PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap

: MOHAMAD JUMATI

Pangkat/NRP

: Kopda/31010789330779

Jabatan : Tayanrad Tuud Ramil 1704-08/Misool Kesatuan

: Kodim 1704/Sorong

Tempat tanggal lahir

: Serui, 05 Juli 1979

Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal : Jl. Sapta Taruna RT06 RW IV Km.10 Sorong,

Papua Barat

1. Terdakwa ditahan oleh : Dandim 1704/Sorong selama 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal 25 Desember 2012 sampai dengan tanggal 13 Januari 2013 berdasarkan Surat Keputusan tentang Penahanan Sementara Nomor : Kep/140/XII/2012 tanggal 24 Desember 2012.

2 Kemudian diperpanjang sesuai :

a. Surat Keputusan tentang Perpanjangan Penahanan dari Danrem 171/PVT selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 14 Januari 2013 sampai dengan tanggal 12 Pebruari 2013, Nomor : Kep/01/I/2013 tanggal 16 Januari 2013.

b. Surat Keputusan tentang Perpanjangan Penahanan dari Danrem 171/PVT selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 13 Pebruari 2013 sampai dengan tanggal 15 Maret 2013, Nomor : Kep/07/II/2013 tanggal 22 Pebruari 2013.

c. Surat Keputusan tentang Perpanjangan Penahanan dari Danrem 171/PVT selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 16 Maret 2013 sampai dengan tanggal 15 April 2013, Nomor : Kep/11/III/2013 tanggal 13 Maret 2013.

3. Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura selama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 25 Maret 2013 sampai dengan tanggal 23 April 2013 berdasarkan Penetapan tentang Penahanan Nomor : Tap/04/PM.III- 19/AD/III/2013 tanggal 25 Maret 2013.

4. Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura selama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal 23 April 2013 sampai dengan tanggal 12 Juni 2013 berdasarkan Penetapan tentang Perpanjangan Penahanan Nomor : Tap/03/PM.III-19/AD/IV/2013 tanggal 23 April 2013.

5. Kepala Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya selama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal 13 Juni 2013 sampai dengan tanggal 12 Juli 2013

Hal 1 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 1 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dari Pomdam XVII/Cenderawasih Nomor : BP- 03/A-03/I/2013 tanggal 15 januari 2013.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 171/PVT selaku Papera Nomor : Kep/08/III/2013 tanggal 7 Maret 2013.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/50/III/2013

tanggal 20 Maret 2013.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/63/PM.III-19/AD/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/66 /PM.III-19/AD/IV/2013 tanggal 2 April 2013 tentang Hari Sidang.

5. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap

sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/50/III/2013 tanggal 20 Maret 2013 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :

a. Terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Pembunuhan Berencana”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 340 KUHP.

b. Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

- Pidana Penjara Selama : Seumur Hidup.

- Pidana tambahan

: Dipecat dari dinas TNI AD.

c. Alat-alat bukti berupa

Surat-surat :

Hal 2 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

1) 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari RSUD Sorong Nomor : 08/VR/RS/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 atas nama La Amo.

2). 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari RSUD Sorong Nomor : 09/VR/RS/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 atas nama La Udin.

3 (tiga) lembar Laporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor : 10/VR/RS/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 atas nama La Diri.

3 (tiga) lembar Laporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor : 11/VR/RS/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 atas nama La Edy.

3 (tiga) lembar Laporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor : 12/VR/RS/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 atas nama La Jaka.

3 (tiga) lembar Laporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor : 13/VR/RS/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 atas nama La Nuni.

2 (dua) lembar photo para korban.

2 (dua) lembar photo senjata SS1 V3 Nomor Register 93005831, Magazen, 8 butir peluru dan serpihan peluru dari tangan La Amo.

9) 1 (satu) lembar photo long boath.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang-barang :

1) (satu) pucuk Senjata laras panjang jenis SS1 V3

Nomor Register 93005831.

1 (satu) buah Magasen SS1 V3.

8 (delapan) butir Munisi SS1 V3 Kaliber 5,56 mm.

Dikembalikan kepada kesatuan Terdakwa.

4 (empat) Serpihan proyektil munisi SS1 V3 yang dikeluarkan dari tubuh korban.

Disita untuk dimusnahkan.

d. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

e. Agar Terdakwa tetap ditahan.

Hal 3 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

2. Pembelaan/Pledoi yang diajukan oleh Terdakwa dan atau Penasehat Hukum kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya :

a. Bahwa unsur kedua “Dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu” telah tidak terbukti secara sah dan meyakinkan dan harus ditolak karena perbuatan Terdakwa seperti tersebut pada halaman 10 s/d 12 Pledoi Penasehat Hukum adalah tidak benar perbuatan- perbuatan Terdakwa yang dikehendaki dan diketahui serta dihayati atau disadari oleh Terdakwa akan akibatnya merupakan tindak pidana, dimana Terdakwa dalam melakukan perbuatannya tersebut, mempunyai waktu yang cukup untuk memikirkan bagaimana perbuatan tersebut akan dilakukan dan akibat dari pembunuhan itu supaya orang lain tidak dengan mudah mengetahui bahwa ia pembunuhnya .

b. Mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dari diri Terdakwa sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berat ringannya hukuman yang dijatuhkan, antara lain:

c. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, untuk itu Terdakwa mohon dijatuhi pidana yang seringan- ringannya.

3. Tanggapan atas Pembelaan/ Pledooi Penasehat Hukum (Replik) yang diajukan Oditur Militer kepada Majelis Hakim sebagai berikut :

a. Bahwa keberatan Terdakwa terhadap tidak terbuktinya unsur kedua, yaitu “dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu” sangatlah tidak beralasan, karena pendapat Penasehat Hukum Terdakwa tersebut didasari pada fakta-fakta persidangan yang dibuat oleh Penasehat Hukum Terdakwa sendiri, tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terungkap dalam persidangan, sebagaimana Oditur Militer telah menjelaskan fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan dalam tuntutannya.

b. Bahwa terhadap pendapat Penasehat Hukum Terdakwa yang menyebutkan jika Terdakwa hanya akan menembak body kapal para korban, tetapi setelah ditembak ternyata timbul korban satu orang meninggal dunia, dianggap sebagai “bukan kesengajaan” sehingga Penasehat Hukum Terdakwa mengatakan Terdakwa tidak sengaja membunuh Sdr. La Tula. namun Penasehat Hukum Terdakwa tidak berani menjelaskan terhadap terbunuhnya 4 (empat) korban selanjutnya yang ditembak oleh Terdakwa. Padahal Oditur Militer menuntut dan membuktikan Pasal 340 KUHP-lah yang telah terbukti. Sehingga pendapat dan

Hal 4 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 4 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

c. Bahwa terhadap pendapat Penasehat Hukum Terdakwa mengenai tidak terbuktinya “perencanaan,” Oditur Militer berpendapat bahwa pendapat Penasehat Hukum Terdakwa tersebut hanyalah mengada-ada saja dan tidak dapat diterima, sebab Penasehat Hukum Terdakwa mendasari pada fakta-fakta persidangan yang dibuat-buat sendiri oleh Penasehat Hukum Terdakwa, tidak sesuai fakta yang sebenarnya terungkap dalam persidangan. Fakta yang terungkap dalam persidangan adalah pada sekitar pukul 18.00 Wit, saat Terdakwa telah melihat adanya korban meninggal dunia akibat tembakan senjata dari Terdakwa,sejak saat itu lah Terdakwa merasa ketakutan, sehingga Terdakwa mulai berpikir untuk menghilangkan bukti-bukti yang ada, terutama untuk menghilangkan teman-teman dari korban yang telah meninggal tersebut. Untuk itu, Terdakwa mulai melakukan tindakan-tindakan antara lain dengan menyuruh para korban untuk turun dari kapalnya dan mengikat satu persatu untuk kemudian pada sekitar pukul 20.00 Wit, Terdakwa menembaki para korban tersebut, sehingga 4 (empat) orang lagi meninggal dunia sedangkan 2 (dua) orang lainnya selamat dan hanya tertembak di bagian kanan tangannya.

d. Bahwa

Terdakwa untuk menghilangkan barang bukti dan bukti-bukti yang ada dari mulai pukul 18.00 Wit sampai dengan pukul 20.00 Wit adalah perbuatan-perbuatan yang benar-benar telah dipikirkan oleh Terdakwa, dan Terdakwa mempunyai waktu yang cukup, yaitu dari pukul 18.00 Wit sampai dengan pukul 20.00 Wit, untuk memikirkannya. Oleh karena itu, unsur “perencanaan” memang telah terbukti, sehingga keberatan Terdakwa yang disampaikan melalui Penasehat Hukum harus ditolak.

perbuatan-perbuatan

e. Bahwa terhadap keberatan Terdakwa mengenai faktor- faktor lain yang patut diperhatikan, pada dasarnya Penasehat Hukum Terdakwa berpendapat “agar faktor- faktor yang meringankan pada diri Terdakwa dan kesalahan dari para korban yang melakukan pengeboman di laut, agar dipertimbangkan untuk memperingan tuntutan hukuman bagi Terdakwa.” Hal ini adalah diluar pokok perkara pidana yang didakwakan dan dituntutkan terhadap terdakwa. Yang jelas Oditur Militer tetap berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tidak dibenarkan secara hukum dan sangat bertentangan dengan peri kemanusiaan, sehingga Terdakwa harus diberi hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Untuk itu, keberatan Terdakwa tersebut, harus ditolak.

f. Berdasarkan tanggapan Oditur Militer tersebut di atas, maka Oditur Militer berpendapat bahwa Pledoi Terdakwa yang disampaikan melalui Penasehat

Hal 5 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

Hukumnya adalah tidak benar, oleh karena itu harus ditolak. Untuk itu, Oditur Militer memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menolak Pledooi dari Terdakwa dan menyatakan dakwaan dan tuntutan Oditur Militer adalah benar, untuk kemudian Majelis Hakim memutus perkara ini sesuai dengan tuntutan Oditur Militer.

4. Penasehat

tidak mengajukan Duplik/tanggapan Terhadap Replik Oditur Militer kepada Majelis Hakim, dan menyampaikan Penasehat Hukum tetap pada Pembelaan/Pledooinya.

Hukum/Terdakwa

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Primer :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal dua puluh bulan Desember tahun dua ribu dua belas sekira pukul

18.00 sampai dengan 20.00 Wit, atau di waktu-waktu lain, pada suatu waktu pada tanggal dua puluh bulan Desember tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya pada bulan Desember tahun dua ribu dua belas,bertempat di perairan sekitar pulau Papan Distrik Misool Utara Kabupaten Raja Ampat atau tempat-tempat lain, setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

“Barang siapa dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu, menghilangkan nyawa orang.”

Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001melalui Pendidikan Secata di Rindam XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, lalu ditugaskan di Yonif 752/VYS, kemudian, setelah mengalami beberapa kali kenaikan pangkat, pada tahun 2011 dipindahkan ke Kodim 1704/Sorong sampai dengan sekarang dan ditempatkan di Koramil 1704-08/Misool, dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31010789330779.

b. Bahwa Terdakwa mengakui, pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 sekira pukul 18.00 sampai dengan 20.00 Wit di perairan sekitar pulau Papan distrik Misool Utara Kabupaten Raja Ampat, Terdakwa telah menembak tujuh orang nelayan dengan korban meninggal dunia sebanyak lima orang dan dua orang lainnya selamat, hanya terkena tembakan di tangan.

c. Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2012 sekira pukul 06.00 Wit, Terdakwa mengambil senjata jenis SS1 V3 Nomor Register 93005831 beserta magazennya yang telah

Hal 6 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 6 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

d. Bahwa pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 sekira pukul 16.00 Wit, Terdakwa bersama dengan Sdr. Mustar Ngediho (Saksi-3), Sdr. Arif Bafadal (Saksi-4) dan Sdr. Ali Ngediho (Saksi-5), memancing di perairan Waigama antara pulau Papan dan pulau Gosok. Setelah sekian lama memancing, Terdakwa dan para Saksi tersebut mendengar suara ledakan bom ikan sebanyak empat kali, lalu Terdakwa menyuruh Saksi-3 menghidupkan perahu (Body Jonson) mendekati ke arah suara bom tersebut, dan sekira pukul 18. 00 Wit, saat melihat kapal yang ditumpangi Terdakwa datang, kapal bom tersebut melarikan diri dan dikejar oleh kapal yang ditumpangi Terdakwa, setelah berjarak

meter, Terdakwa mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak tiga kali sambil berteriak supaya kapal bom tersebut berhenti, namun kapal bom tersebut membalasnya dengan melemparkan bom ikan ke arah kapal Terdakwa sebanyak satu kali sambil terus menjauh.

kurang lebih

20-30

e. Bahwa kemudian Terdakwa berteriak “Kalau tidak berhenti, saya akan tembak body (kapal) kasih tenggelam!” namun kembali kapal bom tersebut melempar bom ikan ke arah kapal Terdakwa sebanyak satu kali, sehingga Terdakwa langsung menembak ke arah body kapal bom tersebut sebanyak tiga kali hingga salah satunya mengenai kepala salah satu penumpangnya atas nama Sdr. La Tula (anak dari Sdr. La Nuni/Juragan kapal bom) dan meninggal dunia.

f. Bahwa posisi Terdakwa pada saat menembak peringatan ke udara adalah berdiri, sedangkan pada saat menembak bodi kapal bom dengan berjongkok, bersandar ke kapal, keadaan laut tidak begitu berombak dan hari sudah agak gelap, dengan jarak antar kapal kurang lebih 20-30 meter.

g. Bahwa setelah melihat ada satu orang korban meninggal dunia, Terdakwa merasa takut dan panik, serta ingin menghilangkan Saksi-Saksi (orang dalam kapal bom) dan barang bukti kapal bom, sehingga timbul niat dalam hati dan pikiran Terdakwa untuk menghabisi semua sisa orang yang ada di atas kapal bom tersebut, dengan cara menyuruh supaya kapal bom ke pinggir pantai di pulau Papan dan orang-orang yang ada di atas kapal bom tersebut berenang ke pantai, namun hanya empat orang saja (Sdr. La Udin (Saksi II), Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri) yang berenang ke pantai di pulau Papan lalu berdiri berjejer ke belakang dengan jarak kurang lebih 10 meter dari Terdakwa, sedangkan dua orang lainnya, yaitu Sdr. La Amo (Saksi-1) dan Sdr. La Nuni, tetap di atas kapalnya, sehingga Terdakwa berteriak lagi supaya dua orang yang masih di atas kapal segera merapat ke pantai

Hal 7 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 7 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

h. Bahwa kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-3 bersama Saksi-5 untuk pulang ke pulau Gayang, memberitahukan mereka pulang agak lama, tinggal Terdakwa bersama Saksi-4 di tempat kejadian, lalu Terdakwa menyuruh Saksi-

4 untuk mengambil tali dan diserahkan kepada Sdr. La Nuni untuk mengikat tangan ke lima anak buahnya.

i. Bahwa tidak lama kemudian, sekira pukul 20.00 Wit, Saksi-

3 dan Saksi-5 datang, lalu Terdakwa mengarahkan senter ke arah Sdr. La Nuni yang berdiri di pantai, menyamping dari anak buahnya, dan dari jarak kurang lebih 6 (enam) meter, Terdakwa menembak dada Sdr. La Nuni dan Sdr. La Edi sampai terjatuh ke laut, sehingga ke empat anak buah juragan kapal bom lainnya (Saksi-1, Saksi-2, Sdr. La Nuni dan Sdr. La Jaka) langsung melompat ke dalam air laut dan menghilang dengan cara menyelam.

j. Bahwa karena para korban menghilang dengan cara menyelam, Terdakwa langsung lari menuju long boathnya dan menyuruh Saksi -3 menghidupkan mesinnya, lalu menggunakannya untuk mengitari perairan pulau Papan sambil Terdakwa terus melepaskan tembakan ke perairan dimana semula para korban berdiri, sehingga warna air pantai menjadi merah darah, karena para korban tertembak, yaitu antara lain Saksi-1 terserempet peluru di tangan kanan dan Saksi-2 terkena tembakan dibagian pertengahan tulang lengan tangan kanan hingga tembus. Namun saat itu Terdakwa tidak melihat mayat/jenasah yang ditemukan oleh karena hari sudah gelap dan mengira semua sudah meninggal dunia.

k. Bahwa setelah mengira semua sudah meninggal dunia, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-

5 agar merapat ke kapal korban untuk digandeng dengan kapal Saksi-3 dan dibawa ke tengah laut lepas, sekitar dua jam perjalanan, lalu Terdakwa mengikat di bagian kaki mayat korban Sdr. La Tula dengan karung yang telah diisi batu dan menenggelamkannya ke dalam laut. Kemudian Terdakwa melobangi kapal korban dengan linggis yang ada di kapal tersebut supaya bocor dan tenggelam, ketika kapal bom mulai tenggelam, Terdakwa beserta para Saksi meninggalkan kapal korban.

l. Bahwa ternyata ada dua orang korban yang selamat dari tembakan Terdakwa, yaitu Saksi-1 dan Saksi-2 yang berenang dan menyelam ke daratan serta memperhatikan perbuatan Terdakwa pada saat menembaki ke para korban hingga menyeret kapal korban, lalu setelah Terdakwa pergi untuk menenggelamkan kapal koran, Saksi-1 dan Saksi-2 kembali ke tempat kejadian penembakan, dan menemukan serta memindahkan jasad Sdr. La Nuni dan Sdr. La Edi ke daratan. Sebelumnya, Saksi-2 melihat Sdr. La Jaka berjalan dan masuk ke hutan. Selanjutnya Saksi-1 bersama

Hal 8 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

Saksi-2 dengan menggunakan perahu kecil pergi ke pulau Kafiau dan bertemu dengan Nelayan, lalu Saksi-1 dan Saksi-2 diantar sampai di pelabuhan Karembo, untuk selanjutnya pulang menuju pulau Buaya, untuk selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke petugas Polisi yang ada di pulau Buaya dan kepada Sdr. Hambali selaku Ketua Kerukunan Keluarga Buton (Kepala Suku), lalu Saksi dan Saksi-2 diantar berobat dan dirawat serta di visum di RSUD Sorong.

m. Bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya tersebut untuk menghilangkan Saksi mata dan barang bukti penembakan yang mengakibatkan satu orang tewas di atas kapal dengan luka tembak di kepala, dan empat orang di pantai sekitar pulau Papan.

n. Bahwa setelah melakukan penembakan terhadap para nelayan tersebut, sisa munisi utuh yang dibawaTerdakwa tinggal delapan butir, jadi Terdakwa telah menembakan munisinya sebanyak dua belas butir dalam peristiwa tersebut, karena sebelumnya Terdakwa tidak pernah menembakan munisinya.

o. Bahwa pada saat kejadian, Terdakwa menggunakan celana panjang loreng, kaos putih dan sepatu cat warna putih dengan menyandang satu pucuk senjata laras panjang jenis SS1 V3 Nomor Register 93005831 beserta magazennya yang telah terisi 20 (dua puluh) butir peluru.

p. Bahwa perbuatan Terdakwa yang menembaki para korban tersebut mengakibatkan dua orang mengalami luka tembak dibagian tangan dan lima orang meninggal dunia, yaitu :

Saksi-1 Sdr. La Amo mengalami luka di tangan kanan karena terserempet peluru dari tembakan Terdakwa, sesuai Visum Et Repertum dari RSUD Sorong Nomor 08/VR/RS/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 atas nama La Amo.

Saksi-2 Sdr. La Udin mengalami luka tembak dibagian pertengahan tulang lengan tangan kanan hingga tembus, sesuai Visum Et Repertum dari RSUD Sorong Nomor : 09/VR/RS/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 atas nama La Udin.

Sdr. La Diri meninggal dunia sesuai Laporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 10/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Diri.

Sdr. La Edy meninggal dunia sesuaiLaporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 11/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Edy.

Sdr. La Jaka meninggal dunia sesuaiLaporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 12/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Jaka.

Hal 9 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

Sdr. La Nuni meninggal dunia sesuaiLaporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 13/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Nuni.

Sdr. La Tula meninggal dunia dan jasadnya hingga saat ini belum diketemukan karena telah ditenggelamkan ke laut oleh Terdakwa.

Subsidair :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal dua puluh bulan Desember tahun dua ribu dua belas sekira pukul

18.00 sampai dengan 20.00 Wit, atau di waktu-waktu lain, pada suatu waktu pada tanggal dua puluh bulan Desember tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidanya pada bulan Desember tahun dua ribu dua belas, bertempat di perairan sekitar pulau Papan Distrik Misool Utara Kabupaten Raja Ampat atau tempat-tempat lain, setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

“Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang” Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001 melalui Pendidikan Secata di Rindam XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, lalu ditugaskan di Yonif 752/VYS, kemudian, setelah mengalami beberapa kali kenaikan pangkat, pada tahun 2011, dipindahkan ke Kodim 1704/Sorong sampai dengan sekarang dan ditempatkan di Koramil 1704-08/Misool, dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31010789330779.

b. Bahwa Terdakwa mengakui, pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 sekira pukul 18.00 sampai dengan 20.00 Wit di perairan sekitar pulau Papan distrik Misool Utara Kabupaten Raja Ampat, Terdakwa telah menembak tujuh orang nelayan dengan korban meninggal dunia sebanyak lima orang dan dua orang lainnya selamat, hanya terkena tembakan di tangan.

c. Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2012 sekira pukul 06.00 Wit, Terdakwa mengambil senjata jenis SS1 V3 Nomor Register 93005831 beserta magazennya yang telah terisi 20 (dua puluh) butir peluru, dari dalam kamar Danramil 1704-08/Misool (Saksi-7) tanpa seijin Saksi-7. Saat itu Terdakwa disuruh Saksi VII untuk membersihkan kamar Saksi-7, dimana Saksi-7 saat itu sedang pergi ke kota.

d. Bahwa pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 sekira pukul 16.00 Wit, Terdakwa bersama dengan Sdr. Mustar Ngediho (Saksi-3), Sdr. Arif Bafadal (Saksi-4) dan Sdr. Ali Ngediho (Saksi-5), memancing di perairan Waigama antara

Hal 10 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 10 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

meter, Terdakwa mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak tiga kali sambil berteriak supaya kapal bom tersebut berhenti, namun kapal bom tersebut membalasnya dengan melemparkan bom ikan ke arah kapal Terdakwa sebanyak satu kali sambil terus menjauh.

kurang lebih

20-30

e. Bahwa kemudian Terdakwa berteriak “Kalau tidak berhenti, saya akan tembak body (kapal) kasih tenggelam!” namun kembali kapal bom tersebut melempar bom ikan ke arah kapal Terdakwa sebanyak satu kali, sehingga Terdakwa langsung menembak ke arah body kapal bom tersebut sebanyak tiga kali hingga salah satunya mengenai kepala salah satu penumpangnya atas nama Sdr. La Tula (anak dari Sdr. La Nuni/Juragan kapal bom) dan meninggal dunia.

f. Bahwa posisi Terdakwa pada saat menembak peringatan ke udara adalah berdiri, sedangkan pada saat menembak bodi kapal bom dengan berjongkok, bersandar ke kapal, keadaan laut tidak begitu berombak dan hari sudah agak gelap, dengan jarak antar kapal kurang lebih 20-30 meter.

g. Bahwa setelah melihat ada satu orang korban meninggal dunia, Terdakwa menyuruh supaya kapal bom ke pinggir pantai di pulau Papan dan orang-orang yang ada di atas kapal bom tersebut berenang ke pantai, namun hanya empat orang saja Saksi-2, Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri) yang berenang ke pantai di pulau Papan lalu berdiri berjejer ke belakang dengan jarak kurang lebih 10 meter dari Terdakwa, sedangkan dua orang lainnya, yaitu Saksi-1 dan Sdr. La Nuni, tetap di atas kapalnya, sehingga Terdakwa berteriak lagi supaya dua orang yang masih di atas kapal segera merapat ke pantai sambil menembak orang yang berdiri paling depan (Sdr. La Jaka) hingga jatuh ke laut, lalu ke dua orang tersebut berenang ke pantai dan bergabung dengan empat orang rekannya berdiri.

h. Bahwa kemudian Saksi-3 bersama Saksi-5 pergi mencari bahan bakar untuk kapal, tinggal Terdakwa bersama Saksi-

4 di tempat kejadian, lalu Terdakwa menyuruh Saksi-4 untuk mengambil tali dan diserahkan kepada Sdr. La Nuni untuk mengikat tangan ke lima anak buahnya.

i. Bahwa tidak lama kemudian, sekira pukul 20.00 Wit, Saksi-3 dan Saksi-5 datang, lalu Terdakwa mengarahkan senter ke arah Sdr. La Nuni yang berdiri di pantai, menyamping dari anak buahnya, dan dari jarak kurang lebih 6 (enam) meter, Terdakwa menembak dada Sdr. La Nuni dan Sdr. La Edi sampai terjatuh ke laut, sehingga ke

Hal 11 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 11 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

j. Bahwa karena para korban menghilang dengan cara menyelam, Terdakwa langsung lari menuju long boathnya dan menyuruh Saksi III menghidupkan mesinnya, lalu menggunakannya untuk mengitari perairan pulau Papan sambil Terdakwa terus melepaskan tembakan ke perairan dimana semula para korban berdiri, sehingga warna air pantai menjadi merah darah, karena para korban tertembak, yaitu antara lain Saksi-1 terserempet peluru di tangan kanan dan Saksi-2 terkena tembakan dibagian pertengahan tulang lengan tangan kanan hingga tembus. Namun saat itu Terdakwa tidak melihat mayat/jenasah yang ditemukan oleh karena hari sudah gelap dan mengira semua sudah meninggal dunia.

k. Bahwa setelah mengira semua sudah meninggal dunia, kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-

5 agar merapat ke kapal korban untuk digandeng dengan kapal Saksi-3 dan dibawa ke tengah laut lepas, sekitar dua jam perjalanan, lalu Terdakwa mengikat di bagian kaki mayat korban Sdr. La Tula dengan karung yang telah diisi batu dan menenggelamkannya ke dalam laut. Kemudian Terdakwa melobangi kapal korban dengan linggis yang ada di kapal tersebut supaya bocor dan tenggelam, ketika kapal bom mulai tenggelam, Terdakwa beserta para Saksi meninggalkan kapal korban.

l. Bahwa ternyata ada dua orang korban yang selamat dari tembakan Terdakwa, yaitu Saksi-1 dan Saksi-2 yang berenang dan menyelam menuju ke daratan,lalu memperhatikan perbuatan Terdakwa pada saat menembaki para korban hingga menyeret kapal korban, lalu setelah Terdakwa pergi untuk menenggelamkan kapal korban, Saksi-1 dan Saksi-2 kembali ke tempat kejadian penembakan, dan menemukan serta memindahkan jasad Sdr. La Nuni dan Sdr. La Edi ke daratan. Sebelumnya, Saksi-2 melihat Sdr. La Jaka berjalan dan masuk ke hutan. Selanjutnya

Saksi-2 dengan menggunakan perahu kecil pergi ke pulau Kafiau dan bertemu dengan Nelayan, lalu Saksi-1 dan Saksi-2 diantar sampai di pelabuhan Karembo, untuk selanjutnya pulang menuju pulau Buaya, untuk

Saksi-1

bersama

selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke petugas Polisi yang ada di pulau Buayadan kepada Sdr. Hambali selaku Ketua Kerukunan Keluarga Buton (Kepala Suku), lalu Saksi-1 dan Saksi-2 diantar berobat dan dirawat serta di visum di RSUD Sorong.

m. Bahwa setelah melakukan penembakan terhadap para nelayan tersebut, sisa munisi utuh yang dibawaTerdakwa tinggal delapan butir, jadi Terdakwa telah menembakan munisinya sebanyak dua belas butir dalam peristiwa tersebut, karena sebelumnya Terdakwa tidak pernah menembakan munisinya.

Hal 12 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 12 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

o. Bahwa perbuatan Terdakwa yang menembaki para korban tersebut mengakibatkan dua orang mengalami luka tembak dibagian tangan dan lima orang meninggal dunia, yaitu :

Saksi-1 Sdr. La Amo mengalami luka di tangan kanan karena terserempet peluru dari tembakan Terdakwa, sesuai Visum Et Repertum dari RSUD Sorong Nomor 08/VR/RS/I/2013 tanggal 10 Januari 2013 atas nama La Amo.

Saksi-2 Sdr. La Udin mengalami luka tembak dibagian pertengahan tulang lengan tangan kanan hingga tembus, sesuai Visum Et Repertum dari RSUD Sorong Nomor 09/VR/RS/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 atas nama La Udin.

Sdr. La Diri meninggal dunia sesuaiLaporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 10/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Diri.

Sdr. La Edy meninggal dunia sesuaiLaporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 11/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Edy.

Sdr. La Jaka meninggal dunia sesuaiLaporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 12/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Jaka.

Sdr. La Nuni meninggal dunia sesuaiLaporan Autopsi dari RSUD Sorong Nomor 13/VR/RS/I/2013 tanggal

11 Januari 2013 atas nama La Nuni.

Sdr. La Tula meninggal dunia dan jasadnya hingga saat ini belum diketemukan karena telah ditenggelamkan ke laut oleh Terdakwa.

Berpendapat : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Primer

: Pasal 340 KUHP.

Subsidair : Pasal 338 KUHP

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa dan Tim Penasihat Hukumnya tidak mengajukan keberatan atau eksepsi.

Hal 13 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh

Penasihat Hukumnya yaitu :

1. Mayor Chk Satar M. Hutabarat, S.H. NRP 11960010670469.

2. Kapten Chk Jhoni Sosang, S.H. NRP 11060006210681.

3, Letnan Satu Chk Nur Pratomo W. W, S.H. NRP 11100005591084.

berdasarkan Surat Perintah dari Kepala Kumdam XVII/Cenderawasih Nomor : Sprin/68/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 dan Surat Kuasa khusus dari Terdakwa kepada Tim Penasihat Hukum tanggal 26 Maret 2013.

Menimbang : Bahwa Para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi-1 : Nama lengkap

: La Amo.

Pekerjaan

: Nelayan.

Tempat tanggal lahir

: Buton, 17 Maret 1983.

Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal

: Jln. Kambia RT. 001 RW. 003 Kel/Desa Raam Kecamatan Sorong Kepulauan.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Terdakwa.

2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2012 sekira pukul 21.00 Wit, Saksi bersama keenam rekannya, yaitu atas nama Sdr. La Nuni, Sdr. La Tula (anak Sdr. La Nuni) umur 13 tahun, Sdr. La Udin (Saksi-2), Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri, pergi mencari ikan menggunakan kapal bermesin tempel 3 (tiga) buah, masing-masing 40 PK.

3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 sekira pukul 09.00 Wit tiba di sekitar perairan pulau Waigama dan Sdr. La Nuni langsung melempar ke laut satu buah bom ikan ukuran botol bir kecil, namun tidak menghasilkan ikan. Selanjutnya, kapal Saksi mengitari perairan pulau Papan sekira pukul 11.15 Wit, Sdr. La Nuni kembali melempar ke laut bom ikan ukuran botol bir kecil dan lemparan kedua baru menghasilkan ikan sebanyak

10 (sepuluh) ember ukuran 25 kg, Sore Harinya, pada saat Saksi bersama rekan-rekan sedang memunguti ikan yang masih tercecer di laut, sekira pukul 18.00 Wit Terdakwa beserta 3 (tiga) orang rekannya datang mendekati kapal Saksi sehingga kapal Terdakwa dan Saksi berjarak 20-30 M dan pada saat itu Terdakwa membawa senjata api laras panjang, namun Saksi tidak tau jenisnya.

4. Bahwa melihat kedatangan Terdakwa tersebut, Saksi langsung membantu Sdr. La Edi menghidupkan mesin

Hal 14 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 14 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

5. Bahwa melihat anaknya meninggal dunia, Sdr. La Nuni berteriak ke Terdakwa “Sa pu anak, Sa pu anak su kena tembak bapak!” Namun Terdakwa terus berteriak “Lompat sudah! Lompat sudah!” sehingga Saksi-2, Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri langsung melompat masuk ke dalam air berenang ke pantai, sedangkan Saksi dan Sdr. La Nuni sempat mengurus jenazah Sdr. La Tula, membungkusnya dengan karpet dan meletakan di atas bak penampungan ikan, tiba-tiba Terdakwa marah dan berteriak lagi “Lompat sudah! Mari Lompat!” sambil Terdakwa membuang dua kali tembakan dan salah satunya diarahkan ke Sdr. La Jaka yang sudah berada di pantai mengenai perut hingga tembus pinggang kiri, sehingga membuat Saksi langsung melompat ke air dan berenang ke pantai, sedangkan Sdr. La Nuni menggunakan perahu kecil/Kole-kole menuju pantai.

6. Bahwa sesampainya di pantai, Saksi dan rekan-rekan Saksi disuruh untuk melepas baju oleh Terdakwa, lalu Terdakwa juga menyuruh dua orang rekan Terdakwa untuk pergi namun Saksi tidak mengetahui tujuannya, selanjutnya Terdakwa menyuruh Sdr. La Nuni untuk mengikat tangan Saksi, Saksi-2, Sdr. La Edi, Sdr. La Diri dan tangan Sdr. La Nuni sendiri menggunakan tali pengikat perahu kecil/kole-kole lalu Saksi bersama rekan- rekan Saksi direndam dalam air laut, sedangkan Sdr. La Jaka masih di air dalam keadaan sudah meninggal dunia karena kehabisan darah.

7. Bahwa sekitar tiga jam kemudian, dua orang rekan Terdakwa datang, lalu Saksi beserta Saksi-2, Sdr. La Edi, Sdr. La Diri dan Sdr. La Nuni disuruh berbalik menghadap ke arah laut, sementara itu Terdakwa berbisik-bisik dengan rekan-rekannya, namun Saksi tidak mendengar apa yang dibicarakan, selesai berbisik-bisik Saksi bersama dengan Sdr. La Udin, Sdr. La Edi, Sdr. La Diri dan Sdr. La Nuni disuruh berbalik lagi, mendekat dan berjejer hingga berhadapan dengan jarak kurang lebih 6 (enam) meter dari Terdakwa yang memegang senjata laras panjang dipinggang yang siap tembak, dan tiba-tiba Terdakwa menembak dada Sdr. La Nuni dan Sdr. La Edi, lalu Saksi bersama dengan Saksi-2 berusaha melepas ikatan tangan dan berhasil, lalu langsung melompat ke dalam air menyelam dan berenang menjauh dari pantai, menuju kapal Saksi. Saat bersamaan, Saksi melihat, Sdr. La Diri dan Sdr. La Nuni ikut melompat dan berenang ke arah kapal Saksi. Namun Terdakwa terus menembak kearah air dimana Saksi dan rekan Saksi menyelam lalu

Hal 15 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

Terdakwa lari menuju long boathnya dan menghidupkan mesinnya, lalu menggunakannya untuk mengitari perairan pulau Papan tempat Saksi menyelam sambil Terdakwa terus melepaskan tembakan ke dalam air dimana salah satu pelurunya menyerempet tangan kanan Saksi dan satu lagi mengenai Saksi-2 dibagian pertengahan tulang lengan tangan kanan hingga tembus.

8. Bahwa selanjutnya Saksi melihat Terdakwa dibantu tiga orang rekannya, menarik kapal Saksi yang didalamnya masih ada jenazah Sdr. La Tula, kearah tengah laut dan selanjutnya Saksi tidak tahu apa yang dilakukan oleh Terdakwa dan ketiga rekannya terhadap kapal Saksi dan jenasah Sdr. La Tula.

9. Bahwa setelah Saksi lolos dari tembakan Terdakwa dan Terdakwa pergi, Saksi bersama Saksi-2 sempat kembali ke tempat kejadian penembakan dan memindahkan jasad Sdr. La Nuni dan Sdr. La Edi kedaratan, selanjutnya Saksi bersama Saksi-2 dengan menggunakan perahu kecil pergi ke pulau Kafiau dan bertemu dengan Nelayan, lalu Saksi dan Saksi-2 diantar sampai di pelabuhan Karembo, untuk selanjutnya pulang menuju pulau Buaya.

10. Bahwa sesampainya di Pulau Buaya, Saksi dan Saksi-2 melaporkan kejadian tersebut ke petugas Polisi yang ada di pulau Buaya, namun Saksi dan Saksi-2 hanya disarankan untuk berobat terlebih dahulu ke RSUD Sorong, namun Saksi dan Saksi-2 tidak berobat, melainkan melaporkan kejadian tersebut kepada Sdr. Hambali selaku Ketua Kerukunan Keluarga Buton (Kepala Suku), lalu Saksi dan Saksi-2 diantar berobat dan dirawat serta di visum di RSUD Sorong, sedangkan Sdr. Hambali selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polisi.

11. Bahwa pada saat kejadian, Saksi melihat Terdakwa menggunakan celana panjang loreng, kaos putih dan sepatu cat warna putih dengan menyandang satu pucuk senjata laras panjang, namun Saksi tidak mengetahui jenis dan kaliber senjata yang dibawa Terdakwa.

12. Bahwa akibat kejadian tersebut, Saksi mengalami luka di tangan kanan karena terserempet peluru dari tembakan Terdakwa, Saksi-2 mengalami luka tembak dibagian pertengahan tulang lengan tangan kanan hingga tembus, lima orang rekan Saksi meninggal dunia dan jasad Sdr. La Tula hingga saat ini belum diketemukan.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian, keterangan yang disangkal :

- Perlawanan/pengejaran cukup lama sekitar 1 jam dan

melempar bom 2 (dua) kali.

- Tembakan bukan diarahkan keorang tetapi ke Body Kapal.

Atas sangkalan tersebut, Saksi tetap pada keterangan semula.

Hal 16 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

Saksi-2 : Nama lengkap

: La Udin.

Pekerjaan

: Nelayan.

Tempat tanggal lahir : Buton, 31 Desember 1984. Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal : Pulau Buaya, Papua Barat.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, namun Saksi mengetahui ciri-ciri Terdakwa, melihat pada waktu kejadian, yaitu dengan kulit hitam, dan Saksi tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Terdakwa.

2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 19 Desember 2012 sekira pukul 21.00 Wit, Saksi bersama enam rekan Saksi, yaitu atas nama Sdr. La Nuni (Juragan perahu), Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi, Sdr. La Diri, Sdr. La Tula dan Sdr. La Amo (Saksi-1), berangkat dari pulau Buaya, mencari ikan menggunakan kapal bermesin tempel 3 (tiga) buah, masing-masing 40 PK menuju pulau Papan, pada hari Kamis tanggal 20 Desember 2012 sekira pukul 09.00 Wit, Saksi bersama enam rekan Saksi melanjutkan kegiatan mencari ikan di sekitar perairan pulau Senyum, namun tidak mendapatkan ikan. Kemudian dilanjutkan di perairan pulau Papan dan baru mendapatkan ikan sekira pukul

18.00 Wit, selesai memunguti ikan dan saat Sdr. La Nuni menarik jangkar kapal, Saksi melihat ada perahu dari belakang kapal mendekat ke kapal Saksi sampai berjarak sekitar 30-47 meter, lalu Sdr. La Edi berusaha menghidupkan mesin kapal dan berusaha menjauh, kemudian Terdakwa membuang tembakan sebanyak tiga kali ke udara sambil berteriak “Saya Babinsa dari Kecamatan, kamu semua lompat dari perahu !” Namun Saksi bersama enam rekan Saksi tidak ada yang melompat ke laut, kemudian Terdakwa menembak lagi ke arah perahu Saksi dan mengenai Sdr. La Tula (anak Sdr. La Nuni) hingga Sdr. La Tula meninggal dunia, kemudian Saksi memberitahu Sdr. La Nuni dan Sdr. La Nuni langsung mengangkat jasad anaknya dan berteriak kepada Terdakwa “Bagaimana saya punya anak ini, dia sudah mati!” Tetapi Terdakwa tetap menyuruh Saksi bersama rekan-rekan Saksi untuk melompat ke dalam laut, lalu Saksi bersama Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri melompat ke dalam laut dan disuruh berenang ke darat.

3. Bahwa sesampainya dipinggir pantai, Saksi bersama Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri berjejer ke belakang sambil berjongkok dengan tangan di atas kepala, direndam di dalam air laut yang dalamnya setinggi lutut orang dewasa, tiba-tiba, dari jarak sekitar 20 meter, Terdakwa membuang satu kali tembakan, mengenai Sdr. La Jaka dan tembus mengenai Sdr. La Edi membuat keduanya terjatuh, setelah itu Terdakwa menyuruh La Diri untuk memanggil Sdr. La Nuni dan La Amo yang masih mengurus jenasah Sdr. La Tula. Mendengar panggilan

Hal 17 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 17 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

4. Bahwa setelah Sdr. La Nuni dan Saksi-1 bergabung bersama Saksi dan Sdr. La Jaka, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri, Terdakwa menyuruh dua orang rekannya pergi, lalu mengatakan “Saya membawa petugas yaitu Tentara 2(dua) orang dan Polisi 1 (satu) orang, agar kamu aman, selamat pulang ke Sorong, selanjutnya Terdakwa menyuruh satu orang temannya yang tinggal untuk memotong tali yang ada di perahu kecil dan diserahkan kepada Sdr. La Nuni, lalu Sdr. La Nuni disuruh Terdakwa untuk mengikat tangan Saksi, Saksi I, Sdr. La Edi, Sdr. La Diri dan tangan Sdr. La Nuni sendiri. Setelah diikat, sambil menunggu dua orang teman Terdakwa kembali, Saksi bersama Saksi-1, Sdr. La Edi, Sdr. La Diri dan Sdr. La Nuni yang dalam keadaan terikat tangan, direndam dalam air laut, sedangkan Sdr. La Jaka masih di air dalam keadaan sudah meninggal dunia.

5. Bahwa sekira pukul 21.00 Wit dua orang rekan Terdakwa datang kembali, Terdakwa berbicara dengan teman- temannya, namun Saksi tidak mendengar apa yang dibicarakannya, setelah selesai, Saksi beserta Saksi-1, Sdr. La Edi, Sdr. La Diri dan Sdr. La Nuni disuruh berbalik menghadap ke arah laut, setelah itu Saksi bersama dengan Saksi-1 Sdr. La Edi, Sdr. La Diri dan Sdr. La Nuni disuruh berbalik lagi, menghadap ke depan Terdakwa, lalu Terdakwa menyenter kearah Sdr. La Nuni sambil berkata “Juragan!” sambil Terdakwa menembak ke arah Sdr. La Nuni sampai jatuh ke laut. Melihat hal tersebut, Saksi beserta Saksi-1, Sdr. La Edi dan Sdr. La Diri berusaha melepaskan tali yang mengikat di tangan dan langsung berenang ke perahu, kemudian Terdakwa menyenter Saksi dan teman-teman Saksi sambil Terdakwa menembakan senjatanya ke air dimana Saksi dan teman-teman Saksi menyelam. Pada saat Terdakwa menyenter ke air, Saksi berusaha menyelam dan berusaha menjauh dari perahu menuju daratan. Setelah tiba di daratan Saksi naik ke atas pohon kayu besar tiba- tiba tangan kanan Saksi terasa sakit mengeluarkan darah, ternyata terkena tembakan dari Terdakwa saat masih didalam air.

6. Bahwa kemudian, dari atas pohon tersebut, Saksi melihat Terdakwa menggunakan perahunya untuk mengitari perairan tempat kejadian sambil menyenter teman-teman Saksi yang menyelam, Terdakwa terus melepaskan tembakan ke perairan, lalu Saksi melihat Terdakwa menyeret kapal Saksi ke tengah lautan lepas. Setelah Terdakwa pergi jauh, Saksi turun dari pohon dan berjalan dipinggir pantai, lalu Saksi melihat Sdr. La Diri berjalan ke hutan, selanjutnya Saksi bertemu dengan Saksi-1 dan Sdr. La Nuni, dan Sdr. La Nuni mengatakan tidak kuat lagi

Hal 18 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013 Hal 18 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

7. Bahwa pada saat kejadian, Saksi melihat Terdakwa menggunakan celana panjang loreng dan kaos putih dengan membawa satu pucuk senjata laras panjang, namun Saksi tidak mengetahui jenis dan kaliber senjata yang dibawa Terdakwa.

8. Bahwa akibat kejadian tersebut, Saksi mengalami luka tembak dibagian pertengahan tulang lengan tangan kanan hingga tembus, Saksi-1 mengalami luka di tangan kanan karena terserempet peluru dari tembakan Terdakwa dan lima orang rekan Saksi meninggal dunia, diantaranya Sdr. La Tula yang jasadnya hingga saat ini belum diketemukan.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian, keterangan yang disangkal :

- Terdakwa memakai pakaian kaos warna ungu bukan warna

putih.

Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi tetap pada keterangan semula.

Saksi-3 : Nama lengkap

: La Diana Buton.

Pangkat/NRP : Sertu NRP. 31960257080575. Jabatan

: Babinsa Ramil 1704-08/Misool. Kesatuan

: Kodim 1704/Sorong.

Tempat tanggal lahir : Pastabulu, 14 Mei 1975. Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal : Mess Koramil 1704-08/Misool kampung Waigama Distrik Misool Utara Kab. Raja Ampat, Papua Barat, sekarang di Asrama Kodim Sorong.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2011 saat Terdakwa masuk menjadi anggota Koramil 1704- 08/Misool dalam hubungan antara atasan dengan bawahan, dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

Hal 19 dari 54 hal Putusan Nomor : 57-K/PM.III-19/AD/III/2013

2. Bahwa Saksi mengetahui telah terjadi penembakan yang dilakukan Terdakwa terhadap 7 (tujuh) orang nelayan disekitar pulau papan kampung Waigama distrik Misal Utara Kab. Raja Ampat yang mengakibatkan 5 (lima) orang Nelayan meninggal dunia tanggal 20 Desember 2012 sekira pukul 18.00 Wit dari Kasdim melalui radio pada tanggal 22 Desember 2012 yaitu 2 (dua) hari setelah kejadian.

3. Bahwa saat Terdakwa pergi ke pulau papan Terdakwa tidak meminta ijin kepada Saksi Terdakwa hanya menyampaikan akan pergi memancing dan Saksi tidak mengetahui bila Terdakwa saat itu membawa senjata api.

4. Bahwa di Ma Koramil 1704-08/Misool terdapat 2 (dua) pucuk senjata infentaris jenis SS1 V3, 1 (satu) pucuk disimpan oleh Saksi didalam kotak kayu yang berada di Mes yang Saksi tempati 1 (satu) pucuk disimpan Danramil didalam lemari pakaian rumah dinas Danramil.

5. Bahwa Terdakwa selama ini tinggal bersama Danramil di Rumah Dinas, saat itu Danramil sedang tidak ada ditempat karena pergi untuk latihan menembak di Kodim Sorong.

6. Bahwa Saksi tidak mengtahui bagaimana Terdakwa bisa mengambil senjata api yang berada di dalam lemari pakian milik Danramil.

7. Bahwa sepengetahuan Saksi senjata api yang ada di dalam lemari Dan Ramil jenis SS1 Nomor Reg 93005831 dengan bekal pokok tiap Magazen 20 (dua puuh) butir peluru.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-4 : Nama lengkap : Nasarudin Umasugi.

Pangkat/NRP

: Kapten Inf/626437.

Jabatan

: Danramil 1704-08/Misool.

Kesatuan

: Kodim 1704/Sorong.

Tempat tanggal lahir

: Falabisahaya, 10 Juli 1967.

Jenis kelamin

Alamat tempat tinggal

: Asrama Kodim 1704/Sorong, Jln. Danau Toba Puncak Cenderawasih Sorong, Papua Barat.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :