Kebijakan menteri susi Pudjiastuti untuk

TUGAS MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU POLITIK

“Kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti Untuk Maritim Indonesia”

Ussamawati Anggreini
20170510185
Dosen Pembimbing :
Ali Maksum, PhD

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Pendahuluan
Luas lautan Indonesia lebih luas daripada luas daratannya yaitu sebesar
70 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dengan luas garis pantai di
hampir setiap pulau (±81.000 km) (Trixie, 2015). Inilah mengapa Negara
Indonesia disebut sebagai Negara maritim dan Negara kepulauan yang memiliki
banyak kekayaan alam yang berasal dari lautan. Lautan ini tidaklah dianggap
sebagai pemisah melainkan penghubung antar pulau-pulau yang di seluruh

Indonesia, yaitu sekitar 13.487 pulau yang telah dikirimkan ke PBB untuk
mendapatkan pengakuan secara formal dan menjadi Negara dengan jumlah
pulau terbanyak di dunia (Hargo, 2016). Lautan Indonesia juga memiliki
banyak spesies hewan dan terumbu karang, bahkan beberapa spesies yang
langka hanya terdapat di perairan laut Indonesia, contohnya penyu hijau.
Lautan Indonesia memiliki peran penting di berbagai bidang. Di bidang
perekonomian dan sumber daya alam, laut Indonesia sudah menjadi mata
pencaharian bagi nelayan karena memiliki banyak hasil tangkapan hasil laut
yang bisa dijual, dan juga kandungan mineral pada air laut juga dimanfaatkan
untuk membuat garam, tidak heran jika kita banyak melihat tambak-tambak
disekitar pantai yang dibuat oleh para nelayan.
Di bidang transportasi, perairan Indonesia merupakan penghubung antar
pulau, hal ini menyebabkan banyak armada kapal penumpang yang beroperasi
yang tentunya menambah pendapatan Negara.
Di bidang pariwisata, keindahan perairan indonesia sudah banyak
diketahui oleh dunia, bahkan pada Januari 2017 lalu Indonesia mendapat gelar
The Most Popular Dive Destination 2017 dari Dive Magazine, majalah digital
scuba terbesar di dunia setelah mendapat vote terbanyak yaitu sebanyak 22.552
suara dari netizen. Indonesia berhasil mengalahkan Bahama, Maladewa, dan
Palau yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa.

destinasi selam di Indonesia yang sudah mendunia antara lain perairan Raja

Ampat di Papua, Pulau Komodo dan Alor di Nusa Tenggara Timur,
Lembongan di Bali, Lembeh di Sulawesi Utara, dan masih banyak lagi.
(Yuanita, dream.co.id, 2017). Selain keindahan alam bawah lautnya, Indonesia
juga memiliki pantai yang tak kalah indah, bahkan beberapa pantai di Indonesia
sudah mendunia dan masuk kedalam jejeran pantai terindah di dunia. Seperti
Pantai Tangsi yang dikenal dengan pantai pink yang terletak di Lombok Nusa
Tenggara Barat, Pantai Gili Meno yang juga terletak di Lombok, Pantai
Tanjung Tinggi di Belitung (Yuanita, dream.co.id, 2017)

Diskusi
Ancaman bagi Perairan Indonesia Serta Kebijakan untuk Mengatasinya
Dibalik melimpahnya kekayaan dan keindahan alam bawah lautnya
yang luar biasa, tentu saja hal ini menimbulkan berbagai ancaman untuk
perairan Indonesia. Ancaman itu bisa berasal dari dalam maupun luar.
Ancaman dari dalam sudah sangat sering kita jumpai, bahkan tanpa kita
sadari kita sendirilah yang menyebabkan ancaman tersebut. contohnya banyak
warga Negara yang tidak sadar dan kurang memperhatikan tentang pentingnya
menjaga kelestarian laut. Sering kali kita melihat banyak pengunjung pantai

yang berwisata tetapi meninggalkan sisa sampah mereka, sampah ini kemudian
terbawa arus sehingga menyebabkan pencemaran laut, masih banyak juga
pabrik-pabrik yang membuang limbah industri mereka baik berupa padat
maupun cair ke laut. Hal ini tentu memcemari air laut dan sangat berpengaruh
bagi makhluk hidup yang ada di laut, contohnya saja akan banyak ikan atau
hewan laut yang keracunan limbah dan rusaknya terumbu karang yang indah.
Bocornya kapal tanker seperti pengangkut minyak dan batubara juga membawa
dampak yang sama.
Dari pihak pemeritah pun juga turut ambil bagian dalam menyebabkan
ancaman bagi perairan Indonesia. Pejabat yang korupsi dengan santai

menfasilitasi para pencuri ikan agar ikut mendapat keuntungan dari hasil
pencurian ikan karena ikut ambil bagian. Para penguasa lokal juga ikut serta
ambil bagian dengan memalsukan dokumen kapal asing agar meanjadi kapal
yang terdaftar agar bisa beroprerasi di perairan Indonesia yang menyebabkan
pencurian ikan di laut Indonesia kian menjauh. Selain itu reklamasi pantai juga
turut menjadi ancaman besar bagi makhluk hidup di laut, karena hal ini
mengakibatkan banyak ikan-ikan dan hewan laut lainnya kehilangan habitat
mereka.
Ancaman dari luar juga sudah sering kali terjadi. Sering kita mendengar

berita bahwa telah tertangkap kapal luar negeri yang melakukan aktifitas illegal
fishing di perairan Indonesia. Menurut data Badan Pemeriksa Keuangan (2013)
memperkirakan potensi pendapatan sektor perikanan laut jika tanpa illegal
fishing bisa mencapai Rp 365 triliun per tahun (Maksum, 2015). Hal ini tentu
sangat merugikan bagi Indonesia, bahkan telah banyak informasi bahwa kapal
selam milik Negara lain berhasil melintasi Perairan laut Indonesia tanpa
sepengatuan pihak Indonesia dalam hal ini yaitu angkatan laut dari tentara
nasional Indonesia.
Melihat banyaknya ancaman terhadap perairan laut Indonesia,
pemerintah sudah banyak mengeluarkan berbagai kebijakan. Hal ini sudah
terjadi sejak dahulu. Tetapi ada yang berbeda di masa pemerintahan Joko
Widodo, hal ini karena presiden Jokowi memilih sosok Susi Pudjiastuti sebagai
menteri Kelautan dan Perikanan.
Semenjak menjabat sebagai menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
Pudjiastuti telah banyak mengeluarkan peraturan yang sangat ketat untuk
melindungi laut Indonesia dari berbagai ancaman. Hukuman yang paling
terkenal atau sering kita dengar dari kebijakan menteri Susi adalah
“Tenggelamkan”. Sudah banyak kapal asing yang ia ledakkan dan
tenggelamkan karena tertangkap melakukan pencurian ikan di perairan


Indonesia. Menteri Susi sangat tahu tentang permainan para penangkap ikan
illegal agar dapat mengambil keuntungan yang besar dari laut Indonesia yang
membuat Negara ini merugi setiap tahunnya, hal ini karena latar belakang
pekerjaannya yaitu pengusaha distributor hasil laut yang diekspor ke luar negeri
maupun dalam negeri.
Selain menenggelamkan kapal asing, menteri Susi juga melarang
seluruh awak kapal asing untuk menanggkap ikan di perairan laut Indonesia
meskipun dengan alasan investasi. Karena alasan ini sering dipergunakan pihak
asing untuk menanggakap ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tanpa
laporan jumlah tangkapan yang jelas. Dengan demikian menteri Susi hanya
memperbolehkan nelayan Indonesia yang mengambilkan di perairan Indonesia.
Sedangkan pihak asing hanya diizinkan membeli dan mengolahnya saja. Pelaku
yang kedapatan melakukan penangkapan ikan secara illegal akan dilepaskan
hanya jika mereka sudah membayar pajak selama keluar masuk wilayah
perairan Indonesia, dan setelah itu mereka tidak diperbolehkan untuk kembali
lagi.
Menteri Susi juga melarang adanya segala bentuk tindakan yang
memudahkan aktivitas penangkapan ikan secara illegal. Contohnya pemindahan
hasil tangkapan ikan dari satu kapal ke kapal yang lain dengan tujuan ke daerah
lain ataupun Negara lain. Hal ini diwujudkan dengan adanya pengawasan ketat

terhadap perairan Indonesia yang dilakukan oleh pihak angkatan laut dengan
patroli dan penggunaan alat-alat canggih. (Safitri, 2016)
Kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dan dilaksanakan oleh menteri
Susi ini ternyata membawa dampak positif dan bisa dibilang berhasil, terbukti
dengan semakin sedikitnya pencurian ikan, dan bertambahnya hasil laut yang
ditangkap para nelayan Indonesia. Masyarakat pun turut merasakan dampaknya,
yaitu semakin murahnya harga ikan dan hasil tangkapan laut yang lainnya di
pasaran.

Kesimpulan
Dengan melimpahnya kekayaan alam, dan keindahan alam bawah
lautnya, perairan Indonesia membawa banyak manfaat dari segi bidang
perekonomian, transportasi dan pariwisata. Hal ini tentu saja menarik perhatian
dari berbagai pihak termasuk dari pihak asing yang menyebabkan munculnya
berbagai ancaman bagi perairan Indonesia.
Pemerintah telah membuat banyak kebijakan, tetapi kebijakan yang
paling menonjol adalah pada masa pemerintahan Joko Widodo dengan
menterinya Susi Pudjiastuti. Beberapa kebijakan yang telah dibuat oleh menteri
Susi dan membawa dampak positif yaitu menenggelamkan kapal asing yang
tertangkap melakukan pencurian ikan di perairan laut Indonesia, pihak asing

hanya diperbolehkan untuk membeli dan mengolah hasil tangkapan laut, dan
melarang segala bentuk tindakan yang memudahkan penangkapan ikan secara
illegal di perairan Indonesia.
Kebijakan-kebijakan yang diambil menteri Susi Pudjiastuti ini dianggap
berhasil dan membawa dampak positif yang dirasakan oleh para nelayan
Indonesia dan juga masyarakat.

Daftar Pustaka
Hargo, D. U. (2016, 02 23). dkn.go.id. Retrieved Oktober 15, 2017, from Jumlah Pulau
di Indonesia: https://dkn.go.id
Maksum, A. (2015). Poros Maritim dan Politik Luar Negeri Jokowi. Andalas Journal of
International Studies , 3.
Safitri, S. (2016, Mei 07). Dw. Retrieved Oktober 15, 2017, from Menteri Susi, Sang
Pengubur Kapal Ilegal : http://www.dw.com
Trixie, I. H. (2015, Oktober 13). Perum Perindo. Retrieved Oktober 15, 2017, from
Potensi Indonesia sebagai Negara Maritim: http://www.perumperindo.co.id
Yuanita, P. (2017, Maret 29). dream.co.id. Retrieved Oktober 15, 2017, from 3 Pantai
Indonesia Masuk Daftar 7 Terindah Dunia 'Versi Vogue: https://travel.dream.co.id
Yuanita, P. (2017, Februari 01). dream.co.id. Retrieved Oktober 15, 2017, from
Indonesia Dinobatkan Jadi Destinasi Diving Terbaik 2017: https://travel.dream.co.id