Tingkat Pengembalian dan Risiko EKSI 420

EKSI 4203
TEORI PORTOFOLIO &
ANALISIS INVESTASI
(BY ANTAIWAN BOWO PRANOGYO SE.,MM)

Tingkat Pengembalian dan Risiko

KEGIATAN BELAJAR I
TINGKAT PENGEMBALIAN
PORTOFOLIO

TINGKAT PENGEMBALIAN PORTOFOLIO
Investor dalam kerangka risiko dibagi menjadi 3
kelompok:
a. Menghindari risiko
Investor tersebut hanya bisa menerima risiko yang
rendah.

b. Netral terhadap risiko
Investor yang bisa menerima risiko dan tingkat
pengembalian yang seimbang.

c. Menyukai risiko
Investor yang bisa menerima risiko yang besar
walaupun tingkat pengembaliannya kecil.

Utilitas

 Utilitas menurut Jeremy Betham (1923) bahwa
manusia selalu memaksimumkan utilitas yaitu
sesuai dengan kebenaran dalam prinsip
psikologi, yaitu bahwa orang akan menghindari
”kesakitan” dan akan mencari kesenangan dan
kebahagian.

 Kusumosuwidho (1983) menyatakan bahwa
Utilitas adalah suatu variabel yang besaran
relatifnya menunjukkan arah dari preferensi.
• Konsep utilitas yaitu :
a. Utilitas Kardinal
b. Utilitas Ordinal


Utilitas Kardinal
• Utilitas yang dapat diukur dengan ukuran
kuantitatif.
• Utilitas dapat ditambahkan dan dikurangkan,
berarti mempunyai nilai.
• Menyatakan
kepuasan
seseorang
atas
pilihannya, jika utilitasnya meningkat maka
kepuasan yang diperoleh semakin besar.

Utilitas Ordinal
• Merupakan konsep yang berdasarkan pada
preferensi, ranking atau urutan.
• Utilitas tidak perlu diukur secara eksak tetapi
yang sangat penting mengenai urutannya atau
preferensinya.
• Preferensi yang dimaksud bisa diurutkan mulai
terkecil sampai tertinggi atau sebaliknya

tertinggi ke terendah.

Axioma Utilitas Kardinal
• Axiom1:
Comparability
(disebut
juga
completeness). Bila investor katakan bahwa
hasil x lebih disukai terhadap hasil y (ditulis x >
y) atau hasil y lebih disukai terhadap hasil x (y >
x), atau investor tersebut adalah indifferent

terhadap x atau y.
• Axiom 2: Transitivity (disebut juga Consistency).
Investor lebih menyukai x terhadap y dan y lebih
disukai terhadap z serta x lebih disukai terhadap
z sehingga dapat disebutkan x > y > z.

Utilitas dari Ekspektasi Kekayaan
• Markowitz (1959) menyatakan utulitas dari

ekspektasi kekayaan dengan ekspektasi dari
utilitas kekayaan yang dikaitkan dengan
toleransi risiko investor sebagai berikut:

• U(E(W)) menyatakan utilitas dari ekspektasi
kekayaan yang dimiliki.
• E(U(W)) menyatakan ekpektasi dari utilitas
kekayaan yang dimiliki.

Ekspektasi Utilitas Kekayaan

Elton dkk (2003) toleransi investor terhadap risiko yang
dihubungkan dengan fungsi utilitas:

 Bila fungsi ulitas tersebut mempunyai turunan kedua
sama dengan maka investor dinyatakan risk netral.
 Jika turunan kedua dari fungsi utilitas lebih kecil dari
nol maka investor dapat dikatakan penghidar risiko
atau dapat menerima risiko yang kecil.


 Investor yang menyukai risiko bila fungsi utilitas
tersebut mempunyai turunan kedua lebih besar dari
nol.

Ekspektasi Utilitas Kekayaan

Jenis Risiko
• Interest-rate Risk yaitu risiko utama
dihadapi investor, karena kenaikan
penurunan tingkat bunga yang terjadi.

yang
atau

• Reinvestment Risk yaitu risiko yang dihadapi
akibat investasi atas bunga yang diperoleh atas
hasil strategi reinvestment.
• Call Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor
dimana penerbit obligasi mempunyai hak untuk
membeli kembali (call) atas obligasi tersebut.

• Default Risk yaitu risiko yang dihadapi investor
atau pemegang obligasi dikarenakan obligasi
tersebut tidak dapat membayar obligasi pada saat
jatuh tempo.

Jenis Risiko Cont……

• Inflation Risk yaitu risiko yang dihadapi investor
diakibatkan inflasi sehingga arus kas yang diterima
oleh investor bervariasi dalam kemampuan membeli
(purchasing power).
• Exchange Risk yaitu risiko yang dihadapi investor
akibat adanya perubahan nilai tukar, biasanya risiko ini
akan diketemukan pada aset investasi seperti obligasi
dan sebagainya yang berdenominasi valuta asing.
• Liquidity Risk yaitu risiko yang dihadapi oleh investor
dalam rangka dapat menjual kembali aset investasi
tersebut di pasar dalam rangka mendapatkan nilai
tunai.
• Volatility Risk yaitu risiko yang dihadapi investor

dikarenakan obligasi tersebut dikaitkan dengan opsi
yang tergantung kepada tingkat bunga.

Konsep Portofolio
• Portofolio memberikan arti bahwa pemilikan aset
investasi lebih dari satu, misalnya Reksa Dana
Nikko Saham Nusantara (NSN) mempunyai saham
sebagai investasinya minimum sebanyak 10 saham.
• Portofolio dalam properti yaitu hotel, apartemen,
pertokoan, real estate dan pergudangan.
• Portofolio dalam deposito berjangka yaitu deposito
berjangka 1,3,6 & 1 tahun.

• Portofolio dalam obligasi yaitu obligasi tingkat
bunga mengambang dan obligasi tingkat bunga
tetap serta obligasi dengan tingkat bunga campuran
antara tetap dan mengambang.

Proporsi Aset dalam Portofolio
• Rumus Proporsi Aset dalam Portofolio


• Bapepam mengeluarkan peraturan yang
menyatakan bahwa Reksa Dana tidak dapat
melakukan investasi terhadap satu emiten lebih
besar dari 10% nilai total asset yang dimiliki
atau lebih besar dari 5% emisi saham
perusahaan yang bersangkutan.

Tingkat Pengembalian Portofolio
• Rumus Tingkat pengembalian portofolio

• Balas jasa dari asset investasi
diperhatikan pada Tabel dibawah ini:

dapat

Tingkat Pengembalian Aset
• Rumus Tingkat Pengembalian Aset

• Kapital gain merupakan selisih harga dari aset (nilai

akhir periode dikurangi nilai awal periode).
• Tingkat pengembalian di masa mendatang dengan
ketidakpastian dikenal dengan Ekspektasi tingkat
pengembalian (Expected Return).
• Ekspektasi tingkat pengembalian:

KEGIATAN BELAJAR II
PEMILIHAN PORTOFOLIO

PEMILIHAN PORTOFOLIO
• Konsep Risiko adalah selisih antara tingkat
pengembalian aktual dengan tingkat pengembalian
ekspektasi.

• Risiko positif (aktual lebih tinggi dari ekspektasi
dikenal dengan istilah up-side risk).
• Risiko yang negatif (aktual lebih rendah dari
ekspektasi sering dikenal dengan istilah downside
risk)


PEMILIHAN PORTOFOLIO
• Simpangan baku Risiko:

• Dimana:
R= tingkat pengembalian aset pada periode ke t
E(Rj) = rata-rata tingkat pengembalian selama
periode
N = jumlah periode.

PEMILIHAN PORTOFOLIO
• Varians Risiko:

• Varians merupakan hasil jumlah kuadrat dari
up-side dan downside risk.

Teori portofolio Markowitz (1952)
1. Semua investor adalah mengikuti investor
efisien Markowitz yang menginginkan tingkat
pengembalian yang tinggi dengan risiko yang
rendah

2. Investor dapat meminjam dan meminjamkan
pada sejumlah dana dengan tingkat bunga
sebesar tingkat bunga bebas risiko (risk-free
rate).
3. Semua investor memiliki ekspektasi yang
homogen
4. Semua investor memiliki periode yang sama
dengan waktu satu periode, misalkan satu
bulan, dua bulan, tiga bulan, enam bulan,
setahun dan sebagainya.

Teori portofolio Markowitz (1952) Cont....
5. Seluruh instrumen investasi dapat dibagi-bagi
sehingga investor memungkinkan membeli
atau menjual secara fraksi dari aset
portofolionya.
6. Tidak ada pajak dan biaya transaksi dalam
membeli dan menjual instrumen investasi
tersebut
7. Tidak ada inflasi atau perubahan tingkat bunga
atau inflasi dapat diantisipasi secara penuh.
8. Pasar modal dalam kondisi keseimbangan.

Teori portofolio Markowitz (1952) Cont....
Varians dari sebuah portofolio:

Dimana:

Teori portofolio Markowitz (1952) Cont....
Karena :

Maka varians dari sebuah portofolio:

Teori portofolio Markowitz (1952) Cont....
• Koefisien korelasi bernilai negatif memberikan
arti bahwa dua saham mempunyai hubungan
yang berlawanan arah yaitu harga saham A naik
dimana harga saham B turun dan sebaliknya.
• Koefisien korelasi positif memberikan arti bahwa
harga saham A naik dimana harga saham B juga
naik dan sebaliknya atau kedua saham tersebut
mempunyai hubungan yang searah.

• Koefisiennya nol maka kedua saham tidak
mempunyai hubungan.

Teori portofolio Markowitz (1952) Cont....
Nilai koefisien korelasi tersebut dimasukkan ke
dalam persamaan maka diperoleh sebagai berikut:

Teori portofolio Markowitz (1952) Cont....
• Risiko yang paling tinggi adalah portofolio yang mana
saham-sahamnya mempunyai hubungan korelasi
positif.
• Saham-saham yang mempunyai hubungan korelasi
nol mempunyai risiko lebih rendah dari portofolio
dengan korelasi positif.
• Saham-saham yang mempunyai risiko terrendah
yaitu saham yang mempunyai hubungan negatif.

• Investor selalu menyukai risiko yang terendah dan
oleh karenanya saham
• yang berkorelasi positif tidak dipilih dalam portofolio
dan yang dipilih adalah saham yang berkorelasi
negatif.

Varians dan kovarians portofolio saham

Penentuan Daerah Effisien &
Capital Market Line

Rumus Capital Market Line/Pasar Modal:

• Tingkat pengembalian pada sepanjang garis RƒM
yaitu tingkat bunga bebas risiko ditambah hasil kali
dari slope CML dengan risiko portofolio dan
dirumuskan sebagai berikut:

Penentuan Daerah Effisien &
Capital Market Line
• Tingkat pengembalian pada sepanjang garis RƒM
yaitu tingkat bunga bebas risiko ditambah hasil kali
dari slope CML dengan
risiko portofolio dan
dirumuskan sebagai berikut:

• Bila investor dapat mentolerir risiko hanya sebesar
nol maka ekspektasi tingkat pengembalian portofolio
sebesar Rƒ
• Bila risiko yang ditolerir meningkat tidak hanya nol
tetapi satu unit saja maka ekspektasi tingkat
pengembalian portofolio akan ditambahkan sebesar
slope kepada Rƒ

Contoh:
Portofolio pasar saham mempunyai tingkat
pengembalian sebesar 16,23% dan simpangan
baku sebesar 8,32% dimana tingkat bunga bebas
risiko sebesar 7,13%, Hitung besar tingkat
pengembalian portofolio bila simpangan baku
portofolio sebesar 13,12%?

Jawab:

Rp

= 7,13 + ( 16,23 -7,13)/8,32 ) x 13,12
= 7,13 + 9,10 x 1,577
= 7,13 + 14,35
= 21,48

Tingkat pengembalian portofolio yang diharapkan
sebesar 21,48% dimana risiko yang ditolerir
sebesar 13,12 persen.

Risiko Systemtik dan Unsystematik
• Risiko systematis adalah risiko pasar dimana
investor tidak dapat memperkecil risiko ini
karena investor tidak dapat mengontrolnya.
• Risiko unsystematis adalah risiko yang dapat
dikontrol oleh investor melalui memperbanyak
saham portofolio. Risiko ini sering disebut
unique risk atau risiko perusahaan.

Risiko Systemtik dan Unsystematik

Risiko Systemtik dan Unsystematik
• Evan dan Archer (1968): Jumlah saham sampai
dengan sembilan merupakan penurunan risiko yang
tajam. Bila dikaitkan dengan kemampuan manusia
menganalisis saham hanya mampu mengingat
sebanyak 10 saham, maka sudah selayaknya
saham yang dikelola perorangan sebanyak 10
saham.
• Manurung (1996): Saham besaran risiko bahwa
jumlah saham dalam portofolio hanya berkisar 20
sampai 30. Bila jumlah saham dalam portofolio
lebih dari 30 maka pengurangan risikonya tidak
berarti.
Implikasi penelitian ini memberikan
kontribusi kepada manajer investasi agar jumlah
saham dalam portofolio tidak lebih dari 30 saham.

Risiko Systemtik dan Unsystematik
• Risiko sistematis adalah risiko yang tidak bisa
dikendalikan investor seperti risiko pasar, Salah
satu bentuk risiko pasar adalah risiko
perubahan tingkat bunga.
• Risiko non-sistematis merupakan risiko yang
bisa dikendalikan oleh pengelola portofolio baik
perorangan maupun manajer investasi. Risiko
ini juga disebut istilahnya risiko yang dapat
didiversifikasi dimana diversifikasi dengan
penjumlahan saham. Tetapi, risiko ini juga
disebut dengat risiko perusahaan (company
risk).

Risiko Systemtik dan Unsystematik

• Hasil Perkalian tersebut:

Contoh:
• Saham TLKM mempunyai beta 1,4 dan risiko pasar
(simpangan baku) 25% dan risiko saham tersebut
30%, hitunglah risiko tidak unsistematis ?
• Sesuai informasi maka yang diketahui beta = 0,75;
Var(Rm) = 0.25 = 6.25%; dan Var(RTLKM) = 0.3² =
9% maka risiko unsistematis sebagai berikut:
9% = 0,75²x 6,25% + Var (Ɛj)
9% = 3,52% + Var (Ɛj)
Var (Ɛj) = 9% - 3,52%
Var (Ɛj) = 5,48%
• Adapun risiko unsistematis yaitu 23,42%, yang
memberikan arti masih cukup tinggi risiko
nonsistemtis portofolio tersebut.