Perancangan Sistem Keamanan Motor Dengan Menggunakan State Machine

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4099-4106 http://j-ptiik.ub.ac.id

Perancangan Sistem Keamanan Motor Dengan Menggunakan State

1 Machine 2 3 Arycca Septian Mulyana , Wijaya Kurniawan , Gembong Edhi Setyawan

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: aryccasm@gmail.com, wjaykurnia@ub.ac.id, gembong@ub.ac.id

  

Abstrak

  Berdasarkan data yang didapatkan dari BPS (Badan Pusat Statistik) mengenai kasus pencurian motor di Indonesia menunjukkan peningkatan pada setiap tahunnya. Sehingga membuat masyarakat menjadi lebih khawatir dengan keamanan kendaraan roda duanya. Sudah banyak sistem keamanan kendaraan roda dua yang telah beredar di Indonesia, namun harga yang ditawarkan relatif terbilang mahal, sehingga membuat masyarakat enggan untuk menggunakannya. Untuk itu, penulis telah membuat perancangan sistem keamanan motor dengan menggunakan State machine yang memanfaatkan beberapa sensor dan teknologi yang sudah ada. Sensor yang digunakan merupakan sensor fingerprint dan sensor GPS, ditambah dengan beberapa teknologi berupa pengiriman data menggunakan SMS-Gateway. Sensor

  

fingerprint digunakan untuk mendeteksi sidik jari dari pengguna kendaraan, GPS sebagai pembacaan

  lokasi dan pemberitahuan ketika kendaraan roda dua berpindah tempat saat diparkir, dan SMS-Gateway sebagai media pengiriman data lokasi dan pemberitahuan perpindahan kendaraan roda dua. Dalam pembuatan programnya akan digunakan State machine sebagai metodenya. Finite state machine memilik 3 elemen dasar, yaitu State(keadaan), Event(kejadian) dan Action(aksi). Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari pengujian pada sistem, dapat disimpulkan dengan adanya sistem ini tingkat keamanan dari motor dapat meningkat, serta waktu yang didapatkan dalam pengiriman dan penerimaan data relatif efisien atau singkat dan penggunaan state machine pada sistem dapat berjalan dengan baik.

  Kata kunci: Keamanan kendaraan roda dua, GPS, Sensor fingerprint, SMS-Gateway, State machine

Abstract

  

Based on data obtained from BPS (Statistics Indonesia) regarding motorcycle theft cases in Indonesia

shows an increase in each year. So that makes people become more worried about the safety of two

wheeled vehicles. There are many security systems of two-wheeled vehicles that have been circulating

in Indonesia, but the price offered relatively expensive, thus making people reluctant to use it. To that

end, the authors have made the design of motorcycle security system by using a State machine that

utilizes multiple sensors and existing technologies. The sensor used is a fingerprint sensor and GPS

sensor, coupled with some technology in the form of data transmission using SMS-Gateway. The

fingerprint sensor is used to detect fingerprints from vehicle users, GPS as location readings and notices

when two-wheeled vehicles move while parked, and SMS-Gateway as a location data transmission

medium and two-wheel drive notification. In making the program will be used State machine as the

method. Finite state machine has three basic elements, namely State, Event and Action. Based on the

results obtained from testing on the system, it can be concluded with the existence of this system the

safety level of the motor can increase, and the time obtained in the delivery and reception of data is

relatively efficient or brief and the use of state machine on the system can run well.

  Keywords: Security of two-wheeled vehicles, GPS, fingerprint Sensor, SMS-Gateway, State machine

  teknologi itu sendiri, melainkan sudah 1. mencakup bidang lainnya, salah satunya

   PENDAHULUAN

  perkembangan pada bidang transportasi seperti Perkembangan teknologi pada era digital kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sudah seperti sekarang ini sudah sangat banyak menjadi kebutuhan yang diperlukan masyarakat mengalami perubahan. Tidak hanya pada bidang

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

4099 sehari-hari. Kendaraan bermotor dapat di bedakan berdasarkan kebutuhan yang digunakan oleh masyarakat, salah satunya adalah kendaraan bermotor roda dua. Kendaraan bermotor roda dua sudah menjadi sarana prasarana yang digunakan masyarakat untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, kendaraan bermotor roda dua dipilih dan banyak digunakan oleh masyarakat indonesia karena harganya yang dapat dijangkau semua kalangan dan menjadi salah satu jenis transportasi yang dapat menghindari kemacetan-kemacetan yang sering terjadi di Indonesia.

  Semakin banyaknya kendaraan yang digunakan oleh masyarakat maka sebanding dengan tingkat kejahatan pencurian kendaraan pribadi, terutama kendaraan roda dua atau motor. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS dan Biro Pengendalian Operasi tahun 2014 dapat diliat bahwa kejahatan pencurian kendaraan bermotor tiap tahunnya selalu meningkat. Pada tahun 2011 telah terjadi 39.217 kasus pencurian kendaraan bermotor, pada tahun 2012 terjadi 41.816 kasus pencurian kendaraan bermotor dan pada tahun 2013 terjadi 42.508 kasus pencurian kendaraan bermotor (Statistik, 2014).

  Melihat dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kejahatan pencurian kendaraan bermotor ini harus diwaspadai, apalagi banyaknya kasus yang terjadi di kota

  • – kota besar membuat resah masyarakat dan terlebih lagi buat para pelajar dan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikannya.

  Salah satu contoh kasus pencurian kendaraan roda dua dapat terjadi tidak hanya pada tempat umum melainkan juga dapat terjadi pada tempat- tempat yang memiliki pengamanan kendaraan bermotor terbilang aman seperti pada wilayah universitas. Pemilik kendaraan sepeda motor biasanya sudah menambahkan pengamanan tambahan seperti gembok, alarm, dan sebagainya, namun pencuri kendaraan roda dua masih dapat membawa kabur kendaraan roda dua walaupun sudah di lengkapi dengan pengamanan tambahan. Sebenarnya tindakan pertama dengan metode manual seperti menghubungi pihak berwajib untuk kasus kendaraan bermotor biasanya membutuhkan waktu proses penindakan yang cukup lama, padahal jika masyarakat dapat memanfaatkan teknologi yang telah berkembang dapat mempermudah dalam menangani kasus pencurian kendaraan roda dua. Salah satu contoh teknologi yang bisa digunakan untuk menangani kasus pencurian ini ialah penerapan sistem pelacakan dengan menggunakan GPS.

  Berdasarkan dari permasalah yang telah dijabarkan di atas, maka penulis ingin memanfaatkan teknologi GPS sebagai sistem utama pada keamanan kendaraan roda dua yang berguna sebagai pemantau lokasi kendaraan roda dua dan memanfaatkan sensor pemindaian sidik jari untuk mengamankan kendaraan roda dua. Dengan menggunakan sensor sidik jari pada kendaraan dapat meningkatkan keamanan dari kendaraan tersebut. Namun jika dengan adanya keamanan pada kendaraan yang memanfaatkan sensor sidik jari masih dapat dicuri maka akan digunakan teknologi GPS untuk memantau lokasi motor yang telah dicuri, lokasi yang dilacak mencakup daerah atau wilayah yang luas. Sistem keamanan kendaraan roda dua ini akan dibuat lebih mudah untuk digunakan oleh pengguna ketika melacak lokasi dari kendaraan roda dua yang berupa koordinat longtitude dan lantitude yang dikirim dan diproses oleh mikrokontroler arduino. Penelitian terkait dengan bahasan penulis adalah “Rancang Bangun Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Berbasis GPS

  ” (Baradja, 2016) dan “GSM and

  GPS Based Vehicle Location and Tracking

  System” (Kodavati, et al., 2012). Namun, dari dua penelitian yang menjadi tinjauan pustaka dari bahasan ini memiliki kelemahan berupa tidak adanya sistem pengamanan pertama pada kendaraan bermotor berupa sistem autheticatio

  user berupa pemindaian sidik jari dan tidak

  adanya pemberitahuan ketika kendaraan roda dua mengalami perubahan lokasi dari lokasi awal ke lokasi baru. Serta penelitian terkait pada bahasan state machine adalah “Penerapan

  Metode Finite State Machine Pada Game The Relationship” (Rahadian, 2016). Namun, pada penelitian tersebut state machine diterapkan pada sebuah game, sedangkan pada penelitian ini penulis akan menerapkan dalam perancangan sistem keamanan dengan basis sistem embedded.

  Pada penelitian yang dikerjakan oleh penulis menggunakan state machine, dikarenakan sistem keamanan motor yang penulis kerjakan memiliki banyak kondisi. Sehingga dengan penggunaannya state machine dapat memperingan komputasi yang ada, serta mampu memprediksi respon dari sistem berikutnya. Dan dengan adanya state machine ini mampu mengubah abstrak dari sistem menjadi kode program.

  Oleh karena itu, dilihat dari kekurang penelitian sebelumnya penulis ingin membuat sebuah sistem keamanan kendaraan roda dua dengan memanfaatkan GPS tidak hanya sebagai pemantau lokasi motor, namun dapat menjadi sistem pemberitahuan untuk pemilik kendaraan roda dua ketika kendaraan roda dua telah terparkir dan mengalami perpindahan lokasi. Selain penggunaan GPS, pada penelitian ini akan memanfaatkan teknologi sms gateway , pemidaian sidik jari dan aplikasi pada

  wireless sensor network yang digunakan untuk

  Untuk itu perancangan sistem ini akan dilakukan perancangan frame sistem keamanan motor dan perancangan komunikasi port arduino. Perancangan perangkat keras berupa pembuatan frame sistem keamanan motor yang

  Gambar 1 Diagram Blok Sistem

  Setelah melakukan rekayasa kebutuhan untuk sistem maka selanjutnya akan dilakukan perancangan serta implementasi pada sistem. Untuk mempermudah dalam memahami perancangan sistem akan digambarkan dalam bentuk diagram blok pada Gambar 1 yang akan menjelaskan desain sistem secara keseluruhan.

  3. PERANCANGAN SISTEM

  machine) pada sebuah sistem.

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada penelitian pertama dan kedua penulis mengambil tiga parameter, yaitu GSM, GPS dan sensor fingerprint, serta mengambil kelebihan- kekurangan penelitian satu dan dua untuk membuat sistem baru yang lebih baik. Pada penelitian pertama, penulis mengembangkan dengan menambah sistem notifikasi atau pemberitahuan ketika motor telah berpindah tempat atau dicuri dan menambahkan juga sensor fingerprint seperti pada penelitian kedua. Pada penelitian kedua, penggunaan GSM, GPS dan sensor fingerprint akan diterapkan untuk sistem keamanan motor, serta menambahkan metode State machine sehingga dapat membuat sistem keamanan motor yang lebih baik. Serta berdasarkan penelitian ketiga penulis mengambil pemahaman mengenai cara membuat dan menggunakan FSM (finite state

  smartphone dengan menggunakan jaringan wireless (Wibowo, 2018).

  mendukung pertanian modern. Pada penelitian ini lebih berfokus pada penerapan WSN untuk memonitoring tanaman sehingga dapat mempermudah petani dalam memantau kondisi tanaman karena data dikirim ke dalam

  Penelitian ketiga menjelaskan mengenai penerapan state machine pada implementasi

  smartphone untuk memudahkan pengguna

  device dan tidak diterapkannya sebagai sebuah sistem keamanan pada motor (Madhu, 2016). berisi modul sensor, SIM900A dan Arduino uno.

  sebuah device dan menggunakan sebuah LCD (Liquid Crystal Display) sebagai interface dari sistem. Namun pada penelitian ini hanya digunakan untuk melakukan switcing pada

  fingerprint untuk meningkatkan keamanan pada

  Penelitian kedua memaparkan tentang perancangan sebuah sistem device switching dengan menggunakan GSM dan GPS, serta ditambahkannya juga sebuah sensor fingerprint. Pada penelitian ini mengintegrasikan sensor

  yaitu GSM dan GPS untuk membuat sebuah sistem keamanan motor. Dari kedua modul tersebut akan dibuat sistem tracking atau pelacakan pada kendaraan motor agar dapat meningkatkan keamanan motor tersebut. Namun, pada penelitian tersebut tidak terdapat sistem notifikasi atau pemberitahuan ketika motor telah berpindah tempat atau dicuri, serta tidak adanya metode yang digunakan pada sistem tersebut (Vigneshwaran, Sumithra, & Janani, 2015).

  Tracking System Based on GSM and GPS Using Smartphones . Dengan menggunakan dua modul

  Penelitian yang pertama, yaitu An Intelligent

  Berikut ini beberapa peneliatian terkait dengan sistem keamanan motor yang menggunakan beberapa sensor dan modul seperti fingerprint, GPS, dan GSM yang menjadi landasan dan referensi dari sistem keamanan motor yang akan dibuat.

  menggunakan sistem kemanan kendaraan roda dua ini dan menggunakan metode state machine dalam program sistemnya. Yang diharapkan dapat lebih membantu para pemilik kendaraan bermotor dalam menjaga keamanannya.

2. DASAR TEORI

  004* Gambaran sederhana frame sistem keamanan

  5 7.29 -

  02.53

  02.53 motor beserta penempatan alat-alatnya dapat 7.93475 dilihat pada Gambar 2 perancangan sistem. 6, 112.636 960

  6 8.91 -

  02.53

  02.53 7.93475 6, 112.636 960

  7.27

  02.53

  02.54 Gambar 2 Perancangan Sistem 7.93475 6, 4.

  • 7

HASIL PENGUJIAN

  112.637 Setelah dilakukan perancangan dan

  005* implementasi penulis melakukan pengujian pada

  8

  7.92

  02.54 02.54 - sistem, berikut hasil pengujian yang telah 7.93475 dilakukan 6, 1. Pengujian State A : Mesin mati dengan aksi

  112.636

  command memanggil lokasi dan Pengujian

  960

  State B1 : Cek GPS Table 1 Hasil Pengujian State A dan State B1

  9

  6.06

  02.54 02.54 - 7.93475

  Pengu Selisi Wakt Waktu Data 6, jian h u data lokasi 112.636

  Wakt pengg diterima yang 960 u(s) una (jam) diterima

  10

  6.48

  02.55

  02.55 - memi nta 7.93475 data(j 6, am) 112.636 960

  7.16

  02.51

  02.51 7.93475 6, Hasil dari pengujian ini ditunjukan pada 112.636 tabel di atas. Rata

  • 1
    • – rata selisih waktu dari data 960 dikirim hingga diterima adalah 7.829 detik.

  2. Pengujian State A:Mesin mati dengan aksi

  8.78

  02.51

  02.52 time out 30s, Pengujian State B2:Cek GPS 7.93475 dengan aksi posisi berubah dan Pengujian 6,

  • 2

  State C2:Kirim notif lokasi dengan aksi time

  112.636 out 30s. 960

  Table 2 Hasil Pengujian State A, State B2

  3

  6.72

  02.52 02.52 - dan State C2 7.93475

  Pengujia Selisih Waktu data Data 6, n waktu( diterima(ja lokasi 112.636 s) m) yang 960 diterima

  4 11.70 -

  02.52

  02.53

  38.75

  03.24 7.93473

  • 1

  7.934872, 3,

  112.6369 112.637

  • Tidak ada data yang diterima 2 01:00.8 - Tidak ada data yang diterima 3 01:32.8

  • Tidak ada data yang diterima 5 02:35.2
  • Tidak ada data yang diterima 6 03:06.5
  • Tidak ada data yang diterima 7 03:37.3
  • Tidak ada data yang diterima 8 04:07.4
  • Tidak ada data yang diterima 9 04:41.6

  3. Pengujian State B2:Cek GPS dengan aksi posisi tidak berubah

  Table 3 Hasil Pengujian State B2

  Pengujia n Waktu

  Time out Waktu data diterima(ja m)

  Data lokasi yang diterima

  1 00:30.4

  2

  5 03.57 -

  7.934772, 112.6369

  65 4 02:04.4

  5

  9

  5

  7

  1

  4 04.00 -

  7.934760, 112.6370

  41 10 05:11.8

  • Tidak ada data yang diterima
    • – rata selisih waktu dari waktu time out 30s hingga diterima adalah 6.64 detik.

  6

  Hasil dari pengujian ini didapatkan 2 data lokasi yang diterima oleh pengguna padahal kondisi motor berada pada posisi diam. Ini dikarenakan kondisi modul GPS berada di dalam ruangan, yaitu garasi.

  4. Pengujian State A:Mesin mati dengan aksi pemindaian sidik jari Sidik jari yang diuji coba menggunakan sample dari 4 orang atau 4 sidik jari.

  Table 4 Hasil Pengujian State A : Aksi Sidik Jari

  Pengujian Hasil

  1 Terbaca

  26 Hasil dari pengujian ini yang ditunjukan pada tabel di atas rata

  10

  34.88 03.30 - 7.935551, 112.6366

  36.13 03.27 - 7.935158, 112.6368

  78

  2

  36.36 03.25 - 7.934914, 112.6369

  43

  3

  35.70 03.25 - 7.934996, 112.6369

  00

  4

  39.05 03.26 - 7.935073, 112.6368

  57

  5

  14

  58

  6

  36.73 03.27 - 7.935256, 112.6367

  68

  7

  36.67 03.28 - 7.935304, 112.6367

  41

  8

  36.23 03.28 - 7.935389, 112.6367

  01

  9

  35.90 03.29 - 7.935455, 112.6366

  2 Terbaca

  3 Terbaca

  8 Mesin Nyala

  4 Terbaca

  9 Mesin Nyala

  5 Terbaca

  10 Mesin Nyala 6 Tidak Terbaca Pada tabel dapat dilihat pengujian berhasil.

  7.

  7 Terbaca Pengujian State D:Cek Fingerprint ketika salah

  8 Terbaca

  Table 7 Hasil Pengujian State D : Ketika Sidik Jari Salah

  9 Terbaca

  10 Terbaca Pengujian Hasil

  Pada tabel hasil terdapat 1 sidik jari yang

  1 Mesin Tetap Mati tidak terbaca dikarenakan sidik jari yang

  2 Mesin Tetap Mati dipindai dalam kondisi basah.

5. Pengujian State A:Mesin mati dengan aksi

  3 Mesin Tetap Mati

  command menyalakan motor

  4 Mesin Tetap Mati

  Table 5 Hasil Pengujian State A : Aksi Command Menyalakan Motor

  5 Mesin Tetap Mati Pengujian Hasil

  6 Mesin Tetap Mati

  1 Motor Nyala

  7 Mesin Tetap Mati

  2 Motor Nyala

  8 Mesin Tetap Mati

  9 Mesin Tetap Mati

  3 Motor Nyala

  4 Motor Nyala

  10 Mesin Tetap Mati 5 Motor Nyala Pada tabel dapat dilihat pengujian berhasil.

  8.

  6 Motor Nyala Pengujian State E:Mesin Nyala dengan aksi

  command meminta data lokasi dan Pengujian

  7 Motor Nyala

  State B3:Cek GPS

  8 Motor Nyala Table 8 Hasil Pengujian State E dan State B3

  9 Motor Nyala Peng Selis Wakt Waktu Data ujian ih u data lokasi

  10 Motor Nyala wakt peng diterim yang Pada tabel dapat dilihat pengujian berhasil. u(s) guna a(jam) diteri memi ma

  6. Pengujian State D:Cek Fingerprint ketika nta benar data(j

  Table 6 Hasil Pengujian State D : Ketika

  am)

  Sidik Jari Benar

  1 07.2 04:13 04:13 - Pengujian Hasil 7 7.9357

  27,

  1 Mesin Nyala 112.63

  2 Mesin Nyala 6909

  3 Mesin Nyala

  08.2 04:14 04:14 7 7.9358

  • 2

  4 Mesin Nyala 89,

  5 Mesin Nyala 112.63 7259

  6 Mesin Nyala

  06.7 04:14 04:15

  • 3

  7 Mesin Nyala

  state B2 6.64 detik, state B1 7.829 detik dan state B3 7.273 detik. Dan Tingkat keberhasilan

  10 Mesin Mati Pada tabel dapat dilihat pengujian berhasil.

  2 Mesin Mati

  3 Mesin Mati

  4 Mesin Mati

  5 Mesin Mati

  6 Mesin Mati

  7 Mesin Mati

  8 Mesin Mati

  9 Mesin Mati

  1. KESIMPULAN

  State Machine dapat dikatakan berhasil dengan

  Berdasarkan hasil perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian, dan analisis sistem, maka penulis menyimpulkan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem embedded yang dapat mengamani dan memantau kendaraan motor dengan menggunakan

  state machine

  dibutuhkan perangkat keras seperti sensor sidik jari, modul SIM900A, modul GPS SKM53, modul relay 1

  channel, power supply berupa aki dan LCD

  16x4. Kebutuhan perangkat lunak yaitu

  AppInverter . Kemudian Untuk pengiriman dan

  penerimaan data lokasi menggunakan komunikasi GSM dengan memanfaatkan SMS-

  Gateway menunjukkan kecepatan waktu pengiriman yang cukup dapat dikatakan singkat.

  Karena, rata

  • – rata waktu yang dibutuhkan data untuk dikirim dan diterima relatif singkat. Berdasarkan hasil dari pengujian yang telah diuji untuk waktu pengiriman dan penerimaan data lokasi didapatkan 3 waktu rata
  • – rata berdasarkan 3 state yang bekerja pada pengiriman dan penerimaan data lokasi, yaitu

  nilai tingkat keberhasilan keseluruhan sistem adalah 88,46%. Dikarenakan semua sensor dan modul yang digunakan pada sistem dapat berjalan dengan baik. Meskipun pada beberapa pengujian terdapat kesalahan sistem yang menyebabkan hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan. Namun, jika dibandingkan dengan proses yang berhasil masih dapat dikatakan sistem berjalan dengan baik.

  yang didapatkan oleh sistem dengan menerapkan

  9 04:17 04:17 -

  2 7.9361 02, 112.63 7688

  4

  07.4

  7 04:15 04:15 -

  7.9362 77, 112.63 8090

  5 08.3 04:16 04:16 - 7.9365 48, 112.63 8015

  6 07.2 04:16 04:17 - 7.9368 32, 112.63 7945

  7

  06.3

  7.9371 19, 112.63 7792

  Hasil dari pengujian ini yang ditunjukan pada tabel di atas rata

  8

  06.8

  3 04:17 04:18 -

  7.9374 03, 112.63 7650

  9 06.9 04:18 04:18 - 7.9376 69, 112.63 7537

  10

  07.3

  8 04:18 04:19 -

  7.9379 08, 112.63 7448

  • – rata selisih waktu dari waktu pengguna meminta data hingga data diterima adalah 7.273 detik.

9. Pengujian State E:Mesin Nyala dengan aksi

  Pengujian Hasil

  command mematikan mesin Table 9 Hasil Pengujian State E : Command Mematikan Mesin

  5. DAFTAR PUSTAKA

  1 Mesin Mati Ahmad, F., Santo, T., Mohammad, A., & Technology Rourkela.

  Mirza, T. (2014). Sistem Keamanan Sommerville, I. (2011). Software Engineering.

  Motor Melalui Short Message Service Scotland: Pearson. Menggunakan AVR Mikrokontroler Statistik, B. P. (2014). Statistik Kriminal 2014. ATMega8. STIMIK Raharja. Retrieved September 11, 2017, from

  Al-Fedaghi, S., & Alazmi, A. (2014). A New https://www.bappenas.go.id/files/data/P

  Approach to Specification of The olitik_Hukum_Pertahanan_dan_Keama Behaviour of Embedded System. nan/Statistik%20Kriminal%202014.pdf

  Kuwait: Kuwait University. > Arduino. (2017). Arduino Uno Rev3. Retrieved Vigneshwaran, K., Sumithra, S., & Janani, R. from Arduino: (2015). An Intelligent Tracking System https://store.arduino.cc/usa/arduino- Based on GSM and GPS Using uno-rev3 Smartphones. International Journal of

  Baradja, M. A. (2016). Rancang Bangun Sistem Engineering Research and , 3897-3903.

  Keamanan Kendaraan Bermotor Applications Berbasis GPS. Universitas Airlangga. Wibowo, R. (2018). Implementasi Wireless

  Beman, S., Steven, F., & Liawatimena, S. Sensor Node Sebagai Pendukung (2011). Perancangan Sistem Keamanan Pertanian Modern Berbasis

  Sepeda Motor Dengan Sistem Sidik Pemograman State Machine. Jurnal Jari. Universitas Binus. Pengembangan Teknologi Informasi

  Binanto, I. (2015). Analisa Metode Classic Life , 2268-2277.

  dan Ilmu Komputer Cycle (Waterfall) Untuk Pengembangan Perangkat Lunak Multimedia. Yogyakarta: Universitas

  Sanata Dharma. Brownlee, J. (2010). Finite State Machine

  (FSM) . Retrieved from AI-depot:

  http://ai- depot.com/FiniteStateMachines/FSM.ht ml

  Kodavati, B., Raju, V., Rao, S. S., Prabu, A., Rao, T. A., & Narayana, D. Y. (2012).

  GSM AND GPS BASE VEHICLE LOCATION AND TRACKING SYSTEM. International Journal of

  Engineering Research and Applications , 616-625.

  Madhu, R. (2016). GSM/GPS based Device Switching with Fingerprint Module Integration using Arduino.

  International Journal of Computer Applications , 28-32.

  Rahadian, M. F. (2016). Penerapan Metode Finite State Machine Pada Game "The Relationship". Jurnal Informatika Mulawarman , 14-22.

  Salim, P., & salim, Y. (2002). Kamus Bahasa

  Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

  Setiawan, I. (2006). Perancangan Software Embedded System Berbasis FSM.

  Diponegoro: Universitas Diponegoro. Singh, P., Sethi, T., Biswal, B., & Pattanayak,

  S. (2015). A Smart Anti-Thef System for

  Vehicle Security. National Institute of