PENGARUH OPINI AUDITOR INDEPENDEN, DAN KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN

(1)

ABSTRAK

PENGARUH OPINI AUDITOR INDEPENDEN, DAN KOMPLEKSITAS OPERASI PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU

PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN

Oleh

MUTIA ANE PUPELA

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah opini auditor independen dan kompleksitas operasi perusahaan sebagai variabel independen sedangkan ketepatan waktu sebagai variabel dependen.

Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh 87 perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian sehingga data observasi keseluruhan berjumlah 348 data.

Pengujian dilakukan dengan analisis menggunakan regresi logistik dengan tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas operasi perusahaan

berpengaruh signifikan positif terhadap ketepatan waktu, sedangkan opini auditor independen tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu.

Kata kunci: ketepatan waktu, opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan.


(2)

ABSTRACT

EFFECT OF INDEPENDENT AUDITORS OPINION, AND COMPLEXITY OF OPERATIONS COMPANY FINANCIAL

STATEMENTS REPORTING TIMELINESS

By

MUTIA ANE PUPELA

This study aims to find empirical evidence about the factors that affect the timeliness of reporting the financial statements. As these factors are independent auditor's opinion and the complexity of the company's operations as an

independent variable, while punctuality as the dependent variable.

The study was conducted on the manufacturing sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2010-2013. Sampling was done by purposive sampling method and acquired 87 companies that meet the criteria in the study so that the observation data totaling 348 data. Tests carried out using logistic regression analysis with significance level of 5%.

The results showed that the complexity of the operation the company has a significant positive effect on the timeliness, while the independent auditor's opinion has no effect on punctuality.

Keywords: timeliness, the independent auditor's opinion, and the complexity of the operation Vendor.


(3)

Pengaruh Opini Auditor Independen dan Kompleksitas Operasi

Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan

Keuangan

Oleh: Mutia Ane Pupela

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

(5)

(6)

(7)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang , Karya ini ku persembahkan kepada:

Papa dan Mama, yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, dukungan, doa, serta pelajaran dan didikannya kepada penulis.

Adik-adikku Mauliza Age Julia, Nabila Rosa trinanda, dan Angel Octa Savitri yang selalu memberikan semangat, doa dan motivasi untukku

Special untuk Heru Jatmiko yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan motivasi untukku

Almamater tercinta jurusan


(8)

MOTO

“JANGAN TUNGGU BAHAGIA HANYA UNTUK TERSENYUM, TETAPI TERSENYUMLAH UNTUK BAHAGIA”

“DISIPLIN AWAL DARI KEBERHASILAN”


(9)

SANWACANA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan semua ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Opini Auditor Independen Dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Hi. SatriaBangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt. sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si sebagai Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., Msi. sebagai dosen Pembimbing Akademik dan sebagai dosen Pembimbing utama, atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.


(10)

5. Ibu Retno Yuni Nur S, S.E., M.sc., C.A., Ak. sebagai dosen Pembimbing Kedua, yang telah memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan saran-sarannya selama proses penyelesaian skripsi.

6. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt. selaku dosen penguji, atas masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan di Juusan Ekonomi Pembangunan atas semua bimbingan, pengajaran, pelayanan, dan bantuan yang telah diberikan.

8. Orang tuaku Tercinta, Papa Amar Makruf, S.Pd dan Mama tercinta Nely Yuswati, Adik-Adikku tercinta Mauliza Age Julia, Nabila Rosa Trinanda, dan Angel Octa Savitri atas semua limpahan kasih sayang, dukungan doa, dan bantuan yang telah diberikan.

9. Special untuk Heru Jatmiko, terimakasih untuk kasih sayangnya, bantuan, dukungan, dan motivasinya selama ini, I love you.

10.Sahabat – sahabat ku : Andueriganta, Aliya, Arum, Cinta, Lisna, Nabilla, Tya Terima kasih karena tidak bosan membantu dan memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi.

11.Teman-teman AKT 2011 yang tidak bisa disebutkan satu per satu karena telah memberikan banyak warna dikehidupan penulis.

12.Teman satu bimbingan Bundayulia, Ester, dan Grace yang sudah memberikan semangat dan berjuang bersama – sama selama bimbingan.

13.Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.


(11)

Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bandar Lampung, 1 Juni 2015 Penulis,


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

LEMBAR PERNYATAAN ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... viii

SANWACANA ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teori ... 6

2.1.1 Teori Keagenan ... 6

2.1.2 Teori Sinyal (Signalling Theory) ... 7

2.1.3 Laporan Keuangan ... 8

2.1.4 Ketetapan Waktu (Timeliness) ... 12

2.1.5 Opini Auditor Independen ... 13

2.1.6 Kompleksitas Operasi Perusahaan ... 14

2.2 Penelitian Terdahulu ... 14


(13)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data ... 20

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21

3.3.1 Variabel Dependen : Ketepatan Waktu ... 21

3.3.2 Variabel Independen ... 22

3.4 Metode Analisis Data ... 23

3.4.1 Statistik Deskriptif ... 23

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 23

3.4.2.1Uji Multikolinieritas ... 24

3.4.2.2Uji Autokorelasi ... 24

3.5 Uji Hipotesis ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data dan Sampel ... 28

4.2 Statistik Deskriptif ... 29

4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 30

4.3.1 Uji Multikolinearitas ... 30

4.3.2 Uji Autokorelasi ... 30

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 32

4.4.1 Menilai Kelayakan Model Regresi ... 32

4.4.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ... 32

4.4.3 Menguji Koefesien Regresi ... 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 37

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 38

5.3 Saran ... 38

5.4 Implikasi ... 39 DAFTAR PUSTAKA


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Distribusi Perusahaan Yang Tidak Tepat Waktu ... 2

4.1 Kriteria Penerimaan Sampel ... 28

4.2 Statistik Deskriptif Atas Variable Penelitian ... 29

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 30

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 31

4.5 Hosmer And Lemeshow Test ... 32

4.6 Nilai –2 Likelihood ... 32

4.7 Model Summary ... 33

4.8 Hasil Uji Koefesien Regresi Logistic ... 34


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan pasar modal saat ini mengalami perkembangan dengan sangat pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks, dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, terutama dalam upaya penyediaan dan perolehan informasi dalam setiap pembuatan keputusan. Salah satu sumber informasi yang penting dalam bisnis investasi di pasar modal adalah laporan keuangan yang disediakan setiap perusahaan yang go Public (Dwiyanti, 2010). Semua perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena salah satu cara bagi investor untuk memantau kinerja perusahaan go public adalah melalui laporan keuangan yang dipublikasikan (Sari dan Soeprianto, 2012). Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan (Sukoco, 2013). Laporan keuangan pada dasarnya harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas informasi laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat


(16)

2

keuangan tersebut memiliki tingkat relevansi yang baik maka informasi yang disajikan harus tepat waktu guna mendukung pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya (Hilmi dan Ali, 2008). Akibatnya permintaan laporan keuangan semakin meningkat dan mengakibatkan keterlambatan penyampaian laporan keuangan hal ini dapat terlihat dari tabel berikut ini menurut Melani (2014):

Tabel 1.1

Distribusi Perusahaan Yang Tidak Tepat Waktu Tahun

Penelitian

Perusahaan tidak tepat waktu (%)

2010 6,8 %

2011 7,9 %

2012 9%

2013 11%

Dapat kita lihat dari tabel diatas meskipun telah ada peraturan baru yaitu

Peraturan Nomor. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor KEP-431/BL/2012, merupakan peraturan baru yang mengatakan laporan

keuangan paling lambat disampaikan 120 hari dari tanggal tutup buku atau 30 April namun setiap tahunnya selalu mangalami peningkatan, dan peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2012 yaitu 9%.

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan laporan

keuangan. Namun, pada penelitian ini peneliti hanya meneliti mengenai pengaruh opini auditor indipenden, dan kompleksitas operasi perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.


(17)

3

Sementara itu, laporan keuangan yang ingin dipublikasikan juga harus di audit terlebih dahulu, tertera dalam Peraturan Nomor.X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor.KEP-346/BL/2011. Audit atas laporan keuangan harus diaudit oleh auditor independen. Auditor Independen adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Secara signifikan, audit laporan keuangan dapat menurunkan risiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan tidak menggunakan informasi yang bermutu rendah (Boynton et.al, 2003:6). Pengguna laporan keuangan khawatir laporan keuangan dan data yang menyertainya telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen (Boynton et.al, 2003:53), sehingga diperlukan auditor independen yang dianggap netral oleh seluruh stakeholder. Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab (Boynton et.al, 2003:59), namun karena auditor indipenden sering terlambat memberikan opininya maka menyebabkan perusahaan terlambat pula

menyampaikan laporan keuangannya.

Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan sangat berkaitan dengan

ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan, karena tingkat kompleksitas operasi perusahaan bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta


(18)

4

diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, sehingga hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik.

Ketepatan waktu akan memberikan dampak penting pada pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan karena relevansi informasinya. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak mungkin tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan proses perusahaan harus cepat dan tepat sampai kepada pengguna laporan keuangan (Rachmawati, 2008:2).

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini akan meneliti dan memberikan bukti analisis mengenai faktor-faktor (opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan) diprediksi akan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut dan selalu terjadi keterlambatan dalam pelaporan keuangan, maka masalah yang akan diteliti selanjutnya dapat dirumuskan dalam pernyataan berikut:

1. Apakah opini auditor independen secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

2. Apakah tingkat kompleksitas operasi perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.


(19)

5

1.3Tujuan Penelitian

Menyediakan bukti empiris bahwa:

1. Opini auditor independen berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

2. Tingkat kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 1.4.2 Manfaat Praktis

a. Auditor, diharapkan auditor mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

b. Investor, diharapkan dengan penelitian ini investor lebih mengerti mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan (timeliness) dan hal-hal yang dapat mempengaruhinya.

c. Perusahaan, diharapkan mampu menghindari keterlambatan pelaporan keuangan, yang berakibat buruk pada pihak perusahaan dan juga berakibat buruk pada orang-orang yang tidak memiliki hubungan langsung dengan perusahaan.


(20)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan

Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu (principal/pemilik) dengan pihak yang menerima pendelegasian tersebut (agen/direksi/manajemen) (Alijoyo dan Zaini, 2004:6). Keagenan merupakan sebagai suatu hubungan kontrak yang dalam hal ini prinsipal/pemilik melibatkan agen untuk melakukan layanan tertentu demi kepentinganprinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa kewenangan pengambilan keputusan kepada agen.

Fokus dari teori agensi adalah untuk menentukan kontrak yang paling efisien mengenai hubungan prinsipalagen yang terkait dengan (Ikhsan dan Suprasto, 2008):

a. manusia (mementingkan diri sendiri, terkait dengan rasionalitas menolak risiko)

b. organisasi (konflik tujuan antar anggota organisasi) c. informasi (informasi sebagai komoditas).

Dalam praktik timbul masalah (agency problem) karena ada kesenjangan kepentingan antara para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dengan


(21)

7

pihak pengurus atau manajemen sebagai agen (Surya dan Yustiavandana, 2008:2). Masalah agensi akan muncul karena prinsipal dan agen memiliki tujuan yang berbeda-beda (Ikhsan dan Suprasto, 2008). Agen akan berjuang untuk

memaksimalkan pembayaran pada kontraknya yang bergantung pada suatu tingkatan usaha tertentu yang dibutuhkan, sementara prinsipal berjuang untuk memaksimalkan pengembalian atas penggunaan sumber daya yang bergantung pada pembayaran yang terutang kepada agen. Perbedaan kepentingan umum terjadi dalam dunia bisnis. Perbedaan kepentingan dapat menimbulkan konflik kepentingan antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan para pemakai laporan keuangan (Halim, 2008:60).

Konflik kepentingan secara alamiah akan terjadi dalam struktur kepemilikan perusahaan (ownership structures) yang terdiri dari dua tipe, yaitu struktur kepemilikan yang tersebar (dispersed ownership) kepada outside investors (para pemegang saham publik) dan struktur dengan pengendalian (control) pada segelintir pemegang saham saja (concentrated ownership) (Surya dan Yustiavandana, 2008:3).

2.1.2 Teori Sinyal (Signalling Theory)

Dwiyanti (2010) Signalling Theory dan asymmetric informations digagas pertama kali oleh Ackerlof et.al yang menjadikan mereka memperoleh Nobel Ekonomi pada tahun 2001. Signalling theory dikembangkan dalam ilmu ekonomi dan keuangan yang menggunakan informasi yang asimetris antara perusahaan dengan pihak luar karena manajemen lebih banyak tahu tentang prospek perusahaan dan peluang masa depan dibandingkan pihak luar (investor). Asimetri informasi akan


(22)

8

terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan semua informasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Untuk menghindari asimetris informasi, perusahaan harus memberikan informasi sebagai sinyal kepada investor. Asimetris informasi perlu diminimalkan, sehingga perusahaan go public dapat menginformasikan keadaan perusahaan secara transparan kepada investor.

Wolk dan Tearney (1997) menyatakan bahwa hal positif dalam signalling theory dimana perusahaan yang memberikan informasi yang bagus akan membedakan mereka dengan perusahaan yang tidak memiliki “berita bagus” dengan menginformasikan pada pasar tentang keadaan mereka. Sinyal tentang bagusnya kinerja masa depan yang diberikan oleh perusahaan yang kinerja keuangan masa lalunya tidak bagus, tidak akan dipercaya oleh pasar.

2.1.3 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan yang digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan pada suatu periode

akuntansi. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari: Neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan (Suharli, 2009:64). Di samping itu juga termasuk skedul-skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis, serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumah besar pemakai dalam


(23)

9

pengambilan keputusan ekonomi. Berikut para pengguna laporan keuangan serta kepentingannya terhadap laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu:

1. Investor

Para investor memanfaatkan laporan keuangan untuk membantu dalam pengambilan keputusan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi. Selain itu juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

2. Karyawan

Laporan keuangan memungkinkan karyawan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditor lain

Untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

5. Pelanggan

Berkepentingan mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama apabila antara perusahaan dan pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang.


(24)

10

6. Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi keuangan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat

Menyediakan informasi agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya. Selain itu juga perusahaan membantu memberikan kontribusi pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.

Ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan menjadi berguna bagipemakai laporan keuangan merupakan karakteristik kualitatif. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia terdapat empat karakteristik pokok laporan keuangan yaitu:

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang dapat ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dapat segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memilki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas dan bisnis akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu.


(25)

11

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, membantu mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan perusahaan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan secara relatif.


(26)

12

Pelaporan keuangan publik tentang pasar modal di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995, yang telah diperbaharui dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-36/PM/2003 yang berlaku sejak tanggal 30 September 2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala (akhir tahun dan tengah tahunan) yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan tahunan yang diaudit dan laporan tengah tahunan yang tidak diaudit adalah bersifat wajib untuk dilaporkan dan dipublikasikan, sedangkan penyampaian laporan keuangan triwulan bersifat sukarela. Salah satu karakteristik kualitatif pelaporan keuangan yaitu tepat waktu. Tepat waktu disini artinya informasi harus tersedia untuk para pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan relevansinya untuk mempengaruhi keputusan (Kieso et.al, 2011:47). Informasi yang sudah kehilangan relevansi tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan karena apa yang terkandung di dalam informasi tersebut sudah tidak sesuai dengan keadaan saat ini.

2.1.4 Ketepatan Waktu (Timeliness)

Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada publik sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan ke Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5). Laporan keuangan yang tepat waktu akan lebih berguna dari pada yang tidak tepat waktu. Setelah informasi yang relevan tersedia lebih cepat, mampu meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan


(27)

13

kurangnya ketepatan waktu dapat mengurangi informasi dari kegunaannya (Kieso et.al, 2011:47).

Keterlambatan terjadi apabila perusahaan melaporkan informasi keuangannya setelah tanggal yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Nomor. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-431/BL/2012 laporan keuangan tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan dan laporan keuangan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK serta diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan keempat atau 120 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.

2.1.5 Opini Auditor Independen

Menurut Firman (2010) Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan untuk tidak


(28)

14

menyatakan pendapat. Namun, standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia mengharuskan auditor menyatakan pendapatnya, laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.

2.1.6 Kompleksitas Operasi Perusahaan

Kompleksitas organisasi atau operasi merupakan akibat dari pembentukan departemen dan pembagian pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah unit yang berbeda. Ketergantungan yang semakin kompleks terjadi apabila organisasi dengan berbagai jenis atau jumlah pekerjaan dan unit menimbulkan masalah manajerial dan organisasi yang lebih rumit (Martius, 2012:12). Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik.

2.2Penelitian Terdahulu

Penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, dan hasilnya adalah: Hilmi dan Ali (2008) meneliti perusahaan manufaktur yang listing di BEI mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil yang didapatkan bahwa profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, dan reputasi KAP berpengaruh


(29)

15

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan leverage, ukuran perusahaan dan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Sulistyo (2010) meniliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di bursa efek

indonesia. Hasilnya, profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan likuiditas, leverage keuangan dan opini auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Yusralaini, dkk (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik dan hasilnya opini auditor berpengaruh signifikan, sedangkan profitabilitas, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.

Margareta (2011) menguji Pengaruh penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards ) Terhadap keterlambatan waktu, dan hasilnya penerapan IFRS, ukuran KAP, opini audit, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Ika Merdekawati dan Regina J.Arsjah (2011) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan penyampaian laporan keuangan dan hasilnya profitabilitas, dan opini audit berpengaruh signifikan, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.


(30)

16

Sari dan Soepriyanto (2012) meneliti pengaruh penerapan IFRS terhadap keterlambatan penyampaian laporan keuangan: studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia dan hasilnya IFRS (International Financial Reporting Standards), Solvabilitas, dan kinerja perusahaan berdasar Profit atau Loss berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan Opini Auditor, Kualitas Auditor, Kompleksitas Operasi, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Sukoco (2013) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan perusahaan dengan menggunakan profitabilitas, kepemilikan publik, opini auditor, dan ukuran perusahaan. Hasilnya adalah profitabilitas, kepemilikan publik, opini auditor, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan.

Kholishah ( 2013) meneliti pengaruh penerapan IFRS, ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan kompleksitas terhadap audit delay dan hasilnya pengaruh penerapan IFRS, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan, sedangkan profitabilitas, dan kompleksitas tidak perpengaruh signifikan.

Dari uraian di atas dan didapatkan hasil yang berbeda-beda pada setiap penelitian mengenai ketepatan laporan keuangan, maka peneliti ingin menguji kembali beberapa faktor yang menyebabkan ketidak tepatan waktu pelaporan keuangan yaitu opini auditor independen, dan kopleksitas operasi perusahaan.


(31)

17

2.3 Rerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan.Ada tiga faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan perusahaan yaitu opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan. Rerangka pemikiran teoritis dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model Empiris

Pengembangan Hipotesis

1. Opini Audit Independen Terhadap Ketepatan Waktu

Opini atau pendapat audit adalah suatu simpulan dari suatu pengerjaan audit mengenai laporan keuangan entitas yang diberikan oleh auditor independen kepada entitas yang diauditnya. Laporan audit adalah alat formal yang digunakan auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan tentang laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Auditor adalah salah satu pihak yang memegang peranan penting untuk tercapainya laporan keuangan yang

opini auditor independen

kompleksitas operasi perusahaan

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan


(32)

18

berkualitas di pasar modal. Auditor bertugas memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh manajemen perusahaan (Sulistyo, 2010). Assurance terhadap laporan keuangan tersebut, diberikan auditor melalui opini auditor (Hilmi dan Ali, 2008). Telah dijelaskan diatas bahwa laporan keuangan yang diserahkan ke OJK adalah laporan keuangan yang disertai dengan opini audit.

Menurut PSA 29 SA Seksi 508 dalam Standar Profesional Akuntan Publik ada lima jenis pendapat auditor, yaitu:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion);

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (unqualified opinion with explanatory language);

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion); 4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion); dan

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion).

Untuk mendapatkan pendapat akuntan publik diperlukan adanya audit atas laporan keuangan, hal ini menyebabkan tanggal penyampaian laporan keuangan berbeda dengan tanggal penutupan tahun buku perusahaan (Dewi, 2013). Opini Auditor berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan didukung hasil yang didapat oleh Yusralaini, dkk (2010), Ika, dkk (2011), dan Sukoco (2013), namun pada penelitian Hilmi dan Ali (2008), Rachmawati (2008), dan Sulistyo (2010), Margareta (2011), dan Sari dan Soepriyanto (2012) opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:


(33)

19

H1: Opini audit secara signifikan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

2. Pengaruh Tingkat Kompleksitas Operasi Terhadap Ketepatan Waktu Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk

menyelesaikan pekerjaan auditnya, sehingga hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Lebih lanjut dijelaskan, transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa (anak perusahaan) dapat meningkatkan risisko audit karena auditor bisa saja tidak tanggap atas hubungan perusahaan dengan anak perusahaan yang tidak dimiliki langsung oleh perusahaan (Widyawati dan Anggarita, 2013) dalam Rumahorbo (2014). Tingkat Kompleksitas Operasi berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan didukung hasil yang didapat oleh Sulistyo (2010), namun pada penelitian Sari dan Soepriyanto (2012), dan Kholishah ( 2013) Tingkat

Kompleksitas Operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan laporan keuangan. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: Kompleksitas operasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.


(34)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Sumber Data

Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan diperoleh dari:

1. Situs Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id

2. Buku-buku atau artikel mengenai kelengkapan pengungkapan

3.2 Populasi dan Sample Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia (BEI ) pada periode 2010 - 2013. Peneliti memilih perusahaan manufaktur di BEI karena perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terdiri dari berbagai subsektor industri sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal secara keseluruhan dan perusahan manufaktur juga memiliki jumlah perusahaan terbanyak di BEI.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut:


(35)

21

a. Perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013 b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan

selama tahun pengamatan yaitu dari tahun 2010-2013.

3.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1. Variabel Dependen : Ketepatan Waktu

Variabel Terikat (Dependent Variable), merupakan variabel yang menjadi

perhatian utama peneliti dengan kata lain merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2007:116). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah ketepatan waktu (timeliness) dan Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy variabel, diamana kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu sedangkan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu. Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada publik sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan ke Bapepam-LK (Rachmawati, 2008:5). Dalam Peraturan Nomor. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-431/BL/2012 laporan keuangan tahunan wajib disajikan secara perbandingan dengan periode yang sama tahun

sebelumnya, disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan dan laporan keuangan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK serta diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan keempat atau 120 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan, jika sebelum 30 April maka


(36)

22

dianggap tepat waktu, sedangkan jika telah melewati 30 April maka dianggap tidak tepat waktu.

3.3.2 Variabel Independen

Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel terikat (dependent variabel), baik secara positif maupun negatif (Sekaran, 2007:117). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah:

a. Opini Auditor Independen

Opini auditor Independen dalam penelitian ini sama seperti penelitian yang telah dilakukan Rachmawati (2008), Hilmi dan Ali (2008), Sulistyo

(2010), dan Sukoco (2013), yang diukur berdasarkan pendapat yang diberikan auditor atas kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Jenis variabel ini adalah variabel dummy. Jika perusahaan mendapatkan opini audit unqualified maka dikategorikan dalam kategori 1 sedangkan mendapatkan selain opini unqualified diberikan kategori 0. b. Kompleksitas Operasi Perusahaan

Kompleksitas operasi dalam penelitian ini sama seperti penelitian yang telah dilakukan Sulistyo (2010) ditentukan dengan ada tidaknya anak perusahaan. Pengukurannya menggunakan variabel dummy. Di mana kategori 1 untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan.


(37)

23

3.4 Metode Analisis Data

Data yang berasal dari website www.idx.co.id ini kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan metode sebagai berikut:

3.4.1Statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sample. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah dengan frequency table. Hal ini dikarenakan skala yang digunakan berupa skala nominal. Frequency table dibuat agar data yang telah dikumpulkan dalam jumlah yang sangat banyak dapat disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Dengan kata lain, frequency table dibuat untuk menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para pembaca dapat dengan mudah dipahami atau dinilai.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah uji

multikolinearitas dan autokorelasi, karena menurut (Ghozali, 2013) metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik. Kemudian menurut Sulistyo (2010) menyatakan bahwa logistic regression juga mengabaikan masalah heteroscedacity, artinya disini variabel dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel independennya.


(38)

24

3.4.2.1Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas di dalam model regresi. Multikolinieritas dapat disebabkan oleh adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan variance inflation faktor (VIF). Jika nilai

tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi tersebut bebas dari multikolonieritas (Ghozali, 2013).

3.4.2.2Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Selanjutnya, Ghozali (2013) menjelaskan bahwa uji autokorelasi ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri, artinya nilai variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode

susudahnya. Hipotesis yang akan digunakan adalah:

H0 = tidak terdapat autokorelasi H1 = terdapat autokorelasi


(39)

25

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokeralasi positif Tidak ada autokeralasi negatif Tidak ada autokeralasi negatif

Tidak ada autokorelasi, positif dan negatif

Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak

0 < d < dl dl ≤ d ≤ du 4-dl < d < 4 4-du ≤ d ≤ 4-dl du < d < 4-du

3.5 Uji Hipotesis

Guna menguji hipotesis yang telah ditetapkan memiliki pengaruh atau tidak, pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan regresi logistik (logistic regression) karena menurut (Ghozali, 2012: 9) metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau non metrik).

Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel penerapan opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam hal ini dapat dianalisis dengan Logistic Regression karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2012).

Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ln =

2AUD 3KOMP Dimana :


(40)

26

: Dummy variabel ketepatan waktu (kategori 0 untuk perusahan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu).

: konstanta

1AUD : Opini Auditor Independen

2KOMP : Kompleksitas Operasi Perusahaan

ε : Error

Menurut Ghozali (2013), analisis pengujian dengan regresi logistik memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Menilai Kelayakan Model Regresi

Analisis pertama dilakukan dengan cara menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Homser and Lemeshow.Perhatikan output dari Hosmer and Lemeshow dengan hipotesis:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dasar pengambilan keputusan:

Perhatikan nilai goodness of fit test yang diukur dengan nilai chi square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow:

- Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima - Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak


(41)

27

b. Penilaian Keseluruhan Model (overall model fit)

Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model regresi (overall model fit). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal dengan nilai –2LL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesakan fit dengan data (Sukoco, 2013).

c. Menguji koefisien Regresi

Dalam pengujian koefisien regresi perlu memperhatikan beberapa hal berikut: a) Tingkat signifikasi (α) yang digunakan sebesar 5 persen. Masonn (1999) dalam Respati (2001) menyatakan bahwa tidak terdapat satu level signifikansi yang dapat diaplikasikan untuk semua pengujian.

b) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value (probabilitas value). Jika p-value > α, maka hipotesis alternatif ditolak, sebaliknya jika p-value > α maka hipotesis alternatif diterima.


(42)

37

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada 87 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

a. Opini auditor independen ditolak dengan tingkat signifikan sebesar 1.000. Hal ini menunjukkan meskipun perusahaan yang mendapat opini audit unqualified, perusahaan tidak akan segera melaporkan laporan

keuangannya meskipun merupakan berita bagus yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

b. Kompleksitas operasi perusahaan terdukung dengan tingkat signifikan sebesar 0.001. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan entitas anak yang kecil dalam pelaporan keuangan lebih tepat waktu

dibandingkan dengan perusahan yang mempunyai entitas anak lebih besar.


(43)

38

5.2Keterbatasan Penelitian

a. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel yaitu penerapan opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan sehingga tidak dapat mendeteksi faktor-faktor lainnya seperti good corporate governance (gcg) dan laba tak terduga yang juga diprediksi dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

b. Hasil penelitian ini belum sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hal ini dimungkinkan karena opini auditor independen bukanlah faktor utama yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. c. Dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013, sehingga belum mencerminkan reaksi pasar secara keseluruhan.

5.3Saran

a. Untuk penelitian pada masa mendatang, disarankan untuk menggunakan waktu pengamatan yang lebih panjang agar dapat melihat kecenderungan yang terjadi dalam jangka panjang dan menggunakan sampel tidak hanya perusahaan manufaktur, misalnya pada perusahaan non-keuangan sebagai sampel penelitian.

b. Diharapkan dapat menggunakan variabel independen lain dan melihat pengaruhnya terhadap ketepatan waktu sehingga akan memperkaya topik penelitian ini, seperti dengan menggunakan variabel good corporate governance (gcg) dan laba tak terduga.

c. Bagi para paraktisi, hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran serta temuan tentang faktor-faktor apa saja yang berpengaruh


(44)

39

terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil penelitan selanjutnya.

5.4 Implikasi

Implikasi yang dapat diberikan terkait penelitian ini adalah:

1. Akademisi, dapat digunakan oleh para akademisi sebagai referensi dalam menambah pengetahuan mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Auditor, opini yang diberikan auditor tidak berpengaruh signifikan

terhadap ketepatan waktu, sehingga opini auditor tidak terlalu berperan penting dalam ketepatan waktu perusahaan menyampaikan laporan keuangan.

3. Investor, dapat mengetahui mengapa perusahaan terlambat melaporkan laporan keuangannya dan apa saja yang menjadi penyebabnya, sehingga investor dapat berhati-hati dalam melakukan investasi.

4. Perusahaan, melihat kompleksitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan, diharapkan perusahaan yang tepat waktu mampu mempertahankan ketepatan waktunya.


(45)

40

DAFTAR PUSTAKA

Alijoyo, Antonius dan Zaini, Subrarto. 2004. Komisaris Independen: Penggerak Praktik GCG di Perusahaan. Jakarta: Gramedia.Hlm 6.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory 5th Edition. Jakarta: Salemba Empat.

Boynton, William C. Johnson. et.al.2003. Modern Auditing, 7th, Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Dewi.2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Dan Audit Delay Penyampaian Laporan Keuangan.Semarang: Skripsi. 66 hlm. Dwiyanti, Rini. 2010. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu

pelaporan keuangan pada perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.

Firman.2010.Tanggung Jawab dan Fungsi auditor Independen. Januari, 2015 http://firmanblog.com/2010/01/16/tanggung-jawab-dan-fungsi-auditor-independen/

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro.Hlm 9.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. 2008. Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Edisi IV,

Jilid 1, Jakarta: UPP STIM YKPN.

Hilmi, Utari dan Syaiful Ali.2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.Hlm 60.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Jakarta: IAI.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Jakarta: IAI.


(46)

41

Ikhsan, Arfan dan Suprasto, Herkulanus Bambang.2008. Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma. Jakarta: Grasindo.Hlm 76.

Kholishah. 2013. Pengaruh Penerapan Ifrs, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Dan Kompleksitas Terhadap Audit Delay. Jakarta: Skripsi. Kieso, et.al. 2011. Intermediate Accounting: IFRS Edition. Hoboken, USA: John

Wiley & Sons.Hlm 47.

Margareta, stevhany. 2011. Pengaruh penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) Terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

Margaretta, S., dan Soepriyanto. 2012. Penerapan IFRS dan Pengaruhnya

Terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan. Binus Business Review. November, Vol. 3, No. 2, hal 993-1009.

Martius. 2012. Analisis Praktik Akuntansi Manajemen Pada Perusahaan

Manufaktur (Studi Empiris di Kawasan Industri Batam). Padang: Artikel ProgramMagister Sains Akuntansi Pascasarjana Universitas Andalas. Hlm 12.

Melani. 2014. http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1975629/52-emiten-telat-sampaikan-laporan-keuangan

Merdekawati, Ika dan Regina J. Arsjah.2011. Timeliness Of Financial Reporting Analysis: An Emprical Study In Indonesia Stock Exchange,

Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi danKeuangan, Vol 10, No. 1, hlm 5.

Respati, Novita Weningtyas. 2004. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Maksi No 4.

Rumahorbo, Andriani. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Lampung: Skripsi Sari dan Soepriyanto. 2012. Analisis Pengaruh Penerapan Ifrs Terhadap

Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Skripsi. Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.


(47)

42

Septriana, Ira. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Maksi Vol 10 No1.

Suharli. 2009. Apa Yang Dimaksud Dengan Laporan. Januari 2015, 64

hlm.http://kyusenann.blogspot.com/2009/11/apa-yang-dimaksud-dengan-laporan.html

Sukoco, Agus.2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Jakarta: Skripsi.106 hlm.

Sulistyo.2010. A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r Y a n g B e r p e n g a r u h T e r h a d a p K e t e p a t a n W a k t u P e n y a m p a i a n L a p o r a n

K e u a n g a n P a d a P e r u s a h a a n Y a n g Listing D i B u r s a E f e k I n d o n e s i a. Semarang: Skripsi.100 hlm.

Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. 2008. Penerapan Good Corporate

Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm 2-3.

Widyawati, A.A., dan Anggarita. 2013. Pengaruh Konvergensi IFRS Efektif Tahun 2011, Kompleksitas Akuntansi, dan Probabilitas Kebangkrutan Perusahaan Terhadap Timeliness dan Manajemen Laba. SNA XVI. Manado.

www.google.com www.idx.co.id

Yusralaini,dkk. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

KetepatanWaktu Penyampaian Laporan Keuangan Ke Publik, Jurnal Ekonomi Volume 18.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada 87 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

a. Opini auditor independen ditolak dengan tingkat signifikan sebesar 1.000. Hal ini menunjukkan meskipun perusahaan yang mendapat opini audit unqualified, perusahaan tidak akan segera melaporkan laporan

keuangannya meskipun merupakan berita bagus yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

b. Kompleksitas operasi perusahaan terdukung dengan tingkat signifikan sebesar 0.001. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan entitas anak yang kecil dalam pelaporan keuangan lebih tepat waktu

dibandingkan dengan perusahan yang mempunyai entitas anak lebih besar.


(2)

5.2Keterbatasan Penelitian

a. Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua variabel yaitu penerapan opini auditor independen, dan kompleksitas operasi perusahaan sehingga tidak dapat mendeteksi faktor-faktor lainnya seperti good corporate governance (gcg) dan laba tak terduga yang juga diprediksi dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

b. Hasil penelitian ini belum sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Hal ini dimungkinkan karena opini auditor independen bukanlah faktor utama yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. c. Dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013, sehingga belum mencerminkan reaksi pasar secara keseluruhan.

5.3Saran

a. Untuk penelitian pada masa mendatang, disarankan untuk menggunakan waktu pengamatan yang lebih panjang agar dapat melihat kecenderungan yang terjadi dalam jangka panjang dan menggunakan sampel tidak hanya perusahaan manufaktur, misalnya pada perusahaan non-keuangan sebagai sampel penelitian.

b. Diharapkan dapat menggunakan variabel independen lain dan melihat pengaruhnya terhadap ketepatan waktu sehingga akan memperkaya topik penelitian ini, seperti dengan menggunakan variabel good corporate governance (gcg) dan laba tak terduga.

c. Bagi para paraktisi, hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran serta temuan tentang faktor-faktor apa saja yang berpengaruh


(3)

terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil penelitan selanjutnya.

5.4 Implikasi

Implikasi yang dapat diberikan terkait penelitian ini adalah:

1. Akademisi, dapat digunakan oleh para akademisi sebagai referensi dalam menambah pengetahuan mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Auditor, opini yang diberikan auditor tidak berpengaruh signifikan

terhadap ketepatan waktu, sehingga opini auditor tidak terlalu berperan penting dalam ketepatan waktu perusahaan menyampaikan laporan keuangan.

3. Investor, dapat mengetahui mengapa perusahaan terlambat melaporkan laporan keuangannya dan apa saja yang menjadi penyebabnya, sehingga investor dapat berhati-hati dalam melakukan investasi.

4. Perusahaan, melihat kompleksitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan perusahaan, diharapkan perusahaan yang tepat waktu mampu mempertahankan ketepatan waktunya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alijoyo, Antonius dan Zaini, Subrarto. 2004. Komisaris Independen: Penggerak Praktik GCG di Perusahaan. Jakarta: Gramedia.Hlm 6.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory 5th Edition. Jakarta: Salemba Empat.

Boynton, William C. Johnson. et.al.2003. Modern Auditing, 7th, Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Dewi.2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Dan Audit Delay Penyampaian Laporan Keuangan.Semarang: Skripsi. 66 hlm. Dwiyanti, Rini. 2010. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu

pelaporan keuangan pada perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.

Firman.2010.Tanggung Jawab dan Fungsi auditor Independen. Januari, 2015 http://firmanblog.com/2010/01/16/tanggung-jawab-dan-fungsi-auditor-independen/

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro.Hlm 9.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. 2008. Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Edisi IV,

Jilid 1, Jakarta: UPP STIM YKPN.

Hilmi, Utari dan Syaiful Ali.2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.Hlm 60.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Jakarta: IAI.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Jakarta: IAI.


(5)

Ikhsan, Arfan dan Suprasto, Herkulanus Bambang.2008. Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma. Jakarta: Grasindo.Hlm 76.

Kholishah. 2013. Pengaruh Penerapan Ifrs, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Dan Kompleksitas Terhadap Audit Delay. Jakarta: Skripsi. Kieso, et.al. 2011. Intermediate Accounting: IFRS Edition. Hoboken, USA: John

Wiley & Sons.Hlm 47.

Margareta, stevhany. 2011. Pengaruh penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) Terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

Margaretta, S., dan Soepriyanto. 2012. Penerapan IFRS dan Pengaruhnya

Terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan. Binus Business Review. November, Vol. 3, No. 2, hal 993-1009.

Martius. 2012. Analisis Praktik Akuntansi Manajemen Pada Perusahaan

Manufaktur (Studi Empiris di Kawasan Industri Batam). Padang: Artikel ProgramMagister Sains Akuntansi Pascasarjana Universitas Andalas. Hlm 12.

Melani. 2014. http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1975629/52-emiten-telat-sampaikan-laporan-keuangan

Merdekawati, Ika dan Regina J. Arsjah.2011. Timeliness Of Financial Reporting Analysis: An Emprical Study In Indonesia Stock Exchange,

Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi danKeuangan, Vol 10, No. 1, hlm 5.

Respati, Novita Weningtyas. 2004. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Maksi No 4.

Rumahorbo, Andriani. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Lampung: Skripsi Sari dan Soepriyanto. 2012. Analisis Pengaruh Penerapan Ifrs Terhadap

Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Skripsi. Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.


(6)

Septriana, Ira. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Maksi Vol 10 No1.

Suharli. 2009. Apa Yang Dimaksud Dengan Laporan. Januari 2015, 64

hlm.http://kyusenann.blogspot.com/2009/11/apa-yang-dimaksud-dengan-laporan.html

Sukoco, Agus.2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Jakarta: Skripsi.106 hlm.

Sulistyo.2010. A n a l i s i s F a k t o r - F a k t o r Y a n g B e r p e n g a r u h T e r h a d a p K e t e p a t a n W a k t u P e n y a m p a i a n L a p o r a n

K e u a n g a n P a d a P e r u s a h a a n Y a n g Listing D i B u r s a E f e k I n d o n e s i a. Semarang: Skripsi.100 hlm.

Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. 2008. Penerapan Good Corporate

Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm 2-3.

Widyawati, A.A., dan Anggarita. 2013. Pengaruh Konvergensi IFRS Efektif Tahun 2011, Kompleksitas Akuntansi, dan Probabilitas Kebangkrutan Perusahaan Terhadap Timeliness dan Manajemen Laba. SNA XVI. Manado.

www.google.com www.idx.co.id

Yusralaini,dkk. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

KetepatanWaktu Penyampaian Laporan Keuangan Ke Publik, Jurnal Ekonomi Volume 18.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit, Stuktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

2 19 106

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN DAN KOMPLEKSITAS PELAPORAN KEUANGAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

2 18 102

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN

0 4 14

PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN DAN PENDAPAT AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGARUH PROFITABILITAS PERUSAHAAN DAN PENDAPAT AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (TAHUN

0 0 12

PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN.

0 0 15

PENDAHULUAN PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN.

0 0 6

PENGARUH OPINI AUDITOR DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 107

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

0 0 10

PENGARUH OPINI AUDITOR DAN REPUTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN OPINI AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 2 102