Materi 2 Perencanaan Program(Hamdani,Pras)

PERENCANAAN BIMBINGAN
DAN KONSELING SMA
Bahan Sosialisasi Panduan Operasional
Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Sekolah
Menengah Atas
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
2016

PROGRAM BIMBINGAN DAN
KONSELING
• Program bimbingan dan konseling di SMA
disusun berdasarkan kebutuhan peserta
didik/konseli dan kebutuhan sekolah.
•Berdasarkan PerMen dikbud Nomor 111 tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
struktur program bimbingan dan konseling
terdiri atas:
 rasional, visi dan misi, deskripsi kebutuhan,

tujuan, komponen program, bidang layanan,
rencana operasional (action plan),
pengembangan tema/topik, rencana evaluasi,
Struktur program bimbingan dan konseling
pelaporan
dan tindak lanjut, serta anggaran
merupakan komponen-komponen bukan
biaya sebagai sebuah tahapan.

Perencanaan Program
Bimbingan dan Konseling,
terdapat dua tahapan:
1. Melakukan asesmen,
2. Aktiftas mendapatkan
dukungan
3. Menetapkan dasar perencanaan

1.Menyusun rencana kerja
2. Menyusun program tahunan,
dan

3. Menyusun program
semesteran

TAHAP PERSIAPAN

Asesmen
kebutuhan

Mendapatkan dukungan
pimpinan dan komite sekolah

Penetapan dasar
perencanaan

TAHAP PERANCANGAN
Penyusunan Program Tahunan
•Rasional
•Dasar Hukum
•Visi dan misi
•Deskripsi kebutuhan

•Tujuan
•Komponen program
•Bidang layanan
•Rencana operasional (action plan)
•Pengembangan tema
•Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
•Sarana dan prasarana
•Anggaran biaya
Program tahunan yang telah disusun ditindaklanjuti
dengan jadwal kegiatan layanan selama setahun

Penyusunan
Program
Semesteran
Dirumuskan dalam bentuk
matriks kegiatan berdasarkan
komponen program dan
terdistribusi dalam semester
ganjil dan genap


Perencanaan program bimbingan dan
konseling, terdapat dua tahapan
•Tahap persiapan (preparing) terdiri dari
1)melakukan asesmen kebutuhan,
2)aktivitas mendapatkan dukungan kepala
sekolah dan komite,
3)menetapkan dasar perencanaan Program.
•Tahap perancangan (designing) terdiri
atas
1)menyusun rencana kerja,
2)menyusun program tahunan, dan
3)menyusun program semesteran.

A. Tahap Persiapan (Preparing)
dalam Perencanaan Program
Tahap persiapan (preparing) terdiri atas :
• kegiatan melakukan asesmen
kebutuhan,
• mendapatkan dukungan pimpinan dan
staf sekolah,

• menetapkan dasar perencanaan
layanan bimbingan dan konseling.

1. Melakukan asesmen
kebutuhan

Langkah-langkah asesmen:
a)mengidentifkasi data yang
dibutuhkan untuk penyusunan
program bimbingan dan konseling;
b)memilih instrumen yang akan
digunakan; dan
c)mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, dan menginterpretasi
data hasil asesmen kebutuhan;

a. Mengidentifkasi data yang

dibutuhkan untuk penyusunan
program layanan


Langkah awal adalah menentukan
data yang akan diukur/diungkap untuk
kepentingan penyusunan program
layanan bimbingan dan konseling.
Data yang perlu diungkap antara lain
adalah data tentang tugas-tugas
perkembangan, permasalahan dan
prestasi peserta didik/ konseli.

Alternatif
contoh

Identifkasi Data yang dibutuhkan
dalam Penyusunan Program
Layanan (LK 1)
No
1
2
3

4
5
6

Data yang
dikumpulkan
Tugas perkembangan
siswa
Permasalahan siswa
(umum)
Permasalahan siswa
(khusus)
Presensi siswa

Program

Waktu

Layanan dasar


Awal tahun ajaran

Layanan dasar

Awal tahun ajaran

Layanan
responsif
Layanan
responsif
Nilai siswa
Layanan
responsif
Kolaborasi dengan
Layanan
guru kelas, wali kelas dukungan
dan orangtua
sistem

Selama tahun

ajaran
Selama tahun
ajaran
Selama tahun
ajaran
Awal tahun ajaran

b. Memilih instrumen pengumpulan data
sesuai kebutuhan
Instrumen pengumpulan data yang dapat
digunakan dalam asesmen kebutuhan, di antaranya
a) instrumen dengan pendekatan masalah, seperti
Alat Ungkap Masalah Umum (AUM-U), Alat Ungkap
Masalah Belajar (AUM-PTSDL), Daftar Cek Masalah
(DCM),
b)instrumen dengan pendekatan SKKPD yaitu
Inventori Tugas Perkembangan (ITP),
c)instrumen dengan pendekatan tujuan bidang
layanan (pribadi, sosial, belajar dan karir), dan
d)instrumen observasi, wawancara, dan sosiometri.

Instrumen-instrumen tersebut dapat dipilih sesuai
dengan kebutuhan perencanaan penyusunan
program bimbingan dan konseling.

b. Memilih instrument
pengumpulan data sesuai
kebutuhan

c. Mengumpulkan, Mengolah,
Menganalisis, dan Menginterpretasi
Data Hasil Asesmen Kebutuhan

• Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang dipilih.
• Pengumpulan, pengolahan, analisis dan
menginterpretasi hasil analisis data dilakukan
sesuai dengan manual.
• Setiap instrumen pengumpul data yang telah
standar memiliki manual.
• Bila instrumen yang digunakan adalah

instrumen yang belum standar maka
pengolahan, analisis, dan interpretasi hasil
analisis data menggunakan manual yang
disusun sendiri.

ANALISIS
TABEL

• Berdasarkan tabulasi di atas, permasalahan
tertinggi terdapat pada bidang sosial sebesar
34.19%, diikuti oleh bidang personal sebesar
27.35%, bidang belajar sebesar 23.93 & dan
bidang karier sebesar 14.53%. Adapun butir
masalah yang paling tinggi adalah konfik dengan
teman yang dipilih oleh 17 orang, diikuti oleh
masalah interaksi dengan lawan jenis sebanyak 15
orang, tidak percaya diri sebanyak 14 orang.
Sementara peserta didik yang paling banyak
memilih item masalah adalah Eni (11 butir) dan
Dodi (10 butir). Lebih lanjut profl secara individu
dapat dikembangkan dengan melihat hasil
gambaran masalah yang dipilih setiap peserta
didik/ konseli.

Alternatif Contoh Asesmen
Berbasis Tugas Perkembangan

Alternatif Contoh
Kebutuhan Sarana dan
Prasarana
KEBUTUHAN
Sarana

Prasarana

SARANA DAN
PRASANA
YANG
TERSEDIA
Ruang konseling
berada di satu
ruangan dengan
ruang guru

SARANA DAN
PRASANA
YANG
DIBUTUHKAN
Ruang konseling
yang mampu
menjaga privasi
konseli
 

Dan lain-lain
Aplikasi
instrumentasi
ITP
Dan lain-lain

Dan lain-lain
Aplikasi
instrumentasi
AUM
Dan lain-lain

TUJUAN
KEGIATAN
dimilikinya
sekat/pembat
as permanen
ruang guru
dengan ruang
konseling
Dan lain-lain
Dimilikinya
aplikasi AUM
Dan lain-lain

2. Mendapatkan dukungan
pimpinan dan komite sekolah

3. Menetapkan dasar
Perencanaan Layanan

B. Tahap Perancangan (Designing)
dalam Perencanaan Program
• Tahap perancangan (designing)
terdiri dari dua (2) kegiatan yaitu :
 penyusunan program tahunan, dan
 penyusunan program semesteran.

1. Penyusunan Program Tahunan
Bimbingan dan Konseling
Struktur program tahunan terdiri atas:
a)rasional,
b)dasar hukum,
c) visi dan misi,
d)deskripsi kebutuhan,
e)tujuan,
f) komponen program,
g)bidang layanan,
h)rencana operasional,
i) pengembangan tema/topik,
j) rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut,
dan
k) sarana prasarana, dan
l) anggaran biaya.

a.Merumuskan Rasional

• Uraian dalam rasional merupakan latar
belakang yang melandasi program. Aspek yang
perlu diuraikan dalam rasional meliputi :
a.urgensi layanan bimbingan dan konseling di
Sekolah
b.kondisi objektif di sekolah berupa
permasalahan, hambatan, kebutuhan, budaya
sekolah sekaligus potensi-potensi keunggulan
yang dimiliki oleh peserta didik; dan
c. kondisi objektif yang ada di lingkungan
masyarakat yang menunjukkan daya dukung
lingkungan dan ancaman-ancaman yang
mungkin berpengaruh terhadap perkembangan
psikologis dan sosial peserta didik.

b. Dasar Hukum
• Dasar hukum yang dicantumkan adalah
yang menjadi landasan penyelenggaraan
bimbingan dan konseling di sekolah yang
meliputi ; dasar hukum tingkat
pemerintah pusat dan daerah serta
satuan pendidikan.
• Penulisan dasar hukum mengikuti kaidah
urutan dari perundangan tertinggi yang
relevan sampai surat keputusan
ditetapkan oleh satuan pendidikan,
misalnya: Undang Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri,
Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan
Kepala Sekolah.

c. Merumuskan visi dan misi
• Rumusan visi dan misi bimbingan
dan konseling harus sesuai dengan
visi dan misi sekolah.
• Visi adalah gambaran yang ingin
diwujudkan melalui program
bimbingan dan konseling pada
periode tertentu.
• Misi adalah upaya untuk mencapai
visi yang telah ditetapkan.

CONTOH ALTERNATIF VISI BIMBINGAN DAN
KONSELING

• Visi Sekolah 2020:
• “Terwujudnya sekolah unggul yang
mampu menghasilkan lulusan yang
memiliki imtak dan ipteks”.
• Visi Bimbingan dan Konseling 2020:
• “Terwujudnya layanan bimbingan dan
konseling yang profesional dalam
memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli yang mandiri dan unggul
dalam imtak dan ipteks”

CONTOH ALTERNATIF MISI
BIMBINGAN DAN KONSELING

Misi Bimbingan dan Konseling 2020.
• Menyelenggarakan layanan bimbingan dan
konseling yang memandirikan peserta didik/
konseli berdasarkan pendekatan yang humanis
dan multikultur.
• Membangun kolaborasi dengan guru mata
pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha
dan industri, dan pihak lain dalam rangka
menyelenggarakan layanan bimbingan dan
konseling
• Meningkatkan mutu guru bimbingan dan
konseling atau konselor melalui kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.

d. Mendeskripsikan kebutuhan
• Rumusan deskripsi kebutuhan
diidentifkasi berdasarkan asumsi
tentang tugas perkembangan yang
seharusnya dicapai peserta
didik/konseli dan asesmen
kebutuhan yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya.
• Hasil asesmen selanjutnya menjadi
deskripsi kebutuhan yang akan
difasilitasi dalam pencapaian tujuan
layanan yang akan diberikan.

CONTOH MENDESKRIPSIKAN
KEBUTUHAN
Bidang Layanan
Pribadi

Hasil Asesmen Kebutuhan
Selalu merasa tertekan dalam
kehidupan

Rumusan Kebutuhan
Kemampuan mengelola stres
Kepercayaan diri yang tinggi

Sosial

Tidak percaya diri
Interaksi dengan lawan jenis

Konflik dengan teman
Belajar

Interaksi dengan lawan jenis
sesuai dengan etika dan norma
yang berlaku.
Mengelola emosi dengan baik
Keterampilan belajar yang efektif

Sulit memahami mata pelajaran
Motivasi belajar yang tinggi
Karir

Malas belajar
Bingung memilih jurusan di
perguruan tinggi
Belum punya cita-cita

Pemahaman mengenai jurusan di
perguruan tinggi
Mengidentifikasi profesi yang
sesuai dengan dirinya

e.Merumuskan tujuan layanan
• Rumusan tujuan layanan dibuat
berdasarkan diskripsi kebutuhan
peserta didik/ konseli.
• Rumusan tujuan yang akan dicapai
disusun dalam bentuk perilaku
yang harus dikuasai peserta didik/
konseli setelah memperoleh
layanan bimbingan dan konseling.

Bidang
Layanan
Pribadi

Sosial

Belajar

Karir

Alternatif Rumusan
Tujuan
Rumusan Kebutuhan

Rumusan Tujuan

Kemampuan memahami
potensi diri
Kepercayaan
diri
yang
tinggi
Interaksi
dengan
lawan
jenis sesuai dengan etika
dan norma yang berlaku.
Mengelola emosi dengan
baik
Keterampilan belajar yang
efektif
Motivasi belajar yang tinggi

Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
memahami potensi diri
Peserta didik/konseli memiliki
kepercayaan diri yang tinggi
Peserta didik/konseli mampu berinteraksi
dengan lawan jenis sesuai dengan etika
dan norma yang berlaku.
Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
mengelola emosi dengan baik
Peserta didik menguasai keterampilan
belajar yang efektif
Peserta didik/ konseli memiliki motivasi
belajar yang tinggi
Peserta didik/ konseli memiliki
Pemahaman ragam kegiatan dan
pekerjaan di sekitar
Peserta didik/ konseli memiliki

Pemahaman ragam
kegiatan dan pekerjaan di
sekitar
Pemahaman keterkaitan

f. Menentukan komponen
program
• Komponen program :

Layanan
dasar

Aktivitas Layanan Dasar

Layanan Peminatan dan
perencanaan Individual Peserta
didik/ konseli
Merupakam proses pemberian bantuan membuat
dan mengimplementasikan rencana pribadi, social,
belajar dan karir.
Tujuan utama membantu peserta didik/ konseli
memaantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya, dan proaktif terhadap informasi
tersebut
Pelayanan p[eminatan dimulai dari pemilihan dan penetapaan
minat, pendampingan peminatan, pengembangan dan
penyaluran minat, evaluasi dan tindak lanjut, dilakukan
dengan kolaborasi dengan tim ICT sekolah dan wakil kepala
sekolah. Disini konelor atau guru bimbingan dan konseling
menjadi pemegang peran utama

Strategi layanan meliputi bimbingan klasikal,
kelompok, konseling kelompok dan individual serta

Proses peminatan/perencanaan
individu

pendampingan

Bimbingan/konseling/
EKSKUL

PPDB

– Layanan Responsif
• Pemberian bantuan terhadap peserta
didik/konseli yang memiliki kebutuhan dan
masalah yang memerlukan bantuan dengan
segera.
• Isi dari layanan adalah sebagai berikut;
– Masalah-masalah belajar: kebiasaan belajar
yang salah dan kesulitan penyusunan rencana
pelajaran.
– Masalah karir; kecemasan perencanaan karir,
kesulitan penentuan kegiatan penunjang karir,
dan kesulitan penentuan kelanjutan studi.
– Masalah perkembangan sosial antara lain
konfik dengan teman sebaya dan keterampilan
interaksi sosial yang rendah.
– Masalah perkembangan pribadi antara lain
konfik antara keinginan dan kemampuan yang
dimiliki, dan memiliki pemahaman yang kurang
tepat tentang potensi diri.

LAYANAN
RESPONSIF

– Dukungan Sistem
• merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja infrastruktur dan
pengembangan keprofesionalan guru bimbingan dan
konseling atau konselor secara berkelanjutan,
memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
• Aktivitas yang dilakukan :
1. administrasi ; kegiatan asesmen, kunjungan rumah,
menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, melaksanakan
administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling,
2. kegiatan tambahan dalam penyelenggaraan pendidikan
di sekolah dan pengembangan profesi bimbingan dan
konseling.

Aktivitas

Komponen

Layanan
Dasar
 

Cara
Pemberian
Layanan
Langsung
 
Melalui media

Layanan
Langsung
Peminatan
dan
Perencana
an
individual

Strategi/Kegiatan/ Kegiatan
Layanan
Bimbingan klasikal
Bimbingan kelas besar/lintas kelas
Bimbingan kelompok
Pengembangan media bimbingan dan
konseling
Papan bimbingan
Kotak masalah
Leafet
Bimbingan klasikal
Konseling individual
Konseling kelompok
Bimbingan kelas besar/ lintas kelas
Bimbingan kelompok
Konsultasi
Kolaborasi

Layanan
Responsif

Langsun Konseling individual
g
Konseling kelompok
Konsultasi
Konferensi kasus
Advokasi
Melalui
media

Dukungan
sistem

Konseling melalui elektronik
Kotak masalah (Kotak Kebutuhan Peserta
Didik/konseli)
Administr Pelaksanaan dan tindak lanjut assessmen
asi
(termasuk kunjungan rumah)
Kunjungan rumah
Penyusunan dan pelaporan program
bimbingan dan konseling
Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan administrasi dan mekanisme
bimbingan dan konseling
Kegiatan Kegiatan tambahan guru bimbingan dan
tambahan konseling atau konselor
dan
Pengembangan keprofesian guru
pengemb bimbingan dan konseling atau konselor

g. Mengidentifkasi bidang
layanan

Bidang Layanan Pribadi
• Proses pemberian bantuan dari guru
bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan,
dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab, sehingga
dapat mencapai perkembangan
optimal dan mencapai kemandirian,
kebahagiaan, kesejahteraan dan
keselamatan dalam kehidupannya.

• Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang
dikembangkan meliputi
a) memahami potensi diri dan memahami kelebihan
dan kelemahan, kondisi fsik maupun psikis,
b) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya,
c) menerima kelemahan dan mengatasinya secara
baik,
d) mencapai keselarasan perkembangan antara ciptarasa-karsa,
e) mencapai kematangan/kedewasaan secara tepat
dalam kehidupanya, dan
f) Mengakualisasikan potensi diri secara optimal
berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.

Bidang Layanan Sosial
• Proses pemberian bantuan dari guru
bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk
memahami lingkungannya, dapat
melakukan interaksi sosial secara positif,
terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan
memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai
kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.

• Aspek perkembangan peserta didik/konseli
yang dikembangkan meliputi
a)berempati terhadap kondisi orang lain,
b)memahami keragaman latar sosial budaya,
c)menghormati dan menghargai orang lain,
d)menyesuaikan dengan nilai dan norma yang
berlaku,
e)berinteraksi sosial yang efektif,
f) bekerjasama dengan orang lain secara
bertanggung jawab, dan
g)mengatasi konfik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan.

Bidang Layanan Belajar
• Proses pemberian bantuan guru bimbingan
dan konseling atau konselor kepada peserta
didik/ konseli antara lain adalah mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap
dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki
kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai
hasil belajar secara optimal sehingga dapat
mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan
kebahagiaan dalam kehidupannya.

• Aspek perkembangan yang dikembangkan
meliputi;
a)menyadari potensi diri dalam aspek belajar
dan memahami berbagai hambatan belajar;
b)memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang
positif;
c)memiliki motif yang tinggi untuk belajar
sepanjang hayat;
d)memiliki keterampilan belajar yang efektif;
e)memiliki keterampilan perencanaan dan
penetapan pendidikan lanjutan; dan
f) memiliki kesiapan menghadapi ujian.

Bidang Layanan Karir

• Proses pemberian bantuan guru
bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/ konseli untuk
memahami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karir sepanjang
rentang hidupnya secara rasional dan
realistis berdasar informasi potensi diri
dan melihat kesempatan yang tersedia
di lingkungan hidupnya untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya.

• Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
a) memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan
kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan;
b)memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan
informasi karir, menunjang kematangan kompetensi
karir;
c) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja;
d)memahami relevansi kemampuan menguasai pelajaran
dengan persyaratan keahlian atau keterampilan cita-cita
karir masa depan;
e) memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir,
memiliki kemampuan merencanakan masa
depanmerancang kehidupan secara rasional,
membentuk pola-pola karir; mengenal keterampilan;
serta untuk mengambil keputusan karir.

h. Menyusun Rencana
Operasional (Action
Plan)

Komponen Rencana
Operasional

Bidang
Layanan

Pribadi

Sosial

Tujuan Layanan

Kompone
Strategi
n
Layanan
Layanan

Kela
s

Eku
ival
Evaluas ens
i
Materi Metode Media
i
jam
kerj
a

Peserta didik/konseli
mampu mengidentifikasi
emosi sendiri dan cara
mengekspresikannya
secara wajar (tidak
kekanak-kanakan atau
impulsif).

Layanan
dasar

Bimbingan
kelompok

X

Pemah
aman
dan
indentifi
kasi
emosi

Permai Beber Siswa
nan
apa
dapat
yang
batu mengide
sesuai
ntifikasi
tujuan
emosi
(game)
(evaluas
i hasil)

Peserta didik/konseli
mampu mengidentifikasi
kecerdasan jamak yang
dimiliki

Layanan
dasar

Bimbingan
klasikal

X

Jigsaw Power proses
point dan
hasil

Peserta didik/konseli
Layanan Konseling
memiliki sikap-sikap sosial Responsif kelompok
dalam berinteraksi sosial

XI

Informa
si
kecerd
asan
jamak
Pembe
ntukan
sikap
sosial

Bermai
n
peran/
sosiodr
ama

Costu
m,
Koran,
asesor
is

Memiliki
rasa
tenggan
g rasa
(evaluas
i
proses)

JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA ….
TAHUN PELAJARAN ......

Bulan
Komponen
Dan Kegiatan Layanan

Juli
1

PERSIAPAN
Melakukan asesmen kebutuhan
Mendapatkan dukungan kepala dan
komite sekolah
Menetapkan dasar perencanaan layanan

PELAKSANAAN
LAYANAN DASAR
1. Bimbingan Klasikal
2. Bimbingan kelompok
LAYANAN RESPONSIF
1. Konseling Individual
1. Konseling Kelompok
1. Referal
1. Konsultasi
1. Bimbingan Teman Sebaya
(Peer Guidance/Peer
Facilitation)
1. Konferensi Kasus
1. Kunjungan Rumah

2

3

Agustus
4

1

2

3

September
4

1

2

3

4

Dst
1

2

3

4

i. Mengembangkan tema/
topik layanan Bimbingan dan
konseling

Materi layanan diseleksi,
dipetakan dan ditetapkan atas
dasar :

j. Rencana evaluasi, pelaporan dan
tindak lanjut
Evaluasi program didasarkan pada rumusan
tujuan yang ingin dicapai dari layanan yang
dilakukan
Perlu dievaluasi keterlaksanaan program
Hasil evaluasi dijadikan salah satu bentuk
akuntabilitas layanan bimbingan dan
konseling
Hasil evaluasi di laporkan dan diahiri
dengan rekomendasi tentang
tindaklanjutpengembangan program

k. Sarana dan prasarana
• Selain rumusan dalam bentuk perilaku,
hasil analisis asesmen kebutuhan juga
digunakan untuk mengidentifkasi
kebutuhan infrastruktur program
Bimbingan dan konseling.
• Standar infrastruktur mengacu pada
lampiran Permendikbud No. 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.

l. Menyusun Anggaran Biaya Layanan
• Pada perencanaan program layanan
bimbingan dan konseling perlu direncanakan
anggaran biaya yang diperlukan selama
program tersebut dijalankan.
• Usulan dana yang dibutuhkan selama
Layanan Bimbingan dan konseling agar
terlihat rinciannya secara jelas dapat
dilakukan sejalan dengan program
bimbingan dan konseling secara
keseluruhan.
• Pengajuan dana harus jelas rincian
penggunaannya dapat juga berupa kesatuan
dalam program yang diuraikan kebutuhan
dana perkegiatan dengan rincian alasannya.

2.Penyusunan Program
Semesteran Bimbingan
dan Konseling

• Guru bimbingan dan konseling atau
konselor merancang program
tahunan dalam bentuk kalender,
dirinci kembali dalam bentuk program
semester.
• Program semester ini dikembangkan
berbasis pada rencana operasional
(action plan) yang telah disusun
sebelumnya.

Bid. Bimbingan

No.

A.

B.

JENIS KEGIATAN/ LAYANAN

PERSIAPAN
1. Pembagian tugas guru bimbingan dan
konseling atau konselor
2. Assesment Kebutuhan
3. Menyusun Program Bimbingan dan
Konseling
4. Konsultasi Program Bimbingan dan
Konseling
5. Pengadaan Sarana/ Pra-saranan
Bimbingan dan Konseling
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
LAYANAN DASAR
1. Bimbingan klasikal
2. Bimbingan kelas besar/lintas kelas
3. Bimbingan kelompok
4. Pengembangan media bimbingan dan
konseling
5. Papan bimbingan
6. Leaflet

FUNGSI
BIMBINGAN
Pri
So Bel Kar
DAN
ba
sial ajar ir KONSELING
di

TUJUAN KLs. WAKTU

a. Isi program
 Isi program berpusat pada isu-isu yang
berkembang di sekolah dan masyarakat dan yang
dipandang paling urgen untuk dikelola. Semua isu
tersebut bermuara pada perkembangan optimal
peserta didik/konseli.
 Perkembangan optimal peserta didik berupa
kemandirian peserta didik/konseli SMA.
 Isi program menyangkut pula tata kelola, pelaku
pelayanan, fasilitas, dan semua aktivitas yang
dilakukan untuk memenuhi perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik.
 Kemandirian peserta didik/konseli yang memenuhi
perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
membentuk karakteristik secara komprehensif.

b. Penentuan prioritas bidang layanan
 Analisis kebutuhan yang mengacu standar
kemandirian peserta didik/konseli SMA
diharapkan mampu membantu menentukan
skala prioritas layanan sesuai dengan kondisi
siswa dimana konselor atau guru bimbingan
dan konseling bekerja pada saat itu dan bisa
berubah dalam praksis bimbingan dan
konseling on going.
 Prioritas ini bisa mengalami penyesuaian di
perjalanan proses, karena hadirnya kebutuhan
baru, baik kebutuhan peserta didik/konseli
maupun sekolah pada umumnya.

c. Komponen program
 Atas dasar isi program dan skala
prioritas kebutuhan yang harus dilayani,
maka direncanakan komponen program.
 Pemenuhan kebutuhan tersebut akan
dipenuhi melalui komponen program
yang mana?
 Penetapan Komponen program
bergantung kreativitas dan kepekaan
guru bimbingan dan konseling atau
konselor dalam merespon melalui
merancang aktivitas layanan.
 Ke slide 7

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition ) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bengkalis

0 0 6

Hubungan antara Komunikasi Keluarga dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

0 0 8

Efektifitas Model Pembelajaran Group Investigation (GI) terhadap Hasil Belajar Materi Sistem Reproduksi Manusia Pada Siswa Kelas IX.1 di SMP Negeri 13 Pekanbaru

0 0 7

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI MapelKompetensi Keahlian : Bimbingan dan Konseling Jenjang : SMP, SMA, dan SMK Kompetensi Kompetensi Inti Konselor (Standar Kompetensi) Kompetensi Konselor (Kompetensi Dasar) Indikator Esensial Materi Pokok

0 1 13

2_MAKALAH PPD_FASE PERKEMBANGAN USIA 0 – 2 TAHUN

0 0 16

MAKALAH Fase Perkembangan Anak Usia 2 sampai 6 Tahun (Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik dengan Dosen Pengampu Iyan Sofyan, S.Pd, M.A.) Disusun Oleh: Diana Pertiwi (1400007026) Faris Mustajir (1400007047) Nuris

0 0 17

1 Introduction to Observation 2 Telescope 3 Observatory and Telescope

0 0 37

PENGARUH PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS XI TKJ DI SMKN 2 PADANG

0 0 5

Desain Media Komunikasi Visual Berbentuk Tabloid Sebagai Sarana Promosi SMK Mandiri 2 The Design of Visual Communication Media in the Form of Tabloid as a Means of Promotion of SMK Mandiri 2

0 2 13

Perancangan Desain Brosur Penunjang Informasi dan Promosi pada SMA Pribadi 2 The design of the Supporting Brocure Design Information and Promotion of SMA Probadi 2

0 0 11