Pengenalan Metode Penelitian Kualitatif dan

A. PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUALITATIF
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengambilan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi (Sugiyono, 2013: 1). Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen
untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti, sedangkan dalam
penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif
instrumennya adalah orang atau human instrument. Untuk dapat menjadi instrumen maka
peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya,
menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas dan
bermakna.
Selain itu dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan analisis data untuk membangun
hipotesis bukan menguji hipotesis (Sugiyono, 2013: 2). Metode penelitian kualitatif sering
disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode
ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode
kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Menurut Djunaidi
Ghony (25, 2012) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuanpenemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara
kuatifikasi. Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsional organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan.

Penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari fenomena sosial atau lingkungan sosial
yang terdiri atas perilaku, kejadian, tempat, dan waktu. Latar sosial tersebut digambarkan
sedemikian rupa sehingga dalam melakukan penelitian kualitatif mengembangkan pertanyaan
dasar: apa dan bagaimana kejadian itu terjadi, siapa yang terlibat, dan dimana tempat
kejadiannya, Djunaidi Ghony (25:2012). Bogdan dan Taylor mendefinisikan “metodologi
kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

B. KAPAN METODE PENELITIAN KUALITATIF DIGUNAKAN
Metode penelitian kualitatif akan cocok dan tepat digunakan untuk meneliti hal-hal sebagai
berikut.
1. Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.
Kondisi semacam itu cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena penelitian kualitatif
akan langsung masuk ke objek sasaran, melakukan penjelajahan dengan grand tour
question sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model
ini, penelitian akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek.

2. Memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami
berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. setiap ucapan dan tindakan orang
sering mempunyai makna tertentu.

3. Memahami interaksi sosial yang sifatnya kompleks. Untuk memahami interaksi sosial
yang rumit hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif, dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial
tersebut.
4. Memahami perasaan seseorang
5. Mengembangkan teori. Metode penelitian kualitatif relatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalu data yang diperoleh dilapangan. Teori yang
demikian dibangun melalui grounded research.
6. Memastikan kebenaran data. Dengan metode penelitian kualitatif, melalaui teknik
pengumpulan data secara triangulasi kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu juga
data yang diperoleh diuji kredibilitasnya dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh
dan kepastian data akan diperoleh.
7. Meneliti sejarah perkembangankehidupan sesseorang tokoh atau perkembangan
masyarakat akan dapat diacak dengan menggunakan penelitian kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam terhadap pelaku atau orang yang
dipandang tahu.

C. KARAKTERISTIK ATAU CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF
Adapun ciri pokok metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu antara lain:
1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Sumber data yang digunakan

dalam penelitian kualitatif berupa lingkungan alamiah. Kajian utama dalam penelitian
kualitatif yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial.
Penelitian dilakukan ketika berinteraksi langsung di tempat kejadian. Peneliti melakukan
pengamatan, mencatat, mencari tahu, menggali sumber yang berkaitan dengan peristiwa
yang terjadi pada saat itu. Hasil yang diperoleh segera disusun saat itu juga. Apa yang
telah diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan dimana tingkahlaku itu
berlangsung.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan,
wawancara, dokumentasi, analisis, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian,
bukan dalam bentuk angka-angka. Peneliti melakukan analisis data dengan
memperbanyak informasi, mencari hubungannya, membandingkan, dan menemukan hasil
atas dasar data sebenarnya (bukan dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa
pemaparan yang berkenaan dengan situasi yang diteliti dan disajikan dalam bentuk uraian
narasi. Pemaparan data tersebut umumnya adalah menjawab dari pertanyaan dalam
rumusan masalah yang ditetapkan.

3. Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
kualitatif berkaitan dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses dan bukan hasil dari
suatu kegiatan. Pertanyaan menuntut gambaran keadaan sebenarnya tentang kegiatan,
tahap-tahap, prosedur, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi dimana dan pada saat

dimana proses itu berlangsung.
4. Bersifat induktif. Penelitian kualitatif diawali mulai dari lapangan yaitu fakta empiris.
Peneliti terjun langsung ke lapangan, mempelajari suatu proses penemuan yang terjadi
secara alami dengan mencatat, menganalisis dan melaporkan serta menarik kesimpulan
dari proses berlangsungnya penelitian tersebut. Hasil temuan penelitian dari lapangan
dalam bentuk konsep, prinsip, teori dikembangkan bukan dari teori yang telah ada.
Penelitian kualitatif menggunakan proses induktif artinya dari data yang terpisah-pisah
namun saling berkaitan erat.
5. Mengutamakan makna. Makna yang diungkapkan berkisar pada persepsi orang
mengenai suatu peristiwa yang akan diteliti tersebut. Contoh: penelitian yang dilakukan
tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru. Peneliti memfokuskan perhatian
pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya, mencari informasi dan
pandangan kepala sekolah tentang keberhasilan dan kegagalannya membina guru, apa
saja yang dialami dalam membina guru, mengapa gurunya gagal dibina, dan kenapa hal
itu terjadi. Selain mencari informasi kepada kepala sekolah, peneliti mencari informasi
dari guru sebagai bahan perbandingan supaya dapat diperoleh pandangan mengenai mutu
pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan diungkap
oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat dan sahih.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dimulai dari
lapangan yang berdasarkan pada lingkungan alami, bukan pada teori. Data dan informasi yang

diperoleh dari lapangan ditarik makna dan konsepnya, melalui pemaparan secara deskriptif
analitik dan tanpa menggunakan angka, karena lebih mengutamakan prosesnya.
Dalam dunia pendidikan, penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan suatu proses
kegiatan pendidikan yang didasarkan pada apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian
untuk menemukan kelemahan dan kekurangannya sehingga dapat ditentukan upaya
perbaikannya; menganalisis suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di
lapangan; menyusun hipotesis yang berkenaan dengan prinsip dan konsep pendidikan didasarkan
pada data dan informasi yang terjadi di lapangan.

D. MASALAH PENELITIAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Masalah penelitian dapat diciptakan atau ditemukan bila peneliti mengalami pengetahuan ilmiah
yang memadai seputar gejala atau topik yang hendak ditelitinya. Hal ini antara lain dikemukakan
oleh Maxwell (1996), yang memberikan suatu kerangka perancangan penelitian kualitatif yang
terdiri atas lima unsur, yakni (1) tujuan, (2) konteks konseptual, (3) pertanyaan penelitian, (4)
metode penelitian, dan (5) validitas. Tujuan penelitian perlu disadari oleh peneliti: persoalan apa

yang hendak diliput? Apakah penelitian tentang persoalan itu akan mempengaruhi praktek? Apa
gunanya penelitian? Konteks konseptual adalah semacam peta pengetahuan ilmiah yang telah
ada mengenai atau di seputar gejala yang akan diteliti. Dalam hal ini, teori, konsep, dan temuantemuan terdahulu akan sangat berguna untuk menemukan masalah penelitian. Adapun sumbersumber pengetahuan teoritik demikian bisa dari pengalaman sendiri, dari teori dan kajian yang
telah ada, hasil kajian pendahuluan yang pernah kita lakukan sendiri, dan eksperimen gagasangagasan kita sendiri (1996:25-48). Teranglah kajian pustaka memegang peranan penting dalam

hal ini. Namun, berbeda dari penggunaan teori dalam perumusan masalah penelitian kualitatif, di
sini teori lebih berperan sebagai sumber inspirasi, bukan untuk dideduksikan menjadi hipotesis
yang kemudian akan diuji secara empirik.
Booth dkk. mengingatkan bahwa penelitian praktis dalam kehidupan manusia sehari-hari lebih
sering didorong oleh adanya masalah yang dihadapi, bukan karena orang mencari-cari topik
penelitian (1996:49). Dari masalah praktis ini timbul pertanyaan-pertanyaan “apa”, atau
“bagaimana” dan “mengapa”. Pertanyaan yang tak terjawab akan menimbulkan “kerugian” atau
“kesulitan”, artinya memunculkan masalah yang memerlukan penelitian agar dapat
menjawabnya. Pada bagian 1.1. di atas telah dikemukakan bahwa masalah mempunyai dua
komponen, yakni (1) kondisi tertentu yang (2) menimbulkan akibat yang merugikan (“biaya”).
Dalam masalah penelitian, “kondisi” itu didefinisikan oleh serangkaian konsep yang agak khusus
atau sempit. Intinya adalah pernyataan tentang suatu hal yang tidak kita ketahui atau pahami,
namun perlu kita ketahui atau pahami.
Pertanyaan untuk penelitian kualitatif biasanya bersifat umum dan terbuka, tidak terinci dan
terstruktur seperti di dalam penelitian kuantitatif. Tidak terstruktur juga berarti bahwa pertanyaan
tidak mengandung pertanyaan-pertanyaan tentang arah hubungan antarkonsep (seperti: sejauh
mana, pengaruh, akibat, dampak, menentukan, menyebabkan, dan sebangsanya). Sifat
pertanyaan yang umum dan terbuka ini mencerminkan tujuan penelitian kualitatif untuk
mendapatkan informasi mengenai pengetahuan dari perspektif para pelaku yang diteliti, yang
bermuatan pandangan-pandangan subyektif para pelaku. Dalam penelitian kuantitatif hal ini

seringkali justru dibatasi karena dianggap sebagai bias dari informasi yang diberikan sendiri oleh
pelaku (self-report). Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif yang bertujuan memhami
pemaknaan, informasi yang subyektif itu menjadi obyektif. Memberi ruang bagi subyektivitas
berarti juga membuka peluang untuk menangkap keragaman perspektif dan tindakan pelaku.
Oleh karenanya, dalam penelitian kualitatif sang tineliti ditempatkan sebagai subyek alih-alih
obyek penelitian belaka.

E. FORMAT PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF
1. Konteks penelitian atau latar belakang
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian ini
dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.

2. Fokus penelitian atau rumusan masalah
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan
diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilah rumusan masalah, fokus
penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan
diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa
yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh
alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang

holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan.
3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sesuai dengan
fokus yang telah dirumuskan.
4. Landasan teori
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di
lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang
latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar
antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan
atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti
bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan
suatu “teori”.
5. Kegunaan penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan
ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab
kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian
ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak
untuk dilakukan.

6. Metode penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang
menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur
pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
a) Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian II peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Selain itu
juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berfikir untuk memahami makna suatu
gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik

seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah
etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan,
atau penelitian kelas.
b) Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas
sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti di
lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan
secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai
partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping itu perlu disebutkan

apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.
c) Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi
serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas,
misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi,
program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbanganpertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan
pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti
kurang tepat jika mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti
pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.
d) Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan
keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana
karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek
dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat
dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball
sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh kehatihatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan
informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan
sampel dikenakan pada situasi, subjek, informan, dan waktu.
e) Prosedur Pengumpulan Data

Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi
partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman data:
fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan
(rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki
fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan
secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan

rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu dikemukakan caracara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam
pengumpulan data.
f) Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkriptranskrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan
temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data
serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data,
dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan
analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik nonparametrik, logika, etika,
atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional,
misalnya matriks dan logika.
g) Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan
temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti
kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan,
observasi yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori),
pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota.
Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke latar lain (transferrability),
ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada
sumbernya (confirmability).
h) Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian pendahuluan,
pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
7. Daftar rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks.
Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam
teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan
dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan
daftar rujukan.
Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi:
a. nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, nama tengah, tanpa gelar
akademik,
b. tahun penerbitan
c. judul, termasuk subjudul
d. kota tempat penerbitan, dan
e. nama penerbit.

DAFTAR RUJUKAN
Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor. 1975. Introduction to Qualitative Research Methods: A
Phenomenological Approach to the Social Science. New York:John Wiley and Sons.
Booth, Wayne, Gregory G. Colomb & Joseph M. Williams. 1995. The Craft of Research.
Chicago & London: University of Chicago Press.
Ghony M. Djunaidi & almanshur, F. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Manguwoharjo: Ar-ruzz
Media.
Maxwell, Joseph A. 1996. Qualitative Research Design: an introduction approach. London: Sage
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.