sugiarti
Sulistiani
Susanti
Uly Faruly
Wiwin
Yuli Andreani

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

20

Tabel 8. Tabel Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Pertemuan Ke-12
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Nama

Nilai Psikomotor
(50%)

Nilai Post Test
(50%)

Jumlah Nilai
(100%)

45

45

90

41
37
50
50
40
40
50
50
45
45
46
38
42
38

49
43
50
50
50
40
50
40
45
45
39
42
43
37

90
80
100
100
90
80
100
90
90
90
85
80
85
75

50

50

100

43
45
44
42
37
42
50
37
47
50
45
42
36
Rata-Rata

42
45
41
43
48
43
50
48
48
50
45
43
49

85
90
85
85
85
85
100
85
95
100
90
85
85
89

Ade
Ferry
Setiawan
Ahmad Fauzi
Anwar Mukhaedi
Dian Kartika
Dimas
Egi Alfariz
Endang Ayu
Hata Safi'i
Ilham
Indra Laksana
Jeje Kusuma
Misni
Muhamad Arifin
Nirpana
Nur Hasim
Nur
Mu'afatus
Shoimah
Putri Dwi Cahyani
Putri Melisa
Retno Wulandari
Riska
Robana
Satria Rowadi
Siti Aisyah
Sugiarti
Sulistiani
Susanti
Uly Faruly
Wiwin
Yuli Andreani

Berdasarkan dari hasil belajar siswa di atas, diperoleh rata-rata
kelas yaitu pada pertemuan ke – 11 sebesar 85 dan pada pertemuan ke – 12
sebesar 89. Sehingga, dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan nilai hasil
belajar siswa sebesar 4. Oleh karena itu, tindakan pembelajaran berupa
demonstration dipadukan dengan scientific approach dapat dikatakan

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

21

berhasil mengatasi masalah hasil belajar siswa yang kurang maksimal
karena siswa kurang mampu berpikir secara sistematis dan ilmiah.
Berdasarkan hasil Siklus II ini, terlihat bahwa hasil belajar siswa
sangat memuaskan. Oleh karena itu, praktikan PPL II menyimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat berakhir sampai
pada Siklus II saja untuk permasaahan kurangnya hasil belajar siswa akibat
kurang mampunya siswa dalam mengilustrasikan materi dengan nalarnya
serta kurang mampunya siswa berpikir secara sistematis dan ilmiah.
Dengan demikian, praktikan PPL II tidak melakukan penelitian siklus
selanjutnya karena ketuntasan masalah yang telah didapatkan dilihat dari
meningkatnya hasil belajar siswa melalui perlakuan demonstration
dipadukan dengan scientific approach.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

22

BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada BAB III, didapatkan
kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Penerapan demonstration mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VIII B MTs Negeri Palimanan Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika
pada Siklus I. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata nilai kelas
yang semula sebesar 74 menjadi 77, atau dengan kata lain mengalami
peningkatan nilai sebesar 3 digit.
2. Penerapan demonstration dengan dipadukan scientific approach mampu
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs Negeri Palimanan
Kabupaten Cirebon pada materi IPA Fisika pada Siklus II. Hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya rata-rata nilai kelas yang semula sebesar 85
menjadi 89, atau dengan kata lain mengalami peningkatan nilai sebesar 4
digit.

B. Saran
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakuan oleh
praktikan PPL II, maka untuk guru yang menemukan permasalahan kelas
yang serupa, disarankan untuk mencoba penyelesaian masalah seperti yang
telah dilakukan yaitu berupa pemberian penerapan demonstration dengan
dipadukan scientific approach. Penerapan perlakuan tersebut disarankan
untuk menghadapi permasalahan yang serupa, karena hasil belajar siswa
terlihat meningkat dan peningkatannya cukup signifikan.

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

23

DAFTAR PUSTAKA

Komara, Endang. (2012). Penelitian Tindakan Kelas dan Peningkatan
Profesional Guru. Bandung: Refika Aditama.

Ernawan, Teguh S. (2010). Tesis Pembelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi
Menggunakan Media Animasi dan 2D Ditinjau Dari Kemampuan
Tingkat Berpikir dan Gaya Belajar Siswa . Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.
Depdiknas. (2010). Model-Model Pebelajaran yang Efektif. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Lazim, M. (2013). Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Kurikulum 2013. Yogyakarta: PPPPTK Seni dan Budaya.
Mulyadi. (2015). Model-Model Penelitian Tindakan Kelas. [Online]. Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Prof.%20Dr.%20Muhy
adi/MODEL%20PTK.docx. [Diakses pada tanggal 29 Maret 2015 pukul
16:37].

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

24

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

25

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Kegiatan Demonstration Siklus I

Kegiatan Demonstration Siklus I

Kegiatan Scientific Approach
Siklus II

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

Kegiatan Demonstration Siklus I

Kegiatan Scientific Approach
Siklus II

Kegiatan Scientific Approach
Siklus II

26

LAPORAN INDIVIDU
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II
HASIL BELAJAR SISWA MTS NEGERI PALIMANAN
KABUPATEN CIREBON KELAS VIII B SEMESTER II PADA
MATA PELAJARAN IPA FISIKA MELALUI
DEMONSTRATION DAN SCIENTIFIC APPROACH
Diajukan untuk memenuhi laporan PPL II
Mata Kuliah

: PPL II

DPL

: Edy Chandra, S.Si, M.A

Oleh:

Nama

: Vivi Sophie Elfada

NIM

: 14 111 610 113

Semester / Kelas : 8 / Biologi B
Jurusan

: Tadris IPA Biologi

Fakultas

: Tarbiyah

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2015
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

27

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II atas nama Vivi
Sophie Elfada NIM 14111610113 Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Jurusan Tadris IPA – Biologi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Syekh Nurjati Cirebon di MTs Negeri Palimanan Tahun Ajaran 2014/2015 telah
diperiksa dan disahkan oleh guru pamong, kepala sekolah, dan dosen
pembimbing.

Cirebon, April 2015
Mengetahui,

Guru Pamong

Iis Aris Budiman, S.Pd____
NIP. 19750727 200604 1 017

Dosen Pembimbing

Edy Chandra, S.Si, M.A
NIP. 19720507 200003 1 002

Kepala MTsN Palimanan

Drs.H.E.Anuri Hidayat, M.PdI
NIP. 19650108 199303 1 002

Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

i
28

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga laporan PPL II berupa
PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang berjudul “Hasil Belajar Siswa MTs Negeri
Palimanan Kabupaten Cirebon Kelas VIII B Semester II pada Mata Pelajaran IPA
Fisika Melalui Demonstration dan Scientific Approach” dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terimakasih kepada.
1. Bapak Edy Chandra, S.Si, M.A selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan)
PPL II.
2. Bapak Drs.H.E.Anuri Hidayat, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTsN Palimanan
3. Selurus Guru dan STAFF TU di MTsN Palimanan.
4. Siswa-siswi kelas VIII B MTsN Palimanan.
5. Seluruh pihak yang ikut membantu.
Moment PPL II sangat selaras dengan pelaksanaan PTK yang berjalan
secara alamiah tanpa mengganggu jadwal jam pelajaran sesungguhnya. Oleh
karena itu, dalam rangka mendapatkan suatu pengalaman berharga yang bermakna
pada proses pembelajaran di sekolah, dibuatlah laporan berupa PTK (Penelitian
Tindakan Kelas). Laporan ini berisi tindakan kelas yang dilakukan oleh penulis
ketika mengajar menjadi praktikan PPL II. Adapun tindakan yang dipilih yaitu
berupa demonstration dan scientific approach dalam melihat hasil belajar siswa.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi
rujukan solusi apabila terdapat permasalahan yang serupa. Penulis juga memohon
maaf apabila terdapat kesalahan penulisan ataupun terdapan kesalahan dalam
bahasa yang digunakan. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulisharapkan
demi kemajuan dan perbaikan.
Cirebon, April 2015
Penulis Laporan,

Vivi Sophie Elfada
NIM.14111610113
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

29ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ...........................................................................

i

Kata Pengantar ...................................................................................

ii

Daftar Isi.............................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................

1

B. Rumusan Masalah .............................................................

3

C. Tujuan Masalah .................................................................

3

D. Manfaat Penelitian .............................................................

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................

5

A. Kajian Pustaka ..................................................................

5

1. Demonstration ..............................................................

5

2. Scientific Approach .......................................................

5

B. Kerangka Berpikir .............................................................

7

C. Hipotesis Tindakan ...........................................................

8

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................

9

A. Tempat dan Waktu ............................................................

9

B. Subjek Penelitian ...............................................................

10

C. Prosedur Penelitian ...........................................................

10

D. Pengumpulan Data .............................................................

11

E. Analisis Data .....................................................................

12

F. Indikator Penelitian ...........................................................

13

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................

14

A. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I .....................................

14

B. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II....................................

18

BAB V KESIMPULAN .....................................................................

23

A. Kesimpulan ........................................................................

23

B. Saran ..................................................................................

23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................

24

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
Laporan PPL II Vivi Sophie Elfada

30