CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION FOR THE NINE MONTHS PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2014 AND 2013 (UNAUDITED) AND DECEMBER 31, 2013 (AUDITED)
PT BERLINA Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT),
TANGGAL 30 JUNI 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN
SERTA 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 (DISAJIKAN KEMBALI)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
AND ITS SUBSIDIARIES
PT BERLINA Tbk
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
FOR THE NINE MONTHS PERIOD ENDED
SEPTEMBER 30, 2014 AND 2013 (UNAUDITED)
AND DECEMBER 31, 2013 (AUDITED)
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit) PT BERLINA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION FOR THE NINE MONTHS PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2014 AND 2013 (UNAUDITED) AND
DECEMBER 31, 2013 (AUDITED)
Halaman Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4 Laporan Arus Kas Konsolidasian
5 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
75 Notes to The Consolidated Financial Statements
Tanggal 30 Juni 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Dinyatakan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (UNAUDITED) , AND 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated) PT BERLINA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN NOTES Tidak diaudit Disajkan Kembali Disajkan Kembali
30 Juni 2015 Rp Rp Rp 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2014 / Piutang usaha - pihak ketiga setelah dikurangi
Investasi dalam efek jangka pendek 2g,5,43,44,46 4,178,494 3,823,151 5,104,452
Kas dan setara kas 2f,2g,4,43,46 70,411,933 107,951,932 73,003,111
ASET LANCAR ASET penyisihan penurunan nilai piutang Persediaan - setelah dikurangi penyisihanPiutang lain-lain-- pihak ketiga 43,46 4,111,031 5,632,668 1,880,503
persediaan usang dan lambat bergerak1 Januari 2014/31 Desember 2013: Rp.600.199) 2g, 2h,6,43,46 256,778,215 226,734,015 158,115,180
( 31 Desember 2014: Rp. 313.001; sebesar Rp 313.001 pada tanggal 30 Juni 2015 2g,2h,2x,7, Uang muka pembelianBiaya dibayar dimuka 2k, 10 11,239,026 5,281,069 4,365,544
Pajak dibayar dimuka 2s,38a 34,714,585 31,295,132 27,649,604
/ 31 Desember 2013 Rp. 6.933.857) 2i, 8 191,442,032 184,314,236 148,582,554
sebesar Rp Nihil pada tanggal 30 Juni 2015 (31 Desember 2014: Rp. Nihil dan 1 Januari 2014 9 22,167,048 15,987,801 37,750,225Aset pajak tangguhan 2s,2x,38d 1,169,862 1,103,197 1,331,581
ASET TIDAK LANCAR Total Aset Lancar Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar 595,042,364 581,020,004 456,451,173 - - Beban tangguhan 38f 1,539,345 Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi pada tanggal 30 Juni 2015 ( 31 Desember 2014: amortisasi sebesar Rp 14.738.961 Rp. 14.037.551 dan 1 Januari 2014 / 31 Desember 2013 ( 31 Desember 2013: Rp. 494.367.959 dan 21, 2m,2p,12 Rp 530.753.026 pada tanggal 30 Juni 20151 Januari 2014 / 31 Desember 2013: Rp. 434.771.498 19,44 702,993,703 719,368,856 639,297,618
Total Aset Tidak LancarAset tidak lancar lain-lain 15,46,47 5,402,396 512,161 548,881
Aset keuangan tidak lancar lain nya 14,46,47 4,614,494 4,324,154 4,010,268
: Rp 12.677.688) 2q,13 27,056,234 27,757,644 22,196,840
741,236,689 753,066,012 668,924,533 -TOTAL ASET
1,336,279,053 1,334,086,016 1,125,375,706 - (208,710,210.00)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements
Tanggal 30 Juni 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dinyatakan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 (UNAUDITED) , AND 31 DESEMBER 2013 (AUDITED) CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated) PT BERLINA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN Tidak diaudit Disajkan Kembali Disajkan Kembali30 Juni 2015 Rp Rp Rp 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2014 /
Pinjaman bank jangka pendek 45,46 230,096,389 221,903,530 194,908,726
LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS LIABILITAS DAN EKUITAS 2g,16a,43,44 2g, 17, 43Utang pajak 2s,38b 7,521,142 7,389,274
Utang usaha- pihak ketiga 45,46 157,846,850 168,261,171
Utang lain-lain-- pihak ketiga 2g,18,45,46 15,885,635 8,767,298
Utang pembelian aset tetap jangka pendek 45,46 12,424,458 19,992,865
20a,43,44 Liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun:Beban masih harus dibayar 46,47 22,113,133 25,794,418
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 22,45,47 8,533,684 2,985,603
Uang muka penjualan 2g,16b,40,43 23,43,45, 21 6,206,589 21,866,532Total Liabilitas jangka pendek 528,033,024 555,109,444 562,368,620
LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang sewa pembiayaan 43,44,46 36,915,162 26,776,571
Pinjaman bank 45,46 30,489,982 85,626,162
2g, 2m,24,38 Liabilitas jangka panjang setelah dikurangiUtang jangka menengah 2g,19,45,46 196,714,039 -
Pinjaman bank 43,45,46 140,736,988 77,917,460
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:Utang sewa pembiayaan 43,44 59,776,548 31,262,205
2g,2m,24,41, 2g,16b 196,209,719Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2n,2x,25 39,855,487 30,484,234
Liabilitas pajak tangguhan 2o,2x,38d 8,912,061 215,361
20b,43 - Utang pembelian aset tetap 44,46 122,869,511 Modal Saham: EKUITAS TOTAL LIABILITASTotal liabilitas jangka panjang 445,995,123 420,903,946 262,748,771
Modal dasar - 1.500.000.000 saham 974,028,147 976,013,390 825,117,391 Modal ditempatkan dan disetor penuh - Tambahan modal disetor Saldo laba: Belum ditentukan penggunaannya 2x 225,979,844 236,908,132 186,467,392 Ditentukan penggunaannya 6,900,000 6,900,000 6,900,000 dengan nilai nominal Rp 50 (nilai penuh) 690.000.000 saham 27 575,000 575,000 575,000 26 34,500,000 34,500,000 34,500,000Total Ekuitas Pemilik Entitas Induk 334,807,313 332,702,780 278,767,228
TOTAL EKUITASKepentingan nonpengendali 2x,29 27,443,593 25,369,846 21,491,087
Komponen ekuitas lainnya 28 66,852,469 53,819,648 50,324,836 362,250,906 358,072,626 300,258,315TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1,336,279,053 1,334,086,016 1,125,375,706
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
- -The accompanying notes to the consolidated financial statements
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
FOR THE PERIOD ENDED 31 DESEMBER 2014 (UNAUDITED) AND 2013 (UDITED)
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
(Dinyatakan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
PT BERLINA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,32 (521,212,796) (522,537,594) COST OF GOODS SOLD
PENJUALAN NETO 2n,31 638,582,530 646,468,989 NET SALES
CATATAN Rp RpLABA BRUTO 117,369,734 123,931,395 GROSS PROFIT
Beban penjualan 2n,34 (19,773,255) (18,941,520) Selling expenses
Pendapatan bunga dan keuangan 2n 318,518 98,504Pendapatan lainnya 2n,33 7,145,285 8,151,282 Other income
Beban bunga dan keuangan 2n,36 (37,062,823) (28,033,704) oss) on Foreign Exchange
Beban umum dan administrasi 2n, 2x,35 (35,486,382) (31,436,948) d administrative expenses
Beban pajak penghasilan 2x, 38e (4,188,610) (11,472,840)LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 8,463,330 52,381,685 ROFIT FROM OPERATIONS
TotalBeban lainnya 2n,37 (24,047,747) (1,387,324) Other expenses
(108,906,404) (71,549,710) Total Pos-pos yang akan direklasifikasi ke PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA: LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 4,274,720 40,908,845 Selisih kurs dari penjabaran laporan laba-rugi: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba-rugi: Pengukuran kembali imbalan kerja 2x (1,307,984) (1,674,693) Beban pajak penghasilan terkait 2x 178,723 407,839 keuangan 2d,26 13,032,821 (4,996,118) TOTAL LABA KOMPREHENSIF Laba yang dapat diatribusikan kepada:Kepentingan non-pengendali 2x 2,133,379 3,544,011 Non-controlling interest
Pemilik entitas induk 2x 2,141,341 37,364,834 Owners of the parent
TAHUN BERJALAN 16,178,280 34,645,873 Nett profit for the year attribute to: COMPREHENSIVE INCOME Total Total laba (rugi) komprehensif yang dapatKepentingan nonpengendali 2x 2,073,747 3,444,876 Non-controlling interest
Pemilik entitas induk 2x 14,104,533 31,200,997 Owners of the parent
diatribusikan kepada: 4,274,720 40,908,845 Total nett profit Nett comprehensive income for the year attribute to: Total DASAR LABA (RUGI) PER SAHAM Laba (rugi) per saham tahun berjalan entitas induk yang diatribusikan kepada pemilik (angka penuh) 16,178,280 34,645,873 otal nett profit komprehensive 3 EARNINGS (LOSS) PER SHARE 54 (full amount)#REF! #REF!
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang
are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated)
2015 2014 Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 621,342,313 611,529,083 Pembayaran kas kepada pemasok (386,494,778) (390,436,236) Pembayaran kas kepada karyawan (87,450,800) (82,578,304) Kas dihasilkan dari operasi 147,396,735 138,514,543 Pembayaran bunga dan beban keuangan (37,627,722) (26,836,194) Pembayaran pajak penghasilan (5,102,355) (5,775,796) Kas neto diperoleh dari aktivitas operasi
104,666,658 105,902,553 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga
318,518 98,504 Hasil penjualan aset tetap 163,455 120,340 Hasil penjualan aset tetap dijual dan disewa kembali
23,216,467 15,267,944 Perolehan aset tetap (107,837) (16,763,194) Pembayaran uang muka pembelian aset tetap (8,020,813) (19,541,874)
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 15,569,790 (20,818,280) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank 390,507,150 290,674,451 Pembayaran pinjaman bank (468,472,756) (366,944,984)
(50,225,765) - Pembayaran utang pembelian aset tetap Pembayaran utang sewa pembiayaan (32,540,510) (16,307,283) Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan
(160,731,881) (92,577,816) KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS (40,495,433) (7,493,543) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 107,951,932 73,003,111
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 2,955,434 (3,206,595)
TOTAL KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
70,411,933 62,302,973 - - Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT BERLINA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT) (Dinyatakan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in thousand rupiah, unless otherwise stated) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/
Equity attributable to the owners of the Parent Komponen Ekuitas Saldo laba Lainnya Catatan Modal saham Tambahan Ditentukan ditentukan karena penjabaran Kepentingan Total biasa modal disetor penggunaannya penggunaannya laporan keuangan Total nonpengendali Ekuitas Retained earnings component Belum Selisih kurs
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
- - - - -
Saldo per 1 Januari 2014 34,500,000 575,000 6,900,000 192,350,139 50,324,836 284,649,975 21,231,204 305,881,179
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013)46 (5,882,747) (5,882,747) 259,883 (5,622,864)
Saldo per 1 Januari 2014 disajikan kembali 34,500,000 575,000 6,900,000 186,467,392 50,324,836 278,767,228 21,491,087 300,258,315
Laba (rugi) komprehensif50,440,740 3,494,812 53,935,552 3,878,759 57,814,311 - - - tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2014 34,500,000 575,000 6,900,000 236,908,132 53,819,648 332,702,780 25,369,846 358,072,626
- (12,000,000) (12,000,000) (12,000,00
- Dividen Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
1,071,712 13,032,821 14,104,533 2,073,747 16,178,280 - - -
Saldo per 30 Juni 2015 34,500,000 575,000 6,900,000 225,979,844 66,852,469 334,807,313 27,443,593 362,250,906
Saldo per 1 Januari 2014 disajikan kembali 34,500,000 575,000 6,900,000 186,467,392 50,324,836 278,767,228 21,491,087 300,258,315
Laba (rugi) komprehensif- tahun berjalan
- 36,197,115 (4,996,118) 31,200,997 3,444,876 34,645,873
Saldo per 30 Juni 2014 34,500,000 575,000 6,900,000 222,664,507 45,328,718 309,968,225 24,935,963 334,904,188
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) dan Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Berlina Tbk (”Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968. Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undang-undang No. 25 tahun 2007, berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja amora S.H, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/423/18 tanggal 12 Desember 1973 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris No. 10 tanggal 8 Juli 2014 dari Diah Gunarti Listianingsih Soemarwoto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-06134.40.20.2014 tanggal 4 Agustus 2014.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Jababeka Raya Blok E No. 12-17, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Perusahaan mempunyai pabrik yang berlokasi di Pandaan (Jawa Timur), Tangerang (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat).
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiberglass. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1970. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha yang dimiliki oleh PT Dwi Satrya Utama yang merupakan entitas induk langsung dan terakhir Perusahaan.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 12 September 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan suratnya No. SI- 048/SHM/MK-10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Nopember 1989 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 21 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. 0154/PM/1993, untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 17.250.000 (angka penuh) saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juli 1993.
Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan menetapkan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 250 per saham (nilai penuh). Seluruh saham Perusahaan sejumlah 138.000.000 (angka penuh) saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Pada bulan Nopember 2012, Perusahaan kembali melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham (nilai penuh) menjadi Rp 50 per saham (nilai penuh)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) danUntuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
c. Entitas Anak
Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham Entitas Anak berikut:
Tahun operasi
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha komersial Prosentase pemilikan Jumlah aset sebelum eliminasi
2015 2014 2015 2014 Rp RpPT Lamipak Primula Sidoarjo, Industri laminasi plastik dan 1986 70% 70% 297,610,616 286,485,775 Indonesia (LPI) Jawa Timur kemasan PT Quantex (QTX) Tangerang, Industri kemasan plastik, 2004 99,49% 99,49% 31,693,942 33,820,971 Banten perdagangan dan jasa PT. Natura Plasindo Gempol, Jawa Industri pengolahaan plastik, 2014 99,99% 99,99% 25,718,955 24,730,158 (NP) Timur perdagangan dan jasa Hefei Paragon Plastic Hefei, Cina Industri botol & cap plastik 2004 100% 100% 329,342,002 293,719,923 Packaging Co. Ltd. dan sikat gigi (HPPP) Berlina Pte. Ltd. (BS) Singapura Industri plastik dan 100% - 100% 72,729 69,256 perdagangan umum
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan mengakuisisi 99,00% saham PT Quantex (”QTX”) yang dimiliki oleh pihak ketiga. PT Quantex bergerak di bidang industri laminasi plastik dan kemasan. Pada tanggal 29 Agustus 2014, PT Quantex melakukan peningkatkan modal dari Rp 8.500.000; 3.400 saham (angka penuh) menjadi Rp 16.780.000; 6.712 saham (angka penuh), dan Perusahaan mengambil bagian semua peningkatan modal QTX sehingga persentase kepemilikan meningkat dari 99,00% menjadi 99,49%.
Pada tanggal 21 Januari 2013, Perusahaan mendirikan PT Natura Plastindo (NP) dengan persentase kepemilikin 99,99%. PT Natura Plastindo ini bergerak dalam bidang industri pengolahaan plastik, perdagangan dan jasa. NP mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2014.
Perusahaan memiliki investasi pada PT Lamipak Primula Indonesia (LPI) dengan persentase kepemilikan sebesar 70,00%. LPI bergerak dalam bidang laminasi plastik dan kemasan. Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama selanjutya disebut “Kelompok Usaha” dalam laporan keuangan konsolidasian ini.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) danUntuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2015, 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
Presiden Komisaris Lisjanto Tjiptobiantoro Lisjanto Tjiptobiantoro Komisaris Oei Han Tjhim Oei Han Tjhim Komisaris Independen Antonius Hanifah Komala Antonius Hanifah Komala Presiden Direktur Lim Eng Khim Lim Eng Khim
- Direktur
Lukman Sidharta Direktur Independen Roberto Bernhardeta Roberto Bernhardeta
Lau Chek Kiong Lau Chek Kiong Susunan Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2015, 31 Desember 2014, sebagai berikut :
30 Juni 2015
31 Desember 2014
Ketua Antonius Hanifah Komala Antonius Hanifah Komala Anggota Oei Wahyu Soetjahya Kusuma Oei Wahyu Soetjahya Kusuma
Hady Hady Total rata-rata karyawan tetap dari Kelompok Usaha adalah 1.037, 1.003, karyawan tetap pada 30 Juni 2015, 31 Desember 2014
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2015
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Kebijakan akuntansi utama Perusahaan dan entitas anaknya yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) serta interpretasinya (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) serta peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM - LK), No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) danUntuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING ( Lanjutan)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian ( Lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS. Mata uang fungsional HPPP dan BS masing-masing adalah Yuan Renminbi China dan Dolar Singapura. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2015
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi (ISAK) baru atau revisi. Standar akuntansi tersebut akan berlaku efektif atau diterapkan pada laporan keuangan Perusahaan periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2015:
- PSAK 1 (2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
Standar yang direvisi mensyaratkan entitas untuk mengubah judul “Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”. Selain itu, entitas disyaratkan menyajikan penghasilan komprehensif lain menurut kelompok: i. pos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan ii. pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
- PSAK 24 (2013), “Imbalan Kerja”
Standar yang direvisi mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha antara lain sebagai berikut: i. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; ii. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/ kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga , biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting; dan iii. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) dan
Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING ( Lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian ( Lanjutan) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2015 (lanjutan)
- PSAK 50 (2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
Standar yang direvisi memberikan tambahan criteria atas hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan, yaitu: i. hak saling hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan; dan ii. harus dapat dipaksakan secara hukum terhadap seluruh keadaan, sebagai berikut: a) situasi bisnis yang normal;
b) peristiwa kegagalan; dan c) peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari entitas dan seluruh pihak lawan.
- PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
Standar yang direvisi mensyaratkan antara lain, untuk setiap ventura bersama dan entitas asosiasi yang material bagi entitas pelapor, entitas pelapor mengungkapkan ringkasan keuangan ventura bersama dan entitas asosiasi tersebut. Ringkasan keuangan tersebut merepresentasikan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi dengan menggunakan metode ekuitas, i. jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi disesuaikan untuk mencerminkan penyesuaian yang dibuat oleh entitas pelapor ketika menggunakan metode ekuitas, seperti penyesuaian nilai wajar yang dibuat pada saat akuisisi dan penyesuaian untuk perbedaan kebijakan akuntansi. ii. entitas menyediakan rekonsiliasi antara ringkasan informasi keuangan yang disajikan dan jumlah tercatat atas kepentingannya dalam ventura bersama atau entitas asosiasi.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/ revisi dan pencabutan standar berikut tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
- PSAK 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”;
- PSAK 15 (2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
- PSAK 46 (2014), “Pajak Penghasilan”;
- PSAK 48 (2014), “Penurunan Nilai Aset”;
- PSAK 55 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”;
- PSAK 60 (2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”;
- PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”;
- PSAK 66, “Pengaturan Bersama”;
- PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”;
- ISAK 26 (2014), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
b. Prinsip-prinsip konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) dan Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING ( Lanjutan)
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (Lanjutan)
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non-Pengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:
- • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
- • • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
- • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
- • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
- • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan
- • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
c. Kombinasi bisnis
Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang di alihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang di akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya – biaya akuisisi yang timbul di bebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, jika ada, Kelompok Usaha mengukur kembali bagian ekuitas yang dimiliki sebelumnya dalam pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akusisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) danUntuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING ( Lanjutan)
c. Kombinasi bisnis ( Lanjutan)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dilepas, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepas tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan konsolidasian dalam mata uang asing
Pembukuan Kelompok Usaha, kecuali HPPP dan BS diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional mereka. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut (nilai penuh) :
30 Juni 2015
31 Desember 2014
Rp Rp Dolar Amerika Serikat 13,332 12,440
9,895 9,422 Dolar Singapura Euro 14,920 15,133 Yuan Renminbi China 2,181 2,033
14,380 12,583 Francs Swiss Yen Jepang (JPY 100) 10,896 10,425
10,218 10,218 Dolar Australia Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun yang bersangkutan.
Pembukuan HPPP dan BS diselenggarakan masing-masing dalam mata uang Yuan Renminbi China (Rmb) dan Dolar Singapura (SGD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas BS dan HPPP baik moneter maupun non-moneter pada tanggal pelaporan dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Selisih kurs yang terjadi disajikan dalam akun ”Pendapatan Komprehensif Lainnya – Laba (Rugi) Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan sebagai bagian dari ekuitas lainnya pada akun selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) danUntuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING ( Lanjutan)
d. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan konsolidasian dalam mata uang asing (Lanjutan)
e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Sesuai dengan PSAK No. 07 (Revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”, yang dimaksud dengan pihak-pihak
a). Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i). memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; (ii). memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
Pembukuan HPPP dan BS diselenggarakan masing-masing dalam mata uang Yuan Renminbi China (Rmb) dan Dolar Singapura (SGD). Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas BS dan HPPP baik moneter maupun non-moneter pada tanggal pelaporan dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata selama periode laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Selisih kurs yang terjadi disajikan dalam akun ”Pendapatan Komprehensif Lainnya – Laba (Rugi) Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan sebagai bagian dari ekuitas lainnya pada akun selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Dalam menjalankan aktivitas operasinya, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
(iii). personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor; (iii). kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv). satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; b). Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i). entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii). satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (v). entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi). entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan (vii). orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dan saldo yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun yang tidak, telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2014 (disajikan kembali) danUntuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit)
dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2014 (tidak diaudit)
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING ( Lanjutan)
f. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi, yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
g. Instrumen keuangan (i) Aset keuangan Pengakuan awal
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal. Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali dalam hal aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain- lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
Pengukuran setelah pengakuan awal