kpendudukan dan pengaruh terhadap lingku

Kata pengantar
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan
hidayahnya sehingga tersusunlah makalah ini. Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada
dosen pembimbing yang tidak lelah dalam membimbing kami.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul ”Kependudukan
dan Lingkungan Hidup”, yang mana diharapkan dapat memberikan manfaat bagi teman-teman
dan masyarakat.
Makalah ini tidak luput dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang besifat membangun sangat diharapkan.

1

Daftar isi
Kata pengantar....................................................................................................... 1
Daftar isi................................................................................................................. 2
I.

Pendahuluan..................................................................................................... 3
1.

Latar Belakang.............................................................................................. 3


2.

Rumusan Masalah......................................................................................... 3

3.

Tujuan........................................................................................................... 3

II.

Isi...................................................................................................................... 4
1.

Arti kependudukan dan lingkungan hidup.....................................................4

2.

Daya dukung lingkungan...............................................................................4


3.

Kepadatan penduduk.................................................................................... 6
a.

Laju pertambahan penduduk.....................................................................6

b.

Penyebaran penduduk yang tidak merata.................................................6

c.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin..............................7

d.

Perpindahan penduduk.............................................................................. 8

4.


Kerusakan Lingkungan Akibat Kepadatan Penduduk..................................11

6.

Penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pembangunan di masyarakat
14

7.

Cara menggulangi kepadatan penduduk....................................................15

III.

Kesimpulan.................................................................................................. 17

Daftar Pustaka...................................................................................................... 18

2


I.

Pendahuluan

1. Latar Belakang
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, menurut publikasi BPS pada
bulan agustus 2010 jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus adalah 237.556.363
orang, jumlah penduduk yang besar ini bertambah pula dengan cepat. Walaupun program
keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif, namun hingga sekarang ini masih
saja grafik pertambahan penduduk meningkat. Penduduk yang besar itu sebagian besar masih
merupakan petani, buruh tani dan orang yang sebagian pendapatannya berasal dari bercocok
tanam. Karena itu kebutuhan akan lahan besar. Karena pertumbuhan jumlah penduduk petani,
maka hal ini menyebabkan lahan untuk bertani semakin kecil bahkan ada petani yang tidak
memiliki lahan. Hal ini menyebabkan kebutuhan lahan semakin bertmabah namun luas tanah
terbatas, sehingga daya dukung lingkungan juga terbatas. Dengan bertambahnya penduduk,
sumber daya lain selain lahan juga diperlukan dalam jumlah yang meningkat. Hal ini
menyebabkan kita di hadapkan pada permasalahan habisnya sumber daya.Masalah lainnya
yang kita hadapi mengenai bertmabahnya penduduk adalah pencemaran lingkungan.

2. Rumusan Masalah

1. Apa itu kepadatan penduduk dan lingkungan hidup?
2. Bagaimanakah daya dukung lingkunga terhadap populasi?
3. Bagimanakah kepadatan penduduk di Indonesia?
4. Apa

saja

kerusakan

lingkungan

akibat

kepadatan

penduduk

dan

menanggulanginya?


3. Tujuan
1. Menjelaskan arti daya dukung lingkungan terhadap suatu populasi.
2. Menjelaskan karakteristik kependudukan di Indonesia.
3. Menjelaskan kerusakan lingkungan yang timbulkan oleh kepadatan penduduk.

3

cara

4. Menyebutkan solusi untuk kerusakan lingkungan dan kepadatan penduduk.

II. Isi
1. Arti kependudukan dan lingkungan hidup
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua yaitu
orang yang tinggal di daerah tersebut atau orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Sedangkan Kepadatan
penduduk adalah jumlah penduduk tiap satuan luas wilayah.
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat

mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup dialam yang ada di Bumi atau bagian dari
Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Misalnya
manusia bersama tumbuhan hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Selain
makhluk hidup dalam ruang ini juga terdapat makhluk tak hidup seprti udara, air, tanah, batu,
atau benda mati lainnya.

2. Daya dukung lingkungan
Konsep daya dukung lingkungan berasal dari pengelolaan hewan ternak dan satwa liar.
Daya dukung ini menunjukkan besarnya kemampuan lingkungan untuk mendukung
kehidupan hewan yang dinyatakan dalam jumlaj ekor per satuan luas lahan. Jumlah hewan
yang dapat didukung kehidupannya itu tergantung pada biomas (bahan organik tumbuhan)
yang tersedia untuk makanan hewan. Daya dukung lingkungan dibedakan menjadi:
a. Daya Dukung Maksimum
Daya dukung maksimum menunjukkan jumlah maksimum hewan yang dapat
didukung per satuan luas lahan. Dengan jumlah hewan maksimum, makanan sebenarnya
tidak cukup. Walaupun hewan itu masih hidup tapi hewan itu tidak sehat, kurus, lemah,
dan sering terserang penyakit dan pemangsa.

4


b. Daya Dukung Subsisten
Pada daya dukung subsisten jumlah hewa agak kurang. Persedian makanan lebih
banyak, tapi masih pas-pasan saja. Hewan masih kurus da nada dalam ambang batas
antara sehat dan lemah. Mereka masih mudah terserang penyakit dan pemangsa.
Lingkungan juga masih mengalami kerusakan.
c. Daya Dukung Optimum
Pada daya dukung optimum jumlah hewan lebih rendah dan terdapat
keseimbangan yang baik antara jumlah hewan dan persediaan makanan. Kecepatan
dimakannya rumput atau tumbuhanlain seimbang dengan kecepatan regenerasi tumbuhan
itu. Kondisi tubuh hewan baik, gemuk, kuat, dan sehat. Hewan itu tidak mudah terserag
penyakit dan pemangsa. Lingkugan tidak mengalami kerusakan.
d. Daya Dukung Suboptimum
Pada daya dukung suboptimum jumlah hewan lebih rendah lagi. Persedian
makanan melebihi yang diperlukan. Karena itu kecepatan dimakannya rumput atau
tumbuhan lain lebih kecil daripada kecepatan pertumbuhan. Akibatnya, batang rumput
dan tumbuhan lain mengayu dan menjadi keras. Mutu padang penggeambalaan menurun.
Namun sebenarnya terjadi pula kerusakan.

Daya dukung ditentukan oleh banyaknya bahan organic tumbuhan yang terbentuk dala
fotosintesis per satuan luas dan waktu, yaitu apa yang disebut produktivitas primer. Konsep

daya dukung yang diterapkan pada populasi manusia. Untuk kelompok manusia yang
hidupnya dari mengumpulkan tumbuhan dan berburu yaitu manusia yang masih primitive,
penerapan konsep itu tidak banyak membawa masalah. Namun ada beberapa hal yang
membuat daya dukung sulit. Pertama orang mulai melakukan intensifikasi pertanian dengan
memasukkan energi dari luar. Dan yang kedua adalah kemajuan kebudayaan berkembang
pada system pasar. Apa yang di panen tidak hanya untuk di makan tapi untuk di jual juga.

5

3. Kepadatan penduduk
Secara ilmiah kepadatan penduduk sangat erat kaitannya dengan kepadatan
penduduk.berdasarkan penelitian banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatur laju
pertumbuhan penduduk. Meskipun demikian sulit ditemukan bukti nyata pengendalian laju
pertumbuhan penduduk ini.
Dibeberapa masyarakat terdapat adat untuk membnunuh anak, yait yang disebut
dengan infantiside. Misalnya orang merasa tercela bila melahirkan anak pertamanya
perempuan, bukanlah laki-laki. Maka anak perempuan tersebut akan di bunuh.
Efek lainnya yang menghambat pertumbuhan penduduk adalah dominasi seks.
Biasanya terjadi pada ayah yang berpoligami, walaupun sebenarnya seorang yang
berpoligamai bisa mendapatkan anak lebih banyak, namun kenyataannya anak dari ayah

tersebut lebih sedikit dari pada ayah yang tidak berpoligami. Selain itu perperangan juga
menjadi efek terhambatnya pertumbuhan penduduk.
Adapun karakteristik kepedudukan Indonesia adalah :
a. Laju pertambahan penduduk
Berdasarkan sensus tahun 2010 banyaknya penduduk Indonesia adalah
237.556.363 jiwa. Sedangakan tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia adalah
206.264.595 jiwa. Maka lajj pertumbuhan penduduk Indonesia adalah 1,49 persen per
tahun, dengan jumlah penambahan penduduk kira-kira 3,5 juta per 10 tahun. Cepatnya
perkembangan penduduk ini di samping tingginya tingkat kelahiran, juga menurunnya
tingkat kematian karena saran kesehatan semakin baik kualitasnya.
b. Penyebaran penduduk yang tidak merata
Penyebaran penduduk Indonesia tidak merata atau seimbang antara satu dearah
atau pulau yang satu dengan daerah atau pulau yang lainnya. Perhatikan tabek di bawah
ini :

6

Nama Pulau
Jawa
Sumatra

Kalimantan
Sulawesi
Papua dan Maluku
Bali dan Nusa Tenggara

Jumlah Penduduk (%)
57,49
21,31
5,80
7,31
2,60
5,50

Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas
yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 orang,
37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan
wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075
orang.
Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per
km². Provinsi yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta,
yaitu sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan
penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km².

c. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia
berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari
119.507.580laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
Perhatikan table komposisi penduduk berdasarkan umur (laki-laki + perempuan)
di bawah ini:
Umur

2009

2010

0-4

20,652.3

20,727.7

5-9

20,181.9

20,260.6

10-14

20,182.3

19,789.1

7

15-19

21,591.1

21,738.3

20-24

20,969.8

20,958.2

25-29

20,782.5

20,913.5

30-34

19,508.2

19,727.5

35-39

18,042.3

18,342.5

40-44

16,164.9

16,517.2

45-49

14,042.2

14,445.1

50-54

11,471.9

11,959.7

55-59

8,618.3

9,061.4

60-64

6,305.6

6,595.0

65-69

4,718.2

4,854.2

70-74

3,619.2

3,681.4

75+

3,782.0

3,906.0

Total

230,632.7

233,477.4

d. Perpindahan penduduk
Berbicara tentang perpindahan penduduk sebagai factor kepadatan penduduk di
Indonesia, hanay ada 2 jenis perpindahan penduduk yang amat sangat berpengaruh, yaitu:
 Transmigrasi
Transmigrasi

merupakan

perpindahan

penduduk

yang

diprakarsai

oleh

pemerintah, yang dimulai semasa pemerintahan koloni belandansebelum perang dunia ke
2. Pada waktu itu disebut kolonisasi, yang berarti membuat koloni diluar Jawa. Setelah
kemerdekan namanya diganti menjadi transmigrasi.
Pada mulanya transmigrasi seluruhnya diprakarsai dan di biayai oleh pemerintah.
Diharapkan lambat-laun rakyat akan melakukannya dengan inisitif dan biaya sendiri,
yaitu yang disebut transmigrasi spontan. Secara keseluruhan transmigrasi spontan masih
merupakan bagian keil.

8

Dalam program transmigrasi hal yang masih kurang diperhatikan adalah bahwa
kepadatan penduduk yang rendah di luar Jawa ada sebabnya, yaitu daya dukung
lingkungan yang rendah. Dengan daya dukung yang rendah, kepadatan penduduk
pertanian di luar Jawa akan lebih rendah dari pada di Jawa. Dapat dikatakan pula untuk
menghidupi keluarganya, seorang petani perlu lahan yang lebih luas, dean dengan lahan
yang luas seorang petani memebutuhkan teknologi yang lebih canggih. Maka mereka
masih harus memburuh ditempat lain terlebih daulu untuk mendapatkan modal akan bisa
mengelola lahan sendiri.
Karena daya dukung yang rendah itu dikhawatirkan transmigrasi yang didasarkan
pada pertanian yang tradisional akan membuat kerusakan lingkungan yang parah.
Transmigrasi spontan adalah salah satu penyebab rusaknya lingkungan. Dengan adanya
suatu keluarga bertransmigrasi spontan maka keluarga tersebut akan memiliki keturunan
dan hingga memebentuk suatu pemukiman yang besar, maka apa bila tidak dapat menjaga
lingkungan dengan baik, tentu saja lingkungan daerah transmigrasi tersebut akan rusak.
Tujuan penyelenggaraan program transmigrasi di Indonesia sebagai berikut.
 Meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk.
 Mengembangkan daerah-daerah permukiman baru di daerah yang relatif
jararig penduduknya.
 Menyebarkan penduduk supaya merata dan seimbang di setiap wilayah.
 Mendorong dan memperlancar proses pembangunan daerah.
 Meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup para transmigran.

Jeni-jenis transmigrasi:
 Transmigrasi umum adalah transmigrasi yg dibiayai oleh pemerintah.
 Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yg dilakukan atas biaya,kesadaran
dan kemauan sendiri.

9

 Transmigrasi sektoral adalah transmigrasi yg dibiayai antara pemerintah daerah
yg dituju.
 Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi yg dibiayai ditanggung secara
penuh oleh transmigran / pihak lain .
 Transmigrasi khusus adalah transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek proyek tertentu.
 Transmigrasi ruralisasi adalah kembalinya pelaku urbanisasi menuju daerah
asal .
 Transmigrasi forensen adalah transmigrasi tinggal di desa namun kerja di kota
atau kerja pulang pergi.

 Urbanisasi
Urbanisai terjadi akibat bertambahnya jumalh penduduk di desa. Sarana desa yang
tidak mungkin memberi kehidupan yanglayak kepada penduduk serta merosotnya tingkat
kehidupan. Hal ini akibat dari tingginya tingkat kelahiran di daerah pedesaan, di tambah
dengan menurunnya luas sawah garapan per kapita di sector pertanian, menyebabkan
banyak penduduk desa pergi ke kota dengan maksud mengadu nasib dan mengejar
kemungkinan kehidupan yang lebih baik di kota-kota besar.
Arus perpindahan penduduk ini menyebabkan cepatnya perkembangan peduduk di
daerah perkotaan, meningkatnya pertambahan penduduk disebabkan penambahan alami
penduduk kota tersebut.

Selain itu ada beberapa jenis perpindahan penduduk lainnya yang mempengaruhi
kepdatan penduduk, namun oengaruhnya tidak terlalu besar, yaitu:
1. Imigrasi
Imigrasi adalah perpindahan orang /penduduk dari suatu tempat/negara luar ke
dalam negeri, dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Contoh orang India pindah menetap ke Indonesia
10

2. Emigrasi
Emigrasi adalah perpindahan orang /penduduk dari suatu wilayah /negara asal ke
negara luar dengan tujuan bekerja/menetap. Orang yang melakukan emigrasi
disebut emigran. Contoh orang Indonesia pergi ke Malysia menjadi tenaga kerja
Indonesia.

3. Remigrasi
Remigrasi adalah perpindahan/pemulangan penduduk asing ke negara asalnya.
Contoh TKI di Malaysia dipulangkan kembali ke Indonesia.\
6. Sirkuler
Sirkuler adalah gerak penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dengan
tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Contoh di Indonesia (menurut batasan sensus
penduduk) sirkuler dapat didefinisikan sebagai gerak penduduk yang melintasi batas
provinsi menuju ke provinsi lain dalam jangka waktu 6 bulan.

4. Kerusakan Lingkungan Akibat Kepadatan Penduduk
Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dan peningkatan produksi pangan
akan memengaruhi kualitas hidup manusia. Usaha meningkatkan kualitas hidup manusia
makin berat apabila jumlah penduduknya besar. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat
menghambat upaya untuk meningkatkan kemakmuran suatu negara. Apabila suatu negara
memiliki pendapatan kecil dan jumlah penduduk banyak, pendapatan per kapita akan rendah.
Hal itu menunjukkan bahwa taraf kehidupan ekonomi masyarakat rendah. Berikut
ini, berbagai dampak dari kepadatan penduduk:
a. Sumber Air
Air merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas
air. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar manfaatnya bagi manusia.
Selain minum, air juga diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian, badan, dan lingkungan.

11

Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak juga memerlukan air, begitu pula pemrosesan barangbarang produksi maupun industri. Meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan peningkatan
kebutuhan air. Pada umumnya, kebutuhan air diperkotaan dipenuhi oleh PAM (Perusahaan
Air Minum) yang mengalirkan air sampai ke rumah-rumah penduduk. Akan tetapi, makin
padatnya penduduk menyebabkan daerah peresapan air hujan makin berkurang.
Padahal, kebutuhan air dari PAM banyak yang diambil dari air bawah tanah. Oleh
karena itu, makin padat jumlah penduduk menyebabkan penipisan persediaan 'air' bawah
tanah yang -dapat diambil oleh PAM. Sementara itu, masih banyak kegiatan industri yang
belum memiliki sistem pengolahan limbah yang baik sehingga air limbah turut memperburuk
kebersihan air di lingkungan. Pembangunan pemukiman masih banyak yang belum mengacu
pada konservasi alam. Sebagai contoh, pembuatan lantai semen, betonisasi pada seluruh
halaman, dan pengaspalan jalan raya maupun menutup seluruh lapisan tanah menyebabkan
tidak terjadi peresapan air. Akibatnya, air hujan terus mengalir ke sungai dan kembali ke laut.

b. Persediaan Udara Bersih
Di daerah padat penduduk seperti di perkotaan, jumlah kendaraan bermotor
meningkat. Gas sisa pembakaran kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran udara.
Pencemaran udara banyak mengakibatkan gangguan kesehatan. Manusia dan makhluk hidup
memerlukan udara sehat, yaitu udara yang tidak mengandung unsur pencemar, misalnya gas
karbon monoksida dan karbon dioksida yang jumlahnya melebihi normal. Gas yang diambil
dari udara buruk pernapasan makhluk hidup adalah oksigen. Gas tersebut merupakan hasil
proses fotosintesis tumbuhan hijau. Oleh karena itu, diperlukan pelestarian tumbuhan hijau
melalui penghijauan dan reboisasi untuk membersihkan udara.

c. Pertanian
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan pemukiman dan sarana-sarana
umum bertambah sehingga banyak lahan pertanian yang dialih fungsikan, misalnya untuk
tempat tinggal, pembangunan pabrik dan rumah sakit. Akibatnya, produksi pertanian akan
menurun sehingga bahan pangan harus di impor. Apabila harga bahan pangan impor tidak
12

terjangkau oleh masyarakat dapat terjadi bencana kelaparan. Untuk memenuhi kebutuhan
primer (termasuk pangan), pemerintah telah menerapkan usaha untuk melaksanakan
swasembada bahan pangan. Usaha konkret yang telah dilakukan, yaitu
1.

Ekstensifikasi pertanian dengan cara membuka lahan baru yang masih memungkinkan.

2.

Meningkatkan teknologi pertanian, perikanan, dan peternakan.

3.

Meningkatkan persediaan bahan makanan.

4.

Mengubah sikap dan cara mengonsumsi makanan, antara lain mengubah agar
masyarakat tidak hanya bergantung pada satu jenis bahan makanan saja.

5.

Diversifikasi tanaman dan lahan pertanian.Diversifikasi berarti penganekaragaman
tanaman dan lahan untuk membudidayakannya. Berbagai jenis tanaman pangan perlu
dibudidayakan. Berbagai macam lahan juga perlu dimanfaatkan untuk pembudidayaan
tanaman yang sesuai.
Usaha lain yang terus digalakkan adalah penerapan pancausaha tani yang meliputi

pengolahan tanah, penggunaan bibit unggul, pemupukan, pengairan, dan pemberantasan
hama/penyakit pada tanaman.

d. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk
tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya.
Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian
produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu
pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan
pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya
kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

e. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak
buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas,
13

maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan
dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan
pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor.
Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan
yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor,
serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya
dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak
terjamin.
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali
sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul
pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan
bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan
penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem.

6.

Penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pembangunan di masyarakat
Terkadang dalam situasi dan kondisi tertentu proses pembangunan di masyarakat

dilaksanakan tanpa melihat akibat yang ditimbulkan pada lingkungan. Keuntungan yang besar
selalu menutup mata manusia akan kerusakan lingkungan yang terajdi, dengan alasan bahwa
pencemaran tadi masih dalam taraf tidak membahayakan.
Harus ada faktor pengintegrasian perlindungan lingkungan dalam perencanaan
pembangunan agar menguntungkan langsung secara ekonomi, juga tudak meyebabkan
perubahan pada lingkungan biotik, abiotik, dan sosial budaya dari masyarakat. Misalnya :
 dalam merencanakan pembuatan suatu waduk dalam rangkat modernisasi pertanian,
pembangunan tenaga listrik, proyek pariwisata, pengendalian banjir, dan lainnya.
Maka perlu diperhatikan selain segi ekonomi dan teknologinya yang berhibungan
langsung dengan pembangunan waduk tersebut, maka perlu diperhatikan juga masalah

14

lingkungan yang akan muncul seperti penularan penyakit, pelumpuran waduk,
hilangnya tanah pertanian, hilangnya mineral, dan lainnya.
 Pada ekspoitas minyak lepas pantai perlu perhatian serta usaha pencegahan dan
penaggulangan terhadap pencemaran laut oleh minyak, baik karena kebocoran
minyak, kecelakaan kapal, maupun akibat dari eksploitas itu sendiri. Hal ini dapat
mencemarkan laut, baik objek pariwisata, perikanan, kesehatan penduduk pesisir
pantai, dan lainnya.
 Pemilihan tempat industri juga harus dipertimbangkan pula agar tidak menimbulkan
pengotoran udara di daerah pegunungan, karena iara kotor akan bertahan lama.
Seperti pengotoran udara oleh pabrik pupuk PUSRI Palembang dapay menyababkan
pencmaran terhadap tanaman dalam radius tertentu.
 Dalam mekanisme pertanian seharusnya memperhtikan pula keadaan kondisi dan
lingkungan setempat, karena terkadang cara bertani tradisional lebih menguntungkan.
Serta dalam penyomprotan plestisida harus diperhatikan pencemaran udara yang
terjadi akibat dari penyomprotan itu. Sehingga air sungai dan danau tercemar yang
berpengaruh pada perikanan. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang sangat senditf
dengan bahan kimia tersebut.

7.

Cara menggulangi kepadatan penduduk
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan

yaitu:
a) Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana
(KB).
b) Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan: Program perpindahan penduduk.
c) Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
d) Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:Pembangunan fasilitas kesehatan seperti
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
e) Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin.

15

f) Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:Penyediaan fasilitas pendidikan yang
lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
g) Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
h) Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah.
i) Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.
j) Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga
pemerintah

16

III. Kesimpulan
Permasalah mengenai kepadatan penduduk merupakan permasalahan serius yang sedang
dihadapi Indonesia. Ada beberapa factor yang menjadi penyebab terus meninkatnya penduduk
Indonesia. Walaupu pemerintah telah memberikan solusi akan akan hal itu, namun pada
kenyataannya solusi tersebut belumlah efektif dalam menaggulangi permsalahan yang sedang
di hadapi.

17

Daftar Pustaka
Fajahayyina. Macam-macam Transmigrasi. 22 November 2012.
http://fujahayyina.blogspot.com/2012/11/macam-macam-transmigrasi.html
Rifky Sunandi. Pengertian Imigrasi, emigrasi, dll.
http://rifkysunandi.blogspot.com/2012/11/pengertian-imigrasi-emigrasi-dll.html
Soemarwoto,Otto. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta. Penerbit
Djambatan.
Supardi, I. 1994. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung. Penerbit Alumni.
Statistics Indonesia. http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?
option=com_proyeksi&task=show&Itemid=172
Wikipedia. Penduduk. http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
Wikipedia. Sensus Penduduk Indonesia 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sensus_Penduduk_Indonesia_2010

18