NON TECHNICAL SUPPORTING MANAJEMEN

No

Kode

Unit

Judul

Inovator

Index

Abstrak

PEMBANGKITAN

1

2

1711036


1711040

PT Indonesia
Power

PT PJB Services

“K-ONE DGCS 1000” REVERSE
ENGINEERING GOVERNOR
KONTROL SEBAGAI ALAT
RECOVERY PLTA TULIS UNIT 2

Govemor
1. ANANG ROSIHAN
2.SUKAMTO

Alslom Digipid 1000
K-One DGCS 1000


MODIFIKASI BLADE DREDGING
MACHINE UNTUK
1. FERDIANSYAH
MENGOPTIMALKAN KERJA
2. RULLY CHRISTIAN
ANTI CLOGGING DI CHUTE
3. WAHYU HIDAYAT
COAL BUNKER PLTU
INDRAMAYU

Dredging Machine
Clogging
Chute Coal bunker
5-why

Sistem DCS

3

1711041


PT PJB Services

PEMBUATAN TAMPILAN
ALARM WINDOW PADA
OPERATION STATION (CCR)
UNTUK MENINGKATKAN
KEHANDALAN OPERASI PLTU
REMBANG

Alarm
1. JOHANDI SOEMARNO
2. MOH SULAIMAN
Trip
3. ZAINAL MASKUR
Derating

Governor PLTA Tulis berfungsi sebagai pengatur putaran dan beban. Peralatan kontrol governor tersebut memiliki teknologi tahun 80an dengan merk
ALSTOM DIGIPID 1000. Terjadinya kerusakan pada DIGIPID 1000 sejak tanggal 4 Desember 2011 membuat unit tidak siap operasi. Pengadaan/cloning
maupun perbaikan DIGIPID 1000 tersebut telah dilakukan akan tetapi tidak berhasil. Tujuan dari inovasi ini adalah agar PLTA Tulis Unit 2 segera

beroperasi kembali. Kemudian diambil keputusan untuk mengganti governor control ALSTOM DIGIPID 1000 dengan hasil karya reverse engineering
yang dirancang dan dibuat sendiri oleh tim engineering yang kami beri nama “ K-One DGCS 1000”. Setelah dilakukan inovasi ini, sistem kontrol
governor dapat berfungsi kembali sehingga PLTA Tulis Unit 2 dapat beroperasi normal. Kata kunci : Governor, Alstom Digipid 1000, K-One DGCS 1000

Permasalahan paling banyak dalam PLTU Batubara termasuk PLTU INDRAMAYU adalah coal handling system. Coal handling system merupakan sistem
pengendalian batubara mulai dari coal yard, conveyor, coal bunker, Coal Feeder sampai batubara masuk ke coal mill. Dari coal mill inilah batubara
digunakan untuk pembakaran boiler. Permasalahan yang akan dibahas dalam karya inovasi ini adalah proses dari coal bunker ke coal feeder, dimana
terjadiclogging batubara, batubara tidak mau turun ke coal feeder karena tertahan di outlet chute coal bunker walaupun sudah ada peralatan pengeruk
yaitu dredging machine. Permasalahan clogging di chute coal bunker cukup membuat nilai overall equpiment efectiveness (OEE)gabungan unit di
tahun 2012 rata-rata hanya 42,80 % karena frekuensi terjadinya clogging cukup banyak terutama saat musim hujan. Setelah di lakukan workshop RCFA
(Root Cause & Effect Analysis)dengan metode 5-why sehingga didapat akar permasalahan yaitu batubara basah akibat di coal yard tidak ada coal shed
dan luas penampang blade dredging machine tidak maksimal bekerja. Untuk mengantisipasi agar dredging dapat bekerja secara maksimal sehingga
meminimalkanclogging, maka di lakukan modifikasi terhadapblade dredging yaitu dengan menambah blade yang diletakan zigzag dan merubah sudut
kemiringan blade yang tadinya sejajar poros menjadi dibuat miring30°. Dengan modifikasi ini efek yang terjadi adalah dredging machinelebih maksimal
untuk mengeruk batubara saat terjadinya clogging diChute coal bunker sehingga dapat meminimalkan terjadinya clogging di chute coal bunker. Setelah
di lakukan modifikasi terjadi penurunan frekuensi clogging di Chute coal bunkersebanyak 20 % di PLTU Indramayu unit 3, hal ini dapat menjadi acuan
bahwa dengan modifikasi blade dredging dapat meminimalisir terjadinya clogging sehingga mengurangi hidden capacity PLTU Indramayu.

Sering terjadinya trip pada peralatan yang menyebabkan unit derating dan bahkan trip yang
salah satunya disebabkan oleh fasilitas alarm yang tidak memadai.

PLTU Rembang menggunakan sistem DCS (Distributed Control Sistem) “Foxboro I/A Series
Version 10.2 I/A Release 8.3 August, 23, 2007”.
Dalam pembuatan alarm, proses yang dilakukan secara berurutan adalah identifikasi, desain
display, configure addressing, link configure dengan display, pengujian, dan terakhir upload
ke sistem. Tampilan alarm dibuat sesederhana mungkin, mudah dilihat dan dieksekusi oleh
operator. Alarm dan sirine aktif saat ada parameter yang abnormal, warna alarm kuning
untuk peringatan dan warna alarm merah untuk trip. Saat terjadi alarm peringatan operator
dapat melakukan silent, selanjutnya operator dapat mengambil tindakan penormalan. Alarm
akan hilang secara auto jika parameter tersebut kembali normal.
Manfaat finansial yang didapat antara lain dapat menghindari kerugian produksi karena
derating dan trip unit pembangkit akibat gangguan yang tidak diketahui oleh operator.
Sedangkan manfaat non finansial adalah meningkatkan kehandalan unit pembangkit dan
membuat operator lebih nyaman dalam mengoperasikan unit pembangkit.

Gambar

NO

KODE


UNIT

JUDUL

INOVATOR

INDEX

ABSTRAK

NON TECHNICAL SUPPORTING MANAJEMEN
1

1714051 Unit
Pembangkitan
Jawa Bali

COAL MANAJEMEN LANGSUNG 1. DANANG WAHYU S
PADA BPP (ENERGI PRIMER)
2. NANDI HIDAYAT


Batubara
Coal Mixing
PLTU

2

1714076 Distribusi Jawa
Timur

JALAK HATI (KEBIJAKAN
1. DIAN INDRI S
PELAYANAN PEKERJAAN FIHAK 2. NURAINI
KETIGA)
3. RATHY SHINTA U

PFK
Komplain Pelanggan
Citra Perusahaan


3

1714082 Distribusi Jawa
Barat & Banten

Miniatur Edukasi

1. ANGGONO S
2. KANDI SUKANDI
3. TAUFIK
RAKHMADA H

Sosialisasi
Edukasi
Kelistrikan

Misi PLN UPJB adalah bertindak sebagai manajer aset yang bertanggung jawab terhadap pengendalian dan pemeliharaan pembangkit secara optimal,
efektif dan efisien serta memastikan keamanan pasokan bahan bakar, agar dapat menjadi pembangkit yang andal, produktif dan ramah lingkungan
dengan mengacu pada standar kinerja yang ditetapkan. Kami merealisasikan Misi UPJB dengan mengambil langkah-langkah terkait operasi unit yang
berhubungan langsung dengan pengelolaan & pemakaian energi primer. Fokus inovasi yang kami angkat yaitu: 1. Pendampingan batubara

Pendampingan Penentuan Kualitas dan Kuantitas batubara terhadap surveyor independent bertujuan untuk memastikan bahwa batubara yang dibayar
oleh PLN sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diterima. 2. Optimalisasi Coal Mixing Dari data Uji Heat Rate yang dilakukan oleh PUSLITBANG dan
operasi harian PLTU, PLTU FTP1 (PLTU Labuan, PLTU Indramayu, PLTU Lontar dan PLTU Rembang) menyatakan bahwa unit tidak dapat berbeban
maximum dengan menggunakan tipe LCR(Low Rank Coal) dengan nilai typical 4.200 kCal/kg HHV (High Heating Value). Berdasarkan hal tersebut, maka
PLN UPJB mencari skematik terbaik Coal Mixing batubara terhadap pola pembebanan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh UPJB,
penghematan biaya yang dapat di-saving atas biaya pokok produksi dapat mencapai +/- 6 Milyar perbulan. Hal tersebut dapat dilihat pada BPP yang
dikeluarkan oleh P3B.

JALAK HATI merupakan kebijakan baru manajemen sebagai bentuk realisasi dari misi PLN Bersih dengan mengimplementasikan kebijakan baru
mengenai pelayanan PFK. Langka yang dilakukan yaitu mengurangi kontak informal dan negosiasi harga dengan pemohon, dengancaramembentuktim
PFK yang terdiri dari staf bagian Pelayanan dan Administrasi,Perencanaan dan Jaringan, serta penunjukan PIC sebagai petugas kontrol monitoring
PFK.Tim tersebut membuatkan surat pernyataan kesanggupan pemohon memenuhi syarat dan ketentuanPFK serta penetapan penggunaan MDU
bekas andal jika memungkinkandan menyertakan rincian anggaran biaya (RAB) PFK,sehingga terjadi transparansi biaya. Selain itu tim juga menentukan
target hari layanan sebagai bentuk janji PLN dalam melayani pelanggan. Kinerja pelayanan PFK dipantau manajemen dengan melakukan evaluasi
bulanan masalah proses dan respon pelanggan. Kebijakan ini dapat menyelesaikan permasalahan ketidakpuasaan pemohonPFK yang disebabkan biaya
mahal; tidak transparan dan proses penyelesaian yang lambat, karena banyak kemungkinan yang terjadi akibat ulah beberapa oknum, sehingga revisi
RAB terjadi berulang kali, waktu penyelesaian lama serta tidak adanya kepastian pertanggungjawaban
suatu permohonan dan berdampak pada buruknya image perusahaan. Kebijakan ini sudah diperintahkan serta dilaksanakan di Area Surabaya
Selatansejak Oktober 2013.


Pembangunan di Indonesia yang telah dilaksanakan dalam beberapa dasawarsa telah membawa perubahan pada perikehidupan manusia terlihat dari
adanya peningkatan taraf kehidupan masyarakat diberbagai bidang. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang pesat, terutama di kota-kota
mengakibatkan daerah pemukiman semakin luas dan padat. keadaan ini menyebabkan bertambahnya kebutuhan energi listrik di masyarakat.
Bertambahnya kebutuhan masyarakat akan energy listrik tidak serta merta masyarakat memahami tentang listrik. Dari pemahaman masyarakat yang
masih kurang tentang listrik, dari mana listrik berasal ataupun apa yang menyebabkan listrik itu padam, juga pola pikir yang tidak peduli akan
keselamatan ketenagalistrikan (K2), maka kami mencoba untuk membuat suatu alat peraga dimana alat ini dapat dengan mudah menerangkan ke
masyarakat secara langsung dengan peragaan alat. Dimana alat yang kami buat diberi nama Miniatur Edukasi (Mr. Edu) yang terdiri dari sebuah
miniature bagunan gardu distribusi lengkap dengan jaringan satu gawang dan ada Jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta ada lampu yang dipakai
sebagai penerangan. Miniatur Edukasi (Mr. Edu) untuk mengedukasi dan memberikan pengertian tentang kelistrikan kepada masyarakat sehingga
dapat merubah pola pikir masyarakat menjadi lebih peduli akan keselamatan ketenagalistrikan (K2)

GAMBAR

4

5

1714087 Distribusi Bali

Manajemen Rekonduktor

1. GEDE EKA PUTRA
Melalui Metode
JUNAEDY
Rekonduktoring Sistem Estafet 2. I GUSTI LANANG
YOGA ASMARA
3. I NENGAH JANA
ARIWIJAYA

1714094 Distribusi DKI Jaya MODIFIKASI TUL II-04 SEBAGAI
& Tangerang
UPAYA MENCAPAI ZERO
CORRECTION BILLING DI PLN
AREA CIKOKOL

1. BOBBY CRISTYA
SURYA
2. FUAT HASAN
NAWAWI
3. HERI DWI
SULISTYO

Manajemen
Rekonduktor
Rekonduktoring Sistem
Estafet
Pemadaman Bergilir

Modifikasi TUL II-04
Koreksi rekening
KPI
Citra PLN

Pekerjaan rekonduktor merupakan pekerjaan penggantian penghantar listrik yang bertujuan untuk meningkatkan kehandalan sistem jaringan distribusi
tenaga listrik dan untuk menekan susut distribusi tenaga listrik. Penggantian konduktor AAAC menjadi AAAC-S diharapkan mampu menekan angka
gangguan trip penyulang sehingga kehandalan jaringan distribusi dapat dioptimalkan. Penggantian konduktor yang bertujuan untuk pembesaran luas
penampang penghantar diharapkan mampu menekan susut distribusi sehingga mampu menekan angka losses. Melihat manfaat dari pekerjaan
tersebut di atas, maka pekerjaan tersebut dipandang perlu dilaksanakan untuk perbaikan kinerja unit PLN. Disisi lain pekerjaan rekonduktoring
merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi angka SAIDI pemadaman terencana, karena memerlukan waktu pemadaman yang cukup lama. Selain
itu pekerjaan rekonduktor akan menghasilkan frekwensi padam > 1 kali/pelanggan akibat pemadaman berulang selama pelaksanaan pekerjaan
rekonduktor. Hal ini akan menyebabkan turunnya nilai kinerja bidang operasi pemeliharaan distribusi saat ini. Melihat permasalahan tersebut di atas,
maka perlu dikaji lebih mendalam mengenai proses pelaksanaan pekerjaan rekonduktor sehingga diperoleh alternatif solusi untuk menekan jumlah
pemadaman saat pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dari hasil kajian kami maka diperolehlah alternatif proses pelaksanaan pekerjaan rekonduktoring
yang kami tuangkan kedalam metode rekonduktoring sistem estafet. Metode ini merupakan kombinasi pelaksanaan pekerjaan online dengan metode
PDKB TM dan pekerjaan offline melalui pembebasan tegangan 20 kV. Kunci dari metode ini adalah membagi section yang akan dilaksanakan pekerjaan
rekonduktoring menjadi beberapa sub section dengan area yang lebih sempit yaitu antar tiang penegang, sehingga pekerjaan rekonduktoring dapat
dilaksanakan dengan sistem estafet antar sub section tersebut. Untuk memaksimalkan implementasi metode ini, maka kami membuatkan upaya
pengelolaannya yaitu menajemen rekonduktor. Manajemen rekonduktor meliputi beberapa upaya pengelolaan/manajeman antara lain manajemen
waktu, pelaksana, pemadaman dan manajemen metode. Manajemen tersebut direncanakan dan dilaksanaan oleh regu PDKB TM mulai dari usulan
rencana rekonduktoring hingga pembuatan jadwal, pembagian section, pembuatan alur pelaksanaan, penentuan jumlah personil pelaksana sampai
dengan proses bembebasan tegangan dan pelaksanaan rekonduktoring. Upaya manajemen dan metode pelaksanaan rekonduktoring tersebut kami
gabungkan kedalam inovasi ”Manajemen Rekonduktor Melalui Metode Rekonduktoring Sistem Estafet”. Manfaat yang diperoleh dari inovasi ini adalah
memperkecil frekwensi pelanggan padam pada area rekonduktoring dengan merubah pemadaman berulang menjadi pemadaman bergilir.
Pemadaman bergilir ini akan menghasilkan frekwensi padam yaitu hanya 1 kali/pelanggan selama pekerjaan rekonduktor tersebut dilaksanakan.

Koreksi Rekening menjadi salah satu item yang masuk dalam Key Performance Indikator (KPI) kontrak kinerja unit dengan nilai yang tidak kecil yaitu 2
poin. Selain masuk dalam KPI, koreksi rekening mempunyai esensi implisit lain yang lebih besar yaitu merupakan representasi kualitas pekerjaan PLN
di mata pelanggan. Koreksi rekening yang terjadi merepresentasikan adanya kesalahan PLN dalam melakukan proses pengambilan data di lapangan
dan akhirnya berimplikasi terhadap salahnya pengolahan rekening yang dilakukan oleh PLN, meskipun terkadang penyebab sebenarnya dari koreksi
tersebut adalah pelanggan yang rumahnya kosong dan dikunci sehingga petugas tidak dapat mandapatkan stan meter di kwh pelanggan. Koreksi
rekening yang tidak tercapai dengan alasan apapun tidak hanya berakibat terhadap tidak terpenuhinya KPI, tetapi juga kepercayaan masyarakat
terhadap kredibilitas PLN. Akhirnya disini citra PLN sebagai perusahaan kelas dunia dipertaruhkan. Kegagalan petugas mendapatkan stand meter
pelanggan karena kunci isi dan kunci kosong kita atasi dengan mengoptimalkan & memodifikasi TUL II-04. Hasil modifikasi tersebut, memudahkan
pelanggan untuk mengirimkan informasi kepada PLN terkait dengan stand meter di lokasi, sehingga PLN mendapatkan angka yang valid dan akhirnya
output rekening yang dicetak juga benar. Setelah program modifikasi TUL II-04 ini dijalankan kami sudah mencapai zero correction billing selama 7
bulan berturut turut. Peningkatan kualitas pekerjaan terkait dengan pencatatan meter diharapkan akan dapat memberikan dampak yang lebih besar
bagi PLN yaitu tidak hanya tercapainya KPI dengan zero correction, tetapi juga membaiknya citra PLN di mata masyarakat.

6

1714095 Distribusi DKI Jaya CALL BACK CENTER
& Tangerang

1. HENDRIANA
MAYANG SARI
2. MARGARETTY
PITRANELLA NAOLIN
3. SANTOSO

Trust

7

1714098 Pusat Pendidikan
dan Pelatihan

1. GAMA
AJIYANTONO
2. LUHUT ROIDEL
SIMARMATA

Tata kelola

SISTEM MANAJEMEN
PERALATAN DAN MATERIAL
LABORATORIUM (SM-LAB)

Visi PLN untuk diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia mendapat tantangan dari kurangnya
trust pelanggan. Sejumlah permasalahan pelayanan pelanggan di berbagai media dan persepsi akan rumitnya birokrasi PLN menjadi pemicu lemahnya
High Trust Society (HTS) kepercayaan dan banyaknya praktik calo. Hal ini tercapture pada score ILP PLN tahun 2010=5,47 kemudian menjadi 6,38 di tahun 2011. Untuk
mengatasi kendala tersebut, menurut Direktur Operasional Jawa Bali dan Sumatera, perlu dibangun budaya kerja Mutual Trust, yang ditandai dengan
Integritas Layanan Publik Deklarasi PLN Bersih pada Desember 2012. Budaya kerja Mutual Trust ini kemudian diejawantahkan ke dalam sejumlah program kerja PLN: Integritas
(ILP)
Layanan Publik (ILP) dan High Trust Society (HTS). Trust pelanggan pun terus dibangun dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang dipotret dengan
Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP). Call Back Center (CBC) hadir sebagai tolok ukur seberapa jauh usaha pencapaian kesuksesan ILP, HTS dan IKP. CBC
Indeks
adalah sebuah sistem yang dibangun dari sinergi entitas Infrastruktur, Sistem Informasi, Prosedur dan Sumber Daya Manusia. CBC dibangun sebagai
Kepuasan Pelanggan
unit bisnis dalam tubuh PLN Distribusi yang menjadi perekam umpan balik pelanggan terhadap pelayanan Pasang Baru (PB) dan Perubahan Daya (PD).
(IKP)
Sistem CBC secara otomatis merepresentasikan pengalaman pelanggan menjadi laporan kepada Manajemen. Laporan CBC memuat trend perilaku
trust pelanggan kepada PLN, kecepatan pelayanan PB/PD dan integritas petugas PLN. Pada 1 April 2013 CBC di launch oleh Direktur Operasi Jawa Bali
Call Back Center (CBC)
dan Sumatera di PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang. Karena keberhasilannya, saat ini CBC juga telah diimplementasikan di 3 Unit PLN Wilayah dan
siap di-adopt oleh PLN Pusat untuk
implementasi nasional

Efisien
Terukur

8

1714107 PT Indonesia
Power

MEMBANGUN INTEGRASI
ANTAR BIDANG DALAM
IMPLEMENTASI MANAJEMEN
SIKLUS HIDUP ASET TINGKAT
KORPORAT

1. ANGGI
LCM
ANGGARA 2. FAHMILIA
30 tahun
3. MUAMMAR
SYAKIR
Integrasi
Korporat
Memetakan peran

SM-LAB adalah suatu sistem manajemen yang berfungsi sebagai tool (alat bantu) untuk mengelola segala aktifitas yang berhubungan dengan peralatan
dan material Laboratorium di lingkungan Udiklat Suralaya. Penggunaan SM-LAB dimaksudkan untuk memberikan metode pengelolaan peralatan dan
material Laboratorium yang sederhana, efisien dan terukur. Pengelolaan tersebut dimulai dari proses pengadaan, proses pemakaian, hingga proses
pemeliharaan peralatan dan material tersebut. Hal ini untuk mendukung peningkatan Tingkat Mutu Pelayanan Pembelajaran dan peningkatan
Kepuasan Pelanggan sesuai dengan KPI PLN PUSDIKLAT. Sejauh ini belum ada Laboratorium yang menerapkan sistem manajemen seperti ini, sehingga
banyak aset-aset Laboratorium kurang terawat dan terkelola dengan baik. SM-LAB didesain dengan mengadopsi standard tata kelola yang telah
berlaku. Hal tersebut terlihat pada penggunaan Formulir Laboratorium yang menggunakan format SMT (Sistem Manajemen Terintegrasi). SM-LAB
pertama kali diimplementasikan pada tanggal 1 Desember 2013 di Udiklat Suralaya. Dari hasil implementasi tersebut terbukti penggunaan karya
inovasi ini sangat membantu pegawai dalam mengelola peralatan dan material Laboratorium.

LCM (Life Cycle management) merupakan program Strategis Perusahaan untuk meningkatkan keandalan dan kinerja jangka panjang perusahaan yang
harus diimplementasikan oleh setiap unit bisnis yang dikoordinir oleh satu orang ahli pada divisi manajemen aset sejak tahun 2012. Program ini
meliputi perencanaan strategy dan biaya aset pembangkit untuk jangka waktu 30 tahun ke depan. Dalam aplikasinya, perencanaan yang dikumpulkan
secara korporat dari masing-masing unit yang terealisasi hanya
Biomassa + O2. Keuntungan penggunaan mikroalga dalam proses mitigasi emisi gas CO2 adalah prosesnya berjalan alami seperti prinsip ekosistem
alam, sehingga sangat ramah lingkungan dan tidak menghasilkan limbah. Keunggulan lain dari penggunaan mikroalga adalah hasil ekstraksi dari lipid
mikroalga dapat digunakan sebagai biodiesel yang merupakan sumber energy terbarukan, sedangkan mikroalga kering dapat dijadikan sebagai bahan
makanan. Kemurnian gas CO2 yang tinggi tidak diperlukan untuk kultur mikroalga. Terdapat kemungkinan bahwa gas buang yang mengandung 2-5%
CO2 dapat diberikan langsung ke tempat pembudidayaan mikroalga, sehingga tidak diperlukan adanya pemisahan CO2 dari gas buang secara
signifikan. Panen mikroalga dilakukan setelah berumur 15 hari atau tergantung dari kepadatan sel mikroalga. Panen dilakukan menggunakan
ultrafiltrasi. Hasil filtrasi yang berupa cairan kental mikroalga dimasukan ke dalam bak penenang untuk diendapkan/dikeringkan, sedangkan cairan
beningnya dimasukan ke dalam bak penanganan limbah. Cairan bening sisa pengendapan dapat digunakan kembali sebagai media untuk budidaya
mikroalga berikutnya.

Sampai saat ini kerusakan/failure yang terjadi di peralatan pembangkit masih
sulit diprediksikan kapan terjadinya. Hal ini menyebabkan tingginya Corrective Maintenance/Unschedule Maintenance/Force Outage di pembangkit
sehingga mengganggu ketersediaan listrik di sistem. Kondisi ini diperparah dengan sering terjadinya kemunduran waktu repair saat terjadi failure.
Dalam inovasi ini, dibahas
bagaimana cara untuk memprediksikan failure dan repair time dari peralatan dan pembangkit melalui pemodelan failure distribution dan pemodelan
Reliability Block Diagram (RBD). Pemodelan RBD akan sangat tergantung dari tipe pembangkit. Pemodelan failure distribution dilakukan dengan
memasukkan data maitenance
dari CMMS ke dalam software Weibull sehingga diketahui failure distribution apa yang sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Selanjutnya data
tersebut dimasukkan dalam pemodelan RBD dengan menggunakan software Blocksim. Dalam
inivasi ini telah dibuatkan pemodelan RBD untuk seluruh unit pembangkit di PJB dan FTP-1 (total ada 12 model RBD). Pilot project pembuatan model
dilakukan di PLTU Paiton 1,2 pada September 2011. Setelah itu berturut-turut dibuatkan pemodelanuntuk pembangkit yang lain (UP Gresik, UP Muara
Karang, UP Muara Tawar, UP
Cirata, UP Brantas, UBJOM Paiton, UBJOM Rembang, UBJOM Pacitan, UBJOM Indramayu, UBJOM Indramayu dan UBJOM Awar-Awar). Output dari
pemodelan RBD adalah unit pembangkitan dapat memprediksikan
kapan kemungkinan peralatan/pembangkit akan mengalami failure (F(t)) danseberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk repair setelah failure
(MTTR). Selain data tersebut, dapat diperoleh data-data lain untuk dapat melakukan RAM Analysis seperti: failure rate, MTBF, MDT, MTTFF dll. Dengan
pemodelan RBD maka seluruh data terkait reliability, maintainability dan availability dari pembangkit dan seluruh perlatan yang ada di dalamnya dapat
dihitung, dimonitor, dianalisa, dievaluasi danbahkan dapat disimulasikan secara day to day, update, mudah, cepat dan akurat. Inovasi ini merupakan
yang pertama di PJB dan PLN dan bisa dipergunakan untuk industri lain diluar pembangkit.

12

13

Pembangkitan
1724074 Sumatera Bagian
Selatan

Pembangkitan
1724078 Sumatera Bagian
Selatan

KOORP SEKSI (KOORDINATE
POSFAT SISTEM INJEKSI)

1. ANDIKA BASTIAN
OKTAVIANTO
2. ARI RUDIANTO
3. NINA FAJARWATI

1. AGUS
WAHYUDIN
PERKUSI PLTU (PEMANFAATAN 2. DEDI
HERMAWAN
REAKSI KIMIA UDARA EMISI
3. FACHMI
PLTU BUKIT ASAM)
WIBOWO

KOORP SEKSI
Posfat
free caustic

Hujan asam,
PROPER,
pemanfaatan emisi,
neutralizing

Manajemen Clear
Tamper

14

Wilayah Sulawesi
1724088 Selatan, Tenggara MANAJEMEN CLEAR TAMPER
dan Barat

1. DANI HAMDANI
2. LATIF
PRASETYOHADI
3. ULFAH PRATIWI

Clear Tamper
kWh LPB
Pencurian listrik

KOORP SEKSI (Koordinat Posfat Sistem Injeksi) merupakan karya inovasi dalam bidang non
technikal supporting manajemen yang menghasilkan 6 (Enam) tahapan instruksi kerja, pertama
menimbang 4,62 gram trisodiumposfat (Na3PO4) dan 1 gram disodium posfat (Na2HPO4),
kemudian dilarutkan dalam labu ukur, lalu dipipet larutan tersebut sebanyak 50 ml tambahkan
indicator phenoptaline 3 tetes titrasi dengan asam klorida (HCl) sampai terjadi perubahan warna
yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan koorps seksi ini. Dimana telah diimplementasikan
pada PLTU Ombilin berkapasitas 2x100MW sejak bulan Januari 2013. Inovasi ini disusun
berdasarkan teori kimia yang ditindaklanjuti dengan uji laboratorium yang kemudian menjadi
pedoman pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk instruksi kerja (IK). Karya Inovasi ini untuk
menunjang kinerja manajemen terhadap Equivalent Availability Factor (EAF) dan Sudden
Outage Factor (SdOF). Karya inovasi ini bertujuan untuk meminimalisir terbentuknya korosi,
deposit, cracking gouging yang dapat mengakibatkan kebocoran pada pipa boiler. Menanggapi
hasil investigasi PLN PUSLITBANG pada November 2012 tentang kebocoran pipa boiler pada
PLTU Ombilin unit 2, yang sebagian besar diakibatkan oleh kualitas air yang kurang baik.
KOORP SEKSI ini dijadikan manajemen control untuk pengendalian kualitas air, sehingga
dengan mengimplementasikan Inovasi KOORP SEKSI ini maka free Caustic tidak terbentuk
dalam air Boiler, dan saving yang didapat sebesar Rp.9.038.263.319,- (Sembilan Milyar Tiga
Puluh Delapan Juta Dua Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Sembilan Belas Rupiah)
pertahun.
PERKUSI PLTU adalah PEmanfaatan Reaksi Kimia Udara emiSI
merupakan inovasi yang menghasilkan 7 (tujuh) tahapan instruksi kerja manajemen
(terlampir) yang bertujuan untuk mengurangi (reduce) dan memanfaatkan kembali (reuse &
recycle) emisi gas buang PLTU guna mendukung pencapaian PROPER HIJAU dengan cara
memanfaatkan sebagian gas buang SOx dan NOx yang ditimbulkan oleh proses
pembakaran didalam boiler untuk direaksikan dengan H2O (Air) berdasarkan prinsip
“fenomena hujan asam” untuk menghasilkan Larutan Asam yang kami namakan Larutan
Perkusi. Larutan ini dapat dimanfaatkan untuk menetralisir limbah cair di Water Treatment
Plant (WTP). Penggunaan Larutan Perkusi ini dapat menghemat penggunaan Asam Sulfat
(H2SO4) untuk proses netralisasi limbah cair sebesar 504 kg/bulan atau setara dengan nilai
Rp. 2.260.000,- per bulan.
Kami merupakan tim yang pertama kali memanfaatkan emisi gas buang untuk
menghasilkan larutan asam yang digunakan untuk neutralizing limbah cair WTP, sehingga
kami mengusulkan agar inovasi kami ini mendapatkan hak paten dan dapat diterapkan pada
pembangkit thermal yang berbahan bakar batu bara.

Adanya modus operandi pencurian tenaga listrik pada kWH Meter LPB melalui penyalahgunaan clear tamper (CT) menjadi cikal bakal
dikembangkannya sebuah ide didalam mengelola dan mengendalikan permohonan clear tamper pada setiap laporan pengaduan kerusakan kwh meter
LPB melalui sebuah manajemen clear tamper yang baik.Inovasi pengelolaan clear tamper yang diberi nama MANAJEMEN CLEAR TAMPER (MCT) ini
memberikan banyak manfaat yaitu : dapat memperkecil ruang terjadinya penyalahgunaan clear tamper, historical permintaan clear tamper setiap
pelanggan LPB dapat lebih mudah diketahui, dapat menjadi salah satu petunjuk dalam menentukan target operasi (TO) P2TL, permintaan clear tamper
dapat diketahui peruntukannya, pemantauan dan pengawasannya dapat diketahui oleh semua lini organisasi, dapat menjadi salah satu bukti kuat jika
terjadi kasus hukum terkait kWH meter LPB, dan tentunya manfaat yang terpenting adalah menurunkan susut / kehilangan energy serta meminimalisir
hilangnya pendapatan penjualan energy listrik.Karya inovasi ini telah diimplementasikan sejak bulan Nopember2013 di PLN Rayon PanritaLopidan
telah banyak disempurnakan untuk kemudahan dalam penerapannya.

No

Kode

Unit

Judul

Inovator

Index

Abstrak

NON TECHNICAL SUPPORTING APLIKASI

TMP

1

1715083

Distribusi Jawa
Barat & Banten

Aplikasi Monitoring Tingkat
Mutu Pelayanan Online (TMP
Online)

1. BARKHAH PUDYA
PERMANA
2.CHUMAIDI RAHMAN
3.ROS ROSIDAH

Nilai Deklarasi
Nilai Realisasi
Kompensasi pelanggan

Informasi sistem
realtime

2

1715097 Distribusi Bali

20 kV In Hand

1. I KETUT SAPTA
WIJAYA
2.I MADE ARYA
3.MADE EKA SAPUTRA

Aplikasi Mobile
Sistem operasi 20 kV
Aplikasi
Android

e-Book

3

Penyaluran dan
Pusat Pengatur
1715099
Beban (P3B) Jawa
Bali

e-BOOK PENGOPERASIAN
GARDU INDUK BERBASIS WEB
UNTUK MEMPERCEPAT
PEMULIHAN GANGGUAN

CB 500 kV
1. LILI HERLIAWAN
2.MAMAN NURJAMAN
3.RUSMAN -

on-line
web
Gardu Induk

Aplikasi Monitoring Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) Online yang berbasis web ini dibuat
secara swakelola berfungsi untuk menyajikan data dan informasi terkait TMP. Dalam aplikasi
ini terdapat beberapa fitur input Deklarasi, input Realisasi TMP, input data pendukung
pelanggan yang terkena kompensasi sampai dengan dashboard pelaporan sehingga
manajemen PLN serta masyarakat luas kedepannya bisa bersama-sama melakukan
Monitoring terhadap nilai realisasi serta kompensasinya kepada pelanggan. Sesuai dengan
Peraturan Menteri ESDM No. 9 Tahun 2011 jika nilai Realisasi TMP PLN > 10% dari nilai
Deklarasi maka PLN wajib memberikan pengurangan tagihan rekening (pascabayar) dan
token kompensasi (prabayar) kepada pelanggan (untuk 5 indikator TMP). Maka dengan
adanya aplikasi ini membantu manajemen dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
Tingkat Mutu Pelayanan kepada pelanggan serta memantau dilaksanakannya aturan
pemerintah terkait Ringkat Mutu Pelayanan.

Area Pengatur Distribusi (APD) Bali bertugas sebagai pengatur sistem kelistrikan 20 KV
dengan 15 Gardu Induk (12 GI tanpa operator), 29 Gardu Hubung, 78 Gardu Distribusi, dan
558 Key Point yang titik remote kontrolnya terpusat melalui fasilitas SCADA secara real time.
Dispatcher bertindak sebagai interfacing utama pada pengoperasian system sisi 20 KV
mempunyai peran yang cukup besar dalam koordinasinya dengan pelanggan DCC dalam hal
ini adalah Area Jaringan di seluruh Bali. Banyak kebutuhan data yang diperlukan oleh
manajemen dari APD Bali ataupun pelanggan sebagai acuan untuk menilai kinerja system
operasi 20 KV dan hal-hal lain yang bersifat situasional serta darurat. System laporan manual
yang biasa dilakukan oleh Dispatcher disamping tidak efektif juga menjadi tidak mudah
dalam prosesnya untuk sharing knowledge atau informasi kepada pegawai maupun
manajemen. Hal tersebut diatas mendorong untuk menyediakan system informasi yang mudah
dengan mengeksplorasi system pelaporan eksisting dengan membuat sendiri aplikasi mobile
”20 kV In Hand” salah satunya menggunakan OS Android. Aplikasi ini dipergunakan untuk
media informasi dikalangan PLN yang memiliki fitur info Daya mampu dan beban sistem
kelistrikan Bali (real time), Pemadaman terencana, Gangguan penyulang (realtime), Proses
operasi jaringan listrik 20 kV (realtime) dan jadwal pemeliharaan sebagai bahan evaluasi
ataupun sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan. Selain itu rencana
pengembangan aplikasi ini nantinya bisa juga memberikan informasi kepada pelanggan PLN.
Dengan tujuan untuk menginformasikan kondisi sistem kelistrikan 20 kV kepada pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap data tersebut, dengan mudah diakses kapanpun dan
Inovasi “e-Book Pengoperasian Gardu Induk Berbasis Web untuk
Mempercepat Pemulihan Gangguan” adalah Sistem buku pengopersian Gardu
Induk On-line yang berfungsi untuk memberikan panduan bagi petugas AE JE di
GI/GITET pada saat terjadi gangguan. Dimana aplikasi analisa dan tindakan yang
harus dilakukan tersimpan pada system aplikasi Web dan Server Web P3B-JB
APP Bandung.
Beberapa hal yang melatarbelakangi dibangunnya inovasi ini adalah
adanya gangguan CB 500 kV di Gitet Saguling dalam penormalannya memakan
waktu lebih dari 5 (lima) jam, dan setelah implementasi inovasi ini dapat
mempercepat penormalan gangguan tersebut hingga kurang dari 1 (satu) jam
dan tidak semua petugas AE JE memahami permasalahan instalasi di GI/GITET
akibat ada perubahan mindset dari petugas operator menjadi fungsi
Pemeliharaan.
Kelebihan dari inovasi yang kami buat adalah :
Membantu Mempercepat penormalan gangguan.
Memudahkan seluruh AE,JE & petugas Har dalam mengatasi gangguan,
bahkan bagi petugas AE JE GITET yang baru ditugaskan sekalipun.
Memudahkan para penentu kebijakan (Manager, Asman, EG dll) di Unit
pada saat terjadi gangguan yang memerlukan analisa lebih banyak orang
pada tempat yang berbeda.

Gambar

4

1715100

PT Pembangkitan SISTEM INFORMASI
Jawa Bali
PENGELOLAAN FLY ASH

1. GUSTI WAHDANIAH
2.JASWADI
3.SUUD MUSADAD

5

1715106

UIP Transmisi
Interkoneksi
Sumatera Jawa
(UIP IV)

T-LIV - Transmission Line
Visualization (Metode
Visualisasi Jalur Transmisi)

1. RIVANA HAZLI
2.RIZKI JULIAWAN

6

1715121

Distribusi Jawa
Timur

PANSER SDM (PENGELOLAAN
SISTEM INFORMASI SDM)

1. ARIEF SUKARTONO
2.DJARU MANTANTRI
3.DODO RACHMAT
SAMUDRA

Sebelum inovasi prosedur penanganan fly ash dilakukan secara manual sehingga
banyak menimbulkan potensi kelalaian dan keteledoran yang disebabkan oleh sumber daya
manusia. Potensi kelalaian tersebut dapat berpengaruh terhadap nilai audit PROPER yang
sangat mempengaruhi image perusahaan.
Peraturan mengenai pengelolaan limbah B3 fly ash yang rigid baik mengenai jumlah
yang dihasilkan, kontrol dokumen manifest limbah B3, nilai kompensasi, perizinan pihak
pemanfaat dan transportir mana sajakah yang telah mendapat legalitas untuk melakukan
pemanfaatan dan pengangkutan, serta pengelolaan yang melibatkan multibidang dalam
Fly Ash, Limbah Bahan
proses penanganan fly ash ini mendorong pihak PJB UP Paiton untuk membuat
Berbahaya dan Beracun, prosedur penanganan fly ash yang efektif dan memiliki fungsi kontrol yang baik.
Nilai Kompensasi,
Fly ash merupakan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dominan pada
Sistem Informasi
P LTU Batubara. Besarnya jumlah fly ash yang dihasilkan memerlukan penanganan yang
serius agar tidak mencemari lingkungan.
Sebagai limbah B3, penanganan fly ash pada PJB Paiton tidak terlepas dari kaidah dan
aturan tentang pengelolaan limbah B3 yang berlaku. Fly ash yang dihasilkan diserahkan
kepada para pemanfaat limbah B3 yang sudah mendapat izin dari Kementrian Lingkungan
Hidup dan diangkut dengan transportir yang juga sudah mempunyai izin pengangkutan.
Oleh karena itu, pada karya inovasi ini dibuatlah Sistem Informasi Penanganan Fly ash
yang terintegrasi dengan memanfaatkan jaringan intranet. Sistem ini dibuat untuk
memudahkan dan mengeliminasi potensi-potensi kesalahan pada prosedur penanganan fly
Untuk memperluas jangkauan suplai PLN dan meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap pelanggan maka PLN meningkatkan investasi dibidang kelistrikan, salah satunya
adalah investasi pembangunan Saluran transmisi.
Dalam pembangunan saluran transmisi terdapat beberapa tahapan yang sangat
penting yaitu proses perencanaan, proses pembebasan lahan dan proses konstruksi. Dalam
proses Perencanaan, Untuk menentukan jalur transmisi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, salah satunya adalah penentuan letak tower transmisi. Tahapan pertama untuk
menentukan letak tower transmisi adalah desktop study. Hasil dari desktop diharapkan harus
dapat memenuhi beberapa kriteria yaitu meminimalkan panjang jalur, meminimalkan jumlah
T-LIV
tower tension, meminimalkan extension tower, panjang span harus memenuhi, menghindari
Transmisi
daerah pemukiman, dan kriteria lain yang telah disyaratkan. Pemenuhan terhadap criteria
Visualisasi
tersebut sangat berpengaruh terhadap biaya dan waktu pembangunan. Hasil dari desktop
study tersebut sangat menentukan langkah selanjutnya yaitu survei jalur dimana dalam
proses ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu perencanaan jalur secara
desktop sangatlah penting. Untuk menghindari kesalahan dalam proses perencanaan jalur
transmisi tersebut, maka diperlukan adanya visualisasi yang dapat menggambarkan jalur
dan letak tower secara nyata. Dari kebutuhan tersebut lahirlah sebuah metode T-LIV yang di
dalamnya terdapat langkah -langkah untuk membantu perencana dalam menentukan jalur
dan titik tower sesuai dengan kriteria yang disyaratkan.
Selain untuk membantu proses perencanaan jalur transmisi, T-LIV juga dapat
Transparansi penilaian kinerja pegawai secara individu sangat penting untuk memotivasi
pegawai agar bisa bekerja lebih baik. PANSERSDM versi 3 mempunyai fasilitaskinerja harian
pegawai mulai dari perencanaan sampai penilaian, dimana nilai bawahan berkontribusi
terhadap nilai atasan sebagai fungsi CMC dan penyediaan Laporan penilaian kinerja harian
sebagai referensi atasan untuk memasukkan dalam SIMKPNAS dan keperluan unit dengan
jenis pekerjaan rutin.
Untuk kebutuhan implementasi diluar PLN Distribusi Jawa Timur, maka ditambahkan fasilitas
Transparansi penilaian
yang dapat mengakomodir penilaian kinerja jenis pekerjaan non rutin; jenis pekerjaan
proyek yang tidak ada fasilitas intranet maupun internet; Anak Perusahaan penyedia jasa
Fungsi CMC
tenaga kerja kontrak dimana approval dilakukan oleh pengguna. Selain itu ditambahkan pula
fasilitas evaluasi manajemen untuk keperluan perencanaan dan peningkatan karir pegawai
SIMKPNAS
dari seluruh Unit Kerja PLN.
Sejalan dengan dengan semakin meningkatnya kebutuhan data untuk analisa dan evaluasi
SDM
SDM, database Panser SDM berupa aktifitas harian pegawai dapat diolah untuk berbagai
kepentingan tersebut sehingga menunjang terlaksananya evaluasi pegawai menuju nilai
fungsi Manajerial dan nilai fungsi Spesialisasi yang dapat digunakan untuk perencanaan karir
pegawai dan hasil evaluasi ini dapat diketahui oleh seluruh Pegawai dimanapun lokasinya
(level terendah hirarchi manajemen) karena aplikasi ini sudah berbasis web.
Panser SDM versi 1 telah diterapkan di PLN Area Sidoarjo dan Area Bojonegoro sejak tahun
2009, sedangkan versi 2 diterapkan sejak akhir 2010. Diluar PLN Distribusi Jawa Timur,

P2TL
Online
7

Distribusi Jawa
1715130 Tengah dan DI
Yogyakarta

Aplikasi Cek-Son (Cek Kwh
Secara On-Line)

1. ARDIAN NUGROHO
2.ASRORI 3.NURYANTO -

P2TL
Aplikasi
Android

8

9

Distribusi Jawa
1715133 Tengah dan DI
Yogyakarta

Distribusi Jawa
1715134 Tengah dan DI
Yogyakarta

Ame-TI v.2 (Aplikasi
Manajemen Teknologi
Informasi Versi ke 2)

Virtual SLD (Dynamic 20kV
Single Line Diagram)

Berkembangnya teknologi membawa banyak perubahan terhadap pola hidup
manusia. Semakin mudahnya informasi di akses diharapkan menjadikan iklim kerja yang
semakin efektif dan efisien terutama dalam penggunaan waktu. Berdasarkan hal itulah,
aplikasi Cek-Son (Cek Kwh Secara On-line) dihadirkan sebagai wujud kepedulian terhadap
efektifitas kinerja petugas P2TL.
Aplikasi Cek-Son (Cek Kwh Secara On-line) merupakan suatu aplikasi berbasis
android yang di operasikan menggunakan smartphone. Aplikasi ini berfungsi untuk
membantu pertugas P2TL di lapangan dalam operasional. Aplikasi ini dapat menghitung
Error Kwh Meter 1 phasa dan 3 phasa, dan hasil pemeriksaan tersebut serta pemeriksaan
P2TL lainnya dapat disimpan secara online ke database server. Database server dapat
langsung di akses melalui website www.cekson.com untuk bahan petugas Analisa dan
Evaluasi Rayon untuk menentukan jenis pelanggaran. Dan setiap bulannya petugas P2TL
dapat mendownload laporan bulanan melalui website tersebut.
Petugas P2TL juga dapat langsung mencetak Berita Acara Pemeriksaan P2TL sesuai
SK DIR No.1486.K/DIR/2011 tanggal 27 Desember 2011 dengan cara smartphone
dihubungkan dengan printer portable.

1. DEDI PRANATALI
2.SUYATNO

Pada beberapa kasus inventarisasi perangkat Teknologi Informasi sering tidak valid dengan
kondisi di lapangan karena begitu cepatnya proses mutasi perangkat tersebut. Seperti
bertambahnya pegawai / user yang berdampak pula pada pertambahan jumlah perangkat TI.
Semakin banyak jumlah perangkat maka semakin banyak pula tugas kita untuk
memonitornya. Untuk itu semakin banyaknya perangkat maka makin banyak pula aset yang
ada.
Pada banyak kasus, tidak termonitornya perangkat TI menyebabkan ada pegawai / user
yang memiliki lebih dari 1 KOMPUTER / NOTEBOOK, ada pula pegawai / user yang tidak
mendapatkan perangkat TI.
teknologi informasi, request
Selain itu adanya konflik IP address yang dapat menggangu pekerjaan tidak cepat tertangani
karena kurang validnya data. Serta proses monitoring Request User juga terkendala karena
kurangnya data yang tercatat.
Aplikasi Manajemen Teknologi Informasi Versi ke 2 dapat digunakan untuk membantu
melakukan pendataan / inventarisasi perangkat IT, baik PC, Switch maupun WiFi serta
mendata IP Address yang digunakan dan mencatat setiap kegiatan pemeliharaan perangkat
TI tersebut.
Dengan adanya aplikasi ini maka diharapkan dapat membantu pekerjaan di PLN, khusunya di
bidang TI atau bidang lain yang terkait.

1. AGUS BUDIONO
2.HENRI WIBOWO
3.SUHARI

Gambar Single Line Diagram 20kV yang ada saat ini bersifat statis, dalam arti tidak
bisa memberikan informasi status peralatan setiap terjadi perubahan konfigurasi jaringan.
Selain itu dibutuhkan waktu dan biaya untuk melakukan update gambar sehingga dalam
prakteknya jarang diupdate.
Virtual SLD adalah aplikasi editor dan simulator single line diagram yang bersifat
Single Line Diagram, simulat
dinamis sehingga praktis saat digunakan, mudah diupdate sekaligus disimulasikan. Aplikasi ini
terhubung dengan database server yang memungkinkan petugas dispatcher di tingkat area dan
rayon dapat melihat gambar SLD yang sama ketika melakukan manuver jaringan. Selain itu
fungsi SOP Manuver-nya akan mempermudah proses pelimpahan beban ketika terjadi gangguan
maupun ada pekerjaan.

10

1715138

Distribusi Jawa
Barat & Banten

Aplikasi Career Management
System

1. DANIEL
HAHOLONGAN SIREGAR Manajemen Karir
2.SUKMA AJI
3.YOVAN GUSTAVA
Aplikasi
SUNARYO

Pelayanan

11

1715151

Distribusi Jawa
Timur

SI SEHAT (SISTEM INFORMASI
KESEHATAN TERPADU)

1. DEDY ARDIANSYAH
2.ENY MAR'ATUS
SOLIKAH
3.HENDY HERNAWAN

Peningkatan
Kesehatan
Employee Self Service

Transparansi
Monitoring

12

1715153

Distribusi Jawa
Timur

WEST-PM (WEB BASED
EVALUATION SYSTEM OF
PROJECT MANAGEMENT)

Evaluasi
1. DIDIK DJUNAEDI
2.JONY HERMAWAN
3.RISKY OKTARINA PUTRI Aplikasi
logistik
Administrasi kontrak

Sumber Daya Manusia merupakan hal penting dari kegiatan bisnis PLN khususnya pada PLN DJBB. Dalam perkembangan saat ini kualitas SDM yang
baik diperlukan untuk menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik pula, maka dari itu diperlukan manajemen SDM yang baik pula untuk menghasilkan
SDM yang berkualitas salah satunya adalah penentuan pejabat struktural sebagai motor unit yang melakukan pekerjaan operasional rutin baik di
Rayon, Area dan APD. Dengan diperlukannya pejabat struktural yang berkualitas maka diperlukan juga manajemen karir yang baik pula terhadap
pegawai yang berpotensi menjadi pejabat struktural. Untuk membuat Manajemen Karir yang baik maka diperlukan pengelolaan karir yang baik
berbasis sistem agar keputusan dalam penetapan karir seseorang dapat dipantau secara real time dan memiliki kriteria yang ditentukan secara
objektif. Untuk itu dibutuhkan sistem yang dapat melakukan manajeman Karir Pegawai yang di dalamnya melakukan proses selektif dengan
menggunakan kriteria yang ditentukan secara objektif. “Career Management System” merupakan aplikasi Sistem Informasi yang memiliki kemampuan
dalam mengidentifikasi pegawai talent yang siap menduduki suatu jabatan secara berjenjang sesuai dengan kriteria jabatan yang dibutuhkan per
jenjang jabatan. Pada aplikasi ini, semua kegiatan seleksi kandidat pejabat struktural dipilih secara objektif dan terseleksi dengan sistem. Dengan
adanya aplikasi ini seluruh informasi dan pelayanan yang terkait dengan SDM khususnya manajemen karir pegawai dapat terpenuhi dan objektif.
Diharapkan dengan adanya Aplikasi ini penentuan karir seseorang tidak dipenuhi oleh orang – orang yang tidak kompeten dalam bidangnya karena
pejabat struktural sangat mempengaruhi pekerjaan dari unit yang dipimpinnya.

Aplikasi SI-SEHAT yang ada saat ini terdiri dari modul dokter, apotek, admin dan
manajemen kantor distribusi (level 1) yang hanya berorientasi pada kuratif dan prefentif
saja. Sehingga modul-modul tersebut masih belum dapat mengakomodir semua
kebijakan-kebijakan manajemen yang terkait dengan pelayanan dan peningkatan
kesehatan pegawai. Oleh karena itu dilakukan pengembangan-pengembangan yang
disesuaikan dengan ketentuan kesehatan perusahaan terbaru, dengan penambahan
modul manajemen dari level 2 (Area) dan level 3 (Rayon), modul laboratorium, modul
restitusi, modul rumah sakit dan poliklinik, modul sms email yang terintregasi, serta
modul employee self service untuk pegawai yang lebih berorientasi pada promotif,
edukatif dan rehabilitatif. Sehingga pengembangan SI-SEHAT ini dapat menampung
kebijakan-kebijakan manajemen sebagai bentuk pencapaian visi PLN dalam pemeliharaan
kesehatan pegawai yang efektif dan efisien agar produktifitas pegawai meningkat.
SI-SEHAT versi 2 manajemen dapat melakukan kontrol, monitoring, pencegahan,
serta memberikan edukasi dan reward kepada pegawai yang tidak pernah sakit.
Penerapan SI-SEHAT versi 2 sejak bulan September 2013 diseluruh PLN Distribusi
Jawa Timur serta implementasi di Unit PLN UIP VI (Desember 2013), PLN APP P3B JB (Maret
2014), PLN UDIKLAT PANDAAN (Maret 2014) dan sampai saat ini beroperasi dengan baik
tanpa ada kendala.
Sebagai upaya peningkatan kualitas transparansi pekerjaan maka dibuatlah aplikasi
WEST PM, yang melakukan tugas monitoring dan evaluasi mulai dari proses perancangan
sampai dengan masa pemeliharaan berakhir, dengan memberikan fasilitas pada pihak-pihak
terkait untuk berkomunikasi melalui media online dan tersimpan dalam database.
Aplikasi ini mengelola proses dari:
Pembuatan RAB: menyediakan format RAB sesuai standar konstruksi.
Logistik: monitoring persediaan material dan penempatan material di gudang.
Aktivitas internal: proses perancangan proyek sampai dengan penagihan.
Aktivitas eksternal: proses pemantauan pelaksanaan proyek dengan data yang valid
dan akurat.
Notifikasi SMS dan e-mail: setiap tahapan proses, sistem akan memberikan notifikasi
kepada pihak terkait di tahapan berikutnya.
Penilaian vendor: mekanisme penilaian setiap tahapan proyek melibatkan hasil
inputan vendor.
Keseluruhannya tergabung menjadi satu kesatuan, sehingga menjadikan nilai evaluasi lebih
transparan.
Aplikasi dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Java, dengan
memakai engine penyimpanan data mySQL, serta dilengkapi fitur sms gateway dan
terintegrasi aplikasi mobile android yang mempunyai teknologi geotagging & barcode
scanner.

Tagihan biaya

13

1715166

Distribusi Jawa
Barat & Banten

APLIKASI RA-PDP

1. HERU ERAWAN
SOEMANTO
2.RAIS JUSIKA
3.SYAM AGUNG
NUGROHO

Aplikasi
Tenaga listrik
AIL

Esensi program revas pembenahan data pelanggan adalah menekan kebocoran dari faktor komersial yang berkaitan dengan kerangka perhitungan
atau acuan perhitungan tagihan biaya pemakaian tenaga listrik. Aplikasi RA-PDP hadir untuk memaksa/memandu secara sistematik, sehingga
pelaksana dapat pemahaman yang sama, sesuai esensinya. Aplikasi ini bukan sekedar aplikasi penata Ail/e-Ail, tapi lebih ke fungsinya sebagai
pemandu dan alat bantu, analisa revenue leakage atas perhitungan rekening listrik, dan mengawasi pelaksanaan perbaikan untuk mencapai esensinya
(menekan leakage dan meningkatkan revenue)

Rekening listrik

14

15

BATHARA WISNU APLIKASI
MOBILE PANDUAN KERJA BEST
Distribusi DKI Jaya PRACTICE PT PLN (PERSERO)
1715167
DISTRIBUSI JAKARTA RAYA &
& Tangerang
TANGERANG BERBASIS SISTEM
OPERASI ANDROID

1. HENRI FIRDAUS
2.KEMAS MUHAMMAD
YUSUF
3.SUFI HAYATI

APLIKASI ANALISA LOAD
PROFILE UNTUK MENDAPAT
TARGET OPERASI P2TL
1. ANDI SETIAWAN
Distribusi DKI Jaya
1715168
PELANGGAN AMR YANG
2.LIGA BONA PARTA
& Tangerang
AKURAT DAN BERKONTRIBUSI 3.TAURISA WIJAYA
DALAM MENEKAN SUSUT
DISTRIBUSI

Android
Smartphone
Mobile app

Analisa
Load profile
AMR
P2TL

PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang / PLN Disjaya pada awal
tahun 2013 telah meluncurkan program unggulan yaitu kaderisasi generasi muda
pada area unggulan di lingkungan area PLN Disjaya yang memiliki lebih dari 1 unit
kantor area yaitu Area Menteng (Grogol), Cempaka putih (Rawamangun), Ciputat
(Cinere), Bintaro (Cileduk), Teluk Naga (Sepatan), Cikupa (Cisoka), Lenteng Agung,
Bandengan (Gunung Sahari), Pondok Kopi dan Area lain. Hampir semua pegawai
muda hijrah ke area unggulan dan pegawai senior pindah ke kantor unit area utama.
Hal ini menimbulkan permasalahan yang perlu dipecahkan.
Aplikasi Bathara Wisnu PLN adalah aplikasi untuk sm