tugas dan Tanggung Jawab Guru

TANGGUNG JAWAB GURU

OLEH

: KELOMPOK I

NAMA ANGGOTA : ABDU RAHMAN BETHAN
ADNAN SULUWETANG
ADI GUSTAF NESIMNASI
ADOLF A TUSI
APNER FAI

UNIVERSITAS PGRI NTT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PJKR-2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Pembahasan mengenai guru selalu menarik, karena ia adalah kunci

pendidikan. Artinya, jika guru sukses, maka kemungkinan besar murid-muridnya
akan sukses. Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir
masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi
anak didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengejar
cita-cita besarnya di masa depan.
Dalam hal ini, guru adalah aktor utama di samping orang tua dan elemen
lainnya kesuksesan pendidikan yang dicanangkan. Tanpa keterlibatan aktif guru,
pendidikan kosong dari materi, esensi, dan substansi. Secanggih apapun sebuah
kurikulum, visi misi, dan kekuatan financial, sepanjang gurunya pasif dan
stagnan, maka kualitas lembaga pendidikan akan merosot tajam. Sebaliknya,
selemah dan sejelek apa pun sebuah kurikulum, visi misi,dan kekuatan financial,
jika gurunya inovatif, progresif, dan produktif, maka kualitas lembaga pendidikan
akan maju pesat. Lebih-lebih jika sistem yang baik ditunjang dengan kualitas guru
yang inovatif, maka kualitas lembaga pendidikan semakin dahsyat.
Guru memiliki peranan, tugas dan tanggungjawab terhadap peserta
didiknya. Peran guru tidak akan bisa digantikan sekalipun dengan mesin canggih.
Karena tugas guru menyangkut pembinaan sifat mental manusia yang
menyangkut aspek-aspek yang bersifat manusiawi yang unik dalam arti berbeda

satu dengan yang lainnya.
Mengingat pentingnya pemahaman tentang tugas, peran dan tanggungjawab
guru, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai tugas, peran dan
tanggungjawab guru.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini antara lain:
1. Apa saja yang menjadi tugas seorang guru?
2. Apa saja yang menjadi peran seorang guru?
3. Apa saja yang menjadi tanggungjawab seorang guru?
C.

Tujuan
Tujuan penuliasan

makalah


yang

berjudul

Tanggungjawab Guru” antara lain:
1. Untuk memahami tugas seorang guru
2. Untuk memahami peran seorang guru
3. Untuk memahami tanggungjawab seorang guru

BAB II
PEMBAHASAN

“Tugas,

Peran,

dan

A. Tugas Guru

Tugas guru adalah tugas pedagogis yaitu membantu membimbing dan
memimpin, jadi bukan hanya semata-mata mengontrol dan mengkritik.Didalam
suatu situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh
atas kepemimpinan yang dilakukan.
Tugas dan peran guru dalam proses belajar mengajar cukup banyak dan cukup
kompleks, diantaranya:
Pada umumnya bahwa tugas kewajiban guru yang utama adalah mendidik
( mengajar) tetapi agar tugas tersebut mampu mencapai tujuannya yakini tuuan
pendidikan guru harus melibatkan diri dari masalah-masalah administratif. Dalam
hubungannya

dengan

administrasi

pendidikan

guru

berfungsi


sebagai

administrator.
Dalam buku pedoman administrasi dan supervisi yang diterbitkan Dep. P
& K (1978, hal. 4) tertulis tugas dan tanggung jawab guru sebagai administrator
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Menguasai program pengajaran (garis-garis besar program).
Menyususn program kegiatan mengajar.
Menyususn model satuan pembelajaran dan pembagian waktu.
Melaksanakan tata usaha kelas, antara lain: pencatatan data. murid

Guru dituntut harus berpartisipasi dalam administrasi pendidikan di
sekolahnya, baik yang bersifat kurikuler maupun masalah-masalah di luar
kurikulum. Seorang guru harus dapat mengerjakan urusan tata usaha seperti

membuat buku kas, daftar induk, rapor, daftar gaji, serta dapat mengkoordinasikan
segala pekerjaan di sekloah secara demokratis sehingga suasan pekerjaan di
sekolah penuh dengan rasa kekeluargaan.
Administrasi

sekolah

yaitu

kegiatan

yang

berkaitan

dengan

penyelenggaraan manajemen sekolah.Partisipasi guru dalam admistrasi sekolah
yaitu meliputu perbaikan kesejahteraan guru dan murid, penyempurnaan
kurikulum dan penyediaan alat-alat pendidikan.


Tugas guru sebagai administrasi sekolah yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Guru

Menyelidiki buku-buku sumber bagi siswa
Merencanakan dan merumuskan tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Menetapkan dan menyusun tata tertip sekolah
Menetapkan syarat penerimaan murid baru
Menetapkan syarat kenaikan kelas
Menetapkan daftar pengawas murid halaman sekolah

Menilai kemajuan program sekolah
Memikirkan usaha memajukan kesejahteraan guru
Merencanakan dan membantu kelancaran ketatausahaan
Merencanakan dan memimpin rapat guru
adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang

dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk
membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang
berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusai
susila yang dapat diharapkan membanguun dirinya dan membangun bangsa dan
Negara.
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.
Tugas guru secara umum adalah mendidik. Dalam oprasionalisasinya,
mendidik adalah rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji,
menghukum, membentuk contoh dan membisakan.
Tugas khusus seorang guru antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai pengajar (Intruksional)

Sebagai pengajar (intruksional), guru bertugas merencanakan progam pengajaran,
melaksanakan progam yang telah disusun dan melaksanakan penilaian setelah
progam itu dilaksanakan
b. Sebagai pendidik (Edukator)
Sebagai pendidik (edukator) guru bertugas mengarahkan peserta didik pada
tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna.
c. Sebagai pemimpin (Managerial)
Sebagai pemimpin, guru bertugas memimpin dan mengendalikan diri sendiri,
peserta didik dan masyarakat yang terkait, menyangkut upaya pengarahan,

pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas progam yang
dilakukan.
Menurut Debdikbud, tugas utama seorang guru antara lain:
a. Tugas bidang profesi/Tugas profesional
Guru merupakan profesi/jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai
guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang kependidikan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup/kepribadian.
Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada peserta didik.
b. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
Di sekolah, guru harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.
Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para peserta didiknya.
Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi peserta
didiknya dalam belajar.Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak
menarik, maka kegagalan pertama adalah Ia tidak akan dapat menambahkan benih
pengajarannya itu kepada para peserta didiknya. Para peserta didik akan enggan
menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran itu tidak dapat diserap sehingga
setiap lapisan (homoludens, homopuber, dan hompsapiens) dapat mengerti bila
menghadapi guru.
c. Tugas dalam bidang kemasyarakatan
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat
dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat
memperoleh

ilmu

pengetahuan.


Ini

berarti

bahwa

guru

berkewajiban

mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berdasarkan Pancasila.
Tugas guru tidaklah terbatas di dalam masyarakat, bahkan guru pada
hakikatnya merupakan komponen strategis yang memilih peran yang penting
dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Bahkan keberadaan guru
merupakan faktor condiso sine quanom yang tidak mungkin digantikan oleh

komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih pada era
kontemporer ini.
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu
bangsa yang sedang membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup
bangsa ditengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan teknologi yang kian
canggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi
nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik
untuk dapat mengadaptasikan diri.
Semakin akurat para guru melaksanakan tugasnya, semakin terjamin
tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia
pembangunan. Dengan kata lain, potret dan wajah diri bangsa di masa depan
tercermin dari potret diri para guru masa kini, dan gerak maju dinamika
kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru di tengah-tengah
msyrakat.
Sejak dulu, guru menjadi panutan masyarakat. Guru tidak hanya diperlukan
oleh para murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat
lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi
masyarakat.
Tampaknya masyarakat mendudukkan guru pada tempat yang terhormat
dalam kehidupan masyarakat, yakni di depan memberi suri teladan, di tengahtengah membangun, dan di belakang memberi dorongan dan motivasi. Ing ngarso
sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Kedudukan guru yang demikian itu senantiasa relevan dengan zaman dan
sampai kapanpun diperlukan. Kedudukan guru seperti itu merupakan penghargaan
masyarakat yang tidak kecil. Artinya bagi para guru, sekaligus merupakan
tantangan yang menuntut prestise dan prestasi yang senantiasa terpuji dan teruji
dari setiap guru, bukan saja di depan kelas, di batas-batas pagar sekolah, tetapi
juga di tengah-tengah masyarakat, (Ny. Nani Soedarsono, S.H., Suara Daerah,
No. 185, Agustus 1986).
B. Peran Guru
1.

Hakekat Peran Guru

Peran guru adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari seorang
guru.
a. Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar-mengajar membawa
konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya.
Karena pada dasarnya proses belajar-mengajar dan hasil belajar peserta didik
sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada
pada tingkat optimal.
Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar meliputi
banyak hal sebagaimana dikemukakan oleh Adams & Decǝy dalam Basic
Principles of Student Teaching antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas,
pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor,
motivator, dan konselor.
Beberapa peranan yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan
sebagai berikut.
1). Guru Sebagai Organisator
Guru berperan untuk

menciptakan

proses

edukatif

yang

dapat

dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan
menugaskannya) maupun secara moral(kepada sasaran didik,serta Tuhan yang
menciptakannya).
2) Guru sebagai Demonstrator
Sebagai demonstrator, lecturer atau pengajar, guru hendaknya senantiasa
menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan serta senantiasa
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah
pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikian
ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator serta mampu
memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis sehingga apa yang
disampaikan itu betul-betul dimiliki oleh anak didik.

Seorang guru hendaknya mampu dan terampil dalam merumuskan TPK
serta memahami kurikulum. Selain itu, guru juga harus memahami dirinya sebagai
sumber belajar dan terampil dalam memberikan informasi kepada peserta didik.
Sebagai pengajar ia pun harus membantu perkembangan peserta didik untuk dapat
menerima, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Dengan demikian
seorang guru akan dapat memainkan peranannya sebagai pengajar dengan baik.
3) Guru sebagai Pengelola kelas
Guru dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager),
hendaknya

mampu

mengelola

kelas

sebagai

lingkungan

belajar

serta

mengorganisasikan lingkungan sekolah. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar
kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan
terhadap lingkungan belajar itu turut menentukan sejauh mana lingkungan
tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik bersifat
menantang dan merangsang peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman
dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Kualitas dan kuantitas belajar peserta didik di dalam kelas bergantung pada
banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antara peserta didik di
dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar
mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Sebagai manajer guru harus memelihara lingkungan fisik kelasnya agar
senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing
proses-proses intelektual dan sosial di dalam kelasnya. Dengan demikian guru
tidak hanya memungkinkan siwa belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan
bekerja dan belajar secara efektif di kalangan peserta didik.
Selain sebagai manajer, guru juga harus membimbing pengalamanpengalaman peserta didik sehari-hari ke arah self directed behavior. Salah satu
manajemen yang baik adalah menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk
sedikit demi sedikit mengurangi kebergantungannya pada guru sehingga mereka
mampu membimbing kegiatannya sendiri. Peserta didik harus belajar melakukan
self control dan self activity melalui proses bertahap.

4) Guru Sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru mamberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
5) Guru Sebagai Mediator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat
komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Media
pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan
merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah.
Guru tidak cukup memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi
juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan
media itu dengan baik. Untuk menjadi guru perlu mengalami latihan-latihan
praktik secara kontinu dan sistematis, baik melalui pre-service maupun inservice
training. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan harus sesuai dengan
tujuan, materi, metode, evaluasi, kemampuan guru serta minat dan kemampuan
peserta didik.
Sebagai mediator guru pun menjadi perantara dalam hubungan antar
manusia. Untuk keperluan itu guru harus terampil menggunakan pengetahuan
tentang bagaiman orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru
dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam
hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong
berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi
pribadi, dan menumbuhkan hubungan positif dengan para peserta didik.
Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar
yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajarmengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
6) Guru Sebagai Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar
peserta didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik, guru harus
dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik
7) Guru Sebagai Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar
semangat dan aktif belajar.

8) Guru Sebagai Klimator
Sebagai klimator, guru berperan untuk menciptakan iklim belajar yang
kondusif dan menyenangkan.
9) Guru Sebagai Inisiator
Sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan
dalam pendidikan dan pengajaran.
10) Guru Sebagai Informator
Sebagai informator, guru harus bisa menjadi sumber informasi kegiatan
akademik maupun umum
11) Guru Sebagai Evaluator
Setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan, pada waktu tertentu selama
satu periode pendidikan, guru selalu mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap
hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
Demikian pula dalam satu kali proses belajar-mengajar, guru hendaknya
menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan
apakah materi yang diajarkan selalu cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan
dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,
penguasaan peserta didik terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan
metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya ialah untuk mengetahui
kedudukan peserta didik di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian,
guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang peserta didik termasuk kelompok
peserta didik yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika
dibandingkan dengan temaan-temannya.
Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui
apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik
dan memuaskan, atau sebaliknya. Jadi, jelaslah bahwa guru hendaknya mampu
dan terampil melaksanakan penilaian karena dengan penilaian, guru dapat
mengetahui prestasi yang dicapai oleh peserta didik setelah ia melaksanakan
proses pembelajaran.
Sebagai penilai hasil belajar peserta didik (evaluator), guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dari waktu
ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini, merupakan umpan balik
(feedback) terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik

tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengjar selanjutnya.
Dengan demikian proses belajar-mengajar akan terus-menerus ditingkatkan untuk
memperoleh hasil yang optimal
.
12) Guru sebagai Kulminator
Sebagai kulminator, Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar
secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta
didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap
peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator
terpadu dengan peran sebagai evaluator.
b.

Peran Guru dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat

berperan sebagai berilkut:
1) Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.
Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang
direncanakan serta nilainya.
2) Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
anggota suatu masyarakat. guru harus mencerminkan suasana dan kemauan
masyarakat dalam arti yang baik.
3) Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggungjawab untuk
mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.
4) Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.
5) Pelaksana administrasi pendidikan,. Di samping menjadi pengajar, guru pun
bertanggungjawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu
melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
6) Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru.
Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk
anggota masyarakat yang dewasa.
7) Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan
segala perkembanmgan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya
masalah-masalaha pendidikan.

C. Tanggungjawab Guru
Tanggung jawab para guru dan unsur pendidikan lainnya bukan hanya
sekedar dalam hal mengajar atau memajukan dunia pendidikan di sekolah di
tempatnya bertugas, tetapi juga bertangggung jawab untuk mengajak masyarakat
di sekitarnya masing-masing untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan
pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya pendidikan di daerah tergantung
kinerja para dewan guru, pengawas ekolah dan komite sekolah, karenanya
diharapkan semuanya biasa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya yang
disertai keikhlasan hati dalam mengemban amanah yang diberikan.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian
tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode.
Selain itu juga ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan
seluruh pengabdiannya. Guru yang professional hendaknya mampu memikul
dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang
tua, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
Tanggungjawab seorang Guru (professional) antara lain:
a. Tanggungjawab Intelektual
Tanggungjawab intelektual guru diwujudkan melalui penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi
kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.
b. Tanggungjawab Profesi/Pendidikan
Tanggungjawab profesi/pendidikan diwujudkan melalui pemahaman guru
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
c. Tanggungjawab Sosial
Tanggungjawab sosial guru diwujudkan melalui kemampuan guru untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
d. Tanggungjawab Moral dan Spiritual

Tanggung jawab spiritual dan moral diwujudkan melalui penampilan guru
sebagai makhluk beragama yang perilakunya senantiasa tidak menyimpang dari
norma agama dan moral.
e. Tanggungjawab Pribadi
Tanggung jawab pribadi

diwujudkan

melalui

kemampuan

untuk

memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan dirinya dan menghargai
serta mengembangkan dirinya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tugas utama seorang guru dikelompokkan menjadi tiga yaitu, tugas
profesi/professional, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan.
2. Peran guru dikelompokkan menjadi empat, yaitu peran guru dalam proses
belajar mengajar, peran guru dalam pengadministrasian, peran guru secara pribadi,
dan peran guru secara psikologi.

3.

Tanggung jawab guru dikategorikan menjadi lima, yaitu tanggung jawab

intelektual, profesi, sosial, moral dan spiritual, dan pribadi.
B. Saran
1. Seorang guru harus selalu memahami dan menjalankan tugas dengan baik,
agar dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
2. Seorang guru harus selalu memahami dan melaksankan peran dengan baik,
sehingga dapat menciptakan pendidikan yang berkualitas.
3. Seorang guru harus selalu melaksanakan tanggungjawabnya dengan sebaikbaiknya dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.