Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E Lea

28

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi
E-Learning Menggunakan CMS Moodle
(Studi Kasus: Teknik Informatika Politeknik Kediri)
Muhamad Aslam Amzazka, Fadelis Sukya, Yan Watequlis
Politeknik Kediri, Politeknik Kediri
Jl.Mayor Bismo No.27 Kediri
Alamat Institusi2
Email : 09010013@student.poltek-kediri.ac.id , fadeliss@poltek-kediri.ac.id, qulis@polinema.ac.id

Abstrak— Perkembangan teknologi Internet yang pesat telah
memacu munculnya berbagai aplikasi baru dalam bidang
pendidikan. Konsep yang dikenal dengan sebutan e-Learning ini
membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan
konvensional ke bentuk digital, baik secara isi maupun sistemnya.
Sebagai Kampus yang unggul di bidang Teknologi Informasi ,
Politeknik Kediri
berperan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang Teknologi Informasi. Namun
sampai saat ini proses transfer ilmu pengetahuan di Program
Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri hampir sepenuhnya
dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan transfer ilmu
pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan antara mahasiswa
dengan dosen tidak terjadi. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat
menghambat proses perkuliahan yang dapat berakibat
berkurangnya pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi
perkuliahan Latar belakang inilah yang mendorong peneliti
untuk melakukan sebuah gagasan perancangan dan pembuatan
aplikasi e-learning menggunakan CMS MOODLE dapat diakses
kapan saja dan dimana saja sehingga mendukung proses
pendidikan di Program Studi Teknik Informatika Politeknik
Kediri
Aplikasi e-learning ini dibangun dengan menggunakan CMS
MOODLE, database MySQL dan Gammu. Aplikasi ini dibangun
berbasis web service dan dapat diakses secara langsung oleh
komputer yang telah terhubung jaringan internet. Dengan
aplikasi ini proses penyampaian informasi dan materi
perkuliahan Politeknik Kediri dapat dilangsungkan tanpa ada

batasan waktu dan tempat. Pembelajaran dapat dilakukan jarak
jauh, tidak terpaku pada ruang kelas saja (konvensional) sehingga
mempermudah aktifitas pembelajaran antara dosen dan
mahasiswa serta mempermudah mahasiswa dalam mengetahui
nilai ujian online melalui media SMS.
Kata Kunci— E-learning, CMS MOODLE, Gammu.

I. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang
semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme
belajar mengajar berbasis Teknologi Informasi menjadi tidak
terelakkan lagi. Konsep yang dikenal dengan sebutan elearning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi
pendidikan konvensional ke bentuk digital, baik secara isi dan
sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima
oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya
implementasi e-learning di lembaga pendidikan maupun
industri.

ISSN: 2252 – 486X


E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan
aplikasi elektronik untuk mendukung pengembangan kegiatan
belajar mengajar dengan media internet, intranet atau media
jaringan komputer lain. Dengan e-learning memungkinkan
terjadinya proses pendidikan tanpa melalui tatap muka
langsung dan pengembangan ilmu pengetahuan kepada
mahasiswa bisa dilakukan dengan mudah.
Sebagai Kampus yang unggul di bidang Teknologi Informasi,
Politeknik Kediri
berperan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang Teknologi Informasi. Selama
ini semua proses pembelajaran di Politeknik Kediri masih
bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar
mengajar antara mahasiswa dengan dosen hanya dapat
dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara
mahasiswa dengan dosen di dalam kelas. Jika pertemuan antara
mahasiswa dengan dosen tidak terjadi maka secara otomatis
proses pembelajaran pun tidak dapat dilaksanakan.
Selain itu proses transfer ilmu pengetahuan hampir
sepenuhnya dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan

transfer ilmu pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan tidak
terjadi. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat
proses perkuliahan di Program Studi Teknik Informatika
Politeknik Kediri yang dapat berakibat berkurangnya
pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi perkuliahan.
Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri juga
belum mempunyai suatu sarana untuk mengelola dan
memudahkan dalam penyebaran artikel, makalah khususnya di
bidang IT yang
ditujukan kepada mahasiswa Teknik
Informatika Politeknik Kediri agar mudah dalam mendapatkan
materi pembelajaran. Maka perlu dibuat suatu aplikasi elearning berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan
dimana saja sehingga mendukung proses pendidikan di
Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri.
Kelebihan aplikasi e-learning ini dibandingkan dengan elearning yang lain adalah dapat mengirimkan nilai hasil ujian
online mahasiswa secara tepat melalui media SMS.
II. PEMBELAJARAN
A. Pembelajaran Konvensional
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1991:523), makna
konvensional adalah ‘berdasarkan kebiasaan’ atau ‘tradisional’.

Dengan demikian, makna dari pembelajaran konvensional
adalah suatu pembelajaran yang telah biasa dilakukan oleh guru

Amzazka: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E-Learning …

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

29

pada umumnya atau disebut juga sebagai pembelajaran
klasikal/tradisional. Pada ciri khas dari model pembelajaran ini
adalah pembelajaran terpusat pada guru. Sebagai akibatnya,
proses pembelajaran berlangsung kurang optimal karena yang
aktif adalah guru sementara siswa pasif hanya menerima apa
yang disampaikan oleh guru saja. Metode yang sering dipakai
dalam model pembelajaran konvensional adalah metode
ekspositori. Metode ekspositori sama pengertiannya dengan
metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan pada guru
sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran). Tetapi pada
metode ekspositori dominasi guru agak sedikit berkurang,

karena tidak terus menerus berbicara. Ia berbicara pada awal
pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya
jawab. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan.
Guru bersama siswa berlatih menyelesaikan soal latihan dan
siswa bertanya kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa
pekerjaan siswa secara individual, menjelaskan lagi kepada
siswa secara individual atau klasikal. Siswa mengerjakan
latihan sendiri atau dapat bertanya pada temannya atau disuruh
guru mengerjakan di papan tulis. Walaupun dalam hal
terpusatnya kegiatan pembelajaran masih kepada guru tetapi
guru tidak sepenuhnya mendominasi proses pembelajaran.

2. Komplemen
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi
materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas.
Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik
diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau
remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila
kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/

memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap
muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran
elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk
mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat
penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di
kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta
didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran
pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang
secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta
didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang
disajikan di kelas.
3. Substitusi (Pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan
sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan
B. Pembelajaran E-Learning
menggunakan model- model kegiatan pembelajaran. Ada 3
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni:
merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang
 Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),

menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
 Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui
sistem
pembelajarannya.
Einternet, atau bahkan
learning merupakan metode pembelajaran yang berfun
 Sepenuhnya melalui internet.
gsi
sebagai
pelengkap
metode
Manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
pembelajaran konvensional dan memberikan lebih banyak Manfaat bagi siswa: Dengan kegiatan
e-learning
pengalaman afektif bagi pelajar. Singkatnya,
e- dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi.
learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
belajar. Inti dari e-learning ialah metode dimana peserta dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi
didik diposisikan sebagai prioritas utama dengan meletakan dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan
semua sumber bahan ajar di genggamannya. Peserta didik akan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara

dapat mengatur durasi mata kuliah dalam mempelajarinya elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka
dan akan mampu menyerap serta mengembangkan pengeta kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan
huan dan keahlian dalam sebuah lingkungan yang telah saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat
dibentuk khusus bagi dirinya. Menurut Koran, J.K.C. (2002), diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran Manfaat bagi Dosen: Dengan adanya kegiatan e-learning
yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa
internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau guru/dosen/ akan lebih mudah melakukan pembaruan materi
bimbingan.
maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan
Fungsi e-learning
perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien
Menurut Siahaan (2004), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi mengontrol kegiatan belajar siswanya.
pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di
C. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Metode
dalam kelas:
Pembelajaran E-learning
1. Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik
Perbedaan pembelajaran konvensional dengan e-learning
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan yaitu pada pembelajaran konvensioanal guru atau dosen

materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk
ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan
materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, di dalam e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar
peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk
tambahan pengetahuan atau wawasan.
pembelajarannya. Suasana pembelajaran e-learning akan
memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam

Amzazka, Sukya, dan Watequlis

ISSN: 2252 – 486X

30

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari
materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. Menurut Reza
Syaeful (2007), perbedaan pembelajaran e-learning dengan
metode pengajaran konvensional adalah sebagai berikut :

TABEL I
PERBEDAAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
DENGAN E-LEARNING

Metode Pembelajaran
Konvensional
Pengajar memainkan peran
dalam
memotivasi
dan
membimbing pelajar.
Tes dan ujian dilakukan sesuai
jadwal yang telah ditentukan
secara umum.
Laboratorium tersedia dalam
melakukan kegiatan tes dan
eksperimen praktek
Institusi memiliki kalendar dan
durasi tetap bagi tiap mata
pelajaran
Kegiatan belajar dibatasi pada
mereka yang bersekolah di
institusi tersebut

E-learning
Bergantung pada motivasi diri
pelajar
Tes dan ujian dilakukan sesuai
dengan kecepatan daya tangkap
si pelajar
Metode inovatif diperlukan
untuk mengadakan test dan
eksperimen praktek.
Durasi
mata
pelajaran
ditentukan oleh pelajar
Lebih sukses dalam jumlah
pelajar
yang
mengikuti
pembelajaran online

III. LMS DAN MOODLE
A. Learning Management System
Learning Management System adalah suatu perangkat lunak
atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi,
laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan
materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan
online.
Learning Management System (LMS) adalah perangkat
lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan online berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran
serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga terdapat fitur-fitur
yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam
hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang
ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fitur-fiturnya
masingmasing yang digunakan dapat berbeda fiturnya.Sebuah
LMS yang kuat harus bisa melakukan hal berikut:
 Memusatkan dan mengotomatisasi administrasi
 Menggunakan layanan self-service dan self-guided
 Mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran
dengan cepat
 Mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform
berbasis web scalable
 Mendukung portabilitas dan standar
 Personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali
pengetahuan
LMS memenuhi persyaratan pendidikan, administrasi, dan
penyebaran. Untuk pembelajaran perusahaan (corporate
learning), misalnya dapat berbagi banyak karakteristik dengan
VLE (Virtual Learning Environment), atau lingkungan belajar
virtual , yang digunakan oleh institusi pendidikan, masingmasing LMS memenuhi kebutuhan yang unik. Lingkungan

ISSN: 2252 – 486X

belajar virtual (VLE) yang digunakan oleh universitas dan
perguruan tinggi memungkinkan instruktur untuk mengelola
program mereka dan bertukar informasi dengan siswa untuk
kursus yang dalam kebanyakan kasus akan berlangsung
beberapa minggu dan akan bertemu beberapa kali selama
berminggu-minggu.
Karakteristik fitur yang tersedia untuk LMS Perusahaan dan
Institusi Pendidikan tersebut adalah:
 Mengelola user, role, courses, instructor, facility, dan
membuat report.
 Course Calendar
 Learning Path
 User Messaging dan Notification
 Assesment dan testing yang dilakukan sebelum atau
sesudah pembelajaran (Pre-Test dan Post-Test).
 Menampilkan nilai (score), dan transkrip.
 Course yang disusun sesuai grade
 Penyajian yang berbasis web, sehingga bisa diakses
dengan web browser.
Sebagian besar LMS berbasis web, dibangun dengan
menggunakan berbagai platform pengembangan, seperti
Java/J2EE , Microsoft.NET atau PHP. Mereka biasanya
mempekerjakan penggunaan database seperti MySQL,
Microsoft SQL Server atau Oracle sebagai back-end. Meskipun
sebagian besar sistem secara komersial dikembangkan dan
memiliki lisensi perangkat lunak komersial ada beberapa
sistem yang memiliki lisensi open source.
Beberapa LMS yang berlisensi open source adalah sebagai
berikut:
 MOODLE
 Claroline
 Dokeos
 Docebo
 ATutor
 Chamilo
 OLAT
D. Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment
Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment
(MOODLE) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi
untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang
menggunakan prinsip pendidikan kontruksionis sosial (social
constructionist pedagogy). MOODLE merupakan salah satu
aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang
memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan
konsep pembelajaran elektronikk atau e-learning . MOODLE
dapat digunakan secara bebas sebagai produk sumber terbuka
(open source) di bawah lisensi GNU (GNU’s Not Unix).
MOODLE dapat diinstalasikan ke komputer dan sistem operasi
apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database
SQL.
Di dunia e-learning Indonesia, MOODLE lebih dikenal
fungsinya sebagai Course Management System atau Learning
Management System (LMS). Dengan tampilan seperti halaman
web pada umumnya, MOODLE memiliki fitur untuk
menyajikan kursus
(course), dimana pengajar bisa

Amzazka: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E-Learning …

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

mengunggah materi ajar, soal dan tugas. Murid bisa masuk log
ke MOODLE kemudian memilih kursus yang disediakan atau
di-enroll untuknya. Aktivitas murid di dalam MOODLE ini
akan terpantau progress (tingkat kemajuan) dan nilainya. Di
Indonesia sendiri, diketahui bahwa MOODLE telah
dimanfaatkan untuk sekolah menengah, perguruan tinggi dan
perusahaan.
Fitur – Fitur MOODLE
Sebagai LMS, MOODLE memiliki fitur yang tipikal
dimiliki LMS pada umumnya ditambah beberapa fitur
unggulan. Fitur-fitur tersebut adalah:
1. Penugasan
Dengan aktifitas ini, guru/doses dapat memberikan tugas
yang mengharuskan mahasiswa/siswa didik mengunggah
(upload) konten digital, misalnya essay, tugas proyek, laporan,
dan lain-lain. Jenis file yang dapat dikirim misalnya wordprocessed documents, spreadsheets, images, audio dan video
clips. Selanjutnya guru/dosen dapat melihat dan menilai tugas
yang telah dikirim oleh peserta didik.
2. Forum
Sama dengan chat, pada forum, peserta didik dan guru/dosen
dapat berinteraksi satu sama lain secara real-time namun tidak
seperti chat, yang mana forum interaksinya dilakukan secara
asinkron. Setiap member yang tergabung dalam forum akan
menerima salinan dari posting di email mereka.
3. Chat
Dengan aktivitas ini, setiap peserta dapat berdiskusi secara
real-time via web.
4. Glossary
Pada aktivitas ini, pererta dapat membuat kumpulan/daftar
pengertian – pengertian kata, seperti kamus. Data yang
dimasukkan dapat berasal dari berbagai format dan secara
otomatis dapat dibuat link ke materi lain.
5. Lesson
Lesson ditujukan agar guru dapat membuat aktifitas yang
berisi konten yang menarik dan fleksibel. Lesson terbagi
menjadi beberapa halaman dan di akhir setiap halaman
biasanya terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban.
Jawaban yang dipilih peserta didik akan menentukan halaman
mana yang akan diaksesnya.
6. Quizzes
Pada modul ini, guru dapat mendesain kumpulan soal, yang
berisi multiple choice, true-false, dan pertanyaan jawaban
singkat. Pertanyaan – pertanyaan tersebut akan tersimpan di
bank soal yang dapat dikategorikan dan digunakan ulang.
7. SCORM/AICC Packages
Dengan module ini, guru/dosen dapat membuat paket yang
berisi halaman web, grafis, program Java Script, slide
presentasi, Flash, video, suara dan konten apapun yang dapat
dibuka di web browser. Paket ini juga diintegrasikan kumpulan
soal yang bila diperlukan dapat dinilai dan kemudian
dimasukkan ke rapor peserta didik.
8. Surveys
Survey merupakan feedback, quisioner ataupun angket yang
dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ataupun kritikan
bagi guru/dosen ataupun course, sehingga kinerja guru/dosen
dan isi dari course dapat diperbaiki diwaktu mendatang.

Amzazka, Sukya, dan Watequlis

31
9. Wiki
Wiki merupakan sebuah fasilitas penulisan homepage. Pada
aktivitas ini, peserta didik dan guru/dosen dapat secara
kolaboratif menulis dokumen web tanpa memperdulikan
bahasa html yang digunakan, melainkan langsung dari web
browser. Hasil penggunaan fasilitas ini adalah berupa dokumen
halaman web.
Kelebihan MOODLE dibanding LMS lain
Pada hakikatnya pemilihan Learning Management System
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan proses bisnis yang ada
di sekolah dan Universitas masing-masing. Semakin rumit
jangkauan e-learning yang ingin dibangun di suatu
tempat/instansi pendidikan, maka semakin lengkap dan rumit
pula kebutuhan fitur LMS yang dibutuhkan. Harus diakui
bahwa MOODLE termasuk yang terbaik secara kelengkapan
fitur dibandingkan dengan software LMS lain. Tercatat lebih
dari tiga puluh ribu institusi pendidikan menggunakan
MOODLE sebagai mesin dasar LMS mereka. Termasuk
sebagian besar Sekolah dan Universitas di Indonesia
menggunakan MOODLE.
Salah satu yang menarik dari MOODLE adalah proses
customization yang relatif mudah dan tidak merepotkan,
meskipun kita tidak memiliki skill pemrograman dengan baik.
Template dan theme yang disediakan MOODLE juga banyak,
dan mendukung 40 bahasa termasuk bahasa Indonesia. Salah
satu kelebihan MOODLE dibanding LMS lain adalah adanya
Fitur Lesson. Fitur ini sangat menarik dan sengaja didesain
untuk mempermudah para guru/dosen dalam beraktfitas
membuat konten yang menarik dan fleksibel. Lesson terbagi
menjadi beberapa halaman dan diakhir setiap halaman biasanya
terdapat pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban. Jawaban
yang dipilih peserta didik akan menentukan halaman mana
yang akan diaksesnya.
Beberapa alasan utama mengapa guru/dosen perlu
menggunakan MOODLE dalam proses pembelajaran, adalah
 MOODLE memang didesain untuk sekolah atau
pembelajaran.
 Satu situs MOODLE bisa menampung ribuan materi
kursus.
 Daftar materi kursus mudah ditampilkan beserta
penjelasannya untuk setiap kursus termasuk akses user
tamu (guest).
 Pengaturan kursus dapat dikategorikan.
Dalam hal mengelola kursus, MOODLE memiliki banyak
kelebihan lain dibanding LMS , yaitu :
 Guru memiliki kendali penuh atas semua pengaturan
kursus, termasuk membatasi guru lainnya
 Pilihan format pun tersedia misalnya kursus mingguan,
atau bisa juga menentukan topik diskusi atau formatformat sosial.
 Fleksibel dalam menentukan aktivitas untuk kursus
misalnya: - Komunitas, Jurnal, Kuis, soal pilihan,
Survei, Tugas, Chatting.
 Semua kelas baik pada forum, Jurnal, Kuis dan tugas
dapat dilihat pada satu halaman (dan bisa didownload sebagai file spreadsheet)

ISSN: 2252 – 486X

32

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

 Mampu menampilkan berbagai aktivitas pengguna.
Tidak hanya itu saja, MOODLE juga cukup aman untuk
mengatur pengguna diantaranya :
 Guru dapat mendaftarkan siswa secara manual jika
dikehendaki
 Para siswa didorong untuk membangun sebuah
jaringan dan profil termasuk foto dan lainlain.Alamat email pun bisa disembunyikan dari layar
komputer jika diperlukan.
 Guru mungkin memiliki hak mengedit namun tidak
bebas dalam mengubah mata pelajaran.
 Admin
mengontrol pembuatan kursus dan
menciptakan account guru yang bertugas sebagai
tutor untuk kursus.
Itulah gambaran mengapa harus memakai MOODLE dalam
membangun aplikasi ini dan tidak menggunakan LMS yang
lain.

kesepahaman (MoU) antara Ditjen DIKTI, Depdiknas dengan
Walikota Kediri pada tanggal 21 Agustus 2007 disepakati
rencana pendirian Politeknik Kediri.
Untuk persiapan dan pematangan proposal pendirian
Politeknik Kediri maka dibentuk Organisasi Pelaksana
Program Hibah Pendirian Politeknik (OPPHPP) sejak 27
Agustus 2007. Setelah melalui berbagai proses penyempurnaan
proposal dan kesepakatan atas rencana implementasi proyek
(PIP) hibah, maka Politeknik Kediri berdiri berdasarkan:
1. Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Politeknik Kediri
2. Akta Notaris Pendirian Yayasan Pendidikan Tinggi
Joyoboyo Kediri Nomor: 04 tanggal 09 Nopember
2007
3. Naskah Kesepahaman (MoU.) antara Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional dengan Pemerintah Kota Kediri Tanggal 21
Agustus 2007 tentang Pendirian Politeknik Kediri.
Politeknik Kediri merupakan proyek percontohan
IV. ANALISA DAN PERANCANGAN
Ditjend Dikti dalam pendirian dan pengembangan
Bab analisa dan perancangan ini berisi tentang penjelasan
Politeknik baru bekerjasama dengan Pemkot Kediri
profil atau institusi tempat studi kasus penelitian dikembangkan,
4.
Surat
Keputusan WaliKota Kediri Nomor: 509 Tahun
penjelasan mengenai modul yang dikembangkan di dalam
2007
tentang Organisasi Pelaksana Program Hibah
penelitian, perancangan sistem yang terdiri dari proses analisa
Pendirian
Politeknik Kediri 2007
dan perencanaan pembuatan sistem aplikasi e-learning Teknik
5.
Surat
Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional
Informatika Politeknik Kediri.
Republik Indonesia Nomor: 67/D/O/2008 tanggal 08
April 2008 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan
A. Selayang Pandang Politeknik Kediri
Program-Program Studi dan Pendirian Politeknik
Kota Kediri sebagai eks-Ibu Kota Karesidenan Kediri
Kediri di Kediri diselenggarkan oleh Yayasan
memiliki posisi yang strategis terhadap daerah-daerah
Pendidikan Tinggi Joyoboyo Kediri di Kediri
Kabupaten yang menjadi hinterland-nya. Pertumbuhan Kota
6.
Ijin
Operasional dan Pembukaan Program Studi
Kediri karena faktor letak yang strategis berpengaruh terhadap
berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 67/D/O/2008
wilayah sekelilingnya.
tanggal 8 April 2008 yang diperpanjang dengan SK
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
No. 4098, 4099, dan 4100/D/T/K-VII/2010 tanggal 28
(RPJM) Kota Kediri 2004 – 2009, pembangunan Kota Kediri
Oktober 2010
ditekankan pada “Tribina Kota” yaitu mewujudkan Kota Kediri
7.
Mulai
tahun 2011 akan diajukan proses Akreditasi
sebagai:
kepada
BAN-PT sesuai dengan kesiapan dan
1. Pusat Pendidikan
perkembangan
yang ada saat ini
2. Pusat Industri, dan
Master
of
Understanding(MoU)
antara Direktorat Jenderal
3. Pusat Perdagangan dan Jasa.
Dalam upaya mewujudkan Kota Kediri sebagai Pusat Pendidikan Tinggi dengan Walikota Kediri tertanggal 21
Pendidikan, maka Walikota Kediri Drs. H. A. Maschut Agustus 2007, melahirkan ijin operasional berdirinya program
mempunyai gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi studi Teknik Informatika Politeknik Kediri beserta program
Negeri dengan tujuan untuk membantu masyarakat Kota Kediri studi lainnya sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan
dan sekitarnya, sebab di Kota Kediri belum ada perguruan Direktur Jenderal Nomor: 67/D/O/2008 tentang Pemberian Ijin
tinggi umum yang berstatus negeri. Selanjutnya, rencana Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian
pendirian Politeknik Kediri dimulai dengan menjalin kerjasama Politeknik Kediri di Kediri yang diselenggarakan oleh Yayasan
dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema), Politeknik Pendidikan Tinggi Joyoboyo Kediri.
Selanjutnya perpanjangan ijin program studi sebagaimana
Elektronika Negeri Surabaya (PENS-ITS) yaitu diawali dengan
mendirikan Community College (CC) Kota Kediri, melakukan tercantum dalam Surat Koordinator Kopertis Wilayah VII
studi kelayakan dan konsultasi dengan Departemen Pendidikan Nomor : 4100/D/T/K-VII/2010 perihal Perpanjangan Ijin
Nasional dalam hal ini dengan Direktorat Jendral Pendidikan Program Studi Teknik Informatika jenjang D-3 di Politeknik
Kediri yang berlaku sampai dengan 28 Oktober 2013.
Tinggi (Ditjen DIKTI).
Sejak tahun 2006, sambil mengelola kegiatan Community B. Analisa Kebutuhan
College Kota Kediri di bawah pembinaan Politeknik Negeri
Sebelum membahas mengenai e-learning yang akan
Malang (Polinema), Pemerintah Kota Kediri terus menyiapkan
proses pendirian Politeknik.
Diawali dengan nota dirancang, penulis mencoba menjelaskan metode pembelajaran
atau perkuliahan di politeknik Kediri. Metode perkuliahan di

ISSN: 2252 – 486X

Amzazka: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E-Learning …

33

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

Prodi Teknik Informatika Politeknik Kediri masih
menggunakan metode pembelajaran 60% praktek dan 40%
materi dimana dosen dianggap orang yang serba tahu dan
ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada
pelajarnya.
Namun, metode ini juga memiliki kekurangan. Ketika dosen
berhalangan hadir secara tidak langsung proses perkuliahan
tidak dapat dilaksanakan. Maka dari itu penulis ingin
membangun aplikasi e-learning berbasis web dengan CMS
MOODLE yang dipadukan dengan Gammu. Aplikasi ini
mempunyai dibanding e-e-learning yang lain yaitu bisa
mengirimkan hasil nilai ujian mahasiswa yang dikirim melalui
media SMS secara cepat. Adanya aplikasi e-learning ini
diharapkan mampu menunjang kegiatan akademik di Program
Studi di Teknik Informatika Politeknik Kediri.
Aplikasi e-learning yang dibangunmenggunakan CMS
MOODLE
meliputi
beberapa
modul
diantaranya :Resource(upload dan download materi), Quiz
(multiple choice), Forum. Gammuyang dipadukan dengan
MOODLE akan mempunyai kelebihan dibanding dengan elearning yaitu bisa mengirim hasil nilai ujian mahasiswa ke
handphonepribadinya.Sistem aplikasi E-learning Teknik
Informatika Politeknik Kediri melibatkan 3 user yaitu
Administrator, Dosen, Mahasiswa.
C. Arsitektur Sistem
Sistem aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik
Kediri melibatkan 3 user yaitu Administrator, Dosen dan
Mahasiswa. Gambar Arsitektur e-learning Teknik Informatika
Politeknik Kediri ditunjukkan pada Gambar 1 dibawah ini.

Mulai

LOGIN

tidak

Proses login

ya
Masuk ke halaman
kursus

Membuat kuis

Selesai

Gambar 2 Flowchart Proses Dosen Membuat Kuis

Penjelasan dari gambar 3.2 adalah dosen harus terlebih
dahulu login untuk masuk ke halaman kursus, jika login gagal
maka dosen akan kembali ke halaman logim tetapi jika login
berhasil dosen bisa membuat quiz yang ditujukan kepada anak
didiknya.
2) Flowchart Flowchart Mahasiswa Mengikuti Aktifitas
Kursus
Gambar 3 menunjukkan flowchart mahasiswa mengikuti
kuis yang diberikan oleh dosen.
Mulai

LOGIN

Tidak

Proses Login

Gambar 1 Arsitektur e-learning
ya

Berikut ini adalah hak akses user :
Dosen dapat menambahkan materi, membuat kuis berupa
multiple choice, membuat forum.
 Mahasiswa dapat mengunduh materi berupa pdf, doc
ataupun berupa format yang lain. Mahasiswa juga dapat
mengikuti kuis pada aplikasi e-learning ini.
 Hak akses Admin adalah mengatur web e-learning,
mengatur userprevilage, membuat kursus.


D. Flowchart Background Sistem
1) Flowchart Proses Dosen Membuat Kuis
Gambar 2 menunjukkan flowchart proses dosen dalam
membuat kuis untuk mahasiswa.

Amzazka, Sukya, dan Watequlis

Mengikuti
aktifitas kursus

FORUM

KUIS

NILAI

Selesai

Gambar 3 Flowchart Proses Mahasiswa Mengikuti Kursus

ISSN: 2252 – 486X

34

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

Mulai

Sebelum mengikuti aktifitas kursus, mahasiswa diharuskan
untuk login terlebih dahulu. Setelah berhasil login mahasiswa
akan masuk ke halaman kursus, di halaman kursus ada berbagai
aktifitas yang dibuat oleh dosen untuk mahasiswanya.
Beberapa macam aktifitas kursus diantaranya kuis dan forum.
3) Flowchart Proses Mahasiswa Mengikuti Kuis
Gambar 4 menunjukkan proses mahasiswa dalam mengikuti
kuis yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa harus login terlebih
dahulu sebelum mengikuti kuis yang diberikan oleh dosen,
kemudian setelah berhasil login mahasiswa masuk ke halaman
kursus. Mahasiswa yang sudah selesai mengerjakan kuis akan
menghasilkan output berupa nilai yang dikirim oleh sistem elearning yang berupa pesan singkat ke nomor handphone
mahasiswa.

LOGIN

tidak

Proses login

ya
Halaman
administrator

Membuat kategori
kursus, membuat
kursus

Mulai

LOGIN
Selesai

tidak

Gambar 5 Flowchart Proses Admin Membuat Kursus

Proses login

Admin sebelum membuat kursus harus login terlebih dahulu,
setelah login berhasil admin akan masuk ke halaman
administrator, di halaman administrator inilah admin bisa
membuat kursus dan kategori kursus.

Masuk ke halaman
kursus

Mengikuti kuis

E. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram menggambarkan system sebagai
jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang
lain. Gambar 6 diperlihatkan DFD level 0 yang terjadi
hubungan timbal balik antara sistem dengan user.

Nilai

KIRIM SMS
ADMIN

Mengatur user,mengatur
web,mengatur kursus

SELESAI

Gambar 4 Flowchart Mahasiswa Mengikuti Kuis

Melihat user,melihat
kursus

Melihat hasil kuis,melihat
hasil pengumpulan tugas

Melihat hasil kuis,melihat
tugas mahasiswa, melihat
user

4) Flowchart Proses Admin Membuat Kursus
Gambar 5 menunjukkan proses admin dalam membuat
kursus.

DOSEN

E-learning
Membuat
kuis,mengupload
materi,menambah user

MAHASISWA
Mengikuti kegiatan kursus

Gambar 6 Data Flow Diagram Level 0

DFD level 0 memberikan gambaran untuk setiap proses yang
terjadi pada sistem aplikasi. Dapat dilihat bahwa dosen mengisi
materi, membuat kuis, menambah user, yang kemudian
diproses di system e-learning yang kemudian diberikan kepada
mahasiswa.Sedangkan admin mengatur website e-learning,
mengatur kursusdan mengatur user, mahasiswa mengikuti
kegiatan kursus, melihat hasil kuis dan melihat hasil
pengumpulan tugas.
V. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

ISSN: 2252 – 486X

Amzazka: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E-Learning …

35

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

Setelah tahapan analisa dan desain, langkah selanjutnya
dalam pembuatan Aplikasi e-learning ini adalah tahap
implementasi sistem.
A. Pembahasan
Sistem Aplikasi E-learning ini dibuat dengan menggunakan
LMS moodle dan dipadukan dengan Gammu yang berfungsi
mengirimkan nilai kuis atau ujian online kepada mahasiswa.
Server dibangun menggunakan apache, implementasi elearning di Prodi Teknik Informatika Politeknik Kediri
berbasis web sehingga dapat mendukung kegiatan belajar
mengajar di Lingkungan Politeknik Kediri.
Administaror dalam aplikasi e-learning ini dapat membuat
kursus, mengatur user seperti menghapus user dan
mengkonfirmasi user yang daftar di sistem e-learning. Admin
juga mempunyai hak akses mengubah halaman home seperti
mengubah halaman depan, mengatur block MOODLE.
Mahasiswa mempunyai hak akses mengikuti kursus seperti
mengumpulkan tugas, mengikuti forum diskusi yang dibuat
oleh dosen, mendowload materi. Dosen mempunyai hak akses
mengatur user atau mahasiswa yang ikut dalam kursus tersebut,
mengunggah materi, membuat aktifitas kursus seperti membuat
kuis dan membuat forum. Pada Bab Implementasi dan
Pembahasan ini berisi tentang pengujian Aplikasi E-learning
Prodi Teknik Informatika Politeknik Kediri.Pengujian pada sisi
Administrator dan User dalam hal ini meliputi Dosen dan
mahasiswa.
1) Perancangan Menu
Perancangan menu di dalam aplikasi e-learning ini terdapat
2 menu, yaitu menu home dan course. Home adalah halaman
awal pada aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik
Kediri. Pada halaman home ini terdapat konten yang berisi
pengumuman kegiatan akademik atau perkuliahan.

Gambar 7 Halaman Homee-learning Politeknik Kediri

Halaman course ini adalah halaman dimana terdapat
kategori kursus atau mata kuliah yang ada, user hanya dapat
melihat kategori mata kuliah yang ada. Tetapi untuk
mendapatkan materi, mengikuti aktifitas perkuliahan meliputi :
obrolan, mengumpulkan tugas, mengikuti forum, mengikuti
forum di suatu kursus atau perkuliahan, mahasiswa diharuskan
untuk login terlebih dahulu. Begitu juga dengan dosen, di
halaman ini dosen hanya bisa melihat kategori kursus.Untuk

Amzazka, Sukya, dan Watequlis

mengisi materi, membuat aktifitas seperti membuat forum,
membuat kuis dan aktifitas yang lain dosen diharuskan untuk
login terlebih dahulu.

Gambar 8 Halaman Course

2) Proses Konfigurasi Gammu
i. Membuat Database MySQL untuk Gammu
Setelah koneksi gammu dengan komputer sukses dilakukan,
maka langkah selanjutnya adalah membuat database mySql
yang akan digunakan untuk menyimpan data-data SMS yang
diperlukan Gammu untuk SMS gateway.
ii. Setting Konfigurasi Untuk SMS Daemon
Setelah berhasil untuk membuat database MySql untuk
menyimpan data SMS, maka proses selanjutnya adalah setting
konfigurasi data base untuk SMS daemon. SMS daemon pada
Gammu digunakan untuk proses pembacaan otomatis SMS
yang diterima lalu disimpan ke database. SMS daemon juga
diperlukan untuk keperluan pengiriman SMS.
Untuk melakukan konfigurasi SMS daemon, silahkan
membuat
sebuah
file
yang
bernama
‘SMSDRC‘
di‘C:\xampp\htdocs\learning\gammu\bin’.
(File
tersebut
tanpa
ekstensi
apapun).Buka
file
‘SMSDRC‘
yang
telah
dibuat
dalam
direktori
C:\xampp\htdocs\learning\gammu\bin‘.
Buka
file
SMSDRC tersebut menggunakan Notepad, wordpad atau
editor file lainnya. Sesuaikan databasenya dengan database
yang dibuat.
iii. Membuat Service Gammu
Setelah berhasil untuk konfigurasi SMS daemon, maka
langkah terakhir pada konfigurasi yang harus dilakukan adalah
membuat service gammu. Langkah ini bertujuan untuk
membuat service Gammu di Windows. Dengan dibuatnya
service di Windows ini kita bisa lebih mudah menjalankannya
tanpa menggunakan perintah tertentu di command prompt.
Untuk membuat Gammu service di Windows, ketikkan
perintah ini di DOS PROMPT setelah Anda masuk ke folder
‘C:\xampp\htdocs\learning\gammu\bin.
Jika ada konfirmasi bahwa proses pembuatan service sukses,
maka anda akan melihat service Gammu muncul pada daftar
service yang berjalan di Windows. Service ini bisa dilihat
melalui ‘CONTROL PANEL > Administrative Tools >
Services’. Untuk menjalankan service Gammu ini tinggal klik
START pada service Gammu tersebut. Namun apabila proses
pembuatan service ini gagal, maka silakan cek kembali

ISSN: 2252 – 486X

36

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

konfigurasi SMSDRC nya atau mungkin nama databasenya
salah, atau bisa juga command yang dituliskan salah
B. Uji Coba Administrator
Pada ujicoba administrator ini yang dibahas adalah membuat
kategori kuliah dan membuat kursus.
1)
Proses Login
Pada halaman ini digunakan untuk melakukan login bagi
Administrator, Mahasiswa dan dosen dengan mengisi
username dan password, Jika login berhasil maka user akan
masuk ke halaman site administration tetapi kalau login gagal,
maka user tetap berda di halaman login.
Gambar 11 Mengaktifkan Menu Add Courses



Maka akan tampil halaman course categories yang
ditunjukkan dengan Gambar 12. Lalu anda klik tombol
Add New Categories.

Gambar 12. Halaman Course Categories
Gambar 9 Halaman Login



2)

Tampilan Halaman Administrator
Setelah berhasil melakukan login maka akan tampil halaman
yang ditujukan Gambar 10. Dengan berbagai macam menu
diantara Frontpagesetting, My Profile Setting dan Site
Administration.

Selanjutnya akan tampil halaman Add New Category.
Lalu anda buat kategori mata kuliah yang baru.

Gambar 13. Halaman Add New Categories


Gambar 10 Halaman Administrator

3)

Proses Membuat Kategori Mata Kuliah
Pada bagian ini, Anda akan belajar membuat kategori
pembelajaran. Sebagai contoh kalau suatu Universitas yang
mempunyai fakultas yang berbeda-beda dan tiap fakultas
tersebut mempunyai jurusan bidang studi yang berbeda
pula.Sama halnya dengan hal ini, Pada situs Moodle ini juga
dapat dibuat kategori mata kuliah atau kategori pembelajaran.
Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :
 Pastikan anda telah membuka halaman site administration.
 Setelah itu klik menu courses | Add / edit Courses

ISSN: 2252 – 486X

Kemudian untuk membuat sub kategori untuk kategori
yang baru anda buat. Caranya anda tinggal klik tombol
Add a sub category. Halaman add a sub category
ditunjukkan dengan Gambar 14.

Gambar 14 Pembuatan Sub Kategori

Amzazka: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E-Learning …

37

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013



Setelah itu akan tampil Add New Category. Lalu buat sub
kategori yang baru. Gambar 15 menunjukkan gambar add
new category.

Gambar 15 Membuat Sub Kategori



Selanjutnya jika anda membuka course categories maka
akan bertambah kategori beserta sub kategori pada
halaman tersebut.

C. Uji Coba Dosen
Dosen dapat melakukan hal-hal yang berkaitan dengan
kursus yang diajarnya, seperti menambah/menghapus
mahasiswa, menambah materi, menambah ujian/kuis,
menambah tugas dan lain sebagainya. Dosen dapat login
dengan user name dan password yang diperoleh dari
administrator moodle.
1)
Proses Login Dosen
Setip Dosen yang ingin mengatur kursus atau perkuliahan
diharuskan untuk login terlebih dahulu, jika login gagal maka
kan tetap berada di halaman login tetapi jika login berhasil
maka akan tampil halaman site administration.

Gambar 17. Menghidupkan Mode Ubah

2)

Proses Menambah Materi Kuliah
Dosen dapat menambahkan materi ke kuliah yang di
kelolanya. Materi bisa berupa materi teks, web, pdf, presentasi,
dan file pengolah kata seperti MS word dan Open office.
Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :
 Buka halaman site administration.
 Setelah itu pilih Materi pengajaran atau kursus yang akan
diisi yang ditunjukkan oleh Gambar 18.

Gambar 18. Memilih Materi kursus



Maka akan tampil halaman dari kursus yang dipilih tadi
yang ditunjukkan oleh Gambar 19.

Gambar 16. Tampilan Halaman Login Dosen

Untuk konfigurasi, aktifkan Mode Ubah.Yang ditunjukkan
pada Gambar 17.
Gambar 19. Halaman Kursus

Amzazka, Sukya, dan Watequlis

ISSN: 2252 – 486X

38


JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

Selanjutnya anda pilih tipe materi yang akan diisi.
Sebagai contoh pilih menu file.

Gambar 20 Memilih Tipe Materi yang Akan Dibuat



Maka akan tampil halaman tambah file baru. Buatlah
nama materi dan deskripsinya, setelah itu upload materi
atau file yang akan di ajarkan.

3) Proses Membuat Aktivitas Kuis
Kuis merupakan salah satu aktivitas dalam course berupa
pertanyaan – pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang
telah diberikan oleh dosen.
MOODLE memiliki banyak fitur dalam pembuatan kuis,
dalam hal ini penulis akan membahas pembuatan kuis multiple
choice.Berikut adalah tahapan – tahapan dalam pembuatan kuis
multiple choice :
1) Membuat Kategori soal (Question Category)
Sebelum mengetikkan soal quiz sebaiknya seorang dosen
membuat kategori soal dahulu agar memudahkan seorang
dosen dalam memgelola dan menyajikan soal-soal tersebut
kepada mahasiswa.
Berikut adalah cara membuat kategori soal :
 Masuk ke dalam course sebagai dosen dan aktifkan
menu edit dengan mengklik tombol tombol Turn editing
On disebelah kanan atas halaman course.
 Selanjutnya
klik
menu
Setting>Course
Administartion>Question
Bank>Categories.
Selanjutnya akan tampilan halaman Edit Category.
Gambar halaman edit kategori akan ditunjukkan pada
Gambar 23.

Gambar 20. Membuat Isi Materi Kursus



Langkah yang terakhir adalah klik save and return to
courses.

Gambar 23. Add Category Soal



Gambar 21. Membuat Isi Materi Kursus



Setelah itu akan tercipta isi dari materi yang baru dibuat
tadi.



Pilih default course (missal : GIS) pada parent category
dan ketik nama kategori soal pada [Name] serta
deskripsi kategori pada kolom [Category Info]
Jika sudah, klik tombol add category. Maka sebuah
kategori soal baru akan dibuat.

2) Membuat Pertanyaan (Question)
Proses selanjutnya adalah membuat pertanyaan atau soal
yang digunakan untuk mengisi kategori soal yang sebelumnya
dibuat. Jika seorang dosen sudah mempunyai soal dalam
format.doc maka seorang dosen dapat mengimpor soal – soal
tersebut ke dalam moodle. Gambar 24 menunjukkan beberapa
format file yang digunakan untuk mengimpor soal :
Gambar 22. Isi Kursus yang Baru Dibuat

ISSN: 2252 – 486X

Amzazka: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E-Learning …

39

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

Gambar 26. Memilih Aktifitas Kuis

Gambar 24. Format Import Soal MOODLE



Dari format file diatas, Aiken Format (.txt) adalah cara yang
paling mudah untuk dilakukan. Selanjutnya pindahkan soal
yang sudah dibuat dalam format .doc ke dalam notepad.
3) Membuat Kuis
Pembuatan kuis bisa dilakukan sebelum atau sesudah
membuat atau mengimpor soal. Namun kali ini penulis akan
menempatkan pembuatan kuis di posisi terakhir.
Berikut adalah proses – proses membuat kuis.
 Bukalah Course anda kemudian tambahkan Activitas kuis
dengan memilih Add an Activity>Quiz.
 Pada halaman Adding New Quiz, isikan namaQuiz dan
Pengaturan Quiz.
 Klik Save anda Return Course.
 Maka pada Course kita, akan tampil Quiz yang baru saja
dibuat . Gambar 25 menunjukkan bahwa kuis yang baru
saja dibuat.

Setelah itu, akan muncul halaman soal kuis. Kerjakan soal
yang dianggap paling benar. Gambar 27 menunjukkan
halaman soal yang dikerjakan oleh mahasiswa.

Gambar 27 Halaman Soal




Selesai mengerjakan, system e-learning akan langsung
mengkoreksi jawaban yang sudah dimasukkan dan akan
muncul nilai dari ujian yang baru saja dikerjakan.
Setelah nilai masuk ke sistem e-learning, selanjutnya
akandiproses kedalam Gammu. Gammu akan
mengirimkan nilai tersebut ke handphone pribadi
mahasiswa. Gambar 28 menunjukkan jika proses
pengiriman pesan ke mahasiswa berhasil.

Gambar 25. Kuis yang Sudah Dibuat

4) Proses Mengerjakan Kuis
Sebelum memulai mengerjakan kuis yang diberikan oleh
dosen, mahasiswa di haruskan login terlebih dahulu.Setelah
berhasil login, berikut adalah langkah – langkah mengakses
kuis.
 Klik Course yang diikuti.
 Pilih aktifitas kuis, Gambar 26 menunjukkan halaman
akfitas kuis.

Amzazka, Sukya, dan Watequlis

Gambar 28. Proses Pengiriman Nilai ke Mahasiswa Berhasil

ISSN: 2252 – 486X

40

JURNAL INFORMATIKA & MULTIMEDIA, Vol. 05, No. 01, Tahun 2013

VI. KESIMPULAN
Kesimpulan dari uraian hasil dan pembahasan di atas, bahwa
aplikasi e-learning yang dibangun ini menggunakan CMS
MOODLE, MySQL database dan Gammu. Adanya aplikasi elearning Teknik Informatika Politeknik Kediri dapat
menunjang kegiatan akademik di Program Studi Teknik
Informatika Politeknik Kediri. Selain itu, aplikasi ini
mempermudah penyampaian informasi dan materi tanpa ada
batasan waktu dan tempat. Pembelajaran juga dapat dilakukan
jarak jauh, tidak terpaku pada ruang kelas saja (konvensional).
Aplikasi e-learning Teknik Informatika Politeknik Kediri juga
mempermudah mahasiswa dalam mengetahui nilai hasil ujian
online secara cepat melalui media SMS.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, e-learning ini
masih memiliki banyak kekurangan. Maka penulis mempunyai
saran bahwa perlu adanya pengembangan fasilitas penunjang elearning, seperti video streaming atau yang lainnya sehingga
dapat menunjang kegiatan pembelajaran di Program Studi
Teknik Informatika Politeknik Kediri

REFERENSI
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]

Amiroh., 2012, Kupas Tuntas Membangun E-Learning dengan Learning
Management System Moodle. Genta Group Production : Sidoarjo.
Bahri,A.,
2007,
Manfaat
E-Learning,
http://alimbahri.blogspot.com/2008/07/manfaat-elearning-dalampengajaran.html,27 Juli 2008, diakses 10 Mei 2012.
Edufiesta, 2008,Pengertian E-Learning,
http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning.html, 12
Juli 2012, diakses 10 Mei 2012.
Effendi,Empy & Hartono Zhuang., 2005, e-learning Konsep dan
Aplikasi, Andi Publisher : Bandung.
Hermaduanti, 2009, Membuat SMS Gateway dengan Gammu, Andi
Offset, Yogyakarta.
Kholik,Muhamad., 2011, Metode Pembelajaran Konvensional,
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/evaluasipembelajaran/,
8 November 2011, diakses 11 Juni 2012.
Renaldo,Ferri.,
2009,
Fitur

fitur
Moodle,
http://ilmukomputer.org/2009/02/08/moodle-dan-fitur-fiturnya/,
8
Februari 2009, diakses 10 Juli 2012.
Riyadi.,
2010,
Learning
Management
System,
http://riyadi2405.wordpress.com/2010/04/25/lms-learningmanagement-system/, 25 April 2010, diakses 10 Juli 2012.
Rohman, Habibur., 2010, Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning)
di Jurusan Teknik Informatika UIN Malang, Skripsi, 2010, Malang.
Wahono,R.S., 2008, Memilih Sistem e-learning Berbasis Open
Source,http://romisatriawahono.net/2008/01/24/memilih-sistem-elearning. Januari 2008, diakses 10 Mei 2012.

ISSN: 2252 – 486X

Amzazka: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi E-Learning …