MASALAH KEADILAN MERUPAKAN SYARAT PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM Repository - UNAIR REPOSITORY

  MASALAH KEADILAN MERUPAKAN SYARAT PERKAWINAN FOLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI OLEH SRI WILUDJENG •UNIVERSITAS AIRLANGGA*’ PERPi 'STAKAAN M I L I K S U R A B A Y A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA S U R A B A Y A

  1 9 8 3 MASALAH KEADILAN MERUPAKAN SYARAT PERKAWINAN POLIGAMI

  DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK

  MENCAPAI GELAR SARJANA HUKUM OLEH SRI WILUDJENG

  7472

  FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRIANGGA SURABAYA

  1983

  MENURUT HUKUM ISLAM SKRIPSI PEMBIMBING PERTAMA PEMBIMjBING KEDUA

  M I L I K PERP* 'STAKAAN 'UNIVERSITAS A

  

KATA PENGANTAR

  Dongan rasa oyukur kohadirat Allah SWT, maka tolah oolosailah oaya menyuoun akripol Ini dengan Judul, Maaa- lah Koadilan Morupakan Syarat Porkawinan Poligaml Monurut Hukum Islam,

  Skripai ini oaya ousun untuk melengkapi tugao dan momenuhi syarat oemperoloh golar oarjana hukum dalam ilcu hukum pada Fakultas Hukum Univoroltao Airlangga*

  Sotelah mongalami beborapa kooulltan akhimya de­ ngan bimbingan Bapak Iomet Baowodan, S.H, dan dongan rah- mat dari Allah SWT## akripsi ini dapat oaya oelesaikan.

  Karena itu akan saya eampaikan beribu terima kasih dan hormat ootinggi-tingginya kopada oemua pihak yang to- lah mooborikan bantuan oohingga tcrwujudnya skripsi ini.

  Saya monyadari bahwa okripoi ini belum moncapai oonpurna di dalamnya tordapat kekurangan, tetapi saya ber- harap oomoga oudah nonadai untuk oyarat momporolah gelar kooarjanaan.

  Konudian untuk kosomuanya itu, kohadirat Allah SWT, jualah akhimya oaya momanjatkan oyukur tak terhingga, oorta oogala puja dan puji sambll menohon hldayat dan tau- figNya.

  Surabaya, 12 Fobruarl 1983 Sri Wiludjong ill _

  • •UNTVBRSITAS ^ * '■'rtnA1' PERP ST\K \AM

  M I L I K

  1

  DAFTAR ISI Halaman

  KATA PENGANTAK...... ........................ iii t DAFTAR ISI ..................................

  I BAB I PENDAHULUAN.........................

  1 1 * Fermasalahan...... ...............

  1 2* Penjelaaan Judul............... 2 3* Alaoan Pemilihan Judul...... ......

  2 4* Tujuan Penuliean........ .

  3 5. Metodologi .......................

  3 6* Sietematika dan Pertanggungjawaban •

  5 BAB II FERKAWINAN..........................

  8 1. Pengertlan Perkawinan .............

  8 2. Hukum Perkawinan............... .

  11 3# Tujuan Perkawinan...... ...... .

  14 BAB III POLIGAMI ...........................

  18 1• Pengertlan Poligaoi........ .......

  18 2. Syarat-ayarat Pollgaml ............

  20 3. Ielam dan Pollgaml ..........*.....

  25 BAB IY MASALAH KE ADI LAN DALAM POLIGAMI.......

  52 1• Pengertlan Keadilan ...............

  32

  2. Asao-aeaa Keadilan dalam Poligami

  33

  3. Penerapan Keadilan dalam Poligami......... 34 BAB V KESIMFULAN DAN SARAN.................

  42 1. Kealmpulan »»•»»•••............ .

  42 2* Saran....................... .

  43 DAFTAR BACAAN

  iv

  1. Poraapalahan Sebenarnya Islam datang dongan membawa kobonaran dan rahmat bagi ooluruh alam oomoota, memborl potunjuk kopada manuoia, balk laki-laki maupun porompuan, ko jalan yang luruo monuju kobahagiaan hidup dl dunia dan akhirat.

  Ibligami

  dalam ajaran Iolam dlisinkan dongan nya- rat dan hukum Islam tldok mombiarkan nasalah poligami itu tanpa nonetapkan poraturannya yang torperinoi* Adapun ko- burukan-koburukan yang ditlmbulkon oleh oiotom poligami di tongoh-tongah maoyarakat, bukanlah torlotak pada ajar- an Iolam tetapi dloobabkan adanya praktek-praktek poliga­ mi yang telah menyimpang darl gario yang tolah dltentukon oloh agama Iolam, di camping kurang pongortiannya yang aondalao tentang fungoi diperkonankannya borpoligami oloh agama Iolam*

  Dl dalam A1 Qur*anul Karim, Surat An-Nioa' ayat 5 ditorangkan bahwa poligami dalam Iolan itu bukan wajib don bukan pula ounnah, totapi dibolohkan dongan oyarat haruc borlaku adil.

  Tang monjadi pokok maoaloh dalam pombahaoan okripoi ___ _____3_________ "UN TV ER SI TAS AIRLA'JGGA* * P ER P USTAK \ AN M I L I K

  2

  ini adalah, portama, apakah pokok tujuan dan notif di- oyaratkannya bortindak adll dalam borpoligami, dan kodua, di nanakah lotak koadilan itu, dan kotiga meliputi koadll- an apa oaja yang haruo dilakukan oloh oi ouami kopada io- tri-iotrinya, kooopat atau yang torakhir, kepada oiapa- kah koadilan itu haruo diponuhi bagi orang yang poligaai#

  2. PonJolaoan Judul Judul akripoi yang oaya kotongahkan kali ini kalau diaoati oooara oopintao lalu caka maoalah ini ooakan- akan oodorhana ookali, totapi apabila dianati oooara aon- dalas dan diporhatikan tidak oomudah dan oogampang yang dlporkirakan oloh oobagian booar oaoyarakat.

  Yang nonjadi inti maoalah dalan okripoi ini ada- lah porooalan tontang porlakuan yang oolobang, yang haruo diponuhi oloh ootiap orang yang boriotri lobih dari oatu, conurut kotontuan-kotontuan dalan hukum

  Iolam.

  3. Alcona Ponlllhan Judul Yang eondorong oaya untuk nongotongahkan Judul ini adalah konyataan, bahwa poligaiai dijalankan oloh oobagi­ an anggota oaoyarakat* totapi kurang cooahami motif di- bolohkannya poliganl.

  Kobanyakan coroka monjalankan pollgaol tanpa mora- porhatikan oyarat-oyarat yang borlaku, oohingga akhirnya

  5

  nombawa akibat yang oama eekali tldak dikohendaki oloh oyari'at Iolan*

  Hal ini dloobabkon karona ooroka monjalankan hu- kus Allah dongan ootongah-ootongah, dan ooaata-nata no- nontingkan diri oondiri, monurutkan hawa nafou tanpa di- irabangi dan didaoari dongan iman dan tagwa#

  Yang kodua adalah dongan diundangkannya Undang- undang Porkawinan yaitu Undang-undang No* 1 Tahun 1974 maka oaya ingin moncobo mongotahui oaapai di aana komao- puan undang-undang yang baru itu di dalam msmbataoi dan nongataoi ponyalahgunaan poligami*

  4. Tujuan Penulloan Sobagai bangoa Indonooia yang boragama Iolam, oa- ya mencoba mongadakan pombahaoan ini dongan harapan da- pat borguna bagi moroka yang oudah torlanjur menjalani poligani eupaya diporlakukan poraturan-poraturon yang cudoh ditontukan*

  Solanjutnya dongan pombahaoan yang oodorhana ini nudah-nudahan dapat mombori oodikit oumbangan yang bor- harga dalam rangka turut oorta mombantu oukooonya pom- bangunan kita di bidang hukum*

  5# Motodologl a* Pondokatan maoalah* Dalam pondokatan oaoalah okripoi ini oaya boruoa- m i i k PERPl STAK.AAN T

  4

  ha dongan oongumpulkan pendapat-pondapat dari para oar- jona dan para alia ulama yang bertalian dongan pormaoa- lahan, oerta mencoba mengemukakan boborapa hipotooa, hipoteoa ini merupakan jawaban yang oifatnya oemontara atao pormaaalahan yang tolah oaya kenukakan di atao,

  Adapun hipoteaa-hipotooa torocbut adalah oebagai borikut: pertama ialah tujuan dan motif dioyaratkannya bortindak adil dalam borpoligami adalah oupaya dapat be- nar-bonar toroapai tujuan oorta manfaat atau hiknah di- bolehkannya borpoligami dalam

  Iolas, tidak akan torjadi kekeraoan atau ponganiayaan di dalam kehidupan rumah tangga baik bagi diri oendiri, bagi iotri-istrinya mau- pun bagi anak-anaknya; kodua adalah lotak daripada koadilan itu ialah torlotak pada iman dan taqwa dari pribadi manuoia itu oondiri torhadap Allah SWT; kotiga adalah koadilan yang trajib dilakukan ouami kopada iotri ialah adil dalam mombori nafkah lahir dan nafkah batin.

  b. Sunbor data.

  Bata diaabil dari bahan kuliah9 buku-bukuff caja- loh-cajalah yang toroodia di porpuotakaan yang ada kait- onnya dongan pokok permaoalahan. e* Prooodur penguspulan dan pongolahan data.

  5 Mongumpulkan bahan-bahan dongan mombaca buku-buku bacaon-bacaan, dan ma jalah-maj olah Iolam.

  d. Analioa data.

  Di dalam monganolioa data yang oaya poroloh dalan moobahao okripoi ini, oaya momporgunakan metodo kompara- tif oebab motodo ini adalah motode yang paling topat ba­ gi oaya untuk menyeleoaikan dan monbahao okripoi ini.

  Seoudah mompolajari dan mombaoa pandangan-pandang- an oerta uraian-uraian dari para oarjana aorta para alia ulaoa9 komudian oaya borkoinginan untuk mencoba memper- bandingkan dan monoari peroeouaian pendapat antara para oorjana, para alia ulana, paling akhir oaya beruoaba mo- nyinpulkannya»

  6. Slotomtlka dan Portan/tgungjavaban Untuk memudahkan pengortian dan pombahaoan caka oiotomatika pombahaoan okripoi ini adalah oobagai bor­ ikut t

  Bab I pondahuluan, dalam bab pondahuluan ini diba- hao mongonai porcooalahan9 penjolaoan judul9 alooan pemi- lihan judul, tujuan penulioon, cotodologi tordiri dari pondekatan maoalah9 oumber data, prooodur dan pengumpul- an data, analioa data dan yang torakhir adalah oiotemati- ka dan portanggungjawabannya,

  Komudian bab II porkavinan, di oini akan diurai-

  6

  kan tontang pengertlan porkawinan, hukum porkawinan dan tujuan porkawinan.

  SolanJutnya bab III mongonai poligami, di oinl akan diuralkan dan dibahao nongonai pengortian poligami oyarat-oyarat poligami aorta dijolaokan tentang Iolam dan poligami.

  Bab IV adalah bab yang utama dalam okrlpoi ini yai­ tu maoalah keadilan dalam poligami di oini diuralkan dan akan dibahao mongonai pengertlan keadilan, aoas-asao ko- adilan dalam poligami dan ponorapan keadilan dalam poli­ gami*

  Bab terakhir dalam skripol ini adalah bab V ten­ tang kooimpulan dan oaran, dalam bab terakhir ini oaya nongomukakan kooimpulan dari maoalah yang tolah dibahao dan oaran-saran yang morupakan pendapat pribadl oaya aen- diri oetelah mompelajari skripol oaya yang borjudul "Maoa* lah Keadilan Morupakan Syarat Porkawinan Poligami Menurut Hukum Iolam”•

  Kemudian hal yang terakhir dalam tuliean ini ada­ lah mengonai daftar bacaan yang memuat daftar buku-buku yang digunakan dalam ponulloan okrlpoi ini.

  Dalam pombahaoan okrlpoi ini oaya nenggunakan oiotematlka yang tolah oaya uraikan ooportl di atao, hal ini untuk momudahkan pengortian dan pombahaoan lol dari okrlpoi ini, oloh karena itu tiap maoalah diuralkan da­ lam bob por bab oooara torperinci dan oallng berhubung- p e r p u s t a k a a n MlLlK aahlngga morupakan pembahaaan yang aiateoatia*

  1• Pengertlan Porkawinan Porkawinan oebenarnya adalah kata Indoneoia yang oudah urnum dipakai dan meapunyai pongortian yang oama dongan kata nikah dan dalam iotilah Piqh dioobut Zawadj/

  Porkawinan menurut art! bahaoa Indoneoia: "adalah

  2 porjodohan laki dan perempuan nenjadi ouami iotri"* Monurut Anwar Haryonoc

  Pongortian porkawinan monurut para ahli fiqh dan khuouonya para Imam yang onpat mongartikannya bor- jDaoam-macam, totapi mongandung pula kesamaan ialah:

  "porkawinan itu adalah ouatu akad atau ouatu por-« Janjian yang mengandung keoahan hubungan kolanin.

  Solanjutnya dlkatakani "Porkawinan adalah ouatu porjanjian ouci antara ooorang laki-laki dongan oeorang porompuan untuk mombentuk koluarga bahagia".*

  1Abdool Mutholib, Kuliah Hukum Iolam II tanggal 14 Pebruari 1980, mongonai Porkawinan. o

  W.J.S, Poorwadarminta, Kamuo Umum Bahaoa Indone­ oia, Balal Pustaka, Jakarta, 19St, t. 453* ^Anwar Haryono. Hukum Iolan goluaoan dan JCoadll- 2 annya. Bulan Bintang, Jakarta, 1968, h. ld, Dikuiip dari

  Abdurrahman al DjQciri, Kitabul fiqh alal nadcahibil ar- ba'ah, djuc IV, SJirkah fanny*tty’ba1ah Miohr, 1938, h. 1-4.

  4Ibld.. h. 219.

  8

  9 Menurut Sajuti Thallb, pongortian porkawinan itu

  ialah: "Perjanjian ouoi membontuk keluarga antara

  SO-

  cs orang laki-laki dongan oeorang porempuan"* Menurut Mahmud Yunuss "Porkawinan adalah aqad an­ tara oalon laki iotri untuk momonuhl hajat jenionya menu­ rut yang diatur oloh oyari'at".^

  Menurut Aoaf A,A. Fynooi "Porkawinan ialah ouatu porjanjian untuk mensahkan hubungan kolamin untuk melan-

  7 jutkan keturunan".

  Demikian pongortian porkawinan yang telah dibori- kan oloh para oarjana muslim dan para ulama fiqh, rata- rata para sarjana dan para ulama fiqh memberikan pengor- tian porkawinan yang sama, yaitu perjanjian antara calon ouami-iotri.

  Sokarang oaya akan meninjau porkawinan menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974*

  Dalam paoal 1 Undang-undang No* 1 Tahun 1974 di- oobutkan oocara Jolao definioi porkawinan^ yang berbunyi: "Porkawinan ialah ikatan lahir batin antara oeorang pria c

  ■^Sajuti Thalib, Hukum Kokoluarnaan Indonoola. UniYoroitao Indonooia, Jakarta, 1974, h. 47• ^Mahmud Tunuo, Hukum Porkawinan dalam Iolam, oot.

  VII, Hidakarya Agung, Jakarta, 1977, h. 1.

  7 'Aoaf A.A. Fyseo, Pokok-pokok Hukum Iolacu Tinta- mao, Jakarta, 1965# h. 109*

  10

  dan ooorang wanita oebagai ouami iotri dongan tujuan nombontuk keluarga (rumah tangga) yang bahagla dan kokal o bordaoarkan

  Kotuhanan Yang Mahaooa”. Kalau diporhatikan dalam dofinioi toroebut, naka lombaga porkawinan menurut undang-undang ini mengandung dua aopok, yaitu aopok lahirlyah dan aopok bathiniyah. Aopok lahirlyah adalah ikatan antara oeorang prla dan oeorang wanlta oobagai ouami iotri, oedangkan aopok ba- thiniyah/korohanian bahwa porkawinan itu di oamping ada- nya ouatu peroetujuan/ikatan totapi Juga haruo monpunyal tujuan yang boroifat moral, dalam hal ini membontuk ko- luarga (rumah tangga) yang bahagla dan kokal dan dieor- tai daoar Ketuhanan Yang Mahaooa. Jadi undang-undang ini oekaliguo monampung apa yang dimakoud mongonai porkawin­ an menurut pandangan hukum Iolam*

  Dari boberapa pongortian porkawinan di atao baik pongortian porkawinan yang dlborlkan oleh para oarjana, para ulaca, maupun pongortian porkawinan yang tolah di- borlkan dalam paoal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974* dapatlah diambil kooimpulan bahwa porkawinan adalah bu- kanlah oemata-mata hanya ouatu hubungan blologio atau ooxual, namun daripada itu, yaitu conuju rumah tangga yang bahagla dan kokal, dan dalan rumah tangga ltulah e

  Undang-undanft Porkawinan No .1 Tahun 1974 Pon- jolaoan dan PolakoanaanaYaV itojrra AnJa. Surabaya, h. 5.

  11

  tompat untuk membontuk generaoi-gonoraoi poneruo bangoo Indonooia.

  Jodi di oini Jelooloh bahwa rumah tanggo menurut hukun lolaa yang didirikan dongan ouatu pcrjanjian on- tora calon ouami dan oalon iotri adalah bonar-bonor no- nginginkon teroapainya kebahagiaon, baik lahir otaupun bathin, untuk menuju kabahagiaan dunia dan ookaliguo ko- bohogloon akhirat kolak.

  2* Hukum Porkawinan Agama Islam mongonjurkon, oupoya orang yang kua- oo dan mampu itu molakukan porkawinan, hal ini tornyota dari oumbar A1 Qur'an dan Hadito, antara lain: Firman Allah SWT dalam ourat An Nur oyat 52 yang artinyai

  Dan kawinkanloh orang-orong yang oondirian di anta­ ra komu, dan orong-orong yang lay ok (borkawin) dari hamba-hamba oahayamu yang lolaki dan hamba-hamba oahayamu yang porompuan, Jika moroka niokin Allah okan melinpohkan moroka dongan kurnionya, don Allah Haha Luoo pomboriannya lagi Maha nengotohui.9

  Sobdo Hobi SAW yang artinyai Wahai ookolian pomudo, borong oiopa yong tolah oong- gup kawin, moko kawinloh, korona kowin itu lobih dapat monenangkan pandangan m t a don monolihora ko- hornatan. Don borong oiapa tidak oonggup kowin, no- ko hondokloh borpuooo, korono puooo itu dapat mongu-

  ^Doportonon Agoma HI, A1 Qur’an don terjocohon- nyo, juo 1-30, Buni Rootu, h. 549*

  12

  rang! keinginan ayahwat.10 Sekarang bagaimana hukum porkawinan itu menurut pendapat para oarJana Iolam?

  Monurut Sulaimon Raoyld hukum dari porkawinan itu ialah: 1* Jais (diperbolehkan), ini aoal hukunmya,

  2* Sunnat , bagi orang yang borkehendok oorta cukup bolanjanya (nafkah dan lain-lain).

  3* Wajib, atao orang yang nonpunyai cukup belanja dan ia takut akan torgoda kopada kojahatan (sina). 4* Makruh, torhadap orang yang tak mampu memberi naf­ kah*

  5• Haram, kopada orang yang borniat akan menyakiti atao perenpuan yang diknwininya.

  Menurut para ulama, hukum colakukan porkawinan adalah ibadah atau kebolehan (halal), pendirian ini di- ikuti juga oleh Sajuti Thalib, diporbolehkannya nelaku- kan porkawinan ini berdaoarkan atao pertimbangan-pertim- bangan dan dalil-dalil atau alaoan-alaoan yang borke- naan dongan itu. Alaoan-alaoan untuk kebolehannya hukum oolakukan porkawinan itu ialah:

  1. Qur'an Surat An-Nioa* ayat 1:

  • borbaktilah kamu kopada Allah yang dongan na- canya oaling mominta untuk monjadi paoangan hi- dup ...|

  2. Qur'an Surat An-Nioa' ayat 3: ... oeyogianyalah kanu bavin dongan ooorang pe- rompuan oaja, . perbuatan itulah yang loblh

  Ibnu Hajar Aoqolani, Buluphttl Harom PlqhBor- daoarkan Hadlto. torjenahan. Hoh. Syorlf Sukadi, Al Ha'- arif, Bandung, 1976, h. 356.

  11Sulaiman Raoyid, Flqh Iolan. oot. XIII, Atta- hiriyah, Jakarta, h. 362.

  13

  mondokati untuk kamu tidok berbuat aniaya; 5* Qur'an Surat An-Nioa' ayat 24: jangan kazmi borpollandrl (kalimat aoalnya borbu- nyi: Jangan mongawini poronpuan yang bereuami);

  • dihalalkan bagi kaou mongawini perempuan oo- lain yang tolah nyata-nyata dllarang toroobut

  (pada ayat 22, 23, dan aval ayat 24 itu tadi);

  . . . 1 2

  Menurut Sajuti Thalibi "Bordaoarkan kopado por- ubahan illahnya (alaoan/oobabnya), oaka kebolohan hukum oolakukan porkawinan dapat boralih nonjadi aunnah), wa-

  1*5

  jib, cakruh dan haranw. ^ Dongan nenohami nash Al Qur'an dan Hadith di atao, maka toranglah kita dianjurkan untuk melakukannya. Akan totapi berhubung nikah adalah morupakan perbuatan yang banyak mempunyai akibat-akibat hukum, maka menurut para uloaa' mongonai hukum nikah ini, tidak hanya memandang dari aumber hukucmya yaitu Al Qur'an dan hadith totapi

  $ugo unour koadaan pribadi oeooorang itu oebagai oubyek hukum juga diporhatikan* Hal ini dapat dilihat ooporti mioalnya:

  Menurut Imam Aoy-Syafi'ii "Dalam maoalah hukum nikah tidok hanya menekankan comoto-mata kepada koidah hukum oaja aobagaimana ahli-ahli hukum barat dalam oin- *2Sajuti Thalib, op, olt.» h* 49.

  13Sa3uti Thalib, Ibid.

  14

  tom hukum barat".^ Paeal 26 BW menyobutkani

  "Undang-undang momandang ooal porkawinan hanya dalam hubungan-hubungannya porda- ta".15

  Monurut Imam Syafi'i: Monandang nikah dari oogl ngama (pahala dan dooa) dan dari oogl ouoila atau aoral ooouai dongan jiwa oyari'at Islam, oloh karona itu Imam Syafi'i mong- hukuni nikah adalah bertitik tolak dari hukum aoal- nya Jais, yang biaa borkombang naik ko tingkat yang lobih tinggi yaitu hukum ounn&h dan wajib dan bioa borkombang turun pada tingkat yang lobih rondah yaitu hukum dan haram.16

  Sodangkan undang-undang porkawinan kita tidak mongatur oocara jolao tont&ng hukum dari porkawinan ini* 3# Tujuan Porkawinan

  Tujuan porkawinan dalam Islam oangat dalan dan ouoi, yaitu dalam porkawinan di nana portonggungjawab- annya bukan oomata-mata pada manuola aaja atau pada Tu- han oaja, tapl portanggungjawaban kopada Tuhan dan ma- nuoia.

  Adapun tujuan porkawinan dalam Iolam teraobut ialah:

  14Aoy-Syafi'i, Al-Ua. J ub V, h. 127-129. ^Subokti dan Tjitroaudibio, Kltab Undang-undang

  Hukum Pordata, Pradnya Paramita, Jakarta, h. ^9* ^Aay-Syafi'i, loo. olt.

  15

  1, tujuan hubungan nanuoia doneon nanuoia, Hubungan itu torlihat di

  dalcLO

  hal canuoia congabdikan dirinya kopada Tuhan dalan nonoarl kcoojahtoraan don kobaha- giaan hidupnya;

  2* nongikuti porintah Allah SWT untuk nonporoloh kotu- runan yang oah nonurut agara Iolan dongan condirikan runoh tangga yang dacai, tontorao dan toratur. Pondapat di atao adalah kooicpulon oaya ootolah conpo- lajari pondapat-pondapat para carjana dan para ulaca.

  Allah SWT borfircan dalaa ourat 30 Ar Run ayat 21 yang artinyai Dan di antara tanda-tanda kekuaoaannya, ialah Dia nonoiptakan untuknu iotri-ictri dari joniocu, ou-

  oya kanu condoning dan coraoa tontoran kopadanyaj an dijadikannya di antaranu raoa kaoih dan cayang, Sooungguhnya pada yang donikian itu bonar-bonnr tordapat tanda-tanda bagi kacu yang borfikir.17

S

  3. nongikuti ounnah Raoulullah SAW coouai dongan firaan Allah SWT dalaa ourat 73 Al Ahcab, ayat 21 yang ar­ tinyai "Sooungguhnya tolah oda pada (diri) Raoulullah itu ouri tauladan yang baik baginu (yaitu) dari orang- oran£ yang nongharap (reheat) Allah dan (kooolacatan)

  18

  di hari qianat dan banyak ccnyobut Allah", Solonjutnya porkawinan yang tidak dapat oonoipta-

  'Dopartocon Agaca RIf op, olt». h, 644, 18Ibld.. h. 670.

  17

  16

  kon ouatu kobahaglaan oorta kooojahtoraan dalan hidup- nya borarti tolah jauh dari tujuan porkawinan yang oobo- narnya.

  Di dalaa Undang-undang Porkawinan No. 1 Tohun 1974 di dalan bab I paoal 1 tontang daoar porkawinan dioobut- kan: ... tujuan conbontuk koluarga (ruaah tangga) yang

  IQ bahagla dan kokal bordaoarkan Kotuhanan Tang Mahaooa.

  Bogltu pulalah di dalam ponjolaoan umun Undang-undang No. 1 Tohun 1974 oub 4a dloobutkan; tujuan porkawinan adalah mombontuk koluarga yang bohagia dan kokal. Untuk itu ouani lotri porlu oaling conbantu dan colongkapi, agar moing-naoing dapat mongocbangkan koprlbadlannya nonbantu dan nonoapai kooojahtoraan opirituil dan nato- rlll.

  Solanjutnya conurut Mahcud Yunuo "Tujuan porka- vinan Ialah monurut porlntah Allah untuk nonporoloh ko- turunan yang oah dalan porkawinan, dongan nendirikan ru-

  20 cah tangga yang dacai dan toratur1*.

  Jadl di olnl dapat dianbll kooicpulan, bahwa balk ccnurut agaca Iclan naupun undang-undang pooltlf kita yaitu Undang-undang Porkawinan No. 1 Tahun 1974» caupun pondapat para oarjana tontang tujuan porkawinan pada da- iq

  ^Undang-undang Porkawinan No. 1 Tahun 1974, loo, olt.

  m i k T T

  PERP STAIC\AN

  17

  aarnya dan prinsipnya mengandung keeamaan yaitu untuk nenoarl keaejahtaraan dan kebahagiaan yang kokal dan abadl, dan hal itu biea dicapai apabila kita selalu bar- taqwa kepada Allah

  SWT.

  BAB

  

I I I

  FOLIOAMI 1 • Pon/wrtlan Pollffani Kata poligani tordiri dari dua kata ialah polly dan ganlo yang artinyaj polly « banyak, garni o - kawin.

  21 Jadi artinya borlotrl banyak.

  DI dalam kanuo longkap Inggrio - Indonooia, Indo- nooia - Inggrio dioobutkan: poligamouo *> boriatri ba­ nyak Poligami ■ pornaduan (porkawinan antara co- orang laki dongan boborapa orang poronpuan). Burgooo « 2 1 Ono huoband and two or ono moro wivoo.

  Poligani boraoal dari kata poliginif totapi di ka- langan maoyarakat oohari-hari dikonal dongan iotilah po- ligani* Dalan Iolam tidak tordapat ouatu dofinioi apa yang dinamakan poligani, akan totapi hal itu oolalu di-

  21 Aioyah Dahlan, jtoablna Itorah Tanrcrta Bahg^ia. T:> cunu, Jakarta, 1969, h. 69.

  22 S. Wojowaoito, WJS. Poorwadarninta, Kanuo Lcnn-

  kr^^arfn:lo-Indonoala. Indoncola-InrKrlo. oot. I, Hacta, 23IMd., h. 143.

  21, Abd. Wahab Kahnud, "Bontuk-bontuk Porkawinan dan Pandangan Iolan", ttajalah ITacchat Porkawinan dan Koluarjra.

  BP.4 Puoat, Jakarta, Uo. 24 i'ahun lto III, iforot 1974, h. 20.

  18

  19

  oinggung dalam firman Allah, had 1th Nabi naupun ulaca* Fiqh yang antara lain finnan Allah yang borbunyl:

  "Wa ub Jhiftun alia tuqoitun fll ya aaaa, fanklhu naa- thooba lakun alnannlaaa'l watoulato warrubaa'a, fain khlftun alia ta'dlluu fawahidatan au naa malakat aicaa

  25 nukua dsalika adnaa alia ta'culu", y yang artinyai Dan Jika kamu takut tldak borloku adil torhadap (halt- hak) porompuan yang yatla (bilanana kanu mengawini- nya) caka kawinilah wanita lain yang kamu oonangl; dua, tlga atau onpat. Kccudlan Jlka kamu takut tldak akan adil, raoka (kavlnllnh ceorong oaja atau budak- budak yang kanu nlliki, yang dociklan Itu adalah lobih dokat kopada tldak borbuat onlaya.26

  Demlklan Juga oabda Habl yang borbunyl: Wallma ruviyn anhu alalohalaatu maooalamu annahu qoolali ghollana lacna aolana watahtahu 'aoyaru nlnwatln araoik arba'an mfaarik oa'lthohunna ro- tjaahu ahead wattirnidhi vccohhahu ibnu hlbbaan mlhaakic.2 '

  Tang artinya: Dari apa yang diriwayatkan dnrl Kabl, boliau boroab- da kopada Ghailan kotika dla tncuk Iolan oodangken din cionpunyai iotri cobanynk 10 orang; Tahan yang 4 dan ooralkan kolobihannyn (riwayat Ahead Turnidhi oorta dioahknn oloh Ibnu Hibban dan A1 Hakin).2®

  Solanjutnya Mahcud Tunuo nongatakan: 25yAbdurroohcan don Rlduan Syahranl, Mraalflh-pa- T m r w r w .--------------------------------------------- calah Hukun Porkawinan di Indonoolo. Aluoni. Bandunftl* 26Dopartonon Agaca RI, op* olt,. h. 115.

  ^Abil Walid, Bldayatul HuJtahlt. Kuotofti al Baby al Halobi, Kalro, 1950, h. 41.

  20 Tolah oopakat

  Ulona ahll ounnah, bahwa borlotrl lo- bih dari onpat orang hukunnya haram dan adalah por- kawinan yang kolica batal9 tldak ooh, koouali jlka ouami tolah moncoraikan oalah ooorang iotrl yang onpat itu dan tolah habio pula iddahnya.29

  Kooudian Sajuti Thalib borpondapatt Polygami yaitu ooorang laki-laki borlotrl loblh da- ri oatu orang poronpuan dalam waktu yang oama cocang diporbolohkan dalam hukun Iolan. Totapi poobolohan

  Itu dlborlkan oobagal ouatu pongoouolian. Poobolohan dlborlkan dongan ponbataoon-ponbataoan yang borat, borupa oyarat-oyarat tujuon yang mendoook.™

  Kalau dlporhatlkan dari kotontuan toroobut di atoo, caka menurut Iolan poligani ialah blla ooorang prla boriotri loblh dari ooorang akan totapi tldak melo- blhi onpat orang.

  Syarat-oyarat poligani nonurut hukum Iolam ooba- gaicana yang toroantun di dalan Al Qur'an dan Hadith ialah haruo borlaku adil.

  Firman Allah StfTt yang artinyai Can jlka kacu tokut tldak bcrlaku adil torhadap (haft- hali) poronpuan yang yatin (bilacana kacu nongavinl- nya) caka kawinilah wanita-tfanita (lain) yang kacu oonangi: dua, tiga atau onpat. Konudian jlka kacu talrut tldak akan adil, maka (kawinlah) ooorang oaja atau budak-budak yang kacu niliki, yang donikian itu adalah loblh dokat kopoda tidok borbuat aniaya.*1 29Ibid.

  50SaJutl Thalib, op. olt.. h. 58.

  • * PEH ’ STVK\AN

  Dopartocon Agaca RI# loo, oit.

  M \ I I K

  21 Sabda Nabl SAW, yang artlnya:

  Dari Abu Hurairah, dari nabi SAW borkata: Barang oi- apa yang boriotri dua, codang dia hanya oondorung kopada oalah ooorang dari koduanya, dia akan datang nanti di hari kiacat dalan koadaan oalah oatu ping- gangnya (ruouknya) Jatuh atau oondorung (bungkuk)

  (HR Ahead Ibnu Hanbal).32 Monurut Undang-undang Ropublik Indonooia Ho* 1 Tahun 1974 tontang porkawinan.

  Bahwa nongenai poroyaratan poligaai ini diatur dalan paoal 3 ayat 2 yang conyatakan bnhwa pongediIon, dapat nonbori icin kopada ooorang ouani untuk boriotri lobih dari ooorang apabila dikohondaki oloh pihak-pihak yang boroangkutan. Solan Jutnya paoal 4 ayat 1 yang nonya- takan bahwa dalan hal ooorang ouani akan boriotri lobih dari ooorang, oobagaioana toroobut dalan paoal 3 ayat 2 Undang-undang ini, naka la wajib congaJukan pornohonan kopada pongadilan di daorah tocpat tinggalnya. Solanjutnya paoal 5 ayat 1 yang monyatakan bahwa untuk dapat cong- ajukan pornohonan kopada pongadilan, oobagalcana dimk- oud dalan paoal 4 ayat 1 undang-undang ini, haruo dipo­ nuhi oyarat-oyarat oobagai borikutt a. adanya porootujuan dari iotri/iotri-iotrinyai

  b. adanya kopaotian bahwa ouaci nonjanin koporluan- d o - koporluan hidup iotri-iotri dan anak-anak roka; o. adanya jacinon bahwa ouani akan borloku adil tor- had ap iotri-iotri dan anak-anak coroka.

  ^2Aoy-Syaukani, Ilnilul Author. Kuothafa Al-Baby Al Halaby Wa Auladuh, Kooir, I. 243.

  22 Paoal 5 ayat 2 yang conyatakon:

  Porootujuan yang dlnakoud pada oyat 1 huruf a paoal ini tldak dlporlukon bagi ooorang ouoni apablla io- tri/iotri-iotrinya tidok cungkin dlninta porootu- } ian atau apablla tldak ada kabar dari lotrlnya oo- juannya dan tldak dapat conjadl plhak dalan porjan- ana ookurang-kurangnya 2 (dua) tahun, atau karona oobab-oobab lalnnya yon# parlu nondapat ponllalan dari Hakln Pongadilan.-*-5

  Honurut kotentuan toroobut bahwa untuk nolakukan poligani walaupun dlkohondckl oloh pihak-pihak yang bor- oangkutan namun polakoanaannya haruo nondapat Isln lo­ blh dahulu dari pongadllan. Ini borartl oobonarnya un- dang-undang Ini nonurut aoao conoganl yang tldak mutlnk, akan totapi tldak dapat dllakukan ookohondak hatl dari pihak-plhak yang boroangkutan, dongan nakoud ouatu ponn- arahan untuk nonuju ponbontukan porkawinan yang nonogaol dongan jalan nonporoullt dan nonporoukor ponggunoon Ion- baga poligani, akan totapi tldak conghapuo coma cckali.

  Jodi lonbaga poligani ini dapat digunakan dalam koodoan yang cangat condcoak dan torpakca, lagi pula dalan un- dang-undang ini dltontukan bahva dalan nonbori lcin po­ ligani , pongadllan dlbataoi dcn^an cdanya alaoan coba- gainana toroobut dalan paoal 4 ayat 2 Undang-undang Por­ kawinan Honor 1 Tahun 1974 yang borbunyit

  ^Undang-undang Porkawinan :io. 1 Tahun 1974, op, olt,« h. 6-7.

  23 Pongadilan dimakoud dalan ayat (1) paoal ini hanya

  nonborikan loin kopada ooorang ouani yang akan bor­ iotri lobih dari ooorang npabilai a. iotri tidak dapat conjolcnkan kowajibannya ooba- gai iotri; b. iotri mondapat oacat bodon atau ponyakit yang tidak dapat dloembuhkan; -j o« iotri tldak dapat nolchirkan koturunan.

  Kalau kita tinjau alaoan yang digunakan ooorang ouani dapat oolakukan poligami toroobut di atao9 naka conurut hemat oaya alaoan toroobut dirunuokan oangat unua ookali, oohingga untuk ccncrapkannya diperlukan por- tiabangan-portiabangan yang bijakoana dan bcrhati-hati cokali.

  Jadi di oini oudah jolao bahwa Undang-undang No. 1 Tahun 1974 berprinoip antara lain menporoukar/monporou- lit poligami. Oloh karona itu noroka yang ingin borpo- ligani haruo montfikuti kotcntuan yang adaf ialah dongan tcrlobih dahulu congajukan pornohonan loin pada peng- odilan. Dalan hal ini tontunya pongadilan akan nemorikca npokah poroyaratan poligami oudah torpenuhi atau bolua, bagi coroko yang tolah nononuhi oynrat-oyarat oobagai- cana toroontum dalan undang-undang, caka tontunya porno­ honan dikabulkan.

  Bila dilihat antara poroyaratan poligami conurut hukun Iolan oobagaicana tolah diocbutkan di atao dan per- cyarat m poligoai conurut Undang-undang Porkawinan, tor-

  24

  dapat oodikit perbodaan, yaitu cenurut hukun Iolan cya- ratnya adalah hanya keadilan, codangkan dalam Undong- undone Porkawinan ditambah logl dongan odanyo porootu-

  Juan dari iotri/iotri-iotri yang tolah odo dan adanyo konanpuan nenjanin koporluan hidup iotrl-iotri dan onok- anak.

  Mongonai porootujuan dari iotri-iotri ini di da­ lan Undang-undang Porkawinan Honor 1 Tahun 1974 cangat konpeten ookall, hal ini dioobabkan korona undang-undang ini bcrtujuan untuk menjunjung tinggi hak-hak wanita In­ doneoia di bidang porkawinan, cohingga hak dan kowajiban ouoni iotri haruo coinbang, hal ini tercantum di dalam ponjelaoan umum oub 4f Undang-undang Porkawinan Nomor 1

  Tahun 1974 yang nenyatckan: H£& dan keduduknn iotri adalah ooimbang dongan hak don koduduknn ouoni baik dalan kohidupan rumah tang-

  tA caupun dale® porgaulrn nacyorokat, oehingga do­

  ngan doolkian aogala ooouatu dalan koluarga dopot dirundingkan dan diputuckan bcrc&sa oloh suani-io-

  tri.^5

  Mongonai konanpuan nonjacin kobutuhan hidup io- tri-iotri don onok-onok di dalan Al Qur’an dan Hadith tidok dioobutkan. Totapi nonurut hukun Iolam mongonai kobutuhan hidup ini oi ouomi wajib nomborikan kopada io­ tri don anok-onak moroka.

  Di dalam oioton porkawinan yang nonogamipun oi 35Ibid.. h. 36.

  i

  25

  ouani diwajibkan untuk eonoukupi kobutuhan hidup, apa- lagi di dalan oioton porkawinan poligami yang portang- gungan Jawabnya tontu lobih booar dan lobih borat, apa- bila oyarat ini tidak diponuhi borarti oudah nolanggar kotontuon di dalam hukum

  Iolan, dan hal ini borpongaruh Juga torhadap porkawinan itu oondlri.

  3* Iolan dan Poligaoi Maoalah poligami oobonamya adalah bukan naaalah yang baru, akan totapi poligani itu adalah oudah ada dan oudah torjadi oojak oobolum Iolan conanoar di oobolah Tiour. Oloh karona itu tldak topat bila ada pendapat yang boranggapan dan conpunyai kocan bahwa Iolam adalah pon- oipta dan polopor poligaoi.

  Iolan yang nonporbolohkon poligani dongan oyarat, hanyalah ookodar nolotakkan dacar-daoar hukunnya, cong- Gtur dan monborlkan batao-bataonya, karona hanplr ooluruh ponduduk dunla balk di Bonua Aola, Eropa, Afrika, don Anorika nolakukan poligani tldak roonl, lagl pula tldak torbatao•

  Monurut kotorangan ahll-ahll ponyolidlk dan ahll- ahll tabiat canuoia, poligani cula-cula dilakukan oloh raja-raja, kotua-kotua dan ponuka-pocuka nogara dan oloh orang-orang kaya. tforoka conganbll boborapa peronpuan, dan yang dikawln oooara rooni dan ada pula yang hanya untuk colopaokan dan nomuaokan hawa nafou oaja, dianbil

  26 oobagai vmnita-wanita pioroan.

  Bangoa Groek nompordagangkan wanita di paoar bu- dak dan oocoorong boloh boriatri banyak tak torbatao, oo- dang bangoa Sparta lobih nooum lagi, wanita boloh boroua- □ i banyak (poliandri).

  Sobolum Kriotuo, poligani oudah borkonbang luao di Eropa, donikian juga di naoa Juliuo Caicor, poligani pun tolah umum dipraktokkan baik di Hona maupun di tom- pat-torapat yang lain.

  Donikian pula oojarah nabi-nabi oebelum nabi Mu­ hammad juga tolah malakukan poligani, nabi Ibrahin bor- iotri dua Siti Hajar ibu nabi Ionail dan Sarah ibu nabi Iohak; nabi Ta'kub bapak nabi Yuouf jugo boriotri dua, nabi Sulainan dan juga nabi Dawud dan caoih banyak lagi.

  Sobagainana dikotahui dalan oojarah Iolan bahwo oobolun agana Iolam lahir di buni ini, bangoa Arab ada­ lah torkonal oobagai bangoa yang kaoar dan ouka bornu- ouh-cuouhan, oohingga torkonallah pada vaktu itu dongan oobutan canon jahiliyoh otau canon kobodohan. Soring torjodi porkolahian dan poporangan antara cuku-ouku bangoa Arab, akibatnya banyak pula vanita-wanito tawan- an dan budak-budok bolian, wanito banyak yang diporda- gangkan, diporjuol-bolikon don divariokon oohingga hal itu corupokan kooompatan bagi kopala-kopalo ouku dan raja-raja untuk nonganbil wanita-t?anita toroobut oobagai iotri-iotri coroko oanpai tidok torhitung banyaknya, don

  27

  ada pula yang hanya oobagal plaraan, dan dongan doniklan porsinaan morajalola, Vaktu itu orang tua yang aondapat- hon onak porompuan aoraoa malut dan anak porompuan yang lahir pada waktu itu dikubur hidup-hidup.

  Setolah itu datangloh Iolan, boroama Muh amend Raoulullah oobagai pombawa oyari'at Iolan, yang aongatur kobiadaban bangoa Arab aoouai dongan noraa-noraa kooopan- an dan porikoaanuoiaan.

  Poligani diatur don dibataoi, porcinahon don ooga- la kodhaliaan dihapuokan, kodatangan Iolaa adalah cong- ntur, nenporbaiki, momporkooil, dan nombataoi oaapai ox> pat dongan oyarat yang borat dan oullt. Moskipun domikian apabila dipahaai bonar-bonar Iolan juga aenutup pintu po­ ligani bagi yang tldak aoaonuhi oyarat-cyarat*

  Adapun pcnbataoan-ponbataoon poligami dalaa hukun Iolan dlnyatakan dalan Firman Allah dalan ourat An tfion', ayat 3 aaoing-maolng artlnyai 1 • caka katrinilah boborapa poronpuan yang kanu oukai, dua tlga dan onpat, totapi jl- ka kacu takut tldak akan oanggup borlaku adil, caka ka- winilah oatu oaja.^ 2. anbil onpat oaja dan ooraikanlch

  • 7 yang lainnya.

  Ini adalah oabda Nabl SAW kopada ooorang kopala ^Dopartonon Agaca RI, loo, olt,

  • 7

  "Ao-Suyuthi, Al-Janl'uah Shcvthir 111 navawi, juo 2, h. 397.

  28

  ouku yang maouk Iolam dongan nonbawa boborapa lotrlnya.

  Dalan firman toroobut di atao tldak oaja hanya □ onbataol oampai onpat, totapi Juga oongatur, nonporba- iki dongan dioyaratkannya faktor koadilan, deni toroip- tanya keagungan dan komulioan hikmh dan tujuan dari pod a porkawinan yang dikohondoki oloh Iolam.

  Dordaoarkan ourat An Nloa1 ayat 3» jolaolah kira- nya bahwa poligani menurut oyari'at Iolam adalah torbu- ka nacun ditontukan dongan ouatu motivaol yaitu karona takut tldak dapat bortindak adil torhadap anak yatio ca- ka dongan pombataoan jumlah iotri dua9 tiga, atau paling bnnyah onpat dan bcrlakunya poligami haruo meconuhi oya- rat adil, dan apablla tidak nampu mmonuhi oyarat toroe- but pintu poligani tortutup dan yang torbuka adalah mono- gani. Hocang kalau dilihat ookilao caja ourat An lUca1 ayat 3 congandung pongortian bahwa Iolan nonganut huku:: poligami ooportl yang dituduhkan orang, namun apablla dikaji dan dlpahami oooara ooraat, oobonarnya ayat tor­ oobut tldak bordlrl oondirl, totapi ada kaitannya dongcn curat An llioa' ayat 129, yang artinyas "Kamu ookall-kali tidak akan dapat borlaku adil di antara iotri-iotrinu, walaupun kamu cangat ingln borbuat donikian".^8

  Jadi bila dihubungkan ayat toroobutt caka ditonu- kan kaitan oobagai borlkuti ••• jlka kacu takut tidak ^Dopartonon Agana RI, op. olt.. h. 143* pi° * >P \ K \ AN \T\ j.Ti

  29

  okon bioa borloku adil, maka kawinilah ooorang oaja* Dan kanu tldak akan bioa berlaku adil, walaupun kanu oangat nonghondakinya.

  Dongan deoiklan, maka yang dlpakal oobagal hukum pokok adalah monogaml.

  Di dalam Tafolr Al-F*cmar, Syokh Muhammad Abduh dikatakan: Darang olapa momporhatikan kodua ayat toroobut, akan tahulah ia bahwa polygon! dalan Iolan adalah ouatu hal yang amat diconpltkan cookon-okon polygon! itu ouatu koadaan darurat yann hanya dlbolehkan bagi orang yang torpakon. oorta ncyakini pula bahwa dia akan borloku adil.-*9

  Sobagaieana tolah dlkocukakon di atao, bahwa poll- gami ndalah amat diconpltkan dalan Iolam dan monpunyai oyarat yang oukar untuk diponuhlnya, oookan-akan Allah colarr-ng poligani, maka Syokh J'uhacrad Rooyid Ridla da­ lan Tafolr Al-ttanar juga mengonukakani

  Honurut hukun agama Iolan, ycjig acal dan tnjar ialah beriotri oatu, di nona ooorang cuani adalah untuk cuorang iotri, cobagaimam ncorang iotri adaloh un­ tuk ooorang cuani, Adapun polygani adalah tidak aoal dan tidak wajar, hanya dlbolehkan karona darurat, dongan oyarat bahwa tiuami itu borlaku adil dan tidak bolch mnganiaya.40

  Bordaoarkan uralan-uraian di atao, oaka jolas bah­ wa dliolnkannya poligani dalan Iolan karona ada beberapa ^Syokh Muhannad Abduh, Vafolr Al-Eanar. Juc IV, Darul Manor, Mooir, 1367 H, h, V49.

  40Ibld.

  30

  oobab polkhlo dan oooial yang oangat mondooak dongan tu- Juan kooojahtoraan dan kodamaian caoyarakat uoun, dan ookall-kali bukan untuk moninbulkan ponganlayaan dan bu­ kan pula untuk raonirabulkan kcoulitan atau koaukaran.

  Adapun pombataoan-ponbataoan poligami dalam Un­ dang-undang Porkawinan Honor 1 Tahun 1974, hal ini bioa dilihat dalam oyarat-oyarat borpoligami, di cana apabila ooorang akan borpoligami maka haruo ooconuhi poroyaratan- poroyaratan yang oangat borat dan oulit ookali, hal ini dioobabkan karona raomang undang-undang kita akan nenpor- oompit dan merabataoi poligami. Hal ini dioobabkan karona Undang-undang Porkawinan Nocor 1 Tahun 1974 toroobut nong- anut aoao monogami akan totapi poligami itu tidak oooara mutlak dilarang. Tontunya hal ini borlatar bolakang do­ ngan oobagian golongan caoyarakat Indoneoia antara lain boragama Iolam di mana ajaran agacanya tidak molarang poligami.

  Sedangkan pombataoan-pombataoan poligami dalam Undang-undang Porkawinan Nomor 1 Tahun 1974, haruo conda- pat isin torlebih dahulu dari pongadilan, karona apabila hal ini tidok oda maka ooooorang toroobut tidak bioa r.c- lakukan porkawinonnya untuk borpoli^anl dan apabila hal ini dilanggar maka orang toroobut colanggar kotontuan pidona dan bioa dikonakan oankoi pidana. Daonr hukunnya adalah paoal 45 ayat 1 Poraturon Pocorintah Nocor 9/1975 yang oonyatakan: "Barang oiapa yang colanggar kotontuan

  31

  yang diatur dalam pasal 3» 10 oyat 3, 40 Poraturan Poco- rintah ini dlhukum dongan hukunan donda ootinggi-tlnggi- nya t? 7*500,00 (tujuhribu licaratuo rupiah)*"^

  Solanjutnya di dalan paoal 22 Undang-undang Honor

  1 Tahun 1974 dioobutkant Porkawinan dapat dlbatalkan, apa- bila para pihok tidak nomonuhi oyarat-oyarat untuk no- langoungkan porkawinan*

  Jodi di olni Jolaoloh apabila tidak diponuhi oya­ rat porkawinan yaitu nondapat isln dari pongadilan caka porkawinan toroobut tidak oah atau batal doni hukun.

  Solanjutnya di oini patut diporhatikan oobolun □ ondapat isln dari pongadilan caka haruolah mononuhl poroyaratan-poroyaratan:

  1. haruo nondapat porootujuan dari iotri/iotri-io- trinyaj 2. adanya ouatu kopaotian bahwa ouani conjanin ko- porluon-koporluan hidup Iotri-iotri dan anak- anak noroka;

  5* adanya jaminan bahwa ouani akan borloku adil tcr- hadap iotri-iotri dan anak-anak noroka* Dongan poroyaratan-poroyaratan yang doaikian itu- lah pihak pocbuat undang-undang borcakoud akan nonbataci dan mnporkooil oorta conporkotat dilangoungkannya por­ kawinan poligani*

  ^Undang-undang Porkawinan No* 1 Tahun 1974, 0£s_jjit«, h* 64* tUSALAH KEADILAN DALAM POLIGAMI

  1. Ponitortion Koadllan Kata adil dari bahaoa Arab "adln yang conpunyal A O artl botul, luruo, kotiadaan dhaliD". Sodangkan dalaa bahaoa Indoneoia kata adil borarti: bonar, patut, tldak borat oobolah.^ Jadi al-adlu artlnya adalah uruoan yang oana, tongah-tongah antara dun topi (antara aolampaui batao dongan tldak oolaapaui batao).** Monurut lotilah akhlnq, koadllan adalah borarti nonborikan kopada orang yang borhak, haknya.*^ Monurut lotilah fuqaha, adil ia­ lah: "conjauhi dooa bocar dan tldak toruo nencruo nongor-* jakan dooa kooil, borlaku ooinbong di dalan oonghadapi oogala uruoan dan tldak borlaku ourang.^

  Dari pongortian-pongortian di atao, dapat dlaobil

  • 2A1-Marbawy, Qamio Idu^Al ■ftarbnvy. jun 1, Kuo- thafa Al Baby Al-Halaby, Mocir, iS>o,H, A I-Ain, h« 10. A% ^tf.J.S. Poorvfadarpinta. Lorat Kooll Bahaoa Indo- nooln. J.B. Woltoro-Groningcn, Jakarta, 1950, h. 5.

  A A

  ^Haobi Aoh-Shiddioqy# Pon^antar Ilnu Floh. Mulya, Jakarta, tanpa th., h« 161*

  ^Muhaccad Ghallab, Inilah Hakiknt Iolan. Bulan Bintang, Jakarta, tanpa th.7 lSIT *^Haobi Aoh-Shiddioqy, op. oit., h. 204.

  

32

  33

  ouatu kooinpulan yang oangat oodorhana bahwa adil Itu adalah borloku ooinbang dl dalan conghadapi oogala uruo- an, JuJur, nononpatkan ooouatu pada tonpat yang oonooti- nya, tidak nolakukan ponganiayaan, kodhallman dan pocor- kooaan torhadap hak orang lain dan nonghargai hak orang lain.

  2. Acao-aooo Koadilan dalan Poli/tani Aaao koadilan ini tordapat dalan ounbor hukun Al-

  Qur'on dan Hadith antara lain flraan Allah SWT yang ar- tinyai "Kawlnllah wonita-wanita yang kanu oonangl, duat tlga, onpat, kocudian jlka kanu takut tldak akan borloku

  A7

  adil, oaka kawlnllah ooorang oaja”. Di dalan Hadith Habi yang artlnyas "Dari Aioyah r.a. borkatas adalah Ra- ip oulullah nonbagl gillran dan borloku adil”. Dan oabda JIabi yang lain, artlnya: dari Abu Hurairah r.a. Habl SAtf boroabdaj Barang ci- apa boriotri duo, oodang dia oondorung (nocontinghfVB) kopada oalah ootu darlpoda kcduanya, dia akan datnnn nantl dl hari kiacat dalan koodaan oalah oatu pintf?- gangnya (ruouknya) putuo atau oondorung (bungkuk).^"

  Tang dicakoud dalan Pirmn Allah SWT toroobut ndo lah doniklan ourat An Kioa dlturunkan untuk nonblnblng kaun Huolioin dalan koadaan yang torjadi ootolah pcrang

  47 Dopartonon Agama RI, loo, olt.

  48 Aoy-Syaukanl, loo, olt.

  49 Ibid., h. 244. a "UNTV! - IT \S AI?a.ANGOA# HWP s rv Kv A N ; 1 LIK

  S U H A BA Y A

  34

  uhud, don akhirnya ourat inlpun nonporblncongkan koja- dian ini. Dalaa porang uhud itu banyak tontara yang gu- gur, oodangkan moroka adalah ponoari nafkoh dalam kolu- arga moroka, maka banyakl&h wanita-wanita yang conjadi janda, moroka tontunya banyak coninggalkan anak. Anak- anak yatim itu tontu porlu poravatan dan pondidikan* So­ dangkan moroka tidak mompunyai ayah lagi yang bioa mon- oarikan nafkah bagi moroka* Maka dari koadaan itulah di- ioinkanlah k&um muolimin untuk nongambil janda-janda pah- lawan, oobagai iotri-iotri coroka duaf tiga atau onpat orang wanita, isin mongawini janda-janda ini diluluakrji, apabila coroka tidak dapat nonporlakukan anak-analt ya- tin yang tolah dltinggalkan oloh ayahnya dongan oooara adil. Jadl di olnl Jolao bahwa Inin untuk congawini lo­ blh darlpada ooorang wanita, dlborlkan dalam koadaan yang iotirowa yang torjadl dalan maoyarnkat Iolan pada naoa itu*

  3. Ponornpan Koadllan dalan Pollnanl Sobagainana tolah banyak dioobut-oobut dan dl- uraikan dalan bab atau paoal-pacal non^onai poligani di nuka tadl, bahwa pollgaml dalan oyarl'at Iolam tldak ter- tutup oooara cutlak, totapi torbuka. Akan totapi kotor- bukaannyapun tidak mutlak pula yakni dltontukan oloh oyarat-oyarat yang borat dan oullt untuk dlponuhl, yai- tu adanya kopaotlan atau kooanggupan borlaku adil. Hal

  55